Anda di halaman 1dari 3

Kegagalan Nestle di Afrika

Nestle adalah salah satu perusahaan besar dan berkelas internasional yang berkantor pusat di
Switzerland dan pada tahun 1866 yang lebih dari 100 tahun yang lalu yang pada saat ini juga telah
dikenal perusahaan yang bergerak dalam industri formula bayi. Nestle pada tahun 1974-an mulai
memasuki dan memasarkan produk formula bayinya di dunia ketiga seperti negara-negara di Afrika
Selatan, pedalaman Meksiko, dan Philipina

Pada umumnya pemasaran internasional dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah go publik di
negaranya sehingga melakukan peningkatan market share salah satunya mengambil segmen lebih luas
dan memasarkan produknya ke seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan ini telah membuktikan
eksistensinya secara berkala dan jangka panjang sehingga merasa mampu untuk melakukan pemasaran
produknya ke berbagai kalangan konsumen yang berbeda budaya serta perilakunya yaitu go
internasional

Strategi pemasaran global juga harus mempelajari perbedaan budaya sebelum perencanaan strategi
iklannya. Iklan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga menarik bagi pelanggan di pasar
internasional. Beberapa budaya menunjukkan sikap terbuka terhadap iklan, sementara yang lain
mungkin tidak memiliki sikap seperti itu terbuka dan mungkin tidak ingin menjadi sasaran langsung.
Iklan-iklan harus dibuat setelah penelitian yang cermat dari pasar internasional dan selalu dengan
menjaga pengawasan yang ketat pada perbedaan budaya. Perbedaan budaya ada karena berbagai
alasan. Tiga alasan dasar dari perbedaan budaya:

1) Orang-orang dari budaya yang berbeda melihat hal-hal dengan cara yang berbeda.

2) Orang-orang dari budaya yang berbeda memiliki cita-cita dan ideologi yang berbeda
3) Orang-orang dari budaya yang berbeda memiliki selera yang berbeda, sikap, gaya hidup, adat istiadat
dan ritual

Satu lagi alasan penting di balik perbedaan budaya yang jarang disebutkan, tetapi tidak dapat diabaikan,
adalah faktor ras dan agama. Ras dan agama adalah dua pilar dari perbedaan budaya, mungkin mereka
tidak terlihat jelas di bidang pemasaran, tetapi intervensi yang kuat dari ras dan agama dalam
membangun perbedaan budaya tidak bisa dipungkiri. Agar berhasil dalam pemasaran sangat penting
untuk memahami dasar-dasar perbedaan-perbedaan budaya

Strategi pemasaran yang baik global adalah suatu keharusan untuk berhasil di dunia bisnis internasional.
Strategi pemasaran global harus direncanakan untuk menyesuaikan berbagai jenis budaya. Sangat
penting untuk mengingat pentingnya budaya lokal dan nasional, pada saat yang sama orang tidak boleh
mengabaikan budaya bisnis, budaya sosial dan budaya politik. Sebuah strategi pemasaran yang sukses
adalah salah satu yang selalu menghubungkan seluruh budaya ini, dan tidak pernah mengabaikan faktor
-faktor yang mempengaruhi perbedaan budaya. Sebuah strategi pemasaran yang lemah adalah salah
satunya dengan mengabaikan perbedaan budaya, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan runtuhnya
bisnis global. Salah satu contoh dari strategi pemasaran global yang salah dan mempengaruhi citra
sebuah perusahaan internasional adalah Nestlé di Afrika. Nestle bangga dengan produk nya yang dapat
dikatakan nyaris sempurna, tetapi perusahaan gagal untuk mempertimbangkan perbedaan budaya
sebelum perencanaan strategi pemasaran, ini menghasilkan respon negatif karena susu bubuk produksi
Nestle dipandang dan dikritik sebagai penyebab tambahan kekurangan gizi pada bayi Afrika. Nestle gagal
untuk merencanakan strategi pemasaran dengan mengingat perbedaan budaya, hal itu tidak
mempertimbangkan tingkat buta huruf di Afrika, maupun kemungkinan penggunaan yang kurang tepat
mengenai susu bubuk di Afrika, sehingga memunculkan kritik dan menuai kegagalan di Afrika .

Lebih lanjut lagi, Nestle mendapat kecaman dari berbagai pihak yang berkepentingan seperti ibu-ibu
bayi, organisasi kesehatan lokal negara, dan pemerintah lokal karena produk susu bayinya diindikasikan
telah terkontaminasi dan malnutrisi untuk bayi yang mengakibatkan kematian pada bayi. Susu bubuk
yang beredar di negara mereka yang diproduksi oleh Nestle dianggap merupakan hasil produksi untuk
percobaan penggunaan pemakaian pada bayi guna menemukan solusi terbaik dan evaluasi untuk
produk-produk baru selanjutnya. Banyak pendapat khususnya di Negara- negara Afrika ini mengatakan
Nestle membunuh bayi generasi muda mereka dan Nestle tidak mempunyai etika dan berperilaku tidak
bermoral. Hal inilah yang dilupakan oleh Nestle mengenai persepsi masyarakat Afrika . Kesalahan dan
kelalaian persepsi dalam pemakaian produk formula bayi khususnya susu bubuk oleh personal atau
pemakainya merupakan salah satu faktor penyebab bisa terjadinya kematian pada bayi usia 1 – 2 tahun,
karena dapat terjadi kontaminasi buatan serta kurangnya pengetahuan mendasar pentingnya air susu
ibu. Dimana ibu-ibu di Negara Afrika ini menganggap bahwa susu bubuk formula dapat membuat bayi
terlihat lebih tumbuh dan bersinar adalah kurang tepat menurut Nestle. Dikatakan oleh Nestle bahwa air
susu ibu tetaplah yang utama dan tidak dapat tergantikan oleh susu bubuk formula apapun

Anda mungkin juga menyukai