Anda di halaman 1dari 3

NAMA KELOMPOK :

 Chandra Prayoga Saputra (118260043)


 Diana Sukmaning Ayu (118260039)
 Junia Sari (118260049)
 Mel Fitria MS (118260079)
 Megi Oktosa (118260019)

KELAS : FARMASI A

REVIEW JURNAL

FASE III, STUDI ACAK, LABEL TERBUKA DARI ASP8273 VERSUS ERLOTINIB
ATAU GEFITINIB PADA PASIEN STADIUM IIIB/IV KANKER PARU NON-SEL
KECIL

LATAR BELAKANG

Epidermal growth factor receptor (EGFR) berfungsi mengatur kelangsungan hidup Sel
Tumor, Proliperasi, Angiogenesis, Invasi, Dan Mengaktifkan Mutasi yang dikaitkan dengan
peningkatan kelangsungan hidup dan respon terhadap terapi Tyrosine Kinase Inhibitor (TKI).
Sehingga EGFR merupakan prediksi respon klinis. Bukti yang berkembang juga
menunjukkan bahwa mutasi EGFR dapat diprediksi.sebagai contoh,mutasi T790M yang
gagal dalam merespon terapi TKI.

Penargetan pengaktifan mutasi EGFR dan T790M dengan Osimertinib menunjukkan


kemanjuran yang lebih unggul dibanding dengan penargetan EGFR terapi TKI dengan
standar Erlotinib Dan Gefitinib, dengan profil keamanan yang serupa dan mengandung resiko
yang lebih sedikit.

ASP8273 adalah penemuan baru sejenis TKI yang berbentuk molekul kecil yang
irreversible menghambat aktifitas EGFR pada pasien dengan cara penghapusan Ekson 19,
Subtitusi E858R dalam Ekson 21, serta Mutasi Resistensi T790M. pada fase awal ASP8273
menunjukkan aktifitas Antitumor pada pasien dengan NSCLC positif yang terkena mutasi
EGFR.

Study fase ini dilakukan untuk mengetahui nilai Kemanjuran, Keamanan, Dan
Tolerabilitas dari ASP8273 dibandingkan dengan Erlotinib /Gefitinib pada pasien yang baru
terdiagnosis atau tingkat lanjut, metastasis atau tidak dapat direseksi Adenokarsinoma
stadium IIIB tau 1V NSCLC dengan pengaktifan mutasi EGFR yang sebelumnya tidak
diobati dengan inhibitor EGFR.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan adalah Study global, Fase III, label terbuka yang mengevaluasi
ASP8273 yang dibandingkan dengan Erlotinib/Gefitinib pada pasien NSCLC stadium
IIIB/IV, stadium lanjut, Metastasis atau dengan mengaktifkan mutasi EGFR yang
sebelumnya pasien tidak memenuhi syarat apabila dilakukan kemotrapi untuk penyakit
Metastasis.

HASIL

Total seluruh Pasien secara acak sebanyak 530 Pasien yang terdiri dari, sebanyak 267
pasien menerima ASP8273 dan 263 pasien menerima Erlotinib/Gefinitib. Demokrafi dan
karateristik pasien dari kedua kelompok memiliki perlakuan yang sama. rasio bahaya dari
kedua kelompok perlakuan sebesar 1,611.

Durasi rata rata tindak lanjut untuk pasien yang menerima ASP8273 selama 3,5 bulan
sedangkan untuk yang menerima erlotinib/gefitinib selama 3,6 bulan dengan tingkat
pengendalian penyakit sebesar 62% untuk pasien yang menerima ASP8273 dan 66% untuk
pasien yang menerima erlotinib/gefitinib.

Efek samping yang ditimbulkan akibat pengobatan (TEAE) dilaporkan sebesar 94,7%
atau sebanyak 251 pasien yang menerima ASP8273 dan sebesar 99,6% atau sebanyak 261
pasien yang menerima erlotinib/gefitinib. Kematian pasien yang di laporkan sebesar 5,9%
atau sebanyak 31 pasien karena TEAE dan sebesar 5,3% karena pasien yang menerima
erlotinib serta 6,5% pasien yang menerima gefitinib.

TEAE yang paling umum terjadi antara lain Diare sebesar 59,2% untuk ASP8273 dan
49,2% untuk Erlotinib/Gefitinib dan ruam kulit sebesar 10,2% untuk ASP8273 dan 70,6%
untuk Erlotinib/Gefitinib.
Kemungkinan Kejadian yang diakibatkan yaitu hiponatremia sebesar 22,6% untuk
ASP8273 untuk Erlotinib/Gefitinib sebesar 1,5%, Neuropati Sensoris Periperal sebesar 20,4%
untuk ASP8273 untuk Erlotinib/Gefitinib sebesar 0,8%, kelelahan sebesar 14,7% untuk
ASP8273 dan 7,3% untuk Erlotinib/Gefitinib,Insiden Paronikia yang lebih tinggi yaitu
sebesar 25% berbanding 1%, dan Stomatitis (19% berbanding 6%).terdapat tig kelas umum
TEAE yang dianggap paling mungkin terkait dengan pengobatan Hyponatremia, Peningkatan
Aalamine Amino Tranferase Dan Diare.

PEMBAHASAN

Pada fase III Titik akhir yang dicapai tidak mengalami kemanjuran, efek Antitumor dari
ASP8273 secara numerik kurang dari kelompok kontrol sehingga penelitian dihentikan
karena menimbulkan peningkatan efek toksisitas dan efek kation ASP8273 yang diprediksi
relatif terhadap Erlotinib/Gefitinib.presentase Pasien yang mengalami TEAEs kelas III pada
Pasien yang menerima ASP8273 sebesar 54,7% lebih tinggi daripada pasien yang menerima
Erlotinib/Gefitinib sebesar 43,5%.

Secara khusus pasien yang mendapat perlakuan ASP8273 kemungkinannya lebih besar
mengalami Hiponatremia atau Neuropati Sensoris Perifer dibandingkan dengan Pasien yang
diobati dengan Erlotinib/Gefitinib. pada fase I dan fase II perbedaan antara populasi membuat
insiden dari kejadian tersebut tidak jelas dibangdingkan dengan pasien yang menerima
Erlotinib/Gefitinib.

Berdasarkan data yang menunjukkan efikasi terbatas dan toksisitas berlebih


dibandingkan dengan kelompok Erlotinib /Gefitinib sehingga membuat penelitian ini
dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai