Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REPORT

DI SUSUN

Susi Irawati Malau


(7161144040)

Mata Kuliah FILSAFAT PENDIDIKAN

JURUSAN PEND. ADMINISTRASI PERKANTORAN

KELAS REG A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN AJARAN 2016


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta kesehatan dan kesempatan, sehingga saya bisa menyusun atau menyelesaikan
makalah perkembangan peserta didik yang berjudul CRITICAL BOOK REPORT
FILSAFAT PENDIDIKAN.

Pembuatan makalah ini bertujuan sebagai tugas individu mata kuliah perkembangan
peserta didik, sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa tugas ini adalah salah satu tugas
pokok yang ada dalam program KKNI.

Saya mengucapkan terimakasih kepada ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd dan ibu winda yang
telah membimbing dan mengarahkan saya dalam pembuatan makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna untuk itu saya selaku
mahasiswa yang mengkritik buku ini ingin mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya untuk
kesalahan dalam penempatan bahasa dan kekurangan dalam setiap materi atau bab yang saya
tuliskan. Atas segalanya itu saya mengucapkan terima kasih dan saya berharap bahwa
makalah ini bisa memberikan manfaat.

Medan, Oktober 2016


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 1


BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 6
BAB II........................................................................................................................................ 7
ISI............................................................................................................................................... 7
RINGKASAN BAB 1 ............................................................................................................ 7
RINGKASAN BAB 2 ............................................................................................................ 7
RINGKASAN BAB 3 ............................................................................................................ 7
RINGKASAN BAB 4 ............................................................................................................ 7
RINGKASAN BAB 5 ............................................................................................................ 9
RINGKASAN BAB 6 ............................................................................................................ 9
RINGKASAN BAB 7 .......................................................................................................... 10
RINGKASAN BAB 8 .......................................................................................................... 10
RINGKASAN BAB 9 .......................................................................................................... 10
RINGKASAN BAB 10 ........................................................................................................ 10
RINGKASAN BAB 11 ........................................................................................................ 11
RINGKASAN BAB 12 ........................................................................................................ 11
RINGKASAN BAB 13 ........................................................................................................ 12
RINGKASAN BAB 14 ........................................................................................................ 12
RINGKASAN BAB 15 ........................................................................................................ 13
RINGKASAN BAB 16 ........................................................................................................ 13
RINGKASAN BAB 17 ........................................................................................................ 13
RINGKASAN BAB 18 ........................................................................................................ 13
RINGKASAN BAB 19 ........................................................................................................ 14
RINGKASAN BAB 20 ........................................................................................................ 15
RINGKASAN BAB 21 ........................................................................................................ 15
BAB III .................................................................................................................................... 16
KEUNGGULAN.................................................................................................................. 16
KELEMAHAN .................................................................................................................... 16
BAB IV .................................................................................... Error! Bookmark not defined.
PENUTUP................................................................................ Error! Bookmark not defined.
Kesimpulan .......................................................................................................................... 16
Saran .................................................................................................................................... 16
Identitas

Nama Mahasiswa : Susi Irawati Malau


NIM/Prodi : 7161144040 / Pend. Administrasi Perkantoran
Judul Buku : IBU DARI MANA AKU BERASAL
Nama Pengarang : Lara Fridani
Penerbit/Thn Terbit/Jlh hlm : PT ARGA PRINTING / 2008 / 208
BAB I

PENDAHULUAN

Ternyata waktu dan kesabaran kita menjalankan peran sebagai orangtua memberikan
kontribusi yang besar untuk melihat “hasil” didikan kita. Jika harapan kita cukup tinggi dan
berada diatas kemampuan anak, maka kita bisa mnejadi ibu yang bermasalah, yang sedikit
banyak akan membawa masalah itu pada anak-anak yang sedikit-banyak akan membawa
masalah itu pada anak-anak dan pasangan kita. Namun, jika kita bisa mengalah sedikit dan
menetapkan standar yang wajar untuk buah hati kita, maka kita bisa lebih menikmati
kebahgiaan \. Yang jelas, selama niat kita baik dan diwujudkan dengan sikap dan perilaku
yang baik pula dalam mendidik anak, maka kasih sayang Allah akan tercurah pada kita.
Anak-anak adalah pribadi yang unik, seperti pendapat Pablo Casals yang mengatakan
“In all the worlfd there is no other child eexactly like you, in the millions of years that have
passed, there has never been a child like you” artinya : dengan pemahaman orang tua
terhadap salah satu karakteristik anak yang khas ini, semoga dapat dijadikan motivasi untuk
terus mengenali lebih dalam tentang pertumbuhan dan perkembangan anak-anak kita.
BAB II

ISI

RINGKASAN BAB 1

Agama Damai

Mengerti atau tidaknya anak dengan penjelasan saya, saya yakin kata maaf dari kita bisa
bermakna dalam. Saya kemudian minta maaf dengan sepenuh hati, disertai pelukan dari
seorang ibu yang sungguh mencintai buah hatinya dan tak akan rela untuk memiliki
keyakinan yang berbeda dengan darah dagingnya. Saya mengatakan padanya, jika memang
saya pernah bersikap tidak lembut, pernah membentak, menakuti dan sebagainya.

Berikan aku : “keberanian untuk mengubah hal-hal yang dapat saya ubah ketenangan untuk
menerima hal-hal yang tidak dapat saya ubah dan kebijaksanaan untuk memahami
perbedaannya”.

RINGKASAN BAB 2

Pemikiran Anak Tentang Sang Pencipta

Jean Jacquese Rousseau pernah berkata : “Anak memiliki caranya sendiri dalam melihat,
memikirkan dan merasakan sesuatu. Biarkan dia tau sesuatu karena dia telah mempelajarinya
sendiri, bukan karena kita memberitahunya. Biarkan dia menemukan “sains”, bukan karena
sekedar kita beritahu tentang sains. Jika kita menggunakan otoritas kita dalam menyampaikan
alasan tertentu, dia akan menghentikan kemampuan nalarnya dalam hal itu dia hanya akan
menjadi “permainan” bagi pemikiran orang lain”.

RINGKASAN BAB 3

Keingintahuan Anak Tentang Wujud Tuhan

Saya pikir, sudah saatnya kita sebagai orang yang lebih dewasa tidak kahwatir, jika
dianggap tidak tahu oleh anak kita. Ada saatnya kita perlu terbuka pada anak bahwa kita
bukanlah orang yang pintar dalam segala hal, tetapi kita perlu tuturkan bahwa kita adalah
orang yang selalu bersemangat untuk mengetahui banyak hal.

RINGKASAN BAB 4

Dari Mana Aku Berasal (1)

Saya semakin menyadari begitu beratnya berperan sebagai seorang ibu, yang perlu
dibekali dengan kecerdasan spiritual, emosi dan intelektual yang matang. Namun, saya yakin
Allah tak akan salah hitung dengan perjuangan dan pengorbanan ibu yang demikian besar.
Saya terngiang dengan kata-kata dalam kartu ucapan yang dibuat anak saya dan diberikan
kepada saya saat mother’s day : “i love you mom, you are the best, ever...!” dia gambarkan
pula gambar hati dengan pita berwarna pink. Kata-kata itu begitu mendalam dan bermakna
bagi saya, begitu memancing linangan air mata. Memang kata yang sederhana, tetapi
sepertinya cukup menggantikan rasa lelah yangkita alami. Sungguh rasa bahagia yang hadir
saat seorang berada bersama anak-anaknya adala karunia Allah yang tak terhingga.

“Mendengar dengan telinga, menyimak dengan pikiran”


RINGKASAN BAB 5

I Am A Kid Mom

Terus-menerus meningkatkan kesabaran dan kemampuan mengelola emosi,


merupakan salah satu hal penting dalam mencapai keharmonisan dalam keluarga. Anak
emmiliki keterbatasan dalam memahami dan mengingat peraturan yang abstrak dan mereka
tidak suka dihukum saat melanggar aturan yang sulit mereka ingat. Sebagai alternatif, Locke
menyarankan dua prosedur yaitu banyak memberikan contoh baik pada anak dan melatih
mereka melakukan hal baik yang kita harapkan. Kita tidak disarankan hanya memerintah
anak untuk melakukan hal sesuai aturan kita, atau menghukumnya karena tidak bertindak
sesuai aturan kita. Dengan demikian, saya semakin yakin bahwa sekalipun kia menggali ilmu
tapi bila tidak diiringi dengan meningkatkan keimanan, makna apa yangg kita praktikkan
dalam mendidik anak akan menjadi sesuatu yang tidak bernilai.

RINGKASAN BAB 6

Whoo Needs Help?

Saya terus emmikirkan apa penyebab adanya pergeseran nilai kesantunan pada para
saudara kita, khususnya dilingkungan kota besar Jakarta. Semakin kompleksnya masalah
kehidupan tentu memberikan kontribusi terjadinya hal ini. Namun, sebagai pendiidk dibidang
anak khususnya anak usia dini, saya yakin peran orangtua khususnya ibu memberikan
kontribusi terjadinya hal ini. Namun sebagai pendidik dibidang anak, khususnya anak usia
dini, saya yakin peran orangtua khususnya ibu, memberikan kontribusi besar terhadap nilai-
nilai yang diserap anak. Pembiasaan dan tauladan yang baik dari orang dewasa dan
masyarakat tentunya sangat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku anak seiring dengan
pertambahan usia mereka. Saya teringat teori belajar sosial yang dikemukakan oleh Bandura,
bahwa seorang anak dalam melakukan suatu tindakan, umumnya melalui beberapa tahapan
yaitu : (1) Memperhatikan (attention), (2) Menyimpan(retention), (3) Memproduksi
(reproduction), (4) Motivasi (motivation). Dalam hal ini tindakan anak sangat terkait dengan
hal-hal yang dia perhatikan disekelilingnya, sehingga ia termotivasi untuk melakukan hal
yang sama. Semoga ada banyak hal positif dilingkungan kita yang bisa diperhatikan dan
ditiru oleh anak-anak penerus generasi bangsa.

Pengalaman mengenai kebaikan orang memberi pertolongan pada kami, tentu saja patut
kami syukuri. Juga kehilafan seseorang dengan masing-masing profesinya yang bersikap
kurang ramahdan tidak menolong, tentu harus dimaafkan. Yang terterpenting adalah berusaha
bersama-sama melakukan suatu perubahan kearah yang lebih baik. Tentunya ini akan
memberikan kontribusi besar untuk pendidikan religi dan moral anak-anak kita.
RINGKASAN BAB 7

Sex Education

Saya menyadari kesulitan sebagian mahasiswa untuk mengikuti arahan saya karena
masih ada masyarakat maupun orangtua saat ini yang memandang pacaran sebagai hal yang
wajar dilakukan oleh anak muda zaman sekarang. Saya teringat cetusan bercanda mahasiswa
saya yang merespon. Kalau masih anak-anak, kita boleh bersalaman tanda kita berteman.
Kalau teman perempuan kita ingin memeluk, kita bilang baik-baik dan tawarkan padanya
bagaimana kalau salaman saja?.

RINGKASAN BAB 8

It Just Wants To Say Hello

Saya termotivasi untuk mengajarkan anak-anak diusia dini agar kebih menghargai
binatang. Kalaupun ada banyak binatang yang sudah menjadi takdirnya dikonsumsi oleh
manusia, maka selama mereka hidup, mereka juga perlu diperlakukan secara baik. Ternyata
kita telah memutuskan untuk memilih strategi tertentu bagi anak kita tidak berhenti sampai
disitu. Kita perlu secara kontinyu meningkatkan kemampuan dan wawasan dalam
menjelaskan banyak hal lainnya pada anak-anak dengan kejelian berbagai indra dan hati kita,
kita bisa menjadi orangtua yang semakin menuju kearah bijaksana.

RINGKASAN BAB 9

Kemana Mereka menghilang?

Salah satu hal yang saya syukuri dari negara tercinta adalah kondisi yang tidak kami
alami di negara orang seperti ini. Saya patut bersyukur, bahwa masih banyak generasi muda
kita yang masih memegang nilai-nilai moral, minimal didepan umum. Kissing dan
berpakaian minim didepan publik mudah-mudahan tidak menjalar kemasyarakat kita. Apa
jadinya anak-anak kita, jika bermesraan dengan yang bukan mkhrim sudah dianggap hal
biasa?.Berpakaian mini dianggap keren dan modern?

RINGKASAN BAB 10

Iam Sick, You Play Outside!

Saya berusaha menguatkan hati saya untuk tidak cengeng. Sedi rasanya mendengar
pernyataannya sekaligus saya sangat yakin dia ingin sendiri. Saya bertanya padanya, “are you
sure, you want to be alone?” dia menganggukkan kepalanya. “yes, i wanna sleep, you just
play outside,” katanya berulang kali dengan lembut. Saya memutuskan untuk keluar kamar
karena ingin menghargai permintaannya. Saya pun tidak terlalu kahwatir karena mengingat
teori keletakan (attachment) dari John Bowl Boldi yang mengatakan bahwa anak usia empat
tahun memang sudah mulai biasa lepas dari ibunya. Saya pikir saya harus berbangga karena
dia begitu mandiri.dia tidak seperti kebanyakan anak lain yang mungkin dalam kondisi sehat
pun ingin berada dan bermanja dekat ibunya.
RINGKASAN BAB 11

Are The Ants Happy?

Saya mengingat pengalaman diri sendiri yang membutuhkan usaha keras untuk
memaafkan orang lain yang mugkin punya kesalahan kecil saja, bukan masalah nyawa.
Senang rasanya mendapatkan maaf dari seseorang, apalagi dari orang yang terdekat dengan
kita. Saya pun ingin sekali menjadi pribadi yang pemaaf, mungkin seperti anak-anak yang
mudah memaafkan kesalahan rang lain sekalipun awalnya bisa jadi merasa sakit hati. Namun,
saya menyadari, saat iman kita sedang labil sulit seklali untuk berlapang dada memaafkan
orang yang membohongi kita. Saya pernah bertanya-tanya pada diri sendiri ketika dalam
suatu peristiwa saya benar-benar baru bisa memafkan rekan kerja sayasetelah sekian waktu
yang lama. Awalnya kami menjadi tim kerja yang cukup solid. Saya pun meluruskan niat
dalam mengerjakan suatu proyek yang berkaitan dengan kesejahtraan dan pendidikan
mayarakat. Tidak sedikit waktu dan energi yang dituangkan demi lancarnya proposal proyek
tersebut. Selain wkatu saya dengan keluarga cukup tersita, waktu istirahat saya pun berkurang
dihari-hari menjelang deadline tugas. Namun, ditengah jalan, saat “hasil baik” sudah
menunggu, seolah rekan-rekan tersebut melupakan saya.

“Kita jarang belajar dari kesuksesan, tetapi kita belajar darikesalahan”.

RINGKASAN BAB 12

Kisah Malin Kundang

Saya tak mengerti, apakah semua anak usia pra sekolah saat ini menilai perilaku malin
kundang dari sudut pandang anak, dimana mereka mungkin mengharapkan malin kundang
dimaafkan? Saya menyadari bahwa anak-anak sekarang mengalami perkembangan wawasan
dan cara pikir yang luar biasa dari zaman kezaman. Saya pun tidak tahu bagaimana
menjelaskan tentang alasan sikap ibu malin kundang yang tidak memaafkan anaknya.
Perlukah saya membuat kesimpulan bahwa ibu malin kundang memiliki batas kesabaran
dalam menghadapi anaknya yang durhaka? Ini menjadi masukan tersendiri bagi saya. Namun
demikian, alangkah nyamannya bagi anak ketika mendengar banyak cerita/kisah antara ibu
dan anak, dimana ada contoh ibu yang bijaksana sepanjang jalan, ibu yang penuh kasih dan
berhati lembut, ibu yang menjadi segalanya dan menjadi “inspiring person in children life”.
Namun mungkinkah mengubah kisah atau perlukah para orangtua memodifikasi cerita
sehingga memunculkan sosok ibu yang memberi kasih sepanjang jalan dan tidak mengutuk
anak.

Ibu saya memiliki keyakinan bahwa seorang anak tak akan mungkin durhaka pada
ibunya, jika ibunya telah mengasuhnya dengan cinta kasih serta doa. Pengorbanan tulus
seorang akan menggerakkan hati anak untuk membantu orangtua tanpa diperintah. Maka
bertanyalah ibu saya pada sang nenek bagaimana cara sang nenek mengasuh anak itu saat
kecil, remaja hingga dewasa.
RINGKASAN BAB 13

Memberi Kesempatan

Setiap orang punya hak untuk mendapat kesempatan. Ada banyak kesempatan yang
diharapkan dapat diperoleh seseorang. Misalnya saja, seorang kepala keluarga perlu
mendapat kesempatan dari perusahaan untuk meniti karier agar dapat meningkatkan taraf
hidup keluarganya. Seorang ibu rumah tangga perlu mendapat kesempatan untuk
meningkatkan wawasan sehingga bisa bisa memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak
dan seorang anak perlu mendapat kesempatan untuk diberi waktu memahami aturan dan
nilai-nilai. Dari berbagai kesempatan yang mungkin telah kita peroleh, kesempatan terindah
dan paling bermakna adalah ketika kita diberi kesempatan waktu oleh yang maha kuasa ntuk
melakukan banyak kebaikan sebelum kehidupan berakhir. Saya teringat dengan penjelasan
dari ibu saya bertahun-tahun yang lalu. Dengan pengetahuan agamanya yang relatif terbatas,
ibu saya pernah menerangkan tentang sifat Alla yang maha pengasih dan maha luas
ampunanNya. Allah tak henti-hentinya memberi kesempatan pada makhlukNya untuk
bertobat dan itu diberikanNya selama nyawa belum mencapai tenggorokan. Bahka Allah pun
memberi kesempatan waktu pada iblis dengan “berkomunikasi” saat iblis tak mau menuruti
perintah Allah untuk “bersujud” kepada nabi Adam. Tapi Allah tidak langsung menghukum
iblis. Iblis saja bisa mendapat kesempatan. Sebagai ibu saya merasa telah memberi
kesempatan pertama, kedua dan ketiga, bahkan puluhan kesempatan untuk anak-anak saya
pun tak tahu secara teori tentang batas waktu tidak memberi kesempatan lagi untuk anak-
anak. Saya pun tak pernah mengukur batas kesabara saya dalam memberi kesempatan pada
anak-anak. Tentu saja saya bukan pribadi yang sempurna. Kekhilafan bisa terjadi dalam
situasi di luar rencana.

RINGKASAN BAB 14

Makan Sampai Puas VS Berhenti Makan Sebelum Kenyang

Saya cukup khawatir dengan pengaruh lingkungan seperti ini. Semakin setujulah saya
dengan pernyataan Robert Sommer”there is no behaviour apart from rnvironment”. Namun,
saya berusaha berusaha menyenangkan diri dengan menduga-duga bahwa anak saya memang
sedang dimasa pertumbuhan, karena itu membutuhkan banyak makan. Bukan karena terbawa
arus lingkungan yang kurangdapat mengontrol nafsu makan. Namun PR bagi saya adalah
bagaimana tahap awal untuk mengubahnya kembali agar bisa tidak berlebihan makan saat
tersaji hidangan yang banyak dan enak.

Berkaitan dengan makanan yang banyak dan enak, saya tidak paham sejak kapan
kebiasaan makan banyak hingga puas terjadi dilingkungan kita. Bahkan ada beberapa tempat
makan yang secara eksplisit menunjukkan kelebihannya “makan sampai puas dengan satu
harga”. Saya pikir restoran tersebut belum tentu salah. Yang salah adalah ketika niat kita
sudah melenceng. Memang diperlukan pemikiran yang hati-hati dalam segala tindakan kita,
agar kita tidak mudah terbawa dan terjebak dengan penawaran yang menggoda.
RINGKASAN BAB 15

Aku Bukan Pelupa

Manusia tidak luput dari kekurangan termasuk meluapkan sesuatu yang mungkin penting
bagi dirinya maupun orang lain. Lupa bisa dianggapsebagai hal yang wajar juika terjadi
sesekali dan bisa dianggap sebagai hal yang wajar jika terjadi sesekali dan bukan merupakan
rutinitas. Masalahnya adalah ada kesenjangan antara standar antara orang dewasa dan anak-
anak tentang lupa itu sendiri. Pernahkah kita melakukan survey dengan menayangkan pada
anak-anak, batas toleransi mereka, ketika orang tua melupakan janjinya? Ataukah kita pernah
mengambil data tentang batas toleransi orangtua saat anak lupa melakukan tugasnya? Berapa
kali lupa yang bisa dimaafkan dan berapa kali lupa yang sudah kelewat batas? Tentu
menghitungnya sama sekali tidak sederhana.

RINGKASAN BAB 16

Sulitnya Masuk Surga

Kerap kali sebagai orangtua, kita mengiming-imingi sikap dan perilaku anak kita yang
baik dengan imbalan pahala dari Tuhan, termasuk surga. Setahu saya sejak usia TK,
umumnya anak-anak kita sudah akrab dengan istilah surga-neraka sebagaimana pahala-dosa.
Menurut hemat saya, kita tidak disarankan untuk selalu mengaitkan perilaku anak yang
kurang baik dengan hukuman dari Tuhan apalagi dengan neraka karena sebagian besar anak
belum dapat memahaminya. Ini berarti tugas kita adalah semaksimal mungkin
memperkenalka sifat-sifat Allah yang maha pengasih penyayang, pemaaf dan lainnya kepada
anak-anak dibandingkan dengan memperkenalkan siksa Allah yang pedih. Seiring engan
bertambahnya usia anak, kita bisa memperkenalkan secara bertahap “hukuman” bagi mereka
yang melanggar aturanNya. Dengan memperhatikan usia dan kematangan anak saat
menyampaikan ajaran agama, diharapkan akan tumbuh rasa cinta dan keaguman anak pada
kebaikan Tuhan. Semoga dengan cara ini, anak-anak kita kelak bisa menjadi orang yang lebih
bersyukur dan menebar kasih sayang dlaam kehidupannya. Saya yakin para orangtua setuju
bahwa para guru dengan latar belakang pendidikan dan agama yang memadai, bermaksud
mengajarkan banyak hal baik pada anak-anak kita. Namun demikian, cara yang dilakukan
guru belum tentu sesuai dengan usia, perkembangan dan latar belakang pengalaman anak.
Keterbatasan tenaga, wawasan dan target materi yang harus diberikan guru pada anak, bisa
menjadi kendala untuk memberikan yang terbaik bagi anak didik.

RINGKASAN BAB 17

Memberi Kesempatan

Sanksi perzinaan adalah apabila peziina belum pernah menikah, maka ia akan dikenai
hukum jilid/cambuk sebanyak 100 kali. Jika pezinah telah menikah, baik laki-laki atau
perempuan maka ia dirajam dengan batu hingga mati. Dalilnya adalah perburuan Rasul,
dimana beliau pernah merajam seorang wanita dan seorang pria yang melakukan perzinaan.

RINGKASAN BAB 18
Keinginan Menjadi Dewasa

Namun, tak bisa saya pungkiri bahwa tidak semua anak, jauh dari tekanan. Hampir
setiap hari dalam perjalanan saya ke kampus UNJ, saya melihat begitu banyak anak-anak
jalanan yang kehidupannya penuh dengan beban. Mereka berlalu-lalang di jalan mencari
kepingan rupiah untuk makan ada yang meminta-minta, menagmen satu-dua lagu, berpuisi
tentang penderitaan hidup mereka, menyermir sepatu dan lain sebagainya. Mereka kerap
berjuang ditengah lalu lintas metropolitan. Saya tak tahu bagaimana mereka memandang
masa dewasa. Apakah mereka memandang bahwa masa dewasa akan memudahkan mereka
untuk lebih terampilmencari uang atau malah menambah beban yang sudah ada. Atau
mungkin mereka tak pernah berpikir ke arah sana. Kembali lagi bahwa anak dan remaja
memiliki pemikiran yang relatif berbeda dengan orang dewasa. Dalam satu-dua hal bisa jadi
anak-anak meraa lebih terbebani daripada orang dewasa.

Lebih jauh lagi, jika seseorang ingin menunjukkan kedewasaannya dengan


memberikan contoh perilaku dan bukan dengan sekedar memberi nasehat. Orang ini memiliki
pendapat bahwa kedewasaan dapat ditunjukkan tanpa menyalahkan orang lain atau
mengungkit kebenaran nasehat yang pernah dilakukannya tedahulu. Dengan demikian
kalimat berikut ini, tentu bukan kalimat yang terlontar dari orang yang bersikap dewasa.

RINGKASAN BAB 19

Dari Mana Aku Berasal (2)

Kesibukan menjalankan aktivitas sehari-hari sebagai pendidik kadangkala membuat


kita lupa akan waktu yang bergulir cepat. Tak terasa anak-anak kita pun semakin beranjak
besar. Ada saat dimana saya masih menganggap anak kami sebagaimana dia kecil dulu. Saya
seolah tak hiraukan kumis tipis anak pertama saya yang mulai tumbuh, badannya yang sudah
mencapai setinggi saya, sikapnya yang ingin dianggap sebagai dewasa dan sebagainya.
Pokoknya setinggi apa pun dia dan sematang apapun dia, dia tetap anak-anak dimata saya.
Saya perlu waktu untuk bisa memaknai realita yang ada. Anak saya tak lagi sama seperti dulu
dalam banyak hal. Dulu dia sangat senang dipeluk, dulu dia senang berbagi cerita tanpa
meminta, dulu dia senang tidur bersama-sama dengan saya dan adik-adiknya dan lain
sebagainya. Skarang pelukannya pada saya hanya hitungan detik, dia pun sudah mulai
memiliki rahasia dan ingin tidur dikasur sendiri. Perasaannya pun lebih sensitif menjadi
mudahtersinggung untuk hal-hal yang saya anggap sepele. Saya baru menyaksikan secara
langsung teori-teori psikologi perkembangan remaja yang menyatakan bahwa masa remaja
adalah masa storm and stress dimana remaja mengalami krisis emosi dan sedang berada
dalam tahap pencarian identitas diri.
RINGKASAN BAB 20

Cita-cita Anak

Dalam beberapa kesempatan saya menyimak banyak orangtua khususnya para ibu
yang mengharap anak-anaknya bisa menjadi seorang dokter. Saya sendiri tak pernah bercita-
cita menjadi seorang dokter. Saya tidak tahu apakah karena profesi ini kurang cukup
diperkenalkan oelh orangtua saya. Padahal latar belakang pendidikan ibu saya adalah seorang
perawat. Saya mengucap syukur bahwa profesi sebagai pendidik yang saat ini saya tekuni
membawa berlaku besar dalam kehidupan saya. Allah pun memberi kesempatan waktu pada
saya untuk menjalani tugas dari kampus berkeliling kebeberapa daerah di Indonesia untuk
bertemu langsung dnegan para pendidik beserta anak-anak didik.

RINGKASAN BAB 21

Kukuata Doa

Kata-kata ibu saya saat itu tentu saja sekedar hapalan bagi saya karena saya belum
punya punya kemampuan untuk menganalisa lebih jauh maknanya. Ibu saya pun memberikan
beberapa contoh konkret tentang pelaksanaan ilmu padi. Orang yang hanya punya ilmunya.
Misalnya, seorang yang belum bisa berenangjelas berbeda dengan orang yang mahir
berenang. Sebagai pendidik sekaligus psikolog dibidang pendidikan anak, saya tentu saja
memiliki harapan dan menginginkan segala sesuatu yag terbaik khususnya untuk anak-anak
saya. Saya pun memimpikan lancarnya segala urusan yang terkait dengan anak-anak. Namun,
kenyataannya tak memungkinkan kita mendapatkan segala sesuatu yang relatif sempurna.

Optimisme seorang ibu terhadap anak, juga merupakan kekuatan besar untuk
memudahkan anak kembali kearah yang kita harapkan. Saya jugacoba saran bu lara untuk
membelai kepala anak saya. Mula-mulanya agak kaku sih bu dan anak saya juga bingung
kenapa ibunya jadi baik begini. Awalnya saya hanya menyentuh kepalanya sekali sebelum
dia pergi keluar rumah. Saya pun tak mengecam dia lagi untuk segera kembali sebelum
malam. Saya ganti ngomongnya seperti yang bu lara bilang “mudah-mudahan kamu pulang
gak larut malam ya Nak!”. Dia pun berubah sebagaimana saya telah mencontohkannya untuk
berubah. Jelas sang ibu dengan pasti.
BAB III

KEUNGGULAN

Keunggulan dari buku ini adalah penulis mampu menceritakan kisah hidupnya dengan
menggunakan kalimat sehari-hari atau tidak kaku sehingga membuat pembaca lebih bisa
memahami dan mampu merasakan apa yang dialami oleh penulis. Buku ini juga dikemas
secara menarik dengan dibuatnya beberapa ilustrasi gambar membuat buku ini tidak monoton
melainkan menjai lebih berariasi.

KELEMAHAN

Kelemahan dari buku ini adalah ada beberapa kalimat dalam bahsa inggris yang tidak
diterjemahkan sehingga membuat pembaca kurang memahami jalan cerita buku tersebut.

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat saya tarik adalah pendidikan adalah satu-satunya cara untuk
membuat sebuah bangsa dapat maju dan bermartabat dimata dunia internasional. Pendidikan
yang dimulai dari usia dini adalah batu pondasi yang akan membentuk generasi yang akan
tampil memimpin negeri ini kelak. Ketidaklengkapan yang terjadi dalam proses pendidikan
akan berpengaruh pada keutuhan pribadi manusia yang memiliki unsur-unsur yang lengkap
meliputi unsur intelektual, emosional dan spiritual akan sangat membantu anak mencapai
pribadi yang seutuhnya. Buku ini mampu mengajarkan tentang bagimana menjadi seorang
calon ibu atau pendidik yang baik bagi anak-anaknya atau anak didiknya mulai dari anak-
anak, remaja hingga menuju dewasa. Didalam buku ini juga mengajarkan tentang hukum-
hukum agama dan aturan-aturan dalam hidup bersosialiasi dengan yang lebih muda, sebaya
maupun yang lebih tua.

Saran

Menurut saya buku ini sudah sangat bagus dan menarik untuk dibaca apalagi untuk
diterapkan dalam waktu kedepan kelak kita menjadi seorang ibu atau pendidik. Namun, saya
ingin memberi saran yaitu penulis harus lebih memperhatikan setiap judul dengan isinya
dimana semuanya itu harus saling berikatan satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai