KIMIA DASAR
Disusun Oleh:
Nama : Santo wibowo lumban gaol
NIM : 19/21360
Minat : SHTI-B
Jurusan : Kehutanan
Kelompok : IV (Empat)
Acara IV : Asam dengan Basa
Co. Ass : Wanda Sebyl
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2019
A. ACARA : Asam dengan Basa
B. TUJUAN :
1. Mengetahui kebutuhan asam dalam reaksi dengan basa
2. Mengetahui kebutuhan basa dalam reaksi dengan asam
C. TEMPAT DAN TANGGAL
1. Tempat : Laboratorum Dasar Kimia Fakultas Kehutanan
2. Tanggal : 11 Oktober 2019
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Erlenmenyer
b. Buret
c. Timbangan analitis
d. Pipet volume
e. Gelas beaker
f. Corong
2. Bahan
a. Larutan HCL
b. Indicator PP
c. Larutan NaOH 0.1 M
E. DASAR TEORI
Ketika asam dan basa bereaksi satu sama lain, maka akan
terbentuk spesies garam yang biasanya diikuti dengan pembentukan
molekul air. Reaksi ini disebut sebagai reaksi netralisasi. Suatu basa
apabila direaksikan dengan asam akan menghasilkan garam dan air.
Larutan asam atau basa yang tidak di ketahui konsentrasinya akan
dapat diktahui konsentrasinya apabila dititrasi dengan basa atau asam
yang telah diketahui konsentrasinya. Titrasi akan dihentikan saat
terjadi perubahan warna pada indicator yang telah ditambahkan dalam
larutan yang di titrasi.
10 . X = 10 . 0,1
10X = 1
X = 1/10
X = 0,1 M
10 . X = 10,4 . 0,1
10X = 1,04
= 0,1 + 0,104
2
= 0,204
2
= 0,102 M
Jadi, nilai rata-rata normalitas kedua larutan tersebut adalah 0,102 N
Tabel Hasil Pengamatan
Volume Normalitas
Larutan NaOH Larutan
Erlemenyer I
10 0,1
(10 ml HCL)
Erlemenyer II
10,4 0,104
(10 ml HCL)
.
Gambar 4.1 Larutan HCL 10 ml sebelum titrasi
Mengetahui,