Anda di halaman 1dari 10

LABORATORIUM ANATOMI, HISTOLOGI DAN PAT.

ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMI


BLOK HI

Annisa Firra Shabrina


1818011122

1. Gambar dan beri keterangan ciri khas dari masing-masing preparat berikut ini:
a. Limfadenitis Tuberkulosa Keterangan:

Mikroskopis 4x Etiologi :
Myobacterium
tuberculosis

Epidemiologi :
>20 tahun
Perempuan dan
laki 3:1

Manifestasi klinis:
Demam subfebris,
Pembengkakan
Mikroskopis 100x KGB, menurunnya
berat badan (BB),
keringat malam.

Prognosis : Bonam
Sifat: Benigna

Mikroskopis:
Sediaan KGB
dengan kapsul
LABORATORIUM ANATOMI, HISTOLOGI DAN PAT. ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

masih baik.
Terlihat korteks
dan medulla telah
dipenuhi struktur
tuberkel yaitu
nekrosis perkijuan,
proferasi sel-sel
epiteloid, yang
diantaranya
terdapat sel Datia
Langhans.

Ada 5 stase
1. Nodus Masih berukuran Kecil
2. Nodus membesar dan elastis
3. Terbentuknya abses
4. Abses Cold meluas ke jaringan ikat
5. Terbentuk sinus-sinus
b. Penyakit Hodgkin Keterangan:

Etiologi :
Idiopatik/Sistem
Imun yang
terserang

Manifestasi Klinis
:
KGB membesar,
tidak nyeri,
keringat malam,
LABORATORIUM ANATOMI, HISTOLOGI DAN PAT. ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

BB menurun,
batuk yang
panjang

Pemeriksaan
Penunjang :
FNAB, BMT, CT
Scan

Mikroskopis :
Tampak sel- sel
eosinofil dan sel-
sel datia yang
Keterangan panah :
menyerupai
megakariosit
Kuning : sitoplasma amofilik
dengan inti yang
Merah : inti owl eye pada sel datia reed stenberg
besar dan
Hitam : Sel datia reed Stenberg
berkerut yaitu sel
datia reed
Stenberg dengan
inti owl eye.
Terlihat sel-sel
yang berbentuk
oval, poliformis,
hiperkromatis,
mitosis
ditemukan.
LABORATORIUM ANATOMI, HISTOLOGI DAN PAT. ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

c. Penyakit Non Hodgkin Keterangan:

Etiologi :
Ongkogen, mutasi
kromosom T 14
dan 18.

Epidemiologi :
Terbanyak pada
pria berusia 30-39
tahun.
Keterangan panah :
Terlihat sel-sel
Hitam : Sel tumor seperti limfosit tumor yang
Merah : Septa jaringan ikat berbentuk seperti
limfosit (panah
hitam) dengan
ukuran lebih besar
hiperkromotis,
sitoplasma tipis,
basofilik, dan
ditemukan mitosis.
Diantaranya ada
septa jaringan ikat
d. Metastase Epidermoid Ca ke KGB Keterangan:

Manifestasi
Klinis:
Benjolan terfiksir
dan padat
LABORATORIUM ANATOMI, HISTOLOGI DAN PAT. ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

Pemeriksaan
Penunjang :
FNAB

Tatalaksana :
Kemoterapi

Tampak pada
korteks dan
medulla terdapat
sel-sel bulat
Keterangan : dengan inti
polimorfi,
Merah : sel sel bulat dengan inti polimorfi, vesikuler, anak inti jelas, vesikuler, anak
ditemukan mitosis, sitoplasma banyak dan eosinofilik. inti jelas,
Kuning : pembentukkan massa keratin ditemukan mitosis,
Hitam : Jaringan ikat yang masih utuh. sitoplasma banyak
dan eosinofilik.
Kelenjar getah
bening tampak
masih berkapsul
jaringan ikat.
Tampak juga
pembentukan
massa keratin.

2. Jelaskan perbedaan hodgkin dan non hodgkin limfoma!

Jawab:
LABORATORIUM ANATOMI, HISTOLOGI DAN PAT. ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

Perbedaan limfoma hodgkin dan non hodgkin dalam tabel :

Limfoma Hodgkin Limfoma non Hodgkin


Ditemukan sel abnormal bernama zsel Reed- Ditemukan pada limfosit B (disebut juga
Sternberg, sebagai sel B)atau limfosit T
Lokasi kelompokkelenjar limfe dalam Lebih sering terlibat kelenjar limfe
(servikal), paraaortik, supraklavikula) (axilla,inguinal)
Penyebaran lewat kontak Penyebaran tidak lewat kontak
Keterlibatan extranodal jarang terjadi Biasanya ada keterlibatan extranodal
Kelenjar limfe mesenteric dan cincin Sering ditemukan keterlibatan kelenjar limfe
waldeyer jarang terlibat mesenteric dan cincin waldeyer

(Reksodiputro dan Irawan, 2009)

Beda gejala
Gejala kedua jenis limfoma ini memang secara garis besar sama. Namun pada limfoma
non Hodgkin, gejala lain yang ikut muncul adalah bintik-bintik merah pada kulit, serta
nyeri pada dada, perut, atau tulang yang tidak diketahui penyebabnya.

Beda faktor risiko


Orang-orang yang berisiko terkena limfoma Hodgkin ialah mereka yang berusia muda
hingga senior. Selain itu, orang yang berjenis kelamin laki-laki, terinfeksi virus Epstein-
Barr, dan memiliki kerabat yang juga terkena limfoma Hodgkin juga tentan terkena
jenis limfoma ini.

Sedangkan orang-orang yang berisiko terkena limfoma non Hodgkin ialah mereka yang
berusia lanjut, berjenis kelamin laki-laki, dan berkulit putih. Selain itu, orang yang
mengalami kelainan sistem imun, memiliki penyakit autoimun, HIV/AIDS, virus human
LABORATORIUM ANATOMI, HISTOLOGI DAN PAT. ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

T- lymphotrophic tipe 1, infeksi virus Epstein-Barr, infeksi Heliobacter pylori, dan


meminum obat imunosupresan setelah operasi transplantasi organ juga bisa terkena
limfoma ini.

3. Jelaskan secara ringkas bagaimana terjadinya metastasis Ca pada Kelenja Getah


Bening

Jawab:

Berawal dari penyebaran sel kanker dari lokasi primernya dan membentuk tumor baru pada
organ yang jauh dari lokasi primernya, disebut metastasis. Sel kanker memasuki matriks
ekstraselular akan bermetastasis melalui pembuluh limfa. Setelah memasuki matriks
ekstraslular, sel kanker tersebut bergerak menuju kapiler limfatik, memasuki lumen
pembuluh limfatik dan menuju nodus limfatikus regional. Menurut Morton et al, dalam
Nathanson, nodus limfatikus regional yang pertama dilewati oleh sel kanker yang
bermetastasis disebut nodus limfatikus sentinel

Untuk menuju organ tertentu, sel kanker yang bermetastasis melalui pembuluh limfatik harus
memasuki sistem vena terlebih dahulu karena tidak ada jalur pembuluh limfatik langsung
yang mengarahkan sel kanker menuju organ tujuannya. Berbeda dengan pembuluh darah
yang memiliki sel endotel yang ujung-ujungnya saling berhimpit, kapiler limfatik terdiri dari
selapis endotel dengan membrana basalis yang terputus–putus serta ujung-ujung sel
endotelnya yang saling tumpang-tindih sehingga membuat kapiler limfatik sangat permeabel.

Hal tersebut dapat memperkecil hambatan untuk intravasasi sel kanker ke dalam pembuluh
limfatik. Sedangkan pada metastasis melalui pembuluh darah, memerlukan degradasi
membrana basalis pembuluh darah untuk intravasasi sel kanker ke dalamnya. Selain itu,
makrofag yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap benda asing termasuk kanker,
ternyata membantu limfangiogenesis. TNF-α di sekitar kanker dan agen proininflamasi yang
dihasilkan kanker berikatan dengan makrofag. Makrofag kemudian mengeluarkan VEGF-C
LABORATORIUM ANATOMI, HISTOLOGI DAN PAT. ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

dan VEGF-D yang dapat merangsang pembuluh limfatik yang ada (Gambar 2) untuk
membentuk pembuluh limfatik baru (limfangiogenesis) yang dapat menjadi jalur bagi
metastasis sel kanker. Makrofag membantu limfangiogenesis dengan menghasilkan VEGF-C
(panah hijau) atau dengan berikatan dengan pembuluh limfatik yang ada untuk membentuk
pembuluh limfatik baru (panah merah). Metastasis melalui pembuluh limfatik tampaknya
merupakan jalur yang disenangi sel kanker daripada pembuluh darah.
LABORATORIUM ANATOMI, HISTOLOGI DAN PAT. ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
LABORATORIUM ANATOMI, HISTOLOGI DAN PAT. ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

Anda mungkin juga menyukai