Anda di halaman 1dari 15

Logging Dan Perforating

TUJUAN

Mengenal Aplikasi Coiled Tubing Untuk Operasi Logging Pada Sumur-Sumur Non
Vertikal
Mengenal Peralatan-Peralatan Pendukung Operasi Logging Dengan Coiled
Tubing
Mengenal Aplikasi Coiled Tubing Untruk Operasi Perforasi
Mengenal Peralatan-Peralatan Pendukung Operasi Perforasi Dengan Coiled
Tubing

CT-015 Logging dan Perforating 1


1. Pendahuluan
Saat ini banyak terdapat lubang bor yang miring, bahkan horizontal karena alasan
biaya dan masalah lingkungan hidup. Lubang-lubang miring telah dibor dan dikomplesi
pada daerah-daerah yang sensitif untuk meningkatkan produksi. Tipe komplesi semacam ini
menghasilkan tantangan dalam hal logging dan perforating.
Metoda logging yang umum dipakai adalah dengan wireline. Tetapi ini tidak coock
untuk sumur miring karena hanya bergantung pada gravitasi untuk membawa peralatan ke
target yang diinginkan. Jika deviasi lubang melebihi 60o, komponen gravitasi vertikal tidak
dapat menjamin bahwa peralatan akan masuk ke lubang, terutama jika terdapat koefisien
gesekan yang besar.
Jika terdapat rig drilling/ workover, maka dapat dilakukan teknik mud-pulse logging
while drilling (LWD), drillstring-conveyed logging, dan pumpdown stinger. Tetapi jika tidak
terdapat, maka coiled tubing adalah alat yang paling fleksibel untuk membawa peralatan
logging ke sumur miring/ horizontal (gambar 1).

⇪ Gambar 1. Operasi Coiled Tubing Logging

2 CT-015 Logging dan Perforating


2. Keuntungan
Coiled tubing unit dapat di-rig-up lebih cepat daripada rig konvensional, dan dapat
di-run in and out dengan kecepatan lebih dari 100 fpm. CT unit juga lebih ringan dan mobile
dan mempunyai footprints yang sempit. Hal-hal ini menyebabkan CT cocok untuk daerah
yang rawan masalah lingkungan hidup, daerah terpencil, atau daerah yang mempunyai
tempat terbatas.
Coiled tubing logging mempunyai berbagai keuntungan operasional:
¾ Alat-alatnya dapat dibawa ke tempat yang relatif lebih jauh pada sumur
miring.
¾ Tidak perlu menghentikan pekerjaan karena ’make up pipe’
¾ Logging dapat dilakukan secara kontinu, baik saat masuk maupun keluar
dari sumur.
¾ Kontrol tekanan yang konstan.
¾ Electric line tetap berada di dalam coiled tubing.
¾ Kecepatan logging bervariasi dari beberapa feet per minute ampai 100
fpm.
¾ Membantu aplikasi khusus, seperti borehole seismic.
¾ Peralatan juga dapat dibawa pada pipa yang bengkok atau dual pipe yang
terpuntir (twisted pair dual) atau multiple tubular completion. CT juga
digunakan membawa peralatan logging melewati titik nodal perforasi
cementing dan bagian casing yang rusak.
¾ Fluida dapat juga dimasukkan atau disirkulasikan-balik ke lubang selama
operasi. Nitrogen dipompakan untuk memulai aliran pada production
logging atau untuk mengurangi bottomhole pressure sebelum perforasi.
Diesel dapat juga dipompakan untuk mendesak gas keluar dari interval
logging.
Laju pompa untuk CT berdiameter besar adalah cukup tinggi untuk:
¾ mendinginkan peralatan logging atau wireline
¾ mengkondisikan lumpur pada open hole logging
¾ mengangkat fill keluar dari sumur (kadang-kadang).
Pada banyak kasus, operasi dapat dijalankan tanpa mematikan sumur. CT sudah
dilengkapi dengan stuffing box dan BOP stack, sehingga operasi dapat dilakukan under
pressure atau flowing condition dengan aman dan kontrol tekanannya konstan. Tidak seperti
wireline, CT dapat menahan gaya ke atas sampai ribuan pounds, sehingga mengurangi
kemungkinan meledakkan sumur.
Coiled tubing sangat penting dalam pengembangan teknik downhole seismic.
Susunan peralatan yang digunakan adalah (gambar 2):
¾ Digunakan 1 1/4" CT yang mengandung 5/8" CT di dalamnya dan terdapat
lagi 3/8" multi conductor electric line di dalamnya.
¾ CT 1 1/4" digunakan untuk memberikan tenaga hidrolik dan mendukung
peralatan seismik
¾ 5/8" untuk mengirimkan inert gas
¾ wireline digunakan untuk menyediakan tenaga ke peralatan.

CT-015 Logging dan Perforating 3


⇪ Gambar 2. Susunan Peralatan Untuk Borehole Seismic

4 CT-015 Logging dan Perforating


3. Peralatan
Dalam coiled tubing logging terdapat beberapa peralatan yang ditambahkan ke
coiled tubing unit biasa. Peralatan ini dipasang secara permanen ke reel. Peralatan tersebut
adalah:

3.1. Pressure bulkhead


Pressure bulkhead (PBH) digunakan agar dapat dibuat hubungan elektrikal
dengan kabel logging yang berada di dalam CT, sambil tetap mempertahankan tekanan
pada reel. Lihat gambar 3.

⇪ Gambar 3. Konfigurasi PBH Untuk Logging

3.2. Reel Collector


Reel collector digunakan agar dapat dibuat hubungan elektrik antara kabel di
rotating reel core dan peralatan elektris di permukaan. Disainnya dimaksudkan untuk
dipasang secara permanen pada reel shaft. Pada disain mula-mula, collector dihilangkan
selama transportasi (seperti pada conventional wireline logging operation).
Penanganan collector dan bulkhead hanya dibatasi pada terdapatnya hubungan
elektrik pada komponen dan mencegah akumulasi kotoran dan korosi pada permukaan
luarnya dengan cara pembersihan secara teratur dan teliti.

3.3. Logging cable


Perkembangan kabel logging untuk industri minyak dan gas telah menghasilkan
berbagai pilihan tipe kabel, yang dibuat untuk berbagai aplikasi. Kabel dibuat dari
berbagai konduktor, insulation, jacket, dan armour material.
Faktor-faktor yang mempengaruhi batasan operasi kabel meliputi:

CT-015 Logging dan Perforating 5


¾ Tensile strength
Kemampuan kabel untuk menahan beratnya sendiri di dalam sumur akan
membatasi kedalaman operasi.
¾ Temperatur
Material yang digunakan sebagai insulator kabel hanya efektif pada range
temperatur tertentu. Degradasi material akan menghasilkan kerusakan
elektrik pada kabel.
¾ Lingkungan berat (hostile)
Material yang digunakan pada tipe kabel tertentu mungkin tidak
kompatibel dengan fluida sumur atau fluida treatment.
Terdapat tiga tipe dasar untuk kabel logging yang dilindungi (armored logging
cable):
¾ Monocable Monocable (gambar 4) mempunyai satu konduktor, dan
terutama digunakan pada operasi produksi untuk perforasi dan logging.

⇪ Gambar 4. Komponen monocable


Coaxial Kabel coaxial mempunyai pelindung (dikenal sebagai serve) yang terdiri
dari banyak kabel tembaga kecil yang digulung secara spiral di sekitar central conductor
(gambar 5). Kabel coaxial mempunyai dimensi yang sama dengan monocable, tetapi
mempunyai kemampuan membawa data yang lebih tinggi.

6 CT-015 Logging dan Perforating


⇪ Gambar 5. Komponen coaxial
Heptacable
Heptacable (gambar 6) mempunyai tujuh konduktor dan biasa digunakan dalam
openhole logging.

⇪ Gambar 6. Komponen Heptacable

CT-015 Logging dan Perforating 7


4. Pemasangan Kabel
Pemasangan kabel logging dalam CT string di lubang bor adalah sesuatu yang secara
teknis merupakan tujuan instalasi kabel. Terdapat beberapa masalah, diantaranya adalah
sumur harus mempunyai kedalaman yang cukup dan lokasi yang baik. Batas temperatur
kabel juga harus diperhatikan.
Instalasi kabel di dalam coiled tubing dilakukan sbb:
¾ Pada saat pembuatan - perkembangan manufaktur memungkinkan
wireline dan electric line di-install dalam CT
¾ Instalasi dengan Sirkulasi (Off Reel) - Memasang kabel logging dengan
sirkulasi pada saat tubing sedang tidak berada di reel adalah sesuatu yang
sulit karena alasan logistik. Diperlukan menggulung CT dari reel dan
meletakkannya dalam tempat yang lurus. Sulit sekali untuk menemukan
tempat untuk meletakkan tubing sepanjang 18000 ft ( 3 • mil). Negara
yang melakukan hal ini adalah Belanda. Banyak CT logging yang persiapan
reel-nya dilakukan dengan cara ini. Untuk memberikan ruang bagi towing
pig dan kabel, direkomendasikan bahwa hanya tubing string yang dilas
secara kontinu saja yang digunakan. Tidak terdapatnya butt welds akan
meningkatkan kesuksesan pemompaan selama operasi.
¾ Instalasi dengan Sirkulasi (On Reel) - Kemampuan untuk memasang kabel
ke dalam string yang digulung pada reel akan menghilangkan kesulitan-
kesulitan yang dijelaskan sebelumnya. Prosedur dan peralatannya sedang
dikembangkan oleh Dowell.
¾ Instalasi dalam sumur - CT di-run ke sumur yang dalam dan kemudian
wireline di-run setelah tubing berhenti
Wireline yang biasa dipasang adalah:
¾ multi-konduktor berukuran 1/4" sampai 17/32" OD
¾ yang paling umum digunakan adalah 1 1/4" karena pertimbangan
berat dan kemudahan penanganan.

Wireline dan tubing mempunyai diameter efektif yang berbeda karena konfigurasi
konsentris dan OD yang berbeda. Terdapat wire yang lebih sedikit untuk setiap gulungan
reel. Hal ini mengakibatkan wireline dalam keadaan tension pada saat CT diluruskan sebelum
masuk ke sumur. Jika OD wire besar, maka tension ini menyebabkan tambahan beban
kompresional pada CT di antara reel dan injector. Solusinya adalah dengan melakukan
reverse pump dan membiarkan wire tertekuk di dalam tubing (snake up). Lihat gambar 7.

8 CT-015 Logging dan Perforating


⇪ Gambar 7. Electric Line Tertekuk di dalam Coiled Tubing

CT-015 Logging dan Perforating 9


5. Petunjuk Operasional
Coiled tubing dapat digunakan untuk membawa peralatan logging ke bagian
horizontal dengan panjang 1800 sampai 3000 ft, bergantung pada ukuran dan kondisi
lubang, dan ukuran CT. Disarankan untuk tetap menjaga CT bergerak melalui bagian
horizontal dan tetap tergantung pada informasi tension/ compression untuk menghindari
masalah.
Umumnya coiled tubing dengan electric line telah dilas butt-welded dengan wire di
dalamnya. Jika CT harus dilas, wire harus dilindungi dengan insulating material. Kemudian
dilakukan pengujian pada berbagai sudut x-ray dan diperiksa oleh welding inspector. Butt-
weld adalah titik lemah dalam operasi CT karena adanya zona yang dipengaruhi panas pada
kedua sisi bagian yang dilas.

10 CT-015 Logging dan Perforating


6. Aplikasi Coiled Tubing Logging

6.1. Openhole Logging


Openhole logging adalah evaluasi formasi yang dilakukan sebelum memasang
casing atau liner pada interval yang dikehendaki. Beberapa peralatan dapat digunakan
dan dijalankan secara bersamaan.
Peralatan yang umum digunakan adalah :
¾ Gamma Ray - korelasi litologi
¾ Dual induction - resistivitas formasi
¾ Litho density - porositas dan identifikasi litologi Compensated neutron -
porositas dan identifikasi litologi, menentukan kontak gas dan fluida
¾ Sonic measurement - mengukur kecepatan akustik untuk identifykasi
porositas dan litologi Stratigraphic - identifikasi orientasi lapisan, lokasi
rekahan, arah dan geometri lubang
¾ Rock sampling - menyediakan side wall core
¾ Fluid sampling - mengambil sampel fluida reservoir dan prediksi
permeabilitas
¾ Borehole seismic - mengambil data seismik
Pada sumur miring, logging konvensional dilakukan dengan memberikan
peralatan pada drillpipe.
Keuntungan Coiled Tubing Logging dibandingkan teknik ini adalah:
¾ Trip time yang lebih pendek Logging kontinu dengan kecepatan dan
kontrol kedalaman yang lebih baik
¾ Tabel logging terlindung di dalam CT Toolstring lebih tahan terhadap gaya
kompresif yang lebih besar
Pada Sumur Horizontal
Jauhnya toolstring dapat dibawa ke bagian horizontal tergantung pada beberapa
faktor, terutama berat CT dan gaya gesekan yang terjadi. Kedalaman penetrasi
maksimum dicapai saat terjadi lock-up. Pada titik ini, injeksi lebih lanjut hanya akan
meningkatkan tertekuknya tubing (buckling) dalam lubang bor. Hal ini diamati pada
CT weight indicator sebagai kehilangan beban yang cepat.
Konfigurasi Peralatan
Konfigurasi peralatan untuk logging adalah sbb:
¾ Openhole logging biasanya menggunakan heptacable untuk menerima
tenaga dan mengirimkan data.
¾ Pada ujungnya, kabel dan CT disambungkan dengan head adapter.
¾ Adapter ini menghubungkan kabel (secara elektrik) dan CT (secara
mekanik) kepada logging toolstring.
¾ Fishing neck pada adapter memungkinkan pelepasan atau penarikan
toolstring pada kasus emergensi.

6.2. Perforating
Alasan dilakukan perforating dengan CT:

CT-015 Logging dan Perforating 11


¾ Kekakuan dan kekuatan CT dapat digunakan untuk melakukan perforasi
pada interval miring atau horizontal
o Dapat membawa gun yang panjang dan berat.
o Konfigurasi CT pressure control juga memungkinkan dilakukan perforasi
secara aman pada sumur hidup atau underbalanced.

Tipe perforating gun


Tipe perforating gun yang digunakan dikategorikan berdasarkan tipe aplikasi.
¾ Casing gun - ukurannya besar (3 3/8 in - 7 in OD)
¾ Through tubing gun - ukurannya kecil (1 11/16 in - 2 7/8 in OD)
Tipe perforating gun yang sering digunakan adalah tipe through-tubing
karena aplikasinya lebih banyak.
Through-tubing gun dapat dibagi lagi menjadi:
¾ Expendable gun - digunakan pada aplikasi di mana debris yang besar dan
banyak dapat ditolerir.
¾ Semi-expendable gun - digunakan pada aplikasi di mana debris yang
cukup besar dapat ditolerir.
¾ Retrievable gun - terdapat dalam hollow carrier yang kasar dan membawa
debris setelah penembakan. Untuk memberikan retrieval yang baik, carrier
membuat gun dapat digunakan pada temperatur dan tekanan yang tinggi.
Produktivitas Interval
Produktivitas interval yang diperforasi tergantung pada geometri perforasi.
Terdapat beberapa faktor yang menentukan efisiensi aliran yang melalui komplesi
perforasi:
¾ Perforasi harus melewati zona sekitar lubang bor yang rusak karena filtrat
lumpur pemboran dan semen.
¾ Perforasi harus dibersihkan dari debris akibat operasi perforasi. Hal ini
dapat terjadi dengan baik jika perforasi dilakukan underbalanced.
¾ Densitas perforasi, yaitu shoot per foot (SPF) harus dipilih secara cermat
untuk menghindari penurunan tekanan yang berlebihan pada perforasi.
Hal ini ditentukan dari karakteristik formasi. Sebagai contoh, pada formasi
dengan permeabilitas vertikal kecil, maka densitasnya harus besar.
¾ Dalam prakteknya, diameter perforasi 3/8" dianggap cukup untuk clean up
dan menghindari premature plugging oleh aspal atau scale.
Pentingnya faktor-faktor ini tergantung pada tipe komplesi, karakteristik formasi,
dan jauhnya kerusakan formasi yang disebabkan oleh operasi pemboran dan
penyemenan.
Mekanisme Penembakan
Terdapat dua cara penembakan dalam CT perforating:
¾ Electrical firing - menggunakan CT logging string .
¾ Pressure activated firing - menggunakan internal pressure dalam CT string,
tidak memerlukan kabel.

12 CT-015 Logging dan Perforating


6.3. Production (Cased Hole) Logging
Cased hole logging adalah evaluasi untuk mengidentifikasi karakteristik reservoir
atau komplesi.
¾ Production logging - pengukuran temperatur, tekanan, densitas, kecepatan
aliran; dapat juga meliputi fluid sampling, noise tool, dan gravel pack tool
¾ Reservoir monitoring
¾ Corrosion monitoring - multifinger caliper, borehole televiewer
¾ Cement evaluation - cement bond log, cement evaluation tool, ultrasonic
imaging tool
¾ Gyro compass
¾ Free point indicator
¾ Downhole seismic array
Kebanyakan operasi cased hole logging dilakukan pada sumur yang berproduksi.
Karena itu diperlukan peralatan pressure control, dan peralatan CT standar sudah dapat
memenuhi persyaratan ini.
Coiled tubing dapat dilakukan untuk cased hole logging pada aplikasi:
¾ Sumur miring dan horizontal di mana peralatan tidak bisa diturunkan ke
dalam lubang hanya dengan menggunakan gravitasi. Tujuan utama
production logging pada sumur horizontal adalah menentukan profil aliran
dan interval produktivitas sepanjang lubang bor. Hasil profil aliran
dikorelasikan dengan variasi lateral dalam permeabilitas, saturasi, dll untuk
mendeteksi anomali produksi (crossflow). Pengumpulan dan interpretasi
data dari sumur horizontal adalah kompleks dan sulit. Kesulitan ini
disebabkan karena kelakuan fluida lubang bor dan operasi peralatan
logging dalam bagian horizontal.
¾ Sumur vertikal di mana diperlukan kontrol kedalaman dan kecepatan yang
akurat. Kemampuan CT digunakan dalam sumur hidup adalah merupakan
keuntungan tambahan.
¾ Kemampuan untuk memompakan melalui coiled tubing sambil tetap
melakukan logging.

CT-015 Logging dan Perforating 13


DAFTAR PUSTAKA

1. nn., "Coiled-Tubing Technology", SPE Reprint Series no.38, Society of Petroleum


Engineers Inc., Richardson TX, 1994.
2. Teel. M.E., "Coiled Tubing Handbook", World Oil, Gulf Publishing Company, Houston,
1993
3. nn., "Coiled Tubing Client School Manual", Schlumberger, 1996.
4. Short J., "Fishing and Casing Repairs", Penn Well Publishing Company, Tulsa-
Oklahoma, 1981.

14 CT-015 Logging dan Perforating


DAFTAR PARAMETER DAN SATUAN
Tidak Ada

CT-015 Logging dan Perforating 15

Anda mungkin juga menyukai