Asuhan Keperawatan Lanjut Usia Panti Wredha
Asuhan Keperawatan Lanjut Usia Panti Wredha
PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal
A. DATA UMUM
Nama Panti : Panti Werdha Wening Wardoyo Ungaran
Alamat Panti : Jl. Kutilang 2 nomor 45 Ungaran Telp ( 024) 9222289
Nama Pimpinan Panti : Dra. Sri Rukmi Handayani
Nama Wisma : Wisma Noroyono
Jumlah lansia di wisma : 7 orang
Nama Pengasuh : 1. Pekik Marwanto Adi ,H
2. Sugeng Widodo
B. DIMENSI BIOFISIK
1. DISTRIBUSI LANSIA BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Berdasarkan pengkajian didapatkan data :
- Laki-laki : berjumlah 1 orang ( 14,3 % ).
- Perempuan : berjumlah 6 orang ( 85,7 % ).
2. DISTRIBUSI LANSIA BERDASARKAN UMUR
Berdasarkan pengkajian didapatkan data bahwa :
- Umur 65 s/ d 75 tahun berjumlah 4 orang ( 57,14 % )
- Umur 76 s/d 84 tahun berjumlah 3 orang ( 42,85 % ).
3. DISTRIBUSI LANSIA BERDASARKAN SUKU/ETNIS
Berdasarkan pengkajian didapatkan data bahwa 100 % lansia adalah suku Jawa.
4. DISTRIBUSI LANSIA BERDASARKAN AGAMA
Berdasarkan pengkajian didapatkan data bahwa :
- Islam berjumlah 7 orang ( 100 % ).
5. DISTRIBUSI LANSIA BERDASARKAN STATUS GIZI
Status gizi disini diukur dengan menggunakan rumus Indeks Massa Tubuh (IMT)
manurut WHO tahun 1995, yaitu :
IMT = BB dalam Kg
(TB dalam M)2
C. DIMENSI PSIKOLOGIS
1. STATUS MENTAL
Pemeriksaan status mental disini menggunakan instrumen ”The Short Portable Mental
Status Quesionnaire ( SPMSQ )”. Tidak terdapat kelainan (0 % ) mengalami
gangguan intelektual berat yaitu Ny. R, 1 orang kelainan ( 14,28 % ) mengalami
gangguan intelektual ringan yaitu Tn. R dan 5 orang kelayan ( 71,42 % ) tidak
mengalami gangguan intelektual yaitu Ny. S, Ny. S, Ny. S, Ny. T dan Tn. T.
2. STATUS DEPRESI
Pemeriksaan status depresi disini menggunakan instrumen ”The Geriatric Depresion
Scale dari Yesavage & brink (1983)”. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan
didapatkan data bahwa 1 orang kelayan ( 14,28 % ) mengalami depresi yaitu Ny. R
dan 6 orang kelayan ( 85,71 % ) tidak mengalami depresi yaitu Tn. T, Tn. R, Ny. S,
Ny. S, Ny. S dan Ny. T.
3. KEADAAN EMOSI
Terdapat 4 orang kelayan ( 57,14 % ) berstatus emosi labil yaitu Ny. S, Ny. T, Ny. S
dan Ny. R. 3 orang kelayan ( 42,85 % ) berstatus emosi stabil.
D. DIMENSI FISIK
1. LUAS WISMA
Berdasarkan wawancara dengan salah seorang pegawai panti didapatkan data bahwa
luas bangunan wisma adalah ±120 m2.
2. KEADAAN LINGKUNGAN DI DALAM WISMA
a. Penerangan
Berdasarkan observasi dapat diketahui bahwa kondisi penerangan di dalam
ruangan baik karena pintu dan tirai jendela dibuka ketika siang hari sehingga sinar
matahari dapat masuk dan ketika malam hari seluruh lampu di tiap ruangan
menyala.
b. Kebersihan dan kerapian
Berdasarkan observasi didapatkan data bahwa ruang tamu dan dapur dalam
keadaan bersih. Perabot tertata dengan rapi pada tempatnya, meja makan dalam
keadaan bersih dan peralatan makan–minum tertata cukup pada tempatnya.
Peralatan elektronik berfungsi dan dalam keadaan bersih. Dari ke empat ruang
tidur yang digunakan oleh kelayan, 1 kamar tercium bau tidak sedap. 1 kamar
tidak tercium bau namun penataan di dalamnya kurang rapi sedangkan kamar
lainnya terlihat lebih rapi dan bersih.Kamar mandi / toilet dalam keadaan bersih,
lantai tidak licin,bak air bersih dan airnya jernih.
c. Pemisahan ruangan antara pria dan wanita
Pasangan suami istri Tn.R dan Ny.T tinggal dalam satu kamar sedangkan klayan
yang lain ditempatkan di kamar terpisah sesuai jenis kelamin.
d. Sirkulasi udara
Berdasarkan observasi yang dilakukan didapatkan data bahwa di wisma Noroyono
pada masing –masing kamar terdapat satu jendela yang tiap harinya dibuka
sehingga sirkulasi udara di Wisma Noroyono cukup baik.
e. Keamanan
Berdasarkan observasi lantai di kamar tidur dan ruang utama adalah ubin dan tidak
licin. Lantai kamar mandi adalah ubin kasar dan tidak licin. Terdapat pegangan
dilorong jalan untuk pengaman. Tidak ditemukan adanya alarm untuk tanda
bahaya di dalam wisma.
f. Sumber air minum
Air minum yang dikonsumsi lansia di wisma Noroyono bersumber dari
PDAM,kelayan mendapat air minum yang telah dimasak dari dapur.
g. Ruang berkumpul bersama
Ruangan cukup luas ,kebersihan selalu terjaga ,penchayaan cukup,terapat fasilitas
:televisi,VCD meja dan kursi tamu,meja makan dan kursinya,magic jar,jam
dinding,kondisi meja makan belum tertata sehingga fasilitas untuk makan bersama
kurang.
E. DIMENSI SOSIAL
1. DISTRIBUSI KELAYAN BERDASARKAN PENDIDIKAN
Berdasarkan pengkajian dan wawancara terhadap lansia dan pengasuh panti diketahui
bahwa 57,14 % (4 orang) tidak pernah mengikuti pendidikan formal dan 42,85 %
lainnya (3 orang) pernah bersekolah yaitu di (Vervoolk School), yaitu Tn.T, Ny.S, dan
Ny.S.
2. HUBUNGAN ANTAR LANSIA DI DALAM WISMA
Berdasarkan wawancara dengan kelayan dan pengasuh diruangan antara kelayan yang
satu dengan kelayan lainnya terkadang timbul konflik karena salah satu kelayan
bersifat selalu mendominasi
ANALISA DATA
Berdasarkan skoring yang dibuat, maka prioritas masalah yang dibuat adalah :
1. Kerusakan interaksi sosial berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan
keterampilan mengenai cara dalam meningkatkan kualitas hubungan dan perubahan
proses pikir.
2. Resiko jatuh berhubungan dengan faktor-faktor fisiologis (usia, osteoarthitis, gangguan
penglihatan, pendengaran dan gerak) serta kondisi lingkungan yang menunjang
keamanan kurang memadai.
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan faktor-faktor fisiologis (sering BAK).
4. Kerusakan pemeliharaan rumah berhubungan dengan kerusakan fungsi kognitif dan
emosi serta keterbatasan peran model
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
21-11-2006 DP I Melakukan pengkajian pola aktifiitas dan DO : Berdasarkan observasi 1 orang kelayan
kebiasaan , riwauyat masa lalu , dan melakukan senang menyendiri, 2 orang kelayan
observasi pola interaksi masing 2 kelayan di sering makan di kamar, 1 orang kelayan
dalam maupum diluar wisma. sering tidak berada di wisma dan 1 orang
kelayan terlihat sangat dominan dalam
pengaturan wisma.
DS : 1 orang kelayan mengatakan bahwa di
wisma ini perilaku penghuninya
bermacam-macam dan memang jarang
berkumpul bersama.
DP II, IV Melakukan observasi lingkungan wisma. DO : 1 kamar terlihat kotor dan berbau pesing.
Kondisi rumah : atap rumah banyak
lawa-lawa, banyak lalat berkerumun di
sekitar tempat mencuci piring.
DS : 2 orang kelayan mengatakan bahwa yang
biasa membersihkan wisma adalah
pengasuh, dan 1 orang kelayan yang
dominan di wisma.
22-11-2006 DP I, II, III, IV Melakukan pemeriksaan status depresi, Data lengkap hasil pengukuran dan
pemeriksaan MMS, pengukuran tanda 2 vital ( pemeriksaan masing-masing kelayan terdapat
tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu dalam dokumentasi data masing-masing
tubuh), pengukuran BB dan TB dan keluhan kelayan (lampiran 1 laporan askep ini)
yang dirasakan kelayan.
23-11-2006 DP I, II, III Memfasilitasi kelayan untuk berbincang- DO : 100 % kelayan mau diajak berkumpul
bincang bersama sambil menonton siaran bersama di ruang tamu selama 3 menit.
televisi. DS : 1 orang kelayan mengatakan harus segera
ke dapur untuk memasak, 1 orang
kelayan yang dominan menceritakan
banyak hal yang biasa dilakukannya di
wisma. 2 orang kelayan lebih banyak
diam.
DP I Memfasilitasi seluruh kelayan untuk melakukan DO : 1 orang kelayan yang makan di ruang
aktivitas makan siang bersama diruang makan. makan dan sisanya membawa makanan
ke dalam kamar.
DS : 2 orang kelayan mengatakan belum lapar
dan mau menyimpan makanan dulu di
kamar, 2 orang lainnya mengatakan lebih
suka makan di kamar.
24-11-2006 DP I, IV Memotivasi kelayan untuk kegiatan kerja bhakti DO : 1 orang kelayan ikut terlibat aktif dalam
bersama membersihkan wisma secara bersama- kegiatan kerja bhakti sisanya
sama. meninggalkan wisma dengan keperluan
masing-masing.
DS : Dari keempat kelayan yang tidak ikut
kerja bhakti, 1 orang kelayan mengatakan
ada kegiatan kumpul di mushalla
(padahal belum waktunya), 1 orang
mengatakan kamarnya sudah dibersihkan
(padahal bau pesing), 1 orang
mengatakan sedang sakit dan pergi ke
poliklinik dan 1 orang lainnya
mengatakan mau memasak di dapur
umum.
27-11-2006 DP I Memfasilitasi kelayan untuk berkumpul DO : Terjadi interaksi antara sesama praktikan,
bersama dan mendiskusikan tentang kenangan praktikan dg kelayan dan sesama kelayan
yang menyenangkan dimasa lalu, diselingi oleh dengan diselingi senda gurau ketika
gurauan,dilanjutkan dengan acara berfoto menonton siaran televisi selama 20
bersama . menit.
100 % kelayan mau berphoto bersama
praktikan.
DS : 2 orang kelayan mengatakan bahwa
sebelumnya pernah dilakukan kegiatan
berkumpul seperti ini oleh praktikan lain
namun kelayan tidak ingat waktunya
29-11-2006 DP I Melakukan therapi aktivitas kelompok tentang Selengkapnya terlampir dalam laporan
interaksi sosial yang bermanfaat dengan metode pelaksanaan terapi aktifitas kelompok dalam
makan bersama. laporan ini.
30-11-2006 DP I, IV Memfasilitasi kelayan untuk membersihkan DO : 4 orang kelayan mau terlibat dalam
lingkungan wisma bersama-sama sambil kegiatan kerja bhakti membersihkan
melakukan observasi terhadap pola interaksi kamarnya masing-masing dan ruangan
yang berlangsung. utama wisma. 1 orang kelayan memang
dianjurkan untuk istirahat sambil melihat
kegiatan berlangsung sebab mengalami
gangguan gerak (sakit pada sendi bila
bergerak).
1 orang kelayan menyapu lantai sambil
berjoget dan disambut dengan tertawa
oleh kelayan lainnya.
DS : 100 % kelayan mengatakan kegiatan ini
ramai sekali.
01-12-2006 DP I Melakukan terminasi hubungan dengan kelayan DO : 1 orang kelayan terlihat menangis saat
seraya menganjurkan kelayan mempertahankan berpamitan, 3 orang kelayan selalu
interaksi yang sudah terjadi, berpamitan pada mendoakan praktikan yang berpamitan
masing-masing kelayan dan pengasuh wisma dan 1 orang kelayan yang teridentifikasi
dan saling mendoakan agar selamat, sehat, dan gangguan jiwa hanya tersenyum ketika
selalu dilindungi oleh Allah SWT. berpamitan.
DS : 100 % kelayan mengucapkan selamat
jalan kepada praktikan.
EVALUASI
2. DP II S : 1 orang kelayan mengatakan masih nyeri pada lutut dan masih mudah
lelah jika beraktifitas. 100 % kelayan kadang-kadang masih sering BAK
di malam hari.
O : Lingkungan rumah tampak bersih. 1 orang kelayan terlihat berjalan
secara perlahan sambil berhenti sesaat. Penerangan ruangan baik.
A : Etiologi dari masalah keperawatan sukar diatasi namun 2 dari tujuan
instruksional khusus tercapai.
P : Anjurkan kelayan untuk saling menjaga satu sama lain. Dan kepada
kelayan yang sering beraktifitas di malam hari dianjurkan agar
memberitahukan kawan sekamar ketika sedang beraktifitas pada malam
hari. Akan lebih baik jika kebiasaan ini dihentikan.
Rencana tindak lanjut :
Sepanjang kelayan yang mengidap gangguan jiwa tidak terindikasi untuk
mencederai diri atau orang lain maka sistem interaksi yang telah ada
dianggap dapat mengisolasi faktor-faktor resiko jatuh. Diharapkan
kepada pengasuh dan praktikan selanjutnya terus mengevaluasi pola
interaksi sesama kelayan sehingga memungkinkan untuk saling menjaga
diantara sesama penghuni wisma.
3. DP III S : 100 % kelayan mengatakan masih sering terbangun pada malam hari.
O : 60 % kelayan menampilkan perilaku tidur pada siang hari : pukul 13.00
sampai pukul 15.00 WIB. (kemungkinan sebagai kompensasi).
A : Faktor etiologi masalah keperawatan berhubungan dengan fisiologis
lansia sehingga sulit untuk di atasi. Namun demikian tujuan instruksional
khusus dapat dicapai.
P : Pastikan kelayan tetap mempertahankan pola istirahat/tidur yang sudah
ada, melakukan kompensasi dengan tidur siang dan mengurangi minum
serta mengosongkan kandung kemih sebelum tidur.
Rencana tindak lanjut :
Jika memungkinkan praktikan selanjutnya dapat mengajarkan
keterampilan bladder training pada kelayan untuk meningkatkan
kemampuan otot spinkter blass menahan isi kandung kemih lebih lama
sehingga memungkinkan untuk menurunkan frekuensi berkemih pada
malam hari.
NIP.
Mengetahui :
Kepala Panti Wredha Wening Wardoyo