Anda di halaman 1dari 2

Guru Pembimbing: Siti Pratiwi Agmaulida Fatrion, S.

Pd

MODUL
SENI BUDAYA KELAS VII
MTsN 2 MANDAILING NATAL

SENI TARI

1. Proses pengolahan unsur keindahan gerakan bersandar pada dua sifat keindahan, yaitu
bersifat stilatif merupakan gerak yang telah mengalami proses pengolahan
(penghalusan) yang mengarah pada bentuk-bentuk yang indah, sedangkan distorsif
merupakan pengolahan gerak melalui proses perombakan dari aslinya dan merupakan
salah satu proses stilasi.
2. Jenis gerak tari ada dua, yaitu gerak murni adalah gerak yang digarap untuk
mendapatkan bentuk yang artistik dan tidak dimaksudkan untuk menggambarkan
sesuatu, dan gerak maknawi adalah gerak yang telah diubah menjadi gerak indah
yang bermakna.
3. Elemen gerak tari adalah gerak.
4. Ruang adalah ruang yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat
penari melakukan gerak yang meliputi, garis, volume, arah, level dan fokus.
5. Waktu dalam tari terbagi menjadi dua, yaitu ritme (menunjukkan ukuran waktu dari
setiap perubahan detail gerak) dan tempo (ukuran cepat atau lambat setiap gerakan
yang dapat dicapai.
6. Tenaga dalam gerak tari meliputi intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam
tari yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak, aksen/tekanan muncul ketika
gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras, kualitas berkaitan dengan cara
penggunaan atau penyaluran tenaga.
7. Level gerak terbagi menjadi level tinggi dapat dilakukan dengan berjinjit atau
melompat. Level sedang dapat dilakukan dengan kaki ditekuk, diluruskan, maupun
kuda-kuda. Level rendah dapat dilakukan dengan gerakan sewaktu duduk atau
seluruh anggota tubuh mengenai/menyentuh lantai.
Guru Pembimbing: Siti Pratiwi Agmaulida Fatrion, S.Pd

SENI DRAMA

1. Fragmen adalah cuplikan atau petikan sebuah cerita atau lakon. Fragmen sering juga
disebut sebagai adegan inti dengan jalan cerita sederhana.
2. Akting merupakan perwujudan peran sesuai dengan karakter yang diinginkan oleh
naskah dan sutradara baik secara fisik maupun psikis.
3. Teknik dasar seni peran, yaitu olah tubuh, olah vocal dan olah rasa.
4. Olah tubuh adalah melakukan latihan dalam kondisi bugar, segar dan
menyenangkan.
5. Jenis gerak terbagi menjadi dua, gerak teatrikal adalah gerak yang lahir dari
keinginan bergerak yang sesuai dengan apa yang dituntut dalam naskah. Gerak ini
dibagi menjadi dua, gerak halus adalah gerak pada raut muka (perubahan mimik)
atau lebih dikenal dengan istilah ekspresi, gerak kasar adalah gerak dari
sleuruh/sebagian anggota tubuh.
6. Olah vocal adalah sarana komunikasi yang berkaitan dengan isi cerita yang ingin
disampaikan.
7. Latihan artikulasi dengan cara menempatkan alat-alat pengucapan, yakni bibir dan
lidah pada posisi yang terkontrol.
8. Jenis pernapasan terbagi menjadi empat, pernapasan dada udara diserap kemudian
dimasukkan kerongga dada sehingga dada membusung. Pernapasan perut dilakukan
dengan cara mengisap udara lalu dimasukkan ke dalam perut sehingga perut
menggelembung. Pernapasan lengkap mempergunakan dada dan perut untuk
menyimpan udara sehingga udara yang diserap dapat dimaksimalkan. Penapasan
diafragma dengan mengembangnya perut, pinggang dan pinggul atas.
9. Berlatih Olah rasa dilakukan dengan penjiawaan, melatih konsentrasi (pemusatan
pikiran terhadap alam latihan atau peran-peran yang akan dibawakan agar tidak
terganggu dengan pikiran-pikiran lain sehingga kita dapat menjiwai segala sesuatu
yang kita kerjakan), emosi (segala aktivitas yang menekspresikan kondisi manusia),
imajinasi (mendekati pikiran dan perasaan tokoh yang dimainkan) dan improvisasi
(menciptakan plot yang sangat singkat dan mewujudkannya dengan dialog yang tidak
direncanakan dan tidak dilatih sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai