Anda di halaman 1dari 1

Interaksi obat herbal dengan farmakodinamik:

Interaksi farmakodinamik dapat terjadi ketika konstituen dari produk herbal memiliki aktivitas, baik
sinergis ataupun antagonis dalam kaitannya dengan obat konvensional.
Interaksi obat dengan herbal dapat dikarakteristikan sebagai farmakodinamik (PD) atau farmakokinetik
(PK) di alam. Interaksi farmakodinamik dapat terjadi ketika konstituen dari produk herbal memiliki
aktivitas, baik sinergis ataupun antagonis dalam kaitannya dengan obat konvensional. Sedangkan hasil
interaksi farmakokinetik dari perubahan absorbsi, distribusi, metabolisme dan eliminasi dari obat
konvensional dengan produk herbal atau lainnya.

INTERAKSI OBAT DAN BEBERAPA KOMPLIKASINYA


Interaksi obat terjadi jika suatu obat, makanan dan minuman. Interaksi obat memang dapat menghasilkan
hal yg dikehendaki dan tidak dikehendaki yg menyebabkan toksitas meningkatnya kadam obat di dalam
plasma atau sebaliknya menurunnya kadar obat di dalam plasma yang menyebabkan hasil terapi tidak
optimal.
Interaksi farmakodinamik adalah interaksi antara obat yang bekerja pada sistem reseptor, tempat fisiologik
yang sama sehingga efek aditif,sinergitik, dan antagonistik, tanpa ada perubahan kadar plasma atau profil
farmakokinteik lainnya.
Interaksi farmakodinamik umumny dapat diekstrapolasikan ke obat lain yang segolongan dengan obat yang
berinteraksi. Contoh obat pada reseptor yang bersifat antagonistik misalnya :
Antagonis 𝛽 −blocker dengan agonis - s 𝛽2 pada penderita asma.
Beberapa contoh interaksi obat secara fisiologik serta dampaknya sebagai berikut:
- interaksi antara aminogiko-sida dan furosemid akan meningkatkan resiko ototoksik dan nefrotoksik dari
aminoglikosida.
- beta B-blocker dengan verapamil menimbulkan gagal jantung, blok AV, dan bradikardi berat
- benzodiazepin dengan etanol menyebabkan depresi susunan saraf
- kombinasi obat2an trombolitik, antikagulan, dan anti platelet menyebabkan perdarahan

Anda mungkin juga menyukai