09 Sifat Mikrobiologi Iis PDF
09 Sifat Mikrobiologi Iis PDF
1, Mei 2006
Oleh:
Iis Soriah Ace
Dosen Jurusan Penyuluhan Peternakan STPP Bogor
ABSTRAK
Salami adalah sosis fermentasi yang terbuat dari daging mentah yang mempunyai
karakteristik khusus diproses dengan melibatkan bakteri asam laktat.
Pada penelitian ini dipelajari pengaruh penambahan wortel terhadap sifat mikrobiologi
dan organoleptik salami daging domba dan sapi.
Penelitian ini diolah dengan menggunakan RAK pola faktorial dengan dua faktor, faktor
utama adalah jenis daging yaitu daging domba dan sapi dan faktor kedua adalah konsentrasi
wortel (0%, 2 %, 4 % dan 6 %).
Parameter yang diuji adalah sifat mikrobiologi yaitu: total mikroba, Coliform, E. coli,
Staphylococcus aureus, dan Salmonella spp dan sifat organoleptik, seperti: aroma, warna,
tekstur dan rasa.
Hasil dari penelitian ini, memperlihatkan bahwa salami daging sapi dan domba tidak
mengandung bakteri pathogen dan jenis daging berpengaruh terhadap sifat organoleptik, yaitu
aroma dan tekstur. Penambahan wortel tidak berpengaruh terhadap sifat organoleptik salami.
Jenis daging dan penambahan wortel tidak terjadi interaksi terhadap sifat organoleptik salami.
Kata kunci: Salami, daging sapi dan domba, wortel, bakteri asam laktat.
65
Sifat Mikrobiologi... (Iis Soriah Ace)
66
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol. 1 No. 1, Mei 2006
67
Sifat Mikrobiologi... (Iis Soriah Ace)
dibekukan dibekukan
Kultur
Pencampuran dalam cutter yoghurt
(suhu < 2C) Gula
Bumbu
Wortel
Pencampuran dalam cutter
(suhu < 2C) NPS 2 %
(100 ppm)
Dilakukan Condisioning
24 jam
Dilakukan pengasapan
(< 30C)
10 kali
Analisis Kuantitatif Total Mikroba suhu 370C selama 2 – 3 hari. Koloni yang
tumbuh dihitung sebagai total mikroba yang
Sampel yang telah dipersiapkan
terdapat dalam sampel.
dipipet secara aseptik dan dipupuk sebanyak
1 ml ke dalam cawan petri steril. Selanjutnya
Analisis Kuantitatif Enterobacteriaceae
dituangi dengan medium Plate Count Agar
(PCA), digoyang hingga sampel tersebar Dalam analisis Enterobacteriaceae
merata, setelah beku lalu diinkubasikan pada digunakan metode yang sama dengan
68
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol. 1 No. 1, Mei 2006
69
Sifat Mikrobiologi... (Iis Soriah Ace)
Tabel 2. Hasil pengujian terhadap sifat mikrobiologi salami daging domba dan sapi dengan
penambahan wortel
70
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol. 1 No. 1, Mei 2006
71
Sifat Mikrobiologi... (Iis Soriah Ace)
72
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol. 1 No. 1, Mei 2006
5 5
4 4
3
3 Rasa
Tekstur Domba 2 Domba
2
Sapi 1 Sapi
1
0
0 P0 P1 P2 P3
P0 P1 P2 P3
Perlakuan
Perlakuan
Gambar 4. Uji organoleptik tekstur salami Gambar 5. Uji organoleptik rasa salami
daging domba dan sapi daging domba dan sapi
Keterangan: Keterangan:
P0 = Salami tanpa penambahan wortel P0 = Salami tanpa penambahan wortel
P1 = Salami dengan penambahan wortel 2% P1 = Salami dengan penambahan wortel 2%
P2 = Salami dengan penambahan wortel 4% P2 = Salami dengan penambahan wortel 4%
P3 = Salami dengan penambahan wortel 6% P3 = Salami dengan penambahan wortel 6%
Tekstur dipengauhi oleh umur dan Evaluasi bau dan rasa tergantung pada
bangsa ternak, otot dengan serabut-serabut panel cita rasa, daging dari ternak yang lebih
yang kecil tidak menunjukkan kekasaran tua mempunyai bau yang lebih kuat daripada
tekstur (Soeparno, 1998). daging dari ternak yang lebih muda
(Soeparno 1998).
Tekstur salami erat kaitannya dengan
keseimbangan campuran lemak dan protein Menurut Girard dan Bucharles (1992)
serta reaksi yang terjadi dari mikroba yang selama proses penyimpanan terjadi
ditambahkan selama proses penyimpanan perubahan kimia, biokimia serta mikro-
juga terhadap perlakuan pengasapan. biologi yang berpengaruh terhadap karak-
Menurut Montel et al. (1996), penggunaan teristik flavor sosis fermentasi. Beberapa
starter kultur akan meningkatkan sifat perubahan tersebut antara lain peningkatan
organoleptik, seperti warna, tekstur dan asam organik sebagai degradasi dari gula,
kualitas higienes dari suatu produk. perombakan lipida ke asam lemak, juga
proses proteolitik menjadi asam-asam amino.
Rasa Salami Selama proses fermentasi pada salami
penelitian, terdapat perkembangan asam-
Hasil uji organoleptik terhadap Rasa
asam organik, yang salah satunya dicirikan
Salami, tidak dipengaruhi oleh Jenis daging
dengan adanya peningkatan asam laktat .
dan penambahan wortel. Penerimaan panelis
Pada salami rasa asam dikatagorikan sebagai
terhadap rasa umumnya berkisar antara tidak
asam organik yaitu alkana dan asam alkena
suka sampai agak suka, hal ini mungkin
karboksilat, asam dikarboksilat, asam keto
disebabkan salami tersebut rasanya agak
dan asam hidroksil serta asam amino.
asam dan belum terbiasa oleh lidah bangsa
Sebagian besar rasa asam diberikan oleh
Indonesia. Berikut adalah nilai modus rasa
asam karboksilat dengan rumus R-COOH
salami daging domba dan sapi dengan
penambahah wortel (Gambar 5). yang diidentifikasi dengan rasa ’acrid’ oleh
lidah manusia (Girrd dan Bucharles 1992).
73
Sifat Mikrobiologi... (Iis Soriah Ace)
[BPS] Biro Pusat Statistik Peternakan. 2003. Gill C.G. 1982. Microbial Interaction with
Buku Statistik Peternakan. Jakarta: Meat, di dalam Meat Microbiology.
Dirjen Bina Produksi Peternakan. Brown, M.H (ed). London: Applied
Science Publishers,LTd.
74
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol. 1 No. 1, Mei 2006
Girard J.P, Bucharles C. 1992. Technology of their Effects on The Aromatic Profiles
Meat and Meat Products. New York: and Odours of a Dry Sausage model.
Ellis Horwood. Food Microbiology 13 (1996) 489-
499.
Gonzalez-Fernandez C, Santos EM, Jaime I,
Rovira J. 2003. Influence of Starter Ockerman H.W. 1983. Chemistry of Meat
Culture and Sugar Concentrations on Tissue. Ohio: Animal Science Dept.
Biogenic Amine Contents in Chorizo The Ohio University.
Dry Sausage. Food Microbiology 20
Pearson A.M. and Tauber, FW. 1984.
2003 275-284.
Prosessed Meats. Connecticut: AVI
Helferich W, Westoff D. 1980. All About Publishing Co,inc.Westport,
Yoghurt. New Jersey. USA: Prentice
Peraturan Menteri Kesehatan RI no.
Hall, Inc.
722/Menkes/Per IX/1988 tentang
Hendrickson R.L. 1978. Meat, Poultry and Bahan Tambahan Makanan 1990.
Seafood Technology. New Jersey: Depkes RI. Jakarta: Dirjen POM
Prentice-Hall, inc. bagian Proyek Pengembangan Usaha
dan Pembinaan Obat dan Perbekalan
Huber W, Vosgen W, Le Mintier Y. 2003.
Farmasi.
Carrot Fibre in Raw Sausages.
Fleisch Wirtschaft International. Purnomo H. 1995. Aktivitas Air dan
Journal for Meat Production and Meat Peranannya dalam Pengawetan
Processing. Pangan. Jakarta: UI Press.
Isnafia I. 2000. Pengaruh Aplikasi Kultur Romans J.R, Costello WJ, Carlson CW,
Kering dengan Beberapa Kombinasi Greaser ML, Jones KW. 1985. The
Mikroba terhadap Kualitas Fisiko- Meat We Eat. Denville, Illinois:
Kimia dan Mikrobiologi Sosis Interstate Printers & Publisher, inc.
Fermentasi. [Tesis]. Bogor :
Ronsivalli .LJ and Vieira E.R. 1992.
Program Pascasarjana, Institut
Elementary Food Science. New York:
Pertanian Bogor.
An Avi Book Published by Van
Jay J.M. 1986. Modern Food Microbiology. Nostrand Reinhold.
New York: Van Nostrand Reinhold
Soekarto S.T. dan Hubeis M. 2000.
Co.
Metodologi Penelitian Organoleptik.
Kramlich W,. Person AM, Tauber. 1973. Bogor: Pusat Antar Universitas
Processed Meat. Westport, Institut Pertanian Bogor.
Conneticut: The AVI Publishing Co.,
Soeparno. 1998. Ilmu dan Teknology
Lawrie R.A. 2003. Ilmu Daging. Aminuddin Daging. Yogyakarta: Universitas
P, penerjemah. Jakarta: UI-Press. Gadjah Mada.
Terjemahan dari : Meat Science.
Soriano A, Cruz B, Gomez L, Mariscal C,
Lucke F.K. 1985. Fermented Sausage. Di Garcia Ruiz A. 2005. Proteolysis,
dalam Microbiology of Fermented Physicochemical Characteristics and
Foods: Wood J B (ed), 2:41-83. New Free Fatty cid Cmomposition of Dry
York: Elsevier Applied Science. Sausages Made with Deer (Cervus
elaphus) or Wild Boar (Sus Scrofa)
Montel M.C, Reitz J, Talon R, Berdague JL,
Meat: A preliminary Study. Food
Rousset-Akrim S. 1996. Biochemical
Chemistry, xxx (2005) xxx-xxx.
Aktivities of Micrococcaceae and
75
Sifat Mikrobiologi... (Iis Soriah Ace)
Steel R.G.D. dan Torrie JH. 1989. Prinsip Troller J.A and Cristian J.H.B. 1978. Water
dan Prosedur Statistika. Jakarta: PT Activity and Food .Academic Press.
Gramedia. New York.Sn Francisco. London: A
Subsidiary of Harcourt Brace
Suhardjo, Harper L.J, Deaton B.J, Driskel
Jovanovich, Publisher.
J.A. 1985. Pangan, Gizi dan
Pertanian. Jakarta: Universitas Varnam A.N. And Sutherland J.P. 1995.
Indonesia. Meat and Meat Products. London:
Chapman and Hall.
Sulaeman A, et al. 2001. Carotenoid Content
and Physicochemical and Sensory Wilson G.D. 1981. Meat and Meat Products:
Characteristics of Carrot Chips Deep- Factors Affectin Quality Control
Fried in Different Oils at Several London and New Jersey: Applied
Temperatures. JFS: Food Chemistry Scince Publisher.
and Toxicology, 66 (2001) 1257-
Winarno F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi.
1264.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Tamime A.Y. and Robinson R.K. 1989.
Yoghurt Science and Technology.
Oxfort: Pergamon Press.
76