2018
BAB I
PENDAHULUAN
Cahaya dapat memberi tekanan yang signifikan terhadap perubahan kelompok hewan tertentu
yang mengarah ke beragaman struktural alami dan warna-warni yang dihasilkan. Permainan warna
yang dihasilkan bukan hanya berasal dari pigmen/pewarna yang dapat memudar dari waktu ke waktu.
Akan tetapi, dapat disebabkan oleh interaksi cahaya dengan struktur nano dan gangguan optik dalam
Kristal fotonik merupakan struktur periodik dari material dielektrik dengan indeks bias berbeda
dan tersusun secara konstan dalam dimensi tertentu, sehingga dapat mengganggu gelombang
elektromagnetik yang masuk dari propagasi cahaya. Secara khusus, struktur kristal fotonik dapat
mencerminkan panjang gelombang tertentu sesuai dengan struktur kisi sehingga dapat menimbulkan
fenomena optik. Kristal fotonik mudah ditemukan di alam, seperti pada bulu burung, tubuh beberapa
serangga, beberapa moluska, dan bahkan beberapa tanaman. Selain itu, kristal fotonik dapat
menginspirasi teknologi masa depan dalam aplikasi berbagai bidang seperti : reflektor, laser, dan
telekomunikasi optik. Salah satu kristal fotonik yang menarik untuk dikembangkan yaitu pada
Cangkang kerang memiliki struktur permukaan mikro yang beralur mirip dengan sebuah kisi
difraksi yang terdiri dari lapisan nacreous dan rongga udara. Rongga udara diantara lapisan nacreous
yang tersusun secara periodik, memungkinkan dapat dimanfaatkan untuk merubah struktur kristal
fotonik pada cangkang kerang. Perubahan struktur ini dapat dilakukan dengan cara mengisi rongga
udara dengan larutan/zat yang sejenis sehingga dapat memenuhi keseluruhan rongga udara. Ketika
rongga udara tersebut telah terisi oleh larutan ataupun zat selain udara yang ada sebelumnya maka
struktur periodik yang dihasilkan menjadi susunan periodik antara lapisan nacreous dengan larutan
3
ataupun zat yang ditambahkan. Perubahan struktur kristal fotonik menyebabkan terjadinya perubahan
Pada sayap kupu-kupu Papilio Ulysses memiliki struktur kristal fotonik yang berwarna biru
dominan dan dapat berubah menjadi warna hijau apabila diamati dari sudut pandang berbeda.
Adanya struktur kristal fotonik yang dapat diubah-ubah dan warna hijau dominan yang dimiliki oleh
cangkang kerang (Haliotis Glabra) dan kupu-kupu (Papilio Ulysses) serta pengaplikasiannya untuk
sensor indeks bias dan temperatur menjadi latar belakang dalam penulisan makalah ini.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah, sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk struktur kristal fotonik pada cangkang kerang Haliotis Glabra dan berapa
spektrum panjang gelombang pucak reflektansi pada cangkang kerang Haliotis Glabra?
2. Bagaimana bentuk struktur kristal fotonik pada sayap kupu-kupu Papilio Ulysses dan berapa
spektrum panjang gelombang pucak reflektansi pada sayap kupu-kupu Papilio Ulysses?
3. Bagaimana aplikasi kristal fotonik pada cangkang kerang Haliotis Glabra dan sayap kupu-kupu
Papilio Ulysses?
1. Mengetahui struktur kristal fotonik dan indeks bias serta spektrum panjang gelombang puncak
reflektansi pada larutan dan temperatur berbeda pada cangkang kerang Haliotis Glabra.
2. Mengetahui struktur kristal fotonik dan indeks bias serta spektrum panjang gelombang puncak
reflektansi pada larutan dan temperatur berbeda pada cangkang kerang Haliotis Glabra.
3. Mengetahui aplikasi kristal fotonik pada cangkang kerang Haliotis Glabra dan sayap kupu-
4
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yaitu Kristal fotonik satu dimensi, dua dimensi dan tiga dimensi. Hal ini
dalam satu dimensi saja. Sebagai contoh beberapa kristal fotonik dapat
dalam permukaan ruang yang pemancar laser. Selain itu, beberapa struktur
dalam arah dua dimensi, adapun arah yang ke tiga dalam kondisi seragam.
Contoh yang dapat ditemukan di alam adalah pola pada sayap kupu-kupu
dan corak warnanya yang disebabkan oleh refleksi cahaya dari mikrostruktur
6
paling banyak dijumpai pada batu-batu barharga yang digunakan sebagai
perhiasan.
Satu dimensi, (b) Dua dimensi, (c) Tiga dimensi (IA. Sukhiovanov,
2009)
disusun atas unit-unit sel identik. Masing-masing terdiri atas dua atau lebih
lapisan material dielektrik dengan indeks bias rendah dan tinggi dengan
tertentu yang disebut photonic band gap (PBG). Adanya rentang PBG ini mirip
dengan energi band gap pada perilaku elektron dalam material semikonduktor.
periodik (mis n1 dan n2), sebagian gelombang tersebut akan direfleksikan oleh
setiap permukaan batas lapisan n1-n2. Jika seluruh gelombang yang direfleksikan
7
sebagian tersebut sefase, maka akan terjadi interferensi konstruktif pada refleksi
Gambar 2.2 (a) Gelombang datang dengan nilai λ dalam selang PBG
terefleksi total disebut photonic band gap (PBG). Pada kasus lainnya, ketika
frekuensi dari gelombang datang tidak berada dalam selang PBG, terjadi
8
interferensi destruktif pada gelombang yang terefleksi, sehingga saling
meniadakan dan gelombang datang akan diteruskan oleh struktur kristal seperti
Gambar 2.3 (a) Gelombang datang dengan nilai diluar selang PBG memasuki
periodik.
gelombang yang datang pada sudut tertentu akan direfleksikan sebagian oleh
setiap kisi kristal (Gambar 2.4). Panjang gelombang cahaya yang direfleksikan
oleh kisi-kisi kristal bergantung pada sudut datang θ dan nilai konstanta kisi α
dari kristal.
9
Gambar 2 .4 Skema dari kristal fotonik sempurna satu dimensi paling
sederhana yang tersusun dari dua bahan dielektrik dengan
indek refraksi dan ketebalan dalam orde mikrometer
1
Berdasarkan gambar 2.5, gelombang datang, gelombang pantul dan
sebgai berikut:
Pada gambar diatas syarat kontinuitas akan berlaku setiap saat dan pada
setiap titik dipermukaan batas. Ini berarti dipenuhi secara terpisah hubungan-
hubungan:
Medan E yang tegak lurus bidang datang (medan H yang sejajar bidang
refleksi dan transmisi yang berbeda. Berdasarkan hukum Bragg, dua gelombang
yang datang sefase dan membentuk sudut terhadap arah normal bidang (Gambar
nλ= 2 cos θ
1
Gambar 2.6 Pemantulan pada Hukum Bragg [15].
yang berfungsi sebagai model peran untuk berkerja pada warna struktural
indeks bias bahan, sudut insiden, susunan struktural terhadap cahaya insiden dan
Warna berbasis fitur pigmen dalam teknik yang paling banyak digunakan
untuk membuat ransangan warna di alam, terang, dan warna paling intens dari
interaksi cahaya dengan struktur yang kompleks dalam skala mikro dan nano
sehingga disebut sebagai kristal fotonik. Struktur nano pada beberapa hewan
seperti kumbang, kerang, kupu-kupu, dll memberikan warna indah yang spesifik.
1
2.5 Struktur Kristal Fotonik Cangkang Kerang Abalone (Haliotis Glabra)
Cangkang kerang dari spesies kerang Haliotis Glabra berasal dari Filifina,
efek difraksi yang disebabkan oleh permukaan mikro yang beralur mirip
dengan sebuah kisi difraksi. Selain itu, efek warna-warni disebabkan karena
terkenal, secara umum dikenal pula dengan sebutan kupukupu biru atau kaisar
biru (blue emperor). Papilio ulysses merupakan bagian dari kelompok kupu-
1
Kupu-kupu Papilio ulysses memiliki warna yang lebih menarik
dibandingkan dengan jenis yang lainnya. Warna yang atratif dan mencolok
kupu. Variasi yang luar biasa pada spesies ini menghasilkan banyak
1
BAB III
PEMBAHASAN
ethanol, 0.3 gr/mL NaCl, 0.4 gr/mL NaCl, dan 0.5 gr/mL NaCl secara
temperatur 66.1 °C, 57.9 °C, dan 53.2 °C secara berturut-turut yaitu 494.19
pada larutan yang berbeda diperoleh nilai ketebalan lapisan nacreous yaitu
antara 101.6 nm – 110.7 nm dan ketebalan lapisan rongga udara yaitu antara
Calculation).
yaitu antara 98.4 nm – 103.8 nm dan ketebalan lapisan rongga udara yaitu
1
3.2 Bentuk struktur kristal fotonik pada sayap kupu-kupu Papilio Ulysses dan
Struktur kristal fotonik yang ada pada sayap kupu-kupu Papilio Ulysses
warna biru yang dominan pada sayapnya dan dapat berubah menjadi warna hijau
jika diamati dari sudut pandang yang berbeda. Warna-warna yang dihasilkan
struktur kristal fotonik yang ada pada sayap P.Ulysses. Adanya perubahan warna
Struktur sayap P.Ulysses terdiri dari susunan lamina dan udara secara
periodik. Dengan ukuran setiap scale P.Ulysses sekitar 100um. Puncak panjang
gelombang reflektansi saat di udara, air dan etanol secara berturut-turut yaitu 453.5
nm, 524.0 nm dan 533.9 nm. Perbedaan puncak panjang gelombang yang ada
disebabkan karena perbedaan indeks bias udara, air dan etanol. Saat kristal fotonik
P.Ulysses ditetesi etanol dan air, udara yang ada dalam kristal fotonik telah diisi
oleh etanol maupun air. Dengan adanya perubahan tersebut kristal fotonik
P.Ulysses dapat dikembangkan sebagai sensor optik untuk setiap zat yang memiliki
fotonik sayap P.Ulysses saat di udara, aquades, ethanol, 0.3 gr/mL NaCl, 0.4
gr/mL NaCl, dan 0.5 gr/mL NaCl secara berturut – turut yaitu 443.4 nm
66.10C, 57.90C, dan 53.00C secara berturut – turut yaitu 502.47 nm (n = 1.3214),
1
508.9 nm (n = 1.39623) dan 515.79 nm (n = 1.42308). Pada larutan yang berbeda
diperoleh nilai ketebalan lapisan kutikula berkisar antara 80.0 nm – 99.4 nm dan
aplikasi Opto Software (Thin Film Calculation). Dan temperatur yang berbeda
dan ketebalan lapisan rongga udara berkisar antara 80.6 nm – 98.5 nm.
Perbedaan nilai panjang gelombang puncak reflektansi yang ada disebabkan karena
adanya perbedaan indeks bias berbagai larutan dan temperatur. Adanya perubahan
1
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Struktur cangkang kerang Haliotis Glabra terdiri atas lapisan nacreous dan
ethanol, 0.3 gr/mL NaCl, 0.4 gr/mL NaCl, dan 0.5 gr/mL NaCl secara
dan temperatur 66.1 °C, 57.9 °C, dan 53.2 °C secara berturut-turut yaitu
kristal fotonik sayap P.Ulysses saat di udara, aquades, ethanol, 0.3 gr/mL
NaCl, 0.4 gr/mL NaCl, dan 0.5 gr/mL NaCl secara berturut – turut yaitu
(n = 1.42308).
1
8
DAFTAR PUSTAKA
1
9