Anda di halaman 1dari 5

KONFORMITAS

[17:13, 11/20/2019] Via: Konformitas adalah bertingkah laku dengan cara-cara yang dipandang
wajar atau dapat diterima oleh kelompok atau masyarakat kita.
Wiggins , Konformitas adalah kecenderungan untuk mengikuti keinginan dan norma kelompok.
Zebua dan Nurdjayadi , Konformitas adalah suatu tuntutan yang tidak tertulis dari kelompok teman
sebaya terhadap anggotanya tetapi memiliki pengaruh yang kuat dan dapat menyebabkan
munculnya perilaku-perilaku tertentu pada anggota kelompok.
c. Myers Konformitas merupakan perubahan perilaku sebagai akibat dari tekanan kelompok, terlihat
dari kecenderungan remaja untuk selalu menyamakan perilakunya dengan kelompok acuan sehingga
dapat terhindar dari celaan maupun keterasingan.
d. Baron dan Byrne Konformitas remaja adalah penyesuaian perilaku remaja untuk menganut
norma kelompok acuan, menerima ide atau aturan-aturan kelompok yang mengatur cara remaja
berperilaku.
e. Berk Konformitas terhadap kelompok teman sebaya ternyata merupakan suatu hal yang paling
banyak terjadi pada fase remaja.
f. Menurut Cialdini & Goldstein Konformitas adalah tendensi untuk mengubah keyakinan atau
periloaku seseorang agar sesuai dengan perilaku orang lain.
g. Kartono dan Gulo Konformitas adalah kecenderungan untuk dipengaruhi tekanan kelompok dan
tidak menentang norma-norma yang telah digariskan oleh kelompok.

[17:13, 11/20/2019] Via: Alasan orang melakukan konformitaa

Keinginan seseorang untuk memenuhi harapan orang lain atau mengupayakan penerimaan/
penyesuaian diri (normative influence)
Perilaku orang lain memberikan informasi yang bermanfaat ( informational influence)

[17:13, 11/20/2019] Via: Aspek konformitas.

Taylor, dkk (2004) membagi aspek konformitas menjadi lima, yaitu:


a. Peniruan
Keinginan individu untuk sama dengan orang lain baik secara terbuka atau ada tekanan
(nyata atau dibayangkan) menyebabkan konformitas.
b. Penyesuaian
Keinginan individu untuk dapat diterima orang lain menyebabkan individu bersikap
konformitas terhadap orang lain. Individu biasanya melakukan penyesuaian pada norma yang ada
pada kelompok.
c. Kepercayaan
Semakin besar keyakian individu pada informasi yang benar dari orang lain semakin
meningkat ketepatan informasi yang memilih conform terhadap orang lain.
d. Kesepakatan
Sesuatu yang sudah menjadi keputusan bersama menjadikan kekuatan sosial yang mampu
menimbulkan konformitas.
e. Ketaatan
Respon yang timbul sebagai akibat dari kesetiaan atau ketertundukan individu atas otoritas
tertentu, sehingga otoritas dapat membuat orang menjadi conform terhadap hal-hal yang
disampaikan.
[17:13, 11/20/2019] Via: Faktor yg mempengaruhi konformitas.

Menurut Sears (2004) menyebutkan ada 4 faktor yang mempengaruhi konformitas, antara lain:
a. Rasa Takut terhadap Celaan Sosial
Alasan utama konformitas yang kedua adalah demi memperoleh persetujuan,
atau menghindari celaan kelompok. Misal, salah satu alasan mengapa tidak mengenakan pakaian
bergaya Hawai ke tempat ibadah adalah karena semua umat yang hadir akan melihat
dengan rasa tidak senang.

b. Rasa Takut terhadap Penyimpangan


Rasa takut dipandang sebagai individu yang menyimpang merupakan faktor
dasar hampir dalam semua situasi sosial.Setiap individu menduduki suatu posisi dan individu
menyadari bahwa posisi itu tidak tepat.

[17:13, 11/20/2019] Via: Berarti individu telah menyimpang dalam pikirannya sendiri yang
membuatnya merasa gelisah dan emosi terkadang menjadi tidak terkontrol. Individu cenderung
melakukan suatu hal yang sesuai dengan nilai-nilai kelompok tersebut tanpa memikirkan
akibatnya nanti.

[17:13, 11/20/2019] Via: c. Kekompakan Kelompok


Kekompakan yang tinggi menimbulkan konformitas yang semakin tinggi. Alasan
utamanya adalah bahwa bila orang merasa dekat dengan anggota kelompok
yang lain, akan semakin menyenangkan bagi mereka untuk mengakui dan semakin
menyakitkan bila mereka mencela.
d. Keterikatan pada Penilaian Bebas Keterikatan sebagai kekuatan total yang
membuat seseorang mengalami kesulitan untuk melepaskan suatu pendapat. Orang yang
secara terbuka dan bersungguh- sungguh terikat suatu penilaian bebas akan lebih
enggan menyesuaikan diri terhadap penilaian kelompok yang berlawanan.

[17:13, 11/20/2019] Via: Ada empat faktor yang perlu diperhatikan yang dapat mempengaruhi
konformitas (Baron dan Byrne, 2005), yaitu :
a. Kohesivitas
b. Ukuran kelompok
c. Ada-tidaknya dukungan sosial
d. Perbedaan jenis kelamin

[17:13, 11/20/2019] Via: Sears (1994) mengemukakan secara eksplisit bahwa konformitas remaja
ditandai dengan adanya tiga hal sebagai berikut :
a. Kekompakan
Kekuatan yang dimiliki kelompok acuan menyebabkan remaja tertarik dan ingin tetap
menjadi anggota kelompok. Eratnya hubungan remaja dengan kelompok acuan disebabkan perasaan
suka antara anggota kelompok serta harapan memperoleh manfaat dari keanggotaannya. Semakin
besar rasa suka anggota yang satu terhadap anggota yang lain, dan semakin besar harapan untuk
memperoleh manfaat dari keanggotaan kelompok serta semakin besar kesetiaan mereka, maka akan
semakin kompak kelompok tersebut.
1) Penyesuaian diri
2) Perhatian terhadap kelompok
b. Kesepakatan
Pendapat kelompok acuan yang sudah dibuat memiliki tekanan kuat sehingga remaja harus
loyal dan menyesuaikan pendapatnya dengan pendapat kelompok.
1) Kepercayaan
2) Persamaan pendapat
3) Penyimpangan terhadap pendapat kelompok
c. Ketaatan
Tekanan atau tuntutan kelompok acuan pada remaja membuatnya rela melakukan tindakan
walaupun remaja tidak menginginkannya. Bila ketaatannya tinggi maka konformitasnya akan tinggi
juga.
1) Tekanan karena ganjaran, ancaman, atau hukuman
2) Harapan orang lain

GADGET

Gadget adalah sebuah perangkat atau perkakas mekanis yang mini atau sebuah alat yang menarik karena relatif
baru sehingga akan banyak memberikan kesenangan baru bagi penggunanya walaupun mungkin tidak praktis
dalam penggunaannya.

Menurut Garini dalam Rohman (2017: 27), “gadget sebagai perangkat alat elektronik kecil yang memiliki banyak
fungsi”. Gadget (smartphone) memiliki banyak fungsi bagi penggunanya sehingga dinilai lebih memudahkan.

Gadget (smartphone) atau dengan kata sederhana telphone gengam yang saat ini telah memiliki beragam fiture
dan fungsi yang semakin kompleks guna memudahkan pemakainya merupakan trobosan baru dari telephone
gengam sebelumnya.

Menurut Derry ( 2014: 7) “gadget merupakan sebuah perangkat atau instrument elektronik yang memiliki tujuan
dan fungsi praktis untuk membantu pekerjaan manusia”. Menurut Manumpil, dkk (2015: 1) “Gadget merupakan
suatu alat teknologi yang saat ini berkembang pesat yang memiliki fungsi khusus diantaranya smartphone,
Iphone and Blackberry”.

Gadget merupakan salah satu bagian dari perkembangan teknologi yang selalu
menghadirkan teknologi terbaru yang dapat membantu aktivitas manusia menjadi lebih
mudah. Dengan kata lain, teknologi adalah bahasa secara umumnya, sedangkan gadget
adalah bahasa spesifiknya.

Fungsi Gadget Secara Umum


Menurut yang et al (Shofiah 2016 : 2) gadget (smartphone) memiliki beberapa fungsi yaitu:

smartphone merupakan cellphone yang menggabungkan fungsi-fungsi Personal Digital Assistant (PDA) seperti
kalender, personal schedule, address book, dan memiliki kemampuan untuk mengakses
internet, membuka email, membuat dokumen, bermain game, serta membuka aplikasi lainnya.

Telepone genggam sekarang sudah memiliki fungsi hampir sama dengan komputer, sehingga pengguna bisa
mengubah fungsi telepon genggam tersebut menjadi mini computer yang banyak membantu si pengguna. Di
dunia bisnis, fitur gadget (smartphone) yang lengkap sangat membantu bagi para pebisnis melakukan pekerjaan
di satu tempat, dan membuat pekerjaan tersebut selesai dalam waktu yang singkat.

Kehadiran ponsel pintar gadget (smartphone) berbasis android menjadi suatu bukti dari majunya teknologi
komuniksi pada perangkat berbasis ponsel saat ini, beberapa manfaat gadget smartphone menurut Uswatun
(Mardhi 2015: 23) yaitu: Untuk menambah pengetahuan tentang kemajuan teknologi, alat
komunikasi smartphone merupakan salah satu buah hasil dari kemajuan teknologi saat ini.
Maka smartphone dapat dijadikan sarana untuk menambah pengetahuan siswa tentang kemajuan teknologi
sehingga siswa tidak dikatakan menutup mata akan kemajuan di era globalisasi.

Manfaat Gadget (smartphone) di kalangan pelajar


Banyak sekali manfaat yang bisa dirasakan pelajar dengan hadirnya gadget (smartphone). hal ini
dikarenakan gadget (smartphone) juga merupakan media pembelajaran yang bersifat multi media, yang artinya
bisa digunakan untuk berbagai keperluan diantaranya sumber belajar berbasis teknologi.

Menurut Oka (2017: 21) “penggunaaan multimedia dalam pembelajaran akan berbanding lurus dengan
manfaatnya”. Menurut Fenrich dalam Oka (2017 : 22) manfaat multimedia yaitu sebagai berikut:

 Siswa akan terdorong mengejar pengetahuan dan memperoleh umpan balik yang seketika.
 Siswa belajar dari tutor yang sabar (komputer) yang menyesuaikan diri dengan kemampuan siswa. .
 Belajarkapan saja mereka mau tanpa terikat suatu waktu yang telah ditentukan.

Menurut (Juraman 2014: 13) “ jenis informasi edukasi yang diakses melalui smartphone android diantaranya,
portal akademik, artikel ilmiah, informasi beasiswa, wikipedia.org, detik.com, googlebook, ejournal”.

Dampak Penggunaan gadget (smartphone)


Dampak yang ditimbulkan akibat penggunaan gadget (smartphone) pun semakin beragam mulai dari aspek
kesehatan sampai sosial. Dampak buruk penggunaan gadget (smartphone) pada anak Menurut Derry (2014: 16)
yaitu,

menjadi pribadi tertutup, kesehatan otak tergangu, kesehatan mata tergangu, kesehatan tanggan tergangu,
ganguan tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreatifitas, terpapar radiasi,
ancaman cyberbullying.

Dampak yang ditimbulkan akibat penggunaan gadget (smartphone) tidak hanya dampak negatif saja melainkan
ada pula dampak positifnya. Dampak penggunaan gadget (smartphone) terdiri dari dampak positif dan dampak
negatif, yaitu:

1. Dampak positif menurut Pertama (Rohman 2017: 48) yaitu sebagai berikut:
2. Komunikasi menjadi lebih praktis
3. Anak yang bergaul dengan dunia gadget cenderung lebih kreatif
4. Mudahnya melakukan akses ke luar negeri
5. Manusia menjadi lebih pintar berinovasi akibat perkembangan gadget (smartphone)yang menuntut
mereka untuk hidup lebih baik.

Dampak negatif menurut Pertama (Rohman 2017: 48) yaitu sebagai


berikut:
Segi kesehatan
Segi kesehatan dampak buruk penggunaan gadget diantaranya, peningkatan resiko kanker akibat radiasi,
ketulian, mata perih atau bahkan rabun karena pencerahan maksimal secara berkala pada gadget, tablet atau
komputer.

Segi budaya
Segi budaya dampak buruk penggunaan gadget (smartphone)diantaranya, lunturnya adat atau kebiasaan yang
berlaku, masuknya budaya barat secara perlahan, hilangnya rasa nasionalisme dan lebih cinta pada produk
asing.

Segi sosial
Segi kehidupan sosial dampak buruk penggunaan gadget (smartphone)diantaranya, cenderung autis atau asyik
dengan gadgetnya sendiri, tidak bisa mengontrol diri sendiri akibat sosialiasi kurang, cepat bosan ketika ada
yang menasehati, banyak mengeluh, egois tidak terkendali, hidup menjadi tidak teratur akibat
kecanduan gadget (smartphone).

Segi ekonomi
Dibidang ekonomi adanya penipuan melalui gadget, keuangan yang tidak stabil karena orang tua memenuhi
keinginan anak untuk membeli gadget terbaru. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan
bahwa, gadget (smartphone)memberikan dampak yang beragam bagi penggunanya baik dampak positif maupun
dampak negatif. dampak negatif diantaranya mata perih, kurang komunikasi, keuangan yang tidak stabil,
ketulian, samapai pada ekonomi keluarga juga berdamapak buruk. Dalam penelitian ini peneliti akan fokus pada
dampak positif gadget (smartphone) terhadap motivasi belajar.

Anda mungkin juga menyukai