Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PEMAKSIMALAN DISEMINASI INFORMASI DAN KETERIKATAN YANG LEBIH


ERAT ANTARA PEMERINTAH DAN MASYARAKAT MELALUI SOSIAL MEDIA
KEMENHUB151 MELALUI KONTEN INTERAKTIF

OLEH/NIP:
SHABRINA ANDARI PUTRI /19950625201922005

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BADAN PENGEMBANGAN SDM


PERHUBUNGAN PUSAT PENGEMBANGAN SDM APARATUR
PERHUBUNGAN

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN 2

Bogor, 29 Maret 2019


i
LEMBAR PENGESAHAN

PEMAKSIMALAN DISEMINASI INFORMASI DAN KETERIKATAN YANG LEBIH


ERAT ANTARA PEMERINTAH DAN MASYARAKAT MELALUI SOSIAL MEDIA
KEMENHUB151 MELALUI KONTEN INTERAKTIF

Nama : SHABRINA ANDARI PUTRI


NIP : 19930625201922005
Unit Kerja : BIRO KOMUNIKASI DAN INFORMASI PUBLIK

Telah diseminarkan dan disahkan

Bogor, 29 Maret 2019

Penguji, Coach,

AGUS PRAMONO, SH, MM. ARDIAN HIDAYAT, SPD


Pembina Utama Muda (IV/c) Penata Muda Tingkat I (III/b)
NIP : 197404041993031010 NIP : 198612282010121001

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan
mewujudkan tujuan Negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur
Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan
peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Sebagai Aparatur Sipil Negara yang memiliki tugas melayani publik dalam
hal komunikasi dan informasi publik perlu adanya penggunakan teknologi dalam
penyampaian informasi sekarang ini, salah satunya sosial media. Berdasarkan hasil
riset Wearesosial Hootsuite yang dirilis Januari 2019 pengguna media sosial di
Indonesia mencapai 150 juta atau sebesar 56% dari total populasi. Jumlah tersebut
naik 20% dari survei sebelumnya. Sementara pengguna media sosial mobile (gadget)
mencapai 130 juta. Dari data tersebut bisa dilihat hampir setengah dari penduduk
Indonesia sudah melek sosial media.
Untuk merangkul setengah dari penduduk Indonesia, sebagai pemerintah
kita dapat memaksimalkan penggunaan fitur di sosial media untuk meningkatkan
interaksi dan transparansi informasi demi melayani kebutuhan informasi di
masyarakat. Dengan mengambil isu “Kurangnya Interaksi Antara Pemerintah
dengan Publik di Sosial Media kemenhub151” dan gagasan pemecahan isu
“Pemaksimalkan Diseminasi Informasi Dan Keterikatan Yang Lebih Erat
Antara Pemerintah Dan Masyarakat Melalui Sosial Media Kemenhub151
Melalui Konten Interaktif” diharapkan agar dapat membantu pengoptimalan
pelayanan informasi publik dilingkungan Kementerian Perhubungan.

2
B. Tujuan
Laporan aktualisasi ini bertujuan sebagai laporan hasil peserta diklat
pelatihan dasar dalam menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN selama menjalankan
tugasnya saat mass off kampus sesuai penempatan masing-masing. Adapun kegiatan
yang dilakukan adalah Sesi off kampus yaitu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi ASN antara lain Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi (ANEKA) yang sudah ditanamkan pada sesi On kampus di tempat
magang atau kerja masing-masing.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup diberikan agar pelaksanaan aktualisasi nantinya menjadi lebih terarah
dan fokus pada sasaran utama. Oleh karena itu, ruang lingkup dalam penulisan ini
yaitu :
1. Membantu unit kerja dalam perencanaan pembuatan konten interaktif dalam
bentuk narasi tunggal Angkutan Lebaran 2019
2. Membantu unit kerja dalam persiapan pelaksanaan pembuatan dan publikasi
konten interaktif dalam bentuk narasi tunggal Angkutan Lebaran 2019

3
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Penyelesaian Isu
Penetapan isu laporan aktualisasi ini didasarkan pada tugas dan tanggung
jawab Sub Bagian Media Sosial di lingkup Biro Komunikasi dan Informasi Publik
Kementerian Perhubungan, sebagai berikut:
1. Melakukan perencanaan dan strategi komunikasi publik melalui media social
2. Melakukan penyusunan tema dan konten informasi melalui media sosial
3. Menyusun jadwal petugas pengelola media social
4. Melakukan koordinasi pengelolaan media sosial dengan admin di lingkungan
Kementerian Perhubungan dan antar K/L
5. Melaksanakan kegiatan komunikasi publik melalui media sosial
6. Melakukan evaluasi kegiatan komunikasi publik melalui media sosial.
Pada bagian ini yang menjadi pokok pembahasan terkait dengan isu
penyampaian informasi public sebagai kunci utama membangun kepercayaan publik
terhadap pemerintah. Tugas Sub Bagian Media Sosial adalah melaksanakan kegiatan
komunikasi publik melalui media sosial dengan menyajikan informasi-informasi
yang dibutuhkan masyarakat terkait transportasi.
Berkenaan dengan interaksi yang terjadi di media sosial adalahnya
Kurangnya Interaksi Antara Pemerintah dengan Publik di Sosial Media
kemenhub151 maka hal tersebut dapat diatasi dengan pemaksimalan diseminasi
informasi dan keterikatan yang lebih erat antara pemerintah dan masyarakat di sosial
media kemenhub151 melalui konten interaktif yaitu narasi tunggal Angkutan
Lebaran 2019.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa isu ini masuk kedalam semua
peran ASN berkenaan dengan pelayanan publik dalam hal keterbukaan informasi
public didasarkan pada nilai etika public yang harus dikedepankan oleh ASN.

4
Berdasarkan kajian singkat yang dilakukan, terdapat beberapa identifikasi isu
di dalam perencanaan:
1. Variasi Jenis Konten Yang di Gunakan Pada Sosial Media Kemenhub151
2. Diseminasi Informasi dan Ketertarikan Antara Pemerintah dengan
Masyarakat di Sosial Media Kemenhub151
3. Penggunaan Konten/Fitur Dalam Sosial Media Khususnya Untuk
Kemehub151

B. Kegiatan
Dalam rangka penyelesaian isu yang penulis angkat, penulis telah menyusun
kegiatan-kegiatan yang diharapkan dapat memecahkan isu mengenai ‘’ Kurangnya
Interaksi Antara Pemerintah dengan Publik di Sosial Media kemenhub151” berikut
adalah kegiatan yang akan penulis kerjakan saat aktualisasi di Biro Komunikasi dan
Informasi Publik demi tercapainya gagasan pemecahan isu yang penulis angkat,
antara lain :
1. Konsultasi dengan atasan langsung
2. Membantu mengidentifikasi audience sosial media kemenhub151
3. Ikut serta dalam berkoordinasi dengan humas di sektor-sektor terkait untuk
mendapatkan informasi yang terbaru dan terverifikasi
4. Membantu dalam pembuatan konsep rancangan materi komunikasi publik
5. Membuat pelengkap materi komunikasi publik
6. Realisasi konten komunikasi publik ke masyarakat
7. Berkontribusi dalam evaluasi Interaksi Sosial Media dari materi komunikasi
publik yang sudah di unggah

5
C. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan aktualisasi dijelaskan seperti pada tabel dibawa ini:

No Kegiatan Tahap
Kegiatan
(1) (2) (3)
1. Konsultasi dengan atasan langsung a. Menanyakan issue yang ada dan perlu diselesaikan
b. Mendiskusikan Ide-ide mengenai penanganan
issue yang ada
2. Membantu mengidentifikasi audience a. Indentifikasi peraturan-peraturan yang terkait
sosial media kemenhub151 dengan etika penggunaan sosial media di
lingkungan Kementerian RI
b. Analisis insight audience yang bisa dilakukan
dengan menggunakan google analytics atau
analytics machine
c. Meringkas dan mengelompokan hasil analisis
3 Berkontribusi dalam berkoordinasi a. Mengetahui humas penanggung jawab yang dapat
dengan humas di sektor-sektor terkait dimintai keterangan mengenai perkembangan
untuk mendapatkan informasi yang Angkutan Lebaran 2019
terbaru dan terverifikasi b. Meminta data dan bahan komunikasi publik yang
sudah falid mengenai Angkutan Lebaran 2019
c. Memantau perkembangan Angkutan Lebaran 2019
kegiatan dengan humas masing-masing sektor

3 Membantu pembuatan konsep a. Rapat koordinasi dengan seluruh team


rancangan materi komunikasi publik b. Membuat siaran pers sebagai acuan dasar materi
komunikasi publik
c. Membuat rancangan kuliah twitter ( caption dan
hashtag yang akan di gunakan di materi
komunikasi publik)
4 Membuat Pelengkap Materi a. Berdasarkan acuan yang telah di buat sebelumnya
Komunikasi publik yaitu Siaran Pers dan Kuliah Twitter dibuatlah
konten yang interaktif dapat berbentuk poster atau
video untuk mendukung audio visual infromasi
b. Meminta persetujuan atasan atas materi

6
No Kegiatan Tahap
Kegiatan
(1) (2) (3)
komunikasi publik yang sudah di buat
5 Realisasi konten komunikasi publik ke a. Memposting materi komunikasi publik yang sudah
masyarakat di setujui di sosial media kemenhub 151 tepat
waktu
b. Memantau media social engagement pada Narasi
Tunggal Angkutan Lebaran 2019
6 Berkontribusi dalam evaluasi Interaksi a. Menghitung pertambahan pengikut sosial media
Sosial Media dari materi komunikasi dalam periode tertentu
publik yang sudah di unggah b. Melihat interaksi dan jangkauan masing-masing
unggahan untuk di analisis efektifitasnya.

Tabel 1 Tahapan Kegiatan

Jadwal pelaksanaan kegiatan aktualisasi seperti pada tabel dibawa ini :


No Kegiatan Tahap Kegiatan Jadwal Kegiatan
Konsultasi dengan atasan a. Menanyakan issue yang
langsung ada dan perlu diselesaikan
Membantu mengidentifikasi
audience sosial media 10 Membuat siaran pers
kemenhub151 sebagai acuan dasar materi 09 s.d 12 April
1
Berkontribusi dalam komunikasi publik 2018
berkoordinasi dengan humas di
sektor-sektor terkait untuk
mendapatkan informasi yang
terbaru dan terverifikasi
Membantu pembuatan konsep a. Indentifikasi peraturan-
rancangan materi komunikasi peraturan yang terkait
publik dengan etika penggunaan
2 Membuat Pelengkap Materi sosial media di lingkungan 08 s.d 10 Juni 2018
Komunikasi publik Kementerian RI
Realisasi konten komunikasi b. Analisis insight audience
yang bisa dilakukan
publik ke masyarakat
dengan menggunakan

7
No Kegiatan Tahap Kegiatan Jadwal Kegiatan
google analytics atau
analytics machine
c. Meringkas dan
mengelompokan hasil
analisis
Berkontribusi dalam evaluasi a. Menyiapkan daftar hadir
Interaksi Sosial Media dari
b. Membuat undangan rapat
materi komunikasi publik yang
sudah di unggah c. Menyiapkan bahan rapat /
pointer rapat
Konsultasi dengan atasan
langsung d. Menyiapkan ruang rapat
dan sound system
Membantu mengidentifikasi
audience sosial media e. Menyiapkan leptop dan
monitor
3 kemenhub151 25 s.d 26 Juni 2018
Berkontribusi dalam
berkoordinasi dengan humas di
sektor-sektor terkait untuk
mendapatkan informasi yang
terbaru dan terverifikasi
Membantu pembuatan konsep
rancangan materi komunikasi
publik
Membuat Pelengkap Materi a. Mendampingi pimpinan
menghadiri sosialisasi di
Komunikasi publik
BKN perihal mekanisme
Realisasi konten komunikasi pendaftaran Calon Pegawai
Negeri Sipil
4 publik ke masyarakat 25 Juli 2018
a. Koordinasi dengan BKN
terkait tentang mekanisme
pendaftaran Calon Pegawai
Negeri Sipil

Berkontribusi dalam evaluasi a. Mengkonsep pengumuman


lowongan penerimaan
Interaksi Sosial Media dari
Calon Pegawai Negeri
materi komunikasi publik yang Sipil dengan berkoordinasi
dengan pegawai lainnya
5 sudah di unggah 1 s.d 2 Agustus 2018
Konsultasi dengan atasan b. Mengetik konsep
pengumuman lowongan
langsung
penerimaan Calon Pegawai
Membantu mengidentifikasi Negeri Sipil yang telah
dikoordinasikan dengan

8
No Kegiatan Tahap Kegiatan Jadwal Kegiatan
audience sosial media pegawai lainnya dan di
print
kemenhub151
c. Meminta tanggapan dari
pimpinan terhadap konsep
pengumuman lowongan
penerimaan Calon Pegawai
Negeri Sipil yang dibuat

Berkontribusi dalam a. Mengetik Surat Perintah


Tugas sesuai arahan
berkoordinasi dengan humas di
sektor-sektor terkait untuk b. Mengeprint Surat Perintah
Tugas
mendapatkan informasi yang
terbaru dan terverifikasi c. Menyerahkan pada
6 pimpinan untuk di tanda 09 Juli 2018
tangani

d. memfotocopy dan
mengarsip Surat Perintah
Tugas yang telah di tanda
tangani

Tabel 2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

9
A. Penyelesaian Isu
Isu yang diangkat dalam Laporan aktualisasi ini adalah “Kurangnya Interaksi
Antara Pemerintah dengan Publik di Sosial Media kemenhub151”. Kurangnya
pengelolaan interaksi di media sosial terhadap masyarakat atau pengikut memberikan
dampak terhadap pelayanan masyarakat baik langsung maupun tidak langsung.
Berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah.
Dari tema besar yang menjadi pokok dalam laporan pelaksanaan aktualisasi ini
terdapat beberapa isu yang diangkat dan permasalahannya.
1. Tingginya angka pelanggaran disiplin PNS di Kementerian Perhubungan.
Semakin banyaknya pelanggaran disiplin berat yang masuk ke Biro Kepegawaian dan
Organisasi menunjukkan bahwa angka pelanggaran Disiplin PNS di Kementerian
Perhubungan. Dari mulai kasus mangkir kerja, hingga tindak pidana menjadi hal yang wajib
dalam setiap pemeriksaan hukuman disiplin PNS. Dilandasi dari permasalahan ekonomi yang
berlanjut dengan melemahnya semangat kerja dan terjadinya pelanggaran disiplin.
Langkah-langkah pencegahan pun telah dilaksanakan di berbagai Unit Kerja di Lingkungan
Kementerian Perhubungan dengan menghadirkan Narasumber dari Biro Kepegawaian dan
Organisasi. Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil menjadi hal yang wajib dilakukan untuk mengurangi angka pelanggaran disiplin
PNS. Sosialisasi ini sudah dilakukan diberbagai unit kerja yaitu BPSDM (STTD, PKTJ
Tegal, dll), Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), dan lain sebagainya.
Dengan dilakukannya sosialisasi tersebut harapannya bisa memberikan pencerahan bagi PNS
agar nantinya bisa terhindar dari pelanggaran hukuman disiplin, selain itu juga bisa
memberikan pengetahuan tentang aturan-aturan PNS yang sekarang sedang berlaku,
khususnya tentang kepegawaian.

2. Kurangnya Sumber Daya Manusia dalam Pemproses disiplin PNS Pegawai sehingga
terjadi penumpukan berkas perkara.
Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Biro Kepegawaian dan Organisasi menjadi
salah satu kelemahan. Pemeriksan pelanggaran disiplin Berat dan Pemproses Ijin /
Keterangan Cerai dilakukan oleh 5 orang di Biro Kepegawaian dan Organisasi untuk
memproses pelanggaran disiplin di Kementerian Perhubungan.
Tugas pokok dan fungsi Sub Bagian Disiplin dan Pemberhentian Pegawai di Biro
Kepegawaian dan Organisasi selain memproses pelanggaran disiplin yaitu pelaksanaan

10
pemberian ijin / keterangan cerai pegawai. Dengan penambahan pegawai negeri sipil melalui
CPNS tahun 2018 ini merupakan salah satu jawaban untuk menyelesaikan permasalahan
kurangnya pegawai dibidang Penegakan Disiplin PNS.
Dengan bertambahnya pegawai di bidang disiplin, harapannya kedepan banyaknya kasus
yang masuk mengenai pelanggaran disiplin bisa diimbangi dengan kinerja yang baik dan
mengurangi penumpukan berkas perkara di Biro Kepegawaian dan Organisasi.

3. Kurang maksimalnya administrasi dan rekapitulasi data mengenai pelanggaran


disiplin PNS di Biro Kepegawaian dan Organisasi.
Banyaknya pelanggaran disiplin berat yang masuk ke Biro Kepegawaian dan Organisasi,
berdampak pada sistem pengadministrasian berkas. Semakin banyak berkas dan kasus yang
menumpuk mengakibatkan menyulitkan dalam hal administrasi.
Pelanggaran disiplin berat yang sudah case closed di Biro Kepegawian dan Organisasi akan
segera di input di sistem informasi kepegawaian (SIK) di halaman sik.dephub.go.id materi
pelanggaran disiplin. Selain itu bukti fisik berupa berkas yang sudah selesai disusun
berdasarkan subsektor atau unit kerja.
Pengadministrasian berkas pelanggaran disiplin yang jelas akan memudahkan dalam
melaksanakan pekerjaan. Ketika suatu-waktu berkas dibutuhkan dengan segera, misalkan
banding administratif di Badan Kepegawaian Negara atau banding di Pengadilan Tata Usaha
Negara maka berkas akan mudah didapat dan dapat dipergunakan dengan mudah.
Semakin rapihnya penyusunan dokumen atau berkas-berkas akan mempermudah
menyelesaikan perkara dan mempermudah mengetahui kasus mana yang sudah dan belum
terselesaikan. Dengan begitu penumpukan berkas perkara disiplin bisa dikurangi. Dan
keterkaitan pelanggaran disiplin dengan SIK (Sistem Informasi Kepegawaian) dapat
dipergunakan sebagai mana mestinya.

B. Kegiatan
1. Merekapitulasi data terkait pelanggaran disiplin.
a) Tahapan Kegiatan
1. Menyiapkan, pengumpulan data pelanggar disiplin pegawai
2. Memisahkan data pelanggar disiplin pegawai sesuai dengan jenis pelanggaran dan
unit kerja
3. Menempatkan data pelanggar disiplin pegawai sesuai dengan jenis pelanggaran dan
subsektor

11
4. Merekapitulasi sesuai dengan jenis hukuman disiplin pegawai (Ringan, Sedang dan
Berat)
5. Menginput data rekapitulasi dalam bentuk Microsoft Excel.
6. Updating data Pelanggaran Disiplin di SIK (Sistem Informasi Kepegawaian)
http://sik.dephub.go.id/ dengan cara menambah data terkait pelanggaran disiplin.
b) Output Kegiatan
Rekapitulasi pelanggaran disiplin PNS dalam bentuk Microsoft Excel dan Update Data di
Sistem Informasi Kepegawain (SIK).

Gambar 1 Sistem Informasi Kepegawaian http://sik.dephub.go.id

c) Kualitas Aktualisasi
Manfaat bagi Organisasi Kementerian Perhubungan antara lain :
i. Tertib administrasi.
ii. Pegawai yang masuk data pelanggar disiplin tidak dapat dapat mengikuti Assesmen
Kenaikan Jabatan.
iii. Ketika suatu waktu berkas atau data dibutuhkan dapat segera ditemukan. Misalnya
ketika Surat Keputusan Disiplin di Banding ke Badan Pertimbangan Kepegawaian atau ke
Pengadilan Tata Usaha Negara.

Gambar 2 Hasil rekapitulasi pelanggaran Disiplin di SIK

d) Pemaknaan Nilai-nilai Dasar ANEKA


Akuntabilitas : Kejelasan Target
Target yang dimaksud adalah target dalam merekapitulasi data pelanggar disiplin. Ketika
target diberikan maka data yang masuk akan segera ditempatkan sesuai dengan tempatnya.
Nasionalisme : Menjaga ketertiban,
Memasukkan data, mengelompokkan data dan merekapitulasi data merupakan salah satu
langkah dalam tertib administrasi.
Anti Korupsi : Disiplin
Ketika Pegawai sudah dijatatuhkan pelanggaran disiplin, maka di SIK akan muncul data
terkait pelanggaran apa, TMT (terhitung mulai tanggal) hukuman berkahir sampai kapan dan
tidak bisa ikut assesment kenaikan jabatan jika masih menjalani hukuman.

12
2. Membuat Naskah Nota Dinas (ND) dan Naskah Surat Perintah Melaksanakan
Pemeriksaan (SPMP) terkait Pelanggaran Disiplin.
a) Tahapan Kegiatan
1. Menyiapkan data terkait pelanggaran disiplin dari masing-masing subsektor;
2. Menyiapkan konsep Nota Dinas dan Surat Perintah Melaksanakan Pemeriksaan.
3. Menyiapkan Konsep Penunjukan tim pemeriksa yang berwenang untuk melaksanakan
pemeriksaan;
4. Pembuatan Naskah Nota Dinas dan Naskah Surat Perintah Melaksanakan
Pemeriksaan.
b. Output Kegiatan
Nota Dinas (ND) dan Surat Perintah Melaksanakan Pemeriksaan (SPMP).
c. Kualitas Aktualisasi
Surat Perintah Melaksanakan Pemeriksaan (SPMP) merupakan salah satu syarat untuk
memproses pelanggaran disiplin. SPMP Berisi pendelegasian Kementerian Perhubungan
kepada Pemproses Disiplin untuk melakukan pemeriksaan.
d. Pemaknaan Nilai-nilai Dasar ANEKA
Akuntabilitas : Jujur dan kejelasan target
Jujur dalam menentukan siapa yang berhak melakukan pemprosesan disiplin pegawai dan
kejelasan target yaitu membuat ND dan SPMP.
Nasionalisme : bersikap adil
Dalam Pembuatan ND dan SPMP harus bersikap adil artinya tidak membeda-bedakan atau
tidak memilah-milah siapa yang harus memproses dan siapa yang harus di proses.
Etika Publik : taat pada peraturan, taat perintah
Dalam pembuatan ND dan SPMP harus taat pada atuan dalam disiplin pegawai yaitu salah
satunya adalah taat kepada Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang petunjuk Pelaksana PP
53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
Komitmen Mutu : berorientasi mutu
Mutu disini artinya hasi dari ND dan SPMP harus menunjukkan kualitas adanya surat dan
nota dinas sesuai dengan aturan yang berlaku.
Anti Korupsi : disiplin, tanggung jawab

3. Proses pemeriksaan pegawai yang diduga melakukan pelanggaran disiplin PNS.


a) Tahapan Kegiatan
1. Penerimaan berkas pelanggaran disiplin dari berbagai sektor dan unit;

13
2. Menyesuaikan data berkas pelanggaran dengan Nota Dinas dan Surat Perintah
Melaksanakan Pemeriksaan;
3. Melakukan koordinasi dengan Unit Kerja yang pegawainya terdapat Pegawai yang
diduga melakukan pelanggaran disiplin;
4. Membuat Surat Panggilan kepada Yang bersangkutan;
5. Melakukan pemeriksaan terhadap pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin;

b) Output Kegiatan
Data yang nyata, jujur dan valid berisi keterangan dari Pegawai yang diduga melakukan
pelanggaran disiplin PNS. Dituangkan dalam bentuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Dan
Surat Pernyataan jika dibutuhkan dalam pemeriksaan.

Gambar 3 Proses pemeriksaan Pegawai yang Diduga Melakukan Pelanggaran Disiplin –


Kantor Kesyahbandaran Makassar

c) Pemaknaan Nilai-nilai Dasar ANEKA


Akuntabilitas : Adil dan Netral
Adil artinya dalam memproses disiplin pegawai tidak boleh membeda-bedakan, semuanya
sama di depan hukum atau equality before the law dan netral artinya tidak memihak kepada
siapa. Misalnya tidak mendahulukan pemprosesan disiplin pegawai karena ada adanya ikatan
persahabatan kerabat dll.
Etika Publik : integritas tinggi
Dalam melaksanakan pemeriksaan harus menunjukkan integritas yang tinggi sebagai seorang
pemproses disiplin pegawai, harus dapat merepresentasikan sebagai organisasi Kementerian
Perhubungan.
Pelaksanaan Pemeriksaan pemeriksa tidak boleh melakukan penekanan dan pemaksaan
kepada pegawai yang diperiksa.
Komitmen Mutu : berorientasi Mutu
Artinya adalah mutu dari hasil pemeriksaan yang dituangkan dalam BAP harus dapat
dipertanggungjawabkan dan dapat dipergunakan untuk kepentingan selanjutnya yaitu
Laporan Hasil Pemeriksaan dan Surat Keputusan.
Dalam melakukan pemeriksaan juga harus mendapatkan data sebanyak dan sedalam
mungkin.

14
4. Pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan Pembuatan Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP).
a) Tahapan Kegiatan
1. Menyiapkan berkas pemeriksaan pemproses Pegawai yang melanggar Disiplin PNS
2. Membuat Berita Acara Pemeriksaan Pegawai saat pemeriksaan
3. Penandatanganan Berita Acara Pemeriksaan oleh pegawai yang diduga melakukan
pelanggaran Disiplin dan Tim Pemeriksa.
4. Membuat Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) setelah pemeriksaan.
b) Output Kegiatan
Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).
Gambar 4 Pembuatan Berita Acara Pemeriksaan Mangkir Kerja Kantor Kesyahbandaran
Makassar

c) Kualitas Aktualisasi
Manfaat Berita Acara Pemeriksaan dan Laporan Hasil Pemeriksaan sebagai dasar hukum
untuk memberikan rekomendasi penjatuhan hukuman disiplin bagi pemeriksa dan bagi
pimpinan sebagai rujukan untuk menentukan hukuman disiplin.
Bagi Pegawai yang diduga melakukan pelanggaran disiplin, BAP dan LHP berguna untuk
dokumen tertulis yang sah klarifikasi hasil pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran
disiplin.
d) Pemaknaan Nilai-nilai Dasar ANEKA
Akuntabilitas : Jujur dan kejelasan target
Pembuatan Berita Acara Pemeriksaan dibutuhkan kejujuran dalam memberikan pernyataan,
artinya kesesuaian antara hasil pemeriksaan dengan apa yang dituangkan dalam isi BAP dan
LHP harus sama.
Nasionalisme : bersikap adil
Bersikap adil dalam pembuatan BAP dan LHP
Etika Publik : menjaga rahasia.
BAP dan LHP bersifat rahasia. Pentingnya menjaga kerahasiaan BAP dan LHP karena
pelanggaran disiplin pegawai bersifat rahasia dan proses pemeriksaannya pun harus
ditempatkan dalam ruangan khusus serta sifat dokumennya yang bersifat rahasia.
Komitmen Mutu : berorientasi mutu
Anti Korupsi : disiplin, tanggung jawab.

15
5. Membuat Surat Keputusan Menteri (SK Menteri) Perhubungan Terkait dengan Kasus
Pelanggaran Disiplin Pegawai
a) Tahapan Kegiatan
1. Menyiapkan Berkas Pemeriksaan;
2. Membuat Naskah Surat Keputusan Menteri Perhubungan terkait dengan Pemberian
Hukuman Kepegawaian;
3. Pembuatan naskah rekomendasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2010 dan PP 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS;
4. Pengajuan Surat Keputusan kepada Menteri Perhubungan;
5. Membuat surat penyampaian dan Mendistribusikan Surat Keputusan Menteri Kepada
kepegawaian di Sub Sektor
b) Output Kegiatan
Surat Keputusan Menteri Perhubungan (SK Menteri) terkait Pelanggaran Disiplin PNS
c) Kualitas Aktualisasi
Final dari segala proses penegakan disiplin PNS di Kemeterian Perhubungan. Hasil dari
penjatuhan hukuman disiplin. Berkekuatan hukum tetap apabila tidak terdapat banding
adminstratif atau keberatan kepada Badan Kepegawaian Negara dan/atau ke Pengadilan Tata
Usaha Negara.
d) Pemaknaan Nilai-nilai Dasar ANEKA
Akuntabilitas : kejelasan target
Nasionalisme : bersikap adil
Etika Publik : taat pada peraturan, taat perintah dan menjaga rahasia
SK menteri Perhubungan terkait dengan pembuatan keputusan harus sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Komitmen Mutu : berorientasi mutu
Membuat Surat Keputusan tidak boleh asal menulis tetapi harus bisa merepresentasikan mutu
sebuah lembaga organisasi
Anti Korupsi : disiplin, tanggung jawab
Dan SK yang dibuat harus dapat dipertanggungjawabkan.

6. Pemproses Izin atau Keterangan Perceraian Pegawai Negeri Sipil


a) Tahapan Kegiatan
1. Penerimaan berkas permohonan izin perceraian dari masing-masing sub sektor
2. Menyesuaikan membuat Nota Dinas dan Surat Perintah Melaksanakan Pemeriksaan

16
3. Melakukan pemeriksaan terhadap pegawai yang akan melakukan perceraian
4. Pembuatan BAP dan LHP
5. Pembuatan Naskah Rekomendasi keputusan izin perceraian Pegawai Negeri Sipil
6. Pembuatan Naskah Surat Keputusan Menteri Perhubungan
7. Persetujuan Surat Keputusan Menteri Perhubungan
8. Membuat Surat Penyampaian dan Pendistribusian SK Menteri Perhubungan Kepada
Pegawai yang mengajukan.
b) Output Kegiatan
Surat Keputusan Menteri Perhubungan (Penolakan atau Penerimaan Ijin / keterangan
melakukan Perceraian)

Gambar 5 Pemproses Izin Perceraian – Kantor Kesyahbandaran Makassar

Gambar 6 Pemproses Izin Perceraian – Kantor Otoritas Pelabuhan Makassar


c) Kualitas Aktualisasi
Pemproses Pemberian Ijin / Keterangan Melakukan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil di
Kementerian Perhubungan.
d) Pemaknaan Nilai-nilai Dasar ANEKA
1. Akuntabilitas : Tanggung jawab
Tanggungjawab terhadap tugas dan fungsi dalam pemproses disiplin pegawai salah satunya
yaitu memberikan rekomendasi perceraian kepada menteri perhubungan, melakukan
pemeriksaan dll.
2. Nasionalisme : Kejelasan
Kejelasan terhadap hasil apakah diterima atau ditolak dalam mengajukan izin perceraian
3. Etika Publik : taat pada peraturan, taat perintah.
Taat pada peraturan yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1983 Jo Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 tentang Permohonan Izin Pernikahan dan Perceraian bagi
Pegawai Negeri Sipil
4. Anti Korupsi : Disiplin.
Disiplin administrasi dan disiplin aturan.

7. Kegiatan Tambahan
i. Sidang PTUN terkait banding Surat Keputusan Pemberhentian Pegawai di
Kementerian Perhubungan

17
a. Tahapan Kegiatan
1. Menerima panggilan Sidang Persiapan dari Pengadilan Tata Usaha Negara;
2. Persiapan Sidang PTUN, berkoordinasi dengan Biro Hukum dan Unit Kerja Terkait
terkait surat kuasa dan berkas yang dipergunakan di PTUN;
3. Mengikuti dan Menghadiri Sidang PTUN;
4. Melaporkan dan memberikan saran kepada Pimpinan.

Gambar 7 Sidang di PTUN Jakarta – Terkait Gugatan Surat Keputusan Menteri tentang
Pemberhentian Pegawai

b. Output Kegiatan
Mewakili Lembaga Kementerian Perhubungan diluar dan didalam lingkungan Persidangan.
c. Kualitas Aktualisasi
Mempertahankan harkat dan martabat Organisasi di Sidang PTUN.
d. Pemaknaan Nilai-nilai ANEKA
Akuntabilitas : Tanggung Jawab
Bertanggungjawab atas apa yang telah dibuat dalam hal Surat Keputusan Pelanggaran
Disiplin dihadapan lembaga Banding baik di Padan Pertimbangan Kepegawaian atau
Pengadilan Tata Usaha Negara.
Etika Publik : Taat Peraturan
Artinya adalah taat pada peraturan yang berlaku, Surat Keputusan Disiplin Pegawai yang di
banding harus melalui Badan Pertimbangan Negara, dan jika sudah final dapat di Banding
lagi di Pengadian Tata Usaha Negara.
Anti Korupsi : Disiplin
Disiplin artinya, taat kepada peraturan yang berlaku sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

ii. Telaah Staf Terkait Pemberian Hukuman Disiplin PNS


a. Tahapan Kegiatan
1. Menerima disposisi terkait dengan Perkara Atau Telaah yang harus dilakukan terkait
dengan Pelanggaran Disiplin;
2. Melakukan Riset peraturan dan koordinasi dengan lembaga terkait;
3. Membuat Telaah Staf;
4. Melaporkan dan memberikan saran kepada Pimpinan.

18
b. Output Kegiatan
Memberikan pandangan dan pencerahan terkait suatu masalah.
c. Kualitas Aktualisasi
Saran dan masukan yang bermanfaat dan dapat menjadi pertimbangan pimpinan untuk
memutus suatu permasalahan.
d. Pemaknaan Nilai-nilai ANEKA
Akuntabilitas : Tanggung jawab
Tanggungjawab terhadap apa yang menjadi tugas pokok dan fungsi di subbagian disiplin dan
pemberhentian pegawai untuk memberikan masukan dan saran terkait pelanggaran disiplin
atau permasalahan dalam pelanggaran disiplin.
Nasionalisme : Kejelasan
Hasilnya adalah rekomendasi yang jelas dan dapat diaplikasikan oleh pimpinan.
Etika Publik : taat pada peraturan, taat perintah.
Dalam membuat telaah staf harus dilihat dari aturan-aturan terkait permasalahan yang sedang
dikaji dalam telaah.

iii. Sosialisasi PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS


a. Tahapan Kegiatan
1. Mengajukan Permohonan atau menerima undangan dari Sub Sektor Terkait dengan
Sosialisasi Disiplin PNS;
2. Persiapan Materi atau Bahan Tayang PP 53 Tahun 2010;
3. Melakukan Sosialisasi dengan Unit Kerja terkait.
4. Melaporkan Kepada Pimpinan;
5. Evaluasi yang berkelanjutan.
b. Output Kegiatan
Memberikan Pengetahuan dan atau pencerahan terkait Disiplin PNS dan aturan terkait
lainnya.

Gambar 8 Sosialisasi PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS di BP Batam

c. Kualitas Aktualisasi

19
Bagi Kementerian Perhubungan : Semakin banyaknya pegawai yang mengetahui tentang
Disiplin PNS dan aturan terkait, Menurunnya angka pelanggaran disiplin di Kementerian
Perhubungan dan Mencegah terjadinya pelanggaran disiplin.
Bagi Pegawai : Baru mengetahui atau memperdalam pengetahuan tentang disiplin PNS dan
mengetahui kewajiban dan larangan PNS.
d. Pemaknaan Nilai-nilai ANEKA
Akuntabilitas : Tanggung Jawab
Biro Kepegawawaian dan Organisasi sebagai pusat koordinasi Kepegawaian di Kementerian
Perhubungan mempunyai tugas dan kewajiban untuk menertibkan pegawai dengan Disiplin
PNS salah satunya adalah mengadakan sosialisasi Disiplin PNS.
Etika Publik : Taat Peraturan
Taat aturan terkait Disiplin PNS dan aturan terkait lainnya.

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Semakin banyaknya Aparatur Sipil Negara yang masuk sebagai pelanggar disiplin
mencerminkan bahwa masih rendahnya integritas sebagian pegawai di lIngkungan
Kementerian Perhubungan. Integritas adalah salah satu bagian dari nilai-nilai dasar PNS yaitu
ANEKA, Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
Untuk meningkatkan nilai-nilai organisasi haruslah dimulai dari meningkatnya integeritas
dari masing-masing individu pegawai.
Dinamika naik turunnya semangat PNS dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai abdi
negara mempengaruhi integeritas pegawai. Pengaruhnya adalah mengenai output yang harus
dicapai atau sasaran kinerja pegawai. Semakin turunnya integeritas suatu pegawai maka turun
pula kinerja yang dihasilkan oleh pegawai tersebut.
Integeritas ini diukur berdasarkan tingkat kehadiran, kinerja atau pekerjaan yang dilakukan
dan inovasi yang dihasilkan. Integeritas ini mencerminkan nama baik institusi, semakin tinggi
integeritas pribadi maka semakin baik pula integeritas organisasi. Permasalahan pelanggaran
disiplin ada karena banyaknya pegawai yang kurang memiliki integritas yang baik dalam
melaksanakan tugas dan fungsi di kementerian perhubungan.

20
Membangun Aparatur Sipil Negara yang berintegritas haruslah dari segala aspek. Mulai dari
niat yang kuat, semangat yang tinggi dan kemauan untuk berubah dari dalam diri sendiri
menjadi faktor yang paling penting. Penegakan disiplin adalah bagaikan istilah hukum
“ultimum remidium” artinya sebagai obat terakhir. Jika obat-obat yang sebelumnya telah
digunakan seperti pembinaan oleh atasan langsung tidak terlaksana. Maka penegakan disiplin
baru bisa digunakan untuk memberikan pembinaan yang tegas kepada pegawai.

2. Saran
Peningkatan Integeritas harus dimulai dari hal yang kecil, misalkan memulai diri sendiri
untuk lebih semangat dalam bekerja. Memulai untuk menjalakkan tugas sesuai dengan
fungsinya sebagai pelayan masyarakat khususnya dalam hal transportasi. Untuk mencegah
adanya pelanggaran disiplin harapannya setiap Pegawai Negeri Sipil untuk membaca dan
memahami Peraturan yang berlaku. Peraturan baik yang berkaitan dengan kepegawian dan
kewajiban dan larangan PNS.
Jika PNS mengetahui apa yang dilarang dan apa yang harus dilakukan akan mengurangi
risiko pelanggaran disiplin. Selain dari diri sendiri atasan langsung juga berpengaruh terhadap
kinerja pegawai terutama untuk memberikan pembinaan apabila salah satu pegawai diduga
melakukan pelanggaran disiplin. Dimulai dari diri sendiri dan atasan langsung untuk terus
meningkatkan integeritas masing-masing maka bukan tidak mungkin akan menurunnya
angka pelanggaran disiplin PNS.

21

Anda mungkin juga menyukai