DISUSUN OLEH :
Telah disetujui untuk diseminarkan pada hari Jumat tanggal 9 Juli 2021
di Unit Pelaksana Teknis Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Provinsi Kalimantan Barat
yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Landak.
COACH, MENTOR,
BERITA ACARA
EVALUASI (SEMINAR) RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGRI SIPIL GOLONGAN II
ANGKATAN XXXIII KABUPATEN LANDAK TAHUN 2021
Pada hari ini Jumat tanggal Sembilan bulan Juli tahun Dua Ribu Dua
Puluh Satu bertempat di Unit Pelaksana Teknis Pendidikan dan Pelatihan
Pertanian Provinsi Kalimantan Barat yang diselenggarakan oleh Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Landak,
telah dilaksanakan Evaluasi (Seminar) Rancangan Aktualisasi bagi Peserta
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XXXIII
Kabupaten Landak tahun 2021, sebagai berikut :
Nama : TRI AFRYADI, A.Ma. PKB
Pangkat / Gol. Ruang : Pengatur Muda Tk.1 / II.b
NIP : 20010424 202102 1 001
Jabatan : Pelaksana Terampil Penguji Kendaraan Bermotor
Unit kerja/Instansi : UPTD PKB Dinas Perhubungan Kabupaten
Landak Mentor : Joko Sujatmiko, SH
Coach : Elizabeth Henny, S.Psi
Penguji : [dst.]
Judul :Upaya Meningkatkan Edukasi Dampak Negatif
Kendaraan Bermotor Over Dimensi Over Load
( ODOL ) Kepada Pemilik Kendaraan Di UPTD
Pengujian Kendaraan Bermotor Di Kabupaten Landak
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani
oleh :
MENTOR, PENYAJI,
Mengetahui :
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN
DAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA
KABUPATEN LANDAK
COACH, MENTOR,
PENGUJI,
[nama]
[NIP.]
KATA PENGANTAR
Penulis
A. Latar Belakang
Pemerintah Indonesia membentuk suatu lembaga untuk mengatur
transportasi dilingkup nasional dengan nama lembaga tersebut adalah
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Transportasi sendiri
terdapat tiga (3) matra meliputi: matra darat, matra laut dan matra udara.
Pengujian Kendaraan Bermotor merupakan salah satu cara untuk
menjamin persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan yang beroperasi di
jalan. Oleh karena itu perlu adanya kesadaran pemilik kendaraan wajib
uji untuk mengujikan kendaraannya secara tepat waktu dan berkala pada
Unit Pelaksa Teknis Daerah Pengujian Kendaraan Bermotor .
Untuk menjamin terpenuhnya persyaratan tersebut,maka
dilaksanakan suatu sistem yang mengatur dalam proses pengujian
kendaraan bermotor yang dilakukan secara berkala sebagaimana diatur
dalam Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas
Angkutan Jalan, Pasal 49, bahwa :
1) Kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan yang
diimpor, dibuat dan / atau dirakit di dalam negeri yang akan
dioperasikan di jalan wajib dilakukan pengujian.
Adapun maksud pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor
berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 133 Tahun 2015
tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor, adalah sebagai berikut:
1) Memberikan jaminan keselamatan secara teknis terhadap
penggunaan kendaraan bermotor, kereta gandengan, dan kereta
tempelan di jalan;
2) Mendukung terwujudnya kelestarian lingkungan dari kemungkinan
pencemaraan yang diakibatkan oleh penggunaan kendaraan
bermotor, kereta gandengan, dan kereta tempelan di jalan;
3) Memberikan pelayanan umum kepada masyarakat.
Pada saat ini penulis ditempatkan pada Bidang Pengujian
Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Landak.
Selama bekerja, penulis menemukan permasalahan yaitu banyak
nya kendaraan angkutan barang bak terbuka yang dimensinya
melebihi standar yang telah ditentukan. Contohnya kendaraan
angkutan barang yang beroperasi melebihi muatan. Berdasarkan
permasalahan tersebut, maka penulis memilih gagasan pemecahan
masalah, yaitu “Upaya Meningkatkan Edukasi Dampak Negatif
Kendaraan Bermotor Over Dimensi Over Load ( ODOL ) Kepada
Pemilik Kendaraan Di UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor
Kabupaten Landak.”
Solusi yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan ini
adalah mengaktualisasi nilai – nilai dasar dalam aktualisasi yang di
laksanakan pada Unit Pelaksa Teknis Daerah Pengujian Kendaraan
Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Landak sebagai tempat
edukasi Pengujian Kendaraan Bermotor kepada pemilik kendaraan
wajib uji.
A. Profil Organisasi
Pada awal berdirinya Kabupaten Landak (di bentuk berdasarkan
Undang-Undang Nomor 55 Tahun 1999), salah satu Organisasi
Perangkat Daerah yang di bentuk pada saat itu sesuai dengan
Nomenklatur adalah DINAS PERHUBUNGAN, yang di jabat oleh
Bapak Ir. Yusril Zainuddin, MT. Kondisi ini hanya bertahan 2 (dua)
tahun yaitu periode 2000 s/d Desember 2002. Pada Tahun 2002
lahirlah Peraturan Daerah Kabupaten Landak Nomor 01 Tahun 2002
tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Landak, kemudian
di tindak lanjuti dengan Keputusan Bupati Landak Nomor 22 Tahun
2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan daerah Kabupaten
Landak Nomor 01 Tahun 2002, sehingga Nomenklatur yang dahulu
DINAS PERHUBUNGAN, berubah menjadi KANTOR
PERHUBUNGAN DAN TELEKOMUNIKASI KABUPATEN LANDAK,
yang di jabat oleh Ir. Jakius Sinyor.
Pada Tahun 2005 lahir Peraturan Daerah Kabupaten Landak
Nomor 01 Tahun 2005 tentang Pembentukan Dan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Landak dan Peraturan
Bupati Landak Nomor 05 Tahun 2005 tentang Susunan Organisasi
Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Landak dengan
Nomenklatur KANTOR PERHUBUNGAN DAN TELEKOMUNIKASI
KABUPATEN LANDAK,
berubah menjadi DINAS PERHUBUNGAN, KEBUDAYAAN DAN
PARIWISATA KABUPATEN LANDAK yang di jabat oleh Drs.
Ignatius Yohanes, MH periode 2005 s/d 2007.
Pada tahun 2008 lahir Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008
tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah kabupaten Landak
dan di tindak lanjuti dengan Peraturan Bupati Landak Nomor 16
Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Struktur Organisasi
Dan Tata Kerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Landak. Dengan demikian maka Nomenklatur DINAS
PERHUBUNGAN, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN
LANDAK berubah menjadi DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI
DAN INFORMATIKA
KABUPATEN LANDAK yang di jabat oleh Drs. Ignatius Yohanes, MH
periode Tahun 2008 s/d 2012, kemudian di lanjutkan oleh Bapak
Ependi, S.Sos,. MM periode 2012 s/d 2019, dan dilanjutkan oleh
Bapak Jaya Suprada, S.H, MM.
3. Inovatif
Dalam inovatif terkandung makna bahwa dalam berpikir, berkata,
berperilaku, dan bertindak, pimpinan dan seluruh pegawai
melakukannya dengan menggunakan seluruh kemampuan dan
mendayagunakan pikiran dan sumber daya yang ada di
sekelilingnya untuk menghasilkan karya baru yang original dan
dapat bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat secara berkesinambungan.
4. Akuntabel
Dalam akuntabel terkandung makna bahwa dalam berpikir, berkata,
bertindak, pimpinan dan seluruh pegawai melakukannya dengan
berorientasi pada pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-
prinsip dan ketentuan yang berlaku sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
D. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kabupaten Landak
mengacu pada Peraturan Bupati Kabupaten Landak Nomor 70
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Landak
yang terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris yang membawahi:
a. Sub Bagian Perencanaan, Keuangan Dan Pelaporan
b. Sub Bagian Umum, Kepegawaian Dan Aset.
3. Bidang Angkutan yang membawahi :
a. Seksi Angkutan Darat
b. Seksi Angkutan Sungai dan Penyeberangan
4. Bidang Lalu Lintas yang membawahi :
a. Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dan Parkir
b. Seksi Keselamatan Lalu Lintas
5. Bidang Sarana Dan Prasarana yang membawahi :
a. Seksi Pengadaan Sarana Dan Prasarana
b. Seksi Pemeliharaan dan Pengawasan Sarana Dan
Prasarana
6. UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor
a. Kepala UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor
b. Sub Bagian Tata Usaha
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN LANDAK
7.
Kepala Dinas
8.
JabatanFungsional Sekretaris
KasubBag KasubBag
Perencanaan, Keuangan dan Umum, Kepegawaian dan
Pelaporan Aset
Seksi Manajemen,
Seksi Angkutan Darat Rekayasa Lalu Seksi Sarana dan
Lintas dan Parkir Prasarana
Kelompok Jabatan
Fungsional
2. Bidang Angkutan
Tugas bidang angkutan adalah Menyiapkan bahan dan
perumusan kebijakan teknis di bidang angkutan serta
memberi pelayanan umum dan teknis administrasi di
bidang angkutan.
Uraian Fungsi :
a. Penyusunan program kerja di bidang angkutan
b. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di
bidang angkutan
c. Pemberian pelayanan umum dan teknis administrasi di
bidang angkutan
d. Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
KepalaSeksi di bidang angkutan
e. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang
angkutan
f. Penyelenggaraan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi di bidang angkutan.
g. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas
berkenaan dengan tugas pokok dan fungsi di Bidang
Angkutan.
h. Pelaporan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
di bidang angkutan
i. Pelaksanaan tugas lain di bidang angkutan yang di
serahkan oleh Kepala Dinas.
3. Bidang Lalu Lintas
Menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis di
bidang lalu lintas serta memberi pelayanan umum dan
teknis administrasi di Bidang Lalu Lintas.
Uraian Fungsi :
a. Penyusunan program kerja di Bidang Lalu Lintas
b. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di
Bidang Lalu Lintas
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat
diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang, yang
menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian,
ataupun tentang krisis. Menurut
W. Howard Chase dan Barry Jones, isu didefinisikan sebagai suatu
hal yang terjadi, baik di dalam maupun di luar organisasi yang
apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif
terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis.
Selama kurang lebih 18 (delapan belas) minggu berada di
UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor, penulis merasakan
beberapa isu yang dapat diangkat pada rancangan aktualisasi,
adapun isu-isu yang penulis temukan yaitu:
1. Masih terdapat kendaraaan wajib uji yang beroperasi dijalan
over dimensi over load
2. Kurangnya kepatuhan uji berkala pemilik kendaraan bermotor
wajib uji
3. Belum optimalnya sistem pembayaran retribusi
pengujian kendaraan bermotor.
4. Kurangnya perlengkapan kesehatan dan keselamatan kerja
(K3) bagi pelaksana penguji kendaraan bermotor.
Berdasarkan identifikasi yang telah ditemukan, maka dilakukan
tahap berikutnya berupa analisis isu dengan dasar kriteria isu.
Kriteria isu dapat diukur menggunakan metode APKL. Unsur-unsur
yang dinilai menggunakan metode APKL ini adalah Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, dan Layak/ Kelayakan. Aktual artinya
benar-benar terjadi dan sedang dibicarakan. Problematik artinya
sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks sehingga harus
segera dicarikan solusi
untuk mengatasi permasalahannya. Kekhalayakan merupakan isu
yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak atau kelayakan
dapat diartikan sebagai isu yang diangkat masuk akal dan realistis
untuk dipecahkan masalahnya.
Hasil yang diperoleh setelah melakukan tahapan analisis
dengan menggunakan metode APKL tersebut sajikan pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4.1
Pemilihan Isu Melalui Kriteria
APKL
Kriteria
No. Masalah/ Isu Total Peringkat
A P K L
Masih terdapat kendaraaan
1. wajib uji yang beroperasi 3 5 4 4 16 I
dijalan over dimensi over
load
Keterangan:
t : Aktual 5 : Sangat APKL
P : Problematik 4 : APKL
K : Kekhalayakan 3 : Cukup APKL
L : Layak/ Kelayakan 2 : Kurang APKL
1 : Tidak APKL
2 Kurangnya pemahaman
pemlik kendaraan 3 3 4 10 III
3 Terbatasnya pengawasan
petugas dalam menindak 4 3 4 11 II
4 Kurangnya edukasi
mengenai dampak 5 4 4 13 I
negatif ODOL bagi
pemilik kendaraan
bermotor
Sumber : Diolah oleh penulis
Keterangan :
Skor 5 : Sangat USG U : Urgency
Skor 4 : USG S : Seriousness
Skor 3 : Cukup USG G : Growth
Skor 2 : Kurang USG
Skor 1 : Tidak USG
Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG di atas
dapat disimpulkan bahwa isu nomor 4 (empat) mendapatkan nilai
paling besar sehingga menjadi prioritas utama yaitu “Kurangnya
edukasi mengenai dampak negatif ODOL bagi pemilik kendaraan
bermotor”. Dari hasil analisis APKL dan USG, maka penulis
memberi gagasan sebagai berikut “Upaya Meningkatkan Edukasi
Dampak Negatif Kendaraan Bermotor Over Dimensi Over Load
( ODOL ) Kepada Pemilik Kendaraan Di UPTD Pengujian
Kendaraan Bermotor Di Kabupaten Landak”
B. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara
(ASN)
Pada bagian ini memuat masing-masing kegiatan disusun ke
dalam tahapan kegiatan dengan dikaitkan pada nilai-nilai dasar
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memuat akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi atau
lebih dikenal dengan akronim ANEKA. Tahapan kegiatan
menghasilkan output atau hasil, dan output tersebut memberi
kontribusi terhadap visi dan misi Kabupaten Landak. Output ini juga
diharapkan memberi penekanan pada nilai-nilai organisasi.
Setelah melihat faktor-faktor penyebab yaitu Kurangnya
edukasi mengenai dampak negatif ODOL bagi pemilik kendaraan
bermotor, penulis memberikan gagasan penyelesaian isu berupa
beberapa kegiatan yang dapat dilakukan sebagai upaya
meningkatkan edukasi dampak negatif ODOL bagi pemilik
kendaraan sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Mentor di
Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten
Landak
2. Membuat Design Leaflet Tentang Dampak Negatif ODOL
3. Membuat Banner Tentang ODOL Berdasarkan Aturan Undang-
Undang Yang Berlaku
4. Melakukan Edukasi Secara Langsung Kepada Pemilik
Kendaraan Bermotor
5. Melakukan Pengukuran Dimensi Pada Kendaraan Angkutan
Barang Bak Terbuka
6. Melakukan Evaluasi Terkait Kegiatan Yang Telah Dilaksanakan
Tabel 4.3
Tabel Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : UPTD PKB Dinas Perhubungan Kabupaten Landak
Identifikasi Isu : 1. Masih terdapat kendaraaan wajib uji yang beroperasi dijalan over dimensi over load
kendaraan bermotor.
Isu Yang Diangkat : Masih terdapat kendaraaan wajib uji yang beroperasi dijalan over dimensi over load
Gagasan Pemecahan Isu :
Upaya Meningkatkan Edukasi Dampak Negatif Kendaraan Bermotor Over Dimensi Over
Load ( ODOL ) Kepada Pemilik Kendaraan
Tabel 4.4
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan dengan Kegiatan
4.Komitmen Mutu :
Efektif
Berorientasi pada hasil/target
tujuan yang akan dicapai.
5.Anti Korupsi :
Jujur
Keterbukaan dalam
menyampaikan pendapat dan
apa adanya.
2. Membuat leaflet a. Membuat draft leaflet. Leaflet telah disetujui oleh Keterkaitan dengan Dengan Membuat Terwujudnya
Agenda Peran dan
tentang Tentang b. Mengajukan draf leaflet ke mentor telah dicetak Membuat leaflet pelayanan pengujian
Kedudukan ASN adalah
Dampak Negatif mentor. dengan baik sesuai pada Mata Pelatihan : tentang Tentang yang cepat, tepat dan
1. Whole of Government
Over Dimensi c. Mencetak leaflet sesuai dengan konsep dan Dampak Negatif akuntabel serta
Kegiatan yang dilakukan
Over Load. dengan konsep. diperbanyak Over Dimensi Over Terwujudnya nilai
selalu dilakukan koordinasi
Load maka saya pada 5 citra manusia
dengan mentor.
telah mendukung perhubungan
misi organisasi: “Terampil dan
Keterkaitan Dengan Nilai
Mewujudkan berperilaku jujur,
Dasar ASN (ANEKA):
pelayanan publik gesit, ramah, sopan
1.Akuntabilitas :
yang responsif serta lugas.”
Kejelasan
dan terukur
Terdapat kejelasan terhadap
kegiatan yang telah membangun
direncanakan fasilitas sarana
2.Nasionalisme : dan prasarana
Toleransi UPTD pengujian
Menghargai dan kendaraan
menghormati atasan dalam bermotor
mengajukan design
pembuatan leaflet.
3.Etika Publik :
Sopan
Melakukan komunikasi
dengan atasan dengan sopan
dan santun
4.Komitmen Mutu :
Efisien
Mencetak bahan
edukasi secara efisien
dan efektif
5.Anti Korupsi :
Jujur
Tidak ada manipulasi data
dalam kesesuaian jumlah
bahan yang dibutuhkan
3. Membuat banner a. Membuat konsep design Banner telah disetujui oleh Keterkaitan dengan Dengan Membuat Terwujudnya
Agenda Peran dan
tetang Over banner. mentor telah dicetak banner tetang Over pelayanan pengujian
Kedudukan ASN adalah
Dimensi Over b. Mengajukan konsep dengan baik sesuai pada Mata Pelatihan : Dimensi Over Load yang cepat, tepat dan
1. Whole of Government
Load Berdasarkan banner ke mentor. dengan konsep. maka saya telah akuntabel, serta nilai
Kegiatan yang dilakukan
Peraturan c. Mencetak banner sesuai mendukung misi pada 5 Citra Manusia
selalu dilakukan koordinasi
Perundang konsep. organisasi: Perhubungan “
dengan mentor.
Undang Yang Mewujudkan Terampil dan
Berlaku. pelayanan publik berperilaku gesit,
Keterkaitan Dengan Nilai yang responsif ramah, sopan serta
Dasar ASN (ANEKA): dan terukur lugas.”
1.Akuntabilitas :
Kejelasan membangun
Terdapat kejelasan terhadap fasilitas sarana
kegiatan yang telah dan prasarana
direncanakan dan bahan UPTD pengujian
yang dibutuhkan kendaraan
2.Nasionalisme : bermotor
Toleransi
Menghargai dan
menghormati atasan dalam
mengajukan konsep
pembuatan banner.
3.Etika Publik :
Sopan
Melakukan komunikasi
dengan atasan dengan sopan
dan santun
4.Komitmen Mutu :
Efisien
Mencetak bahan
edukasi secara efisien
dan efektif
5.Anti Korupsi :
Jujur
Tidak ada manipulasi
data dalam kesesuaian
jumlah bahan yang
dibutuhkan
4. Melaksanakan a. Menyiapkan banner Adanya dokumentasi saat Keterkaitan dengan Dengan Terwujudnya
Agenda Peran dan
Edukasi Tentang dan leaflet melakukan edukasi mensosialisasikan pelayanan pengujian
Kedudukan ASN adalah
Dampak Negatif b. Edukasi Tentang Tentang Dampak Negatif pada Mata Pelatihan : Dampak Negatif yang cepat, tepat dan
1. Pelayanan Publik :
Over Dimensi Dampak Negatif Over Over Dimensi Over Load Over Dimensi Over akuntabel, serta nilai
melaksanakan kewajiban
Over Load dan Dimensi Over Load kepada pemilik kendaraan Load maka saya pada 5 Citra Manusia
sesuai dengan uraian tugas
pembagian leaflet. kepada pemilik kendaraan wajib uji. telah mendukung Perhubungan “
dalam upaya peningkatan
wajib uji. misi organisasi: Tanggap Terhadap
pelayanan masyarakat.
Mewujudkan Kebutuhan
2. Manajemen ASN :
c. Pembagian leaflet kualitas sumber Masyarakat akan
Melakukan tugas dengan
kepada pemilik kendaraan daya manusia Pelayanan Jasa yang
cermat agar informasi yang
wajib uji. yang maju. Tertib, Teratur, Tepat
diterima akurat dan dapat
Waktu, Bersih dan
dipertanggung jawabkan Melaksanakan Nyaman”
dalam pemberian aksesbilitas
pelayanan kepada masyarakat
masyarakat. terhadap pelayanan
3. Whole Of Government : jasa perhubungan.
Melakukan koordinasi
dengan pemilik kendaraan.
5.Anti Korupsi :
Taanggung Jawab
Kegiatan ini akan saya
laksanakan dengan penuh
tanggung jawab dan kerja
keras karena merupakan hal
baru dalam pemberian
edukasi dengan cara turun
ke lapangan secara
langsung.
5. Melakukan a. Melakukan pemilihan 1. Daftar Anggota Tim Keterkaitan dengan Dengan Melakukan Terwujudnya
Agenda Peran dan
pembentukan tim anggota tim pembentukan tim pelayanan pengujian
2. Foto Kegiatan Kedudukan ASN adalah
kegiatan pada Mata Pelatihan : kegiatan pengukuran yang cepat, tepat dan
b. Melakukan konsultasi
pengukuran 1. Pelayanan Publik : dimensi kendaraan akuntabel, serta nilai
anggota dengan kepala
dimensi melaksanakan kewajiban bermotor maka pada 5 Citra Manusia
UPTD
kendaraan sesuai dengan uraian saya telah Perhubungan “
c. Membuat daftar anggota
bermotor tugas dalam upaya mendukung misi Terampil dan
yang telah disetujui
angkutan barang peningkatan pelayanan organisasi: berperilaku gesit,
d. Mencetak daftar anggota
bak terbuka. masyarakat. meningkatkan ramah, sopan serta
2. Whole Of Government : kualitas pelayanan lugas.”
Melakukan koordinasi jasa perhubungan
dengan mentor di Instansi yang handal dan
sebagai salah satu bentuk memberikan nilai
WoG. tambah
3. Manajemen ASN :
Melakukan tugas dengan
cermat agar informasi
yang diterima akurat dan
dapat dipertanggung
jawabkan dalam
pemberian pelayanan
kepada masyarakat
Kejelasan :
Adanya kejelasan target
dalam melaksanakan
kegiatan.
Tanggung jawab :
Bertanggung jawab dalam
melakukan identifikasi,
pengumpulan data, dan
pemberian pelayanan
2. Nasionalisme :
Sila ke 4 :
Adanya musyawarah dan
mufakat dalam
pelaksanaan koordinasi
3. Etika Publik
Menghargai Komunikasi:
Menghargai komunikasi
dan pendapat dalam
koordinasi
Kebersamaan :
Dalam melakukan
kegiatan dilaksanakan
dengan pemikiran yang
sama agar mendapatkan
hasil yang maksimal
4. Komitmen Mutu
Menjelaskan maksud dan
tujuan dari kegiatan
identifikasi dan
pengumpulan data untuk
perbaikan mutu
5. Anti Korupsi
Jujur :
Mencatat hasil
pengumpulan data sesuai
fakta dan tidak
berlebihan.
Berani :
Berani berkoordinasi dan
menyampaikan ide atau
kegiatan kepada petugas
UPTD Pengujian
Kendaraan Bermotor.
3.Etika Publik
Bersikap hormat dan sopan
pada saat meminta kritik
dan saran.
4. Komitmen Mutu
Menerapkan kritik dan saran
dari rekan kerja dengan
efektif dan efisien.
5.Anti Korupsi
Jujur
Jujur dalam melaporkan
hasil dari evaluasi kegiatan
edukasi
C. Jadwal Implementasi
Jadwal implementasi aktualisasi di Dinas Perhubungan Kabupaten Landak pada UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor akan
dilaksanakan mulai tanggal 12 juli 2021 s/d 21 agustus 2021 dengan rincian jadwal seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Jadwal Implementasi Aktualisasi
Pekan ke-VI
No. Tahapan Kegiatan Pekan ke-I Pekan ke-II Pekan ke-III Pekan ke-IV Pekan ke-V
1. Mengadakan konsultasi dengan
mentor dan pihak terkait mengenai
pelaksanaan rancangan aktualisasi.
2. Membuat leaflet tentang Tentang
Dampak Negatif Over Dimensi Over
Load.
3. Membuat banner tetang Over Dimensi
Over Load Berdasarkan Peraturan
Perundang Undang Yang Berlaku.
4. Melaksanakan Edukasi Tentang
Dampak Negatif Over Dimensi Over
Load dan pembagian leaflet.
5. Melakukan pembentukan tim kegiatan
pengukuran dimensi kendaraan
bermotor angkutan barang bak
terbuka.
6. Melakukan evaluasi terkait kegiatan
yang telah dilaksanakan.