Anda di halaman 1dari 19

Flora Lahan Basah :

Pohon Gelam (Melaleuca leucadendra)

Tugas Sumber Daya Alam Lokal Berbasis Lahan Basah

oleh:
RINNA JUWITA
NIM. 1920834320002
Pohon Gelam (Melaleuca leucadendra)

Gelam yang dalam bahasa latinnya disebut Melaleuca leucadendra merupakan jenis
pohon yang tumbuh sangat subur di lahan rawa asam dan dapat dijadikan salah
satu tumbuhan indikator tanah berpirit atau tanah sulfat.

Pohon ini sangat adaptif dengan kondisi asam pH 3-4 bahkan dikenal sangat dominan
di lahan rawa. Umumnya hutan galam merupakan hutan homogen. Namun ada pula
yang tumbuh di hutan air tawar dan banyak dijumpai di daerah dataran rendah.
Morfologi Pohon Gelam

• Batang pohonnya tidak terlalu besar


• Percabangan menggantung ke bawah
• Mencapai tinggi 40 m dan diameter 35 cm
• Bentuk batang bulat panjang, agak lurus dan tinggi
bebas cabang dapat mencapai ±60%
• Batang terbungkus dengan kulit oleh kulit-kulit tipis yang
berlapis-lapis
Perbungaan majemuk bentuk bulir,
Morfologi Pohon Gelam bunga berbentuk seperti lonceng,
daun mahkota warna putih, kepala
putik berwarna putih kekuningan,
keluar di ujung percabangan

Daun tunggal, agak tebal, bertangkai


pendek, letak berseling.
Helaian daun berbentuk jorong, panjang
4,5-15 cm, lebar 0,75-4 cm.
Ujung dan pangkalnya runcing, tepi rata,
tulang daun hampir sejajar
Morfologi Pohon Gelam

Buah panjang 2,5-3 mm, lebar 3-4 mm, warnanya coklat Biji gelam halus,
muda sampai coklat tua sangat ringan
seperti sekam
Persebaran Pohon Gelam
Gelam is an extraordinary species!

Fast Growing
Spesies
Ekonomi
Buah, Daun,
Kelebihan Multifungsi
Kayu, Kulit
Ekologis
Mudah tumbuh
di daerah rawa
Pemanfaatan Gelam

Manfaat Ekonomi
Pemanfaatan Gelam (lanjutan)
Pemanfaatan Gelam (lanjutan)
Pemanfaatan Gelam (lanjutan)
Manfaat Ekonomi

Kulit kayu tidak banyak dimanfaatkan. Bila tak ada pembeli atau tidak digunakan sendiri
biasanya hanya dibakar begitu saja. Kulit kayu dapat digunakan sebagai penutup
lubang dan setelah cukup padat, kemudian ditutup dengan tanah.
Pemanfaatan Gelam (lanjutan)
Manfaat Ekonomi

• Daun galam digunakan sebagai bahan baku pembuatan obat-obatan. Daunnya dapat
menghasilkan minyak kayu putih yang dapat digunakan sebagai obat gosok untuk mengobati
rematik dan nyeri pada tulang.
• Buah galam yang telah dikeringkan, dimanfaatkan sebagai pengganti lada hitam. Buah-buah
tersebut dijual dan dikirim ke industri untuk pembuatan jamu (pengganti merica) dan
memperbanyak komposisi jamu. Buah dan bijinya dikenal sebagai merica bolong dipergunakan
orang Jawa dan Bali sebagai bahan jamu untuk mengobati penyakit lambung.
Manfaat Ekologis

• Galam memiliki toleransi yang tinggi terhadap kebakaran


• Daerah bekas kebakaran menyebabkan biji galam akan tumbuh dengan cepat dan
lama kelamaan akan mendominasi daerah tersebut
• Gelam tidak memerlukan persyaratan tumbuh yang tinggi, terutama kesuburan tanah
• Daun muda (pucuk) merupakan sumber makanan bagi bekantan (Nasalis larvatus)
Teknologi Pemanfaatan dan Pengolahan Kayu Gelam

Kayu gelam biasanya diambil dari dalam hutan galam dengan cara menebangnya dengan kapak kemudian dipanggul ke
tempat penumpukan. Selanjutnya diangkut dengan perahu jukung ke tempat pengumpulan yang terletak di tepi sungai.
Kemudian dibawa lagi ke pangkalan kayu galam atau langsung dijual kepada para pembeli.

Pengolahan lanjutan dari pohon gelam memerlukan riset tertentu, antara lain:
• kayu gelam dapat digunakan untuk bahan baku arang (Alpian, Prayitno, Sutapa, & Budiadi, 2011)
• kulit kayu galam dapat dimanfaatkan untuk pembuatan papan semen dan papan partikel (Purwanto, 2014; 2015)
• asap cair dari kayu gelam juga dapat dimanfaatkan; penelitian Pujilestari (2007),menyatakan bahwa kayu gelam
menghasilkan rendemen asap cair yang cukup tinggi yaitu 15,45% . Asap cair kemudian dapat dimanfaatkan salah
satunya dalam pengawetan ikan (Salim, R., & N. Rahmi,2017).
Teknologi Pengolahan
Kayu Galam sebagai Bahan Baku Arang

Pirolisis Aplikasi pada Air


• Kayu Gelam • Serbuk arang • Warna, kekeruhan,
direndam air dingin pH, kesadahan, kadar
• 500 oC , 3 jam → selama 24 jam lalu • 1 gram arang aktif + besi, kadar Mangan
Arang → dihaluskan disaring 100 mL air, diaduk
→ diayak lolos 20 • Arang dipanaskan hingga homogen,
mesh tertahan 45 dalam furnace (900 °C, dibiarkan 1 jam,
mesh 1 jam) disaring.
Parameter
Bahan Baku Aktivasi Arang Kualitas Air
Aktif

Secara umum, air sumur bor dan air sungai dengan perlakuan arang aktif
telah memenuhi standar air bersih.
Teknologi Pengolahan
Kulit Kayu Gelam sebagai Bahan Pembuatan Papan Semen dan Papan Partikel

Kulit kayu gelam


dipotong, dicuci , Dibuat papan ukuran 30 cm x
dikeringkan 30 cm x 1 cm dengan sasaran
ketebalan 1 cm

kulit kayu galam kulit kayu galam


dicampur perekat dicampur perekat
semen Portland urea formaldehida
dengan perbandingan dengan perbandingan
tertentu tertentu

Papan semen dipress


Papan buatan
dingin secara hidrolik,
dikempa panas, T=
P= 15 kg/cm2 t=24
110-120 o C , P=15
jam. Papan semen
kg/cm2 selama waktu
dikeringkan secara
tertentu
alami
Teknologi Pengolahan
Asap Cair dari Kayu Gelam sebagai Pengawet Ikan
Kayu 20-30 cm dan kadar Api dinyalakan, pipa Asap yang keluar dari
air 15-20% dimasukkan ke pendingin dipasang Suhu cerobong dialirkan melalui
dalam tungku pembakaran pembakaran 250-450 oC. pipa pendingin

Aplikasi Asap Cair Asap Cair/Cuka Kayu

Pembuatan
Aplikasi
Biodegradable
Langsung
Perendaman ikan segar dalam larutan cuka Film Sebagai campuran biofilm untuk kemasan
kayu 10% selama 5 menit. Lalu ditiriskan
ikan. Ikan gabus dipotong dan dilapisi
dan dikeringkan hingga kadar air 30-60%,
biofilm lalu disimpan suhu 4 oC selama 10
disimpan selama 2 bulan
hari
Hasil: Hasil:
Dalam penyimpanan ikan selama 2 bulan Mampu mempertahankan kualitas ikan
kondisinya masih belum menyimpang, gabus terutama pada pengujian
tekstur masih kenyal, tidak ditumbuhi
jamur dan warna masih seperti semula mikrobiologis terutama pada nilai
Coliform
Banyaknya pemanfaatan gelam tidak terlalu mempengaruhi keberadaan pohon gelam
karena Gelam memiliki beberapa keistimewaan bagi lingkungan, antara lain:

• dapat tumbuh dengan sendirinya di hutan rawa


• tidak memerlukan pemeliharaan intensif
• Pohon Gelam yang ujungnya berdiameter < 4 cm dan > 30 cm tidak boleh ditebang. Gelam dengan
diameter >30 cm menjadi pohon benih
• Rotasi pertumbuhan cepat: anakan pohon galam dapat dipanen 3-5 tahun kemudian
Referensi

Alpian, Prayitno, T. A., Sutapa, G. J. P., & Budiadi. (2011). Kualitas Arang Kayu Gelam (Melaleuca cajuputi).
Jurnal Ilmu DanTeknologi KayuTropis, 9 (2), 141–152.

Pujilestari, T. (2007). Pengaruh Cuka Kayu Galam (Malaleuca cajuput), Akasia (Acacia mangium) dan Karet (Hevea brasiliensis)
terhadap Daya Tahan Simpan Ikan Segar. Jurnal Riset Industri, 1(3), 147–154.

Purwanto, D. (2014). Sifat Fisik Mekanik Papan Semen dari Limbah Kulit Kayu Galam. Jurnal Riset Industri (Journal of
Industrial Research), 8(3), 197–204.

Purwanto, D. (2015). Sifat Papan Partikel dari Kulit Pohon Galam (Melaleuca leucadendra) dengan Perekat
Urea Formaldehida. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 33(2), 135–144.

Salim, R., & N. Rahmi. (2017). Pengaruh Asap Cair Kayu Galam (Malaleuca leucadendra) dalam Bentuk Biodegradable Film
terhadap Pengawetan Ikan Gabus. Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol. 9 No. 2. 75-90.

Supriyati, W., Prayitno, T. A., Sumardi, & Marsoem, S. N. (2015). Kearifan Lokal Penggunaan Kayu Gelam dalam Tanah
Rawa Gambut di Kalimantan Tengah. Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 22(1), 94–99.

Anda mungkin juga menyukai