Anda di halaman 1dari 22

!

Masuk (/login/) Pendaftaran (/register/)

Pencarian... Mencari

PRINSIP-PRINSIP KONTRAK INTERNASIONAL UNIDROIT


(The UNIDROIT Principles of International Contracts,
1994)
Bogor Dental Center - Veneer Porcelain...
Rp 3,0 JT
Bogor Dental Center - Veneer Porcelain Paket
Perawatan Gigi, dental veener adalah...
Blibli.com

 SHARE $ HTML " DOWNLOAD

Save this PDF as:

" WORD " PNG " TXT " JPG " WORD " PNG " TXT " JPG

0 Share
0
% Hengki Lesmana (/user/46656294/) & 2 tahun lalu ' Tontonan: 95

( Transkripsi
PENELUSURAN 1 PRINSIP-PRINSIP KONTRAK INTERNASIONAL UNIDROIT (The UNIDROIT Principles of International
Contracts, 1994) Dr. Mahmul Siregar,, SH, M.Hum PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM SEKOLAH
Dentist denture me near PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
A partial denture
2 PENGANTAR -1 Berfungsi seperti CISG Upaya harmonisasi hukum atau aturan- aturan perdagangan
internasional Mengurangi kendala perbedaan sistem hukum dalam transaksi kontrak-kontrak
internasional Tidak terbatas pada kontrak jual beli barang internasional seperti CISG

3 PENGANTAR - 2 UNIDROIT princple sebagai bagian dari lex mercatoria. Lex mercotaria, umum diartikan sebagai hukum yang seragam
(uniform law) yang keberadaannya diterima oleh komunitas komersial di berbagai negara. Sebagian ahli mendefenisikan lex mercatoria
sebagai hukum kebiasaan komersial internasional.

4 PENGANTAR - 3 Berthold Goldman Lex mercatoria is a set of principles and customary rules spontaneously referred to or elaborated in a
framework of international trade, without reference to a particular national systems of law Julian Lew Lex mercatoria is a non-national or
transnational commercial law (which) governs those aspect of international trade not regulated by some national law and are applied by
arbitrators.

5 PENGANTAR - 4 Urgensi Lex Mercatoria Disparitas kemampuan ekonomi akibat tingkat perbaikan ekonomi yang berbeda, sehingga ada
negara maju dan negara berkembang; Penguasaan yang tidak seimbang terhadap teknologi dan informasi Kendala tradisi hukum yang
berbeda antara common law, civil law dan sistem hukum sosialis. Perubahan nilai tukar dan sosial politik yang menimbulkan keadaan yang
mempengaruhi pelaksanaan kontrak.

6 TUJUAN PRINSIP UNIDROIT Menciptakan aturan yang berimbang, sehingga aktor perdagangan internasional yang berbeda tingkat
ekonomi, sistem politik dan sistem hukum dapat menggunakannya. Menjawab kebuntuan pilihan hukum dalam penyelesaian sengketa
Memberikan kesatuan tafsiran terhadap klausula kontrak Model hukum dalam merancang kontrak.

7 PRINSIP-PRINSIP UNIDROIT Kebebasan Berkontrak Itikad Baik(good faith) dan transaksi jujur(fair dealing) Diakuinya kebiasaan transaksi
bisnis di negara setempat Kesepakatan melalui penawaran(offer) dan penerimaan (acceptance) Larangan bernegosiasi dengan itikad buruk
Kewajiban menjaga kerahasiaan Perlindungan pihak yang lemah dari syarat-syarat baku Syarat sahnya kontrak Dapat dibatalkannya kontrak
bila mengandung perbedaan besar(gross disparity) Contra proferentem dalam penafsiran kontrak baku Menghormati kontrak ketika terjadi
kesulitan(hardship) Pembebasan tanggungjawab dalam keadaan memaksa (force majeure)

8 1. Prinsip Kebebasan Berkontrak Prinsip kebebasan berkontrak diwujudkan dalam lima prinsip hukum 1. Kebebasan menentukan isi
kontrak 2. Kebebasan menentukan bentuk kontrak 3. Kontrak mengikat sebagai undang-undang 4. Aturan memaksa sebagai pengecualian 5.
Sifat internasional dan tujuan UNIDROIT harus diperhatikan dalam penafsiran kontrak

9 Prinsip Kebebasan Berkontrak Prinsip-prinsip UNIDROIT berada pada wilayah kebebasan berkontrak merupakan pilihan hukum dan tidak
bersifat memaksa. Penggunaan prinsip-prinsip UNIDROIT dapat dikesampingkan atau dimodifikasi Apabila para pihak tindak menundukkan
diri pada prinsip-prinsip UNIDROIT maka mereka harus tunduk pada aturan memaksa dari prinsip-prinsip hukumnya.

10 2. Prinsip Itikad Baik (Goof Faith) dan Transaksi Jujur (Fair Dealing) landasan utama setiap kontrak internasional Prinsip ini bersifat
memaksa Meliputi seluruh proses kontrak, mulai dari negosiasi, pembuatan, pelaksanaan sampai berakhirnya kontrak.

11 2. Prinsip Itikad Baik (Goof Faith) dan Transaksi Jujur (Fair Dealing) Contoh : A melakukan kontrak penyediaan dan pemasangan jasa
instalasi jaringan produksi yang memuat ketentuan bahwa A (Penjual) berkewajiban untuk berkomunikasi dengan B (Pembeli) untuk setiap
perbaikan yang dibuat A. Setelah 1 tahun B mempelajari perbaikan penting dari jaringan tersebut ternyata ada bagian yang tidak
diinformasikan. A menolak bertanggungjawab dengan mendalihkan bahwa hal tersebut merupakan tanggungjawab C (affiliasi A). A telah
melanggar prinsip itikad baik dan transaksi jujur.

12 3. Prinsip Diakuinya Praktek Kebiasaan dalam Transaksi Bisnis sebagai Hukum Memaksa Seseorang yang melakukan hubungan
kontraktual dengan mitra bisnis di luar negeri, dalam praktek harus tunduk pada hukum kebiasaan setempat. Praktek bisnis yang sudah biasa
berlaku diantara para pihak secara otomatis akan mengikat para pihak, kecuali para pihak secara tegas mengabaikannya.
dokumen-dokumen yang mirip
)
KONTRAK ALIH TEKNOLOGI Dr. Mahmul Siregar, SH.,M.Hum (/50685545-Kontrak-alih-
teknologi-dr-mahmul-siregar-sh-m-hum.html)
KONTRAK ALIH TEKNOLOGI Dr. Mahmul Siregar, SH.,M.Hum BAHAN AJAR HUKUM KONTRAK INTERNASIONAL PROGRAM
STUDI MAGISTER ILMU HUKUM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 UNCTC United
Nations

Lebih terperinci (/50685545-Kontrak-alih-teknologi-dr-mahmul-siregar-sh-m-hum.html)

Indonesian translation of the 12 articles of the Principles on Choice of Law in International


Commercial Contracts (/72805643-Indonesian-translation-of-the-12-articles-of-the-principles-
on-choice-of-law-in-international-commercial-contracts.html)
Indonesian translation of the 12 articles of the Principles on Choice of Law in International Commercial Contracts This
translation was kindly prepared by Dr. Afifah Kusumadara, Mr. Zairul Alam, Ms. Ranitya

Lebih terperinci (/72805643-Indonesian-translation-of-the-12-articles-of-the-principles-on-choice-of-law-in-international-


commercial-contracts.html)

PERLINDUNGAN KEPENTINGAN PARA PIHAK DALAM KONTRAK KERJASAMA INTERNASIONAL


BERDASARKAN UNIDROIT (/33672209-Perlindungan-kepentingan-para-pihak-dalam-kontrak-
kerjasama-internasional-berdasarkan-unidroit.html)
PERLINDUNGAN KEPENTINGAN PARA PIHAK DALAM KONTRAK KERJASAMA INTERNASIONAL BERDASARKAN UNIDROIT Oleh:
Ni Putu Mirayanthi Utami I Gusti Agung Mas Rwa Jayantiari Program Kekhususan Hukum Internasional dan

Lebih terperinci (/33672209-Perlindungan-kepentingan-para-pihak-dalam-kontrak-kerjasama-internasional-berdasarkan-


unidroit.html)

UCAPAN TERIMA KASIH. Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat-nyalah
penulis (/41739829-Ucapan-terima-kasih-puji-syukur-kehadapan-tuhan-yang-maha-esa-
karena-berkat-nyalah-penulis.html)
UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat-nyalah penulis dapat menyelesaikan
tesis yang berjudul Tanggung Jawab Hukum Para Pihak Dalam Tahap Prakontratual Pada Kontrak

Lebih terperinci (/41739829-Ucapan-terima-kasih-puji-syukur-kehadapan-tuhan-yang-maha-esa-karena-berkat-nyalah-


penulis.html)
PILIHAN HUKUM DALAM KONTRAK BISNIS I. (/47724352-Pilihan-hukum-dalam-kontrak-bisnis-
i.html)
PILIHAN HUKUM DALAM KONTRAK BISNIS I. Latar Belakang. Kontrak binis Internasional selalu dipertautkan oleh lebih dari
system hukum. Apabila para pihak dalam kontrak kontrak bisnis yang demikian ini tidak

Lebih terperinci (/47724352-Pilihan-hukum-dalam-kontrak-bisnis-i.html)

KONTRAK BAKU FRANCHISE DITINJAU DARI KETENTUAN UNIDROIT DAN KUH PERDATA
(/44415266-Kontrak-baku-franchise-ditinjau-dari-ketentuan-unidroit-dan-kuh-perdata.html)
Kontrak Baku Franchise Ditinjau dari Ketentuan Unidroit dan KUH Perdata Kanun Jurnal Ilmu Hukum Susiana No. 65, Th. XVII
(April, 2015), pp. 61-82. KONTRAK BAKU FRANCHISE DITINJAU DARI KETENTUAN UNIDROIT

Lebih terperinci (/44415266-Kontrak-baku-franchise-ditinjau-dari-ketentuan-unidroit-dan-kuh-perdata.html)

HPI PILIHAN HUKUM PERTEMUAN IX. By Malahayati, SH., LLM (/60810319-Hpi-pilihan-hukum-


pertemuan-ix-by-malahayati-sh-llm.html)
HPI 1 PILIHAN HUKUM PERTEMUAN IX By Malahayati, SH., LLM TOPIK 2 PENGERTIAN CARA PILIHAN HUKUM LEX MERCATORIA
LEX LOCI CONTRACTUS TEORI PENGERTIAN 3 Pada prinsipnya hukum yang berlaku di dalam kontrak

Lebih terperinci (/60810319-Hpi-pilihan-hukum-pertemuan-ix-by-malahayati-sh-llm.html)

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENCANTUMAN KLAUSULA EKSONERASI DALAM


PERJANJIAN JUAL BELI DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BURGERLIJK (/30217719-Bab-iv-
analisis-hukum-mengenai-pencantuman-klausula-eksonerasi-dalam-perjanjian-jual-beli-
dihubungkan-dengan-buku-iii-burgerlijk.html)
43 BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENCANTUMAN KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI
DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BURGERLIJK WETBOEK JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG
PERLINDUNGAN

Lebih terperinci (/30217719-Bab-iv-analisis-hukum-mengenai-pencantuman-klausula-eksonerasi-dalam-perjanjian-jual-


beli-dihubungkan-dengan-buku-iii-burgerlijk.html)

: l. : Meria Utama. Hukum Ekonomi Internasional ISBN. Penulis (/47169067-L-meria-utama-


hukum-ekonomi-internasional-isbn-penulis.html)
Hukum Ekonomi Internasional Penulis : Meria Utama Desain Cover : Wishnu Kristiandi Penerbit : PT. FIKAHATI ANESKA
(Anggota IKAPI) bekerjasama dengan BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA ISBN : 978-979-8231-97-l

Lebih terperinci (/47169067-L-meria-utama-hukum-ekonomi-internasional-isbn-penulis.html)

Perjanjian Lisensi Internasional untuk Peluncuran Dini Program (/96909984-Perjanjian-lisensi-


internasional-untuk-peluncuran-dini-program.html)
Perjanjian Lisensi Internasional untuk Peluncuran Dini Program Bagian 1 Syarat-syarat Umum DENGAN MENGUNDUH,
MEMASANG, MENYALIN, MENGAKSES, MENEKAN TOMBOL TERIMA ATAU DENGAN CARA LAIN MENGGUNAKAN PROGRAM,

Lebih terperinci (/96909984-Perjanjian-lisensi-internasional-untuk-peluncuran-dini-program.html)


NEW LEX MERCATORIA: KE ARAH UNIFIKASI HUKUM DALAM JUAL BELI BARANG SECARA
INTERNASIONAL (/30687663-New-lex-mercatoria-ke-arah-unifikasi-hukum-dalam-jual-beli-
barang-secara-internasional.html)
NEW LEX MERCATORIA: KE ARAH UNIFIKASI HUKUM DALAM JUAL BELI BARANG SECARA INTERNASIONAL (Dipublikasikan
dalam Jurnal Ilmiah Dinamika Hukum, FH Unisma Malang, ISSN: 0854-7254, Vol. VI No. 11, Januari -

Lebih terperinci (/30687663-New-lex-mercatoria-ke-arah-unifikasi-hukum-dalam-jual-beli-barang-secara-


internasional.html)

TRANSAKSI BISNIS INTERNASIONAL JOINT VENTURE AGREEMENT (/49049420-Transaksi-


bisnis-internasional-joint-venture-agreement.html)
BAHAN KULIAH TRANSAKSI BISNIS INTERNASIONAL JOINT VENTURE AGREEMENT Dr. Mahmul Siregar, SH.,M.Hum PROGRAM
STUDI MAGISTER ILMU HUKUM SEKOLAH PASCASARJANA USU MEDAN 2009 KETENTUAN HUKUM TENTANG USAHA
PATUNGAN

Lebih terperinci (/49049420-Transaksi-bisnis-internasional-joint-venture-agreement.html)

PILIHAN HUKUM DAN PILIHAN FORUM DALAM KONTRAK DAGANG INTERNASIONAL RIZKY
AMALIA, S.H. NIM ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA TESIS (/56033832-
Pilihan-hukum-dan-pilihan-forum-dalam-kontrak-dagang-internasional-rizky-amalia-s-h-nim-
adln-perpustakaan-universitas-airlangga-tesis.html)
i TESIS PILIHAN HUKUM DAN PILIHAN FORUM DALAM KONTRAK DAGANG INTERNASIONAL oleh: RIZKY AMALIA, S.H.
NIM.031414153053 PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015

Lebih terperinci (/56033832-Pilihan-hukum-dan-pilihan-forum-dalam-kontrak-dagang-internasional-rizky-amalia-s-h-nim-


adln-perpustakaan-universitas-airlangga-tesis.html)

Perjanjian Lisensi Internasional untuk Evaluasi Program (/99235208-Perjanjian-lisensi-


internasional-untuk-evaluasi-program.html)
Perjanjian Lisensi Internasional untuk Evaluasi Program Bagian 1 Syarat-syarat Umum DENGAN MENGUNDUH, MEMASANG,
MENYALIN, MENGAKSES, MENEKAN TOMBOL TERIMA ATAU DENGAN CARA LAIN MENGGUNAKAN PROGRAM, PEMEGANG

Lebih terperinci (/99235208-Perjanjian-lisensi-internasional-untuk-evaluasi-program.html)

BAB III TANGGUNG GUGAT BANK SYARIAH ATAS PELANGGARAN KEPATUHAN BANK PADA
PRINSIP SYARIAH (/39403732-Bab-iii-tanggung-gugat-bank-syariah-atas-pelanggaran-
kepatuhan-bank-pada-prinsip-syariah.html)
BAB III TANGGUNG GUGAT BANK SYARIAH ATAS PELANGGARAN KEPATUHAN BANK PADA PRINSIP SYARIAH 3.1 Kegagalan
Suatu Akad (kontrak) Kontrak sebagai instrumen pertukaran hak dan kewajiban diharapkan dapat berlangsung

Lebih terperinci (/39403732-Bab-iii-tanggung-gugat-bank-syariah-atas-pelanggaran-kepatuhan-bank-pada-prinsip-


syariah.html)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah dan Rumusan Masalah. hukum tersebut
perlu dituangkan ke dalam kontrak internasional. (/42697143-Bab-i-pendahuluan-1-1-latar-
belakang-masalah-dan-rumusan-masalah-hukum-tersebut-perlu-dituangkan-ke-dalam-
kontrak-internasional.html)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah dan Rumusan Masalah Pada era globalisasi dewasa ini, transaksi bisnis
sering dilakukan oleh para pelaku bisnis yang berasal dari negara yang berbeda-beda.

Lebih terperinci (/42697143-Bab-i-pendahuluan-1-1-latar-belakang-masalah-dan-rumusan-masalah-hukum-tersebut-perlu-


dituangkan-ke-dalam-kontrak-internasional.html)

BAHAN KULIAH ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG 14 METODE PENYELESAIAN


SENGKETA PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. (/60330859-Bahan-kuliah-alternatif-
penyelesaian-sengketa-dagang-14-metode-penyelesaian-sengketa-perdagangan-
internasional-a.html)
BAHAN KULIAH ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG Match Day 14 METODE PENYELESAIAN SENGKETA
PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. Introduction Transaksi-transaksi atau hubungan dagang banyak bentuknya, mulai

Lebih terperinci (/60330859-Bahan-kuliah-alternatif-penyelesaian-sengketa-dagang-14-metode-penyelesaian-sengketa-


perdagangan-internasional-a.html)

KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG KONTRAK UNTUK PERDAGANGAN


BARANG INTERNASIONAL (1980) [CISG] (/45937560-Konvensi-perserikatan-bangsa-bangsa-
tentang-kontrak-untuk-perdagangan-barang-internasional-1980-cisg.html)
KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG KONTRAK UNTUK PERDAGANGAN BARANG INTERNASIONAL (1980)
[CISG] Untuk keperluan kutipan versi AS, teks bahasa Inggris bersertifikasi PBB dipublikasikan dalam 52

Lebih terperinci (/45937560-Konvensi-perserikatan-bangsa-bangsa-tentang-kontrak-untuk-perdagangan-barang-


internasional-1980-cisg.html)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman dan meningkatnya tingkat


kesejahteraan (/48343335-Bab-i-pendahuluan-seiring-dengan-perkembangan-jaman-dan-
meningkatnya-tingkat-kesejahteraan.html)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman dan meningkatnya tingkat kesejahteraan
ekonomi masyarakat, saat ini hampir setiap orang dalam satu ruang lingkup keluarga memiliki

Lebih terperinci (/48343335-Bab-i-pendahuluan-seiring-dengan-perkembangan-jaman-dan-meningkatnya-tingkat-


kesejahteraan.html)

RRANCANGA GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR
14 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN HUKUM BAGI MASYARAKAT MISKIN (/62475760-
Rrancanga-gubernur-jawa-barat-peraturan-daerah-provinsi-jawa-barat-nomor-14-tahun-
2015-tentang-bantuan-hukum-bagi-masyarakat-miskin.html)
SALINAN RRANCANGA GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2015
TENTANG BANTUAN HUKUM BAGI MASYARAKAT MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA
BARAT, Menimbang

Lebih terperinci (/62475760-Rrancanga-gubernur-jawa-barat-peraturan-daerah-provinsi-jawa-barat-nomor-14-tahun-2015-


tentang-bantuan-hukum-bagi-masyarakat-miskin.html)

HUKUM PERDAGANGAN BEBAS MULTILATERAL Penyelesaian Sengketa Dagang Melalui


Arbitrase (/82396377-Hukum-perdagangan-bebas-multilateral-penyelesaian-sengketa-
dagang-melalui-arbitrase.html)
BAHAN KULIAH HUKUM PERDAGANGAN BEBAS MULTILATERAL Penyelesaian Sengketa Dagang Melalui Arbitrase Prof.
Sanwani Nasution, SH Dr. Mahmul Siregar, SH.,M.Hum PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SEKOLAH PASCASARJANA USU

Lebih terperinci (/82396377-Hukum-perdagangan-bebas-multilateral-penyelesaian-sengketa-dagang-melalui-


arbitrase.html)

MENETAPKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMERINTAH


KABUPATEN SRAGEN NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG KLASIFIKASI INFORMASI YANG
DIKECUALIKAN (/48664380-Menetapkan-pejabat-pengelola-informasi-dan-dokumentasi-
pemerintah-kabupaten-sragen-nomor-01-tahun-2017-tentang-klasifikasi-informasi-yang-
PENETAPAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 01 TAHUN
dikecualikan.html)
2017 TENTANG KLASIFIKASI INFORMASI YANG DIKECUALIKAN MENIMBANG : a. bahwa Informasi Publik bersifat terbuka

Lebih terperinci (/48664380-Menetapkan-pejabat-pengelola-informasi-dan-dokumentasi-pemerintah-kabupaten-sragen-


nomor-01-tahun-2017-tentang-klasifikasi-informasi-yang-dikecualikan.html)

TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK (/46254468-Tata-cara-pembayaran-


transaksi-dalam-kontrak.html)
TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK I. PENDAHULUAN Pada umumnya dalam kontrak-kontrak bisnis
selalu terdapat klausula tentang tata cara pembayaran. Pembayaran (penyerahan sejumlah uang) merupakan

Lebih terperinci (/46254468-Tata-cara-pembayaran-transaksi-dalam-kontrak.html)

PRINSIP-PRINSIP HUKUM DALAM KONTAK INTERNASIONAL (/31439007-Prinsip-prinsip-


hukum-dalam-kontak-internasional.html)
PRINSIP-PRINSIP HUKUM DALAM KONTAK INTERNASIONAL Putri Lestari BR Simanjuntak, Immaculata Anindya Karisa, Merry
Paulina Happy Mahasiswa Fakultas Hukum UNS 2013. merrypaulinahappy@ymail.com Abstract International

Lebih terperinci (/31439007-Prinsip-prinsip-hukum-dalam-kontak-internasional.html)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ditemukan pada setiap dan seluruh bagian dunia ini,
dan hal ini sudah berlangsung (/71174087-Bab-i-pendahuluan-a-latar-belakang-ditemukan-
pada-setiap-dan-seluruh-bagian-dunia-ini-dan-hal-ini-sudah-berlangsung.html)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan jual beli adalah kegiatan yang secara universal atau umum ditemukan
pada setiap dan seluruh bagian dunia ini, dan hal ini sudah berlangsung sejak zaman dahulu

Lebih terperinci (/71174087-Bab-i-pendahuluan-a-latar-belakang-ditemukan-pada-setiap-dan-seluruh-bagian-dunia-ini-


dan-hal-ini-sudah-berlangsung.html)

Perjanjian Lisensi Program Internasional (/99252011-Perjanjian-lisensi-program-


internasional.html)
Perjanjian Lisensi Program Internasional Bagian 1 Syarat-syarat Umum DENGAN MENGUNDUH, MEMASANG, MENYALIN,
MENGAKSES, MENEKAN TOMBOL TERIMA ATAU DENGAN CARA LAIN MENGGUNAKAN PROGRAM, PEMEGANG LISENSI
MENYETUJUI

Lebih terperinci (/99252011-Perjanjian-lisensi-program-internasional.html)


Program Magister Manajemen, Universitas Sumatra Utara (/49020696-Program-magister-
manajemen-universitas-sumatra-utara.html)
Hukum Kontrak Program Magister Manajemen, Universitas Sumatra Utara Istilah Istilah: hukum perikatan termasuk semua
perikatan dalam buku ke III KUH Perdata dan yang berasal dari undang undang dan hukum

Lebih terperinci (/49020696-Program-magister-manajemen-universitas-sumatra-utara.html)

BAB V PENUTUP. terhadap turis asing sebagai konsumen, sehingga perjanjian sewamenyewa.
sepeda motor, kepada turis asing sebagai penyewa. (/62117218-Bab-v-penutup-terhadap-
turis-asing-sebagai-konsumen-sehingga-perjanjian-sewamenyewa-sepeda-motor-kepada-
turis-asing-sebagai-penyewa.html)
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut :
1. Perjanjian sewa-menyewa sepeda motor antara turis asing dan Rental motor Ana Yogyakarta

Lebih terperinci (/62117218-Bab-v-penutup-terhadap-turis-asing-sebagai-konsumen-sehingga-perjanjian-sewamenyewa-


sepeda-motor-kepada-turis-asing-sebagai-penyewa.html)

Lex et Societatis, Vol. I/No. 4/Agustus/2013. PENYELESAIAN SENGKETA KONTRAK DAGANG


INTERNASIONAL 1 Oleh : Raditya N. Rai 2 (/34936893-Lex-et-societatis-vol-i-no-4-agustus-
2013-penyelesaian-sengketa-kontrak-dagang-internasional-1-oleh-raditya-n-rai-2.html)
PENYELESAIAN SENGKETA KONTRAK DAGANG INTERNASIONAL 1 Oleh : Raditya N. Rai 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah untuk mengetahui prinsip-prinsip apa yang ada dalam hukum kontrak dagang internasional

Lebih terperinci (/34936893-Lex-et-societatis-vol-i-no-4-agustus-2013-penyelesaian-sengketa-kontrak-dagang-


internasional-1-oleh-raditya-n-rai-2.html)

Muhammad Risnain, S.H.,M.H. 1 (/44417499-Muhammad-risnain-s-h-m-h-1.html)


PROBLEMATIKA PILIHAN HUKUM (CHOICE OF LAW) DALAM PENYELESAIAN SENGKETA TRANSAKSI BISNIS ELEKTRONIK
INTERNASIONAL DALAM UNDANG- UNDANG (UU) NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI
ELEKTRONIK

Lebih terperinci (/44417499-Muhammad-risnain-s-h-m-h-1.html)

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENYELESAIAN SENGKETA DALAM KONTRAK DAGANG


INTERNASIONAL (/39536161-Tinjauan-yuridis-terhadap-penyelesaian-sengketa-dalam-
kontrak-dagang-internasional.html)
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENYELESAIAN SENGKETA DALAM KONTRAK DAGANG INTERNASIONAL SKRIPSI Diajukan Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum OLEH SETIAWAN KARNOLIS LA IA NIM: 050200047

Lebih terperinci (/39536161-Tinjauan-yuridis-terhadap-penyelesaian-sengketa-dalam-kontrak-dagang-internasional.html)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI TERHADAP PEMENUHAN PERJANJIAN PENYEDIAAN AIR MINUM


(/60612530-Pemantauan-dan-evaluasi-terhadap-pemenuhan-perjanjian-penyediaan-air-
minum.html)
BADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM Jl.Wijaya 1 No.68 Kebayoran Baru Jakarta, Telp (021)
72789126 / Fax (021) 7260520 PEMANTAUAN DAN EVALUASI TERHADAP PEMENUHAN PERJANJIAN PENYEDIAAN
Lebih terperinci (/60612530-Pemantauan-dan-evaluasi-terhadap-pemenuhan-perjanjian-penyediaan-air-minum.html)

BAB II ASPEK HUKUM TENTANG MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DAN PERJANJIAN


(/68073371-Bab-ii-aspek-hukum-tentang-memorandum-of-understanding-dan-
perjanjian.html)
BAB II ASPEK HUKUM TENTANG MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DAN PERJANJIAN A. Dasar Hukum Memorandum Of
Understanding Berdasarkan Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea keempat yang berbunyi : Kemudian daripada

Lebih terperinci (/68073371-Bab-ii-aspek-hukum-tentang-memorandum-of-understanding-dan-perjanjian.html)

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia.


bagi masing-masing pihak yaitu pihak penjual diwajibkan melakukan (/43403779-Bab-i-
pendahuluan-memegang-peranan-penting-bagi-perkembangan-ekonomi-indonesia-bagi-
masing-masing-pihak-yaitu-pihak-penjual-diwajibkan-melakukan.html)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdagangan antar negara atau pedagangan luar negeri merupakan salah satu
kegiatan yang penting sebagai bagian dari perdagangan internasional. Kegiatan ini juga merupakan

Lebih terperinci (/43403779-Bab-i-pendahuluan-memegang-peranan-penting-bagi-perkembangan-ekonomi-indonesia-


bagi-masing-masing-pihak-yaitu-pihak-penjual-diwajibkan-melakukan.html)

GARANSI TERBATAS (PLAYBOOK) Hak-Hak Yang Wajib Diperoleh Berdasarkan Undang-


Undang. Garansi (/402409-Garansi-terbatas-playbook-hak-hak-yang-wajib-diperoleh-
berdasarkan-undang-undang-garansi.html)
GARANSI TERBATAS (PLAYBOOK) Hak-Hak Yang Wajib Diperoleh Berdasarkan Undang-Undang. Garansi Terbatas ini mengatur
tanggung jawab Research In Motion dan grup perusahaan afiliasinya ( RIM ) tentang BlackBerry

Lebih terperinci (/402409-Garansi-terbatas-playbook-hak-hak-yang-wajib-diperoleh-berdasarkan-undang-undang-


garansi.html)

TINJAUAN TERHADAP ASAS UNCONSCIONABILITY(ASAS KESEIMBANGAN) DAN


PENERAPANNYA DALAM KONTRAK BIDANG PERTAMBANGAN DI INDONESIA (/38862565-
Tinjauan-terhadap-asas-unconscionability-asas-keseimbangan-dan-penerapannya-dalam-
kontrak-bidang-pertambangan-di-indonesia.html)
TINJAUAN TERHADAP ASAS UNCONSCIONABILITY(ASAS KESEIMBANGAN) DAN PENERAPANNYA DALAM KONTRAK BIDANG
PERTAMBANGAN DI INDONESIA Oleh: R. MUHAMMAD TAUFIQ KURNIADIHARDJA Dosen Fakultas Hukum UIEU
rm_taufiq@plasa.com

Lebih terperinci (/38862565-Tinjauan-terhadap-asas-unconscionability-asas-keseimbangan-dan-penerapannya-dalam-


kontrak-bidang-pertambangan-di-indonesia.html)

Perjanjian Lisensi Internasional untuk Program Tanpa Garansi (/96895814-Perjanjian-lisensi-


internasional-untuk-program-tanpa-garansi.html)
Perjanjian Lisensi Internasional untuk Program Tanpa Garansi Bagian 1 Syarat-syarat Umum DENGAN MENGUNDUH,
MEMASANG, MENYALIN, MENGAKSES, MENEKAN TOMBOL TERIMA ATAU DENGAN CARA LAIN MENGGUNAKAN PROGRAM,

Lebih terperinci (/96895814-Perjanjian-lisensi-internasional-untuk-program-tanpa-garansi.html)


KONTRAK SEBAGAI KERANGKA DASAR DALAM KEGIATAN BISNIS DI INDONESIA (/37734849-
Kontrak-sebagai-kerangka-dasar-dalam-kegiatan-bisnis-di-indonesia.html)
KONTRAK SEBAGAI KERANGKA DASAR DALAM KEGIATAN BISNIS DI INDONESIA Oleh Anak Agung Ayu Pradnyani Marwanto
Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT In business activities in Indonesia,

Lebih terperinci (/37734849-Kontrak-sebagai-kerangka-dasar-dalam-kegiatan-bisnis-di-indonesia.html)

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP INTERNATIONAL CONVENTION ON TRAVEL CONTRACTS DALAM


TRANSAKSI JASA PERJALANAN WISATA (/65111844-Penerapan-prinsip-prinsip-international-
convention-on-travel-contracts-dalam-transaksi-jasa-perjalanan-wisata.html)
PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP INTERNATIONAL CONVENTION ON TRAVEL CONTRACTS DALAM TRANSAKSI JASA PERJALANAN
WISATA Oleh : Irma Prawita Saragih Pembimbing I : Dr. Ida Bagus Wyasa Putra Pembimbing II : Made Suksma

Lebih terperinci (/65111844-Penerapan-prinsip-prinsip-international-convention-on-travel-contracts-dalam-transaksi-jasa-


perjalanan-wisata.html)

BAB 1 PENDAHULUAN. barang dan jasa, serta fasilitas pendukung lainnya sebagai pelengkap
yang dibutuhkan (/45166849-Bab-1-pendahuluan-barang-dan-jasa-serta-fasilitas-pendukung-
lainnya-sebagai-pelengkap-yang-dibutuhkan.html)
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha di Indonesia semakin ketat akan
persaingannya, banyak perusahaan-perusahaan tumbuh berkembang dengan menawarkan beberapa pelayanan

Lebih terperinci (/45166849-Bab-1-pendahuluan-barang-dan-jasa-serta-fasilitas-pendukung-lainnya-sebagai-pelengkap-


yang-dibutuhkan.html)

DAFTAR ISI Peraturan Mediasi KLRCA (/47162011-Daftar-isi-peraturan-mediasi-klrca.html)


DAFTAR ISI Peraturan Mediasi KLRCA Bagian I PERATURAN MEDIASI KLRCA Bagian II SKEMA Bagian III UU MEDIASI 2012
Bagian IV PANDUAN PERATURAN MEDIASI KLRCA 2 Pusat untuk Arbitrase Regional Kuala Lumpur Peraturan

Lebih terperinci (/47162011-Daftar-isi-peraturan-mediasi-klrca.html)

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara modern. Hukum memiliki peran yang dominan dalam.
ekonomi dan budaya pada masa pembangunan suatu negara. (/35513937-Bab-i-
pendahuluan-setiap-negara-modern-hukum-memiliki-peran-yang-dominan-dalam-ekonomi-
dan-budaya-pada-masa-pembangunan-suatu-negara.html)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional dewasa ini merupakan kebutuhan dari setiap
negara modern. Hukum memiliki peran yang dominan dalam mengadakan perubahan-perubahan

Lebih terperinci (/35513937-Bab-i-pendahuluan-setiap-negara-modern-hukum-memiliki-peran-yang-dominan-dalam-


ekonomi-dan-budaya-pada-masa-pembangunan-suatu-negara.html)

Common Law Contract Agreement Agree Pact Covenant Treaty. Civil Law (Indonesia) Kontrak
Sewa Perjanjian Persetujuan Perikatan (/59134600-Common-law-contract-agreement-agree-
pact-covenant-treaty-civil-law-indonesia-kontrak-sewa-perjanjian-persetujuan-perikatan.html)
Common Law Contract Agreement Agree Pact Covenant Treaty Civil Law (Indonesia) Kontrak Sewa Perjanjian Persetujuan
Perikatan 2 Prof. Subekti Perikatan hubungan hukum antara 2 pihak/lebih, dimana satu pihak

Lebih terperinci (/59134600-Common-law-contract-agreement-agree-pact-covenant-treaty-civil-law-indonesia-kontrak-


sewa-perjanjian-persetujuan-perikatan.html)

BAB 1 PENDAHULUAN. orang dapat saling terhubung meskipun dengan jarak yang sangat
jauh sekalipun. (/150103189-Bab-1-pendahuluan-orang-dapat-saling-terhubung-meskipun-
dengan-jarak-yang-sangat-jauh-sekalipun.html)
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi yang serba modern ini, semua aktifitas manusia diupayakan dapat
dilaksanakan dengan cepat dan mudah. aktifitas manusia terminimalisir dengan alat

Lebih terperinci (/150103189-Bab-1-pendahuluan-orang-dapat-saling-terhubung-meskipun-dengan-jarak-yang-sangat-


jauh-sekalipun.html)

Kontrak: Pendekatan-pendekatan Hukum Perdata dan Common Law (/68623709-Kontrak-


pendekatan-pendekatan-hukum-perdata-dan-common-law.html)
Kontrak: Pendekatan-pendekatan Hukum Perdata dan Common Law Sistem Common Law: Kebanyakan negara-negara yang
dulunya di bawah pemerintahan Kolonial Inggris manganut sistem hukum kasus (common law) Inggris.

Lebih terperinci (/68623709-Kontrak-pendekatan-pendekatan-hukum-perdata-dan-common-law.html)

Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor
Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc. (/72518695-Anti-suap-dan-
korupsi-abc-prosedur-ini-tidak-boleh-diubah-tanpa-persetujuan-dari-kantor-penasihat-
umum-dan-sekretaris-perusahaan-vesuvius-plc.html)
VESUVIUS plc Kebijakan Anti-Suap dan Korupsi PERILAKU BISNIS UNTUK MENCEGAH SUAP DAN KORUPSI Kebijakan: Anti-
Suap dan Korupsi (ABC) Tanggung Jawab Perusahaan Penasihat Umum Versi: 2.1 Terakhir diperbarui:

Lebih terperinci (/72518695-Anti-suap-dan-korupsi-abc-prosedur-ini-tidak-boleh-diubah-tanpa-persetujuan-dari-kantor-


penasihat-umum-dan-sekretaris-perusahaan-vesuvius-plc.html)

Teknik Perancangan Perjanjian - Studi Kasus Perjanjian Jual Beli Saham (/49799719-Teknik-
perancangan-perjanjian-studi-kasus-perjanjian-jual-beli-saham.html)
Teknik Perancangan Perjanjian - Studi Kasus Perjanjian Jual Beli Saham Bogor, 11 Maret 2017 Oleh : Genio Atyanto Partner
Adhi Wardhana - Associate Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav.

Lebih terperinci (/49799719-Teknik-perancangan-perjanjian-studi-kasus-perjanjian-jual-beli-saham.html)

BAB I PENDAHULUAN. membuat suatu perjanjian dalam jumlah yang banyak (Mass
production of (/114031766-Bab-i-pendahuluan-membuat-suatu-perjanjian-dalam-jumlah-
yang-banyak-mass-production-of.html)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjanjian baku sudah banyak digunakan oleh pihak-pihak yang mengadakan
perjanjian, terutama dalam hal bisnis. Perjanjian baku diperlukan karena adanya kebutuhan dari

Lebih terperinci (/114031766-Bab-i-pendahuluan-membuat-suatu-perjanjian-dalam-jumlah-yang-banyak-mass-production-


of.html)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan hidup terutama kebutuhan untuk


tempat tinggal merupakan (/70732848-Bab-i-pendahuluan-a-latar-belakang-kebutuhan-
hidup-terutama-kebutuhan-untuk-tempat-tinggal-merupakan.html)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan hidup terutama kebutuhan untuk tempat tinggal merupakan salah satu
hal yang penting bagi setiap individu. Keinginan masyarakat untuk dapat memiliki tempat

Lebih terperinci (/70732848-Bab-i-pendahuluan-a-latar-belakang-kebutuhan-hidup-terutama-kebutuhan-untuk-tempat-


tinggal-merupakan.html)

Terjemahan Tidak Resmi STATUTA UNIDROIT. Pasal 1 (/39309182-Terjemahan-tidak-resmi-


statuta-unidroit-pasal-1.html)
Terjemahan Tidak Resmi STATUTA UNIDROIT Pasal 1 Maksud dari Lembaga Internasional untuk Unifikasi Hukum Perdata
adalah meneliti cara cara untuk melakukan harmonisasi dan koordinasi hukum perdata pada Negara

Lebih terperinci (/39309182-Terjemahan-tidak-resmi-statuta-unidroit-pasal-1.html)

ASAS NATURALIA DALAM PERJANJIAN BAKU (/69461896-Asas-naturalia-dalam-perjanjian-


baku.html)
ASAS NATURALIA DALAM PERJANJIAN BAKU Oleh : Putu Prasintia Dewi Anak Agung Sagung Wiratni Darmadi Bagian Hukum
Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACK Standard contract is typically made

Lebih terperinci (/69461896-Asas-naturalia-dalam-perjanjian-baku.html)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18


TAHUN 1999 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
(/56207888-Presiden-republik-indonesia-undang-undang-republik-indonesia-nomor-18-
tahun-1999-tentang-jasa-konstruksi-dengan-rahmat-tuhan-yang-maha-esa.html)
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG JASA
KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa
pembangunan nasional

Lebih terperinci (/56207888-Presiden-republik-indonesia-undang-undang-republik-indonesia-nomor-18-tahun-1999-


tentang-jasa-konstruksi-dengan-rahmat-tuhan-yang-maha-esa.html)

DAFTAR ISI PERATURAN MEDIASI KLRCA SKEMA UU MEDIASI 2012 PANDUAN PERATURAN
MEDIASI KLRCA. Peraturan Mediasi KLRCA. Bagian I. Bagian II. (/33105217-Daftar-isi-
peraturan-mediasi-klrca-skema-uu-mediasi-2012-panduan-peraturan-mediasi-klrca-
peraturan-mediasi-klrca-bagian-i-bagian-ii.html)
DAFTAR ISI Peraturan Mediasi KLRCA Bagian I PERATURAN MEDIASI KLRCA Bagian II SKEMA Bagian III UU MEDIASI 2012
Bagian IV PANDUAN PERATURAN MEDIASI KLRCA 2 Pusat untuk Arbitrase Regional Kuala Lumpur Bagian

Lebih terperinci (/33105217-Daftar-isi-peraturan-mediasi-klrca-skema-uu-mediasi-2012-panduan-peraturan-mediasi-klrca-


peraturan-mediasi-klrca-bagian-i-bagian-ii.html)
IGA Santi Santosa Suharnoko SH., MLI Henny Marlyna SH., MH., MLI FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM KEKHUSUSAN HUKUM TENTANG HUBUNGAN SESAMA
(/50035031-Iga-santi-santosa-suharnoko-sh-mli-henny-marlyna-sh-mh-mli-fakultas-hukum-
program-studi-ilmu-hukum-kekhususan-hukum-tentang-hubungan-sesama.html)
PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI (PPJB) DALAM UU NO.20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN (SUATU KAJIAN DARI
SEGI HUKUM PERJANJIAN DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN): ANALISIS PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI (PPJB)

Lebih terperinci (/50035031-Iga-santi-santosa-suharnoko-sh-mli-henny-marlyna-sh-mh-mli-fakultas-hukum-program-studi-


ilmu-hukum-kekhususan-hukum-tentang-hubungan-sesama.html)

Undang-Undang Merek, dan Undang-Undang Paten. Namun, pada tahun waralaba diatur
dengan perangkat hukum tersendiri yaitu Peraturan (/35178592-Undang-undang-merek-dan-
undang-undang-paten-namun-pada-tahun-waralaba-diatur-dengan-perangkat-hukum-
tersendiri-yaitu-peraturan.html)
KEDUDUKAN TIDAK SEIMBANG PADA PERJANJIAN WARALABA BERKAITAN DENGAN PEMENUHAN KONDISI WANPRESTASI Etty
Septiana R 1, Etty Susilowati 2. ABSTRAK Perjanjian waralaba merupakan perjanjian tertulis antara para

Lebih terperinci (/35178592-Undang-undang-merek-dan-undang-undang-paten-namun-pada-tahun-waralaba-diatur-


dengan-perangkat-hukum-tersendiri-yaitu-peraturan.html)

HABIB ADJIE - MAGISTER ILMU HUKUM - UNIV. NAROTAMA SURABAYA (/46602073-Habib-


adjie-magister-ilmu-hukum-univ-narotama-surabaya.html)
BAB II KEABSAHAN KONTRAK A. ISTILAH KONTRAK DAN PERJANJIAN B. PENGATURAN HUKUM KONTRAK. C. SIGNIFIKASI
BATAS TIAP KONTRAK D. SISTEM PENGATURAN HUKUM KONTRAK. E. ASAS HUKUM KONTRAK. F. SUMBER HUKUM KONTRAK.

Lebih terperinci (/46602073-Habib-adjie-magister-ilmu-hukum-univ-narotama-surabaya.html)

AKIBAT HUKUM WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN BAKU. Hukum Bisnis Fakultas Hukum
Universitas Udayana ABSTRAK (/30686209-Akibat-hukum-wanprestasi-dalam-perjanjian-baku-
hukum-bisnis-fakultas-hukum-universitas-udayana-abstrak.html)
AKIBAT HUKUM WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN BAKU Oleh : I Made Aditia Warmadewa I Made Udiana Hukum Bisnis
Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Tulisan ini berjudul akibat hukum wanprestasi dalam perjanjian

Lebih terperinci (/30686209-Akibat-hukum-wanprestasi-dalam-perjanjian-baku-hukum-bisnis-fakultas-hukum-universitas-


udayana-abstrak.html)

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH ATAS PERBUATAN PIALANG SAHAM YANG


TIDAK BERITIKAD BAIK (/109458498-Perlindungan-hukum-terhadap-nasabah-atas-perbuatan-
pialang-saham-yang-tidak-beritikad-baik.html)
1 TESIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH ATAS PERBUATAN PIALANG SAHAM YANG TIDAK BERITIKAD BAIK O L E
H AMRIZAL FAHMY 127005162/HK PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci (/109458498-Perlindungan-hukum-terhadap-nasabah-atas-perbuatan-pialang-saham-yang-tidak-beritikad-


baik.html)
BAB I PENDAHULUAN. itu secara tak terelakkan bisnis menjadi bagian hidup manusia
modern. (/63842749-Bab-i-pendahuluan-itu-secara-tak-terelakkan-bisnis-menjadi-bagian-
hidup-manusia-modern.html)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat modern adalah masyarakat bisnis. Dalam satu atau lain cara, semua
manusia, baik di kota maupun desa, punya hubungan dengan bisnis. Tidak ada orang modern

Lebih terperinci (/63842749-Bab-i-pendahuluan-itu-secara-tak-terelakkan-bisnis-menjadi-bagian-hidup-manusia-


modern.html)

HUKUM JASA KONSTRUKSI (/33220297-Hukum-jasa-konstruksi.html)


HUKUM JASA KONSTRUKSI A. LATAR BELAKANG Konstruksi merupakan suatu kegiatan yang melibatkan/ menyangkut
berbagai aspek kehidupan masyarakat Kegiatan konstruksi : Risiko tinggi (tidak pasti, mahal, berbahaya)

Lebih terperinci (/33220297-Hukum-jasa-konstruksi.html)

BAHAN KULIAH HUKUM PERDAGANGAN JASA INTERNASIONAL SEKOLAH PASCASARJANA USU


MEDAN 2008 (/48621774-Bahan-kuliah-hukum-perdagangan-jasa-internasional-sekolah-
pascasarjana-usu-medan-2008.html)
BAHAN KULIAH HUKUM PERDAGANGAN JASA INTERNASIONAL Dr. Mahmul Siregar, SH.,M.Hum Staf Pengajar Fakultas Hukum
USU Jl. BungaAsoka Gg. AndalasNo. 1 AsamKumbang, Medan Cellphone : 0813 62260213, 77729765 E-mail

Lebih terperinci (/48621774-Bahan-kuliah-hukum-perdagangan-jasa-internasional-sekolah-pascasarjana-usu-medan-


2008.html)

BAB II TINJAUAN UMUM. 2.1 Tinjauan Umum Tentang Perdagangan Melalui Elektronik (E -
Commerce) (/36541085-Bab-ii-tinjauan-umum-2-1-tinjauan-umum-tentang-perdagangan-
melalui-elektronik-e-commerce.html)
20 BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Tinjauan Umum Tentang Perdagangan Melalui Elektronik (E - Commerce) Timbulnya
kebutuhan manusia akan berbagai hal demi memenuhi kebutuhan hidupnya merupakan salah satu faktor

Lebih terperinci (/36541085-Bab-ii-tinjauan-umum-2-1-tinjauan-umum-tentang-perdagangan-melalui-elektronik-e-


commerce.html)

BEBERAPA CATATAN TENTANG BADAN PENYELESAIAN SENGKETA; ARBITRASE oleh: Prof. DR.
H. Yudha Bhakti A., SH., MH. (/44513650-Beberapa-catatan-tentang-badan-penyelesaian-
sengketa-arbitrase-oleh-prof-dr-h-yudha-bhakti-a-sh-mh.html)
1 BEBERAPA CATATAN TENTANG BADAN PENYELESAIAN SENGKETA; ARBITRASE oleh: Prof. DR. H. Yudha Bhakti A., SH., MH. I
Berkembangnya usaha perniagaan di Indonesia telah membawa pada suatu segi yang lain dari

Lebih terperinci (/44513650-Beberapa-catatan-tentang-badan-penyelesaian-sengketa-arbitrase-oleh-prof-dr-h-yudha-


bhakti-a-sh-mh.html)

HARMONISASI HUKUM ASEAN TENTANG JUAL BELI BARANG INTERNASIONAL DAN


PENGADAAN BARANG & JASA PUBLIK (/34021481-Harmonisasi-hukum-asean-tentang-jual-
beli-barang-internasional-dan-pengadaan-barang-jasa-publik.html)
HARMONISASI HUKUM ASEAN TENTANG JUAL BELI BARANG INTERNASIONAL DAN PENGADAAN BARANG & JASA PUBLIK Bayu
Seto Hardjowahono 1 PENDAHULUAN Sesuai terms of reference yang disampaikan kepada kami untuk memberikan

Lebih terperinci (/34021481-Harmonisasi-hukum-asean-tentang-jual-beli-barang-internasional-dan-pengadaan-barang-


jasa-publik.html)

BAB II. PENGATURAN HAK DAN KEWAJIBAN PENJUAL DAN PEMBELI DALAM PERJANJIAN
INTERNASIONAL DITINJAU DARI KETENTUAN UPICCs, KONVENSI CISG, KUHPERDATA
(/30997690-Bab-ii-pengaturan-hak-dan-kewajiban-penjual-dan-pembeli-dalam-perjanjian-
internasional-ditinjau-dari-ketentuan-upiccs-konvensi-cisg-kuhperdata.html)
40 BAB II PENGATURAN HAK DAN KEWAJIBAN PENJUAL DAN PEMBELI DALAM PERJANJIAN INTERNASIONAL DITINJAU DARI
KETENTUAN UPICCs, KONVENSI CISG, KUHPERDATA A. Jual Beli Internasional 1. Pengertian Jual Beli dan

Lebih terperinci (/30997690-Bab-ii-pengaturan-hak-dan-kewajiban-penjual-dan-pembeli-dalam-perjanjian-internasional-


ditinjau-dari-ketentuan-upiccs-konvensi-cisg-kuhperdata.html)

loket). Biaya tersebut dialihkan secara sepihak kepada konsumen. (/62952518-Loket-biaya-


tersebut-dialihkan-secara-sepihak-kepada-konsumen.html)
SIARAN PERS Badan Perlindungan Konsumen Nasional Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Telp/Fax. 021-34833819, 021-
3458867 www.bpkn.go.id Pelanggaran Hak Konsumen : b. KUH Perdata pasal 1315 : pada

Lebih terperinci (/62952518-Loket-biaya-tersebut-dialihkan-secara-sepihak-kepada-konsumen.html)

BAB 4 ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG


DIBAKUKAN OLEH PT. BANK X (/35869472-Bab-4-analisis-pencantuman-klausula-baku-dalam-
perjanjian-kredit-yang-dibakukan-oleh-pt-bank-x.html)
44 BAB 4 ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DIBAKUKAN OLEH PT. BANK X 4.1
Kedudukan Para Pihak dalam Perjanjian Kredit Perjanjian yang akan dianalisis di dalam penulisan skripsi

Lebih terperinci (/35869472-Bab-4-analisis-pencantuman-klausula-baku-dalam-perjanjian-kredit-yang-dibakukan-oleh-pt-


bank-x.html)

A. Perlindungan Hukum yang dapat Diperoleh Konsumen Terhadap Cacat. Tersembunyi yang
Terdapat Pada Mobil Bergaransi yang Diketahui Pada (/31766402-A-perlindungan-hukum-
yang-dapat-diperoleh-konsumen-terhadap-cacat-tersembunyi-yang-terdapat-pada-mobil-
bergaransi-yang-diketahui-pada.html)
BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PERLINDUNGAN KONSUMEN ATAS CACAT TERSEMBUNYI PADA OBJEK PERJANJIAN JUAL
BELI MOBIL YANG MEMBERIKAN FASILITAS GARANSI DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BURGERLIJK WETBOEK JUNCTO

Lebih terperinci (/31766402-A-perlindungan-hukum-yang-dapat-diperoleh-konsumen-terhadap-cacat-tersembunyi-yang-


terdapat-pada-mobil-bergaransi-yang-diketahui-pada.html)

PEMBATALAN PERJANJIAN SECARA SEPIHAK OLEH KONSUMEN KEPADA PT. BALI DEWATA
MAS SEBAGAI PENGEMBANG PERUMAHAN (/36742999-Pembatalan-perjanjian-secara-
sepihak-oleh-konsumen-kepada-pt-bali-dewata-mas-sebagai-pengembang-perumahan.html)
PEMBATALAN PERJANJIAN SECARA SEPIHAK OLEH KONSUMEN KEPADA PT. BALI DEWATA MAS SEBAGAI PENGEMBANG
PERUMAHAN Oleh : Luh De Masdiah Anggreni I Ketut Westra I Wayan Novy Purwanto Bagian Hukum Bisnis Fakultas
Lebih terperinci (/36742999-Pembatalan-perjanjian-secara-sepihak-oleh-konsumen-kepada-pt-bali-dewata-mas-sebagai-
pengembang-perumahan.html)

Pilihan Hukum (Terkait dengan Transaksi Bisnis Internasional) (/47055365-Pilihan-hukum-


terkait-dengan-transaksi-bisnis-internasional.html)
Pilihan Hukum (Terkait dengan Transaksi Bisnis Internasional) TRANSAKSI BISNIS INTERNASIONAL PASCASARJANA FAKULTAS
HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA 2012 Bridge Ingat tujuan ilmu Hukum Perdata Internasional

Lebih terperinci (/47055365-Pilihan-hukum-terkait-dengan-transaksi-bisnis-internasional.html)

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Klausula baku yang dipergunakan dalam praktek bisnis di
masyarakat, (/30216733-Bab-v-penutup-a-kesimpulan-1-klausula-baku-yang-dipergunakan-
dalam-praktek-bisnis-di-masyarakat.html)
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Klausula baku yang dipergunakan dalam praktek bisnis di masyarakat, masalahnya
terdapat di klausula baku tersebut dengan adanya klausula eksonerasi yang berpihak kepada pelaku

Lebih terperinci (/30216733-Bab-v-penutup-a-kesimpulan-1-klausula-baku-yang-dipergunakan-dalam-praktek-bisnis-di-


masyarakat.html)

STIE DEWANTARA Perlindungan Konsumen Bisnis (/44378007-Stie-dewantara-perlindungan-


konsumen-bisnis.html)
Perlindungan Konsumen Bisnis Hukum Bisnis, Sesi 8 Pengertian & Dasar Hukum Konsumen adalah setiap orang pemakai
barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,

Lebih terperinci (/44378007-Stie-dewantara-perlindungan-konsumen-bisnis.html)

BAB I PENDAHULUAN. satu jasa yang diberikan bank adalah kredit. sebagai lembaga
penjamin simpanan masyarakat hingga mengatur masalah (/73396996-Bab-i-pendahuluan-
satu-jasa-yang-diberikan-bank-adalah-kredit-sebagai-lembaga-penjamin-simpanan-
masyarakat-hingga-mengatur-masalah.html)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian nasional senantiasa bergerak cepat dengan
tantangan yang semakin kompleks. 1 Peranan perbankan nasional perlu ditingkatkan sesuai dengan

Lebih terperinci (/73396996-Bab-i-pendahuluan-satu-jasa-yang-diberikan-bank-adalah-kredit-sebagai-lembaga-penjamin-


simpanan-masyarakat-hingga-mengatur-masalah.html)

BAB I PENDAHULUAN. Kontrak atau contracts (dalam bahasa Inggris) dan overeenkomst
(dalam (/35704178-Bab-i-pendahuluan-kontrak-atau-contracts-dalam-bahasa-inggris-dan-
overeenkomst-dalam.html)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kontrak atau contracts (dalam bahasa Inggris) dan overeenkomst (dalam
bahasa Belanda) dalam pengertian yang lebih luas sering dinamakan juga dengan istilah

Lebih terperinci (/35704178-Bab-i-pendahuluan-kontrak-atau-contracts-dalam-bahasa-inggris-dan-overeenkomst-


dalam.html)

Asas asas perjanjian (/67816732-Asas-asas-perjanjian.html)


Hukum Perikatan RH Asas asas perjanjian Asas hukum menurut sudikno mertokusumo Pikiran dasar yang melatar belakangi
pembentukan hukum positif. Asas hukum tersebut pada umumnya tertuang di dalam peraturan

Lebih terperinci (/67816732-Asas-asas-perjanjian.html)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia di dalam. kerjasama


yang mengikat antara dua individu atau lebih. (/48569991-Bab-i-pendahuluan-dalam-
memenuhi-kebutuhan-kebutuhan-manusia-di-dalam-kerjasama-yang-mengikat-antara-dua-
individu-atau-lebih.html)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia di dalam masyarakat, individu
yang satu senantiasa berhubungan dengan individu yang lain. Dengan perhubungan tersebut diharapkan

Lebih terperinci (/48569991-Bab-i-pendahuluan-dalam-memenuhi-kebutuhan-kebutuhan-manusia-di-dalam-kerjasama-


yang-mengikat-antara-dua-individu-atau-lebih.html)

Konvensi ini mengandung 16 pasal. Dari pasal-pasal ini dapat ditarik 5 prinsip berikut
dibawah ini: (/65199062-Konvensi-ini-mengandung-16-pasal-dari-pasal-pasal-ini-dapat-
ditarik-5-prinsip-berikut-dibawah-ini.html)
NAMA: Catherine Claudia NIM: 2011-0500-256 PELAKSANAAN KEPUTUSAN BADAN ARBITRASE KOMERSIAL NTERNASIONAL
MENURUT KONVENSI NEW YORK 1958 Salah satu fokus utama dalam Konvensi New York 1958, yakni Convetion

Lebih terperinci (/65199062-Konvensi-ini-mengandung-16-pasal-dari-pasal-pasal-ini-dapat-ditarik-5-prinsip-berikut-


dibawah-ini.html)

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 1 /PBI/2014 TENTANG PERLINDUNGAN


KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
(/29782122-Peraturan-bank-indonesia-nomor-16-1-pbi-2014-tentang-perlindungan-
konsumen-jasa-sistem-pembayaran-dengan-rahmat-tuhan-yang-maha-esa.html)
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 1 /PBI/2014 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka
melaksanakan

Lebih terperinci (/29782122-Peraturan-bank-indonesia-nomor-16-1-pbi-2014-tentang-perlindungan-konsumen-jasa-


sistem-pembayaran-dengan-rahmat-tuhan-yang-maha-esa.html)

BAB III KLAUSULA BAKU PADA PERJANJIAN KREDIT BANK. A. Klausula baku yang memberatkan
nasabah pada perjanjian kredit (/61198675-Bab-iii-klausula-baku-pada-perjanjian-kredit-bank-
a-klausula-baku-yang-memberatkan-nasabah-pada-perjanjian-kredit.html)
BAB III KLAUSULA BAKU PADA PERJANJIAN KREDIT BANK A. Klausula baku yang memberatkan nasabah pada perjanjian kredit
Kehadiran bank dirasakan semakin penting di tengah masyarakat. Masyarakat selalu membutuhkan

Lebih terperinci (/61198675-Bab-iii-klausula-baku-pada-perjanjian-kredit-bank-a-klausula-baku-yang-memberatkan-


nasabah-pada-perjanjian-kredit.html)

BAB I PENDAHULUAN. terutama aspek ekonomi atau dikenal dengan globalisasi ekonomi. Hal
ini (/49692246-Bab-i-pendahuluan-terutama-aspek-ekonomi-atau-dikenal-dengan-globalisasi-
ekonomi-hal-ini.html)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Globalisasi mempengaruhi seluruh aspek kehidupan bernegara,
terutama aspek ekonomi atau dikenal dengan globalisasi ekonomi. Hal ini membuat kehidupan ekonomi

Lebih terperinci (/49692246-Bab-i-pendahuluan-terutama-aspek-ekonomi-atau-dikenal-dengan-globalisasi-ekonomi-hal-


ini.html)

Perjanjian Internasional untuk Akuisisi Pemeliharaan. Perangkat Lunak. Bagian 1 Syarat-syarat


Umum 58 Z (/84112775-Perjanjian-internasional-untuk-akuisisi-pemeliharaan-perangkat-
lunak-bagian-1-syarat-syarat-umum-58-z.html)
Perjanjian Internasional untuk Akuisisi Pemeliharaan Perangkat Lunak Bagian 1 Syarat-syarat Umum Perjanjian Internasional
IBM untuk Akuisisi Pemeliharaan Perangkat Lunak (disebut sebagai Perjanjian ) ini

Lebih terperinci (/84112775-Perjanjian-internasional-untuk-akuisisi-pemeliharaan-perangkat-lunak-bagian-1-syarat-syarat-


umum-58-z.html)

BAB 2 KETENTUAN UMUM (/39403365-Bab-2-ketentuan-umum.html)


BAB 2 KETENTUAN UMUM 200. PEMBERLAKUAN PERATURAN LEMBAGA KLIRING 1. Peraturan ini adalah Peraturan dan Tata
Tertib yang dibuat dan diberlakukan oleh Lembaga Kliring setelah mendapatkan persetujuan Bappebti.

Lebih terperinci (/39403365-Bab-2-ketentuan-umum.html)

7 DAYS OF YTFF Syarat dan ketentuan (/58209388-7-days-of-ytff-syarat-dan-ketentuan.html)


7 DAYS OF YTFF Syarat dan ketentuan Perlombaan 7 Days of YTFF ( Kontes ) diselenggarakan oleh Google Asia Pacific Pte. Ltd.
yang beralamat di 70 Pasir Panjang Road, #03-01, Mapletree Business City II,

Lebih terperinci (/58209388-7-days-of-ytff-syarat-dan-ketentuan.html)

SEKOLAH PASCASARJANA USU MEDAN 2009 (/65607422-Sekolah-pascasarjana-usu-medan-


2009.html)
BAHAN KULIAH WORLD TRADE ORGANIZATION Prof. Sanwani Nasution, SH Dr. Mahmul Siregar, SH.,M.Hum PROGRAM STUDI
ILMU HUKUM SEKOLAH PASCASARJANA USU MEDAN 2009 SEJARAH TERBENTUKNYA GATT (1) Kondisi perekonomian

Lebih terperinci (/65607422-Sekolah-pascasarjana-usu-medan-2009.html)

PERBEDAAN POLITIK, EKONOMI, DAN HUKUM DALAM BISNIS INTERNASIONAL (/31303027-


Perbedaan-politik-ekonomi-dan-hukum-dalam-bisnis-internasional.html)
BAB 2 PERBEDAAN POLITIK, EKONOMI, DAN HUKUM DALAM BISNIS INTERNASIONAL ANDRI HELMI M, SE., MM. Ilustrasi
Dimensi Lingkungan Eksternal Elemen lingkungan politik yang relevan adalah peranan pemerintah dalam

Lebih terperinci (/31303027-Perbedaan-politik-ekonomi-dan-hukum-dalam-bisnis-internasional.html)

Oleh. Luh Putu Yeyen Karista Putri Suatra Putrawan Program Kekhususan Hukum
Internasional dan Bisnis Internasional Fakultas Hukum Universitas Udayana (/41041512-Oleh-
luh-putu-yeyen-karista-putri-suatra-putrawan-program-kekhususan-hukum-internasional-
dan-bisnis-internasional-fakultas-hukum-universitas-udayana.html)
PENGUJIAN KEKEBALAN DIPLOMATIK DAN KONSULER AMERIKA SERIKAT BERDASARKAN HUKUM KETENAGAKERJAAN
INDONESIA (STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NO. 673K/PDT.SUS/2012) Oleh
Luh Putu

Lebih terperinci (/41041512-Oleh-luh-putu-yeyen-karista-putri-suatra-putrawan-program-kekhususan-hukum-


internasional-dan-bisnis-internasional-fakultas-hukum-universitas-udayana.html)

BAB IV UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI


ELEKTRONIK. A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Yang Mengalami (/66831927-
Bab-iv-undang-undang-nomor-11-tahun-2008-tentang-informasi-dan-transaksi-elektronik-a-
perlindungan-hukum-terhadap-nasabah-bank-yang-mengalami.html)
BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI ELECTRONIC BILL PRESENTMENT AND PAYMENT DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BW
JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK A. Perlindungan

Lebih terperinci (/66831927-Bab-iv-undang-undang-nomor-11-tahun-2008-tentang-informasi-dan-transaksi-elektronik-a-


perlindungan-hukum-terhadap-nasabah-bank-yang-mengalami.html)

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJANJIAN DAN PENGEMBANG PERUMAHAN


(/43370528-Bab-ii-tinjauan-umum-mengenai-perjanjian-dan-pengembang-perumahan.html)
BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJANJIAN DAN PENGEMBANG PERUMAHAN 2.1 Pengertian Perjanjian Buku III
KUHPerdata Indonesia mengatur tentang Perikatan, terdiri dari dua bagian yaitu peraturan-peraturan umum

Lebih terperinci (/43370528-Bab-ii-tinjauan-umum-mengenai-perjanjian-dan-pengembang-perumahan.html)

KONTRAK DRAFTING UNTUK KERJASAMA RISET, LISENSI DAN ALIH TEKHNOLOGI. SOFYAN
ARIEF SH MKN ( ) (/148533962-Kontrak-drafting-untuk-kerjasama-riset-lisensi-dan-alih-
tekhnologi-sofyan-arief-sh-mkn.html)
KONTRAK DRAFTING UNTUK KERJASAMA RISET, LISENSI DAN ALIH TEKHNOLOGI SOFYAN ARIEF SH MKN
sofyanariefumm@gmail.com (085736025201) CONTRACT DRAFTING Contract hubungan hukum antara dua orang atau lebih
yang

Lebih terperinci (/148533962-Kontrak-drafting-untuk-kerjasama-riset-lisensi-dan-alih-tekhnologi-sofyan-arief-sh-mkn.html)

States) juga mengakui bahwa setiap negara memiliki hak untuk melakukan perdagangan
(/61925078-States-juga-mengakui-bahwa-setiap-negara-memiliki-hak-untuk-melakukan-
perdagangan.html)
MATERI PERKULIAHAN HUKUM INTERNASIONAL MATCH DAY 11 HUKUM PERNIAGAAN/PERDAGANGAN INTERNASIONAL 1 A.
DEFINISI DAN PENDEKATAN HUKUM PERNIAGAAN INTERNASIONAL 2 1. an Introduction Hukum perniagaan/perdagangan

Lebih terperinci (/61925078-States-juga-mengakui-bahwa-setiap-negara-memiliki-hak-untuk-melakukan-


perdagangan.html)

Kebijakan Seleksi Pemasok atau Vendor (/69793446-Kebijakan-seleksi-pemasok-atau-


vendor.html)
Kebijakan Seleksi Pemasok atau Vendor PT Prodia Widyahusada Tbk Revisi: 00 November 2017 Kebijakan Seleksi &
Peningkatan Kemampuan Pemasok/Vendor/Supplier PT Prodia Widyahusada Tbk ( Perseroan ) memiliki

Lebih terperinci (/69793446-Kebijakan-seleksi-pemasok-atau-vendor.html)


SYARAT & KETENTUAN PENDAFTARAN MURID (/127842404-Syarat-ketentuan-pendaftaran-
murid.html)
SYARAT & KETENTUAN PENDAFTARAN MURID Selamat datang di layanan edukasi AsahSaya. Terima kasih atas minat Anda
bergabung dalam layanan edukasi AsahSaya. Silahkan membaca keseluruhan mengambil waktu untuk

Lebih terperinci (/127842404-Syarat-ketentuan-pendaftaran-murid.html)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang menyumbang sekitar 880,17 triliun pada Produk
Domestik Bruto (/72648984-Bab-i-pendahuluan-indonesia-yang-menyumbang-sekitar-880-
17-triliun-pada-produk-domestik-bruto.html)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pertanian merupakan salah satu sektor pendukung utama
ekonomi Indonesia yang menyumbang sekitar 880,17 triliun pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia

Lebih terperinci (/72648984-Bab-i-pendahuluan-indonesia-yang-menyumbang-sekitar-880-17-triliun-pada-produk-


domestik-bruto.html)

BAB I PENDAHULUAN. khusus (benoemd) maupun perjanjian umum (onbenoemd) masih


berpedoman (/39260874-Bab-i-pendahuluan-khusus-benoemd-maupun-perjanjian-umum-
onbenoemd-masih-berpedoman.html)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampai sekarang pembuatan segala macam jenis perjanjian, baik
perjanjian khusus (benoemd) maupun perjanjian umum (onbenoemd) masih berpedoman pada KUH Perdata,

Lebih terperinci (/39260874-Bab-i-pendahuluan-khusus-benoemd-maupun-perjanjian-umum-onbenoemd-masih-


berpedoman.html)

BAB I PENDAHULUAN. bahwa kata bank berasal dari bahasa Italy banca yang berarti bence
yaitu suatu (/39326869-Bab-i-pendahuluan-bahwa-kata-bank-berasal-dari-bahasa-italy-banca-
yang-berarti-bence-yaitu-suatu.html)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank sebagai suatu lembaga keuangan yang berperan dalam
perekonomian. Sebagai suatu lembaga yang berperan dalam perekonomian, prinsip kepercayaan merupakan modal

Lebih terperinci (/39326869-Bab-i-pendahuluan-bahwa-kata-bank-berasal-dari-bahasa-italy-banca-yang-berarti-bence-


yaitu-suatu.html)

BAB II PENGIKATAN JUAL BELI TANAH SECARA CICILAN DISEBUT JUGA SEBAGAI JUAL BELI
YANG DISEBUT DALAM PASAL 1457 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (/50290304-
Bab-ii-pengikatan-jual-beli-tanah-secara-cicilan-disebut-juga-sebagai-jual-beli-yang-disebut-
dalam-pasal-1457-kitab-undang-undang-hukum-perdata.html)
25 BAB II PENGIKATAN JUAL BELI TANAH SECARA CICILAN DISEBUT JUGA SEBAGAI JUAL BELI YANG DISEBUT DALAM PASAL
1457 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA A. Perjanjian 1. Pengertian Perjanjian Hukum perjanjian

Lebih terperinci (/50290304-Bab-ii-pengikatan-jual-beli-tanah-secara-cicilan-disebut-juga-sebagai-jual-beli-yang-disebut-


dalam-pasal-1457-kitab-undang-undang-hukum-perdata.html)

HUKUM PERJANJIAN & PERIKATAN HUBUNGAN BISNIS ANDRI HELMI M, SE., MM. (/30809808-
Hukum-perjanjian-perikatan-hubungan-bisnis-andri-helmi-m-se-mm.html)
HUKUM PERJANJIAN & PERIKATAN HUBUNGAN BISNIS ANDRI HELMI M, SE., MM. PERIKATAN & PERJANJIAN Perikatan adalah
suatu perhubungan hukum antara dua orang berdasarkan mana yang satu berhak menuntut hal dari

Lebih terperinci (/30809808-Hukum-perjanjian-perikatan-hubungan-bisnis-andri-helmi-m-se-mm.html)

BAB I PENDAHULUAN. melayani masyarakat yang ingin menabungkan uangnya di bank,


sedangkan (/58835989-Bab-i-pendahuluan-melayani-masyarakat-yang-ingin-menabungkan-
uangnya-di-bank-sedangkan.html)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting
dalam masyarakat. Oleh karena itu hampir setiap orang pasti mengetahui mengenai peranan bank

Lebih terperinci (/58835989-Bab-i-pendahuluan-melayani-masyarakat-yang-ingin-menabungkan-uangnya-di-bank-


sedangkan.html)

BAB IV KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM PERJANJIAN


BERDASARKAN BUKU III BURGERLIJKE WETBOEK (/33719617-Bab-iv-kekuatan-hukum-
memorandum-of-understanding-dalam-perjanjian-berdasarkan-buku-iii-burgerlijke-
wetboek.html)
BAB IV KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM PERJANJIAN BERDASARKAN BUKU III BURGERLIJKE
WETBOEK A. Kekuatan Hukum Memorandum Of Understanding dalam Perjanjian Berdasarkan Buku III Burgerlijke

Lebih terperinci (/33719617-Bab-iv-kekuatan-hukum-memorandum-of-understanding-dalam-perjanjian-berdasarkan-


buku-iii-burgerlijke-wetboek.html)

KONSEP Etika PRODUKSI DAN Lingkungan HIDUP ANDRI HELMI M, SE., MM. (/30188923-
Konsep-etika-produksi-dan-lingkungan-hidup-andri-helmi-m-se-mm.html)
KONSEP Etika PRODUKSI DAN Lingkungan HIDUP ANDRI HELMI. Pengertian Produksi ETBIS-ANDRI HELMI 1. Produksi yang
menghasilkan barang dan jasa baru sehingga dapat menambah jumlah, mengubah bentuk, atau memperbesar

Lebih terperinci (/30188923-Konsep-etika-produksi-dan-lingkungan-hidup-andri-helmi-m-se-mm.html)

2019 © DocPlayer.info Pengaturan dan alat privasi (/support/privacy-policy/) | Ketentuan (/support/terms-of-service/) | Tanggapan (/support/feedback/)

Anda mungkin juga menyukai