Anda di halaman 1dari 45

RANCANGAN AKTUALISASI

UPAYA MENINGKATKAN EDUKASI DAMPAK NEGATIF


KENDARAAN BERMOTOR OVER DIMENSI OVER LOAD
( ODOL ) KEPADA PEMILIK KENDARAAN DI UPTD
PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN
LANDAK

DISUSUN OLEH :

TRI AFRYADI, A.Ma. PKB


NIP. 20010424 202102 1 001
NO. ABSEN : 34

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN XXXIII
KABUPATEN LANDAK TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI

JUDUL : UPAYA MENINGKATKAN EDUKASI


DAMPAK NEGATIF KENDARAAN
BERMOTOR OVER DIMENSI OVER
LOAD ( ODOL ) KEPADA PEMILIK
KENDARAAN DI UPTD PENGUJIAN
KENDARAAN BERMOTOR DI
KABUPATEN LANDAK

NAMA : TRI AFRYADI, A.Ma. PKB

PANGKAT / GOL. RUANG : PENGATUR MUDA TK.1/IIb

NIP : 20010424 202102 1 001

NOMOR DAFTAR HADIR : 34

JABATAN : PELAKSANA TERAMPIL PENGUJI


KENDARAAN BERMOTOR

UNIT KERJA/INSTANSI : UPTD PKB DINAS PERHUBUNGAN KAB.


LANDAK

Telah disetujui untuk diseminarkan pada hari Jumat tanggal 9 Juli 2021
di Unit Pelaksana Teknis Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Provinsi Kalimantan Barat
yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Landak.

Anjungan, 9 Juli 2021


Telah diperiksa/disetujui :

COACH, MENTOR,

[ELIZABETH HENNY, S.Psi] [JOKO SUJATMIKO, SH]


[NIP. 19820413 200904 2 007] [NIP. 19830612 200502 1 002]
PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
Jl. Raya Ngabang – Pontianak KM. 3
website : bkpp.Landakkab.go.id Telp / Fax. (0563) 2022608 / 2022621 - Kode Pos 78357
NGABANG

BERITA ACARA
EVALUASI (SEMINAR) RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGRI SIPIL GOLONGAN II
ANGKATAN XXXIII KABUPATEN LANDAK TAHUN 2021
Pada hari ini Jumat tanggal Sembilan bulan Juli tahun Dua Ribu Dua
Puluh Satu bertempat di Unit Pelaksana Teknis Pendidikan dan Pelatihan
Pertanian Provinsi Kalimantan Barat yang diselenggarakan oleh Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Landak,
telah dilaksanakan Evaluasi (Seminar) Rancangan Aktualisasi bagi Peserta
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XXXIII
Kabupaten Landak tahun 2021, sebagai berikut :
Nama : TRI AFRYADI, A.Ma. PKB
Pangkat / Gol. Ruang : Pengatur Muda Tk.1 / II.b
NIP : 20010424 202102 1 001
Jabatan : Pelaksana Terampil Penguji Kendaraan Bermotor
Unit kerja/Instansi : UPTD PKB Dinas Perhubungan Kabupaten
Landak Mentor : Joko Sujatmiko, SH
Coach : Elizabeth Henny, S.Psi
Penguji : [dst.]
Judul :Upaya Meningkatkan Edukasi Dampak Negatif
Kendaraan Bermotor Over Dimensi Over Load
( ODOL ) Kepada Pemilik Kendaraan Di UPTD
Pengujian Kendaraan Bermotor Di Kabupaten Landak
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani
oleh :

MENTOR, PENYAJI,

[JOKO SUJATMIKO, SH] [TRI AFRYADI, A.Ma. PKB]


[NIP. 19830612 200502 1 002] [NIP. 20010424 202102 1 001]
COACH, PENGUJI,

[ELIZABETH HENNY, S.Psi] [nama]


[NIP. 19820413 200904 2 007] [NIP.]

Mengetahui :
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN
DAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA
KABUPATEN LANDAK

MARSIANUS, S.IP, M.Si


Pembina Utama Muda
NIP. 19650521 198603 1 019
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI

JUDUL : UPAYA MENINGKATKAN EDUKASI


DAMPAK NEGATIF KENDARAAN
BERMOTOR OVER DIMENSI
OVER LOAD ( ODOL ) KEPADA
PEMILIK KENDARAAN DI UPTD
PENGUJIAN KENDARAAN
BERMOTOR DI KABUPATEN
LANDAK
NAMA : TRI AFRYADI, A.Ma. PKB

PANGKAT / GOL. RUANG : PENGATUR MUDA TK.1/II b

NIP : 20010424 202102 1 001

NOMOR DAFTAR HADIR : 34

JABATAN : PELAKSANA TERAMPIL


PENGUJI KENDARAAN
BERMOTOR

UNIT KERJA / INSTANSI : UPTD PKB DINAS PERHUBUNGAN


KAB. LANDAK

Telah diperbaiki berdasarkan koreksi dan/atau saran Penguji pada


Evaluasi (Seminar) Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XXXIII Kabupaten Landak
pada hari Jumat tanggal 9 Juli 2021
di Unit Pelaksana Teknis Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Provinsi
Kalimantan Barat yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Landak.

Anjungan, 9 Juli 2021


Telah diperiksa/disetujui :

COACH, MENTOR,

[ELIZABETH HENNY, S.Psi] [Joko Sujatmiko, SH]


[NIP. 19820413 200904 2 007] [NIP. 19830612 200502 1
002]
Disetujui :

PENGUJI,

[nama]
[NIP.]
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, atas rahmat-


Nya saya dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi tepat pada
waktunya yang berjudul “Upaya Meningkatkan Edukasi Dampak
Negatif Kendaraan Bermotor Over Dimensi Over Load ( ODOL )
Kepada Pemilik Kendaraan Di UPTD Pengujian Kendaraan
Bermotor Di Kabupaten Landak”. Saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang memberikan kontribusi dalam
penulisan rancangan aktualisasi ini. Secara khusus, ucapan terima
kasih saya sampaikan kepada pihak yang telah banyak membantu
diantara :
1. Ibu dr. Karolin Margaret Natasha selaku Bupati Kabupaten
Landak;

2. Bapak Marsianus, S.IP, M.Si selaku Kepala Badan


Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Landak;
3. Bapak Emilius, SE, MM selaku Plt. Kepala Dinas
Perhubungan Kabupaten Landak;
4. Ibu Elizabeth Henny, S.Psi, selaku Coach yang selalu
mendukung, memotivasi, serta memberikan perbaikan
dalam penulisan rancangan aktualisasi ini;
5. Bapak Joko Sujatmiko, SH, selaku mentor rancangan
aktualisasi yang selalu memberikan bimbingan dan saran
dalam penulisan ini;
6. Para Widyaiswara yang selalu memberikan ilmu dan materi
untuk menyelesaikan rancangan aktualisasi;
7. Panitia Prajabatan Golongan II Angkatan XXXIII yang selalu
memberikan fasilitas dalam menyelesaikan rancangan
aktualisasi;
8. Kepada orangtua yang selalu memberi dukungan kepada
saya baik berupa materi, maupun moral, serta doa untuk
kesuksesan saya;
9. Teman Prajabatan Golongan II Angkatan XXXIII yang selalu
memberikan motivasi dan semangat dalam menyelesaikan
rancangan aktualisasi;
Saya telah berusaha optimal dalam penulisan rancangan
aktualisasi ini dan selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak yang
dapat memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
semua pihak agar ada perbaikan yang dapat dilakukan di kemudian
hari. Terima kasih atas segala perhatian dan masukan dari semua
pihak. Semoga dapat menjadi acuan untuk tambahan ilmu bagi
pembaca.

Anjungan, 9 Juli 2021

Penulis

TRI AFRYADI A.Ma. PKB


Daftr isi
Daftar tabel
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemerintah Indonesia membentuk suatu lembaga untuk mengatur
transportasi dilingkup nasional dengan nama lembaga tersebut adalah
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Transportasi sendiri
terdapat tiga (3) matra meliputi: matra darat, matra laut dan matra udara.
Pengujian Kendaraan Bermotor merupakan salah satu cara untuk
menjamin persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan yang beroperasi di
jalan. Oleh karena itu perlu adanya kesadaran pemilik kendaraan wajib
uji untuk mengujikan kendaraannya secara tepat waktu dan berkala pada
Unit Pelaksa Teknis Daerah Pengujian Kendaraan Bermotor .
Untuk menjamin terpenuhnya persyaratan tersebut,maka
dilaksanakan suatu sistem yang mengatur dalam proses pengujian
kendaraan bermotor yang dilakukan secara berkala sebagaimana diatur
dalam Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas
Angkutan Jalan, Pasal 49, bahwa :
1) Kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan yang
diimpor, dibuat dan / atau dirakit di dalam negeri yang akan
dioperasikan di jalan wajib dilakukan pengujian.
Adapun maksud pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor
berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 133 Tahun 2015
tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor, adalah sebagai berikut:
1) Memberikan jaminan keselamatan secara teknis terhadap
penggunaan kendaraan bermotor, kereta gandengan, dan kereta
tempelan di jalan;
2) Mendukung terwujudnya kelestarian lingkungan dari kemungkinan
pencemaraan yang diakibatkan oleh penggunaan kendaraan
bermotor, kereta gandengan, dan kereta tempelan di jalan;
3) Memberikan pelayanan umum kepada masyarakat.
Pada saat ini penulis ditempatkan pada Bidang Pengujian
Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Landak.
Selama bekerja, penulis menemukan permasalahan yaitu banyak
nya kendaraan angkutan barang bak terbuka yang dimensinya
melebihi standar yang telah ditentukan. Contohnya kendaraan
angkutan barang yang beroperasi melebihi muatan. Berdasarkan
permasalahan tersebut, maka penulis memilih gagasan pemecahan
masalah, yaitu “Upaya Meningkatkan Edukasi Dampak Negatif
Kendaraan Bermotor Over Dimensi Over Load ( ODOL ) Kepada
Pemilik Kendaraan Di UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor
Kabupaten Landak.”
Solusi yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan ini
adalah mengaktualisasi nilai – nilai dasar dalam aktualisasi yang di
laksanakan pada Unit Pelaksa Teknis Daerah Pengujian Kendaraan
Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Landak sebagai tempat
edukasi Pengujian Kendaraan Bermotor kepada pemilik kendaraan
wajib uji.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
Dengan adanya edukasi dan sosialisasi tentang dampak negatif
yang ditimbulkan oleh kendaraan over dimensi over load (ODOL)
maka dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
disiplin berlalu lintas.
2. Manfaat
Bagi Instansi (UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas
Perhubungan Kabupaten Landak) Laporan aktualisasi ini dapat
meningkatkan efektivitas, efisiensi dan inovasi serta mutu
pelayanan yang maksimal kepada masyarakat di UPTD
Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten
Landak.
Bagi masyarakat dengan adanya edukasi dan sosialisasi tentang
dampak negatif kendaraan over dimensi dan over load (ODOL)
dapat mengurai angka kecelakaan kendaraan bermotor.
Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar PNS yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. mampu menjalankan
fungsi sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik dan perekat
dan pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan profesional
di UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan
Kabupaten Landak.

C. Waktu dan tempat kegiatan

Waktu Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Golongan II selama


51 (lima puluh satu) hari kerja, diantaranya dilaksanakan pada
tanggal 21 juni s/d 11 juli 2021 bertempat di UPT Diklat Pertanian
Provinsi Kalimantan Barat dan tanggal 12 juli s/d 21 agustus 2021
diunit kerja masing-masing.
BAB II
DESKRIPSI UNIT ORGANISASI

A. Profil Organisasi
Pada awal berdirinya Kabupaten Landak (di bentuk berdasarkan
Undang-Undang Nomor 55 Tahun 1999), salah satu Organisasi
Perangkat Daerah yang di bentuk pada saat itu sesuai dengan
Nomenklatur adalah DINAS PERHUBUNGAN, yang di jabat oleh
Bapak Ir. Yusril Zainuddin, MT. Kondisi ini hanya bertahan 2 (dua)
tahun yaitu periode 2000 s/d Desember 2002. Pada Tahun 2002
lahirlah Peraturan Daerah Kabupaten Landak Nomor 01 Tahun 2002
tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Landak, kemudian
di tindak lanjuti dengan Keputusan Bupati Landak Nomor 22 Tahun
2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan daerah Kabupaten
Landak Nomor 01 Tahun 2002, sehingga Nomenklatur yang dahulu
DINAS PERHUBUNGAN, berubah menjadi KANTOR
PERHUBUNGAN DAN TELEKOMUNIKASI KABUPATEN LANDAK,
yang di jabat oleh Ir. Jakius Sinyor.
Pada Tahun 2005 lahir Peraturan Daerah Kabupaten Landak
Nomor 01 Tahun 2005 tentang Pembentukan Dan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Landak dan Peraturan
Bupati Landak Nomor 05 Tahun 2005 tentang Susunan Organisasi
Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Landak dengan
Nomenklatur KANTOR PERHUBUNGAN DAN TELEKOMUNIKASI
KABUPATEN LANDAK,
berubah menjadi DINAS PERHUBUNGAN, KEBUDAYAAN DAN
PARIWISATA KABUPATEN LANDAK yang di jabat oleh Drs.
Ignatius Yohanes, MH periode 2005 s/d 2007.
Pada tahun 2008 lahir Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008
tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah kabupaten Landak
dan di tindak lanjuti dengan Peraturan Bupati Landak Nomor 16
Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Struktur Organisasi
Dan Tata Kerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Landak. Dengan demikian maka Nomenklatur DINAS
PERHUBUNGAN, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN
LANDAK berubah menjadi DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI
DAN INFORMATIKA
KABUPATEN LANDAK yang di jabat oleh Drs. Ignatius Yohanes, MH
periode Tahun 2008 s/d 2012, kemudian di lanjutkan oleh Bapak
Ependi, S.Sos,. MM periode 2012 s/d 2019, dan dilanjutkan oleh
Bapak Jaya Suprada, S.H, MM.

B. Visi dan Misi Organisasi


1. Visi Kabupaten Landak
Terwujudnya Kabupaten Landak Mandiri, Maju dan Sejahtera.
Adapun makna yang terkandung dalam visi Kabupaten Landak
tahun 2017-2022, dijelaskan sebagai berikut:
a. Mandiri, memiliki makna keinginan yang kuat dari segenap
masyarakat Landak untuk mampu berdiri sendiri menuju
kemandirian ekonomi dengan mengerahkan seluruh
sumber daya yang ada secara bijaksana dalam bingkai
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Maju, memiliki makna komitmen untuk berkembang ke
arah yang lebih baik dengan penataan birokrasi,
pengembangan sumber daya manusia dengan
mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam secara
lestari serta didukung oleh infrastruktur yang memadai,
termasuk mengedepankan pembangunan desa.
c. Sejahtera, memiliki makna pembangunan Kabupaten
Landak diarahkan untuk memberikan rasa aman, makmur,
dan tenteram bagi seluruh masyarakat.
2. Misi Kabupaten Landak
a. Mewujudkan pelayanan publik yang responsif dan terukur.
b. Mewujudkan pembangunan insfratuktur untuk
pemerataan kesejahteraan.
c. Mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia yang maju.
d. Mewujudkan pengelolaan Sumber Daya Alam untuk
kemandirian ekonomi.
e. Mewujudkan Desa sebagai pusat pembangunan.
3. Visi Dinas Perhubungan
Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan perhubungan yang
handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah
4. Misi Dinas Perhubungan
a. Mempertahankan tingkat jasa pelayanan sarana dan
prasarana perhubungan;
b. Melaksanakan konsolidasimelalui restrukturisasi dan
reformasi di bidang sarana dan prasarana perhubungan;
c. Meningkatkan aksesbilitas masyarakat terhadap
pelayanan jasa perhubungan;
d. Meningkatkan kualitas pelayanan jasa perhubungan yang
handal dan memberikan nilai tambah;
e. Membangun fasilitas sarana dan prasarana UPTD
Pengujian Kendaraan Bermotor.

C. Nilai- Nilai Organisasi


Berikut ini adalah nilai-nilai organisasi yang terdapat di Dinas
Perhubungan Kabupaten Landak, yaitu :
1. Profesionalisme
Bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan
penuh tanggung jawab dan komitmen tinggi.
2. Pelayanan
Memberikan layanan yang memenuhi kepuasan pemangku
kepentingan yang dilakukan dengan sepenuh hati, transparan,
cepat, akurat dan aman.

3. Inovatif
Dalam inovatif terkandung makna bahwa dalam berpikir, berkata,
berperilaku, dan bertindak, pimpinan dan seluruh pegawai
melakukannya dengan menggunakan seluruh kemampuan dan
mendayagunakan pikiran dan sumber daya yang ada di
sekelilingnya untuk menghasilkan karya baru yang original dan
dapat bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat secara berkesinambungan.
4. Akuntabel
Dalam akuntabel terkandung makna bahwa dalam berpikir, berkata,
bertindak, pimpinan dan seluruh pegawai melakukannya dengan
berorientasi pada pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-
prinsip dan ketentuan yang berlaku sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.

D. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kabupaten Landak
mengacu pada Peraturan Bupati Kabupaten Landak Nomor 70
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Landak
yang terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris yang membawahi:
a. Sub Bagian Perencanaan, Keuangan Dan Pelaporan
b. Sub Bagian Umum, Kepegawaian Dan Aset.
3. Bidang Angkutan yang membawahi :
a. Seksi Angkutan Darat
b. Seksi Angkutan Sungai dan Penyeberangan
4. Bidang Lalu Lintas yang membawahi :
a. Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dan Parkir
b. Seksi Keselamatan Lalu Lintas
5. Bidang Sarana Dan Prasarana yang membawahi :
a. Seksi Pengadaan Sarana Dan Prasarana
b. Seksi Pemeliharaan dan Pengawasan Sarana Dan
Prasarana
6. UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor
a. Kepala UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor
b. Sub Bagian Tata Usaha
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN LANDAK
7.
Kepala Dinas
8.

JabatanFungsional Sekretaris

KasubBag KasubBag
Perencanaan, Keuangan dan Umum, Kepegawaian dan
Pelaporan Aset

Kepala Bidang Kepala Bidang Lalu Lintas


Angkutan Kepala Bidang Sarana dan
Prasarana

Seksi Manajemen,
Seksi Angkutan Darat Rekayasa Lalu Seksi Sarana dan
Lintas dan Parkir Prasarana

Seksi Angkutan Sungai Seksi


dan Penyebrangan Keselamatan Lalu Seksi Pemeliharaan dan
Lintas Pengawasan Sarana dan
Prasarna
Kepala UPTDPKB
SubBagian
Tata Usaha

Kelompok Jabatan
Fungsional

Sumber : Rencana Strategis Dinas Pehubungan Kabupaten Landak Tahun 2018-2022


Gambar 2.1. Struktur Organisasi
E. Tugas dan Fungsi Organisasi
Secara Umum sesuai dengan Peraturan Bupati Landak Nomor 70
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Landak
adalah sebagai berikut :
1. Tugas
Dinas Perhubungan Kabupaten Landak mempunyai tugas
membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan di Bidang
Perhubungan sesuai Peraturan Perundang – Undangan.
2. Fungsi
Dalam Melaksanakan Tugas Pokoknya, Dinas Perhubungan
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan, pembinaan dan
pengawasan di Bidang Angkutan.
b. Perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan, pembinaan, dan
pengawasan di bidang Lalu Lintas.
c. Perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan, pembinaan, dan
pengawasan di bidang Sarana dan Prasarana.
d. Pelaksanaan urusan Pemerintahan dan Pelayanan umum di
bidang Angkutan, Lalu Lintas dan Sarana dan Prasarana.
e. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan asset di
lingkungan Dinas.
f. Pelaksanaan tugas pembantuan dan tugas lainnya di bidang
angkutan, lalu lintas dan sarana prasarana yang di serahkan
oleh Bupati.
Adapun Tugas Pokok dan Fungsi masing – masing Bagian/Bidang
adalah sebagai berikut :
1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
dalam hal mempersiapkan perangkat pelayanan penunjang
teknis administrasi, keuangan, kepegawaian, pengelolaan
urusan umum, rumah tangga, perlengkapan, ketatausahaan,
kearsipan, penggandaan, protokoler, organisasi, tata
laksana, hukum dan dokumentasi, hubungan
kemasyarakatan, perencanaan dan pelaporan.
Uraian Fungsi :
a. Penyusunan program kerja di lingkungan sekretariat
b. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis umum,
kepegawaian dan asset
c. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis
keuangan di lingkungan dinas
d. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis
perencanaan, evaluasi dan pelaporan.
e. Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
Kepala Sub Bagian di lingkungan Sekretariat
f. Pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
di lingkungan secretariat
g. Penyelenggaraan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi di lingkungan secretariat
h. Pelaksanaan pengelolaan keuangan, asset, kepegawaian,
hokum, organisasiurusan tata usaha umum lainya serta
penyelenggaraan dan kompilasi program kerja di
lingkungan Dinas
i. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas
berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang secretariat
j. Pelaporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di
lingkungan Dinas
k. Pelaksanaan tugas lain di kesetariatan yang di serahkan
oleh Kepala Dinas

2. Bidang Angkutan
Tugas bidang angkutan adalah Menyiapkan bahan dan
perumusan kebijakan teknis di bidang angkutan serta
memberi pelayanan umum dan teknis administrasi di
bidang angkutan.
Uraian Fungsi :
a. Penyusunan program kerja di bidang angkutan
b. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di
bidang angkutan
c. Pemberian pelayanan umum dan teknis administrasi di
bidang angkutan
d. Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
KepalaSeksi di bidang angkutan
e. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang
angkutan
f. Penyelenggaraan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi di bidang angkutan.
g. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas
berkenaan dengan tugas pokok dan fungsi di Bidang
Angkutan.
h. Pelaporan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
di bidang angkutan
i. Pelaksanaan tugas lain di bidang angkutan yang di
serahkan oleh Kepala Dinas.
3. Bidang Lalu Lintas
Menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis di
bidang lalu lintas serta memberi pelayanan umum dan
teknis administrasi di Bidang Lalu Lintas.
Uraian Fungsi :
a. Penyusunan program kerja di Bidang Lalu Lintas
b. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di
Bidang Lalu Lintas

c. Pemberian pelayanan umum dan teknis administrasi di


Bidang Lalu Lintas
d. Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
Kepala Seksi di bidang Lalu Lintas
e. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi di
bidang lalu lintas
f. Penyelenggaraan Evaluasi terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi di Bidang lalu Lintas
g. Pemberian saran dan pertimbangan Kepada Kepala
Dinas berkenaan dengan tugas dan fungsi di Bidang Lalu
Lintas.
h. Pelaporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di
Bidang Lalu Lintas
i. Pelaksanaan tugas lain di Bidang Lalu Lintas yang di
serahkan oleh Kepala Dinas.
4. Bidang Sarana dan Prasarana
Menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis,
pelaksanaan kebijakan teknis, serta evaluasi dan
pelaporan di Bidang Sarana dan Prasarana serta memberi
pelayanan umum dan teknis administrasi di Bidang Sarana
dan Prasarana.
Uraian Fungsi:
a. Penyusunan program kerja di Bidang Sarana dan
Prasarana
b. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di
Bidang Sarana dan Prasarana
c. Pemberian pelayanan umumdan teknis administrasi di
Bidang Sarana dan Prasarana
d. Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
Kepala Seksi di Bidang Sarana dan Prasarana
e. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi di
Bidang sarana dan Prasarana
f. Penyelenggaraan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi di Bidang Sarana dan Prasarana

g. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas


berkenaan dengan tugas dan fungsi di Bidang Sarana dan
Prasarana
h. Pelaopran terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di
Bidang Sarana dan Prasarana.
i. Pelaksanaan tugas lain di Bidang Sarana dan Prasarana
yang di serahkan oleh Kepala Dinas.
5. UPTD Penguji Kendaraan Bermotor
Sesuai dengan Peraturan Bupati Landak Nomor 44
Tahun 2017 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Daerah Pengujian Kendaraan Bermotor mempunyai tugas
teknis Dinas Perhubungan Kabupaten Landak dibidang
Perhubungan yang diserahkan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Untuk melakukan tugas tersebut, Unit Pengujian
Kendaraan Bermotor Kabupaten Landak mempunyai
fungsi sebagai berikut :
a. Pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang
Pengujian Kendaraan Bermotor;
b. Penyelenggaraan administrasi pengujian
kendaraan bermotor;
c. Penyelenggaraan pungutan retribusi pengujian kendaraan
bermotor;
d. Pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor berdasarkan
ketentuan yang berlaku;
e. Pengawasan dan pengendalian teknis pelaksanaan
kebijakan teknis pengujian kendaraan bermotor;
f. Pengelolaan ketatalaksanaan di lingkungan UPTD PKB;
dan
g. Pelaksanaan tugas lain di bidang pengujian kendaraan
bermotor yang diserahkan Kepala Dinas.

F. Tugas Pokok dan Fungsi Penguji pelaksana


Tugas penguji pelaksana menurut Peraturan Perhubungan Nomor
156 Pasal 11 adalah:
1) Memeriksa visual nomor dan kondisi rangka mobil barang tunggal
selain mobil tangki;
2) Memeriksa visual kesesuaian nomor uji dan kondisi tipe motor
penggerak mobil barang tunggal selain mobil tangki;
3) Memeriksa visual kondisi tangki bahan bakar, corong pengisi bahan
bakar, pipa saluran bahan bakar mobil barang tunggal selain mobil
tangki;
4) Memeriksa visual kondisi sistem konverter kit bagi mobil barang
tunggal selain mobil tangki yang menggunakan bahan bakar tekanan
tinggi;
5) Memeriksa visual kondisi dan mengukur posisi pipa pembuangan
mobil barang tunggal selain mobil tangki;
6) Memeriksa visual ukuran roda dan ban serta kondisi ban mobil
barang tunggal selain mobil tangki;
7) Memeriksa visual kondisi sistem suspensi mobil barang tunggal
selain mobil tangki;
8) Memeriksa visual kondisi sistem rem utama mobil barang tunggal
selain mobil tangki;
9) Memeriksa visual kondisi penutup lampu dan alat pemantul cahaya
mobil barang tunggal selain mobil tangki;
10) Memeriksa visual kondisi panel instrument pada dashboard mobil
barang tunggal selain mobil tangki;
11) Memeriksa visual kondisi kaca spion mobil barang tunggal selain
mobil tangki;
12) Memeriksa visual kondisi spakbor mobil barang tunggal selain mobil
tangki;
13) Memeriksa visual bentuk bumper mobil barang tunggal selain mobil
tangki;
14) Memeriksa visual keberadaan dan kondisi perlengkapan mobil
barang tunggal selain mobil tangki;
15) Memeriksa visual rancangan teknis mobil barang tunggal selain
mobil tangki sesuai dengan peruntukannya;
16) Memeriksa visual kondisi badan mobil barang tunggal selain mobil
tangki, kaca, engsel, tempat duduk, perisai kolong, dan pengarah
angin untuk mobil barang bak muatan tertutup;
17) Memeriksa manual kondisi penerus daya mobil barang tunggal selain
mobil tangki;
18) Memeriksa manual sudut bebas kemudi mobil barang tunggal selain
mobil tangki;
19) Memeriksa manual kondisi rem parkir mobil barang tunggal selain
mobil tangki;
20) Memeriksa manual fungsi lampu dan alat pamantul cahaya mobil
barang tunggal selain mobil tangki;
21) Memeriksa manual fungsi penghapus kaca mobil barang tunggal
selain mobil tangki;
22) Memeriksa manual tingkat kegelapan kaca mobil barang tunggal
selain mobil tangki;
23) Memeriksa manual fungsi klakson mobil barang tunggal selain mobil
tangki;
24) Memeriksa manual kondisi dan fungsi sabuk keselamatan mobil
barang tunggal selain mobil tangki;
25) Memeriksa manual ukuran mobil barang tunggal selain mobil tangki;
26) Memeriksa manual ukuran tempat duduk bagian dalam mobil barang
tunggal selain mobil tangki;
27) Memeriksa manual teknologi jenis kendaraan bermotor (hybrid, bbg,
listrik dan panas menjadi tenaga penggerak);
28) Menguji kepekatan asap gas buang (smoke) mobil barang tunggal
selain mobil tangki;
29) Menguji emisi gas buang (CO-HC) mobil barang tunggal selain mobil
tangki;
30) Menguji alat penunjuk kecepatan (speedometer) mobil barang
tunggal selain mobil tangki;
31) Menguji kebisingan suara klakson dan/atau knalpot (noise) mobil
barang tunggal selain mobil tangki;
32) Menguji kincup roda depan (side slip) mobil barang tunggal selain
mobil tangki;
33) Menguji rem utama mobil barang tunggal selain mobil tangki;
34) Menguji rem parkir mobil barang tunggal selain mobil tangki;
35) Menguji lampu utama (head light) jauh mobil barang tunggal selain
mobil tangki;
36) Menguji lampu utama (head light) dekat mobil barang tunggal selain
mobil tangki;
37) Mengukur kedalaman alur ban mobil barang tunggal selain mobil
tangki;
38) Mengukur berat mobil barang tunggal selain mobil tangki;
39) Mengukur dimensi utama mobil barang tunggal selain mobil tangki;
dan/atau
40) Mengukur tembus cahaya pada kaca mobil barang tunggal selain
mobil tangki.
BAB III

KONSEP DASAR ASN

A. Indikator Nilai-Nilai Dasar ASN


Nilai-nilai dasar ANEKA bagi para ASN sangat diperlukan
untuk mewujudkan ASN yang berintegritas,profesional dan
berkualitas. Adapun nilai-nilai dasar ASN antara lain:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban
setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas
publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu untuk
menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis); untuk
mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional); dan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas (peran belajar). Di dalam menciptakan lingkungan
kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai- nilai
dasar akuntabilitas, yaitu: tanggung jawab, jujur, kejelasan
target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil,
transparan, konsisten, dan partisipatif.
2. Nasionalisme
Nasionalisme ialah rasa cinta terhadap bangsa dan
negara yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai
ASN. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka
setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan
kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-nilai dasar
dalam nasionalisme adalah religius, hormat menghormati,
kerjasama, tidak memaksakan kehendak, jujur, amanah, adil,
persamaan derajat, tidak diskriminatif, mencintai sesama
manusia, tenggang rasa, membela kebenaran, persatuan,
rela berkorban, cinta tanah air, memelihara ketertiban,
disiplin, musyawarah, kekeluargaan, menghormati
keputusan, tanggung jawab, kepentingan bersama, gotong
royong, sosial, tidak menggunakan hak miliknya, hidup
sederhana, kerja keras, dan menghargai karya orang lain.
3. Etika Publik
Etika publik dapat dipahami sebagai sistem penilaian
perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang
pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak
individu, mencakup cara- cara pengambilan keputusan untuk
membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta
mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan
nilai-nilai yang dianut. Etika merupakan refleksi atas standar
norma yang menentukan baik dan buruk, benar dan salah
tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik. Etika juga dipandang sebagai karakter atau etos
individu/ kelompok berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma
luhur. Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah
laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui
ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang
teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Nilai dasar
dalam etika publik yaitu jujur, bertanggung jawab, integritas
tinggi, cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada peraturan
perundang-undangan, taat pada perintah, dan menjaga
rahasia.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan untuk menjaga
mutu kinerja pegawai. Bidang apapun yang menjadi
tanggung jawab PNS harus dilaksanakan seoptimal mungkin
agar dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat.
Komitmen mutu merupakan tindakan kita untuk menjaga
kualitas kinerja pegawai. Bidang apapun yang menjadi
tanggung jawab pegawai negeri sipil semua dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk
menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik. Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar
komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu: efektivitas,
efisiensi, inovasi dan berorientasi mutu. Komitmen mutu
merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio
yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi
sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena
dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik
dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya
terjadi dalam jangka waktu yang pendek, namun dapat
berdampak secara jangka panjang.Indikator dari nilai-nilai
dasar anti korupsi yang harus diperhatikan yaitu jujur, peduli,
mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana,
berani, dan adil. Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan
yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah atau
tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.

B. Peran dan Kedudukan ASN


1. Whole of Goverment
Whole of Government (WoG) adalah model pendekatan
integratif fungsional satu atap yang dewasa ini menjadi opsi
alternatif dalam menyelesaikan masalah-masalah rumit.
Guncangan globalisasi yang menghadirkan berbagai
kontradiksi (paradoks) di berbagai sektor kehidupan seperti
korupsi,
kemiskinan, dominasi pasar bebas di sektor ekonomi dan
lain-lain yang sulit diatasi dengan cara dan pendekatan
biasa (in the box) membuat WoG menjadi keniscayaan yang
tidak terhindarkan. Salah satu bentuk penerapan WoG di
sektor pelayanan publik adalah e-government.
2. Pelayanan Publik
Dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik, definisi tentang pelayanan publik yang
oleh pemerintah cenderung lebih sempit lagi. Dalam
Undang-undang No. 25 Tahun 2009 Pasal 1 ayat (1)
disebutkan bahwa “Pelayanan Publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik”.
3. Manajemen ASN
Meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier,
pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian
dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian,
jaminan pensisun dan hari tua, dan perlindungan.
Manajemen PNS pada Instansi Pusat dilaksanakan oleh
pemerintah pusat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Manajemen PNS pada Instansi
Daerah dilaksanakan oleh pemerintah daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu
Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat
diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang, yang
menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian,
ataupun tentang krisis. Menurut
W. Howard Chase dan Barry Jones, isu didefinisikan sebagai suatu
hal yang terjadi, baik di dalam maupun di luar organisasi yang
apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif
terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis.
Selama kurang lebih 18 (delapan belas) minggu berada di
UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor, penulis merasakan
beberapa isu yang dapat diangkat pada rancangan aktualisasi,
adapun isu-isu yang penulis temukan yaitu:
1. Masih terdapat kendaraaan wajib uji yang beroperasi dijalan
over dimensi over load
2. Kurangnya kepatuhan uji berkala pemilik kendaraan bermotor
wajib uji
3. Belum optimalnya sistem pembayaran retribusi
pengujian kendaraan bermotor.
4. Kurangnya perlengkapan kesehatan dan keselamatan kerja
(K3) bagi pelaksana penguji kendaraan bermotor.
Berdasarkan identifikasi yang telah ditemukan, maka dilakukan
tahap berikutnya berupa analisis isu dengan dasar kriteria isu.
Kriteria isu dapat diukur menggunakan metode APKL. Unsur-unsur
yang dinilai menggunakan metode APKL ini adalah Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, dan Layak/ Kelayakan. Aktual artinya
benar-benar terjadi dan sedang dibicarakan. Problematik artinya
sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks sehingga harus
segera dicarikan solusi
untuk mengatasi permasalahannya. Kekhalayakan merupakan isu
yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak atau kelayakan
dapat diartikan sebagai isu yang diangkat masuk akal dan realistis
untuk dipecahkan masalahnya.
Hasil yang diperoleh setelah melakukan tahapan analisis
dengan menggunakan metode APKL tersebut sajikan pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4.1
Pemilihan Isu Melalui Kriteria
APKL
Kriteria
No. Masalah/ Isu Total Peringkat
A P K L
Masih terdapat kendaraaan
1. wajib uji yang beroperasi 3 5 4 4 16 I
dijalan over dimensi over
load

Kurangnya kepatuhan uji


berkala pemilik
2. 4 4 4 3 15 II
kendaraan bermotor wajib
uji

Belum optimalnya sistem


pembayaran retribusi
3 2 3 3 3 11 III
pengujian kendaraan
bermotor.
Kurangnya perlengkapan
kesehatan dan
4 keselamatan kerja (K3) 4 2 2 2 10 IV
bagi pelaksana penguji
kendaraan bermotor.

Sumber : Diolah oleh penulis

Keterangan:
t : Aktual 5 : Sangat APKL
P : Problematik 4 : APKL
K : Kekhalayakan 3 : Cukup APKL
L : Layak/ Kelayakan 2 : Kurang APKL
1 : Tidak APKL

Dari analisis isu menggunakan teknik APKL, didapatkan isu


prioritas, yaitu Masih terdapat kendaraaan wajib uji yang beroperasi
dijalan over dimensi over load Keadaan ini dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu:
1. Kurangnya edukasi mengenai dampak negatif ODOL
2. Kurangnya pemahaman pemlik kendaraan mengenai aturan
terkait pelanggaran ODOL
3. Terbatasnya pengawasan petugas dalam menindak kendaraan
yang melanggar aturan ODOL
4. Kurangnya kepatuhan pemilik kendaraan untuk menaati aturan
terkait dimensi dan pemuatan
Untuk menentukan penyebab utama isu, maka dilakukan
menggunakan analisis USG (Urgency, Seriousness dan Growth).
Poin pertama adalah Urgency artinya seberapa mendesaknya
suatu isu untuk segera dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Poin
kedua yaitu Seriousness yang bermakna seberapa serius suatu isu
harus segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan. Dan poin ketiga yakni Growth merupakan potensi
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sesegera mungkin.
Adapun analisis isu berdasarkan kriteria USG untuk penetapan
prioritas isu adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Prioritas Isu Melalui Analisis USG

No Masalah Pokok Prioritas Total Peringkat


U S G
1
Kurangnya kepatuhan
3 3 3 9 IV
pemilik kendaraan untuk
menaati aturan terkait
dimensi dan pemuatan

2 Kurangnya pemahaman
pemlik kendaraan 3 3 4 10 III

mengenai aturan terkait


pelanggaran ODOL

3 Terbatasnya pengawasan
petugas dalam menindak 4 3 4 11 II

kendaraan yang melanggar


aturan ODOL

4 Kurangnya edukasi
mengenai dampak 5 4 4 13 I
negatif ODOL bagi
pemilik kendaraan
bermotor
Sumber : Diolah oleh penulis

Keterangan :
Skor 5 : Sangat USG U : Urgency
Skor 4 : USG S : Seriousness
Skor 3 : Cukup USG G : Growth
Skor 2 : Kurang USG
Skor 1 : Tidak USG
Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG di atas
dapat disimpulkan bahwa isu nomor 4 (empat) mendapatkan nilai
paling besar sehingga menjadi prioritas utama yaitu “Kurangnya
edukasi mengenai dampak negatif ODOL bagi pemilik kendaraan
bermotor”. Dari hasil analisis APKL dan USG, maka penulis
memberi gagasan sebagai berikut “Upaya Meningkatkan Edukasi
Dampak Negatif Kendaraan Bermotor Over Dimensi Over Load
( ODOL ) Kepada Pemilik Kendaraan Di UPTD Pengujian
Kendaraan Bermotor Di Kabupaten Landak”
B. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara
(ASN)
Pada bagian ini memuat masing-masing kegiatan disusun ke
dalam tahapan kegiatan dengan dikaitkan pada nilai-nilai dasar
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memuat akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi atau
lebih dikenal dengan akronim ANEKA. Tahapan kegiatan
menghasilkan output atau hasil, dan output tersebut memberi
kontribusi terhadap visi dan misi Kabupaten Landak. Output ini juga
diharapkan memberi penekanan pada nilai-nilai organisasi.
Setelah melihat faktor-faktor penyebab yaitu Kurangnya
edukasi mengenai dampak negatif ODOL bagi pemilik kendaraan
bermotor, penulis memberikan gagasan penyelesaian isu berupa
beberapa kegiatan yang dapat dilakukan sebagai upaya
meningkatkan edukasi dampak negatif ODOL bagi pemilik
kendaraan sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Mentor di
Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten
Landak
2. Membuat Design Leaflet Tentang Dampak Negatif ODOL
3. Membuat Banner Tentang ODOL Berdasarkan Aturan Undang-
Undang Yang Berlaku
4. Melakukan Edukasi Secara Langsung Kepada Pemilik
Kendaraan Bermotor
5. Melakukan Pengukuran Dimensi Pada Kendaraan Angkutan
Barang Bak Terbuka
6. Melakukan Evaluasi Terkait Kegiatan Yang Telah Dilaksanakan
Tabel 4.3
Tabel Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : UPTD PKB Dinas Perhubungan Kabupaten Landak
Identifikasi Isu : 1. Masih terdapat kendaraaan wajib uji yang beroperasi dijalan over dimensi over load

2. Kurangnya kepatuhan uji berkala pemilik kendaraan bermotor wajib uji

3. Belum optimalnya sistem pembayaran retribusi pengujian kendaraan bermotor.

4. Kurangnya perlengkapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bagi pelaksana


penguji

kendaraan bermotor.
Isu Yang Diangkat : Masih terdapat kendaraaan wajib uji yang beroperasi dijalan over dimensi over load
Gagasan Pemecahan Isu :
Upaya Meningkatkan Edukasi Dampak Negatif Kendaraan Bermotor Over Dimensi Over
Load ( ODOL ) Kepada Pemilik Kendaraan

Tabel 4.4
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan dengan Kegiatan

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI


OUTPUT/HASIL
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN – NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Mengadakan a. Menghadap pimpinan Mendapatkan persetujuan Keterkaitan dengan Dengan mengadakan Terwujudnya
Agenda Peran dan
konsultasi dengan atau mentor di Unit Kerja. pelaksanaan rancangan konsultasi pada pelayanan
Kedudukan ASN adalah
mentor dan pihak b. Menyampaikan dan aktualisasi dan jadwal pada Mata Pelatihan : atasan sebelum pengujian yang
1.Manajemen ASN :
terkait mengenai koordinasi terkait kegiatan aktualisasi dapat memulai langkah cepat, tepat dan
Melakukan konsultasi dan
dimulai. untuk perancangan akuntabel, serta
koordinasi dengan atasan
pelaksanaan c. Rancangan Aktualisasi. terkait kegiatan dalam berdasarkan nilai nilai pada 5 Citra
rancangan d. Membuat jadwal dan rangka melaksanakan ANEKA, maka saya Manusia
aktualisasi. rencana pelaksanaan. fungsi ASN. telah menerapkan Perhubungan “
2. Pelayanan Publik nilai- nilai tersebut Terampil dan
Dengan adanya sehingga akan berperilaku gesit,
transparansi antara membantu dalam ramah, sopan serta
pegawai dan atasan selaku pencapaian misi lugas.”
mentor mampu yaitu: Mewujudkan
menciptakan suatu kualitas sumber daya
pelayanan yang bermutu. manusia yang maju.
3. Whole of Government
Kegiatan yang dilakukan
selalu dilakukan koordinasi
dengan kepala UPTD
selaku mentor.

Keterkaitan Dengan Nilai


Dasar ASN (ANEKA):
1. Akuntabilitas :
Kejelasan
Terdapat kejelasan terhadap

jadwal yang telah


direncanakan.
2.Nasionalisme :
Toleransi
Menghargai dan
menghormati atasan dalam
menyampaikan rancangan
aktualisasi.
3.Etika Publik :
Sopan
Melakukan komunikasi
kepada pimpinan dengan
sopan dan santun.

4.Komitmen Mutu :
Efektif
Berorientasi pada hasil/target
tujuan yang akan dicapai.
5.Anti Korupsi :
Jujur
Keterbukaan dalam
menyampaikan pendapat dan
apa adanya.
2. Membuat leaflet a. Membuat draft leaflet. Leaflet telah disetujui oleh Keterkaitan dengan Dengan Membuat Terwujudnya
Agenda Peran dan
tentang Tentang b. Mengajukan draf leaflet ke mentor telah dicetak Membuat leaflet pelayanan pengujian
Kedudukan ASN adalah
Dampak Negatif mentor. dengan baik sesuai pada Mata Pelatihan : tentang Tentang yang cepat, tepat dan
1. Whole of Government
Over Dimensi c. Mencetak leaflet sesuai dengan konsep dan Dampak Negatif akuntabel serta
Kegiatan yang dilakukan
Over Load. dengan konsep. diperbanyak Over Dimensi Over Terwujudnya nilai
selalu dilakukan koordinasi
Load maka saya pada 5 citra manusia
dengan mentor.
telah mendukung perhubungan
misi organisasi: “Terampil dan
Keterkaitan Dengan Nilai
Mewujudkan berperilaku jujur,
Dasar ASN (ANEKA):
pelayanan publik gesit, ramah, sopan
1.Akuntabilitas :
yang responsif serta lugas.”
Kejelasan
dan terukur
Terdapat kejelasan terhadap
kegiatan yang telah membangun
direncanakan fasilitas sarana
2.Nasionalisme : dan prasarana
Toleransi UPTD pengujian
Menghargai dan kendaraan
menghormati atasan dalam bermotor
mengajukan design
pembuatan leaflet.
3.Etika Publik :
Sopan
Melakukan komunikasi
dengan atasan dengan sopan
dan santun
4.Komitmen Mutu :
Efisien
Mencetak bahan
edukasi secara efisien
dan efektif
5.Anti Korupsi :
Jujur
Tidak ada manipulasi data
dalam kesesuaian jumlah
bahan yang dibutuhkan

3. Membuat banner a. Membuat konsep design Banner telah disetujui oleh Keterkaitan dengan Dengan Membuat Terwujudnya
Agenda Peran dan
tetang Over banner. mentor telah dicetak banner tetang Over pelayanan pengujian
Kedudukan ASN adalah
Dimensi Over b. Mengajukan konsep dengan baik sesuai pada Mata Pelatihan : Dimensi Over Load yang cepat, tepat dan
1. Whole of Government
Load Berdasarkan banner ke mentor. dengan konsep. maka saya telah akuntabel, serta nilai
Kegiatan yang dilakukan
Peraturan c. Mencetak banner sesuai mendukung misi pada 5 Citra Manusia
selalu dilakukan koordinasi
Perundang konsep. organisasi: Perhubungan “
dengan mentor.
Undang Yang Mewujudkan Terampil dan
Berlaku. pelayanan publik berperilaku gesit,
Keterkaitan Dengan Nilai yang responsif ramah, sopan serta
Dasar ASN (ANEKA): dan terukur lugas.”
1.Akuntabilitas :
Kejelasan membangun
Terdapat kejelasan terhadap fasilitas sarana
kegiatan yang telah dan prasarana
direncanakan dan bahan UPTD pengujian
yang dibutuhkan kendaraan
2.Nasionalisme : bermotor
Toleransi
Menghargai dan
menghormati atasan dalam
mengajukan konsep
pembuatan banner.

3.Etika Publik :
Sopan
Melakukan komunikasi
dengan atasan dengan sopan
dan santun

4.Komitmen Mutu :
Efisien
Mencetak bahan
edukasi secara efisien
dan efektif
5.Anti Korupsi :
Jujur
Tidak ada manipulasi
data dalam kesesuaian
jumlah bahan yang
dibutuhkan
4. Melaksanakan a. Menyiapkan banner Adanya dokumentasi saat Keterkaitan dengan Dengan Terwujudnya
Agenda Peran dan
Edukasi Tentang dan leaflet melakukan edukasi mensosialisasikan pelayanan pengujian
Kedudukan ASN adalah
Dampak Negatif b. Edukasi Tentang Tentang Dampak Negatif pada Mata Pelatihan : Dampak Negatif yang cepat, tepat dan
1. Pelayanan Publik :
Over Dimensi Dampak Negatif Over Over Dimensi Over Load Over Dimensi Over akuntabel, serta nilai
melaksanakan kewajiban
Over Load dan Dimensi Over Load kepada pemilik kendaraan Load maka saya pada 5 Citra Manusia
sesuai dengan uraian tugas
pembagian leaflet. kepada pemilik kendaraan wajib uji. telah mendukung Perhubungan “
dalam upaya peningkatan
wajib uji. misi organisasi: Tanggap Terhadap
pelayanan masyarakat.
Mewujudkan Kebutuhan
2. Manajemen ASN :
c. Pembagian leaflet kualitas sumber Masyarakat akan
Melakukan tugas dengan
kepada pemilik kendaraan daya manusia Pelayanan Jasa yang
cermat agar informasi yang
wajib uji. yang maju. Tertib, Teratur, Tepat
diterima akurat dan dapat
Waktu, Bersih dan
dipertanggung jawabkan Melaksanakan Nyaman”
dalam pemberian aksesbilitas
pelayanan kepada masyarakat
masyarakat. terhadap pelayanan
3. Whole Of Government : jasa perhubungan.
Melakukan koordinasi
dengan pemilik kendaraan.

Keterkaitan Dengan Nilai


Dasar ASN (ANEKA):
1.Akuntabilitas :
Bertanggung jawab
Membagikan leaflet yang
bertujuan untuk memberikan
informasi yang jelas
2.Nasionalisme
Berorientasi pada
kepentingan publik dan
senantiasa menempatkan
kepentingan publik diatas
kepentingan lainnya.
3.Etika Publik:
Sopan Santun
Dalam pembagian leaflet
kepada masyarakat harus
dengan sopan dan santun.
4.Komitmen Mutu
Dalam pemilihan konten
harus secara kreatif dan
maksud dari konten tersebut
tepat dengan sasaran serta
penggunaan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar sesuai dengan Ejaan
Yang Disempurnakan
(EYD).

5.Anti Korupsi :
Taanggung Jawab
Kegiatan ini akan saya
laksanakan dengan penuh
tanggung jawab dan kerja
keras karena merupakan hal
baru dalam pemberian
edukasi dengan cara turun
ke lapangan secara
langsung.

5. Melakukan a. Melakukan pemilihan 1. Daftar Anggota Tim Keterkaitan dengan Dengan Melakukan Terwujudnya
Agenda Peran dan
pembentukan tim anggota tim pembentukan tim pelayanan pengujian
2. Foto Kegiatan Kedudukan ASN adalah
kegiatan pada Mata Pelatihan : kegiatan pengukuran yang cepat, tepat dan
b. Melakukan konsultasi
pengukuran 1. Pelayanan Publik : dimensi kendaraan akuntabel, serta nilai
anggota dengan kepala
dimensi melaksanakan kewajiban bermotor maka pada 5 Citra Manusia
UPTD
kendaraan sesuai dengan uraian saya telah Perhubungan “
c. Membuat daftar anggota
bermotor tugas dalam upaya mendukung misi Terampil dan
yang telah disetujui
angkutan barang peningkatan pelayanan organisasi: berperilaku gesit,
d. Mencetak daftar anggota
bak terbuka. masyarakat. meningkatkan ramah, sopan serta
2. Whole Of Government : kualitas pelayanan lugas.”
Melakukan koordinasi jasa perhubungan
dengan mentor di Instansi yang handal dan
sebagai salah satu bentuk memberikan nilai
WoG. tambah
3. Manajemen ASN :
Melakukan tugas dengan
cermat agar informasi
yang diterima akurat dan
dapat dipertanggung
jawabkan dalam
pemberian pelayanan
kepada masyarakat

Keterkaitan Dengan Nilai


Dasar ASN (ANEKA):
1. Akuntabilitas :
Transparansi :
Adanya keterbukaan
dalam
kerjasama/koordinasi
yang saling memberikan
dukungan

Kejelasan :
Adanya kejelasan target
dalam melaksanakan
kegiatan.
Tanggung jawab :
Bertanggung jawab dalam
melakukan identifikasi,
pengumpulan data, dan
pemberian pelayanan
2. Nasionalisme :
Sila ke 4 :
Adanya musyawarah dan
mufakat dalam
pelaksanaan koordinasi
3. Etika Publik
Menghargai Komunikasi:
Menghargai komunikasi
dan pendapat dalam
koordinasi
Kebersamaan :
Dalam melakukan
kegiatan dilaksanakan
dengan pemikiran yang
sama agar mendapatkan
hasil yang maksimal
4. Komitmen Mutu
Menjelaskan maksud dan
tujuan dari kegiatan
identifikasi dan
pengumpulan data untuk
perbaikan mutu
5. Anti Korupsi
Jujur :
Mencatat hasil
pengumpulan data sesuai
fakta dan tidak
berlebihan.
Berani :
Berani berkoordinasi dan
menyampaikan ide atau
kegiatan kepada petugas
UPTD Pengujian
Kendaraan Bermotor.

6. Melakukan a. Membuat daftar Diperoleh hasil evaluasi Keterkaitan dengan Terwujudnya


Dalam rangka
Agenda Peran dan
evaluasi terkait pertanyaan kuisioner kegiatan dari kuisioner pelayanan pengujian
Kedudukan ASN adalah pelaksanaan
kegiatan yang b. Memberikan kuisioner yang telah diisi oleh para pada Mata Pelatihan : yang cepat, tepat dan
evaluasi hasil
telah kepada pemilik kendaraan pemilik kendaran bermotor 1. Manajemen ASN : akuntabel serta
kegiatan yang
dilaksanakan. bermotor wajib uji. wajib uji tentang dampak Melakukan tugas dengan Terwujudnya nilai
bertujuan untuk
negatif yang ditimbulkan cermat agar informasi yang pada 5 citra manusia
meningkatkan
oleh kendaraan Over diterima akurat dan dapat perhubungan
pelayanan, maka
Diemnsi Over Load. dipertanggung jawabkan “Tanggung jawab
saya telah
dalam pemberian terhadap keselamatan
pelayanan kepada dan keamanan jasa
mendukung misi:
masyarakat. perhubungan.”
Mewujudkan
pelayanan publik
Keterkaitan Dengan Nilai
yang responsif dan
Dasar ASN (ANEKA):
terukur.
1. Akuntabilitas
Menerima kritik dan saran Meningkatkan
dengan rasa tanggung kualitas pelayanan
jawab. jasa perhubungan
2.Nasionalisme yang handal dan
Menghargai pendapat yang memberikan nilai
diberikan dari rekan kerja tambah.

3.Etika Publik
Bersikap hormat dan sopan
pada saat meminta kritik
dan saran.
4. Komitmen Mutu
Menerapkan kritik dan saran
dari rekan kerja dengan
efektif dan efisien.
5.Anti Korupsi
Jujur
Jujur dalam melaporkan
hasil dari evaluasi kegiatan
edukasi
C. Jadwal Implementasi
Jadwal implementasi aktualisasi di Dinas Perhubungan Kabupaten Landak pada UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor akan
dilaksanakan mulai tanggal 12 juli 2021 s/d 21 agustus 2021 dengan rincian jadwal seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Jadwal Implementasi Aktualisasi

Pekan ke-VI
No. Tahapan Kegiatan Pekan ke-I Pekan ke-II Pekan ke-III Pekan ke-IV Pekan ke-V
1. Mengadakan konsultasi dengan
mentor dan pihak terkait mengenai
pelaksanaan rancangan aktualisasi.
2. Membuat leaflet tentang Tentang
Dampak Negatif Over Dimensi Over
Load.
3. Membuat banner tetang Over Dimensi
Over Load Berdasarkan Peraturan
Perundang Undang Yang Berlaku.
4. Melaksanakan Edukasi Tentang
Dampak Negatif Over Dimensi Over
Load dan pembagian leaflet.
5. Melakukan pembentukan tim kegiatan
pengukuran dimensi kendaraan
bermotor angkutan barang bak
terbuka.
6. Melakukan evaluasi terkait kegiatan
yang telah dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai