Jawab:
Dari gambar table diatas, dapat diketahui bahwa data penjualan bersih
kebelakang yaitu dari tahun 2000-2004. Dalam laporan laba rugi Quickfix dari
labanya, Quickfix mengalami penurunan yang cukup drastis di tahun 2002 dan
menyebabkan kerugian pada tahun 2003 dan 2004. Jika dilihat dari laporan laba
rugi, dapat dianalisis bahwa penyebab dari penurunan tersebut adalah dari
laba.
1
Dengan rumus tersebut dapat dihitung :
1
1,013,376(5)
CAGR = -1
600,000
CAGR = 0.1105
CAGR
Rata-rata pertumbuhan majemuk =
jumlah tahun
0.1105
Rata-rata pertumbuhan majemuk = = 0.0221 atau 2.21%
5
1
penjualan bersih akhir tahun(jumlah tahun)
CAGR = -1
penjualan bersih awal tahun
1
102 (5)
CAGR = -1
16634
CAGR = -0,64
CAGR
Rata-rata pertumbuhan majemuk =
jumlah tahun
2
-0.64
Rata-rata pertumbuhan majemuk = = -0.128 atau -12.8%
5
bahwa pertumbuhan penjualan dan pendapatan meningkat. Tapi lebih baik kalau
pendapatannya tumbuh lebih cepat dari pada penjualan. Namun dalam kasus ini
perusahaan.
2. Laporan mana yang menjadi acuan Juan dan yang harus disusun untuk
mengapa!
Jawab:
Laporan yang menjadi acuan Juan dan harus disusun untuk melakukan
penilaian yang wajar atas kondisi keuangan adalah laporan keuangan Laba Rugi
3
dan Neraca. Laporan keuangan tersebut perlu dijadikan acuan untuk dapat menilai
adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja
Input dasar untuk analisa rasio keuangan adalah laporan rugi laba dan
neraca pada suatu periode tertentu yang akan dievaluasi. Perlu diingat bahwa rasio
dalam hal ini adalah kondisi financial perusahaan. Rasio merupakan titik awal,
gambaran yang bagus tentang apa yang terjadi terhadap kinerja Quickfix?
Jawab:
yang bagus tentang apa yang terjadi terhadap kinerja Quickfix adalah perhitungan
aset, maka biaya modalnya terlalu tinggi dan labanya akan tertekan. Di lain pihak,
4
Adapun rasio anajemen asset yang dapat dilakukan oleh Juan adalah
sebagai berikut:
kekurangan bahan baku dan bahan lainnya, sehingga perusahaan akan kesulitan
HPP
ITO =
Persediaan
1.92 kali (2000), 1.99 kali (2001), 1.31 kali (2002), 1.43 kali (2003) dan 1.54 kali
(2004).
5
ini bisa menunjukkan bahwa perusahaan memiliki barang persediaan yang
penjualan, atau berapa rupiah penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap
Semakin tinggi nilai FATO semakin efektif penggunaan aset tetap, dan jika
FATO menurun maka penggunaan aktiva tetap kurang efektif atau banyak
menganggur.
Penjualan Bersih
FATO =
Aset Tetap Bersih
Pada perputaran aktiva tetap diatas, tampak bahwa pada tahun 2000
Quickfix mampu menghasilkan penjualan sebesar 2.67 kali dari total nilai
3.27 kali dari total nilai aktiva tetapnya, pada tahun 2002 mampu
menghasilkan 1.95 kalidari total nilai aktiva tetapnya, pada tahun 2003
6
mampu menghasilkan 2.5 kali dari total aktiva tetapnya dan pada tahun
2004 mampu menghasilkan 3.38 kali dari total nilai aktiva tetapnya.
signifikan pada tahun 2002 sehingga dapat dikatakan tidak stabil. Hal ini
efisiensi manajemen investasi dalam setiap pos aset atau pemanfaatan seluruh aset
yang dimiliki perusahaan. Semakin besar angka TATO yang dihasilkan, maka
semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih
menghasilkan penjualan.
Penjualan Bersih
TATO =
Total Aset
bahwa Quickfix pada tahun 2000 mampu menghasilkan penjualan sebesar 0.94
7
kali dari aktiva totalnya, pada tahun 2001 mampu menghasilkan penjualan sebesar
0.83 kali dari aktiva totalnya, pada tahun 2002 mampu menghasilkan penjualan
sebesar 0.78 kali dari aktiva totalnya, pada tahun 2003 mampu menghasilkan
penjualan sebesar 0.89 kali dari aktiva totalnya dan pada tahun 2004 mampu
Quickfix untuk mencetak penjualan yang lebih tinggi dari asset-asetnya. Hal
tersebut terlihat dari kenaikan penjualan bersih pada tahun 2001 sebesar 0.55%,
tetapi kenaikan asset totalnya lebih tinggi sebesar 1.51%. Seharusnya, dengan
kenaikan asset total sebesar 1.51% perusahaan bisa menghasilkan penjualan yang
diperlukan?
Jawab :
Menurut Andersen dan Pettersen (1996) yang dikutip oleh Paulus & Devie
(2013) yaitu pertama, Juan bisa melakukan penilaian performa periode yang telah
periode yang telah berjalan, berguna sebagai dasar untuk menentukan kinerja
8
acuan kinerja perusahaan. Juan dapat melakukan analisis tersebut dengan
Kedua, Juan bisa mencari perusahaan yang potensial sebagai partner untuk
kandidat tersebut, manakah perusahaan yang paling potensial sebagai mitra untuk
dari perusahaan yang dipilih sebagai acuan kinerja perusahaan untuk melihat
perbedaan kinerja dengan perusahaan tersebut. Dan juga Juan bisa melakukan
9
Kelima, Juan bisa menyusun dan mengimplementasikan program
yang dipilih sebagai acuan kinerja perusahaan. Dan juga dilakukan, evaluasi
Jawab:
menghitung tiap-tiap rekening dalam Laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi
menjadi proporsi dari total aktiva untuk Lapotan Neraca atau dari total penjualan
dilakukan dengan mengalisis akun atau komponen yang ada dalam laporan
Laporan Neraca dan Laporan Laba yang berurutan pada suatu periode tertentu dan
dinyatakan dalam bentuk persentase terhadap total pos tertentu, dimana untuk
10
Laporan Laba Rugi persentase penjualan dinyatakan 100%, untuk Neraca total
memudahkan untuk membaca data keuangan dalam periode tertentu. Analisis ini
seperti angka penjualan pada laba rugi dan pembentukan aktiva pada laporan
neraca.
berikut ini :
rata-rata industri sebagai keseluruhan dari perusahaan yang sejenis, akan dapat
diketahui apakah investasi kita dalam suatu aktiva telah melebihi batas-batas yang
umum berlaku atau justru masih terlalu kecil, dengan demikian untuk periode
11
berikutnya kita dapay mengambil kebijaksanaan-kebijaksanaan yang perlu agar investasi kita dalam suatu aktiva tidak terlalu kecil
2) Laporan dengan cara ini juga menunjukkan distribusi daripada hutang dan modal, jadi menunjukkan sumber-sumber dari mana
dana yang diinvetasikan dalam aktiva tersebut. Studi tentang ini akan menunjukkan sumber mana yang merupakan sumber pokok
pembelanjaan perusahaan, juga akan menunjukkan sampai seberapa jauh perusahaan menggunakan kemampuannya untuk
memperoleh kredit dari pihak luar, karena dari itu juga dapat diduga/diketahui berapa besarnya margin of safety yang dimiliki oleh
para kreditor.
3) Presentase per komponen yang terdapat dalam neraca merupakan persentase per komponen terhadap total aktiva , sehingga
perbandingan secara horizontal dari tahun ke tahun hanya akan menunjukkan tren dari pada hubungan (trend of relationship), dan
tidak menunjukkan ada atau tidaknya perubahan secara absolut. Perubahan ini dapat dilihat kalau dikembalikan pada data absolutnya.
Berikut ini hasil perhitungan common size pada perusahaan quickfix autoparts :
12
Common Size Neraca
Quickfix Autoparts
Neraca
Aktiva 2000 2000 2001 2001 2002 2002 2003 2003 2004 2004
Kas dan Sekuritas
yang dapat di $155.000 24,22% $309.099 39,07% $75.948 7,63% $28.826 2,95% $18.425 1,90%
perdagangkan
Piutang Usaha $10.000 1,56% $12.000 1,52% $20.000 2,01% $77.653 7,95% $90.078 9,30%
Persediaan $250.000 39,06% $270.000 34,13% $500.000 50,20% $520.000 53,25% $560.000 57,82%
Aktiva Lancar $415.000 64,84% $591.099 74,72% $595.948 59,84% $626.480 64,16% $668.503 69,02%
Tanah, Bangunan,
Pabrik, dan $250.000 39,06% $250.000 31,60% $500.000 50,20% $500.000 51,20% $500.000 51,63%
Peralatan
Akumulasi
($25.000) (3,91%) ($50.000) (6,32%) ($100.000) (10,04%) ($150.000) (15,36%) ($200.000) (20,65%)
Depresiasi
Aktiva Tetap
$225.000 35,16% $200.000 25,28% $400.000 40,16% $350.000 35,84% $300.000 30,98%
Bersih
Total Aktiva $640.000 100% $791.099 100% $995.948 100% $976.480 100% $968.503 100%
13
Kewajiban dan
Ekuitas
Pinjaman Bank
$50.000 7,81% $145.000 18,33% $140.000 14,06% $148.000 15,16% $148.000 15,28%
Jangka Pendek
Utang Usaha $10.000 1,56% $10.506 1,33% $19.998 2,01% $15.995 1,64% $16.795 1,73%
Akrual $5.000 0,78% $100 0,64% $7.331 0,74% $9.301 0,95% $11.626 1,20%
Kewajiban
$65.000 10,16% $160.606 20,30% $167.329 16,80% $173.296 17,75% $176.421 18,22%
Lancar
Pinjaman Bank
$63.366 9,90% $98.000 12,39% $196.000 19,68% $190.000 19,46% $183.000 18,90%
Jangka Panjang
Hipotek $175.000 27,34% $173.000 21,87% $271.000 27,21% $268.000 27,45% $264.000 27,26%
Utang Jangka
$238.366 37,24% $271.000 34,26% $467.000 46,89% $458.000 46,90% $447.000 46,15%
Panjang
Total Kewajiban $303.366 47,40% $431.606 54,56% $634.329 63,69% $631.296 64,65% $623.421 64,37%
Saham Biasa
$320.000 50% $320.000 40,45% $320.000 32,13% $320.000 32,77% $320.000 33,04%
(100.000 lembar)
Laba Ditahan $16.634 2,60% $39.493 4,99% $41.619 4,18% $25.184 2,58% $25.082 2,59%
Total Ekuitas $336.634 52,60% $359.493 45,44% $361.619 36,31% $345.184 35,35% $345.082 35,63%
Total Kewajiban
$640.000 100% $791.099 100% $995.948 100% $976.480 100% $968.503 100%
dan Ekuitas
14
Dari analisis diatas terlihat bahwa aktiva lancar perusahaan memiliki proporsi yang lebih besar dibandingkan dengan aktiva
tetap dari total aktiva keseluruhan. Rata-rata persentase selama lima tahun pengamatan adalah 66,52 persen. Aktiva lancar
menunjukkan penurunan pada tahun 2002, dan aktiva tetap menunjukkan proporsi yang menurun dimulai dari tahun 2003 yang
diakibatkan oleh tingginya nilai akumulasi penyusutan dari aktiva tetap tersebut.
Lalu terlihat bahwa selama lima tahun (2000-2004), sumber dana untuk membiayai usaha perusahaan berasal dari hutang
jangka pendek atau hutang lancar dan modal sendiri (ekuitas). Proporsi hutang lancar secara rata-rata sebesar 16,65 persen,
sedangkan proporsi rata-rata modal sendiri sebesar 41,07 persen, jauh lebih besar dari proporsi rata-rata hutang lancarnya. Hutang
lancar dan modal sendiri menunjukkan proporsi yang berfluktuasi setiap tahunnya.
Quickfix Autoparts
Laporan Laba Rugi
2000 2000 2001 2001 2002 2002 2003 2003 2004 2004
Penjualan Bersih $600.000 100% $655.000 100% $780.000 100% $873.600 100% $1.013.376 100%
Harga Pokok
$480.000 80% $537.100 82% $655.200 84% $742.560 85% $861.370 85%
Penjualan
Laba Kotor $120.000 20% $117.900 18% $124.800 16% $131.040 15% $152.006 15%
15
Beban Administrasi
$30.000 5% $15.345 2,34% $16.881 2,16% $43.680 5% $40.535 4%
& Penjualan
Depresiasi $25.000 4,17% $25.000 3,82% $50.000 6,41% $50.000 5,72% $50.000 4,93%
Beban Rupa-Rupa $2.027 0,34% $3.557 0,54% $5.725 0,73% $17.472 2% $15.201 1,50%
Total Beban Operasi $57.027 9,51% $43.902 6,7% $72.606 9,3% $111.152 12,72% $105.736 10,43%
EBIT $62.973 10,49% $73.998 11,3% $52.194 6,7% $19.888 2,28% $46.271 4,57%
Bunga Pinjaman
$15.000 2,5% $15.950 2,44% $14.000 1,79% $13.320 1,52% $13.320 1,31%
Jangka Pendek
Bunga Pinjaman
$8.000 1,33% $7.840 1,20% $15.680 2,01% $15.200 1,74% $14.640 1,44%
Jangka Panjang
Bunga Atas Hipotek $12.250 2,04% $12.110 1,85% $18.970 2,43% $18.760 2,15% $18.480 1,82%
Total Bunga $35.250 5,87% $35.900 5,49% $48.650 6,23 $47.280 5,41% $46.440 4,58%
Laba Sebelum Pajak $27.723 4,62% $38.098 5,81% $3.544 0,47% ($27.392) (3,13%) ($169) (0,02%)
Pajak $11.089 1,85% $15.239 2,33% $1.418 0,18% ($10.957) (1,25%) ($68) (0,01%)
Laba Bersih $16.634 2,77% $22.859 3,48% $2.126 0,29% ($16.435) (1,88%) ($102) (0,01%)
16
Dari analisis diatas dapat dilihat bahwa komponen harga pokok penjualan
pendapatan selama lima tahun adalah 83,20 persen. Hal ini menunjukkan besarnya
meningkat.
proporsi beban operasi ternyata belum dapat meningkatkan laba bersih karena
diikuti dengan kenaikan harga pokok penjualan yang cukup tinggi. Dari analisis
diatas juga terlihat, proporsi laba bersih terhadap pendapatan terus mengalami
penurunan.
jangka panjang, dan rasio profitabilitas Quickfix. Argumen apa yang harus
Quickfix?
Jawab:
a. Rasio Likuiditas
17
Perusahaan dikatakan likuid apabila memiliki kemampuan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan jika tidak mampu disebut likuid.
Current Ratio
jangka pendek.
Aktiva Lancar
Current Ratio = x 100%
Hutang Lancar
$ 415.000
Current Ratio = x 100% = 638,46 % (Tahun 2000)
$ 65.000
$ 591.099
Current Ratio = x 100% = 368,04 % (Tahun 2001)
$ 160.606
$ 595.548
Current Ratio = x 100% = 355,91 % (Tahun 2002)
$ 167.329
$ 626.480
Current Ratio = x 100% = 361,51 % (Tahun 2003)
$ 173.296
$ 668.503
Current Ratio = x 100% = 378,93 % (Tahun 2004)
$ 176.421
Kesimpulan :
dijamin dengan seperti pada Tahun 2000 638,46 %, Tahun 2001 368,04 %, Tahun
2002 355,91 %, Tahun 2003 361,51 %, Tahun 2004 378,93 % aktiva lancar.
18
Dari perhitungan tersebut juga current ratio yang dihasilkan cukup tinggi
hutangnya.
Quick ratio menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat yang bisa
$ 415.000−$ 250.000
Quick Ratio = x 100% = 253,85% (Tahun 2000)
$ 65.000
$ 591.099−$ 270.000
Quick Ratio = x 100% = 199,93% (Tahun 2001)
$ 160.606
$ 595.948−$ 500.000
Quick Ratio = x 100% = 57,34% (Tahun 2002)
$ 167.329
$ 626.480−$ 520.000
Quick Ratio = x 100% = 61,44% (Tahun 2003)
$ 173.296
$ 668.503−$ 560.000
Quick Ratio = x 100% = 61,50% (Tahun 2004)
$ 176.421
Kesimpulan :
Jadi setiap Rp 1,- hutang lancar pada tahun 2000 dijamin dengan $2,53
atau 253,85% , pada tahun 2001 dijamin oleh $1,99 atau 199,93% , pada tahun
2002 dijamin oleh $0,57 atau 57,34% , pada tahun 2003 dijamin oleh $0,61 atau
61,44% , dan pada tahun 2004 dijamin oleh $0,61 atau 61,50% aktiva lancar
perusahaan.
Cash Ratio
19
Menurut Sutrisno (2009 : 216), “Cash Ratio merupakan rasio yang
membandingan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas
dengan hutang lancar. Aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas adalah
Kas+Efek
Cash Ratio = x 100%
Hutang Lancar
$ 155.000+$ 320.000
Cash Ratio = x 100% = 720,77% (Tahun 2000)
$ 65.0000
$ 309.099+$ 320.000
Cash Ratio = x 100% = 391,70% (Tahun 2001)
$ 160.606
$ 75.948−$ 320.000
Cash Ratio = x 100% = 236,63% (Tahun 2002)
$ 167.329
$ 28.826−$ 320.000
Cash Ratio = x 100% = 201,29% (Tahun 2003)
$ 173.296
$ 18.425−$ 320.000
Cash Ratio = x 100% = 191,83% (Tahun 2004)
$ 176.421
Kesimpulan :
Jadi setiap Rp 1,- hutang lancer pada tahun 2000 dijamin dengan $7,21
atau 720,77% , pada tahun 2001 dijamin oleh $3,92 atau 391,70% , pada tahun
2002 dijamin oleh $2,37 atau 236,63% , pada tahun 2003 dijamin oleh $2,02 atau
201,29%, dan pada tahun 2004 dijamin oleh $1,92 atau 191,83% uang kas dan
b. Rasio Solvabilitas
perusahaan dilikuidasi.”
20
Menurut Djarwanto (2004:162), “Rasio Solvabilitas adalah rasio yang
kewajiban jangka panjangnya. Besarnya ukuran umum yang dipakai adalah 200%
atau 2:1 yang berarti dua kalidari total hutang perusahaan dikatakan solvable bila
aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi total debtsemakin besar jumlah modal
(Syamsudin, 2007:54).
Total Hutang
Debt Ratio = x 100%
Total Aktiva
$ 303.366
Debt Ratio = x 100% = 47,40 % (Tahun 2000)
$ 640.000
$ 431.606
Debt Ratio = x 100% = 54,56 % (Tahun 2001)
$ 791.099
$ 634.329
Debt Ratio = x 100% = 63,69 % (Tahun 2002)
$ 995.948
$ 631.296
Debt Ratio = x 100% = 64,65 % (Tahun 2003)
$ 976.480
$ 623.421
Debt Ratio = x 100% = 64,37 % (Tahun 2004)
$ 968.503
Kesimpulan :
Artinya aktiva perusahaan pada Tahun 2000 sebesar 47,40%, Tahun 2001
sebesar 54,56%, Tahun 2002 sebesar 63,69%, Tahun 2003 sebesar 64,65%, Tahun
21
Jadi semakin tinggi debt ratio ini menunjukkan perusahaan semakin
kreditur. Semakin besar rasio ini berarti semakin besar dana yang di ambil dari
luar.
Total Hutang
Debt to Equity Ratio = x 100%
Equity
$ 303.366
Debt to Equity Ratio = x 100% = 90,12% (Tahun 2000)
$ 336.634
$ 431.606
Debt to Equity Ratio = x 100% = 120,06% (Tahun 2001)
$ 359.493
$ 634.329
Debt to Equity Ratio = x 100% = 175,41% (Tahun 2002)
$ 361.619
$ 631.296
Debt to Equity Ratio = x 100% = 182,89% (Tahun 2003)
$ 345.184
$ 623.421
Debt to Equity Ratio = x 100% = 180,66% (Tahun 2004)
$ 345.082
Kesimpulan :
memiliki debt to equity yang tidak sebanding antara hutang dengan modal sendiri
seperti debt to equity yang diperoleh pada Tahun 2000 sebesar 90,12%, Tahun
2001 sebesar 120,06%, Tahun 2002 sebesar 175,41%, Tahun 2003 sebesar
182,89%, Tahun 2004 sebesar 180,66%. Namun jika dilihat secara keseluruhan,
22
menanggung resiko finansial yang semakin besar dari bertambahnya hutang/
berupa bunga dengan laba yang diperolehnya atau mengukur berapa kali besarnya
$ 62.973
Time Interest Earned Ratio = = 1,8 kali (Tahun 2000)
$ 35.250
$ 73.998
Time Interest Earned Ratio = = 2,1 kali (Tahun 2001)
$ 35.900
$ 52.194
Time Interest Earned Ratio = = 1,1 kali (Tahun 2002)
$ 48.650
$ 19.888
Time Interest Earned Ratio = = 0,4 kali (Tahun 2003)
$ 47.280
$ 46.271
Time Interest Earned Ratio = = 1 kali (Tahun 2004)
$ 46.440
Kesimpulan:
Jadi, dengan time interest earned ratio pada tahun 2000 keuntungan
perusahaan hanya mampu menutup beban bunga 1,8 kalinya, pada tahun 2001
keuntungan perusahaan hanya mampu menutup beban bunga 2,1 kalinya, pada
tahun 2002 keuntungan perusahaan hanya mampu menutup beban bunga 1,1
kalinya, pada tahun 2003 keuntungan perusahaan hanya mampu menutup beban
bunga 0,4 kalinya, pada tahun 2004 keuntungan perusahaan hanya mampu
menutup beban bunga 1 kalinya. Oleh karena itu kondisi perusahaan kurang baik.
23
Rasio ini merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal
sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal
perusahaan.
$ 238.366
Long Term Debt to Equity Ratio = $ 366.634 x 100% = 70,81% (Tahun 2000)
$ 271.000
Long Term Debt to Equity Ratio = $ 359.493 x 100% = 75,38% (Tahun 2001)
$ 467.000
Long Term Debt to Equity Ratio = $ 361.619 x 100% = 129,14% (Tahun 2002)
$ 458.000
Long Term Debt to Equity Ratio = $ 345.184 x 100% = 132,68% (Tahun 2004)
$ 447.000
Long Term Debt to Equity Ratio = $ 345.082 x 100% = 129,53% (Tahun 2004)
Kesimpulan :
untang jangka panjang pada tahun 2000 sebesar 70,81%, pada tahun 2001 sebesar
75,38%, pada tahun 2002 sebesar 129,14%, pada tahun 2003 sebesar 132,68%,
c. Rasio Profitabilitas
mengelola perusahaan.”
24
Rasio profitabilitas merupakan pencerminan kemampuan modal
Profit Margin
Laba Kotor
Gross Profit Margin = x 100%
Penjualan
$ 120.000
Gross Profit Margin = x 100% = 20% (Tahun 2000)
$ 600.000
$ 117.900
Gross Profit Margin = x 100% = 18% (Tahun 2001)
$ 655.000
$ 124.800
Gross Profit Margin = x 100% = 16% (Tahun 2002)
$ 780.000
$ 131.040
Gross Profit Margin = x 100% = 15% (Tahun 2003)
$ 873.600
$ 152.006
Gross Profit Margin = x 100% = 15% (Tahun 2004)
$ 1.013.376
Kesimpulan :
Jadi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba kotor selama tahun 2000
yakni sebesar 20%, pada tahun 2001 sebesar 18%, pada tahun 2002 sebesar 16%,
pada tahun 2003 sebesar 15%, pada tahun 2004 sebesar 15%.
EBIT
Profit Margin = x 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
$ 62.973
Profit Margin = x 100% = 10,5% (Tahun 2000)
$ 600.000
$ 73.998
Profit Margin = x 100% = 11,30% (Tahun 2001)
$ 655.000
25
$ 52.194
Profit Margin = x 100% = 6,7% (Tahun 2002)
$ 780.000
$ 19.888
Profit Margin = x 100% = 2,28% (Tahun 2003)
$ 873.600
$ 46.271
Profit Margin = x 100% = 4,57% (Tahun 2004)
$ 1.013.376
Kesimpulan :
yakni sebesar 10,5%, untuk tahun 2001 sebesar 11,30%, untuk tahun 2002 sebesar
6,7%, untuk tahun 2003 sebesar 2,28%, dan untuk tahun 2004 sebesar 4,57%.
EAT
Net Profit Margin = x 100%
Penjualan
$ 16.634
Net Profit Margin = x 100% = 2,77% (Tahun 2000)
$ 600.000
$ 22.859
Net Profit Margin = x 100% = 3,49% (Tahun 2001)
$ 655.000
$ 2.126
Net Profit Margin = x 100% = 0,27% (Tahun 2002)
$ 780.000
−$ 16.435
Net Profit Margin = x 100% = -1,88% (Tahun 2003)
$ 873.600
−$ 102
Net Profit Margin = x 100% = -0,01% (Tahun 2004)
$ 1.013.376
Kesimpulan :
2000 yakni sebesar 2,77%, untuk tahun 2001 sebesar 3,49%, untuk tahun 2002
sebesar 0,27%, untuk tahum 2003 sebesar 1,88%, dan untuk tahun 2004 sebesar -
0,01%.
26
Return On Assets
menghasilkan laba dengansemua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal
ini laba yang dihasilkan adalah labasebelum bunga dan pajak. Rasio ini digunakan
EBIT
Return on Assets = x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
$ 62.973
Return on Assets = x 100% = 9,84% (Tahun 2000)
$ 640.000
$ 73.998
Return on Assets = x 100% = 9,35% (Tahun 2001)
$ 791.099
$ 52.194
Return on Assets = x 100% = 5,24% (Tahun 2002)
$ 995.948
$ 19.888
Return on Assets = x 100% = 2,04% (Tahun 2003)
$ 976.480
$ 46.271
Return on Assets = x 100% = 4,78% (Tahun 2004)
$ 968.503
Kesimpulan :
keuntungan pada tahun 2000 sebesar 9,84%, pada tahun 2001 sebesar 9,35%, pada
tahun 2002 sebesar 5,24%, pada tahun 2003 sebesar 2,04%, dan pada tahun 2004
Return On Equity
27
Menurut Sutrisno (2009:223), “Return on equity ini sering disebut dengan
keuntungan denganmodal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang
modal pemilik yang ditanamkan oleh pemilik atau investor untuk menghasilkan
laba bersih yang menjadi bagian dari pemilik. Semakin tinggi rasio ini semakin
Dengan demikian, rasio ini sangat mendapat perhatian para investor.Rasio ini
keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham
preferen.”
EAT
Return on Equity = x 100%
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
$ 16.634
Return on Equity = x 100% = 4,94% (Tahun 2000)
$ 336.634
$ 22.859
Return on Equity = x 100% = 6,36% (Tahun 2001)
$ 359.493
$ 2.126
Return on Equity = x 100% = 0,59% (Tahun 2002)
$ 361.619
−$ 16.435
Return on Equity = x 100% = -4,76% (Tahun 2003)
$ 345.184
−$ 102
Return on Equity = x 100% = -0,03% (Tahun 2004)
$ 345.082
Kesimpulan :
2000 sebesar 4,94%, selama tahun 2001 sebesar 6,36%, selama tahun 2002
28
sebesar 0,59%, selama tahun 2003 sebesar -4,76%, selama tahun 2004 sebesar -
0,03%.
Return On Investment
dikeluarkan
Earning per share atau laba per lembar saham merupakan ukuran
pemilik.
EAT
EPS =
Jumlah Lembar Saham
$ 16.634
EPS = = $ 0,16634 (Tahun 2000)
100.000
$ 22.859
EPS = = $ 0,22859 (Tahun 2001)
100.000
$ 2.126
EPS = = $ 0,02126 (Tahun 2002)
100.000
−$ 16.435
EPS = = -$ 0,16435 (Tahun 2003)
100.000
−$ 102
EPS = = -$ 0,00102 (Tahun 2004)
100.000
7. Jika menjadi pejabat kredit komersial dan didekati oleh Andre untuk
Mengapa?
29
Jawab:
dengan perhitungan rasio yang menujukkan bahwa hasil rasio dari tahun ke tahun
mengalami kenaikan. Meskipun, jika dilihat dari laporan laba rugi perusahaan
hal tersebut masih dapat diatasi dengan menjual sejumlah aset-aset perusahaan
yang sudah tidak layak pakai sehingga dengan menjual aset-aset tersebut
perusahaan. Selain itu, perusahaan Andre dapat meyakinkan pihak bank dengan
8. Jika ada, apa rekomendasi yang seharusnya dibuat Juan untuk melakukan
perbaikan?
Jawab:
30
Berdasarkan uraian dari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas, maka
langkah atau rekomendasi yang dapat dilakukan oleh Juan, diantaranya yakni:
Biaya atau beban operasi maupun beban biaya produk dari tahun ke tahun
menyeluruh atas laporan keuangan Quickfix Auto Parts? Secara umum, apa
Jawab:
1) Biaya operasi yang terlalu tinggi, agar laba lebih optimal maka perlu
2) Biaya produksi yang tinggi membuat laba yang didapat menjadi berkurang,
31
3) Meningkatnya pinjaman jangka pendek, seharusnya pinjaman yang perlu
1) Data yang digunakan untuk analisa laporan keuangan adalah data historis
perusahaan yang menggambarkan masa lalu dimana kondisi ini bias dan tidak
sama dengan kondisi atau keadaan di masa depan. Selain itu analisa didasarkan
pada laporan keuangan sehingga perlu diingat dan dicermati apa saja yang
Quickfix Auto Parts agar kesimpulan dari hasil analisis tepat dan tidak salah
(Kariyoto, 2017:170).
manajemen, lingkungan sekitar, dan lain-lain (Arief Sugiono dan Edy Untung,
2008:12).
32
DAFTAR PUSTAKA
id.wikihow.com/Menghitung-Tingkat-Pertumbuhan-Tahunan-Majemuk-
Ekonisia.
PRESS.
/books.google.co.id/books?id=DjBODwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl
=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false (Dikutip
Sugiono, Arief & Edy Untung. 2008. Buku: “Panduan Praktis Dasar Analisa
33
books.google.co.id/books?id=IG3BGdkEy9gC&printsec=frontcover&hl=id
34
Pertanyaan
1. Untuk soal no. 8 mengapa perusahaan Andre tidak layak untuk mendapatkan
pinjaman dari kredit komersial sebesar $ 25.000 sedangkan jika dilihat dari
Jawab :
jangka pendeknya. Hal itu, dapat dibuktikan dengan perhitungan rasio yang
Meskipun, jika dilihat dari laporan laba rugi perusahaan Andre mengalami
penurunan laba dari tahun ke tahun. Penurunan tersebut disebabkan oleh adanya
masih dapat diatasi dengan menjual sejumlah aset-aset perusahaan yang sudah
35
mempergunakan pinjamannya dengan baik untuk kebutuhan operasional
Hipotek dihilangkan
Jawab :
Menurut kami jika hipotek dihilangkan tidak akan berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan, karena dengan adanya hutang jangka panjang perusahaan akan terus
setiap bulan dan itu mengurangi pendapatan yang didapat, jika hutang jangka
dan keuntungan tersebut nanti nya dapat digunakan untuk membayar kembali
Jawab:
Perusahaan Honda
36
Pertama sebelum melakukan benchmark perusahaan Honda harus menilai kinerja
perusahaan Yamaha.
37