Anda di halaman 1dari 58

1

TUGAS MAKALAH

INTERAKSI OBAT
INTERAKSI OBAT DENGAN OBAT TRADISIONAL

OLEH :
KELOMPOK I
KELAS A
MUH. MUSTARI M.
SUGIATY TALIB
NUR AFNI
SUBAEDAH BAHRI
RINY RUMAKEY
HIJRAH AL KAUTSAR.B
OEI, SHERLY WIJOYO
A.YULIA INDRYANI
SITTI RAHMA S
FAUSIA SUPRATMAN

N21113744
N21114001
N21114002
N21114003
N21114004
N21114005
N21114006
N21114007
N21114008
N21114009

SRI HARTINI. S
MARHAMAH IDIL
SONIA RANGGA. S
ERNI TODING
FATIMAH
SRI MALADEWI.B
AURIDHA ISMI
SUTOYO
ERWINDA D.A.R

SEMESTER AWAL 2014/2015


PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014

N21114010
N21114011
N21114012
N21114013
N21114014
N21114015
N21114016
N21114017
N21114018

BAB I
PENDAHULUAN
Interaksi obat adalah peristiwa di mana aksi suatu obat diubah atau
dipengaruhi oleh obat lain yang diberikan bersamaan. Kemungkinan
terjadinya peristiwa interaksi harus selalu dipertimbangkan dalam klinik,
manakala dua obat atau lebih diberikan secara bersamaan atau hampir
bersamaan. Suatu interaksi terjadi ketika efek suatu obat diubah oleh
kehadiran obat lain seperti obat herbal, makanan, minuman atau agen
kimia lainnya dalam lingkungannya. Definisi yang lebih relevan kepada
pasien adalah ketika obat bersaing satu dengan yang lainnya, atau apa
yang terjadi ketika obat hadir bersama satu dengan yang lainnya. (1)
Pada dasarnya obat tradisional (herbal) telah diterima secara luas

di hampir seluruh Negara di dunia. Menurut World Health Organization


(WHO), negara-negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin menggunakan
obat tradisional (herbal) sebagai pelengkap pengobatan primer yang
mereka

terima.

Bahkan

di Afrika,

sebanyak

80%

dari

populasi

menggunakan obat herbal untuk pengobatan primer. Faktor pendorong


terjadinya peningkatan penggunaan obat tradisional di Negara maju
adalah usia harapan hidup yang lebih panjang pada saat prevalensi
penyakit kronis meningkat, adanya kegagalan penggunaan obat modern
untuk penyakit tertentu diantaranya kanker, serta semakin luas akses
informasi mengenai obat tradisional di seluruh dunia.

WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk obat


herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengobatan penyakit, terutama untuk kronis, penyakit degeneratif dan
kanker. Hal ini menunjukan dukungan WHO untuk back to nature yang
dalam hal yang lebih menguntungkan. Untuk meningkatkan keselektifan
pengobatan dan mengurangi pengaruh musim dan tempat asal tanaman
terhadap efek, serta lebih dalam memudahkan standarisasi bahan obat
maka zat aktif diekstraksi lalu dimurnikan sampai diperoleh zat murni. (2)
Kadang kala obat tradisional digunakan secara bersamaan dengan
obat modern (obat sintetik) oleh masyarakat awam dengan harapan efek
terapi atau proses penyembuhan lebih cepat tercapai dan juga
pengetahuan masyarakat bahwa OT tidak mempunyai efek samping
sehingga di siapkan alternatif medicine berupa obat tradisional untuk
supportif. Penggunaan secara bersamaan ini biasanya digunakan oleh
masyarakat

untuk penyakit-penyakit kronis dan diharapkan bisa

membantu pengobatan modern dan tentunya kombinasi ini mempunyai


efek yang sama. Persepsi seperti itu harus diluruskan agar tidak terjadi
kesalahan dalam pengobatan (medication error).

BAB II
ISI
II.1 Interaksi Obat
Berdasarkan akibat, interaksi obat didefinisikan sebagai peristiwa
berubahnya efek obat tertentu (obat objek) oleh obat lain (interaktan) yang
diberikan sebelumnya atau bersama-sama. Adapun pengertian interaksi
obat berdasarkan mekanisme kerjanya adalah peristiwa yang terjadi
ketika dua obat atau lebih diberikan bersama-sama, saling mempengaruhi
proses farmakokinetika dan/atau farmakodinamika masing-masing obat.
Adapun makna dari definisi di atas adalah :
a. Akibat interaksi obat dapat berupa pergeseran kinerja farmakologi
dan/atau toksikologi obat objek
b. Mekanisme (perantara) interaksi mungkin berupa pergeseran kinerja
farmakokinetika dan/atau farmakodinamika obat objek
c. Penyebab interaksi mungkin berupa faktor peringkat dosis dan atau
lama masa perlakuan interaktan.
Istilah-istilah untuk menerangkan efek interaksi obat :
a. Homoergis yaitu jika sepasang obat menimbulkan efek yang benarbenar sama
b. Heteroergis yaitu jika dari pasangan obat, hanya salah satu yang
menimbulkan efek tertentu
c. Homodinamis yaitu jika pasangan obat homoergis dengan mekanisme
kerja yang sama
3

d. Heterodinamis

yaitu

jika

pasangan

obat

homoergis

dengan

fabrikasi

hingga

mekanisme kerja yang berbeda


Dalam

perjalanannya,

sejak

dari

proses

penggunaannya di dalan tubuh, obat atau senyawa obat dapat mengalami


3 tahap mekanisme interaksi, yaitu :
1.

Interaksi Farmasetik, terjadi antara obat atau senyawa obat yang


tidak dapat tercampur (inkompatibel). Pencampuran obat yang
demikian menyebabkan terjadinya interaksi langsung secara fisik
maupun kimiawi.

2.

Interaksi Farmakokinetik, terjadi bila suatu obat atau senyawa


mem-pengaruhi proses ADME (absorbsi, distribusi, metabolisme atau
eks-kresi) obat lain sehingga kadar obat di dalam plasma darah
meningkat atau menurun yang berakibat pada meningkatnya aktivitas,
bahkan tok-sisitas, atau menurunnya efektivitas obat tersebut.

3.

Interaksi Farmakodinamik yaitu interaksi antara obat pada saat


bekerja pada sistem reseptor, tempat kerja atau sistem fisiologik yang
sama sehingga terjadi per-ubahan efek.
Interaksi dapat membawa dampak yang merugikan kalau terjadinya

interaksi tersebut sampai tidak dikenali sehingga tidak dapat dilakukan


upaya-upaya optimalisasi. Secara ringkas dampak negatif dari interaksi ini
kemungkinan akan timbul sebagai:
-

Terjadinya efek samping

Tidak tercapainya efek terapetik yang diinginkan

Pasien yang rentan terhadap interaksi obat :

Pasien lanjut usia


Pasien yang minum lebih dari satu macam obat
Pasien yang mempunyai gangguan fungsi ginjal dan hati
Pasien dengan penyakit akut
Pasien dengan penyakit yang tidak stabil
Pasien yang memiliki karakteristik genetik tertentu
Pasien yang dirawat oleh lebih dari satu dokter

II.2 Obat Tradisional


Pengertian

obat

tradisional

berdasarkan

Peraturan

Menteri

kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1 menyebutkan bahwa :


Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran
dan bahan-bahan tersebut, yang secara traditional telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman.
Beberapa obat herbal dapat mengakibatkan kegawatan akibat
interaksi kimiawi yang terjadi, sehingga dibutuhkan lebih banyak penelitian
laboratorium untuk menilai manfaat, efektivitas, dosis yang tepat, dan
reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh. Karena apabila sesuatu yang
asing masuk kedalam tubuh, dapat menimbulkan reaksi yang tidak
terduga.

II.3 Interaksi Obat Kimia dengan Obat Tradisional/Herbal


Obat herbal dan obat kimia bekerja dengan cara yang berbeda.
Kalau obat-obatan kimia bekerja dengan meredam gejala sakit, obat

herbal (baik dalam bentuk suplemen, kapsul, jamu, atau rebusan)


umumnya berperan dalam menyeimbangkan fungsi organ tubuh agar
kembali bekerja dengan baik. Interaksi Herbal dan obat kimia dapat
terjadi, karena obat herbal dan obat kimia mengandung senyawa aktif
yang sama-sama dapat mempengaruhi tubuh. Jika obat herbal dan obat
kimia ini dikonsumsi secara bersamaan, ada 3 interaksi yang mungkin
timbul yaitu efeknya semakin kuat, menjadi berkurang, atau malah hilang
sama sekali. Cukup sulit menentukan mana yang paling baik, karena efek
yang diinginkan sangat dipengaruhi oleh jenis penyakit dan kondisi tubuh
pasien.
Efek yang ideal adalah ketika obat herbal dan obat kimia bisa
saling melengkapi dan disesuaikan dengan penyakit pasien. Misalnya,
obat kimia untuk mengatasi gejala flu juga disertai meniran (Phyllanthus
nirun), untuk memperkuat daya tahan tubuh. Dengan begitu, obat herbal
dan obat kimia akan berbagi tugas, kalau obat kimia akan menghilangkan
sakit kepala, meniran akan membangun pertahanan tubuh supaya lebih
cepat sembuh. Interaksi yang menguntungkan juga terjadi kalau obat
herbal yang dikonsumsi berefek mengurangi efek samping obat.
Sementara obat kimia menekan pertumbuhan virus, temulawak bertugas
merawat organ hati, yang kerap terganggu akibat mengkonsumsi obatobatan HIV/AIDS dalam waktu lama. Selain itu, temulawak juga
meningkatkan nafsu makan dan memperbaiki fungsi pencernaan dimana

khasiat ini sangat menguntungkan, karena umumnya pasien dengan


HIV/AIDS sering kehilangan nafsu makan dan diare.
Meskipun begitu, interaksi obat herbal dan obat kimia yang
menguntungkan juga bisa jadi bumerang. Salah satunya terjadi bila obat
herbal yang dikonsumsi mempunyai khasiat yang sama dengan obat,
contohnya yang sama-sama berefek hipoglikemik. Pada dosis yang tepat,
kombinasi semacam ini membuat kadar gula darah lebih cepat turun ke
angka yang diinginkan. Namun kalau melalaikan dosisnya, bisa-bisa kadar
gula darah menurun drastis dan justru membahayakan nyawa.
II.4 Mekanisme Interaksi Obat Herbal
Interaksi antara jamu dan obat sintetik dapat disebabkan oleh salah
satu

mekanisme

farmakodinamik

atau

farmakokinetik.

Interaksi

farmakodinamik dapat terjadi ketika produk herbal menghasilkan aktivitas


tambahan, sinergis, atau antagonis dalam kaitannya dengan kedokteran
konvensional dengan tidak mengubah baik konsentrasi plasma atau
produk obat herbal. Interaksi farmakodinamik yang terkait dengan aktivitas
farmakologis dan dapat mempengaruhi sistem organ, reseptor, atau
enzim. Sebuah interaksi farmakodinamik dapat terjadi ketika tumbuhan
yang memiliki aktivitas antiplatelet dikelola dengan antiplatelet/pengobatan
antikoagulan, sehingga meningkatkan risiko perdarahan. Contoh lain
adalah ketika bahan alam yang menekan sistem saraf pusat (SSP),
seperti kava, yang diberikan dengan obat depresan SSP atau ketika
tumbuhan yang dapat menurunkan glukosa darah diberikan dengan obat

antidiabetes. Contoh interaksi antagonis adalah ketika ramuan dengan


kadar kafein tinggi, seperti guarana, dilengkapi dengan sedatif-hipnotik.
Selain itu, tumbuh-tumbuhan dengan potensi untuk menyebabkan
toksisitas organ dapat menyebabkan risiko lebih lanjut toksisitas ketika
obat dengan toksisitas yang sama diberikan bersamaan, seperti Comfrey
herbal

hepatotoksik

ketika

diberikan

dengan

dosis

besar

dan

berkepanjangan acetaminophen Interaksi farmakokinetik terjadi ketika


perubahan penyerapan herbal, distribusi, metabolisme, protein yang
mengikat, atau ekskresi obat yang berakibat pada perubahan di tingkat
obat atau metabolit. Sebagian besar bukti sebagai interaksi obat
farmakokinetik melibatkan enzim metabolisme obat dan interaksi obat
transporters.20 Walaupun mungkin melibatkan enzim seperti glutathionetransferases S dan uridin transferases diphosphoglucuronyl (UGTs),
sebagian besar interaksi obat herbal yang berhubungan dengan
metabolisme oksidatif oleh sitokrom P- 450 sistem (CYP) atau dengan
efek pada obat herbal transporter penghabisan P-glycoprotein. Sistem
CYP adalah jenis enzim monooxygenase terutama ditemukan dalam selsel usus dan hati dan mengkatalisis beberapa Tahap I proses
metabolisme, termasuk oksidasi, hidroksilasi, S-dan O-demethylation, dan
deaminasi oksidatif lebih dari 70% dari obat resep. 22 CYP isoenzim, yang
telah ditemukan untuk terlibat dalam reaksi farmakokinetik signifikan pada
manusia, termasuk CYP1A2, CYP2C9, CYP2C19, CYP2D6, CYP2E1,
dan CYP3A4.Lebih dari separuh dari semua metabolisme obat oleh

CYP3A4. Karena beberapa jamu dan obat-obatan mungkin berbagai


substrat dari isoenzyme CYP yang sama, produk baik dapat menghambat
atau menginduksi aktivitas CYP isoenzyme ketika ditelan secara
bersamaan.
Obat transporter P-glikoprotein adalah glikoprotein dikode oleh gen
MDR1 dan berfungsi sebagai transporter penghabisan transmembran
bahwa pompa obat keluar dari glikoprotein sel, banyak ditemukan dalam
jaringan dan terutama di organ yang bertanggung jawab untuk
penyerapan obat atau penghapusan, seperti hati, usus, dan ginjal. Dalam
saluran usus, molekul obat mencoba untuk lulus dari lumen melalui
dinding usus ke dalam sistem darah portal, P-glikoprotein bisa
mengangkut molekul kembali ke dalam lumen dan enzim CYP lokal. Obat
kemudian dapat dieliminasi dari tubuh.Jadi, obat penghabisan-dimediasi
P-glikoprotein memiliki efek membatasi laju dan tingkat penyerapan obat
dari saluran usus. Obat sering mempengaruhi substrat CYP3A4glikoprotein P juga.
Dalam skrining in vitro potensial atau penghambatan induksi enzim
CYP oleh berbagai tumbuhan. Selain itu, dalam model-model in vitro
digunakan untuk mengevaluasi pengaruh transporter herbal dalam sistem
tertentu, termasuk P-glikoprotein transporter MDR1-disandikan.St John's
wort mempengaruhi pengangkut baik dikodekan MDR1 dan enzim
CYP3A4. Berbagai metode pengujian in vitro untuk menentukan apakah
suatu herbal mempengaruhi enzim metabolik atau pembawa obat yang

10

digunakan. Dalam uji in vitro, bagaimanapun, belum tentu sesuai dengan


dalam metabolisme vivo dan manusia. Lebih lanjut dalam studi in vivo dan
penyelidikan klinis diperlukan untuk memvalidasi dalam interaksi in vitro
tanaman obat dan obat sintetis.
Perubahan mekanisme klirens ginjal obat lain potensial untuk
menghasilkan interaksi herbal-obat. Herbal yang dapat menghambat
penyerapan tubular atau cara lain yang dapat merusak ginjal clearance
obat harus dipertimbangkan memiliki potensi untuk menghasilkan interaksi
farmakokinetik obat-obatan herbal
a. Herbal terhadap sistem CYP 450
-

Herbal yang dapat menginduksi isoform CYP 450


Contoh : St. Johns Wort, teh, sayuran cruciferous, ginkgo.

Herbal yang dapat menginhibisi isoform CYP 450


Contoh :
- Horse chestnut
- Kava-kava root
- Echinacea purpurea
- Feverfew herb
- Common sage
- Devils claw root
- Grapefruit juice
- Peppermint oil
- Red clover blossom
- Milk thistle (silymarin)

Hasilnya: meningkatkan atau mengurangi metabolisme substrat enzim

Obat
Warfarin / Phenprocoumon
Simvastatin
Cyclosporin
Kontrasepsi oral
Indinavir
Omeprazole
Amitriptiline

CYP
1A2, 2C9, 1A2
3A4
3A4
3A4
3A4
2C9
3A4

11

Imitinab
Saquinavir
Midazolam

3A4
3A4
3A4

b. Herbal terhadap Enzim Fase II (UGT)


Enzim Fase II (Konjugasi)
- UGT memiliki range metabolisme yang luas terhadap substansi
endogenous dan exogenous
Milk Thistle
Bawang putih
c. Herbal terhadap P-Glikoprotein
P-glikoprotein beraksi seperti pompa untuk menghilangkan obat dari
sel melawan gradien konsentrasi yang tinggi.
P-glikoprotein berperan penting dalam absorpsi, distribusi, dan
eliminasi obat memalui beberapa jaringan.
-

Curcumin
Ginsenosides
Piperine
Sylimarin
Catechins dan flavonoid (quercetin)
29% obat-obat berinteraksi dengan herbal yang substratnya berupa p-

glikoprotein seperti diatas.


Obat-obat yang tidak bisa diberikan yaitu:
-

Digoxin
Warfarin/phenpoocoumon
Cyclosporine
Fexofenadine
Indinavir
Simvastatin
Irinitecan

12

d. Herbal Lakstative
-

Menurunkan kadar obat dalam darah dengan mengurangi waktu


transit di gastrointestinal

Meningkatkan pelepasan potasium

Contoh herbal : Aloe, cascara, rhubarb, senna


Pemanfaatan obat herbal bersama dengan obat modern (drugs)

harus hati-hati karena dapat terjadi interaksi diantara keduanya (herbaldrug) yang lebih rumit dibandingkan interaksi yang terjadi antara sesama
obat modern (drug-drug) karena hanya mengandung senyawa tunggal.
Oleh karena itu pada penggunaan klinis, pada beberapa kasus disarankan
agar pada saat mengkonsumsi obat herbal dilarang untuk mengkonsumsi
obat modern secara bersamaan.

II.5 Tipe-tipe Interaksi Obat kimia dengan Herbal


1. Penurunan bioavailabilitas obat
Absorpsi menurun
Metobolisme meningkat (CYP 450 meningkat)
Eliminasi meningkat (herbal laksatif atau diuretik)
2. Peningkatan bioavailabilitas obat
Absorpsi meningkat (jahe, cabe rawit, merica)
Metobolisme menurun (CYP 450 menurun, contoh: jus buah
anggur)
Eliminasi menurun (licorice - antidiuretik)
3. Potensiasi obat melalui aktivitas yang sama
Contoh: obat diuretik dengan herbal diuretik
4. Potensiasi obat melalui aktivitas yang saling melengkapi
Sistem p-glikoprotein menurun (contoh: eluthero dan antibiotik)
Contoh: melon, gymnema, fenugreek dengan obat hipoglikemik baik
dengan insulin maupun melalui oral

13

5. Penurunan aktivitas obat akibat aktivitas antagonistik


Contoh : stimulan CNS dengan penghambat CNS
6. Penurunan efek samping obat
Contoh: susu thistle dan obat-obat hepatotoksi,

licorice

dan

kortikosteroid, astragalus dan obat-obat kemoterapi.

II.6 Contoh-contoh Interaksi Obat Kimia dengan Obat Herbal


1. St. Johns Wort (Hypericum perforatum)

Kandungan kimia :
Flavonoids

(epigallocatechin,

rutin,

hyperoside,

quercitrin, quercetin, amentoflavone, biapigenin,

isoquercetin,

astilbin, myricetin,

miquelianin, kaempferol, luteolin), Phenolic acids (chlorogenic acid, caffeic


acid, p-coumaric acid, ferulic acid, p-hydroxybenzoic acid, vanillic acid),
Naphthodianthrones

(hypericin,

pseudohypericin,

protohypericin,

protopseudohypericin), Phloroglucinols (hyperforin, adhyperforin), Tannins


(unspecified, proanthocyanidins reported), Volatile oils (2-methyloctane,
nonane, 2-methyldecane, undecane, -pinene, -pinene, -terpineol,
geraniol, myrcene, limonene, caryophyllene, humulene), Saturated fatty
acids (isovaleric acid (3-methylbutanoic acid), myristic acid, palmitic acid,
stearic acid), Alkanols (e.g. 1-tetracosanol, 1-hexacosanol), Vitamins &

14

their analogues (carotenoids, choline, nicotinamide, nicotinic acid),


Miscellaneous others (pectin, -sitosterol, hexadecane, triacontane,
kielcorin, norathyriol).

Hiperforin
Khasiat :
Hyperforin berkhasiat sebagai antidepresan dengan mekanisme
menghambat ambilan kembali serotonin dan memacu saraf dopaminergik,
serta meningkatkan sensitivitas reseptor GABA. Hyperforine menginduksi
isoenzim CYP A12, CYP 2C9, CYP C19, CYP 3A4.
St.

Johns

wort

telah

diujikan

untuk

kelelahan,

membantu

penghentian merokok , fibromyalgia, chronic fatigue syndrome (CFS),


migraine and sakit kepala lainnya, nyeri otot, nyeri syaraf, and irritable
bowel syndrome. Ini juga digunakan untuk

kanker, HIV/AIDS dan

Hepatitis C.
Interaksi Obat :
Pada kasus penggunaan tanaman obat St. Johns wort, penggunaan
bersamaan dari obat-obat yang merupakan zat yang dimetabolisme oleh
CYP3A4 dengan tanaman ini akan menyebabkan penurunan kadar obat

15

dalam plasma karena tanaman St. Johns wort merupakan penginduksi


sitokrom P450 yang sangat kuat. Penurunan kadar dalam plasma dari
obat - obat tersebut menyebabkan perlunya dilakukan penyesuaian dosis
bila digunakan bersamaan dengan St. Johns wort. Selain dari itu,
tanaman ini dapat menginduksi sindrom serotonin, yang mengakibatkan
peningkatan penghambatan reuptake serotonin (5-HT), jika diberikan
bersama-sama dengan obat-obat inhibitor 5-HT reuptake. Terdapat 45
laporan reaksi obat yang tidak diinginkan yang diduga akibat penggunaan
dari St. Johns wort. Reaksi-reaksi yang umum terjadi adalah reaksi
gangguan sistem saraf pusat dan perifer dan gangguan kejiwaan. Dua
kasus

merupakan

sindroma

serotonin

akibat

penggunaan

yang

bersamaan dengan sertralin (inhibitor 5-HT reuptake) dan interaksi


dengan venlafaksin. Terdapat dua kasus lainnya yang merupakan kasus
mania, akibat interaksi St. Johns wort dengan lithium pada satu kasus dan
interaksi dengan bupropion pada kasus lainnya. Efek sinergisme pada
obat antidepresan, agonis adrenergik (menyebabkan tremor, sakit kepala,
gelisah). Penurunan kadar digoxin jika diberikan bersamaan dengan St.
John Wort. Terjadi penolakan pada proses transplantasi jantung jika
diberikan bersamaan dengan cyclosporine (Imunosupresive).
Database reaksi obat merugikan dari WHO Collaborating Pusat
Pengawasan Obat International telah menerima 67 laporan kasus
interaksi

obat

dengan

wort

St

Yohanes.

Laporan-laporan

kasus

menunjukkan St Johns wort menginduksi CYP3A4 dan p-glikoprotein

16

intestinal. Obat yang mungkin untuk berinteraksi sebagaimana ditentukan


oleh laporan kasus atau uji klinis termasuk yang imunosupresan
siklosporin dan tacrolimus, HIV PI indinavir, HIV reverse transcriptase
inhibitor

nevirapine,

obat

antineoplastik,

imatinib

mesylate,

dan

benzodiazepin alprazolam, midazolam, dan quazepam, amitriptylline,


digoksin, fenoxfenadine, metadon, simvastatin, omeprazole, teofilin,
verapamil dan warfarin. Efektivitas kontrasepsi oral mungkin akan
terganggu dengan bersamaan St John wort. Ada sebuah laporan kasus
yang dipublikasikan menggunakan Wort St John dan anestesi umum.
Bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa semua obat-obatan herbal
termasuk Wort St Yohanes harus dihentikan 2 minggu sebelum operasi.
Menggabungkan Wort St John dengan re-uptake serotonin selektif
inhibitor dan antidepresan lain mungkin meningkatkan risiko syndrome
serotonin dan pusat reaksi sistem saraf, dan karena itu harus dihindari.
Kasus laporan tentang kemungkinan atau mungkin sindrom serotonin
yang terkait dengan penggunaan St Wort telah dilaporkan dengan
buspirone,

loperamide,

nefazodone,

venlaxafine.
2. Asian ginseng (Panax ginseng)

paroxetine,

sertraline,

dan

17

Kandungan kimia:
Lebih

dari

25

glikosida

saponin

triterpenoid

yang

disebut

Ginsenosida (meningkatkan aktivitas protein dan neurotransmitter pada


otak). Aksi glikosida pada kelenjar adrenal dapat mencegah hipertropo
adrenal.Flavonoid, glycans (panaxans), maltol, peptides, polysaccharide
fraction DPG-3-2, vitamins A, vitamins B6 and other B vitamins, volatile oil,
Zinc.
Khasiat:
Asian ginseng mengandung komponen steroid ginsenoside memiliki
khasiat sebagai antiplatelet.Ginsenosides ini memiliki sifat menghambat
CYP 2C9 dan CYP 3A4.

18

Ginsenosides
Interaksi obat:
a) Pengobatan jantung + Asian ginseng
Terjadi perubahan efek dari obat-obatan tekanan darah termasuk
calcium chanel bloker
b) Blood thinning medications + Asian ginseng
Terjadi penurunan efektifitas walfarin, selain itu ginseng dapat
menghambat aktivitas trombosit.Untuk alasan ini, sebaiknya juga tidak
digunakan bersama aspirin.
c) Kafein + Asian ginseng
Kafein dapat merangsang sistem saraf pusat, penggunaan bersama
ginseng dapat menambah efek depresen SSP sehingga menyebabkan
kegelisahan, berkeringat, insomnia, atau denyut jantung tidak teratur.
d) Psychiatric medication + Asian ginseng
Penggunaan bersama akan meningkatkan efek dari obat antipsikotik.
Ada laporan tentang kemungkinan interaksi antara ginseng Asia dan
obat antidepressan, phenelzine (yang termasuk kelas yang dikenal
sebagai inhibitor monoamine oxidase), sehingga gejala mulai dari
episode manik-seperti sakit kepala dan tremulousness.
e) Morfin + Asian ginseng
Asian ginseng dapat memblok efek penghilang rasa sakit dari morfin.

19

Ginseng umumnya tersedia sebagai ginseng Asia (Panax ginseng)


dan ginseng Amerika (Panax quinquefolius L.) yang taksonomi tanaman
yang sama tetapi berbeda secara kimia dalam hal kandungan ginsenosida
dan sedikit berbeda dalam biologi aktivitas (Blumenthal, 2003b). Ada
laporan kasus ginseng berinteraksi dengan diuretik loop dan dengan
phenelzine (Becker et al, 1996;. Shader dan Greenblatt, 1985; Jones dan
Runikis, 1987). Awal studi klinis menunjukkan bahwa ginseng Amerika
(Vuksan et al, 2000a, b, 2001;. Sievenpiper et al, 2003.) dan ginseng Asia
(Sotaniemi et al., 1995) mungkin meningkatkan risiko hipoglikemia
berdasarkan studi awal dan karenanya, seiring penggunaan ginseng
dengan obat antidiabetes dapat meningkatkan risiko hipoglikemia.
Ada laporan kasus interaksi yang mungkin dengan ginseng Siberia
(Eleutherococcus senticosus) dan digoksin dikaitkan dengan peningkatan
kadar serum digoksin tanpa gejala toksisitas (McRae, 1996). Seorang pria
74 tahun mengkonsumsi digoxin 0,25 mg setiap hari selama lebih dari 10
tahun kadar serum digoksin meningkat setelah menggunakan ginseng
Siberia. Kadar digoxin tidak menurun ketika regimen digoksin diturunkan
menjadi 0,125 mg dan 0,25 mg/hari atau ketika digoksin dihentikan.
Namun, kadar serum digoksin kembali normal ketika ginseng Siberia
dihentikan. Setelah rechallenge dengan ginseng Siberia 9 bulan
kemudian, kadar digoksin meningkat dan menurun kembali normal saat
produk dihentikan. Sifat interaksi tidak diketahui tetapi ginseng Siberia
mengandung eleutherosida yang mungkin telah mempengaruhi uji

20

digoksin. Para penulis berspekulasi bahwa kadar digoksin meningkat


disebabkan oleh seperti konstituen glikosida jantung sejak produk tersebut
diuji dan ditemukan. Namun, produk tidak diuji untuk kehadiran
eleutherosida dan karenanya, tidak diketahui apakah produk tersebut
benar-benar berisi ginseng Siberian. Seorang ahli herbal terkenal telah
membuat hipotesis bahwa produk tersebut mungkin telah tercemar
dengan sutra pohon anggur (Periploca sepium) yang dilaporkan
mengandung glikosida jantung.
3. American ginseng (Panax quinquefolius)

Kandungan kimia:
Ginseng Amerika mengandung ginsenosides jenis dammarane
sebagai senyawa aktif biologis utama.ginsenosides tipe Dammarane
meliputi 2 klasifikasi: 20 (S)-protopanaxadiol [ppd] dan 20 (S)protopanaxatriol [ppt] klasifikasi. Ginseng Amerika mengandung tingkat
tinggi Rb1, Rd (klasifikasi ppd) dan Re (klasifikasi ppt) ginsenosides - lebih
tinggi dari ginseng P. dalam satu penelitian.

21

Ginsenosides
Khasiat:
Ginseng Amerika mengandung komponen steroid ginsenoside
memiliki khasiat sebagai antiplatelet. Ginsenosides ini memiliki sifat
menghambat CYP 2C9 dan CYP 3A4.
Interaksi obat:
a) Obat antidiabetes + American ginseng
Terjadi penurunan kadar gula darah sehingga mengganggu efektivitas
obat antidiabetes termasuk insulin dan agen hipoglikemik oral
b) Blood thinning medication + American ginseng
Beberapa laporan menunjukkan bahwa ginsenosides mungkin dapat
menurunkan efektivitas warfarin
Ada pula penelitian yang dipublikasikan pada journal Annals of
Internal Medicine Juli 2004 yang menyebutkan bahwa ginseng Amerika
dapat menurunkan efek antikoagulan dari warfarin. Penelitian ini
merupakan penelitian dengan desain randomized, double blind, placebocontrol trial dandilakukan selama 4 minggu sertamelibatkan 20 orang
sehat yangdiberi warfarin selama 3 hari pada minggu pertama dan
keempat.Pada awal minggu kedua, pasiendiberi ginseng Amerika atau

22

placebo. Kemudian INR (International Normalized Ratio) dan kadar


warfarin dalam plasma diukur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
INR pasien menurun secara signifikan setelah pemberian ginsengselama
2 minggu dibandingkan dengan placebo. (Perbedaan antara kelompok
ginseng da placebo, -0,19 (CI 95%, Deviasi -0,36 s/d -0,07, P= 0,0012).
Begitu pula dengan kadar warfarin dalam plasma juga menurun secara
signifikan di kelompok ginseng, dibanding dengan kelompok placebo. INR
dan kadar warfarin dalam plasma berbanding lurus. Penelitian dilakukan di
General Clinical Research Center, University of Chicago, Chicago - Illinois.
Walaupun penelitian ini dilakukan pada orang sehat, namun hasil
penelitian ini dapat menjadi peringatan bagi para tenaga kesehatan
seperti dokter dan apoteker agar menginformasikan kemungkinan
terjadinya interaksi antara ginseng dan warfarin kepada pasien yang harus
minum warfarin. Pada publikasi Lancet tahun 2000, telah disebutkan pula
bahwa kasus perdarahan selain disebabkan oleh penggunaan yang
bersamaan antara ginkgo dan warfarin, dapat pula akibat penggunaan
yang bersamaan antara warfarin dengan garlic (Allium sativum), dong quai
(Angelica sinensis) atau danshen (Salvia miltiorrhiza).
4. Bawang Putih (Allium sativum)

23

Kandungan kimia :
Minyak atsiri, alisin
Khasiat :
Alisin mempunyai spektrum luas, artinya disamping membunuh
kuman penyakit juga bisa melicinkan, mencairkan dan memperlancar
bekuan darah.Keluhan hipertensi, kolesterol, migrain, stroke, bisa
disembuhkan dengan bawang putih tunggal.Scordinin dalam bawang putih
tunggal meningkatkan kekebalan dan stamina tubuh.

Interaksi Obat :

Antikoagulan/antiplatelet
Bawang putih memperlambat pembekuan darah sehingga dapat

meningkatkan resiko pendarahan. Beberapa obat tersebut adalah aspirin,


clopidogrel (Plavix), diklofenak (Voltaren, Cataflam) Ibuprofen (Advil,
Motrin), heparin, warfarin (Coumadin), dalteparin (Fragmin).

Warfarin
Ada laporan kasus beberapa pasien yang mengalami spontan

perdarahan selama dan setelah operasi yang terkait dengan konsumsi


sebelumnya dari bawang putih (Rose dkk, 1990;. Burnham, 1995;. Jerman
dkk, 1995). Inhibisi agregasi trombosit oleh konstituen bio-organik bawang
putih telah dibuktikan baik secara in vitro (Ariga dkk. 2000; Briggs et al,

24

2000) dan in vivo (Steiner dan Li,. 2001; Rahman dan Billington, 2000).
Sebuah diskusi tentang interaksi bawang putih dengan warfarin akan
dibahas lebih lanjut.
Alisin

telah

dilaporkan

berinteraksi

dengan

warfarin

yang

menyebabkan efikasi dari warfarin menurun (antagonis). Kasus di salah


satu rumah sakit Amerika menyatakan bahwa pasien yang mengkonsumsi
warfarin bersama dengan jus bawang putih terjadi penurunan INR
(internasional normalized ratio) yakni indikator untuk antikoagulan dalam
darah.

Inhibitor Protease
Bawang putih dapat mengurangi kadar inhibitor protease, obat

yang digunakan untuk mengobati HIV. Sehingga penggunaan bawang


putih dapat menurunkan efektivitas kerja obat inhibitor protease. Inhibitor
protease yang termasuk adalah indinavir, ritinavir, dan saquinavir.

Isoniazid
Bawang putih dapat mengurangi absorbsi isoniazid dalam tubuh.

Pil KB
Beberapa pil KB mengandung estrogen. Bawang putih dapat

meningkatkan pemecahan estrogen. Penggunaan bawang putih bersama


pil KB dapat menurunkan efektifitas pil KB sehingga perlu ditambahkan
kontrasepsi lain seperti kondom. Beberapa pil KB yang termasuk yaitu
etinil

estradiol

norethindrone.

dan

levonogestrel

(Triphasil),

etinil

estradiol

dan

25

Obat yang disintesis di hati


Penggunaan bawang putih dengan beberapa obat yang diubah dan

diuraikan oleh hati dapat merusak hati dan meningkatkan efek samping
dari obat tersebut. Beberapa obat yang diubah di hati (subtrat sitokrom
P450 2E1 (CYP2E1)) yaitu acetaminophen, chlorzoxazone (Parafon
Forte), etanol, teofilin, dan obat-obatan yang digunakan untuk anestesi
selama

operasi

seperti

enflurane

(Ethrane),

halotan

(Fluothane),

isoflurane (Forane), dan methoxyflurane (Penthrane).


Obat-obatan yang disintesis di hati (subtrat sitokrom P450 3A4
(CYP3A4)) yaitu obat jantung seperti kasium kanal bloker (diltiazem,
nicardipine, verapamil), obat kanker (etoposid, paclitaxel, vinblastine,
vinscristine,
glukokortikoid,

vindesine),
alfentanil

antijamur
(Alfenta),

(ketokonazole,
cisapride

itraconaxole),

(Propulsid),

fentanil

(Sublimaze), lidokain (Xylocaine), losartan (Cozaar), midazolam (Versed).


Bawang putih dapat menginduksi metabolisme CYP3A4 dari
saquinivir menghasilkan kadar plasma obat menurun (Piscitelli et al,
2002.). Sepuluh pasien sehat diberikan 1200 mg dari saquinivir tiga kali
sehari dengan makanan pada hari 1-4, 22-25, dan 36-39. Pada hari-hari
5-25 pasien diberi 2 bawang putih kapsul dua kali sehari, masing-masing
4,64 mg mengandung allicin dan 11,2 mg Allin. Area bawah kurva (AUC),
konsentrasi maksimum (Cmax) dan 8 jam plasma masing-masing tingkat
penurunannya 51%, 54%, dan 49%. AUC, konsentrasi maksimum dan 8
jam kadar plasma masing-masing kembali ke 65%, 61%, dan 71% dari

26

nilai awal, setelah periode washout 10 hari. Para peneliti berhipotesis


bahwa induksi metabolisme hepatik CYP3A4 dan atau induksi pglikoprotein sebagai penyebab kadar plasma saquinivir menurun. Pasien
yang memakai saquinivir harus disarankan untuk meminimalkan konsumsi
bawang putih atau bawang putih suplemen.
5. Cinnamon (Cinnamomum cassia)

Kandungan kimia:
Kayu manis atau cinnamon memiliki kandungan berbagai senyawa
kimia,

yaitu

minyak

atsiri

eugenol,

safrole,

juga

kandungan

sinamaldehyde, tanin, kalsium oksalat, damar, dan penyamak.


Khasiat :
Kayu manis juga mengandung senyawa kimia yang disebut PTP1B
yang

bekerja

mengaktifkan

senyawa

di

pankreas

dengan

cara

mengaktifkan sel beta yang berfungsi menghasilkan insulin.

PTB 1B
Interaksi obat:
a) Obat-obatan hepatotoksik
Penggunaan dosis besar dari kayu manis mungkin dapat
membahayakan hati, terutama pada orang dengan gangguan pada hati.

27

Penggunaan

bersamaan

dengan

obat-obatan

hepatotoksik

dapat

meningkatkan resiko terjadinya kerusakan hati.Beberapa obat yang dapat


membahayakan hati mengandung acetaminophen (Tylenol dan lain-lain),
amiodarone (Cordarone), carbamazepine (Tegretol), isoniazid (INH),
metotreksat (Rheumatrex), methyldopa (Aldomet), flukonazol (Diflucan),
itraconazole
phenytoin

(Sporanox),

(Dilantin),

eritromisin

lovastatin

(Erythrocin,

(Mevacor),

Ilosone,

pravastatin

lain-lain),

(Pravachol),

simvastatin (Zocor), dan banyak lainnya.


b) Obat antidiabetes
Kayu manis dapat menurunkan kadar gula darah, sementara obat
diabetes

juga

digunakan

untuk

menurunkan

kadar

gula

darah.

Penggunaan bersamaan menyebabkan kadar gula darah turun terlalu


rendah sehingga perlu dilakukan monitor secara teratur. Mungkin juga
perlu dilakukan penurunan dosis obat diabetes.Beberapa obat yang
digunakan untuk diabetes termasuk glimepiride, glyburide, insulin,
metformin, pioglitazon, rosiglitazon, klorpropamid, glipizide, tolbutamid, dll.
Dosis yang tepat untuk kayu manis tergantung pada beberapa faktor
seperti usia, kondisi kesehatan dll. Saat ini belum ada informasi ilmiah
yang cukup dalam penentuan dosis yang tepat.
6. Mengkudu (Morinda citrifolia)

28

Kandungan kimia:
Batang: Saponin,tanin, glucoside, calsium oksalat, sulfur, asam
format, peroksidase. Daun: Tanin, sulfur, asam format, peroksidase,
calsium oksalat, kalium sitrat, Vitamin K.
Khasiat :
Buah Noni mengandung sejenis fitonutrien, yaitu scopoletin yang
berfungsi untuk memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami
penyempitan serta membersihkan endapan penyebab arteroklerosis
dalam

pembuluh

darah

(penyempitan/penyumbatan

pembuluh

darah).Kandungan vitamin K yang tinggi juga bermanfaat sebagai factor


pembekuan darah.

Interaksi Obat :

29

Kandungan vitamin K pada buah mengkudu (noni jus) telah


dilaporkan berinteraksi dengan warfarin yang menyebabkan efikasi dari
warfarin menurun ( antagonis ).Kasus di salah satu rumah sakit Amerika
menyatakan bahwa pasien yang mengkonsumsi warfarin bersama dengan
jus mengkudu terjadi penurunan INR (internasional normalized ratio) yakni
indikator untuk antikoagulan dalam darah.
7. Ginkgo Biloba

Kandungan Kimia :
Tiklopidin
Khasiat :
Untuk meningkatkan memori dan untuk mengobati gangguan
peredaran darah.

Tiklopidin

Interaksi Obat :

30

Obat Antikonvulsan
Pada dosis tinggi Ginkgo bilobadapat menurunkan efektivitas terapi

ntikonvulsan seperti carbamazepine (Tegretol) atau asam valporik


(Depakote), dalam mengendalikan kejang.

Obat Antidepresan
Penggunaan Ginkgo biloba bersama dengan selective serotonin

reuptake inhibitor (SSRI) antidepresan-termasuk fluoxetine (Prozac),


sertraline (Zoloft), paroxetine (Paxit), dan escitalopram (Lexapro) dapat
menyebabkan sindrom serotonin. Kondisi ini ditandai dengan kekakuan,
takikardia (denyut jantung cepat), hipertermia (suhu tubuh yang tinggi),
gelisah, diaphoresis (berkeringat). Ginkgo biloba dapat meningkatkan efek
(baik dan buruk) dari obat antidepresean yang dikenal sebagai MAOIs,
seperti phenelzine (Nardil)

Obat Antihipertensi
Ginkgo biloba dapat menurunkan tekanan darah, sehingga

penggunaan Ginkgo biloba dengan obat antihipertensi harus dipantau.


Telah ada laporan dari interaksi Ginkgo biloba dan nifedipine (Procardia),
obat kalsium kanal blocker yang digunakan untuk menurunkan tekanan
darah dan mengobati aritmia.

Obat Antikoagulan
Ginkgo biloba memiliki sifat pengencer darah dan karena itu tidak

boleh digunakan bersama obat antikoagulan, seperti aspirin, clopidogrel


(palvix), heparin, tiklopridin (Ticlid), atau warfarin (Coumadin). Telah

31

dilaporkan penggunaan Ginkgo biloba dengan ibuprofen (Advil), obat


antiinflamsi non-steroid (NSAID)

Obat diabetes
Ginkgo biloba dilaporkan meningkatkan kadar insulin untuk orang

sehat dan menurunkan kadar insulin pada penderita diabetes melitus


sehingga

penggunaan

suplemen

Ginkgo

biloba

harus

di

bawah

pengawasan dokter.

Cylosporine
Ginkgo biloba dapat membantu melindungi sel-sel tubuh selama

pengobatan dengan obat imunosupresif (penurunan kekebalan) sklosporin

Trazodone
Telah ada laporan dari interaksi yang merugikan antara Ginkgo

biloba dan trazodone (Desyrel), obat antidepresan dapat mengakibatkan


pasien lansia mengalami koma.
8. Kecubung (Datura methel L.)

Kandungan Kimia :
Alkaloid turunan tropane, hiosiamin dan skopolamin yang besifat
antikholinergik.
Khasiat :

32

Alkaloid turunan

tropane dapat melebarkan kembali saluran

pernapasan yang menyempit akibat serangan asma.Lalu, skopolamin juga


mempunyai aktivitas depresan untuk susunan saraf pusat, sehingga kerap
digunakan sebagai obat antimabuk.Senyawa alkaloid ini terdapat di
semua bagian tumbuhan kecubung, mulai dari akar, tangkai, daun, bunga,
buah, hingga bijinya.Namun, kandungan terbesar terdapat pada akar dan
biji.

Skopolamin
Interaksi :
Berdasarkan

beberapa

mengandung senyawa

alkaloid

penelitian

dalam

daun

kecubung

skopolamina, meteloidina, hiosiamina,

norhiosiamina, dan kuskohirgia. Alkaloid-alkaloid tersebut berkhasiat


sebagai obat pereda kejang(spasmolitikum), dengan demikian efek
sinergisme dapat diperoleh jika dikombinasi dengan obat antikolonergik
atau simpatomimetik ( atropine sulfat, nicotine) Efek antagonis dapat
diperoleh jika dikombinasikan dengan obat kolinergik (pilokarpine) atau
antiadrenergik ( alfa boker, beta blokeR).

33

9. Willow bark (Salix Alba)

Kandungan kimia :
Asam salisilat
Khasiat :
Analgetikum

Asam salisilat
Interaksi Obat :
Disebabkan Non-selektif 'NSAID menghambat agregasi trombosit
dan menyebabkan toksisitas gastrointestinal, yang dapat mengakibatkan
pendarahan, risiko yang

meningkat pada pasien yang

memakai

antikoagulan.
10. Gymnema (Gymnema sylvestre)

Kandungan kimia:
Gymnemic acids
Khasiat :
Gymnemic acids yang memiliki efek farmakologi sebagai antidiabetik
(menurunkan kadar glukosa darah).

34

Asam Gymnemic
Interaksi obat:
a) Gymnema sylvestre mempunyai efek yang sinergis ketika dikombinasi
dengan glipizide atau insulin, sehingga meningkatkan resiko terjadinya
hipoglikemia.
b) Efek penurunan kolesterol dari obat-obat seperti crestor, lovastatin,
Lipitor, pravastatin, dan zocor dapat meningkat dengan penggunaan
bersama Gymnema sylvestre.
11. Seledri (Apium graviolens)

Kandungan kimia :
Herba seledri mengandung flavonoid, saponin, tannin 1%, minyak
atsiri 0,033%, flavo-glikosida (apiin), apigenin, kolin, lipase, asparagines,
zat pahit, vitamin (A,B dan C).

Apigen
Khasiat :

35

Apigen memiliki efek pelebaran pembuluh darah perifer dan apigenin


yaitu senyawa aktif yang dapat menurunkan tekanan darah (berfungsi
sebagai kalsium antagonis)
Interaksi Obat :
Pemberian per-oral dan intravena cairan segar seluruh bagian
tanaman dapat menurunkan tekanan darah sampai sebesar 50%. Efek
penurunan tekanan darah tersebut disebabkan karena terjadinya stimulasi
pada reseptor kimia (chemoreceptor) pada "carotid body" dan "aorticarch".
Dan efek ini ada kaitannya dengan sistem penghambatan saraf simpatik.
Oleh karena itu, tanaman ini bersifat sinergis jika diberikan bersamaan
dengan

agen

kolinergik

(pilokarpine,

fisostigmin)

atau

antagonis

adrenergic (alfa bloker dan beta bloker). Efek antagonis dapat ditemukan
jika dikombinasi dengan antikolinergik (atropine sulfat) atau agonis
adrenergik (Epinefrin/Norepinefrin).

12. Biji Pinang (Areca catechu L.)

Kandungan kimia:

36

Biji buah pinang mengandung alkaloid, seperti arekolin (C 8H13NO2),


arekolidin, arekain, arekaidin, guvakolin, guvasine dan isoguvasine,
katekin, tanin terkondensasi, tannin terhidrolisis, flavan, senyawa fenolik,
asam galat, getah, lignin, minyak menguap dan tidak menguap, serta
garam. Nonaka (1989) menyebutkan bahwa biji buah pinang mengandung
proantosianidin, yaitu suatu tannin terkondensasi yang termasuk dalam
golongan flavonoid.

arecoline
Khasiat:
Biji pinang biasanya dikunyah bersama dengan daun sirih (Piper
betle) dan ditambah kapur. Arecolin mempunyai aktivitas terhadap
jaringan lunak, sistem kardiovaskuler, saluran pencernaan dan adanya
efek terhadap susunan saraf pusat. Sensasi yang ditimbulkan pada saat
mengunyah sirih dengan biji pinang adalah euphoria, salivasi, perasaan
panas pada tubuh

dan meningkatnya kapasistas dan semangat untuk

bekerja. Namun memberikan efek negatif berupa: kebiasaan (habituasi),


ketagihan (adiksi) dan withdrawal symptoms. Proantosianidin mempunyai
efek antibakteri, antivirus, antikarsinogenik, antiinflamasi, antialergi, dan
vasodilatasi.
Interaksi Obat:

37

Efek obat antikolinergik seperti procyclidine dapat menurun jika


dikombinasikan

dengan

biji

pinang

atau

konstituennya,

arekolin.

Penggunaan bersama-sama obat kolinergik akan menyebabkan toksisitas.


Biji pinang dapat memperlambat

atau mempercepat denyut jantung

sehingga mengaburkan efek obat-obat yang berkaitan dengan hal


tersebut seperti beta bloker, penghambat saluran kalsium, atau digoksin.
Biji pinang dapat mempengaruhi kadar gula darah, meningkatkan efek
obat-obat inhibitor monoamin oksidase, ACE inhibitor, fenotiazin, obatobat penurun kolesterol, stimulansia, dan obat-obat tiroid.
13. Buah Cabai (Capsicum annuum)

Kandungan Kimia:
Buah Cabai (Capsicum annuum) adalah buah dari tanaman Cabai
suku Solanaceae dan jenis cabai lainnya. mengandung capsaicin yang
memberikan rasa pedas dan panas. Kandungan lain pada buah cabai
adalah vitamin A dan C, flavonoid dan karotenoid, pigmen yang
memberikan warna merah, kuning, dan orange pada tanaman dan
memiliki sifat antioksidan.
Khasiat:

38

Secara tradisional digunakan per oral sebagai karminatifum dan


sebagai rubifacient pada pemberian topikal. Efek farmakologi timbul
karena capsaicin melepaskan P-faktor dari neuron, sehingga dapat
menghilangkan rasa sakit. Capsaicin krim dapat mengurangi gatal dan
peradangan dari psoriasis, penyakit kulit tahan lama yang umumnya
muncul sebagai bercak merah pada kulit. Bagi pasien dengan gangguan
lambung (ulcer), pemberian capsaicin harus dihindari.
Interaksi Obat:

ACE Inhibitor
Penggunaan bersama dengan obat-obat ACE inhibitor akan terjadi

interaksi obat yang menimbulkan batuk. Obat-obat ini digunakan untuk


mengurangi tekanan darah tinggi. Orang-orang yang mengkonsumsi ACE
inhibitor harus berbicara dengan dokter terlebih dahulu sebelum
mengkonsumsi capsaicin. ACE inhibtor meliputi captopril (Capoten),
elaropril (Vasotec), fosinopril (Monopril), lisinopril (Zestril)

Penurun asam lambung


Capsaicin dapat meningkatkan asam lambung, membuat obat ini

kurang efektif. Obat yang dimaksudkan adalah cimetidine (Tagamet),


esomeprazole (Nexium), famotidine (Pepcid), omeprazole (Prilosec),
ranitidine (Zantac), obat-obat over the counter seperti Maalox, Rolaids,
Tums

Aspirin

39

Capsaicin dapat membuat aspirin kurang efektif dalam meredakan


nyeri dan meningkatkan efek aspirin sebagai antikoagulan sehingga dapat
meningkatkan resiko pendarahan.

Obat diabetes
Capsaicin dapat menurunkan kadar gula darah sehingga dapat

meningkatkan resiko hipoglikemia jika diberikan bersama obat diabetes.

Teofilin
Teofilin digunakan sebagai obat asma. Pemberian capsaicin

bersama dengan obat Teofilin akan meningkatkan absorbsi dan


bioavaibilitas dari obat ini. Hal ini bisa berbahaya karena tubuh terlalu
banyak menyerap teofilin.
14. Akar Valerian (Valeriana officinalis)

Kandungan Kimia:
Akar Valerian (Valeriana officinalis) adalah akar yang telah
dikeringkan dari tanaman Valeriana officinalis yang mengandung senyawa
aktif valepotriat dan seskuiterpene. Keduanya mempunyai sifat sedativum,
valepotriat bersifat cytotoksis, sedang senyawa seskuiterpene tidak.
Ekstrak air dari akarnya mengandung senyawa GABA yang dapat
menginduksi sedasi.

40

Khasiat:
Akar Valerian (Valeriana officinalis) telah digunakan sejak lama
sebagai sedatif-hypnotik pada keadaan insomnia atau pada kasus susah
tidur.
Interaksi Obat:

Obat Penenang
Valerian dapat meningkatkan efek dari obat yang memiliki efek

menenangkan, termasuk antikonvulsan seperti fenitoin (Dilantin) dan


asam valproat (Depakote), barbiturat, benzodiazepin seperti alprazolam
(Xanax) dan diazepam (Valium), obat untuk mengobati insomnia seperti
zolpidem (Ambien), zaleplon (Sonata), eszopicione (Lunesta), dan
Ramelteon (Rozelem), antidepresan trisiklik seperti amitripriline (Elavil)
dan alkohol. Hal yang sama berlaku untuk interaksi dengan herbal lainnya
dengan efek menenangkan, seperti chamomile, balsem lemon, dan catnip.

Obat anestesi
Valerian dapat meningkatkan efek anestesi sehingga perlu untuk

mendiskusikan penggunaannya dengan dokter apabila ingin melakukan


operasi.
15. Pare/Bitter melon (Momordica charantia)

41

Kandungan kimia:
Daun pare mengandung momordisin, momordin, asam trikosanik,
resin, asam resinat, saponin, vitamin A dan C serta minyak lemak terdiri
dari asam oleat, asam linoleat, asam stearat. Buah pare mengandung
alkaloid, momordisin, karoten, glikosida, saponin, terpenoid. Biji Pare
mengandung

momordisin,

saponin,

alkaloid,

triterpenoid,

asam

momordial, kukurbitasin, momorkurin, kukurbitin, kukurbitan.Akarnya


mengandung asam momordial dan asam oleanolat.
Khasiat :
Pare (juga dikenal sebagai bitter melon, bitter gourd, balsam pear,
cundeamor) adalah buah Momordica charantia yang berasal dari Asia dan
Amerika selatan. Efek penurunan glukosa darah dari pare mungkin karena
kandungan dari polipeptida P, suatu peptida penurun glukosa darah, juga
dikenal sebagai insulin sayuran (v-insulin). Zat ini efektif jika diberikan
subkutan.Tetapi aktivitas oralnya belum pasti.Senyawa penurun glukosa
darah lainnya yang telah diisolasi dari karela termasuk charantin
(glukosida sterol campuran pada buah) dan suatu vicine pirimidin
nukleosida ditemukan pada biji. Buah pare mungkin memiliki kedua efek,
insulin-like effect dan perangsangan pengeluaran insulin.

42

Efek hipoglikemik meningkat bila digunakan bersama dengan obat


hipoglikemik karena efek yang diamati dalam studi hewan. Namun,
laporan kasus masih kurang. Sedikit efek pada enzim sitokrom P450 dan
glutathione S-transferase diamati pada1percobaan.

Momordine
Interaksi obat:
Insulin dan obat-obatan hipoglikemia
Penggunaan bersama dapat menyebabkan interaksi aditif

Fenitoin, propranolol dan teofilin


Dalam uji klinis, piperin telah terbukti meningkatkan bioavailabilitas

fenitoin, propranolol dan teofilin. Meskipun dalam studi in vivo pada tikus
telah menunjukkan bahwa pengobatan piperin ditekan CYP2E1 ekspresi
dan ditingkatkan ekspresi 2B dan 1A. Perlu dicatat bahwa pengamatan
klinis disebabkan untuk isoform CYP untuk penelitian lebih lanjut.
16. Jahe (Zingiber officinale (L.) Rosc.)

43

Kandungan Kimia :
Jolad et al. (2004) melaporkan bahwa dalam jahe segar telah
teridentifikasi 63 senyawa, dimana 31 senyawa pernah dilaporkan dan 20
senyawa baru. Senyawa yang teridentifikasi antara lain gingerol ([4], [6],
[8]

dan

[10]-gingerol),

dihidroshogaol,

paradol

shogaol
([6],

[7],

([4],

[6],

[8],

[8],

[9],

[10],

[10]-shogaol),
[11],

dan

[3][13]),

dihidroparadol, turunan asetil gingerol, gingerdiol, mono dan turunan


diasetil gingerdiol, 1-dehidrogingerdion, diarilheptanoid, dan turunan metil
eter. Demikian juga dengan senyawa metil [4]-gingerol dan metil [8]gingerol, metil [4]-, metil [6]- dan metil [8]-shogaol, 5-deoksigingerols dan
metil [6]-paradol.
Khasiat :
Beberapa senyawa, termasuk gingerol, shogaol dan zingeron
memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis seperti efek antioksidan,
antiinflammasi, analgesik, antikarsinogenik dan kardiotonik. Senyawa [6]gingerol telah dibuktikan mempunyai aktivitas sebagai antipiretik, antitusif,
hipotensif, antiinflamasi dan analgesik, antitumor, antikanker, antioksidan,
antifungal. Selain itu, sangat efektif untuk mencegah sinar ultra violet B
(UVB) dan bisa sebagai terapi untuk mencegah kerusakan kulit. Pada
konsentrasi rendah ternyata [6]-gingerol and [6] shogaol dapat
menurunkan tekanan darah.

44

Jahe mempunyai kegunaan yang cukup beragam, antara lain


sebagai rempah, minyak atsiri, pemberi aroma, ataupun sebagai obat.
Secara tradisional, kegunaannya antara lain untuk mengobati penyakit
rematik, asma, stroke, sakit gigi, diabetes, sakit otot, tenggorokan, kram,
hipertensi, mual, demam dan infeksi .
Interaksi :

45

Dilaporkan dapat mengurangi aggregasi dari platelet melalui


inhibisis kerja enzim thromboksan syntetase. Jahe akan meningkatkan
resiko pendarahan bila diberikan bersama dengan obat-obat antikoagulan.
Efek sinergetik jahe dan nifedipin sebagai anti agregasi trombosit
pada relawan sehat dan pasien hipertensi telah dipelajari di Taiwan
(Young et al., 2006). Ditemukan bahwa persentase agregasi trombosit
yang diinduksi oleh kolagen, adenosine difosfat (ADP) dan epinefrin pada
pasien hipertensi lebih besar daripada orang normal. Baik itu aspirin atau
jahe dapat meningkatkan potensi efek anti agregasi trombosit dari
nifedipin

pada

relawan

normal

dan

pasien

hipertensi.

Hal

ini

menunjukkkan bahwa jahe dan nifedipin memiliki efek sinergetik sebagai


anti agregasi trombosit. Telah direkomendasikan bahwa kombinasi 1g jahe
dengan 10mg nifedipin dapat berguna dalam menghilangkan komplikasi
kardiovaskular dan serebrovaskuler akibat agregasi platelet.
17. Dong quai (Angelica sinensis)

Kandungan Kimia :
Coumarins, phytosterols, polysaccharides, ferulate, dan flavonoid.

46

Kumarin
Kegunaan/ Khasiat :
Dong quai biasanya digunakan untuk masalah kesehatan wanita,
kondisi kardiovaskular, inflamasi, sakit kepala, infeksi, anemia ringan,
kelelahan dan hipertensi. Dong quai mengandung senyawa antispasmodik
yang

dinamakan

butylidenephthalide

yang

dapat

meredakan

dysmenorrhea kram otot melalui efek relaks pada otot uterus. Biasanya
digunakan untuk meredakan gejala vasomotor menopause seperti hot
flashes. Memiliki efek antiosteoporosis karena aktivitas estrogennya.
Interaksi Obat :
Dong quai mengandung derivat kumarin dan data dari studi pada
kelinci menunjukkan penurunan waktu protrombin secara signifikan ketika
Dong quai diberikan secara bersamaan dengan warfarin. Dong quai dapat
meningkatkan efek antikoagulan dari obat warfarin
konsekuensi

dapat

meningkatkan

resiko

perdarahan.

dan sebagai
Penggunaan

bersamaan Dong quai dengan warfarin seharusnya dihindari. Karena efek


antiplatelet dan antikoagulannya maka harus diberikan dengan hati-hati
dengan herbal atau suplemen yang juga memperlambat pembekuan
darah seperti ginkgo, garlic dan jahe untuk mengurangi resiko perdarahan
dan memar. Hindari dong quai untuk penanganan hipertensi karena
mempunyai aktifitas estrogen.

47

18. Danshen (Salvia miltorrhiza)

Kandungan Kimia :
Antioksidan yang dinamakan asam salvianolic atau salvianolic acid
B memiliki proteksi terhadap gangguan serebrovaskular. Dihydrotanshinone, tanshinone I, dan tanshinone IIA.

Tanshinone IIA

Salvianolic Acid B

Khasiat :
Tanshinone IIA adalah satu dari kebanyakan kandungan kimia yang
berlimpah dari akar danshen yang memiliki efek antiinflamasi dan
antioksidan,

juga

digunakan

dalam

berbagai

penyakit/gangguan

kardiovaskular dan serebrovaskular, pengobatan disfungsi ginjal.


Danshen digunakan untuk masalah sirkulasi, stroke, nyeri dada
(angina pectoris) dan penyakit pembuluh darah dan jantung lainnya.
Danshen juga digunakan untuk gangguan menstruasi, penyakit hati

48

kronis. Juga dapat digunakan untuk masalah kulit seperti akne, psoriasis
dan eksema, pada memar dan pengobatan luka.
Interaksi Obat :
a) Digoxin (Lanoxin) berinteraksi dengan Danshen
Digoxin (Lanoxin) membantu detak jantung lebih kuat. Danshen
juga dapat mempengaruhi jantung. Konsumsi danshen bersama denga
digoxin dapat meningkatkan efek dari digoxin dan meningkatkan resiko
efek samping.
b) Antikoagulan/antiplatelet berinteraksi dengan Danshen
Danshen

dapat

memperlambat

pembekuan

darah

sehingga

konsumsi danshen bersama dengan obat-obatan antikoagulan yang juga


memperlambat pembekuan darah dapat meningkatkan resiko pendarahan
dan memar. Beberapa obat yang memperlambat pembekuan darah
seperti aspirin, clopidogrel (Plavix), diclofenac (Voltaren, Cataflam),
ibuprofen (Advil, Motrin), naproxen (Anaprox, Naprosyn), dalteparin
(Fragmin), enoxaparin (Lovenox), heparin, warfarin (Coumadin).
19. Kava (Piper methysticum)

Kandungan Kimia :

49

Akar kava segar mengandung 80% air. Akar kava kering


mengandung aekitar 43% pati, 20% serat, 15% kavalactone, 12% air,
3,2% gula, 3,6^% protein dan 3,2% mineral. Kandungan kavalactone
terbesar ada di bagian akar.

kavalactone
Khasiat :
Kava telah digunakan untuk kegelisahan dan stres. Beberapa studi
menunjukkan bahwa ekstrak kava memiliki efek aktivitas anxiolitik
dibandingkan terhadap plasebo untuk pengobatan simptomatik untuk
anxietas. Dengan demikian, ekstrak kava mungkin merupakan alternatif
yang efektif untuk antidepresan trisiklik dan bensodiazepin untuk
pengobatan gangguan kecemasan. Kebanyakan studi menggunakan
formulasi ekstrak kava WS 1490 terstandarisasi yang mengandung 70%
kavalactone. Jerman, Swiss, dan Kanada telah melarang produk yang
mengandung kava karena risiko cedera hati. US FDA telah mengeluarkan
peringatan keselamatan publik tentang kava dan masalah hati.
Interaksi Obat :
a. Alkohol
Telah dilaporkan bahwa penggunaan bersamaan alkohol dan
ekstrak kava memberikan efek sedatif aditif pada tikus. Meskipun efek

50

aditif ini masih belum diujikan pada manusia. Tapi penggunaan kava telah
menunjukkan induksi sedasi. Mengenai fungsi kognitif, kava telah
menunjukkan adanya perusakan kognitif yang aditif ketika menggunakan
dengan alkohol jika dibandingkan terhadap plasebo dan penggunaan
alkohol sendiri.
b. Anxiolytics

(CNS

depressants

seperti

benzodiazepines

dan

barbiturates)
Kava memiliki potensi aditif depresan SSP (seperti efek anxiolitik
dan sedasi) dengan benzodiazepine dan bariturat.
c. Dopamine Agonist - Levodopa
Satu dari efek samping kronik levodopa dari pengalaman pasien
Parkinson adalah on-off fenomena dari fluktuasi gerak dimana aka nada
periode osilasi/goyangan antara on dimana pasien mengalami peredaan
gejala

dan off dimana efek terapetik tiba-tiba menghilang. Ketika

menggunakan

levodopa

dan

kava

bersama

peningkatan frekuensi dari fenomena on-off ini.

menunjukkan

ada

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
a) Interaksi obat dapat didefinisikan sebagai modifikasi efek suatu obat
akibat obat lain yang diberikan pada awalnya atau diberikan
bersamaan; atau bila dua atau lebih obat berinteraksi sedemikian rupa
sehingga keefektifan atau toksisitas suatu obat atau lebih berubah.
b) Interaksi

farmakodinamik

dapat

terjadi

ketika

produk

herbal

menghasilkan aktivitas aditif, sinergis, atau antagonis. Interaksi


farmakokinetik terjadi ketika produk herbal mengubah absorbsi,
distribusi, metabolisme, ikatan protein, atau ekskresi dari obat yang
berakibat pada perubahan kadar obat atau metabolitnya. Sebagian
besar bukti terkini dari interaksi obat farmakokinetik melibatkan enzim
pemetabolisme obat dan transporter obat.
c) Untuk menghindarkan adverse efek yang tidak diduga dan tidak
diinginkan, sebaiknya pemberian obat Herbal pada pengobatan, tidak
diberikan bersama dengan obat modern. Juga harus dihindari
pemberian obat herbal pada wanita hamil dan menyusui serta pada
anak-anak, karena data penelitian tentang ini masih belum lengkap.
d) Contoh-contoh tanaman obat yang dapat berinteraksi dengan obat
kimia yaitu St. Johns wort, Asian ginseng, American ginseng,
Mengkudu, Bawang putih, Seledri, Kecubung, Kayu manis, Ginkgo
biloba, Willow bark, Gymnema.
DAFTAR PUSTAKA
51

52

1. Stockley, A. (2008). Stockleys Drug Interaction. Edisi kedelapan. Great


Britain: Pharmaceutical Press. Halaman 1 - 9
2. World Health Organization (WHO)- Leprosy Group 2003. Leprosy. In :
Cook GC., Zumla A. (Eds). Mansons Tropical Diseases. 21 st ed.
Saunders. London. P 1065-1084
3. Philp,Richard B., Herbal-Drug Interactions and Adverse Effects., New
York, Mc Graw Hill. 2004.
4. Aslam M, Tan CK, Prayitno A. Farmasi Klinis: Menuju Pengobatan
Rasional dan Penghargaan Pilihan Pasien. PT. Elex Media
Komputindo. Jakarta. 2003.
5. Chavez ML. Herbal-Drug Interactions. Department of Pharmacy
Practice. Midwestern University College of Pharmacy-Glendale
Glendale, Arizona. 2008.
6. Merrily A. Kuhn. Herbal Remedies: Drug-Herb Interactions. American
Association of Critical-Care Nurses. 2002.
7. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Obat
Tradisional & Suplemen Makanan dengan Efek Mirip Hormon. Volume
10 No 1. Jakarta Pusat. 2009.
8. Yuan, Chun-Su, Wei G, et.al. Brief Communication: American Ginseng
Reduces Warfarins Effect in Healthy Patients, Annals of Internal
Medicine 2004 July 6, 141 (1), 23-27. Fugh-Berman A, Herb-drug
interaction (Abstract), Lancet 2000 Jan 8; 355 (9198): 134-8
9. Qhaseesh M. Herbs-Drugs Interaction. Pharmacology Departement.
10. Ebadi, Manuchair. Pharmacodynamic Basic of Herbal Medicine,
second Ed.,London, Taylor & Francis. 2007.
11. Capsicum Peppers. Review of Natural Products. Facts & Comparisons
4.0. October 2013. Available from University of Maryland Medical
Center (UMMC). Accessed December 25th, 2014.
12. Cat's Claw. Review of Natural Products. Facts & Comparisons 4.0.
2007. Available from University of Maryland Medical Center (UMMC).
Accessed December 25th, 2014.
13. Garlic. Review of Natural Products. Facts & Comparisons 4.0. 2007.
Available from University of Maryland Medical Center (UMMC).
Accessed December 25th, 2014.

53

14. Ginkgo. Review of Natural Products. Facts & Comparisons 4.0 2010.
Available from University of Maryland Medical Center (UMMC).
Accessed December 25th, 2014.
15. Valerian. Review of Natural Products. Facts & Comparisons 4.0. 2007.
Available from University of Maryland Medical Center (UMMC).
Accessed December 25th, 2014.

54

HERBAL
Boldo (Peumus
boldus) (dalam
kombinasi dengan
fenugreek)
Bawang putih
(Allium sativum)
Capsicum
(Capsicum
annuum)
Danshen (Salvia
miltorrhiza)
Dong quai
(Angelica sinensis)

Tabel Data Interaksi Obat Herbal


OBAT
KOMENTAR
Warfarin

Konstituen Boldo
mempunyai aktivitas
antiplatelet

risiko
perdarahan

Warfarin

Bawang putih memiliki


aktivitas antiplatelet

efek obat

Saquinavir

Induksi enzim CYP3A4

efek obat

ACE inhibitor

Peningkatan risiko
batuk

toksisitas
obat

Warfarin

Warfarin

Fenugreek
(Trigonella jenis)
yang
dikombinasikan
dengan boldo

Warfarin

Fiddlehead

Warfarin
Aspirin

Haloperidol

Ginkgo (Ginkgo
biloba)

Ibuprofen
Omeprazole
Trazodone

Valproik asam
Ginseng, Amerika
(Panax
quinquefolius)

MEKANISME

Warfarin

Danshen menurun
paruh warfarin
Dong quai
mengandung turunan
kumarin; Danshen
menurun paruh
warfarin
Konstituen Fenugreek
mempunyai aktivitas
antiplatele
Fiddlehead
containsvitaminK
Ginkgo memiliki
aktivitas antiplatelet
Ginkgo dapat
mengikat radikal
bebas yang dihasilkan
oleh aktivitas
hyperdopaminergic
Ginkgo memiliki
aktivitas antiplatelet
Induksi enzim
CYP2C19
Ginkgo mungkin
memiliki aktivitas
GABA-ergic
Kontaminasi daun /
benih yang mungkin
mengandung
neurotoksin
Tidak diketahui

efek obat

efek obat

risiko
perdarahan

efek obat
risiko
perdarahan
toksisitas
obat
risiko
perdarahan
efek obat
efek obat

toksisitas
obat

efek obat

55

Ginseng Asia
(Panax ginseng)
Ginseng, Siberian
(Eleutherococcus
senticosus)

Phenelzine
Digoxin

Jahe (Zingiber
officinale)

Phenprocoumon

Juice noni
(Morinda citrifolia)

Warfarin

Kava (Piper
methysticum)

Alprazolam
Levodopa

Tidak diketahui
Salah elevasi digoksin
mekanisme tidak
diketahui
Jahe dapat
menghambat sintesa
tromboksan dan / atau
menurunkan agregasi
trombosit
Jus Noni mengandung
vitamin K
Efek aditif depresan
SSP
Kava mungkin
antagonis dopamin

Kedelai (Glycine
max)

Warfarin

Tidak diketahui

Lycium (Lycium
barbarum)

Warfarin

Induksi CYP2C9 oleh


Lycium

Minyak peppermint
(Mentha piperita)
Pepaya
Pinang (Areca
catechu)
Psyllium (Plantago
spesies)
St John's Wort
(Hypericum
perforatum)

Nifedipin
Warfarin
Procyclidine
Carbamzepine
Lithium

Meningkatkan oral
bioavailabilitas
Tidak diketahui
Pinang memiliki
aktivitas kolinergik
Psyllium menurunkan
absorbs
Psyllium menurunkan
absorbs

Alprazolam

Induksi CYP3A4

Amitriptyline

Induksi CYP3A4

Buspirone

Induksi sindrom
serotonin

Chlorzoxazone
Siklosporin
Digoxin
Fenoxfenadine
Generalanesthetic
agen (fentanyl,
propofol,
sevoflurance)
Imatinib
Indinavir

Induksi CYP2C19
Induksi CYP3A4 dan
modulasi Pglikoprotein
Modulasi Pglikoprotein
Modulasi Pglikoprotein

toksisitas
obat
Tidak ada
efek

risiko
perdarahan

efek obat
efek obat
efek obat
efek obat
risiko
perdarahan
efek obat
efek obat
efek obat
efek obat
efek obat
efek obat
efek obat
toksisitas
obat
efek obat
efek obat
efek obat
efek obat

Tertunda munculnya
mekanisme tidak
diketahui

toksisitas
obat

Induksi CYP3A4
Induksi CYP3A4

efek obat
efek obat

56

Irinotecan
Loperamide
Mephytoin
Metadon
Midazolam
Nefazodone
Nevirapine

Omeprazole

Oral kontrsasepsi
Paroxetine
Phenprocoumon
St John's Wort
(Hypericum
perforatum)
Rosiglitazone
Sertraline
Sertraline
Simvastatin
Tacrolimus
Teofilin
Trazodone
Venlafaxine
Verapamil
Vorikonazol
Teh hijau (Camellia

Warfarin
Warfarin

Modulasi Pglikoprotein
Induksi sindrom
serotonin
Induksi CYP2C19
Induksi gejala
penarikan (symptoms
withdrawal)
Induksi CYP3A4 di
usus
Induksi sindrom
serotonin
Induksi CYP3A4 dan
modulasi Pglikoprotein
Induksi dari kedua
CYP3A4 dan
CYP2C19
Induksi CYP3A4 dan
modulasi Pglikoprotein
Induksi sindrom
serotonin
Menurunkan
bioavailabilitas
Induksi CYP3A4 dan
modulasi Pglikoprotein
Induksi CYP2C8
Induksi sindrom
serotonin
Induksi sindrom
serotonin
Induksi CYP3A4
Induksi CYP3A4
Induksi CYP1A2
(hanya pada
perempuan)
Induksi sindrom
serotonin
Induksi CYP3A4 dan
modulasi Pglikoprotein
Induksi CYP3A4 di
usus
Induksi CYP2C19,
CYP3A4 dan CYP2C9
Induksi CYP2C9
Teh hijau mengandung

efek obat
toksisitas
obat
efek obat
toksisitas
obat
toksisitas
obat
toksisitas
obat
efek obat

efek obat

efek obat
toksisitas
obat
efek obat
efek obat
efek obat
toksisitas
obat
toksisitas
obat
efek obat
efek obat
efek obat
toksisitas
obat
efek obat
efek obat
efek obat
efek obat
efek obat

57

sinensis)

vitamin K

Anda mungkin juga menyukai