Makalah Manajemen Pelayanan Publik (Rev 16 Mei 2019) Kel 4 2C
Makalah Manajemen Pelayanan Publik (Rev 16 Mei 2019) Kel 4 2C
Dosen Pengampu :
Siti Widharetno, S.IP, M.AP
Disusun oleh :
Bismillahirrohmanirrahim..
Tiada yang pantas terucap selain puji syukur kehadirat Allah SWT, karena
rahmat dan hidayah- Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “Asas-
Asaas Manajemen Pelayanan Publik” ini dengan lancar tanpa kendala yang berarti.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Asas-
Asas Manajemen Pelayanan Publik. Dalam makalah ini, penyusun membahas tentang
Inovasi Pelayanan Publik di . Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan menjadi acuan dalam pencarian informasi berkenaan dengan Asas-Asas
Manajemen Pelayanan Publik.
Tidak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada pihak - pihak yang telah
membantu penyusun dalam menyelesaikan makalah ini. Untuk itu sudah sepantasnya
penyusun menyampaikan terima kasih yang sebesar - besarnya
Dengan rasa kesungguhan, penyusun makalah ini diajukan kepada
pengetahuan dan kemampuan yang terbatas, sehingga sadar bahwa masih ada
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi informasi sebagai bagian dari globalisasi tidak
terpisahkan dari masyarakat modern seperti sekarang ini yang telah membawa
tuntutan yang besar bagi masyarakat terhadap pemerintah sebagai penyedia layanan
untuk lebih bersifat terbuka, lebih efektif dan efisien dalam melaksanakan tugas
kepemerintahannya, dan juga memberikan kemudahan terhadap akses informasi
khususnya informasi tentang pemerintahan. Sehingga mendorong pemerintah untuk
melaksanakan sebuah konsep tata kepemerintahan baik yang lazim disebut dengan
good governance.
Pemerintah sebagai pelayan masyarakat umum dalam sebuah negara maka
pemerintah berkewajiban memberikan layanan publik yang baik dan professional
serta dapat mempermudah masyarakat dalam mendapatkan hak dan kewajibannya
sebagai warga negara. Pemerintah dalam hal meningkatan pelayanan public untuk
memuaskan masyarakat maka diperlukanlah suatu inovasi atau terobosan baru
khususnya dibidang teknologi karena untutan perkembangan zaman yang semakin
canggih.
Adapun berbagai permasalahan yang dikeluhkan masyarakat dalam pelayanan
publik di lapangan. Misalnya untuk daerah Kabupaten Bandung Barat masih
dikeluhkan terhadap pelayanan pembuatan KTP. Permaslahan yang terjadi disebabkan
oleh beberapa factor diantaranya maraknya calo (pungli) memungut biaya yang
fantastis, jarak dari perekaman dengan masyarakat yang jauh, antrian panjang karena
pembuatan KTP, dsb. Oleh karena itu, penulis membuat makalah tentang FORSEK
(Formulis Sistem Elektronik KTP) sebagai inovasi pelayanan publik yang disarankan
untuk meminimalisir permasalahan yang dihadapi di daerah Kabupaten Barat.
B. Rumusan Masalah
1
c. Inovasi Pelayan publik apakah yang bisa membantu masyarakat lebih mudah
untuk mendapatkan pelayanan publik? (isinya penjelasan aplikasi Sie-KTP
yang 14 unsur min 5 unsur)
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Rosenfeld (dalam Sutarno, 2012, hlm. 132) bahwa “Inovasi adalah
transformasi pengetahuan kepada produk, proses dan jasa baru, tindakan
menggunakan sesuatu yang baru.” Selanjutnya Yogi (dalam LAN, 2007, hlm. 115)
menyatakan bahwa “Inovasi biasanyan erat kaitannya dengan lingkungan yang
berkarakteristik dinamis dan berkembang.” Selain itu, Rogers (dalam Rina 2013)
menyebutkan bahwa “Inovasi adalah sebuah ide, praktik atau objekyang dianggap
baru oleh individu satu unit adopsi lainnya.” Menurut Damanpour inovasi dapat
berupa produk atau jasayang baru, teknologi yang baru, teknologi proses produksi
yang baru, sistem struktur danadministrasi baru atau rencana baru bagi anggota
organisasi.
Menurut Asian Development Bank, inovasi adalah sesuatu yang baru, dapat
diimplementasikan, dan memliki dampak yang menguntungkan. Inovasi bukan sebuah
kejadian ataupun aktivitas; ini adalah konsep, proses, penerapan, dan kapabilitas yang
menentukan kesuksesan organisasi. Inovasi dapat membantu sektor publik untuk
membuat nilai untuk masyarakat.
Berdasarkan pendapat dari beberapa para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa inovasi merupakan suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sebelumnya
berupa hasil pemikiran dan ide yang dapat dikembangkan dan juga diimplementasikan
agar dirasakan manfaatnya.
3
b. Pengertian Pelayanan Publik
4
implementasi dari proses, produk, layanan, dan metode pelayanan baru yang
merupakan hasil pengembangan nyata dalam efisiensi, efektivitas, atau kualitas hasil
5
e. Proses Inovasi Pelayanan Publik
(Formulir Sistem Elektronik Ktp (For-Sek) Dinas Penduduk Dan Catatan
Sipil Kabupaten Bandung Barat)
Inovasi menjadi harapan publik ketika reformasi birokrasi tidak optimal sebab
inovasi menjadi instrumen untuk meningkatkan pelayanan publik. Inovasi di
lingkungan pemerintah daerah Indonesia menjadi sebuah trend untuk mencukupi
kebutuhan publik. Kabupaten Bandung Barat merupakan pemerintah daerah yang
berhasil dalam inovasi seperti cerita dari Dinas Penduduk dan Catatan Sipil yang
menjadi good practices dalam pelayanan publik. Hal tersebut terbukti melalui inovasi
Formulir Sistem Elektronik KTP (For-Sek) Dinas Penduduk Dan Catatan Sipil
Kabupaten Bandung Barat yang berhasil baik dalam membantu tugas organisasi
ataupun memberikan manfaat kepada publik. FOR-SEK merupakan program
pelayanan Publik yang membantu masyarakat dalam membuat E-KTP menjadi lebih
mudah, cepat, hemat biaya dan tidak melanggar aturan. Inovasi FOR-SEK penting
untuk diungkap tentang bagaimana menginisiasi inovasi, mengembangkan,
melaksanakan hingga menyebarkan inovasi sehingga dapat berhasil. Selain itu inovasi
yang berhasil merupakan sebagian kecil dari keseluruhan inovasi yang kebanyakan
mengalami kegagalan sehingga harus diketahui proses yang terjadi dibalik inovasi.
Persoalan tersebut dapat dijelaskan melalui teori proses yang membagi proses inovasi
menjadi inisiasi, implementasi dan difusi. Studi ini menggunakan pendekatan
kualitatif untuk mengungkap pengalaman aktor-aktor yang terlibat dalam proses
inovasi. Hasil studi ini menyimpulkan bahwa inovasi tidak terjadi secara insidental
akan tetapi dapat dirunut melalui proses yang terjadi sehingga dapat menjadi sebuah
kerangka kerja untuk melakukan inovasi. Dalam inovasi terdapat fase inisiasi,
implementasi dan difusi yang masing-masing memiliki episode tersendiri. Selain itu
dalam masing-masing fase dilakukan berbagai strategi baik formal maupun informal.
Berbagai faktor juga muncul baik mendukung ataupun menghambat proses inovasi
yang menjadi momen kritikal untuk melakukan inovasi. Studi ini merekomendasikan
bagi para inovator atau manajer sektor publik agar dapat belajar dari kerangka kerja
proses inovasi mulai dari mengikuti fase dan episode, menerapkan berbagai strategi
hingga memperhitungkan berbagai faktor yang mendukung dan menghambat inovasi.
6
B. Faktor yang Menghambat Inovasi
Suatu pembaruan atau inovasi sering tidak berhasil dengan optimal. Hal ini
disebabkan oleh adanya berbagai hambatan yang muncul seperti hambatan geografis,
hambatan ekonomi yang tidak memadai, hambatan social cultural dan lain
sebagainya. Berbagai hambatan tersebut tentu saja dapat memengaruhi keberhasilan
suatu inovasi.
Selain hal – hal di atas, setidaknya ada empat faktor utama yang dapat menghambat
suatu inovasi, faktor tersebut dijelaskan dibawah ini :
c. Masalah finansial
7
d. Kurang adanya hubungan sosial
Faktor lainnya yang dapat menghambat proses inovasi adalah kurang adanya
hubungan sosial yang baik antara berbagai pihak khususnya antara anggota tim,
sehingga terjadi ketidak harmonisan dalam bekerja. Dengan demikian, adanya
hubungan yang baik harus diciptakan dengan melakukan pertukaran pikiran secara
berkelanjutan antara sesama anggota tim.
Target yang dicanangkan tidak dapat dicapai apabila jumlah penduduk yang
melakukan perekaman e-KTP masih rendah. Penyebabnya, yaitu mayoritas warga
Kabupaten Bandung Barat yang berprofesi sebagai karyawan, mengalami kesulitan
untuk melakukan perekaman pada jam kerja.
8
langsung di daerah yang dituju, yaitu di setiap kelurahan sehingga masyarakat tidak
perlu pergi ke kantor Disdukcapil Kabupaten Bandung Barat; Memuaskan karena
pelayanan yang cepat dan dekat akan membuat masyarakat merasa puas dengan
pelayanan yang telah diberikan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya akta pencatatan sipil. Adapun aplikasi FORSEK tersebut secara visual
sebagai berikut:
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini didukung oleh inovasi jemput bola yang
bertujuan untuk menjalin kerjasama dengan Camat, Lurah, Sekolah setempat secara
langsung, agar menginformasikan dan menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan
layanan administrasi kependudukan pada hari minggu, terutama bagi masyarakat yang
terhambat datang ke pusat layanan Disdukcapil Kabupaten Bandung Barat pada hari
kerja.
9
perekaman e-KTP dilakukan secara langsung di lokasi-lokasi yang telah ditentukan.
Rangkaian kegiatan ini didanai oleh APBD Kabupaten Bandung Barat dengan waktu
pelayanan yang fleksibel pada hari minggu atau diluar jam kerja.
10
Walaupun pelayanan administrasi kependudukan sudah gratis, namun
masyarakat menginginkan lokasi pelayanan yang mudah dijangkau dan tanpa
mengganggu kegiatan mereka. Juga, kelompok masyarakat penyandang disabilitas
disinyalir mengalami kesulitan untuk datang ke tempat pusat pelayanan administrasi
kependudukan yang telah disediakan. Sehubungan dengan hal tersebut, Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bandung Barat menciptakan inovasi
FORSEK (Formulir Sistem Elektronik KTP) sebagai solusi dalam melakukan
pelayanan yang lebih dekat kepada masyarakat, tanpa memerlukan biaya transportasi
besar.
a. Cepat
Cepat karena lokasi pelayanan ditempatkan dibeberapa lokasi masyarakat
Kabupaten Bandung Barat, sehingga proses perekaman data akan lebih cepat
dilakukan.
b. Dekat
Dekat karena perekaman e-ktp langsung dilakukan didaerah yang dituju,
yaitu di setiap desa dengan syarat semua dokumen harus sudah lengkap.
c. Memuaskan
d. Manfaat
Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Bandung Barat
yaitu memperoleh layanan dengan mudah dijangkau secara gratis.
11
1. Masyarakat tidak perlu meninggalkan jam kerjanya untuk mengurus
dokumen administrasi kependudukan karena, lokasi mudah dijangkau
dan tidak membutuhkan banyak waktu.
2. Seluruh keluhan masyarakat dapat terjangkau layanan secara inklusi;
3. Membantu capaian target Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Bandung Barat mengenai wajib e-KTP;
4. Mengurangi Percaloan.
e. Unsur-unsur Pelayanan
1. Dasar hukum
12
3. Rekaman seluruh sidik jari tangan penduduk disimpan dalam basis data
kependudukan
4. Pengambilan seluruh sidik jari tangan penduduk sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dilakukan pada saat pengajuan permohonan KTP berbasis
NIK, dengan ketentuan : Untuk WNI, dilakukan di kecamatan; dan untuk
orang asing yang memiliki izin tinggal tetap dilakukan di instansi pelaksana
5. Rekaman sidik jari tangan penduduk yang dimuat dalam KTP berbasis NIK
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berisi sidik jari telunjuk tangan kiri dan
jari telunjuk tangan kanan penduduk yang bersangkutan;
6. Rekaman seluruh sidik jari tangan penduduk sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara perekaman sidik jari diatur oleh
Peraturan Menteri.
2. Persyaratan
3. Prosedur
13
4. Jangka Waktu Pelayanan
e-mail : cs@for-sek.com
WA : 082221320965
14
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah uraian inovasi pelayanan public yang di paparkan diatas. Dapat disimpulkan
bahwa DISDUKCAPIL Kabupaten Bandung Barat melakukan pengintegrasian pelayanan
publik guna memenuhi harapan masyarakat tentang pelayanan administrasi kependudukan
yang baik, cepat, tepat dan berkualitas, dimana pelaksanaannya berorientasi pada target
100% perekaman e-KTP dan lainnya seperti akta lahir bagi warga Kabupaten Bandung
Barat.
Konsep aplikasi FORSEK (Formulir sistem Elektronik KTP), dinilai cepat karena
lokasi pelayanan menyentuh masyarakat di setiap pelosok daerah kabupaten Bandung
Barat secara langsung, sehingga proses perekaman data, akta kelahiran serta akta
pencatatan sipil lainnya lebih cepat. Pelayanan administrasi kependudukan ini dilakukan
secara inovatif dan kreatif, di 165 desa dari 16 kecamatan se-Kabupaten Bandung Barat
setiap hari di setiap desa dengan menerapkan pelayanan pada setiap 1 Desa 1 hari kerja.
B. Saran
15
(Formulir Sistem Apliksi Elektronik KTP) ini diharapkan dapat mempermudah
masyarakat dalam pembuatan e-KTP.
16
DAFTAR PUSTAKA
Kelviyara, M. (2018). Nilai-Nilai Inovasi Pelayanan Publik (Studi tentang Program Sistem
Inter-operabilitas Database Jembatan Timbang dengan UPKB Di Dinas
Perhubungan & LLAJ Provinsi Jawa Timur), 6,3, 2-3, jurnal.unair:
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmpcc8ffb7cfcfull.pdf
LAN, 2007. Dimensi Pelayanan Publik Dan Tantangannya Dalam Administrasi Negara
(Publik) Di Indonesia. Jakarta: Bagian Humas dan Publikasi.
https://journal.unsika.ac.id/index.php/politikomindonesiana/article/download/1412/1167
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmpcc8ffb7cfcfull.pdf
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?act=view&buku_id=103748&mod=penelitian_detai
l&sub=PenelitianDetail&typ=html
jipp.sumselprov.go.id/direktori/read/84
17