Anda di halaman 1dari 77

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru adalah selain sebagai pengajar, juga sebagai pendidik bagi siswanya.

Guru terkadang hanya sebagai penyampai pengetahuan saja, tidak

mengkonsentrasikan siswanya untuk belajar. Dari itulah seorang guru itu

mempunyai tanggung jawab, terutama bagi guru Pkn. Tanggung jawab guru

menurut Wasty Soetomo sebagaimana mengutip pendapat Combs bahwa

persyaratan seorang guru itu setidaknya memiliki ciri sebagai berikut :

1. Guru yang mempunyai anggapan bahwa orang lain itu mempunyai

kemampuan untuk memecahkan masalah ramah dan bersahabat dan bersifat

ingin berkembang.

2. Guru yang melihat bahwa orang lain mempunyai sifat ramah dan bersahabat

ingin berkembang.

3. Guru yang cenderung melihat orang-orang dan perilaku mereka sebagai orang

yang berkembang dari dalam, jadi bukan merupakan produk peristiwa-

peristiwa eksternal yang dibentuk dan digerakkan. Dia melihat orang-orang

yang mempunyai kreatifitas dan dinamika, jadi bukan orang yang pasif atau

lamban.

1
2

4. Guru menganganggap orang lain itu, pada dasarnya dapat dipercaya dan

dapat diandalkan dalam pengertian dia akan berprilaku menurut aturan-

aturan yang ada.

5. Guru yang melihat orang lain itu dapat memenuhi dan dapat

meningkatkan dirinya, bukan menghalangi, apalagi mengancam.

Dari ungkapan tersebut diketahui dalam pelaksanaan proses pembelajaran,

guru harus memenuhi persyaratan sebagai orang yang mampu melaksanakan

tugas mengajar, membina dan mengembangkan kemampuan anak didik serta

menjadikanya sebagai sosok manusia yang patut dikembangkan dan dihormati.

Sesuai dengan hadis yang menyebutkan:

“barang siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan dapat (berhasil)”.

(H.R. Bukhori Muslim).

Oleh karena itu guru harus bermutu baik. Pendidikan kewarganegaraan

(PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang membosankan bagi siswa karena

siswa tidak terlalu bersemangat untuk mempelajari tentang ketatanegaraan,

sistem pemerintahan dan lain-lain.

Untuk meningkatkan konsentrasi siswa terhadap mata pelajaran PKn. Maka

dilakukan perbaikan pembelajaran melalui PTK (Penelitian Tindakan Kelas),

karena penelitian ini memiliki berbagai upaya yang dapat memecahkan masalah

dalam pembelajaran. Disini guru bisa kreatif dalam menggunakan metode dan

model pembelajaran.
3

Model merupakan cara/teknik yang digunakan guru dalam melakukan

interaksi dengan siswa pada saat proses kegiatan belajar mengajar sedang

berlangsung karena model sangat menentukan keberhasilan dalam menentukan

tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Salah satu usaha yang digunakan adalah model Crossword Puzzle (TTS).

Model ini memperkenalkan siswa pada permainan tetapi meningkatkan

pemahaman terhadap ilmu pengetahuan.

Berdasarkan hasil observasi awal ditemukan gejala sebagai berikut :

a. Kurangnya konsentrasi belajar siswa kelas VI B MIN I Teladan Palembang

b. Penerapan guru dengan menggunakan metode mengajar sudah cukup baik

disebabkan beberapa faktor antara lain guru memiliki kedisiplinan dalam

mengajar, metode yang digunakan tidak monoton atau sangat variatif.

c. Saran dan prasarana yang digunakan untuk membantu proses pengajaran

sudah ada.

Mengingat besarnya harapan guru akan keberhasilan siswanya, maka sesuai

dengan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhori Muslim:

“bahwa sanya amal itu hanyalah berdasarkan pada niatnya, sesungguhnya

bagi tiap-tiap orang (akan memperoleh) sesuai dengan apa yang diniatkan”.

Maka penulis merumuskan judul “Penerapan Model Crossword Puzzle

(TTS) untuk Meningkatkan Konsentrasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan


4

Peran Indonesia dalam Lingkungan Negara-negara di Asia Tenggara Mata

Pelajaran PKN Kelas VI B MIN I Teladan Palembang”.

Penerapan adalah pemasangan, pengenaan, perihal, mempraktekkan

sedangkan model adalah ragam atau cara yang terbaik.1 Jadi penerapan model

Crossword Puzzle (TTS) adalah suatu usaha atau cara yang terbaik untuk

mempraktekan suatu hal dengan menyenangkan lewat permainan supaya tercapai

kompetensi yang diinginkan.

Pengertian dan ciri-ciri kosentrasi belajar :

Konsentrasi adalah pemusatan atau pengerahan (perhatiannya ke pekerjaannya

atau aktivitasnya). Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman.

Konsentrasi belajar adalah pemusatan perhatian dalam proses perubahan

tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan

penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan

kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi.

Ciri-ciri siswa yang dapat berkosentrasi belajar, berkaitan dengan perilaku

dengan perilaku belajar yang meliputi :

1. Perilaku kognitif yaitu menyangkut masalah pengetahuan informasi dan

masalah kecakapan intelektual. Pada prilaku kognitif ini siswa yang yang

memiliki konsentrasi belajar siswa dapat ditengarai :

a. Kesiapan pengetahuan yang dapat segera muncul bila diperlukan

1
Suyadmi. Kamus Bahasa Indonesia (Tidar Ilmu Magelang). Hlm 429 dan 137
5

b. Komprehensif dalam penafsiran informasi

c. Mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh

d. Mampu mengadakan analisis dan sintesis pengetahuan yang diperoleh

2. Perilaku afektif yaitu perilaku yang berupa sikap dan apersepsi.

3. Perilaku psikomotor pada siswa memiliki konsentrasi belajar dengan adanya

gerakan tubuh, ekspresi muka yang penuh arti.

Motivasi sebenarnya banyak dipergunakan dalam berbagai bidang dan

situasi, khususnya bidang proses pembelajaran. Dengan adanya konsentrasi

motivasi yang tinggi maka, konsentrasi siswa akan tinggi juga. Motivasi adalah

menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga anak itu mau melakukan apa yang

dapat dilakukan.2

Oleh karena itu proses akan berjalan baik jika guru dapat menerapkan suatu

cara yang dapat menciptakan kondisi yang menyenangkan dengan menggunakan

model-model yang belum pernah dipelajari siswa. Sehingga peserta didik belajar

dengan nyaman tanpa tekanan atau tidak monoton. Motivasi juga dapat

bertambah bila siswa menghadapi tugas yang menantang dan sedikit melebihi

kemampuannya.3

Penerapan model Crossword Puzzle (TTS) pada pelajaran PKN adalah suatu

usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru agar peserta didiknya dapat

memahami dan menghayati materi yang diberikan.

2
S. Nasution. Asas-asas Mengajar (Bandung : Jemmars tt). Hlm 103
3
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam (Kalam Mulia Padang, 2004). Hlm 119
6

Dapat dikategorikan pada tinggi, sedang dan rendah. Adapun Indikator dari

penerapan model Crossword Puzzle (TTS) pada pelajaran PKN adalah :

1. Penerapan model Crossword Puzzle (TTS) pada pelajaran PKN yang tinggi

yaitu dapat menerapkan memahami serta menghayatinya dan bisa diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari.

2. Penerapan model Crossword Puzzle (TTS) pada pelajaran PKN yang sedang

yaitu dapat menerapkan mamahami serta menghayatinya.

3. Penerapan model Crossword Puzzle (TTS) pada pelajaran PKN yang rendah

yaitu dapat siswa hanya dapat memahami.

Peningkatan konsentrasi belajar siswa pada pelajaran PKN adalah

kemampuan siswa dalam memahami evaluasi yang diberikan dengan hasil

maksimal dapat dikategorikan tinggi, sedang, rendah. Adapun indikator dari

peningkatan konsentrasi belajar siswa pada pelajaran PKN yaitu :

1. Peningkatan konsentrasi tinggi yaitu dapat memahami, menghayati dan

menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Peningkatan konsentrasi sedang yaitu dapat memahami dan menghayati

3. Peningkatan konsentrasi rendah yaitu hanya dapat memahami

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut :


7

a. Kurang pahamnya siswa tentang materi PKn

b. Kurang aktif dan cepat merasa jenuh dengan cara guru mengajar

c. Perhatian siswa cenderung kurang focus dan lebih banyak bermain

d. Proses pembelajaran kurang bervariasi, sehingga tidak ada konsentrasi

siswa

2. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak menyimpang atau mengembangkan terlalu jauh dari

pokok permasalahan, maka penulis memberi batasan terhadap masalah ini

yaitu : peneliti ini hanya akan membahas masalah Penerapan Model

Crossword Puzzle (TTS) untuk Meningkatkan Konsentrasi Belajar Siswa

pada Pokok Bahasan Peran Indonesia dalam Lingkungan Negara-negara di

Asia Tenggara Mata Pelajaran PKN Kelas VI B MIN I Teladan Palembang.

3. Rumusan Masalah

Dari rumusan masalah maka dapat ditentukan pemecahan masalah yaitu :

Memberikan solusi tentang model Crossword Puzzle (TTS) yang dapat

digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

penerapan model Crossword Puzzle (TTS) untuk meningkatkan konsentrasi

belajar siswa pada pokok bahasan peran Indonesia dalam lingkungan Negara-

negara di Asia Tenggara Mata Pelajaran PKN Kelas VI B MIN I Teladan

Palembang.
8

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru

diharapkan dapat menjadi acuan untuk mengubah pola mengajar agar menjadi

lebih menyenangkan.

2. Bagi Wali Kelas

Karya tulis ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk meningkatkan

kemampuan menulis siswa dalam belajar, meningkatkan keaktifan siswa,

mengembangkan semangat kerjasama saling menguntungkan, menghargai

satu sama lain, membangun kepercayaan diri siswa dalam menyelesaikan

masalah-masalah yang dihadapi siswa dan sebagainya.

3. Bagi Kepala Sekolah

Karya tulis ini dapat dijadikan acuan bagi kepala sekolah dalam memberikan

masukan bagi guru yang di supervisi agar dapat memanfaatkan model

crossword puzzle (TTS) ini dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa

di kelas. Juga sebagai pedoman dalam penelitian tindakan kelas selanjutnya.

4. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui konsentrasi siswa

dengan menggunakan metode Crossword Puzzle (TTS).


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Konsentrasi Belajar

a. Pengertian konsentrasi. Maulana (2011:239) menjelaskan bahwa

“konsentrasi merupakan pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu

hal”.

b. Pengertian belajar. Sagala (2011:37) menyatakan bahwa belajar adalah

“suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan

praktek atau pengalaman tertentu”. Sementara itu, Suyono dan

Hariyanto (2011:9) menyatakan bahwa “Belajar adalah suatu aktivitas

atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan

keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan

kepribadian”. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

c. Pengertian konsentrasi belajar. Daud (2010) menjelaskan bahwa

konsentrasi belajar adalah pemusatan perhatian dalam proses perubahan

tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan,

dan penilaian terhadap sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan

dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi.

9
10

Menurut Hornby dan siswoyo (1993:69) mendefinisikan konsentrasi

(concentration) adalah pemusatan atau pengerahan (perhatiannya ke

pekerjaannya atau aktivitasnya). Hamalik (1995:36) mendefinisikan belajar

adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut

pengertian ini, belajar adalah merupakan suatu proses. Suatu kegiatan dan

bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih

luas daripada itu, yakni mengalami.

Tabrani dkk. (1989:8) menambahkan definisi belajar dalam arti luas ialah

proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan,

penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai,

pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi

atau lebih luas lagi, dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang

terorganisasi. Dapat disimpulkan bahwa konsentrasi belajar adalah pemusatan

perhatian dalam proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk

penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-

nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang

studi.

Perhatian siswa terhadap guru harus fokus, sesuai dengan sabda Nabi

Muhammad SAW sebagai berikut :

“siapa yang tidak memperhatikan keadaan kaum muslimin, maka tidak ia

termasuk mereka”. (HR. Bukhori Muslim)


11

d. Ciri-ciri Siswa yang Dapat Berkonsentrasi Belajar

Ada beberapa cara mengamati siswa yang dapat berkonsentrsi belajar, hal

ini dapat diamati melalui berbagai tindakan rekayasa di kelas seperti perhatian

siswa, antusias siswa, kemampuan menjawab pertanyaan yang diberikan guru,

bertanya atau keaktifan dalam kelompok bekerja. Dan dapat dilihat dari

keseriusan siswa dalam belajar. Hal ini sesuai dengan Sabda Rosulullah :

“perhatian orang-orang bodoh hanya kepada riwayat saja, sedangkan

perhatian orang-orang pandai kepada pemeliharaannya”.(HR. Bukhori

Muslim)

Berikut adalah indikator atau alat mengukur konsentrasi dalam belajar

yang dikemukakan oleh Super dan Crities, yang dikutip oleh Kuntoro (1986)

dalam Rachman (2010) bahwa cara untuk mengukur konsentrasi belajar adalah

sebagai berikut:

1. Memperhatikan setiap materi pelajaran yang disampaikan guru

2. Dapat merespon dan memahami setiap materi pelajaran yang diberikan

3. Selalu bersikap aktif dengan bertanya dan memberikan argumentasi

mengenai materi pelajaran yang disampaikan guru

4. Menjawab dengan baik dan benar setiap pertanyaan yang diberikan guru

5. Kondisi kelas tenang dan tidak gaduh saat menerima materi pelajaran
12

2. Model Crossword Puzzle (TTS)

Model pembelajaran adalah suatu desain yang menggambarkan proses

rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan peserta didik

berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri peserta

didik.

Pembelajaran yang baik memiliki beberapa karakteristik, yaitu memiliki

prosedur ilmiah, hasil belajar yang spesifik, kejelasan lingkungan belajar,

criteria hasil belajar dan proses pembelajaran yang jelas. Suatu model

pembelajaran dapat memberikan beberapa manfaat yaitu :

a. Memberikan pedoman bagi guru dan peserta didik bagaimana proses

mencapai tujuan pembelajaran

b. Membantu dalam pengembangan kurikulum bagi kelas dan mata apelajaran

lain

c. Membantu dalam memilih media dan sumber.

d. Membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran

Empat ciri suatu model pembelajaran adalah :

1) Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta dan

pengembangan

2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar

(tujuan pembelajaran yang akan dicapai).


13

3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil

4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat

tercapai.

a. Model Crossword Puzzle (TTS)

Dalam bahasa Indonesia, Crossword Puzzle adalah Teka-Teki Silang

(TTS). Dalam TTS disediakan sejumlah pertanyaan, pertanyaan atau

kata/frase sebagai kunci untuk mengisi serangkaian kotak-kotak kosong

yang didesain sedemikian rupa.

Deskripsi umum permainan Crossword Puzzle menurut Rinaldi Munir

(2005) merupakan sauatu permainan dengan tempelate yang berbentuk segi

empat yang terdiri dari kotak-kotak yang berwarna hitam putih, serta

dilengkapi 2 lajur, yaitu mendatar (kumpulan kotak yang berbentuk satu

baris dan beberapa kolom) dan menurun (kumpulan kotak satu kolom dan

beberapa baris)4

Teka-teki dapat juga diartikan sebagai permainan dimana kita harus

mengisi ruang-ruang kosong berbentuk kotak putih dengan huruf-huruf yang

membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk atau pertanyaan yang

diberikan. Petunjuk biasanya dibagi kedalam kategori mendatar dan

menurun tergantung posisikata-kaat yang harus diisi, seperti yang

diungkapkan oleh Collins, Crossword Puzzle a puzzle in which

4
Rinaldi Munir. 2005. Permainan Crossword Puzzle (http://www.cse.ohio.html)
14

wordscorresponding to numbered clues are to be found and written in to

squares in the puzzle. Teka-teki silang adalah sebuah teka-teki dimana kata-

kata ditemukan dengan cara mencocokkan dengan petunjuk sesuai nomor

dan ditulis ke dalam kotak-kotak, Collins (2006)5

Pendapat lain mengenai Crossword Puzzle atau Teka-Teki Silang atau

disingkat TTS adalah Suatu permainan dimana kita harus mengisi ruang-

ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan huruf-huruf yang membentuk

sebuah kata berdasarkan petunjuk yang diberikan. Petunjuk biasa dibagi

kedalam kategori mendatar dan menurun tergantung posisi kata-kata yang

harus diisi. (http://id.wikipedia.org/wiki/Teka-teki silang)

Menurut Zaini dkk (2008: 71) menyatakan bahwa teka-teki dapat

digunakan sebagai pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa

kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung, bahkan pembelajaran

dengan ini dapat melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif sejak awal.

Langkah-langkah permainan Crossword Puzzle menurut Silberman

(2007 : 82) antara lain :

1) Langkah pertama adalah mencurahkan gagasan (brainstorming) beberapa

istilah atau nama-nama kunci yang berkaitan dengan pelajaran studi yang

telah anda selesaikan.

5
Colin. 2006. Permainan Crossword Puzzle (http://www.thefreedictionary.com/crossword+
puzzle/2006
15

2) Susunlah teka-teki silang sederhana, yang mencakup item-item sebanyak

yang anda dapat.

3) Buatlah contoh-contoh item-item silang, gunakan diantara macam-

macam berikut ini :

a. Definisi pendek

b. Kategori yang sesuai dengan item

c. Contoh

d. Lawan kata

4) Bagian teka-teki kepada peserta didik dengan berkelompok atau

individu.

5) Masukan kata yang bersesuaian dengan panjang kotak yang tersedia

secara berkesinambungan sampai seluruh kotak terisi penuh.

6) Aturan pengisian kata-kata tersebut berhubungan dengan penyamaan

jumlah karakter pada pengisian kata-kata kedalam kotak teka-teki.

7) Isilah teka-teki tersebut secara mendatar ataupun menurun.

8) Tentukan batasan waktu.

9) Beri hadiah kepada individu atau berkelompok yang mengerjakan paling

cepat dan benar.

b. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Crossword Puzzle

Kelebihan model pembelajaran Crossword Puzzle (TTS) :

1. Membuat inti atau pokok-pokok materi pembelajaran menjadi cepat dan

ringkas.
16

2. Pembelajaran menjadi lebih menarik, sehingga membangkitkan minat

anak didik.

3. Siswa menjadi aktif sejak awal pembelajarannya.

Kekurangan metode pembelajaran Crossword Puzzle (TTS) :

a. Apabila terjadi kesalahan pengisian jawaban pada salah satu kotak jawaban,

maka pada kotak selanjutnya yang berada didekat kotak tersebut (yang

berhubungan dengan kotak tersebut) menjadi salah juga, sehingga

menimbulkan kebingungan atau kesulitan untuk mengisi jawaban pada kotak

jawaban yang lain.

b. Jawaban yang digunakan biasanya kata-kata yang sulit.

(http://iinapriliyani.blogspot.com/2012/12/12.html)

3. Pengertian dan Tujuan Pengajaran PKn

a. Pengertian PKn

Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PKn) merupakan

salah satu mata pelajaran yang diajarkan di berbagai tingkatan lembaga

pendidikan kita.

Istilah PKn itu sendiri baru dikenal dan digunakan didalam dunia

pendidikan atau disekolah-sekolah adalah sejak lahirnya keputusan

Menteri Pendidikan Nomor 60/U/1993 tanggal 25 Februari 1993, dan

sebelumnya mata pelajaran ini dikenal dengan Pendidikan Moral


17

Pancasila atau PMP (tahun 1975), menurut Depdikbud (1996:1) bahwa

PKn itu mempunyai pengertian sebagai berikut :

“Wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan yang

berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat

diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari siswa,

baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, warga

negara dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa”.

Berdasarkan ungkapan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di lembaga-

lembaga pendidikan formal dalam berbagai tingkatan dan jenisnya,

berintikan kepada pemahaman, penghayatan dan pengalaman terhadap

nilai-nilai kehidupan : yang terkandung di dalam Pancasila. Pada

akhirnya akan terbentuklah manusia-manusia Indonesia yang pancasilais

sejati, sanggup dan berkemauan keras untuk mempertahankan pancasila

dan membela Negara Indonesia.

b. Tujuan Pengajaran PKn

Menurut Depdikbud (1999:2) bahwa tujuan pengajaran mata

pelajaran PKn tersebut adalah :

“………. Pembelajaran PKn ……… diarahkan terhadap upaya

peningkatan pemahaman, penghayatan dan pengalaman nilai-nilai

pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, melalui


18

proses pengkajian dan praktek dalam kehidupan sehari-hari

dengan cerdas, baik secara rasional maupun emosional.”

Dengan demikian dapat dipahami, bahwa pengajaran PKn itu

bertujuan untuk meningkatkan pemahaman penghayatan dan penglaman

terhadap nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalam pancasila, agar

kelak didalam kehidupan siswa dapat tertanam dengan baik secara

rasional dan emosional. Disamping itu dimaksudkan pula untuk

memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada siswa dalam melanjutkan

pendidikannnya ke tingkat yang lebih tinggi.

Jelaslah bahwa dapat dipahami tujuan pelajaran PKn tersebut tidak

hanya berupaya untuk meningkatkan aspek kognitif (pengetahuan) dan

efektif (sikap) saja, melainkan dituntut pula agar siswa dapat

mengamalkannya dalam kehidupannya sehari-hari (psikomotor) yang

berwujudkan perilaku luhur sesuai dengan pancasila.

c. Pengertian Hasil Belajar PKn

Sikap siswa menginginkan prestasi belajar yang baik, untuk

mengahsilkan prestasi belajar yang baik siswa harus rajin dan tekun dalam

belajar. Menurut Abdurrahman (2003), hasil belajar adalah kemampuan yang

diperoleh anak setelah mengikuti kegiatan belajar. Belajar itu sendiri

merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu

bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Agar mendapatkan hasil

belajar yang baik siswa harus rajin mengerjakan latihan-latihan PKn, dengan
19

seringnya siswa mengerjakan latihan PKn maka siswa lebih terlatih sehingga

akan menghasilkan prestasi belajar yang baik.

Pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek bentuk

dan menifestasi yang mutlak diperlukan oleh seorang pendidik khususnya guru.

Kekeliruan atau ketidak lengkapan persepsi terhadap proses belajar dan hal-hal

yang berkaitan akan mengakibatkan kurang bermutunya hasil pembelajaran

yang dicapai peserta didik. Namun faktor yang paling penting adalah

keterampilan guru. Keterampilan guru disini berkaitan dengan ketepatan

memilih dan menemukan metode yang tepat dan efektif.

Berdasarkan pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa belajar

adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu untuk mengembangkan

potensinya melalui interaksi dengan lingkungannya sehingga diperoleh

pengalaman-pengalaman yang penting dalam melaksanakan hidupnya.

B. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Sebagai acuan dalam penelitian ini penulis mencari bahan acuan dari

berbagai buku dan hasil penelitian terdahulu. Berikut diantara hasil penelitian

yang penulis jadikan dasar dalam penelitian.

1. Hidayatun Na’im, 2010 dalam proposal penelitian tindakan kelas berjudul

“Penerapan metode TTS pada materi menghargai pendapat orang lain

dalam meningkatkan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di kelas

V MI Nurul Fatah Sinar Bungin Simpang OKU Selatan”. Penulis


20

memfokuskan bahasan ini tentang penerapan metode TTS pada mata

pelajaran PKn kelas V. Sedangkan peneliti membahas tentang

meningkatkan konsentrasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn dengan

menggunakan model TTS di kelas VI.

2. Rohima, 2010 dalam penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya guru

dalam meningkatkan konsentrasi belajar siswa pada materi shalat dengan

metode demonstrasi di kelas IV MI Quraniah 8 Palembang”. Penulis

memfokuskan pada pokok bahasan dengan metode demonstrasi untuk

meningkatkan konsentrasi belajar siswa untuk penguasaan materi shalat

lima waktu. Sedangkan peneliti membahas tentang penerapan model TTS

untuk meningkatkan konsentrasi belajar siswa kelas VI pada mata

pelajaran PKn.
21
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Seting Penelitian

1. Lokasi Sekolah

Secara geografis MIN I Palembang terletak pada tempat yang strategis,

dekat jalan raya sehingga mudah mengakses sekolah, dataran tinggi sehingga

tidak akan terkena banjir, kondisi lingkungan sekolah yang kondusif karena

didekat sekolah terdapat beberapa lembaga. Lembaga pendidikan tersebut

adalah Sekolah Dasar, Madrasah Tsanawiyah Negeri, SMP, Taman Kanak-

kanak.

Letak Madrasah Ibtidaiyah Negeri I Palembang adalah di jalan Jendral

Sudirman Km. 4 dengan luas tanah keseluruhan 1.307 m² dan yang sudah

dibangun 539 m² serta luas halaman 768 m². Waktu berjalan adalah pagi jam

07.00 s.d 12.00 WIB dan siang 13.00 s.d 17.15 WIB. dalam lingkungan

Tsanawiyah Negeri I Palembang yang teriri dari kelas I, V, VI pada pagi hari

sedangkan II, III, IV pada sore hari. Dimana Kelas I, II, III, IV, V, VI terdiri

dari tiga kelas.

2. Subjek Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di MIN 1 Teladan Palembang, Kelas

VI.B pada Mata pelajaran Pkn. Adapun pelajaran Pkn tersebut yang akan

saya jadikan sebagai fokus penelitiannya adalah materi tentang memahami

21
22

peranan Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara. Waktu

dalam pelaksanaan penelitian itu adalah dari bulan Februari sampai dengan

Mei 2013.

Di kelas VI.B MIN I Palembang tersebut menurut penulis perlu

diadakan Penelitian Tindakan Kelas, karena kelas tersebut jika di kelola

dengan baik akan menghasilkan konsentrasi siswa yang maksimal, contoh

dengan penerapan model Crossword Puzzle (TTS). Pelaksanaan metode ini

jarang digunakan, yang biasanya menggunakan metode Ceramah, Tanya

jawab dan diskusi. Oleh karena itu metode ini diupayakan bisa meningkatkan

konsentrasi siswa dalam belajar pada materi memahami peranan Indonesia

dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.

b. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari

M i n g g u Ke
No Kegiatan
1 2 3 4

1 Perencanaan X

2 Pengumpulan data awal X


I
3 Penyusunan Rencana Pembelajaran X

4 Penyusunan Instrumen Penelitian X

II 1 Pelaksanaan X
23

2 Pelaksnaan Tindakan Tahap I X

3 Observasi dan monitoring X

4 Refleksi Tahap I X

1 Perencanan Tindakan Tahap II X

2 Pelaksnaan tindakan Tahap II X

3 Observasi dan monitoring X


III
4 Refleksi Tahap II X

5 Analisis data X

6 Penyusunan laporan X

Penelitian ini dilakukan pada hari kamis, jum’at tanggal 14 s/d 07 Maret

2013. Adapun jadwal tercatat secara rinci.

Mata
Pertemuan Hari, Tanggal, Tahun Kelas Jam
Pelajaran

1 kamis, 14 Februari 2013 Pkn VI.b 7-8

2 kamis, 21 Februari 2013 Pkn VI.b 7-8

3 Jum’at, 22 Februari 2013 Pkn VI.b 3-4

4 Kamis, 28 Februari 2013 Pkn VI.b 7-8

5 Kamis, 07 Maret 2013 Pkn VI.b 7-8


24

B. Indikator Keberhasilan

Dalam setiap siklus peneliti akan merekap hasil penilaian yang

dijadikan instrumen penilaian, kemudian peneliti akan mangkategorikan hasil

dari setiap siklus tersebut. Kategori hasil penilaian hasil dari setiap siklus

merupakan sebuah ketentuan yang telah ditetapkan pihak IAIN Raden Fatah

yang terdapat dalam buku panduan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk

peserta PPG.

Dengan gradasi kategori penilaian sebagai berikut :

Hasil Keterangan

80 – 100 Sangat berhasil

60 – 79 Berhasil

40 – 59 Cukup berhasil

20 – 39 Kurang berhasil

0 – 19 Tidak berhasil

C. Prosedur Setiap Siklus


Penelitian ini menggunakan prosedur tindakan kelas. Penelitian tindakan

kelas dapat didefinisikan sebagai kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku

tindakan untuk meningkatkan keterampilan rasional dari tindakan-tindakan

mereka dalam melaksanakan tugas memperdalam pemahaman terhadap tindakan


25

yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajaran itu

dilakukan.6

Dalam penelitian tindakan kelas ini, penelitian dilaksanakan melalui dua

siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu:

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus I berfungsi sebagai

penelitian tindakan pertama yang akan dilakukan di dalam kelas untuk

memperbaiki proses pembelajaran Pkn pada kelas VI.B MIN 1 Palembang

dengan menerapkan model pembelajaran Crossword Puzzle (TTS) dalam

meningkatkan Konsentrasi belajar siswa, sedangkan siklus II merupakan tindakan

lanjutan dari siklus I. Siklus II dilakukan karena belum tercapainya hasil belajar

yang diharapkan, sehingga penelitian tindakan kelas dilakukan berulang dengan

tahapan yang sama dengan siklus I.

Rencana Tindakan dalam penelitian ini meliputi dua siklus dengan 5

(lima) kali pertemuan. Masing-masing siklus 2 (dua) kali pertemuan dengan

rincian pertemuan pertama untuk kegiatan pembelajaran dan pertemuan kedua

untuk evaluasi siklus dan seterusnya. Satu kali pertemuan tersedia waktu 2 x 35

menit. Adapun rencana tindakan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yaitu kajian sistimatik

dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru

6
Suharsimi Arikunto, et.al, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Akasara, 2007), hlm. 2-4.
26

dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi

mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.

Setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahapan yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan refleksi. Prosedur PTK

sebenarnya terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan

perubahan yang ingin dicapai. Maka dalam penelitian tindakan ini direncanakan 2

siklus dengan prosedur: 1)perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, 4)

refleksi. Secara rinci digambarkan sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Perencanaan:

1) Merencanakan model pembelajaran yang akan diterapkan dalam

kegiatan pembelajaran Crossword Puzzle (TTS) pada mata pelajaran

Pkn materi memahami peranan Indonesia dalam lingkungan negara-

negara di Asia Tenggara

2) Mengembangkan model pembelajaran dengan membuat RPP.

3) Menyusun Lembar Observasi Peserta Didik

4) Menyusun kuis (tes)

5) RPP dan LKS serta perangkat pembelajaran lainnya yang telah dibuat

selanjutnya disampaikan kepada guru bidang studi guna untuk

dipelajari, didiskusikan dan diperbaiki seperlunya dengan

mempertimbangkan waktu yang tersedia


27

6) Menyusun soal-soal evaluasi materi memahami peranan Indonesia

dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara yang akan diujikan

secara tertulis kepada siswa

7) Merencanakan pembentukan kelompok peserta didik yakni kelompok

terdiri dari 7 orang diambil secara acak

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini pembelajaran disampaikan sesuai model pembelajaran

yang telah direncanakan yaitu model Crossword Puzzle (TTS) dengan

mengajak siswa mencari jawaban dari pertanyaan yang ada dalam soal

TTS yang disediakan dengan panduan buku paket yang telah disiapkan.

Kegiatan pada tahap ini adalah :

1) Siswa telah diberi tugas membaca bacaan bahan ajar di rumah sebelum

materi tersebut dibahas maksudnya agar ada bayangan tentang materi

yang akan dipelajari sehingga ada kesiapan belajar dan guru sedikit

memberikan keterangan tentang materi pelajaran yaitu memahami

peranan Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.

2) Guru membagi kelompok yang terdiri dari 7 anak dan masing-masing

kelompok terdiri dari anak laki-laki dan perempuan.

3) Setiap kelompok mempunyai tugas untuk mengisi lembar TTS yang

telah disediakan dan mendiskusikannya dengan teman

sekelompoknya tentunya tetap dengan bimbingan guru.


28

4) Siswa yang lain mengamati dan mencari jawaban berikutnya.

5) Guru dan siswa membuat kesimpulan atau melengkapi jawaban siswa.

6) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan dirumah.

7) Observasi dengan mengamati proses pelaksanaan pembelajaran model

Crossword Puzzle (TTS) dengan menggunakan format observasi dan

setelah mengetahui hasilnya kemudian didiskusikan dengan guru

untuk memecahkan masalah yang terjadi selama tindakan.

d. Refleksi

1) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar observasi

siswa.

2) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.

3) Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang model

pembelajaran, lembar observasi siswa, dan lain-lain.

4) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil hasil evaluasi untuk

digunakan pada siklus berikutnya.

2. Siklus II
29

Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka dilakukan tindakan II. Peneliti

mengamati proses penerapan model pembelajaran Crossword Puzzle (TTS)

pada mata pelajaran Pkn. Langkah-langkah siklus II adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

1). Mengidentifikasi masalah-masalah khusus yang dialami pada siklus

sebelumnya.

2) Mencarikan Alternatif pemecahan.

3) Membuat satuan tindakan (pemberian bantuan).

b. Pelaksanaan tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini yaitu Pengembangan rencana

tindakan II dengan melaksanakan tindakan upaya lebih meningkatkan

konsentrasi belajar peserta didik dalam penerapan model pembelajaran

Crossword Puzzle (TTS) pada mata pelajaran Pkn untuk meningkatkan

konsentrasi belajar siswa kelas VI B MIN 1 Palembang yang telah

direncanakan.

c. Observasi

Peneliti mencatat semua proses yang terjadi dalam tindakan model

pembelajaran, mendiskusikan tentang tindakan II yang telah dilakukan,


30

mencatat kelemahan baik ketidaksesuaian antara model pembelajaran

dengan respon dari peserta didik yang mungkin tidak diharapkan.

d. Refleksi

1) Mengamati siswa melalui penerapan model pembelajaran Crossword

Puzzle (TTS) pada mata pelajaran Pkn materi memahami peranan

Indonesian dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara pada

Siswa kelas VI B MIN 1 Palembang

2) Menganalisis Hasil pengamatan untuk memperoleh gambaran

bagaimana dampak dari tindakan yang dilakukan hal apa saja yang

perlu diperbaiki sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah

dilakukan. Menganalisis Hasil pengamatan untuk memperoleh

gambaran bagaimana dampak dari tindakan yang dilakukan hal apa

saja yang perlu diperbaiki sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan

yang telah dilakukan.


31

1. Prosedur Penelitian pada Siklus I

Proses tindakan yang dilakukan pada siklus I ini meliputi tahapan sebagai

berikut:

a. Perencanaan

Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti melakukan koordinasi dengan

Guru mata pelajaran Pkn tentang rencana penelitian yang akan dilakukan.

Koordinasi ini berkaitan dengan waktu pelaksanaan penelitian, materi yang

diajarkan, dan bagaimana rencana pembelajaran yang akan dilakukan.

Pada tahap ini, peneliti mengadakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1)

membuat rencana pembelajaran sesuai dengan tindakan yang akan dilaksanakan;

2) mempersiapkan metode pembelajaran; 3) membuat pedoman observasi; 4)

membuat pedoman wawancara; 5) mempersiapkan alat evaluasi; dan 6)

mempersiapkan alat dokumentasi.

b. Tindakan

Tindakan-tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1) Pendahuluan

Pada bagian pendahuluan ini guru memberikan apersepsi pembelajaran.

Tujuan apersepsi adalah untuk mengkondisikan siswa agar siap menerima

pelajaran dengan baik. Metode yang akan digunakan dalam pembelajaran, dan

menyampaikan tentang tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.


32

2) Kegiatan inti

Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :

1. Guru menyusun/menyiapkan LKS , lembar TTS

2. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil beranggotakan 5-6 0rang

3. Siswa diberikan lembar kerja untuk berdiskusi kelompok

4. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai

5. Siswa secara individu dan kelompok mengisi lembar TTS

6. Setelah selesai masing-masing kelompok mengumpulkan tugasnya

7. Masing-masing kelompok yang diwakili satu orang siswa mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya secara bergantian

8. Hasil kerja kelompok ditempelkan di papan tulis untuk diamati dan dievaluasi

9. Masing-masing kelompok menyampaikan kesimpulannya

10. Guru memberikan kesimpulan secara umum.

3) Penutup

Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan merefleksi hasil pembelajaran pada

hari itu. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum paham untuk

bertanya mengenai materi tersebut. Melalui kegiatan ini, dapat diketahui

kesulitan-kesulitan yang siswa hadapi.

Sebelum pelajaran ditutup, guru menyarankan agar siswa mengulangi lagi

pelajaran yang telah dipelajari disekolah dirumah. Untuk mempermudah


33

latihan di rumah, beberapa saran dan acuan disampaikan guru, antara lain

dengan bertanya dengan orang tua.

c. Observasi

Observasi kegiatan kelas dilakukan pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar pedoman

observasi yang berisi pernyataan mengenai konsentrasi siswa selama mengikuti

proses pembelajaran. Peneliti dibantu oleh teman sejawat ( kolaborataor ) dalam

mengobservasi, yaitu untuk mencatat hal-hal yang dilakukan siswa baik yang

positif maupun yang negatif selama pembelajaran dilaksanakan.

Observasi dilakukan terhadap data tes dan non-tes. Data tes yang

diobservasi berupa tes kemampuan siswa dan hasil belajar siswa setelah

diadakan evaluasi pembelajaran. Sedangkan data non-tes antara lain lembar

observasi, wawancara, dan dokumen foto. Tujuan dilakukannya observasi

terhadap data non-tes adalah untuk mengetahui konsentrasi siswa selama

pembelajaran berlangsung, hal ini penting dilakukan sebagai pendukung data

hasil tes yang telah dilaksanakan.

d. Refleksi

Setelah pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan analisis terhadap hasil

tes, hasil observasi, dan hasil wawancara yang telah dilakukan. Analisis ini

bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran


34

Crossword Puzzle (TTS) pada materi memahami peran Indonesia dalam

lingkungan negara-negara di Asia Tenggara dan untuk mengetahui tanggapan

siswa terhadap penggunaan model pembelajaran tersebut dalam pembelajaran

Pkn. Refleksi dilakukan peneliti pada akhir proses pembelajaran dengan

melihat seluruh data yang telah diperoleh, yang kemudian data tersebut

dianalisis sehingga diketahui hasil dari tindakan yang telah dilakukan.

Berdasarkan analisis tersebut, peneliti dapat melakukan perbaikan atau

revisi terhadap rencana pembelajaran selanjutnya, yaitu pada siklus II. Apabila

hasil dari siklus I belum memenuhi standar minimal yang ditentukan, maka

akan dilakukan tindakan siklus II dan masalah-masalah yang timbul pada siklus

I dicarikan alternatif pemecahannya pada siklus II, sedangkan kelebihan-

kelebihannya akan dipertahankan dan ditingkatkan pada siklus II. Guna untuk

lebih mengefektifkan pembelalajaran pada siklus II maka penulis berinisiatif

lebih menekankan kepada siswa yang kurang berkonsentrasi dalam belajar dan

menerima serta memahami pelajaran yang telah disampaikan guru.

2. Prosedur Penelitian pada Siklus II

Pelaksanaan siklus II melalui tahap yang sama dengan siklus I, yaitu

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus II merupakan kelanjutan

siklus I dan merupakan perbaikan terhadap hasil kegiatan pada siklus I.

Paparan tiap tahap diuraikan berikut ini.


35

a. Perencanaan

Perencanaan kegiatan siklus II dibuat dengan memperhatikan hasil

kegiatan siklus I. Tahap perencanaan siklus II ini meliputi: 1)

penyempurnaan rencana pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran

pada siklus I; 2) Penggunaan model Crossword Puzzle (TTS) yang lebih

baik; 3) mempersiapkan wawancara; 4) mempersiapkan alat evaluasi; dan

5) mempersiapkan alat dokumentasi.

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan proses pembelajaran

sebagai perbaikan pada siklus I. Tindakan yang dilakukan pada siklus II

meliputi:

1) Pendahuluan

Pada tindakan siklus II ini, guru mengawali pembelajaran Pkn

dengan memberi salam, dan dilanjutkan dengan mengabsensi siswa. Guru

bersama siswa mengulas kembali materi pertemuan sebelumnya dengan

memberi beberapa pertanyaan pada siswa.

2) Kegiatan Inti

Ada beberapa perubahan tindakan ada tahap ini peneliti

melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :


36

1. Guru menyusun/menyiapkan LKS, lembar TTS

2. Siswa dibagi dalam beberaapa kelompok kecil beranggotakan 5-6 orang

3. Siswa diberikan lembar kerja untuk berdiskusi kelompok

4. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai

5. Siswa secara individu dan kelompok mengisi lembar TTS

6. Setelah selesai masing-masing kelompok mengumpulkan tugasnya

7. Masing-masing kelompok yang diwakili satu orang siswa

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya secara bergantian

8. Masing-masing kelompok menempelkan hasil kerja kelompoknya

dipapan tulis untuk diamati dan dievaluasi

9. Masing-masing kelompok menyampaikan kesimpulannya

10. Guru memberikan kesimpulan secara umum

3) Penutup

Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan merefleksi hasil

pembelajaran pada hari itu. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa yang belum paham untuk bertanya mengenai materi tersebut.

Melalui kegiatan ini, dapat diketahui kesulitan-kesulitan yang siswa

hadapi.

Sebelum pelajaran ditutup, guru menugaskan kepada siswa

untuk selalu mengulangi pelajaran dirumah. Untuk mempermudah

latihan di rumah, beberapa saran dan acuan disampaikan guru, antara

lain dengan bertanya dengan orang tua. Penilaian terhadap


37

kemampuan siswa dilakukan pada pertemuan berikutnya. Sedangkan

penilaian dengan tes tertulis dilakukan setelah proses pembelajaran.

c. Observasi

Observasi yang dilakukan pada siklus II sama dengan observasi pada

siklus I. Observasi kegiatan kelas dilakukan pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar pedoman

observasi yang berisi pernyataan mengenai konsentrasi siswa selama

mengikuti proses pembelajaran. Peneliti dibantu oleh teman sejawat

( kolaborataor ) dalam mengobservasi, yaitu untuk mencatat hal-hal yang

dilakukan siswa baik yang positif maupun yang negatif selama

pembelajaran dilaksanakan.

Observasi pada dokumentasi foto dilakukan untuk mengambil

gambar siswa ketika pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan sebagai

penguat data tes dan non-tes lainnya. Dokumentasi foto digunakan sebagai

bukti visual pembelajaran Pkn dengan materi memahami peranan

Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara dengan

menggunakan model pembelajaran Crossword Puzzle (TTS).

d. Refleksi

Refleksi pada siklus II merupakan tahap akhir dalam penelitian ini.

Peneliti melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.


38

Peneliti juga melakukan analisa terhadap data non-tes. Dari hasil observasi,

wawancara pada siklus II ini peneliti dapat mengetahui bagaiman hasil yang

dicapai dalam proses pembelajaran Pkn materi memahami peranan Indonesia

dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara dengan menggunakan

model pembelajaran Crossword Puzzle (TTS). Peneliti dapat melihat respon

siswa terhadap penerapan model pembelajaran tersebut. Selain itu, melalui

refleksi dapat diketahui adanya peningkatan kemampuan dan konsentrasi

siswa dalam menerima dan memahami pelajaran yang disampaikan guru. Dari

refleksi tersebut peneliti dapat melihat hasil yang telah dicapai siswa dalam

pembelajaran, di mana semua siswa sudah berhasil mencapai target yang

ditetapkan, yaitu mencapai standar kompetensi minimal, 70,00. Oleh karena

itu, tidak perlu dilakukan tindakan berikutnya.

D. Instrumen Yang Dipakai Dalam Penelitian

Untuk memperoleh data yang valid, data dikumpulkan melalui cara/teknik

sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah kegiatan memperhatikan sesuatu objek dengan

menggunakan seluruh alat indra.7 Observasi dilaksanakan pada saat

pembelajaran berlangsung atau bersamaan dengan pelaksanaan tindakan,


7
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, hal. 133.
39

mulai dari awal sampai akhir pembelajaran. Observbasi yang dimaksud adalah

observasi kelas, karena penelitian yang dilakukan PTK.

2. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara


untuk memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai.8 Metode ini
digunakan untuk memperoleh data mengenai pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar di MIN 1 Palembang dan wawancara dengan guru, untuk
memperoleh data tentang kemampuan berkonsentrasi siswa dalam menerima
dan memahami pelajaran yang disampaikan guru pada pelajaran Pkn dan
metode pembelajaran yang biasa digunakan guru.

3. Dokumentasi
Penelitian yang menggunakan sumber dari benda-benda tertulis.9
Metode ini digunakan untuk mengetahui atau memperoleh data mengenai
keadaan guru, keadaan siswa dan catatan yang berhubungan dengan
penelitian.

a) Observasi

Sanafiah faisal sebagaimana dikutip Sugiyono mengklasifikasi


observasi menjadi observasi berpartisipasi, observasi terang-terangan dan
tersamar, dan observasi tak berstruktur.10 Dalam hal ini peneliti ikut
berpartsipasi didalam praktik tata cara salat berjamaah.

Observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung atau


bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, mulai dari awal sampai akhir
8 Ibid., hal. 132.
9 Ibid., hal. 135.
10
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2007),,hlm. 64.
40

pembelajaran. Observbasi yang dimaksud adalah observasi kelas, karena


penelitian yang dilakukan PTK. Adapun observasi tentang keadaan
sekolah dan lingkungannya dilakukan penulis selama penelitian.

b) Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar


informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu.11 Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga jika peneliti
ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.

c) Dokumentasi

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan teknik pengumpulan


data dengan dokumentasi adalah pengambilan data melalui dokumentasi
foto. Kegiatan ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Pengambilan gambar dilakukan ketika guru sedang menyampaikan


materi dengan penerapan model pembelajaran Crossword Puzzle (TTS).
Dokumentasi ini dibuat untuk memperjelas data yang lain yang hanya
dideskripsikan melalui observasi dan wawancara.

11
Ibid., hlm. 72.
41
BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bagian ini disajikan data dari hasil tes kemampuan Crossword Puzzle

(TTS) yang diperoleh selama berlangsung yaitu dilaksanakan dalam dua siklus.

Peneliti menggunakan penilaian psikomotorik yang sudah dilakukan oleh guru pada

kelas VI B MIN 1 Palembang sebagai awal atau prasiklus yang digunakan untuk

membandingkan nilai yang akan diperoleh pada siklus I dan siklus II.

A. Analisis Pra Siklus

1. Hasil Observasi Pra Siklus

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian (pra

siklus) adalah mengajukan surat permohonan untuk mengadakan penelitian di MIN I

Palembang. Setelah mendapat peresetujuan dari fakultas, observasi awal peneliti

melakukan pertemuan dengan kepala madrasah dan guru mata pelajaran Pkn.

Setelah melakukan pertemuan dan wawancara dengan guru mata pelajaran

Pkn peneliti mendapat informasi mengenai jadwal pelajaran Pkn di kelas VI B, serta

mengenai model pembelajaran yang selama ini telah dilaksanakan dalam

pembelajaran Pkn.

Observasi pada tahap pra siklus ini menggunakan instrument afektif yang

dipegang oleh peneliti untuk dibagikan kepada peserta didik di akhir pembelajaran.

Untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam berkonsentrasi belajar materi

sebelum diterapkannya metode pembelajaran Crossword Puzzle (TTS).

42
43

Berdasarkann hasil instrument afektif konsentrasi belajar siswa pra siklus

pada siswa kelas VI B masih sangat rendah seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel. 1
Data Penilaian Kuantitatif Prasiklus Tentang konsentrasi siswa dalam Proses
Pembelajaran Pkn Melalui Model Crossword Puzzle(TTS) Pada Siswa Kelas VIB
MIN I Palembang
Indikator
No Nama Siswa L/P 1 2 3 4 Jumlah
1-5 1-5 1-5 1-5
1 Arifah Hidayani P 3 2 2 2 9
2 A.Kurniawan P L 2 2 2 2 8
3 Aulia Ramadhani P 4 3 3 3 13
4 Ayu Lestari P 5 3 4 4 16
5 Alfin L 3 3 3 3 12
6 Bintang Anugrah A L 2 2 2 2 8
7 Ceni Nadila Iyash P 3 3 3 3 12
8 Delfie Aristin P 2 2 2 2 8
9 Fatahia Aliyah P 3 2 2 2 9
10 Krisna Dwi Anugrah L 3 3 3 3 12
11 Karinda Priani P 2 3 2 2 9
12 Kms.M.Riski S L 3 3 2 3 11
13 M.Ibrah Al Qindi L 3 3 2 3 11
14 M.Tara Mantovani L 3 3 2 3 11
15 M. Rafly L 2 3 2 3 10
16 M. Rafli Cambang L 3 3 2 3 11
17 M. Ilham Ridhotama L 3 3 2 3 11
18 M. Faris Abdul B L 4 3 4 3 14
19 M.R.Kadafi L 2 2 2 2 8
20 M.Azrel Ramadina P 3 2 2 2 9
21 M.Daffa Ramadhan L 3 2 2 2 9
22 M.Fairil Ula L 4 3 4 4 15
23 M.Amar Thoyib L 3 2 2 2 9
24 M.Rifqi Khairullah L 2 2 2 2 8
25 Najuan L 4 2 2 3 11
26 Novri Cilia Imelda P 2 2 2 2 8
27 Nyayu Fitria P 3 3 3 3 12
28 Prasetya Risky L 2 2 2 2 8
29 Prayoga Fahrezi L 3 2 2 2 9
30 Oedi Al Wafi Saputra L 4 3 4 3 14
31 Risna Nafasah Salwa P 4 3 3 4 14
32 Risa Monika P 2 2 2 3 9
33 Syarifah Uswatun H P 3 3 3 3 12
34 Suci Indah Sari P 4 3 4 3 14
35 Siti Fatonatul Ula P 4 3 3 4 14
36 Tisya Anggraini P 2 2 2 3 9
37 Yunia Arum Hariyatin P 3 3 3 3 12
Jumlah 110 95 93 101 399
Rata-Rata 2.97 2.56 2.51 2.72 10.78
44

Keterangan Indikator :

1) Memperhatikan dan merespon pelajaran.

2) Aktif bertanya dan memberi argumentasi.

3) Menjawab pertanyaan dengan baik dan benar

4) Disiplin

Keterangan kategori penilaian :

13 – 20 = Konsentrasi tinggi

4 – 12 = Konsentrasi rendah

Tabel. 2
Data hasil penilaian kuantitatif Tentang Konsentrasi siswa dalam Proses
Pembelajaran Pkn Melalui Model Crossword Puzzle(TTS) Pada Siswa Kelas VIB
MIN I Palembang

Jumlah Kategori
No Nama L/P
skor Tinggi(Tuntas) Rendah(T.Tuntas)
1 Arifah Hidayani P 9 √
2 A.Kurniawan P L 8 √
3 Aulia R P 13 √
4 Ayu Lestari P 16 √
5 Alfin L 12 √
6 Bintang A L 8 √
7 Ceni Nadila I P 12 √
8 Delfie Aristin P 8 √
9 Fatahia Aliyah P 9 √
10 Krisna Dwi A L 12 √
11 Karinda Priani P 9 √
12 Kms.M.Riski S L 11 √
13 M.Ibrah Al Qindi L 11 √
14 M.Tara M L 11 √
15 M. Rafly L 10 √
16 M. Rafli C L 11 √
17 M. Ilham R L 11 √
18 M. Faris Abdul B L 14 √
19 M.R.Kadafi L 8 √
45

Jumlah Kategori
No Nama L/P
skor Tinggi(Tuntas) Rendah(T.Tuntas)
20 M.Azrel R P 9 √
21 M.Daffa R L 9 √
22 M.Fairil Ula L 15 √
23 M.Amar Thoyib L 9 √
24 M.Rifqi K L 8 √
25 Najuan L 11 √
26 Novri Cilia I P 8 √
27 Nyayu Fitria P 12 √
28 Prasetya Risky L 8 √
29 Prayoga Fahrezi L 9 √
30 Oedi Al Wafi S L 14 √
31 Risna Nafasah S P 14 √
32 Risa Monika P 9 √
33 Syarifah U P 12 √
34 Suci Indah Sari P 14 √
35 Siti Fatonatul U P 14 √
36 Tisya Anggraini P 9 √
37 Yunia Arum H P 12 √
JUMLAH 399 8 29
RATA-RATA 10,78 - -
NILAI TERTINGGI 16 16 12
NILAI TERENDAH 8 13 8

Dari table diatas dapat direkapitulasi kategori konsentrasi tinggi dan konsentrasi

rendah, yaitu:

Table.3
Data presentase kategori konsentrasi Pra Siklus
pada siswa kelas VIB MIN 1 Palembang

Kategori Jumlah siswa Presentase

Tinggi 8 21,21%

Rendah 29 78,79%

Jumlah 37 100%
46

Grafik 1
Data nilai kategori konsentrasi tinggi dan konsentrasi rendah
Pada prasiklus siswa kelas VIB MIN 1 Palembang

80
70
60
50
Jumlah Siswa
40
Presentas
30
20
10
0
Tinggi
Tinggi Rendah
Rendah

Dari hasil table di atas bahwa konsentrasi siswa tentang materi

memahami peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara

pada kelas VIB MIN 1 Palembang sebelum menggunakan model pembelajaran

Crossword Puzzle (TTS) dari 37 siswa didapat yang konsentrasinya rendah

sebanyak 29 siswa (78,79%) dan konsentrasi tinggi sebanyak 8 siswa (21,21%).

2. Refleksi Pra siklus

Setelah memperoleh beberapa data yang menunjukkan bahwa konsentrasi

belajar Pkn siswa di MIN I Palembang khususnya kelas VIB masih cenderung

kurang, maka peneliti harus memberikan tindakan-tindakan dengan tujuan

meningkatkan konsentrasi belajar siswa dalam pelajaran Pkn.


47

Adapun tujuan diadakan observasi awal untuk mengetahui konsentrasi

belajar siswa. Hasil awal dengan menggunakan metode ceramah dan tugas saja

ternyata kurang memuaskan, maka ditindaklanjuti dengan menggunakan model

Crossword Puzzle (TTS).

Penggunaan model Crossword Puzzle (TTS) dalam pelajaran Pkn adalah

sebagai upaya membantu siswa dalam meningkatkan konsentrasi belajar siswa

dalam pelajaran Pkn. Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model

Crossword Puzzle (TTS) siswa akan dituntut untuk aktif, agar siswa memiliki

pemahaman yang lebih tentang materi yang diajarkan serta konsentrasi belajar

siswa meningkat karena penerapan model Crossword Puzzle (TTS)

menyenangkan dan sanggup mengaktifkan siswa

.
48

Tabel 4

Observasi Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus

Aktivitas belajar
Kategori
No Nama Siswa 1 2 3 4 Jumlah
1-5 1-5 1-5 1-5 SB B C K SK
1 Arifah Hidayani 3 2 2 2 9 √
2 A.Kurniawan P 2 2 2 2 8 √
3 Aulia Ramadhani 4 3 3 3 13 √
4 Ayu Lestari 5 3 4 4 16 √
5 Alfin 3 3 3 3 12 √
6 Bintang Anugrah A 2 2 2 2 8 √
7 Ceni Nadila Iyash 3 3 3 3 12 √
8 Delfie Aristin 2 2 2 2 8 √
9 Fatahia Aliyah 3 2 2 2 9 √
10 Krisna Dwi Anugrah 3 3 3 3 12 √
11 Karinda Priani 2 3 2 2 9 √
12 Kms.M.Riski S 3 3 2 3 11 √
13 M.Ibrah Al Qindi 3 3 2 3 11 √
14 M.Tara Mantovani 3 3 2 3 11 √
15 M. Rafly 2 3 2 3 10 √
16 M. Rafli Cambang 3 3 2 3 11 √
17 M. Ilham Ridhotama 3 3 2 3 11 √
18 M. Faris Abdul B 4 3 4 3 14 √
19 M.R.Kadafi 2 2 2 2 8 √
20 M.Azrel Ramadina 3 2 2 2 9 √
21 M.Daffa Ramadhan 3 2 2 2 9 √
22 M.Fairil Ula 4 3 4 4 15 √
23 M.Amar Thoyib 3 2 2 2 9 √
24 M.Rifqi Khairullah 2 2 2 2 8 √
25 Najuan 4 2 2 3 11 √
26 Novri Cilia Imelda 2 2 2 2 8 √
27 Nyayu Fitria 3 3 3 3 12 √
28 Prasetya Risky 2 2 2 2 8 √
29 Prayoga Fahrezi 3 2 2 2 9 √
30 Oedi Al Wafi Saputra 4 3 4 3 14 √
31 Risna Nafasah Salwa 4 3 3 4 14 √
32 Risa Monika 2 2 2 3 9 √
33 Syarifah Uswatun H 3 3 3 3 12 √
34 Suci Indah Sari 4 3 4 3 14 √
35 Siti Fatonatul Ula 4 3 3 4 14 √
36 Tisya Anggraini 2 2 2 3 9 √
37 Yunia Arum Hariyatin 3 3 3 3 12 √
Jumlah 110 95 93 101 399 1 19 17
Rata-Rata 2.97 2.56 2.51 2.72 10.78

Keterangan Aktivitas Siswa :


a. Berdiskusi kelompok
b. Menulis dan membacakan hasil diskusi kelompok melalui perwakilan
siswa
c. Menyimpulkan hasil diskusi kelompok
49

d. Memecahkan masalah yang diberikan guru


Rentang Penilaian
Sangat Baik 21 – 25
Baik 16 – 20
Cukup 11 – 15
Kurang 6 - 10
Sangat Kurang 1 - 5
Tabel 5.
Data Presentase Kategori Aktivitas Belajar Siswa PraSiklus
pada siswa kelas VIB MIN 1 Palembang

Kategori Jumlah siswa Presentase


SB -
B 1 2.70%
C 19 51.35%
K 17 45.90%
SK -
Jumlah 37 100%

Grafik 2
Aktivitas Belajar Siswa Prasiklus

60

50

40

30

20

10

0
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Baik Cukup Kurang
50

B. Analisis Siklus I

1. Perencanaan

Materi pelajaran kali ini adalah memahami peranan Indonesia dalam

lingkungan negara-negara di Asia Tenggara. Guru menggunakan model

Crossword Puzzle (TTS) sesuai dengan judul penelitian ini. Guru selain

mengajar pengamatan kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung

dengan membuat lembar observasi yang telah dibuat.

Peneliti dan kolaborator yaitu guru pamong / guru Mata pelajaran Pkn

sebelum melaksanakan tindakan pada tahap siklus 1 melakukan diskusi

terlebih dahulu tentang tindakan yang akan diambil untuk menyelesaikan

permasalahan yang didapat pada tahap pra siklus terutama bagaimana

menciptakan suasana belajar yang tidak menjenuhkan yang akan membawa

dampak pada konsentrasi belajar siswa.

Tindakan tersebut kemudian didiskusikan dengan kolaborator untuk

menjadi alternatif pemecahan masalah. Tindakan tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Melaksanakan pembelajaran yang ada di kelas dengan pembelajaran

Crossword Puzzle (TTS)

2. Meninjau kembali rencana pelaksanaan pembelajaran pada tahap pra siklus

3. Pembelajaran akan lebih ditekankan pada keaktifan dan konsentrasi siswa

sehingga memahami materi yang diajarkan guru.


51

4. Siswa dibagi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok diberi

lembar TTS tentang materi memahami peranan Indonesia dalam

lingkungan negara-negara di Asia Tenggara. Setelah selesai masing-

masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

5. Guru mengajak diskusi para siswa dengan melempar pertanyaan berkaitan

dengan materi tersebut.

2. Pelaksanaan Observasi

Dari hasil penelitian tentang meningkatkan konsentrasi belajar melalui

pembelajaran Crossword Puzzle (TTS) pokok bahasan memahami peranan

Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara pada siklus 1 siswa

kelas VIB MIN 1 Palembang diperoleh data :

Tabel. 6
Data Penilaian Kuantitatif siklus I Tentang Konsentrasi siswa dalam Proses
Pembelajaran Pkn Melalui Model Crossword Puzzle(TTS) Pada Siswa Kelas VIB
MIN I Palembang
Indikator
No Nama Siswa L/P 1 2 3 4 Jumlah
1-5 1-5 1-5 1-5
1 Arifah Hidayani P 3 3 3 3 12
2 A.Kurniawan P L 5 3 3 4 15
3 Aulia Ramadhani P 5 4 4 4 17
4 Ayu Lestari P 5 4 4 5 18
5 Alfin L 5 4 3 5 17
6 Bintang Anugrah A L 3 3 3 3 12
7 Ceni Nadila Iyash P 4 4 3 4 15
8 Delfie Aristin P 3 2 2 2 9
9 Fatahia Aliyah P 3 2 2 2 9
10 Krisna Dwi Anugrah L 4 4 4 4 16
11 Karinda Priani P 3 3 3 3 12
12 Kms.M.Riski S L 3 3 3 3 12
13 M.Ibrah Al Qindi L 4 4 3 4 15
14 M.Tara Mantovani L 4 4 3 4 15
15 M. Rafly L 4 3 4 4 15
16 M. Rafli Cambang L 5 3 3 4 15
52

Indikator
No Nama Siswa L/P 1 2 3 4 Jumlah
1-5 1-5 1-5 1-5
17 M. Ilham Ridhotama L 5 3 3 4 15
18 M. Faris Abdul B L 5 4 4 5 18
19 M.R.Kadafi L 3 3 3 3 12
20 M.Azrel Ramadina P 3 3 3 3 12
21 M.Daffa Ramadhan L 3 2 2 2 9
22 M.Fairil Ula L 5 4 4 5 18
23 M.Amar Thoyib L 3 2 2 2 9
24 M.Rifqi Khairullah L 3 2 2 2 9
25 Najuan L 5 4 4 4 17
26 Novri Cilia Imelda P 2 2 2 2 8
27 Nyayu Fitria P 5 3 3 4 15
28 Prasetya Risky L 2 2 2 2 8
29 Prayoga Fahrezi L 3 2 2 2 9
30 Oedi Al Wafi Saputra L 5 4 5 4 18
31 Risna Nafasah Salwa P 5 3 4 5 17
32 Risa Monika P 2 2 2 3 9
33 Syarifah Uswatun H P 5 4 3 4 16
34 Suci Indah Sari P 5 4 5 4 18
35 Siti Fatonatul Ula P 5 3 4 5 17
36 Tisya Anggraini P 2 2 2 3 9
37 Yunia Arum Hariyatin P 5 4 3 4 16
Jumlah 144 115 114 130 493
Rata-Rata 3.89 3.10 3.08 3.51 13.32

Keterangan Indikator :

1) Memperhatikan dan merespon pelajaran.

2) Aktif bertanya dan memberi argumentasi.

3) Menjawab pertanyaan dengan baik dan benar

4) Disiplin

Keterangan kategori penilaian :

13 – 20 = Konsentrasi Tinggi

4 – 12 = Konsentrasi rendah
53

Tabel. 7
Data hasil penilaian kuantitatif Tentang Konsentrasi siswa dalam Proses
Pembelajaran Pkn Melalui Model Crossword Puzzle (TTS) Pada Siswa Kelas VIB
MIN I Palembang

Jumlah Kategori
No Nama L/P
skor Tinggi(Tuntas) Rendah(T.Tuntas)
1 Arifah Hidayani P √
12
2 A.Kurniawan P L √
15
3 Aulia Ramadhani P √
17
4 Ayu Lestari P √
18
5 Alfin L √
17
6 Bintang Anugrah L √
12
7 Ceni Nadila Iyash P √
15
8 Delfie Aristin P √
9
9 Fatahia Aliyah P √
9
10 Krisna Dwi A L √
16
11 Karinda Priani P √
12
12 Kms.M.Riski S L √
12
13 M.Ibrah Al Qindi L √
15
14 M.Tara M L √
15
15 M. Rafly L √
15
16 M. Rafli C L √
15
17 M. Ilham R L √
15
18 M. Faris Abdul B L √
18
19 M.R.Kadafi L √
12
20 M.Azrel R P √
12
21 M.Daffa R L √
9
22 M.Fairil Ula L √
18
23 M.Amar Thoyib L √
9
24 M.Rifqi K L √
9
54

Jumlah Kategori
No Nama L/P
skor Tinggi(Tuntas) Rendah(T.Tuntas)
25 Najuan L √
17
26 Novri Cilia I P √
8
27 Nyayu Fitria P √
15
28 Prasetya Risky L √
8
29 Prayoga Fahrezi L √
9
30 Oedi Al Wafi S L √
18
31 Risna Nafasah S P √
17
32 Risa Monika P √
9
33 Syarifah U P √
16
34 Suci Indah Sari P √
18
35 Siti Fatonatul U P √
17
36 Tisya Anggraini P √
9
37 Yunia Arum H P √
16
JUMLAH 514 21 16

RATA-RATA 13,89

NILAI TERTINGGI 18 18 12

NILAI TERENDAH 8 15 8

Dari table diatas dapat direkapitulasi kategori konsentrasi tinggi dan konsentrasi

rendah, yaitu:

Table. 8
Data presentase kategori Konsentrasi Siklus 1
pada siswa kelas VIB MIN 1 Palembang

Kategori Jumlah siswa Presentase


Tinggi 21 54,55%
Rendah 16 45,45%
Jumlah 37 100%
55

Grafik 3
Data nilai kategori konsentrasi tinggi dan konsentrasi rendah
Pada siklus 1 siswa kelas VIB MIN 1 Palembang

60

50

40
Jumlah Siswa
30
Presentase
20

10

0
Tinggi
Tinggi Rendah
Rendah

Berkaitan dengan hasil observasi yang dilakukan di akhir

pembelajaran pada Siklus 1 didapat bahwa rata-rata konsentrasi tinggi

sebanyak 21 siswa (54,55%) dan konsentrasi rendah sebanyak 16 siswa

(45,45%). Dari 37 siswa kelas VIB MIN 1 Palembang Sudah terjadi sedikit

peningkatan konsentrasi belajar siswa pada siklus 1 ini. Ini menunjukkan

penelitian ini belum maksimal dan masih perlu diadakan perbaikan.

3. Refleksi

Setelah observasi selesai dilaksanakan peneliti bersama guru mitra

sebagai kolaborator dalam Penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIB

mengadakan diskusi berkaitan dangan pelaksanaan model pembelajaran

Crossword Puzzle (TTS) untuk membahas tentang hal-hal yang harus

diperbaiki berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas.


56

Setelah selesai melaksanakan pembelajaran pada siklus 1 ini guru

bersama peneliti melaksanakan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran

tersebut dengan mendiskusikan kendala/masalah yang dihadapi ketika berada

di kelas. Dari hasil evaluasi siklus menghasilkan beberapa catatan yang harus

direfleksikan pada pelaksanaan pembelajaran tahap siklus 2. Pada tahap siklus

1 ini sudah menunjukkan peningkatan konsentrasi belajar siswa, namun masih

belum maksimal. Ada beberapa hal yang menyebabkan kurang maksimalnya

pembelajaran pada siklus 1 disebabkan diantaranya :

1. Masih ditemukannya siswa yang memanfaatkan kesempatan

pembelajaran ini untuk bermain, dibuktikan dengan mereka tidak

memperhatikan soal-soal yang diberikan.

2. Ada siswa yang hanya mengandalkan temannya saja untuk menjawab

soal.

3. Dalam pelaksanaan pembelajaran, masih terdapat siswa yang kurang

memahami dalam kerja kelompok sehingga menjadi asal-asalan dan

bercanda dengan kelompoknya

Meskipun ada hal-hal yang tidak diharapkan muncul dalam pembelajaran,

namun hal ini yang dapat dijadikan pertimbangan untuk masuk ke siklus 2

agar hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai dengan melakukan

perbaikan-perbaikan, dengan merencanakan kelompok yang diacak lagi dan

diberikan pembelajaran yang lebih menarik lagi misalnya kelompok yang

dapat menyelesaikan seluruh pertanyaan dengan cepat dan benar akan


57

diberikan hadiah, ini merupakan salah satu cara agar siswa menjadi

berkonsentrasi dalam belajar.

Tabel 9

Observasi Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

Aktivitas belajar
Kategori
No Nama Siswa 1 2 3 4 Jumlah
1-5 1-5 1-5 1-5 SB B C K SK
1 Arifah Hidayani 3 3 3 3 12 √
2 A.Kurniawan P 5 3 3 4 15 √
3 Aulia Ramadhani 5 4 4 4 17 √
4 Ayu Lestari 5 4 4 5 18 √
5 Alfin 5 4 3 5 17 √
6 Bintang Anugrah A 3 3 3 3 12 √
7 Ceni Nadila Iyash 4 4 3 4 15 √
8 Delfie Aristin 3 2 2 2 9 √
9 Fatahia Aliyah 3 2 2 2 9 √
10 Krisna Dwi Anugrah 4 4 4 4 16 √
11 Karinda Priani 3 3 3 3 12 √
12 Kms.M.Riski S 3 3 3 3 12 √
13 M.Ibrah Al Qindi 4 4 3 4 15 √
14 M.Tara Mantovani 4 4 3 4 15 √
15 M. Rafly 4 3 4 4 15 √
16 M. Rafli Cambang 5 3 3 4 15 √
17 M. Ilham Ridhotama 5 3 3 4 15 √
18 M. Faris Abdul B 5 4 4 5 18 √
19 M.R.Kadafi 3 3 3 3 12 √
20 M.Azrel Ramadina 3 3 3 3 12 √
21 M.Daffa Ramadhan 3 2 2 2 9 √
22 M.Fairil Ula 5 4 4 5 18 √
23 M.Amar Thoyib 3 2 2 2 9 √
24 M.Rifqi Khairullah 3 2 2 2 9 √
25 Najuan 5 4 4 4 17 √
26 Novri Cilia Imelda 2 2 2 2 8 √
27 Nyayu Fitria 5 3 3 4 15 √
28 Prasetya Risky 2 2 2 2 8 √
29 Prayoga Fahrezi 3 2 2 2 9 √
30 Oedi Al Wafi Saputra 5 4 5 4 18 √
31 Risna Nafasah Salwa 5 3 4 5 17 √
32 Risa Monika 2 2 2 3 9 √
33 Syarifah Uswatun H 5 4 3 4 16 √
34 Suci Indah Sari 5 4 5 4 18 √
35 Siti Fatonatul Ula 5 3 4 5 17 √
36 Tisya Anggraini 2 2 2 3 9 √
37 Yunia Arum Hariyatin 5 4 3 4 16 √
Jumlah 144 115 114 130 493 13 14 10
Rata-Rata 3.89 3.10 3.08 3.51 13.32
58

Keterangan Aktivitas Siswa :


1) Berdiskusi kelompok
2) Menulis dan membacakan hasil diskusi kelompok melalui
perwakilan siswa
3) Menyimpulkan hasil diskusi kelompok
4) Memecahkan masalah yang diberikan guru
Rentang Penilaian
Sangat Baik 21 – 25
Baik 16 – 20
Cukup 11 – 15
Kurang 6 - 10
Sangat Kurang 1 - 5

Tabel 10
Data Presentase Kategori Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1
pada siswa kelas VIB MIN 1 Palembang

Kategori Jumlah siswa Presentase


SB -
B 13 35.13%
C 14 37.83%
K 10 27.02%
SK -
Jumlah 37 100%
59

Grafik 4
Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

60

50

40

30

20

10

0
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Baik Cukup Kurang

C. Analisis Siklus II

1. Perencanaan

Seperti pada tahap pra siklus dan siklus 1, observasi dilaksanakan oleh

peneliti dan guru mitra sebagai kolaborator untuk berupaya meningkatan

konsentrasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Pkn materi

memahami peranan Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia

Tenggara. Harapannya bahwa penelitian ini akan berdampak pada hasil

belajar dan pemahaman terhadap materi pelajaran yang menjadi pokok

bahasan. Pada siklus 2 ini dilakukan di kelas VI B. Tindakan yang

dirumuskan pada siklus 1 di atas akan diterapkan pada siklus 2. Metode yang

digunakan pada siklus 2 ini sama dengan tindakan pada siklus 1, yaitu

menggunakan model Crossword Puzzle (TTS).


60

Langkah perbaikan yang dilakukan antara lain :

1) Sebelum pelaksanaan tindakan, guru memberikan informasi bahwa akan

dibagi kelompok baru yang nama-namanya ditentukan oleh guru.

2) Guru memperhatikan aktivitas siswa yang melakukan pindah posisi

duduk agar tidak gaduh

3) Guru memberikan informasi bagi kelompok yang dapat mengerjakan

tugas kelompoknya dengan cepat dan benar akan diberikan hadiah,

sehingga siswa akan berkonsentrasi dalam mengerjakan tugasnya.

2. Pelaksanaan Observasi

Dari hasil penelitian tentang meningkatkan konsentrasi belajar melalui

pembelajaran Crossword Puzzle (TTS) pokok bahasan memahami peranan

Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara pada siklus 2

siswa kelas VIB MIN 1 Palembang diperoleh data :


61

Tabel. 11
Data Penilaian Kuantitatif siklus II Tentang Konsentrasi siswa dalam Proses
Pembelajaran Pkn Melalui Model Crossword Puzzle(TTS) Pada Siswa Kelas VIB
MIN I Palembang

Indikator
No Nama Siswa L/P 1 2 3 4 Jumlah
1-5 1-5 1-5 1-5
1 Arifah Hidayani P 5 4 3 5 17
2 A.Kurniawan P L 5 4 4 5 18
3 Aulia Ramadhani P 5 4 5 5 19
4 Ayu Lestari P 5 4 4 5 18
5 Alfin L 5 4 4 5 18
6 Bintang Anugrah A L 5 5 4 4 18
7 Ceni Nadila Iyash P 5 4 4 5 18
8 Delfie Aristin P 5 5 3 3 16
9 Fatahia Aliyah P 3 3 3 3 12
10 Krisna Dwi Anugrah L 4 5 4 5 18
11 Karinda Priani P 4 4 4 4 16
12 Kms.M.Riski S L 5 4 5 4 18
13 M.Ibrah Al Qindi L 5 4 4 5 18
14 M.Tara Mantovani L 5 4 4 4 17
15 M. Rafly L 4 4 4 4 16
16 M. Rafli Cambang L 5 4 3 4 16
17 M. Ilham Ridhotama L 5 4 3 4 16
18 M. Faris Abdul B L 5 4 4 5 18
19 M.R.Kadafi L 4 4 3 4 15
20 M.Azrel Ramadina P 3 3 3 3 12
21 M.Daffa Ramadhan L 4 3 3 4 14
22 M.Fairil Ula L 5 4 5 5 19
23 M.Amar Thoyib L 5 3 4 4 16
24 M.Rifqi Khairullah L 5 3 4 4 16
25 Najuan L 5 4 4 4 17
26 Novri Cilia Imelda P 3 2 2 2 9
27 Nyayu Fitria P 5 4 4 4 17
28 Prasetya Risky L 3 2 2 2 9
29 Prayoga Fahrezi L 4 4 4 4 16
30 Oedi Al Wafi Saputra L 5 4 5 4 18
31 Risna Nafasah Salwa P 5 4 5 5 19
32 Risa Monika P 4 3 3 4 14
33 Syarifah Uswatun H P 5 4 4 5 18
34 Suci Indah Sari P 5 4 5 4 18
35 Siti Fatonatul Ula P 5 4 5 5 19
36 Tisya Anggraini P 4 3 3 4 14
37 Yunia Arum Hariyatin P 5 4 4 5 18
Jumlah 169 140 141 155 605
Rata-Rata 4.56 3.78 3.81 4.18 16.35
62

Keterangan Indikator :

1) Memperhatikan dan merespon pelajaran

2) Aktif bertanya dan memberi argumentasi

3) Menjawab pertanyaan dengan baik dan benar

4) Disiplin

Keterangan kategori penilaian :

13 – 20 = konsentrasi tinggi

4 – 12 = konsentrasi rendah

Tabel. 12
Data hasil penilaian kuantitatif Tentang Konsentrasi siswa dalam Proses
Pembelajaran Pkn Melalui Model Crossword Puzzle(TTS) Pada Siswa Kelas VIB
MIN I Palembang

Jumlah Kategori
No Nama L/P
skor Tinggi(Tuntas) Rendah(T.Tuntas)
1 Arifah Hidayani P √
17
2 A.Kurniawan P L √
18
3 Aulia R P √
19
4 Ayu Lestari P √
18
5 Alfin L √
18
6 Bintang Anugrah L √
18
7 Ceni Nadila I P √
18
8 Delfie Aristin P √
16
9 Fatahia Aliyah P √
12
10 Krisna Dwi A L √
18
11 Karinda Priani P √
16
12 Kms.M.Riski S L √
18
63

Jumlah Kategori
No Nama L/P
skor Tinggi(Tuntas) Rendah(T.Tuntas)
13 M.Ibrah Al Qindi L √
18
14 M.Tara M L √
17
15 M. Rafly L √
16
16 M. Rafli C L √
16
17 M. Ilham R L √
16
18 M. Faris Abdul B L √
18
19 M.R.Kadafi L √
15
20 M.Azrel R P √
12
21 M.Daffa R L √
14
22 M.Fairil Ula L √
19
23 M.Amar Thoyib L √
16
24 M.Rifqi K L √
16
25 Najuan L √
17
26 Novri Cilia I P √
9
27 Nyayu Fitria P √
17
28 Prasetya Risky L √
9
29 Prayoga Fahrezi L √
16
30 Oedi Al Wafi S L √
18
31 Risna Nafasah S P √
19
32 Risa Monika P √
14
33 Syarifah U P √
18
34 Suci Indah Sari P √
18
35 Siti Fatonatul U P √
19
36 Tisya Anggraini P √
14
37 Yunia Arum H P √
18
JUMLAH 607 33 4

RATA-RATA 16,40 - -

NILAI TERTINGGI 19 19 12

NILAI TERENDAH 9 14 9
64

Dari table diatas dapat direkapitulasi kategori konsentrasi tinggi dan konsentrasi

rendah, yaitu:

Table.13
Data presentase kategori konsentrasi Siklus 2
pada siswa kelas VIB MIN 1 Palembang

Kategori Jumlah siswa Presentase

Tinggi 33 87,88%

Rendah 4 12,12%

Jumlah 37 100%

Grafik 5
Data nilai kategori konsentrasi tinggi dan konsentrasi rendah
Pada siklus 2 siswa kelas VIB MIN 1 Palembang

90
80
70
60
50 Jumlah Siswa
40 Presentase
30
20
10
0
Tinggi
Tinggi Rendah
Rendah

Berkaitan dengan observasi dilaksanakan di akhir pembelajaran pada siklus 2

didapat bahwa hasil observasi pada siklus 2 dari 37 siswa diperoleh yang
65

konsentrasinya tinggi terdapat 33 siswa (87,88%) dan konsentrasi rendah 4

siswa (12,12%). Dari data yang diperoleh pada tahap siklus 2 rata-rata peserta

didik mengalami peningkatan dalam belajar.

3. Refleksi

Keberhasilan pada siklus ini ada beberapa faktor yang menyebabkan

meningkatnya konsentrasi belajar siswa, antara lain :

a. Peserta didik lebih berkonsentrasi dalam pembelajaran. Hal ini ditandai

dengan siswa kelihatan lebih bersemangat dalam memperhatikan dan

memahami serta mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru dan lebih

cepat dalam mengerjakan tugas dibandingkan dengan tindakan siklus 1.

b. Kerja kelompok siswa sudah mulai kompak dan terarah

c. Suasana kelas tidak gaduh lagi.

d. Siswa sudah lebih memahami materi dan tugasnya dalam kerja kelompok.

e. Guru selalu memberikan bimbingan dan pengarahan selama

pembelajaran.

f. Pembelajaran menjadi menyenangkan karena bervariasi dan melibatkan

anak secara langsung dan siswa menjadi lebih aktif.


66

Tabel 14

Observasi Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Siklus 2

Aktivitas belajar
Kategori
No Nama Siswa 1 2 3 4 Jumlah
1-5 1-5 1-5 1-5 SB B C K SK
1 Arifah Hidayani 5 4 3 5 17 √
2 A.Kurniawan P 5 4 4 5 18 √
3 Aulia Ramadhani 5 4 5 5 19 √
4 Ayu Lestari 5 4 4 5 18 √
5 Alfin 5 4 4 5 18 √
6 Bintang Anugrah A 5 5 4 4 18 √
7 Ceni Nadila Iyash 5 4 4 5 18 √
8 Delfie Aristin 5 5 3 3 16 √
9 Fatahia Aliyah 3 3 3 3 12 √
10 Krisna Dwi Anugrah 4 5 4 5 18 √
11 Karinda Priani 4 4 4 4 16 √

12 Kms.M.Riski S 5 4 5 4 18 √

13 M.Ibrah Al Qindi 5 4 4 5 18 √

14 M.Tara Mantovani 5 4 4 4 17 √

15 M. Rafly 4 4 4 4 16 √

16 M. Rafli Cambang 5 4 3 4 16 √

17 M. Ilham Ridhotama 5 4 3 4 16 √

18 M. Faris Abdul B 5 4 4 5 18 √
19 M.R.Kadafi 4 4 3 4 15 √
20 M.Azrel Ramadina 3 3 3 3 12 √
21 M.Daffa Ramadhan 4 3 3 4 14 √
22 M.Fairil Ula 5 4 5 5 19 √
23 M.Amar Thoyib 5 3 4 4 16 √
24 M.Rifqi Khairullah 5 3 4 4 16 √
25 Najuan 5 4 4 4 17 √
26 Novri Cilia Imelda 3 2 2 2 9 √
27 Nyayu Fitria 5 4 4 4 17 √
28 Prasetya Risky 3 2 2 2 9 √
29 Prayoga Fahrezi 4 4 4 4 16 √
30 Oedi Al Wafi Saputra 5 4 5 4 18 √
31 Risna Nafasah Salwa 5 4 5 5 19 √
32 Risa Monika 4 3 3 4 14 √
33 Syarifah Uswatun H 5 4 4 5 18 √
34 Suci Indah Sari 5 4 5 4 18 √
35 Siti Fatonatul Ula 5 4 5 5 19 √
36 Tisya Anggraini 4 3 3 4 14 √
37 Yunia Arum Hariyatin 5 4 4 5 18 √
Jumlah 169 140 141 155 605 29 6 2
Rata-Rata 4.56 3.78 3.81 4.18 16.35
67

Keterangan Aktivitas Siswa :


1. Berdiskusi kelompok
2. Menulis dan membacakan hasil diskusi kelompok
melalui perwakilan siswa
3. Menyimpulkan hasil diskusi kelompok
4. Memecahkan masalah yang diberikan guru
Rentang Penilaian
Sangat Baik 21 – 25
Baik 16 – 20
Cukup 11 – 15
Kurang 6 - 10
Sangat Kurang 1 - 5

Tabel 15
Data Presentase Kategori Aktivitas Belajar SiswaSiklus 2
pada siswa kelas VIB MIN 1 Palembang

Kategori Jumlah siswa Presentase

SB -

B 29 78.37%

C 06 16.21%

K 02 5.40%

SK -

Jumlah 37 100%
68

Grafik 6
Aktivitas Belajar Siswa Siklus 2

80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Baik Cukup Kurang

D. Analisis Penelitian Paska tindakan Siklus

Hasil diskusi tersebut berkaitan dengan pembahasan hasil tindakan dari

tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 yaitu hasil observasi menunjukkan

peningkatan dari tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat ditunjukkan pada

tabel berikut :

Tabel 16
Rekapitulasi nilai rata-rata dan indikator seluruh siklus
Siswa kelas VIB MIN 1 Palembang
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
No Nama Siswa
Jml T R Jml T R Jml T R
1 Arifah Hidayani 9 √ 12 √ 17 √
2 A.Kurniawan P 8 √ 15 √ 18 √
3 Aulia Ramadhani 13 √ 17 √ 19 √
4 Ayu Lestari 16 √ 18 √ 18 √
5 Alfin 12 √ 17 √ 18 √
6 Bintang Anugrah A 8 √ 12 √ 18 √
7 Ceni Nadila Iyash 12 √ 15 √ 18 √
8 Delfie Aristin 8 √ 9 √ 16 √
69

9 Fatahia Aliyah 9 √ 9 √ 12 √
10 Krisna Dwi Anugrah 12 √ 16 √ 18 √
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
No Nama Siswa
Jml T R Jml T R Jml T R
11 Karinda Priani 9 √ 12 √ 16 √
12 Kms.M.Riski S 11 √ 12 √ 18 √
13 M.Ibrah Al Qindi 11 √ 15 √ 18 √
14 M.Tara Mantovani 11 √ 15 √ 17 √
15 M. Rafly 10 √ 15 √ 16 √
16 M. Rafli Cambang 11 √ 15 √ 16 √
17 M. Ilham Ridhotama 11 √ 15 √ 16 √
18 M. Faris Abdul B 14 √ 18 √ 18 √
19 M.R.Kadafi 8 √ 12 √ 15 √
20 M.Azrel Ramadina 9 √ 12 √ 12 √
21 M.Daffa Ramadhan 9 √ 9 √ 14 √
22 M.Fairil Ula 15 √ 18 √ 19 √
23 M.Amar Thoyib 9 √ 9 √ 16 √
24 M.Rifqi Khairullah 8 √ 9 √ 16 √
25 Najuan 11 √ 17 √ 17 √
26 Novri Cilia Imelda 8 √ 8 √ 9 √
27 Nyayu Fitria 12 √ 15 √ 17 √
28 Prasetya Risky 8 √ 8 √ 9 √
29 Prayoga Fahrezi 9 √ 9 √ 16 √
30 Oedi Al Wafi Saputra 14 √ 18 √ 18 √
31 Risna Nafasah Salwa 14 √ 17 √ 19 √
32 Risa Monika 9 √ 9 √ 14 √
33 Syarifah Uswatun H 12 √ 16 √ 18 √
34 Suci Indah Sari 14 √ 18 √ 18 √
35 Siti Fatonatul Ula 14 √ 17 √ 19 √
36 Tisya Anggraini 9 √ 9 √ 14 √
37 Yunia Arum H 12 √ 16 √ 18 √
JUMLAH SKOR 399 8 29 514 21 16 607 33 4
RATA-RATA 10,78 - - 13,89 - - 16,40 - -
SKOR TERTINGGI 16 16 12 18 18 12 19 19 12
SKOR TERENDAH 8 13 8 8 15 8 9 14 9
PRESENTASE - 21,21 78,79 - 54,55 45,45 - 87,88 12,12

Tabel. 17
Rekapitulasi data nilai presentase Prasiklus, Siklus 1, dan Siklus 2
pada pembelajaran Pkn siswa kelas VIB MIN 1 Palembang

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2


Kategori Jml Jml Jml
Presentase Presentase Presentase
Siswa Siswa Siswa
Tinggi 8 21,21% 21 54,55% 33 87,88%
Rendah 29 78,79% 16 45,45% 4 12,12%
Jumlah 37 100% 37 100% 37 100%
70

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa prosentase konsentrasi

belajar siswa pada pra siklus dari 37 siswa, sebanyak 8 siswa (21,21%)

motivasi tinggi dan 29 siswa (78,79%) konsentrasi rendah, siklus I

sebanyak 21 siswa (54,55%) konsentrasi tinggi dan 16 siswa (45,45%)

konsentrasi rendah, dan pada siklus II sebanyak 33 siswa (87,88%)

konsentrasi tinggi dan sebanyak 4 siswa (12,12%) konsentrasi rendah.

Agar lebih mudah melihat peningkatan konsentrasi siswa kelas VIB MIN

1 Palembang.

Grafik 7
Data nilai kategori konsentrsi tinggi dan rendah
pada pra siklus, siklus 1, siklus 2.

35

30

25

20
Nilai tinggi
15
Nilai Rendah
10

0
Prasiklus
Pra Siklus11 Siklus
Siklus Siklus Siklus22

Dan sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan,

maka peningkatan konsentrasi siswa memenuhi kriteria baik. Sehingga


71

penelitian tindakan ini dikatakan berhasil meningkatkan konsentrasi belajar

siswa.

Tabel 18
Observasi Terhadap Aktivitas Belajar Siswa PraSiklus Siklus 1 Siklus 2

Siklus 1 Siklus 2
Prasiklus
No Nama Siswa
K SK K SK S K SK
Jml SB B C Jml SB B C Jml B C
B
1 Arifah Hidayani 9 √ 12 √ 17 √
2 A.Kurniawan P 8 √ 15 √ 18 √
3 Aulia Ramadhani 13 √ 17 √ 19 √
4 Ayu Lestari 16 √ 18 √ 18 √
5 Alfin 12 √ 17 √ 18 √
6 Bintang Anugrah A 8 √ 12 √ 18 √
7 Ceni Nadila Iyash 12 √ 15 √ 18 √
8 Delfie Aristin 8 √ 9 √ 16 √
9 Fatahia Aliyah 9 √ 9 √ 12 √
10 Krisna Dwi Anugrah 12 √ 16 √ 18 √
11 Karinda Priani √ √ 16 √
9 12
12 Kms.M.Riski S √ √ √
11 12 18
13 M.Ibrah Al Qindi √ √ √
11 15 18
14 M.Tara Mantovani √ √ √
11 15 17
15 M. Rafly √ √ √
10 15 16
16 M. Rafli Cambang √ √ 16 √
11 15
17 M. Ilham Ridhotama √ √ 16 √
11 15
18 M. Faris Abdul B 14 √ 18 √ 18 √
19 M.R.Kadafi 8 √ 12 √ 15 √
20 M.Azrel Ramadina 9 √ 12 √ 12 √
21 M.Daffa Ramadhan 9 √ 9 √ 14 √
22 M.Fairil Ula 15 √ 18 √ 19 √
23 M.Amar Thoyib 9 √ 9 √ 16 √
24 M.Rifqi Khairullah 8 √ 9 √ 16 √
25 Najuan 11 √ 17 √ 17 √
26 Novri Cilia Imelda 8 √ 8 √ 9 √
27 Nyayu Fitria 12 √ 15 √ 17 √
28 Prasetya Risky 8 √ 8 √ 9 √
29 Prayoga Fahrezi 9 √ 9 √ 16 √
Oedi Al Wafi √ √ √
30
Saputra 14 18 18
31 Risna Nafasah Salwa 14 √ 17 √ 19 √
32 Risa Monika 9 √ 9 √ 14 √
33 Syarifah Uswatun H 12 √ 16 √ 18 √
34 Suci Indah Sari 14 √ 18 √ 18 √
35 Siti Fatonatul Ula 14 √ 17 √ 19 √
36 Tisya Anggraini 9 √ 9 √ 14 √
72

Yunia Arum √ √ √
37
Hariyatin 12 16 18
Jumlah 399 1 19 17 493 13 14 10 605 29 6 2
Rata-Rata 10.78 13.32 4.18
Presentase 2.70 51.35 45.90 35.13 37.83 27.02 78.37 16.21 5.40

Keterangan Aktivitas Siswa :


1. Berdiskusi kelompok
2. Menulis dan membacakan hasil diskusi kelompok melalui perwakilan siswa
3. Menyimpulkan hasil diskusi kelompok
4. Memecahkan masalah yang diberikan guru
Rentang Penilaian
Sangat Baik 21 – 25
Baik 16 – 20
Cukup 11 – 15
Kurang 6 - 10
Sangat Kurang 1 - 5

Tabel 19
Data Presentase Kategori Aktivitas Prasiklus Siklus 1Siklus 2
pada siswa kelas VIB MIN 1 Palembang

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2


Kategori Jumlah Jumlah Jumlah
Presentase Presentase Presentase
Siswa Siswa Siswa
SB
B 1 2.70 % 13 35.13 % 29 78.37 %
C 19 51.35 % 14 37.83 % 6 16.21 %
K 17 45. 90 % 10 27.02 % 2 5.40 %
SK
Jumlah 37 100 % 37 100 % 37 100 %
73

Grafik 8

Aktivitas Belajar Siswa Prasiklus, Siklus 1, Siklus 2

80
70
Baik
60
Cukup
50 Kurang

40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Baik
PrasiklusCukup
Siklus 1 Kurang
Siklus 2
74
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian tindakan yang telah peneliti

tuangkan dalam penulisan PTK ini, maka dapat disimpulakan bahwa dalam

rangka mencapai tujuan pembelajaran, guru diharapkan menggunakan model

pembelajaran yang tepat dalam pelaksanaan pembelajarannya, tentunya dengan

memperhatikan kesesuaian model pembelajaran dengan materi pelajaran.

Keberhasilan penerapan model pembelajaran Crossword Puzzle(TTS) yang

digunakan pada pelajaran Pkn khususnya pada materi memahami peranan

Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara pada siswa kelas

VIB MIN 1 Palembang terbukti dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa.

Peningkatan konsentrasi belajar siswa dalam pelajaran Pkn ditunjukkan pada

nilai rata-rata observasi yang pada tindakan pra siklus hanya mencapai nilai rata-

rata 21,21% dan banyak anak yang konsentrasi belajarnya masih rendah,

kemudian dilaksanakan siklus 1 menggunakan model Crossword Puzzle(TTS)

nilai rata-rata observasi menjadi menjadi 54,55% dan Setelah dilakukan

tindakan siklus 2 ternyata konsentrasi belajar siswa meningkat menjadi 87,88%

dan keberhasilan model Crossword Puzzle (TTS) yang diterapkan pada mata

74
75

pelajaran Pkn khususnya materi memahami peranan Indonesia dalam lingkungan

negara-negara di Asia Tenggara dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa.

B. Saran-Saran

Dari kesimpulan tersebut ada beberapa hal yang harus dilakukan guru

dalam meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya dalam meningkatkan

konsentrasi dan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran antara lain :

1. Diharapkan pada siswa khususnya siswa MIN I Teladan agar dapat

meningkatkan konsentrasi belajarnya, terutama pada mata pelajaran PKn

dengan cara mengefektifkan kegiatan belajar disekolah dan dirumah serta

mengadakan diskusi dengan teman-teman.

2. Diharapkan pihak sekolah terutama guru PKn agar dapat meningkatkan

konsentrasi dan efektifitas pada pelajaran PKn, baik dengan melakukan

kerjasama dengan guru lain maupun dengan cara mengefektifkan komunikasi

dengan orang tua siswa.

3. Kepada para guru hendaknya dalam proses pembelajaran diharapkan

menjadikan model pembelajaran Crossword Puzzle (TTS) sebagai suatu

alternatif untuk pelajaran yang akan dating.

4. Kepada semua guru hendaknya dapat menggunakan metode pembelajaran

yang tepat dan efisien dalam proses pembelajarannya agar siswa merasa

senang dan tidak cepat merasa jenuh dalam menerima pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai