Anda di halaman 1dari 21

Pemerintah Provinsi Bengkulu

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

ORGANISASI PERANGKAT DAERAH : Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu

UNIT ESELON II : Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu

PROGRAM : PEMBANGUNAN PRASARANA DAN


FASILITAS PERHUBUNGAN

HASIL : PENINGKATAN PRASARANA DAN


FASILITAS PERHUBUNGAN

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : TERSEDIANYA DOKUMEN TATARAN


TRANSPORTASI WILAYAH (TATRAWIL)
PROVINSI BENGKULU

SATUAN UKUR DAN JENIS : BUKU DOKUMEN


PENGELUARAN

VOLUME : 1 (SATU)

TAHUN ANGGARAN 2018


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Uraian Pendahuluan

1. Latar Masalah transportasi merupakan masalah yang selalu dihadapi


Belakang oleh negara-negara yang telah maju dan juga oleh negara-
negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, baik di
bidang transportasi perkotaan maupun transportasi regional
antarkota. Terciptanya sistem transportasi/perhubungan yang
menjamin pergerakan manusia dan/atau barang secara lancar,
aman, cepat, murah dan nyaman merupakan tujuan
pembangunan dalam sektor perhubungan (transportasi).

Di negara Republik Indonesia yang berbentuk kepulauan dengan


daerah yang sangat luas, sangat dirasakan kebutuhan akan
sistem transportasi (perhubungan) yang efektif dalam arti murah,
lancar, cepat, mudah, teratur dan nyaman untuk pergerakan
manusia dan/atau barang. Setiap tahap pembangunan sangat
memerlukan sistem transportasi yang efisien sebagai salah satu
prasyarat, guna kelangsungan dan terjaminnya pelaksanaan
pembangunan tersebut. Jadi, pembangunan sektor perhubungan
harus direncanakan, dijabarkan, dan dilaksanakan secara
terkoordinasi, terpadu dan sesuai dengan perkembangan
mengikuti perubahan dan tuntutan di masa mendatang.

Transportasi merupakan perpindahan orang dan barang dari


tempat asal ke tempat tujuan. Dari pengertian tersebut dapat
diketahui bahwa transportasi merupakan penghubung dari satu
tempat ke tempat lain, dari satu daerah ke daerah lain, dari satu
wilayah ke wilayah lain. Hal ini menjadikan sistem transportasi
mempunyai peranan yang sangat penting dalam mobilitas orang
maupun barang.
Transportasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari sarana,
prasarana yang didukung oleh tata laksana dan sumber daya
manusia yang membentuk suatu jaringan sistem pelayanan.
Banyak elemen yang terkait dalam sistem transportasi meliputi
sarana, prasarana, tata guna lahan dan pergerakan yang terjadi.

Dalam pembangunan transportasi, pemerintah baik pemerintah


pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah kota/kabupaten
mempunyai peranan sesuai cakupan kewenangan masing-
masing, yaitu kewajiban untuk menyusun rencana dan
merumuskan kebijakan, mengendalikan dan mengawasi
perwujudan transportasi. Salah satu kewajiban dimaksud adalah
menetapkan jaringan prasarana transportasi dan jaringan
pelayanan. Selain itu berkewajiban juga untuk melaksanakan
tugas pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang
diusahakan, dengan prioritas daerah-daerah yang potensial,
daerah andalan, dan daerah yang sedang tumbuh dan
berkembang.

Kebijakan pembangunan transportasi pada dasarnya adalah


untuk menjamin pertumbuhan dan memenuhi kebutuhan
angkutan bagi masyarakat. Sasaran utama Pemerintah Provinsi
Bengkulu dalam peyelenggaraan transportasi yang merupakan
bagian dari sistem transportasi nasional adalah mendukung
kemajuan pembangunan ekonomi dan mobilitas masyarakat
dalam upaya pemerataan pembangunan dengan menembus
isolasi hubungan antar daerah.

Kebutuhan akan transportasi perlu diimbangi dengan


ketersediaan sarana/prasarana dari masing-masing moda untuk
mewujudkan sistem pelayanan transportasi yang terpadu, aman,
nyaman, tertib dan teratur, efektif serta efisien dalam jaringan
transportasi yang terpadu secara serasi dan harmonis untuk
mewujudkan pembangunan sistem transportasi yang
berkelanjutan serta terintegrasi dengan sistem transportasi lokal
dan sistem transportasi nasional. Dengan demikian dibutuhkan
perencanaan transportasi darat (angkutan jalan, angkutan rel,
dan angkutan sungai, danau serta penyeberangan), transportasi
laut, dan transportasi udara. Hal ini dimaksudkan agar program
kerja dan kegiatan tahunan lebih efektif dan efisien baik dari segi
kinerja maupun yang dibutuhkan masing-masing kawasan dan
jaringan pelayanan transportasi yang dikembangkan sebagai
penunjang kegiatan ekonomi serta program pembangunan
lainnya.

Kebijakan tata ruang sangat erat kaitannya dengan kebijakan


sistem prasarana transportasi. Di mana, ruang merupakan
kegiatan yang ”ditempatkan” di atas suatu lahan, sedangkan
prasarana transportasi merupakan sistem jaringan yang secara
fisik menghubungkan satu ruang kegiatan dengan ruang
kegiatan lainnya. Antara ruang kegiatan dan transportasi terjadi
hubungan yang disebut siklus penggunaan ruang transportasi.

RTRWN sebagai pedoman perumusan kebijaksanaan pokok


pemanfaatan ruang di wilayah nasional menjabarkan bahwa
struktur dan pola ruang nasional harus mewujudkan
keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan
antarwilayah serta keserasian antarsektor.

RTRWN ini diharapkan menjadi payung dan acuan bagi setiap


provinsi maupun Kabupaten/Kota dalam mengembangkan tata
ruang dalam skala yang lebih kecil yang dikenal dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) dan Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota. RTRWP menjadi
acuan bagi rencana tata ruang yang lebih kecil yaitu skala
kabupaten atau kotamadya (RTRWK), di mana selanjutnya
RTRWK menjadi acuan bagi rencana tata ruang kawasan yang
lebih kecil.

Pembangunan daerah pada dasarnya merupakan bagian


integral dari pembangunan nasional di mana pembangunan
daerah merupakan upaya pencapaian sasaran nasional di
daerah sesuai masalah, potensi, aspirasi dan prioritas
masyarakat daerah.

Kegiatan yang tercipta dari kebijakan penataan ruang yang


tertuang dalam RTRWN sudah barang tentu akan menimbulkan
adanya pergerakan regional secara nasional. Dalam hal ini tidak
dapat disangkal lagi bahwa peran dan fungsi Sistem
Transportasi Nasional (SISTRANAS) sangatlah dibutuhkan
untuk mengakomodir pergerakan yang dihasilkan oleh interaksi
antarkegiatan tersebut. Sesuai dengan kondisi geografis
Indonesia, perumusan Sistranas sudah barang tentu harus
memperlihatkan adanya keterkaitan antarmoda secara terpadu
untuk meningkatkan keterkaitan wilayah pada skala nasional.

Keberhasilan pembangunan Provinsi Bengkulu tidak terlepas


dari peran sektor transportasi. Oleh karena itu, sitem transportasi
harus dibina agar mampu menghsilkan jasa transportasi yang
handal, berkemampuan tinggi dan diselenggarakan secara
terpadu, tertib, aman, lancar, nyaman dan efisien dalam
menunjang dan sekaligus menggerakkan dinamika
pembangunan; mendukung mobilitas manusia, barang serta
jasa; serta mendukung pengembangan wilayah.

Dalam pembangunan transportasi, pemerintah daerah


mempunyai peranan sebagai Pembina sehingga berkewajiban
untuk menyusun rencana dan merumuskan kebijakan,
mengendalikan dan mengawasi perwujudan transportasi. Salah
satu kewajiban dimaksud adalah menetapkan jaringan prasarana
transportasi dan jaringan pelayanan.

Hasil pembangunan transportasi yang mampu menunjang upaya


pemerataan dan penyebaran pembangunan, pertumbuhan
ekonomi serta stabilitas nasional dengan jaringan transportasi
yang semakin berkembang luas, perlu terus dimantapkan dan
dikembangkan sejalan dengan peningkatan tuntutan kualitas
pelayanan akibat makin meningkatnya kebutuhan mobilitas
manusia dan barang serta tuntutan peningkatan pelayanan di
masa yang akan datang.

Dengan semakin terbatasnya anggaran pembangunan menuntut


perubahan pola pikir ke arah perencanaan dan penetapan
prioritas pembangunan dan perkembangan sarana prasarana
perhubungan secara efektif, sesuai permintaan yang berdasar
realitas pola aktivitas, pola bangkitan pergerakan, sebaran
pergerakan serta keunggulan komparatif antar zone dalam suatu
wilayah, yang terbentuk dalam suatu Tataran Transportasi
Wilayah yang sejalan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW).

Berdasarkan kondisi di atas dengan memperhatikan perkiraan


perubahan pola aktivitas, pola pergerakan serta peruntukan
lahan, maka perlu disusun Tataran Transportasi Wilayah
(TATRAWIL) Provinsi Bengkulu dengan penyesuaian terhadap
Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Provinsi Bengkulu
dan tetap berada di bawah kebijakan pengembangan
SISTRANAS sebagai tolak ukur dalam rencana pengembangan
transportasi untuk jangka waktu sampai dengan 20 (dua puluh)
tahun ke depan.
Penyusunan Tatrawil Provinsi Bengkulu ini disertai dengan
Rancangan Peraturan Gubernur Bengkulu dan setelah
ditetapkan menjadi Peraturan Gubernur Bengkulu akan dijadikan
sebagai dasar bagi Pemerintah dalam menentukan kebijakan
arah pengembangan transportasi ke depan.

Sebagai acuan dalam terlaksananya Penyusunan Tatrawil


Provinsi Bengkulu perlu disusun Kerangka Acuan Kerja (KAK)
kegiatan Penyusunan Tataran Transportasi Wilayah
(TATRAWIL) Provinsi Bengkulu. Dengan adanya KAK ini
diharapkan Kegiatan Penyusunan Tataran Transportasi Wilayah
(TATRAWIL) Provinsi Bengkulu dapat memenuhi kebutuhan
maksimal kepada masyarakat di bidang Transportasi.

2. Maksud dan a. Maksud dari kegiatan Penyusunan Tataran Transportasi


Tujuan Wilayah (TATRAWIL) Provinsi Bengkulu ini adalah menyusu
suatu dokumen perencanaan di bidang transportasi untuk
mendapatkan tatanan transportasi yang terorganisasi secara
kesisteman dalam lingkup wilayah Provinsi Bengkulu
mencakup transportasi jalan, transportasi kereta api,
transportasi sungai dan danau, transportasi penyeberangan,
transportasi laut, dan transportasi udara masing-masing terdiri
dari sarana dan prasarana yang saling berinteraksi
membentuk suatu sistem pelayanan transportasi yang efektif,
efisien, terpadu, dan hamonis, serta berkelanjutan sesuai
dengan kultur dan perkembangan masyarakat yang pada
akhirnya dapat meningkatkan kualitas kehidupan dan
menjawab tantangan masa depan.

b. Tujuan dari kegiatan Penyusunan Tataran Transportasi


Wilayah Provinsi Bengkulu adalah:
1. Mengembangkan sistem transportasi yang memberikan
arah pada TataranTransportasi Wilayah (TATRAWIL);
2. Menyusun sistem transportasi pada jaringan prasarana
transportasi dan jaringan pelayanan transportasi;
3. Menyusun strategi, alternatif, dan relomendasi
pengembangan jaringan jalan, terminal, pelabuhan,
bandar udara, dan kereta api di Provinsi Bengkulu secara
bertahap dalam 5, 10, dan 20 tahun yang akan datang.

3. Sasaran Sasaran dari kegiatan Penyusunan Tataran Transportasi


Wilayah (TATRAWIL) di Provinsi Bengkulu adalah:
1. Tersusunnya Tataran Transportasi Wilayah (TATRAWIL)
Provinsi Bengkulu yang terpadu dan terintegrasi.
2. Teridentifikasinya tingkat pelayanan dan sistem jaringan
transportasi di Provinsi Bengkulu.
3. Teridentifikasinya pola dan distribusi aktivitas orang dan
barang yang ada di Provinsi Bengkulu.
4. Tersusunnya rencana umum jaringan transportasi berupa
pengaturan mengenai kebijakan, strategi, dan program
pengembangan sarana dan prasarana transportasi di
wilayah Provinsi Bengkulu, baik transportasi jalan,
transportasi kereta api, transportasi sungai dan danau,
transportasi penyeberangan, transportasi laut, maupun
transportasi udara.
5. Tersedianya alternatif dan pola pengembangan jaringan
transportasi berupa pengaturan mengenai kebijakan,
strategi, dan program pengembangan sarana dan prasarana
transportasi di wilayah Provinsi Bengkulu, baik transportasi
jalan, transportasi kereta api, transportasi sungai dan danau,
transportasi penyeberangan, transportasi laut, maupun
transportasi udara.

4. Lokasi Lokasi Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Penyusunan


Pekerjaan Tataran Transportasi Wilayah (TATRAWIL) Provinsi Bengkulu
yaitu seluruh kabupaten kota di Provinsi Bengkulu yang terdiri
dari 9 (Sembilan) kabupaten dan 1 (satu) kota.

5. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari Sumber Pendanaan APBD Tahun


Pendanaan Anggaran 2018.

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen :


Organisasi Ir. B. BUDI DJATMIKO, MM.
Pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) :
Pembuat Dinas Perhubungan, Provinsi Bengkulu
Komitmen

Data Penunjang

7. Data Dasar a. Dokumen RTRW Provinsi Bengkulu;

b. Dokumen RPJMD Propinsi Bengkulu;

c. Dokumen RENSTRA Dinas Perhubungan Propinsi Bengkulu;

d. Dokumen Renja Dinas Perhubungan Propinsi Bengkulu‫ك‬


e. Peta Rupa Bumi Indomesia (RBI)

8. Dasar Dasar hukum pelaksanaan Penyusunan Tataran Transportasi


Hukum Wilayah (TATRAWIL) Provinsi Bengkulu ini adalah:
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan,
Negara (lembaran Negara Nomor 4286);
b. Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara (lembaran Negara tahun 2004
Nomor 05, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
d. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 –
2025;
e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang
Perkeretaapian;
f. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
g. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan;
h. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
Dan Angkutan Jalan;
i. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
j. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679;
k. Peraturan Pemerintah RI Nomor 79 Tahun 2013 tentang
Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
l. Peraturan Pemerintah RI Nomor 18 tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah;
m. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5665);
n. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 19 Tahun 2017
tentang Pedoman Standar Pelayanan Di Lingkungan
Kementerian Perhubungan;
o. Peraturan Gubernur Nomor 64 Tahun 2016 tentang Rincian
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Bengkulu;
p. Keputusan Gubernur Bengkulu Nomor : S.504 BPKD Tahun
2017 Tanggal 29 Desember 2017 tentang Pengguna
Anggaran di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu
Tahun Anggaran 2018;
q. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tahun 2018 pada
Organisasi Perangkat Daerah Nomor : 2.09.01.06.20.5.2.

Ruang Lingkup

9. Lingkup Ruang lingkup pekerjaan Penyusunan Tataran Transportasi


Pekerjaan Wilayah (TATRAWIL) Provinsi Bengkulu sekurang-kurangnya
meliputi kegiatan sebagai berikut:
1. Pekerjaan persiapan:
Meliputi penyusunan rencana kerja dan metode pendekatan
penelitian.
2. Pengumpulan data:
a. Survey data primer ke lapangan mencakup:
1) Survey pendahuluan berupa peninjauan lapangan
guna mendapatkan gambaran tentang kondisi umum
dari wilayah studi,
2) Survey inventarisasi jalan dan prasarana jalan pada
ruas-ruas jalan dengan penekanan pada sinyalemen
jalan, kondisi fisik dari jalan dan kualitas permukaan
jalan dalam kaitannya dengan kenyamanan
kendaraan,
3) Survey inventarisasi sarana dan prasarana
transportasi untuk memperoleh data sarana dan
prasarana transportasi dari seluruh moda
transportasi,
4) Survey kinerja lalu lintas dan angkutan untuk
memperoleh data lalu lintas dan angkutan,
5) Survey asal tujuan berkaitan dengan pola perjalanan
dari wilayah studi,
6) Survey wawancara transportasi untuk memperoleh
informasi dari pejabat, masyarakat dan stakeholder
transportasi.
b. Survey data sekunder melalui koordinasi dengan instansi
terkait, mencari juknis dan literatur yang berkaitan
dengan pelaksanaan penyusunan Tataran Transportasi
Wilayah (TATRAWIL) Provinsi Bengkulu.
3. Analisis penyusunan Tataran Transportasi Wilayah
(TATRAWIL) Provinsi Bengkulu meliputi:
a. Identifikasi dan analisis awal isu strategis dan
permasalahan transportasi,
b. Analisis potensi strategis wilayah dan permasalahan-
permasalahan strategis transportasi,
c. Analisis pelayanan transportasi meliputi pelayanan
angkutan orang dan barang dengan moda transportasi
yang terdapat pada wilayah studi,
d. Analisis permintaan transportasi meliputi kondisi
permintaan pergerakan orang dan barang serta
prediksinya,
e. Analisis kinerja transportasi meliputi kinerja jaringan
pelayanan dan kinerja lalu lintas,
f. Analisis jaringan prasarana meliputi prasarana dan ruang
lalu lintas,
g. Pengkajian model pengembangan jaringan transportasi
wilayah Provinsi Bengkulu,
h. Memproyeksikan permintaan/kebutuhan transportasi
berdasarkan analisis bangkitan dan tarikan serta pola
pergerakan/lalu lintas (trip distribution) untuk jangka
waktu 5, 10, dan 20 tahun yang akan datang serta
dituangkan dalam bentuk kualitatif, kuantitatif dan
gambar/peta-peta,
i. Merumuskan alternatif dan rekomendasi pengembangan
jaringan transportasi secara bertahap dalam 5, 10, dan
20 tahun yang akan datang,
j. Menyusun kebijakan, strategi dan program Tataran
Transportasi Wilayah (TATRAWIL) Provinsi Bengkulu
baik transportasi jalan, transportasi kereta api,
transportasi sungai dan danau, transportasi
penyeberangan, transportasi laut, maupun transportasi
udara untuk jangka pendek, menengah, dan panjang
termasuk skema pembiayaannya melalui analisis
penyusunan program prioritas transportasi wilayah yang
merupakan satu kesatuan dokumen Tataran Transportasi
Wilayah (TATRAWIL) Provinsi Bengkulu,
k. Menyusun Rancangan Peraturan Gubernur Bengkulu
tentang Tataran Transportasi Wilayah Provinsi Bengkulu;
l. Mengadakan Fokus Group Discussion (FGD) dan
Audiensi.

10. Keluaran Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Penyusunan Tataran


Transportasi Wilayah (TATRAWIL) Provinsi Bengkulu
berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah tersedianya
Dokumen Hasil Penyusunan Tataran Transportasi Wilayah
(TATRAWIL) Provinsi Bengkulu berupa:
1. Dokumen Tataran Transportasi Wilayah (TATRAWIL)
Provinsi Bengkulu
2. Dokumen Rancangan Peraturan Gubernur tentang Tataran
Trasnportasi Wilayah (TATRAWIL) Provinsi Bengkulu.
11. Peralatan 1. Komputer/laptop
dan Material 2. Printer
yang 3. GPS
dibutuhkan 4. Kamera Digital/Handycam
Penyedia 5. Kendaraan
Jasa 6. Hardisk Eksternal
Konsultansi 7. Rompi surveyor.

12. Lingkup Secara garis besar adalah sebagai berikut :


Kewenangan 1. Pekerjaan Survey
Penyedia a. Melakukan survey pada lokasi yang dimaksud
Jasa b. Mencatat dan mengumpulkan data-data yang dapat
menunjang pekerjaan Penyusunan Tataran Transportasi
Wilayah Provinsi Bengkulu.

2. Pekerjaan Pembuatan Produk


Produk yang dihasilkan meliputi:
a. analisis penyediaan jaringan transportasi yang mencakup
identifikasi jaringan prasarana dan pelayanan transportasi
antarzona
b. Analisis permintaan jasa transportasi
c. Identifikasi defisiensi transportasi di waktu yang akan
datang
d. Analisis dan evaluasi alternatif rencana dan program
transportasi mencakup penyusunan alternatif, model split
dan arus lalu lintas di waktu yang akan datang.

3. Konsultasi
Dalam pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Tataran
Transportasi Wilayah (TATRAWIL) Provinsi Bengkulu
konsultan diwajibkan melakukan konsultasi/koordinasi secara
aktif dengan pemberi tugas guna membahas segala masalah
dan persetujuan dokumen selama masa pekerjaan.
4. Laporan
Konsultan membuat laporan hasil pekerjaan berupa Laporan
Pendahuluan, Laporan Antara, Konsep Laporan Akhir, dan
laporan Akhir beserta Executive Summary, album peta
jaringan transportasi, dan backup data pelaporan dalam
bentuk Soft Copy (DVD).

13. Jangka 150 (Seratus Lima Puluh) Hari Kalender


waktu
Penyelesaian
Pekerjaan

14. Personil Posisi Jumlah Orang


Kualifikasi

A. Tenaga Ahli Jumlah


Team Leader 1 Orang

Ahli Transportasi

Berpengalaman minimal 5 (Lima) Tahun


Memiliki ijazah minimal Pascasarjana Sistem dan
Teknik Transportasi
(S2)

Anggota
Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota 1 Orang
Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli
Perencanaan Wilayah dan Kota
Kualifikasi Minimal Ahli Muda
Berpengalaman minimal 4 (Empat) Tahun
Memiliki ijazah minimal Sarjana Planologi (S1)
Ahli GIS 1 Orang
Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli
Perencanaan Wilayah dan Kota
Kualifikasi Minimal Ahli Muda
Berpengalaman minimal 4 (Empat) Tahun
Memiliki ijazah minimal Sarjana Teknik
Geodesi/Geografi/Planologi (S1)

Ahli Ekonomi 1 Orang


Berpengalaman minimal 4 (Empat) Tahun
Memiliki ijazah minimal Sarjana Ekonomi
Pembangunan (S1)

B. Asisten Tenaga Ahli Jumlah


Asisten Ahli Transportasi 1 Orang
Berpengalaman minimal 2 (Dua) Tahun
Memiliki ijazah minimal Sarjana Teknik Transportasi
(S1)
Asisten Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota 1 Orang
Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli
Perencanaan Wilayah dan Kota
Kualifikasi Minimal Ahli Muda
Berpengalaman minimal 2 (Dua) Tahun
Memiliki ijazah minimal Sarjana Planologi (S1)

Asisten Ahli GIS 1 Orang


Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli
Perencanaan Wilayah dan Kota
Kualifikasi Minimal Ahli Muda
Berpengalaman minimal 2 (Dua) Tahun
Memiliki ijazah minimal Sarjana Teknik
Geodesi/Geografi/Planologi (S1)
C. Tenaga Pendukung Jumlah
Operator Komputer 1 Orang
Berpengalaman minimal 2 (Dua) Tahun
Pendidikan minimal SLTA Sederajat

Surveyor 3 Orang
Berpengalaman minimal 2 (Dua) Tahun
Pendidikan minimal D3 Semua Disiplin Ilmu

Administrator 1 Orang
Berpengalaman minimal 2 (Dua) Tahun
Pendidikan minimal SLTA Sederajat

Driver 1 Orang
Berpengalaman minimal 2 (Dua) Tahun
Pendidikan minimal SLTA Sederajat

15. Jadwal 150 (Seratus Lima Puluh) Hari Kalender


Tahapan
Pelaksanaan
Pekerjaan

16. Laporan Laporan Pendahuluan memuat :


Pendahuluan a. Maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan
b. Uraian tentang teknik updating pengumpulan data primer dan
data tambahan/sekunder yang diperlukan di lapangan
c. Penjelasan tentang metodologi dan pendekatan studi yang akan
digunakan
d. Perincian tentang program rencana kerja dan jadwal
pelaksanaan, jadwal penggunaan personil, serta daftar
kuesioner yang akan digunakan dalam kegiatan.
Laporan Pendahuluan diserahkan selambat-lambatnya 20 (dua
puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh)
buku laporan pendahuluan.

17. Laporan Laporan Antara memuat :


Antara a. Kompilasi database Tataran Transportasi Wilayah (TATRAWIL)
Provinsi Bengkulu
b. Analisis dan penilaian awal dari data terhadap sasaran yang
akan dicapai
c. Analisi pendahuluan tentang tahap identifikasi hambatan yang
terjadi dan faktor-faktor penyebabnya
d. Pengembangan model transportasi untuk jaringan prasarana
transportasi
e. Pengembangan model transportasi untuk jaringan pelayanan
(jaringan trayek)
f. Proyeksi kebutuhan transportasi untuk jangka waktu 5, 10, dan
20 tahun yang akan datang.

Laporan Antara diserahkan selambat-lambatnya 80 (delapan puluh)


hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku
laporan antara.

18. Konsep Konsep Laporan Akhir merupakan hasil dari pembahasan laporan
Laporan antara yang sudah dipresentasikan pada Forum Group Discussion
Akhir (FGD) dan telah direvisi mencakup:
a. Hasil kompilasi database yang telah dilakukan
b. Jaringan pelayanan seluruh moda yang terintegrasi
c. Jaringan prasarana dan sistem pelayanan sesuai potensi
wilayah
d. Kebijakan, strategi, dan program Tataran Transportasi Wilayah
(TATRAWIL) Provinsi Bengkulu
e. Alternatif dan rekomendasi pengembangan jaringan transportasi
secara bertahap dalam 5 10, dan 20 tahun yang akan datang
dan konsep skema pembiayaannya
f. Gambar sementara peta jaringan transportasi di Provinsi
Bengkulu
g. Konsep Rancangan Peraturan Gubernur tentang Tataran
Transportasi Wilayah Provinsi Bengkulu.

Konsep Laporan Akhir disertai konsep Rancangan Peraturan


Gubernur Bengkulu tentang Tataran Transportasi Wilayah Provinsi
Bengkulu dengan peta/gambar dan soft copy dalam bentuk DVD
yang berisi database, hasil-hasil pekerjaan beserta laporannya
(laporan pendahuluan, laporan antara, konsep Laporan Akhir dan
konsep Rancangan Peraturan Gubernur Bengkulu tentang Tataran
Trasnsportasi Wilayah Provinsi Bengkulu.

Konsep Laporan Akhir diserahkan selambat-lambatnya 110 (seratus


sepuluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10
(sepuluh) buku konsep laporan akhir.

19. Laporan Akhir Laporan Akhir merupakan hasil dari pembahasan/audiensi konsep
laporan akhir dengan Kementerian Perhubungan Republik
Indonesia mencakup hasil-hasil pekerjaan yang meliputi:
a. Hasil kompilasi database yang telah dilakukan
b. Jaringan pelayanan seluruh moda yang terintegrasi
c. Jaringan prasarana dan sistem pelayanan sesuai potensi
wilayah
d. Kebijakan, strategi, dan program Tataran Transportasi Wilayah
(TATRAWIL) Provinsi Bengkulu
e. Alternatif dan rekomendasi pengembangan jaringan transportasi
secara bertahap dalam 5, 10, dan 20 tahun yang akan datang
termasuk skema pembiayaannya
f. Peta jaringan transportasi
g. Rancangan Peraturan Gubernur Bengkulu tentang Tataran
Transportasi wilayah Provinsi Bengkulu.

Laporan Akhir ini disertai Executive Summary dan album peta


jaringan transportasi serta backup data berupa soft copy dalam
bentuk DVD yang berisi Laporan Akhir, Executive Summary, dan
album peta jaringan transportasi.

Laporan Akhir diserahkan selambat-lambatnya 150 (seratus lima


puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh)
buku laporan akhir, Executive Summary, album peta jaringan
transportasi dan 10 (sepuluh) keping Soft Copy (DVD).

Hal–hal Lain

20. Produksi Dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan dalam Wilayah Negeri Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam KAK dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.

21. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
Kerjasama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka
persyaratan berikut harus dipatuhi :
Mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Perhubungan Provinsi
Bengkulu.

22. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan


Pengumpulan Data sebagai berikut :
Lapangan Dilaksanakan pengumpulan data pada instansi terkait, apabila
diperlukan dapat meminta surat pengantar dari Kepala Dinas
Perhubungan Provinsi Bengkulu.
23. Ahli Pengetahuan Jika diperlukan, penyedia jasa konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
ahli pengetahuan kepada personil satuan kerja Pejabat
Pembuat Komitmen Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu.

Bengkulu, April 2018

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN


PROVINSI BENGKULU

Ir. B. BUDI DJATMIKO, MM


NIP. 19620527 199003 1 004

Anda mungkin juga menyukai