Ini Tuh Phatt Paper Fix Buanget Pake Perhitungan Segala Malah
Ini Tuh Phatt Paper Fix Buanget Pake Perhitungan Segala Malah
PADI-KACANG HIJAU
PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH YOGYAKARTA
2018
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan sumberdaya alam yang mutlak dibutuhkan oleh makluk
hidup, air juga merupakan sumberdaya alam yang sifatnya dapat diperbarui,
karena air selalu mengalir dalam satu siklus yang disebut daur hidrologi. Bagi
tanaman, air berguna sebagai pengangkut hara tanaman dari tanah ke tempat
fotosintesa, mengedarkan hasil fotosintesa dan metabolisme tanaman. Air juga
berfungsi mempertahankan ketegangan sel-sel tanaman sehingga tetap
menjamin berfungsinya berbagai mekanisme dalam tubuh tanaman. Air juga
merupakan bahan yang dibutuhkan dalam fotosintesa karbohidrat.
Air memiliki peranan yang sangat penting bagi pertanian utamanya bagi
usaha tani padi sawah , jagung dan tanaman pertanian yang lainnya. Tanaman
padi merupakan tanaman yang banyak membutuhkan air, khususnya pada saat
tumbuh mereka harus selalu tergenangi air.Agar produktivitas padi dapat
efektif dalam satu satuan luas lahan, maka dibutuhkan suplay air yang cukup
melalui irigasi.Irigasi merupakan prasarana untuk meningkatkan produktifitas
lahan dan meningkatkan intensitas panen pertahun. Tersedianya air irigasi
yang cukup terkontrol merupakan input untuk meningkatkan produksi padi.
B. Tujuan
1. Mengetahui kebutuhan air pada suatu tanaman dengan menentukan NFR,
KAI, WDR, dam WRP
2. Dapat menentukan jenis tanaman yang tepat pada saat ketersediaan air.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Padi Ciherang termasuk dalam padi Indica. Padi ini merupakan kelompok
padi sawah yang sangat cocok ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah.
Padi ini dapat ditanam pada musim hujan dan kemarau dengan ketinggian di
bawah 500 m dari permukaan laut (BB Padi, 2010). Padi Ciherang merupakan
hasil persilangan antara varietas padi IR64 dengan varietas/galur lain.
Sebagian sifat IR64 juga dimiliki oleh Ciherang termasuk hasil dan mutu
berasnya yang tinggi.
Tanaman padi Ciherang dapat hidup baik di daerah yang berhawa panas
dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per
bulan atau lebih, dengan distribusi selama 3 bulan, curah hujan yang
dikehendaki tahun-1 sekitar 1500–2000 mm. Suhu yang baik untuk
pertumbuhan tanaman padi 23°C. Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman
padi berkisar antara 0–1500 m dpl. Tanah yang baik untuk pertumbuhan
tanaman padi adalah tanah sawah yang kandungan 12 fraksi pasir, debu dan
lempung dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam jumlah
yang cukup. Padi ciherang dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang
ketebalan lapisan atasnya antara 18–22 cm dengan pH antara 4–7
(Siswoputranto,1976).
C. Padi Gogo
Berdasarkan sistem budidaya, padi di bedakan dalam dua tipe, yaitu padi
kering (gogo) dan padi sawah. Padi gogo ditanam dilahan kering (tidak
digenangi), sedangkan padi sawah ditanam di sawah yang selalu tergenang
air. Klasifikasi botani tanaman padi adalah sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monotyledonae
Keluarga : Gramineae(Poaceae)
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa pp.
Varietas padi gogo lokal yang berasal dari Kalimantan yang masih
diminati oleh petani karena daya adaptifnya yang baik antaralain : varietas
Buyung, Cantik, Katumping, Sabai dan Sasak Jalan. Demikian pula di
Sumatera varietas lokal seperti Arias, Simaritik, Napa, Jangkong, Klemas,
Gando, Seratus Malam, dll. Varietas-varietas lokal umumnya selain berumur
panjang, potensi hasilnya rendah sekitar 2 ton GKG/ha. Kelebihannya adalah
varietas lokal mempunyai rasa enak yang sesuai dengan etnis daerah setempat.
Selain itu, varietas lokal toleran terhadap keadaan lahan yang marjinal, tahan
terhadap beberapa jenis hama dan penyakit, memerlukan masukan (pupuk
dan pestisida) yang rendah, serta pemeliharaan mudah dan sederhana. Batang
padi berbuku dan berogga. Dari buku batang ini tumbuhan akan atau daun.
Bunga kan mulai muncul dari buku terakhir pada tiap anakan.
Padi gogo adalah jenis padi di lahan kering. Sumber air seluruhnya
tergantung pada curah hujan. Oleh karena itu, Padi gogo memerlukan air
sepanjang pertumbuhannya dan kebutuhan air tersebut hanya mengandalkan
curah hujan. Tanaman dapat tumbuh pada derah mulai dari daratan rendah
sampai daratan tinggi. Tumbuh di daerah tropis / subtropis pada 450 LU
sampai 450 LS dengan cuaca panas dan kelembaban tinggi dengan musim
hujan 4 bulan. Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200 mm/bulan selama
3 bulan berturut-turut atau 1500-2000 mm/tahun. Padi dapat ditanam di
musim kemarau atau hujan. Pada musim kemarau, produksi meningkat
asalkan air irigasi selalu tersedia. Dimusim hujan, walaupun air melimpah
prduksi dapat menurun karena penyerbukan kurang intensif. Di dataran rendah
padi memerlukan ketinggian 0-650 mdpl dengan temperatur 22-270C
sedangkan didatarantinggi 650-1.500 mdpl dengan temperatur 19-230C.
E. Kacang Hijau
Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman kacang-kacangan
ketiga yang banyak dibudidayakan setelah kedelai dan kacang tanah. Bila
dilihat dari kesesuaian iklim dan kondisi lahan yang dimiliki, Indonesia
termasuk salah satu negara yang memiliki kesempatan untuk melakukan
ekspor kacang hijau (Purwono dan Hartono, 2005: 5). Klasifikasi ilmiah
tanaman kacang hijau adalah sebagai berikut:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classes : Dicotyldonae
Ordo : Leguminales
Familia : Leguminosae
Genus : Vigna
Species : Vigna radiata L. (Purwono dan Hartono, 2005: 12)
J. Perkolasi (P)
Laju perkolasi sangat tergantung pada sifat-sifat tanah. Data-data
mengenai perkolasi akan diperoleh dari penelitian kemampuan tanah
maka diperlukan penyelidikan kelulusan tanah. Pada tanah lempung berat
dengan karakteristik pengolahan (puddling) yang baik, laju perkolasi
dapat mencapai 1-3 mm/hari. Pada tanah-tanah yang lebih ringan, laju
perkolasi bisa lebih tinggi. Untuk menentukan laju perkolasi, perlu
diperhitungkan tinggi muka air tanahnya, sedangkan rembesan terjadi
akibat meresapnya air melalui tanggul sawah. Jenis tanah yang diasumsikan
digunakan dalam pengelolaan kebutuhan air tanaman padi dan palawija dalam
satu tahun tersebut adalah tanah latosol yang termasuk memiliki tekstur liat
dengan nilai perkolasi 1,22.
Musim pertama ditanami oleh padi dengan varietas M400 yang memiliki
umur tanam 90 hari serta harus melewati 3 fase hingga sampai dapat dipanen.
Musim pertama dimulai pada bulan November hingga Januari. Bulan – bulan
tersebut memiliki curah hujan yang tinggi, kurang lebih 140 hingga 268,3. Curah
hujan paling tinggi pada bulan Desember sebesar 268,3. Menurut data yang
didapat dari bulan november hingga januari curah hujan terus meningkat hal ini
berakibat pada kebutuhan air untuk tanaman tercukupi dan tidak membutuhkan
tambahan air (irigasi).
Pada petak 1 dengan luasan lahan 30 Ha kebutuhan akan air pada kebutuhan
air khusus padi jika di rata – rata dari fase 1, 2, dan 3 menunjukkan nilai WDR
sebesar 5,87 l/dt/hA. Sedangkan pada petak 2 dengan luasan lahan 40 Ha
kebutuhan air khusus padi menurut data sebesar 6,2 l/dt/ha. Pada petak 3 dengan
luasan lahan 60 Ha WDR menurut data sebesar 6,67 l/dt/ha, kemudian pada
petakan 4 yang memiliki luasan lahan 75 nilai WDR sebesar 7,2 l/dt/ha dan pada
luasan lahan 90 di petak 5 nilai WDR nya sebesar 7,8 l/dt/ha.
Jika dilihat dari data rata – rata WDR yang didapat pada petak 1, 2, 3, 4, dan 5
membutuhkan irigasi untuk memenuhi kebutuhan air untuk padi M400. Hal ini
dapat dilihat dari nilai keseluruhan WDR yang tertera plus, nilai WDR yang plus
menunjukkan bahwa lahan tersebut membutuhkan air lebih banyak lagi untuk
tanaman padi, sedangkan nilai WDR minus menunjukkan lahan tersebut
mengalami kelebihan air sehingga tidak membutuhkan irigasi. Pada data yang
didapat lahan dari petak 1 hingga 5 membutuhkan irigasi dengan nilai DR pada
petak 1 sebesar 32,23 l/dt di petak 2 sebesar 29.84 l/dt, 73,7 l/dt pada petak 3,
99,17 l/dt di petak 4 dan pada petak 5 sebesar 96,73 l/dt. Sehingga di lahan ini
dibutuhkan irigasi.
B. Musim Tanam 2 Padi Ciherang
Luas
ET NFR Keb. Air
Tanam WDR DR
No Petak (Ha) Fase (mm/hr) (mm/hr) (l/dt/ha) (l/dt/ha) (lt/dt/ha)
Musim pertama ditanami oleh padi dengan varietas ciherang yang memiliki
umur tanam 90 hari serta harus melewati 3 fase hingga sampai dapat dipanen.
Musim pertama dimulai pada bulan Maret hingga April. Bulan – bulan tersebut
memiliki curah hujan yang tinggi, kurang lebih 115 hingga 242. Curah hujan
paling tinggi pada bulan Maret sebesar 242. Menurut data yang didapat dari bulan
Maret hingga April curah hujan terus menurun hal ini berakibat pada kebutuhan
air untuk tanaman tidak tercukupi dan membutuhkan tambahan air (irigasi).
Pada petak 1 dengan luasan lahan 30 Ha kebutuhan akan air pada kebutuhan
air khusus padi jika di rata – rata dari fase 1, 2, dan 3 menunjukkan nilai WDR
sebesar 11,83 l/dt/hA. Sedangkan pada petak 2 dengan luasan lahan 40 Ha
kebutuhan air khusus padi menurut data sebesar 12,73 l/dt/ha. Pada petak 3
dengan luasan lahan 60 Ha WDR menurut data sebesar 13,77 l/dt/ha, kemudian
pada petakan 4 yang memiliki luasan lahan 75 nilai WDR sebesar 14,87 l/dt/ha
dan pada luasan lahan 90 di petak 5 nilai WDR nya sebesar 16,07 l/dt/ha.
Jika dilihat dari data rata – rata WDR yang didapat pada petak 1, 2, 3, 4, dan 5
membutuhkan irigasi untuk memenuhi kebutuhan air untuk Padi Ciherang. Hal ini
dapat dilihat dari nilai keseluruhan WDR yang tertera plus, nilai WDR yang plus
menunjukkan bahwa lahan tersebut membutuhkan air lebih banyak lagi untuk
tanaman padi, sedangkan nilai WDR minus menunjukkan lahan tersebut
mengalami kelebihan air sehingga tidak membutuhkan irigasi. Pada data yang
didapat lahan dari petak 1 hingga 5 membutuhkan irigasi dengan nilai DR pada
petak 1 sebesar 3,78 l/dt di petak 2 sebesar 53,83 l/dt, 86,57 l/dt pada petak 3,
116,5 l/dt di petak 4 dan pada petak 5 sebesar 113,6 l/dt. Sehingga di lahan ini
dibutuhkan irigasi.
C. Musim Tanam 3 Kacang Hijau
Luas
ET NFR Keb. Air
Tanam WDR DR
No Petak (Ha) Fase (mm/hr) (mm/hr) (l/dt/ha) (l/dt/ha) (lt/dt/ha)
Tanaman padi di musim 3 ini ditanam pada 5 petak, yaitu 10 ha, 15 ha, 25
ha, 30 ha, dan 40 ha. Padi ditanam berdampingan dengan tanaman kacang hijau di
Bulan Juli, Agustus dan September. Terdiri dari 3 fase dimana fase 1 dan 2
merupakan fase vegetative dan fase 3 adalah fase generative. ETc pada fase
pertama yaitu 218,76 mm/hari, fase kedua yaitu 261,53 mm/hari, dan fase ketiga
226,06 mm/hari. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa ketersediaan air
masih kurang karena dilihat dari WRP menunujukkan nilai postif, yaitu pada
petak pertama dengan rata-rata 31,1; petak kedua dengan rata-rata 33,17; petak
ketiga dengan 35,57; petak keempat dengan 38,27; dan petak kelima 41,47.
Berdasarkan data DR juga menunjukkan nilai positif yaitu pada nilai rata-rata
petak pertama 13,97; petak kedua 22,4; petak ketiga 37,93; petak keempat 51,6;
dan petak kelima 36,87.
KESIMPULAN
Et kc x Eto
= 1,05 x 242,82
= 254,96 mm/hari
= 119,781 mm/hari
𝑁𝐹𝑅 119,78
WDR = 80 𝑥 8,64 = 0,173 l/dt/ha
𝑒𝑓 𝑥 8,64
Kebutuhan Air IR x A
= 0,92 x 30
= 27,6 l/dt/ha
𝐼𝑅−𝐴 0,92−30
DR = = 34,5 l/dt/ha
𝑒𝑓 80
Et kc x Eto
= 0,75 x 230,27
= 218,76 mm/hari
NFR Etc – Re
= 218,76 – 28,65
= 190,11 mm/hari
𝐸𝑇𝑐−𝑅𝑒 281,76−28,65
WRP = = 0,275 l/dt/ha
𝑒𝑓 𝑥 8,64 80 𝑥 8,64
Kebutuhan Air IR x A
= 0,868 x 20
= 17,36 l/dt/ha
𝐼𝑅−𝐴 0,868−20
DR = = 21,7 l/dt/ha
𝑒𝑓 80