Anda di halaman 1dari 22

LABORATORIUM ANALITIK INSTRUMEN

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN


MODUL : Kalibrasi Alat Ukur Suhu
PEMBIMBING : Eko Adrijanto, LRSC, PhD

Praktikum : 24 Maret 2015


Penyerahan : 31 Maret 2015
(Laporan)

Oleh :

Kelompok : VI
Nama : 1. Marwita Wahyuni 141431019
2. Mizanul Islam 141431023
3. Nurcholifah Maharani 141431025
4. Rina Mega S 141431027
5. Silmi Faiza N 141431029
Kelas : 1A

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2015
Bab I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap instrument ukur diharapkan mampu menunjukkan nilai sebenarnya dari
medium terukur. Selain itu instrument yang baik harus memiliki tingkat kepercayaan
pengukuran yang setiap saat dalam rentang waktu yang lama. Namun karena berbagai
kondisi seperti sifat fisik peralatan dan lingkungan, penunjukkan instrument alat ukur
akan berubah dari waktu ke waktu. Perubahan itu menyebabkan penyimpangan nilai
pengukuran dari nilai sebenarnya. Oleh sebab itulah diperlukan kalibrasi secara
periodic untuk mengatasinya.

1.2 Tujuan
1. Mampumelakukankalibrasi instrument ukursecarabaikdanbenar.
2. Menentukan ketelitian dan ketepatan instrumen ukur.
Bab II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Suhu


Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan
alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba.
Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk
mengukur suhu dengan valid.
2.2 Jenis Termometer

2.2.1 Termometer Raksa


Raksa memiliki kelebihan, yaitu pemuaian yang kecil saja akan
menimbulkan perubahan volume yang besar pada panjang kolom raksa. Air
raksa digunakan sebagai pengisi termometer karena air raksa mempunyai
keunggulan :
1. Air raksa penghantar panas yang baik.
2. Pemuaiannya teratur.
3. Titik didihnya tinggi.
4. Warnanya mengkilap.
5. Tidak membasahi dinding.
Selain memiliki keunggulan, raksa juga memiliki kelemahan, antara lain :
1. Harganya mahal
2. Tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu rendah
3. Raksa adalah zat yang berbahaya (sering disebut air keras), sehingga
berbahaya jika tabungnya pecah.
2.2.2 Termometer Alkohol
Selain raksa, alkohol juga dapat digunakan untuk mengisi pipa
termometer. Penggunaan alkohol sebagai bahan pengisi tabung termometer
dalam penggunaan sehari-hari, tidak sebanyak raksa. Alkohol digunakan untuk
mengisi pipa termometer karena alkohol memiliki keunggulan, antara lain :

1. Titik bekunya rendah.


2. Harganya murah.
3. Alkohol mudah memuai
Sedangkan alkohol juga memiliki kelemahan, antara lain :
1.Tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang tinggi
2.Membasahi dinding kaca
3.Tidak berwarna, sehingga harus diberi warna agar mudah terlihat

2.2.3 Termometer Infra Merah

Termometer inframerah mengukur suhu menggunakan radiasi kotak hitam


(biasanya inframerah) yang dipancarkan objek. Kadang disebut termometer laser
jika menggunakan laser untuk membantu pekerjaan pengukuran, atau termometer
tanpa sentuhan untuk menggambarkan kemampuan alat mengukur suhu dari jarak
jauh. Dengan mengetahui jumlah energi inframerah yang dipancarkan oleh objek
dan emisi nya, Temperatur objek dapat dibedakan.

Desain utama terdiri dari lensa pemfokus energi inframerah pada detektor,
yang mengubah energi menjadi sinyal elektrik yang bisa ditunjukkan dalam unit
temperatur setelah disesuaikan dengan variasi temperatur lingkungan. Konfigurasi
fasilitas pengukur suhu ini bekerja dari jarak jauh tanpa menyentuh objek. Dengan
demikian, termometer inframerah berguna mengukur suhu pada keadaan dimana
termokopel atau sensor tipe lainnya tidak dapat digunakan atau tidak menghasilkan
suhu yang akurat untuk beberapa keperluan.

2.3 Kalibrasi

Secara etimologi, kalibrasi berarti peneraan. Dalam bidang pengukuran,


kalibrasi adalah menempatkan penunjukkan instrumen ukur dengan instrumen standar
pada kondisi tertentu. Setelah kalibrasi sebuah instrumen ukur dapat diketahui:

1. Ketepatan atau akurasi instrumen ukur; serta


2. Hubungan antara pembacaan instrumen ukur standar dan pembacaan
instrumen ukur terkalibrasi;

Data dari kalibrasi instrumen ukur dapat ditampilkan dalam bentuk tabel (calibration
report) atau dalam bentuk grafik berupa kurva kalibrasi.
2.4 Ketelitian (presisi) dan ketepatan (akurasi)

Ketelitian ukur adalah rentang error maksimum dalam arah negatif dan positif
dari beberapa kali pengukuran dalam rentang waktu tertentu. Repeatability dapat
ditentukan dari calibration report dengan mencari deviasi terbesar antara dua
pembacaan data pada tiga kali pengukuran pada masukan yang sama.

Ketepatan (akurasi) adalah tingkat kedekatan nilai terukur dengan nilai


standar. Dengan kata lain, akurasi menunjukkan seberapa dekat hasil pengukuran
dengan nilai sebenarnya. Ketepatan dinyatakan dengan nilai "ketidaktepatan" atau
"ketidakpastian" pengukuran.

Contoh -1

Ketepatan instrumen ukur = ± 0,1 . Artinya nilai ketidaktepatan instrumen ukur

adalah 0,1 di atas atau di bawah nilai sebenarnya.

Ketelitian (presisi) adalah tingkat keterulangan pengukuran pada kondisi dan


rentang waktu tertentu. Dengan kata lain,ketelitian menunjukkan seberapa konsisten
hasil pengukran mempunyai pembacaan yang sama. Ketelitian dinyatakan dengan
nilai “ketidaktelitian” pengukuran.

Contoh -2

Ketelitian instrumen ukur = ± 0,1 . Artinya nilai ketidaktelitian instrumen ukur

adalah 0,1 di atas atau di bawah nilai pengukuran.

Perhitungan Ketepatan dan Ketelitian

Penentuan ketepatan dan ketelitian instrumen ukur melalui tahap berikut

1. Membuat persamaan kurva kalibrasi dari seluruh rentang pengukuran dengan


regresi linier

Dengan : = nilai terukur hasil regresi


= intersep

= slope

= nilai standar
2. Hitung koreksi dengan rumus:

Q = Pstandar – P alat

Dimana :
Pstandar = pembacaan termometer digital standar
P alat = Pembacaan termometer digital yang di kalibrasi
3. Menghitung deviasi standar untuk seluruh pengukuran

4. Tentukan nilai (t) dari tabel distribusi-t


5. Nilai ketelitian pengukuran

6. Nilai hasil pengukuran sebenarnya adalah,

7. Menghitung ketidakpastian atau ketepatan pengukuran ( ),

Atau dalam persen skala penuh,

Dengan, = batas nilai maksimum skala instrumen ukur

= batas nilai minimum skala instrumen ukur


Bab III

PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


 Termometer Standar Infra Merah 1 buah
 Termometer Alkohol 1 buah
 Termometer Raksa 1 buah
 Gelas kimia 5 buah
 Hot Plate 1 buah
 Es Batu
 Air Kran
3.2 Prosedur kerja

Termometer Termometer Termometer


Infra Merah Alkohol Raksa

(1) Gelas kimia-1 (es mencair)

(2) Gelas kimia-2 (air kran)

(3) Gelas kimia-3 (air hangat)

(4) Gelas kimia-4 (air panas)

Ulangi hbutir (1) sampai (4), hanya dimulai dari


suhu tinggi ke suhu rendah sebanyak 3 kali
3.3 Keselamatan Kerja
1. Gunakan jas lab dan sepatu tertutup
2. Termomete rgelas
Merkuri (air raksa) yang digunakan sebagai bahan pengisi thermometer sangat
berbahaya. Bila termometer pecah, perhatikan air raksa yang tumpah. Harus di
bersihkan dan air raksanya dikumpulkan pada wadah tertutup yang dicampur
dengan air; meskipun hanya sedikit. Uap air raksa yang terhirup akan masuk ke
dalam saluran pernapasan dan akhirnya masuk aliran darah. Air raksa termasuk
logam berat dan jika telah memasuki tubuh manusia tidak bias keluar sehingga
terakumulasi.
3. Air panas
Pada praktikum ini memakai air panas bersuhu sekitar 80-90°C yang mampu
membuat kulit melepuh. Batas ketahanan kulit terhadap air panas adalah 40°C
dalam waktu lama.Batas ketahanan ujung jari 70°C.
4. Listrik
 Hati-hatidenganlistrikbolak-balik 220 V dari PLN.
 Janganmemasukkan/memakaialat yang masihasingcaramemakainya.
 Bilaterdapatsistemkelistrikan yang rusak, cepat beri tahu kepada teknisi.
 Pada saat bekerja, disekitar meja tidak boleh terdapat pemasangan listrik yang
berbahaya.
 Usahakan agar tidak seorangpun dapat tersandung dengan jaringan listrik
dilakukan paling listrik.
 Jika terjadi serangan listrik dan korban terbelit kawat, jangan panik! Cepat
putuskan sambungan listrik, baru menolong korban.
Bab IV

PENGOLAHAN DATA

4.1 Data Pengamatan

PENGUKURAN NAIK
Termometer Infra Termometer Termometer
Merah (⁰C) Alkohol (⁰C) Raksa (⁰C)
1 2 3 1 2 3 1 2 3

Es Mencair 0.8 1.3 1.1 2 2 2 2 1 2

Air dingin 22.8 22.6 22.1 23 24 24 24 24 24

Air hangat 38.0 37.2 36.3 38.5 38 37 38.5 38 37

Air panas 69.8 68.6 62.1 70 71 70.5 70 72 68

PENGUKURAN TURUN
4.2 Termometer Infra Termometer Termometer Gr
Merah (⁰C) Alkohol (⁰C) Raksa (⁰C) afi
1 2 3 1 2 3 1 2 3
k
Es Mencair 1.2 1.1 1 3 2 2 1 2 2

Air dingin 22.8 22.5 22.4 24 24 23 24 24 23

Air hangat 37.6 36.7 37.2 39 37 38 38 37 36


Air panas 71.6 67.2 69.5 72 69 71 72 70 71
Suhu Terukur (Termometer Gelas) danTermometer Standar
Berikut merupakan grafik antara Suhu Terukur dengan Termometer Standar pada
pengukuran naik dan turun.
Grafik 1.Grafik Pengukuran Naik danTurun untuk TermometerAlkohol

Grafik2.Grafik Pengukuran Naik dan Turununtuk Termometer Raksa


4.3 Devi
asi
TermometerAlkohol) TermometerRaksa
Suhunyata(°C) ȳ SD Presisi Suhunyata(°C) ȳ SD Presisi

0.8 2,16667 0,41 0,1884 0.8 1,66667 0,52 0,1884

22.8 23,6667 0,52 0,0218 22.8 23,8333 0,41 0,0218

38.0 37,8 0,84 0,0221 38.0 37,2 0,84 0,0221

69.8 70,6 1,14 0,0161 69.8 70,5 1,52 0,0161

Standar Untuk Seluruh Data

4.4 Nilai t Dengan Memakai Tabel Distribusi t Dengan Tingkat Kepercayaan 95%

Pengukuran dilakukan sebanyak 6 kali, derajat kebebasan (n-1) .

jadi derajat kebebasan = 6-1

derajat kebebasan = 5
sehingga nilai t pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan 5 adalah
2,571

4.4.1 Ketelitian Pengukuran


 Termometer Alkohol

PENGUKURAN
NAIK
Suhu Pengukuran (◦C)
Nyata ȳ SD Presisi
1 2 3
(◦C)
0.8 2 2 2 2,0 0,00 0,00
22.8 23 24 24 23,7 0,58 0,02
38.0 38.5 38 37 37,5 0,71 0,02
69.8 70 71 70.5 70,5 0,71 0,01

PENGUKURAN TURUN
Suhu Pengukuran (◦C)
Nyata ȳ SD Presisi
1 2 3
(◦C)
0.8 3 2 2 2,3 0,58 0,25
22.8 24 24 23 23,7 0,58 0,02
38.0 39 37 38 38,0 1,00 0,03
69.8 72 69 71 70,7 1,53 0,02

 Termometer Raksa

PENGUKURAN NAIK
Suhu Nyata Pengukuran (◦C)
ȳ SD Presisi
(◦C) 1 2 3
0.8 2 2 2 2,0 0,00 0,00
22.8 23 24 24 23,7 0,58 0,02
38.0 38.5 38 37 37,5 0,71 0,02
69.8 70 71 70.5 70,5 0,71 0,01

PENGUKURAN TURUN
Suhu Nyata Pengukuran (◦C)
ȳ SD Presisi
(◦C) 1 2 3
0.8 3 2 2 2,3 0,58 0,25
22.8 24 24 23 23,7 0,58 0,02
38.0 39 37 38 38,0 1,00 0,03
69.8 72 69 71 70,7 1,53 0,02
4.4.2 Nilai Ketidakpastian Pengukuran, Ketidakpastian Sebenarnya, Hasil
Pengukuran Sebenarnya, Persen Penyimpangan

 Termometer Alkohol

Nilai Hasil
Ketidakpastian Ketidakpastian
Suhu Nyata ketidakpastian Pengukuran Persen
Sebenarnya Pengukuran
(°C) pengukuran Sebenarnya Penyimpangan
(∆x) (∆x) dalam %
(∆y) (x)
0,8 0,43 0,02 1,2% -0,87 -348,4%
22,8 0,54 0,02 1,5% 0,11 21840,0%
38 0,88 0,04 2,5% 0,75 4926,3%
69,8 1,20 0,05 3,4% 2,25 3041,9%

 Termometer Raksa

Nilai Hasil
Ketidakpastian Ketidakpastian
Suhu ketidakpastian Pengukuran Persen
Sebenarnya Pengukuran
Nyata (°C) pengukuran Sebenarnya Penyimpangan
(∆x) (∆x) dalam %
(∆y) (x)
0,8 0,54 0,02 1,0% -0,91 -282,8%
22,8 0,43 0,02 0,8% 0,10 24828,7%
38 0,88 0,04 1,6% 0,70 5190,2%
69,8 1,59 0,07 2,9% 2,22 3080,2%

4.4.3 Akurasi
 Termometer Alkohol

PengukuranNaik PengukuranTurun
SuhuNyata
1 2 3 Penyimpangan 1 2 3 Penyimpangan
0,8 2 2 2 1,2 3 2 2 1,2
22,8 23 24 24 1,2 24 24 23 0,2
38 38,5 38 37 1 39 37 38 0
69,8 70 71 70,5 0,7 72 69 71 1,2

Akurasi = 1,2 x 100 % = 0,8 %


150

 Termometer Raksa

PengukuranNaik PengukuranTurun
SuhuNyata
1 2 3 Penyimpangan 1 2 3 Penyimpangan
0,8 2 2 2 1,2 3 2 2 1,2
22,8 23 24 24 1,2 24 24 23 0,2
38 38.5 38 37 1 39 37 38 0
69,8 70 71 70.5 0,7 72 69 71 1,2

4.5 Tugas dan Pembahasan


Akurasi = 1,2 x 100% = 0,48 %
5.2.1 Linearitas
250
 Termometer Alkohol
 Pengukuran 1
 Pengukuran 2

SuhuNyata Naik Turun


4 3 4
23.9 23 23
52.4 49 46
55.4 55 51

 Pengukuran 3
SuhuNyata Naik Turun
7.7 7 9
22.8 23 22
46.8 44 43
47.4 48 46

Jadi, linearitas dari pengukuran termometer alkohol adalah R2> 0,99.

 Termometer Raksa
 Pengukuran 1
SuhuNyata Naik Turun
3.3 2 2
24.1 24 24
56.8 62 54
65.4 88 64

 Pengukuran 2

SuhuNyata Naik Turun


5 4 4
22.9 22 22
49.2 48 46
51.7 56 50

 Pengukuran 3
SuhuNyata Naik Turun
10.7 6 8
22.8 22 22
44.6 44 42
45.5 48 44

Jadi, linearitas dari pengukuran termometer raksa adalah R2> 0,99 .

5.2.2 Histerisis
 Termometer Alkohol

Pengukuran 1 Pengukuran 2 Pengukuran 3


Naik Turun Histeris Naik Turun Histeris Naik Turun Histeris
2 3 1 2 2 0 2 2 0
23 24 1 24 24 0 24 23 1
38.5 39 0.5 38 37 1 37 38 1
70 72 2 71 69 2 70.5 71 0.5
 Termometer Raksa

Pengukuran 1 Pengukuran 2 Pengukuran 3


Naik Turun Histeris Naik Turun Histeris Naik Turun Histeris
2 3 1 2 2 0 2 2 0
23 24 1 24 24 0 24 23 1
38.5 39 0.5 38 37 1 37 38 1
70 72 2 71 69 2 70.5 71 0.5

5.2.3 Pembahasan
 Dwi Ayu Rahmawati (141431011)

 Hanadia Hielwana (141431013)

 Hanny Aqmarina Nurfita (141431015)

 Intan Andarissa (141431017)

 Meidiani Utami (141431021)


Pada praktikum ini dilakukan pengukuran suhu dengan menggunakan 3 alat yaitu
termometer standar (konduktometer), termometer alkohol dan termometer raksa.
Konduktometer dijadikan termometer standar karena dalam kalibrasi alat ukur diperlukan
sebuah alat ukur standar, dimana alat ukur ini memiliki akurasi dan presisi yang tinggi
sehingga kesalahan yang ditimbulkan alat ini memiliki rentang yang sangat kecil. Prinsip
kerja dari konduktometer adalah bagian konduktometer atau bagian yang dicelupkan akan
menerima rangsang dari ion-ion yang menyentuh permukaan konduktor lalu akan diproses
dan hasil outputnya yakni berupa angka.
Pengukuran suhu dilakukan sebanyak 3 kali dengan aturan pengukuran dilakukan dari
suhu rendah ke suhu tinggi dan sebaliknya. Hal ini bertujuan mengetahui kemampuan
termometer untuk mengukur kembali suhu suatu larutan setelah diselingi dengan larutan lain
yang berbeda suhu. Hasil dari pengukuran tersebut kemudian diolah dan didapatkan hasil
pengolahan tersebut dan grafik antara suhu terukur terhadap suhu nyata(standar).
Linearitas memiliki pengaruh terhadap presisi dan akurasi alat. Pengukuran yang ideal
adalahhubunganantara nilai standar(input) dan nilai yang terukur(output) adalah berbanding
lurus. Sebuah elemen dikatakan linier jika nilai input dan output terletak pada sebuah garis
lurus. Dari hasil grafik dapat dilihat linearitas untuk setiap pengukuran pada masing-masing
termometer alkohol dan termometer raksa memiliki nilai R2 yang berada pada kisaran > 0,99.
Hal ini menunjukan bahwa pengukuran yang dilakukan cukup baik.
Histerisis merupakan beda antara nilai ouput(keluaran) yang diperoleh melalui proses
pertambahan dengan nilai output (keluaran) melalui proses pengurangan. Berdasarkan
praktikum yang dilakukan, terdapat histerisis pada termometer alkohol dan raksa yaitu
sebesar 22. Hal tersebut terjadi karena hasil pengukuran yang berbeda pada saat pengukuran
dan suhu yang sama.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketelitian dan ketepatan pada termometer alkohol
dan termometer raksa diantaranya yaitu kecermatan dalam melihat skala pada termometer
dan faktor lingkungan. Suhu dari lingkungan berpengaruh terhadap suhu pada termometer
sehingga suhu pengukuran tidak bisa dipertahankan.
Bab VI

KESIMPULAN

 Ketelitian dan Ketepatan Termometer Alkohol


Jenis : Termometer Gelas
Skala : -10 0C – 150 0C
a) Presisi = ± 0.72
b) Akurasi = 26,4 % span
c) Histeresis = 22
d) Linearitas = R2 > 0,99

 Ketelitian dan Ketepatan Termometer Raksa


Jenis : Termometer Gelas
Skala : 0 0C – 250 0C
a) Presisi = ± 0.65
b) Akurasi = 17,7 % span
c) Histeresis = 22
d) Linearitas = R2 > 0,99

 Sumber penyebab ketidaktepatan diantaranya karena faktor kecermatan dalam


pengukuran dan faktor suhu lingkungan
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, N.A. (1980). Instrumen for Process Measurement and Control. Chilton Co.,
Radnor, Pennsylvania.

Bateson, R.N. (1993). Introduction to Control System Technology. Maxwell Macmillan


International, Singapore.

Dally, J.W., et al. (1993). Instrumentation for Engineering Measurements. Edisi-2, John
Wiley & Sons, Inc., Singapore.

Doebelin, E.O. (1990). Measurement Systems. McGraw-Hill Int. Ed., Singapore.

Isa, Ahmad Radzi Mat. 2007. Asas Instrumentasi dan Pengukuran Fizik. Kuala Lumpur :
Universiti Teknologi Malaysia

Pursitasari, Indarini Dwi. 2014. Kimia AnalitikDasar. Bandung : Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai