Web-Laprak Fluidisasi PDF
Web-Laprak Fluidisasi PDF
Oleh :
Irma Nurfitriani 131411013
2 A- D3 Teknik Kimia
Kelompok 3
Fluidisasi dipakai untuk menerangkan atau menggambarkan salah satu cara mengontakkan
butiran-butiran padat dengan fluida (gas atau cair). Sebagai ilustrasi dengan apa yang
dinamakan fluidisasi ini, kita tinjau suatu bejana dalam air di dalam mana ditempatkan
sejumlah partikel padat berbentuk bola, melalui unggun padatan ini kemudian dialirkan gas
dengan arah aliran dari bawah ke atas. Pada laju alir yang cukup rendah partikel padat akan
diam. Keadaan yang demikian disebut sebagai unggun diam atau”fixedbed”. Kalau laju alir
gas dinaikkan, maka akan sampai pada suatu keadaan dimana unggun padatan tadi
tersuspensi di dalam aliran gas yang melaluinya. Pada kondisi partikel yang mobil ini, sifat
unggun akan menyerupai sifat-sifat suatu cairan dengan viskositas tinggi, misalnya ada
kecenderungan untuk mengalir, mempunyai sifat hidrostatik. Keadaan demikian disebut
“fluidized bed”.
Persamaan (4) ini kemudian diturunkan lagi oleh kozeny dengan mengasumsikan bahwa
unggun zat padat tersebut adalah ekuivalent dengan satu kumpulan saluransaluran lurus yang
partikelnya mempunyai luas permukaan dalam total dan volume total masing-masing sama
dengan luas permukaan luar partikel dan volume ruang kosongnya. Harga konstanta „k‟ yang
diperoleh beberapa peneliti sedikit berbeda misalnya:
Kozeny (1927) k‟= 150
Carman ( 1937) k‟= 180
US Bureau of Munes (1951) k‟= 200
Untuk aliran turbulen, persamaan (4) tidak bisa dipergunakan lagi, sehingga Ergun
(1952) kemudian menurunkan rumus lain dimana kehilangan tekanan digambarkan sebagai
hubungan dari : “viscous losses” dan “kinetic energy losses”.
Konsep dasar dari suatu partikel unggun yang terfluidisasi dapat diilustrasikan dengan
fenomena yang terjadi saat adanya perubahan laju alir gas seperti pada gambar di bawah ini:
Fenomena fluidisasi pada sistem gas-padat juga dapat diilustrasikan pada gambar
berikut ini:
3.1.2 Bahan
No Nama Bahan Spesifikasi
1. Partikel Diameter 0-125 µm
2. Partikel Diameter 125-250 µm
3. Partikel Diameter 250-500 µm
Gambar 3.1 Rangkaian alat fluidisasi padat gas dan contoh partikel yang digunakan
3.2 Prosedur Kerja
3.2.1 Penentuan Massa Jenis Partikel
menyiapkan
menimbang mengisi penuh air,
piknometer bersih dan
piknometer kosong timbang
kering
mengulangi langkah
tersebut pada ukuran
partikel 125-250 µm
dan 250-500 µm
1.5
1
250-500 µm
log dP
125-250 µm
0.5
0-125 µm
-0.5
log U
1.5
1 250-500 µm
log dP
0.5 125-250 µm
0-125 µm
0
-0.5
-1
log U
1.5
log dP
1 250-500 µm
125-250 µm
0.5
0-125 µm
0
log U
1.5
log dP
250-500 µm
1
125-250 µm
0.5 0-125 µm
-0.5
log U
1.5
log dP
1 250-500 µm
125-250 µm
0.5
0-125 µm
0
log U
Fluidisasi merupakan salah satu cara untuk mengontakkan butiran padat dengan fluida.
Apabila kecepatan fluida relative rendah, unggun tetap diam karena fluida hanya
mengalir melalui ruang antar partikel tanpa menyebabkan terjadinya perubahan susunan
partikel tersebut
Semakin besar putaran kran, maka kecepatan laju alir linier / laju alir
volumetriknya semakin besar pula.
Semakin besar putaran kran juga akan mengakibatkan bilangan Reynold ( N R e
), ∆P ( perbedaan tekanan ), dan U mf ( kecepatan minimum fluidisasi )
semakin besar pula.
Semakin besar laju alir volumetriknya ( Q ) maka akan mempercepat proses
terfluidisasinya unggun butiran partikel tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fluidisasi
Porositas minimum terhadap fluida
Tinggi unggun terhadap fluida
kecepatan fluidisasi minimum terhadap fluida
Penurunan tekanan didalam unggun terfluidisasi
Daftar Pustaka
Djauhari, Agus. 2011. Jobsheet Praktikum Satuan Operasi “Fluidisasi Padat Gas”. Bandung:
Politeknik Negeri Bandung.
Geankoplis, C.L. 1993, “Transport Processes and Unit operations” 3rd, pp 127-132,
Prentice-Hall, Inc., Eanglewood Cliffs, new jersey USA.
Robert L. Perry, “Chemical Engineers Handbook“. 3rd edition.