Anda di halaman 1dari 3

ONLINE

NURSING STAF BY LAW (NSBL)/ PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN


RUMAH SAKIT ...........................................

Sistematika Penulisan NSBL sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN

Terdiri dari Latar belakang, Pengertian NSBL, Karakteristik staf keperawatan, Manfaat NSBL
sesuai kebijakan masing-masing rumah sakit mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan
(PMK) nomor 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan di Rumah Sakit dan Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit (Tata Kelola Rumah Sakit/ Government Leadership and Directing,
Kualifikasi Pendidikan Staf/ Staf Qualification and Education) untuk menciptakan tata kelola
klinis Staf Keperawatan yang baik.

II. KETENTUAN UMUM

Pada bab ini menjelaskan tentang pengertian-pengertian, seperti yang tercantum dalam PMK
nomor 49 tahun 2013 pasal 1, dan hal lain yang perlu ditambahkan seperti klasifikasi Rumah
Sakit, Pelayanan Keperawatan, pelayanan kebidanan, praktik keperawatan/ kebidanan, asuhan
keperawatan/ kebidanan, staf keperawatan/ kebidanan, profesionalisme, Jenjang karir,
Kompetensi, Asesmen Kompetensi, Level Kompetensi, Audit Klinis, Panitia Adhoc, Area Klinis dan
Area Kerja.

III. TUJUAN
Pada bab ini menjelaskan tujuan dibentuknya Komite Keperawatan yang dapat dilihat dalam
PMK nomor 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan di pasal 2, 4, dan 5. Disamping itu juga
menjelaskan tersusunnya NSBL yang dapat dilihat pada Lampiran Bab III tentang petunjuk teknis
NSBL.

IV. KEWENANGAN KLINIS


Pada bab ini menelaskan tentang pola penentuan atau pemberian kewenangan klinis yang
dapat dilihat pada PMK nomor 49 tahun 2013 di pasal 3 dan PMK nomor 40 tahun 2017 tentang
Jenjang Karir Profesional Perawat Klinis. Kewenangan klinis ini diberikan setelah selesai
pelaksanaan asesmen kompetensi disesuaikan dengan area klinis yang menggambarkan
kelompok keilmuan yang ada di Rumah Sakit masing-masing.
Kewenangan klinis juga dapat diberikan sesuai area klinis berdasarkan kebutuhan pelayanan
atau penempatan staf keperawatan yang mengacu pada level kompetensi dan area klinis yang
dimiliki.
Kemudian dijelaskan pula tentang kategori kewenangan klinis mandiri, delegatif, dan mandat
yang dapat dilihat pada Undang-undang nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan, Undang-
undang nomor 4 tahun 2019 tentang Kebidanan, PMK nomor 26 tahun 2019 tentang Peraturan
Pelaksana Undang-Undang nomor 38 tahun 2014.

1 Forum Komite Keperawatan Indonesia ( RKKI )


2019
V. PENUGASAN KLINIS
Pada bab ini akan penjelasan sebagaimana yang tercantum 49 tahun 2013 pasal 4 dan
Standar Akreditasi terkait Penugasan klinis. Disamping itu juga dijelaskan pula bahwa
penugasan klinis merupakan bagian dari uraian jabatan setiap staf keperawatan.

VI. HAK DAN KEWAJIBAN STAF KEPERAWATAN


Penjelasan sesuai dengan undang-undang nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawaan dan
Undang-undang nomor 4 tahun 2019 tentang Kebidanan serta PMK nomor 26 tahun 2019
tentang peraturan pelaksanaan Undang-Undang nomor 38 tahun 2014.

VII. KOMITE KEPERAWATAN


Sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 77 tahun 2015 tentang Pedoman Organsasi Rumah
Sakit dipasal 6, dan PMK nomor 49 tahun 2013 Pasal 5 – 14, 16 – 18, diantaranya berisikan:
penjelasan Komite Keperawatan, keanggotaan Komite Keperawatan, kedudukan, tugas
pokok dan fungsi, kewenangan, Komite Keperawatan, Panitia Ad Hoc, Anggaran, Pembinaan
dan Pengawasan Komite Keperawatan, Rapat-rapat Komite Keperawatan.

VIII. SUB KOMITE KREDENSIAL


Sesuai PMK 49 tahun 2013 Pasal 10 ayat 2,Pasal 11 ayat 2 & Pasal 12, Pasal 18, diantaranya
berisikan:Tujuan umum,Tujuankhusus, Standar kompetensi, Kegiatan kredensial, Kegiatan
rekredensial, dan Standar Akreditas RumahSakit.

IX. SUB KOMITE MUTU PROFESI


Sesuai PMK nomor 49 tahun 2013 di Pasal 10 ayat 3, Pasal 11, ayat 3 danPasal 12,
diantaranyaberisikan:Tujuan, Audit Klinis: ruanglingkup, perandan langkah2 pelaksanaan,
Rekomendasi pendidikan berkelanjutan, Proses pendampingan staf keperawatan, kegiatan
rekredensial, dan Standar Akreditas Rumah Sakit.

X. SUB KOMITE ETIK DAN DISIPLIN PROFESI


Sesuai dengan Undang-undang Keperawatan nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan di pasal
37, dan PMK nomor 49 tahun 2013 di Pasal 10 ayat 4, pasal 11 ayat 4 danPasal 12, diantaranya
berisikan: Tujuan, Prinsip-prinsip etik, Landasan kerja Sub Komite Etik, Tolok uku rupaya
pendisiplinan perilaku, Pelaporan etik, pemeriksaanetik, pembentukan Tim Ad Hoc, Pengambilan
keputusan etik, Pembinaan etik, dan StandarAkreditas Rumah Sakit.

XI. PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN,

2 Forum Komite Keperawatan Indonesia ( RKKI )


2019
Yang berisikan Tujuan, kualifikasi keanggotaan Komite Keperawatan, masa kerja keanggotaan
Komite Keperawatan, Kelompok keperawatan, dan Fokus pengembangan ilmu keperawatan yang
disesuaikan dengan masing-masing Rumah Sakit.

XII. PELAKSANAAN TATA KELOLA KLINIS


Yang berisikan: Penugasan klinis dalam keadaan Kejadian Luar Biasa, kewajiban kelompok
keperawatan, membuat panduan, SOP, IK dan form, Prinsip pelaksanaan koordinasi, integrasi n
dan sinkronisasi, bimbingan, pembinaan dan pengawasan dari setiap kelompok keperawatan

XIII. AMANDEMEN/ PERUBAHAN


Berisikan pernyataan peluang perubahan yang dimungkinkan dalam rangka harmonisasi regulasi
internal Rumah Saki atau regulasi Nasional serta perkembangan keilmuant erkaitstafkeperawatan

XIV. KETENTUAN PENUTUP


Berisikan penjelasan masa berlaku NSBL dan waktu penetapan NSBL, pelaksanaan pengawasan.

XV. DAFTAR PUSTAKA


Berisi sumber rujukan yang dijadikan sebagai acuan

3 Forum Komite Keperawatan Indonesia ( RKKI )


2019

Anda mungkin juga menyukai