Adnan AA. 2006. Karakterisasi Fisiko Kimia dan Mekanisme Kelobot Jagung
sebagai Bahan Kemasan [Skripsi]. Bogor : Fakultas Teknologi Pangan.
Institut Pertanian Bogor.
Afzalani, Muthalib RA, Musnandar E. 2008. Preferensi Pakan, Tingkah Laku
Makan dan Kebutuhan Nutrien Rusa Sambar (Rusa unicolor) dalam Usaha
Penangkaran di Provinsi Jambi. Media Peternakan 31 (2): 114-121.
Alikodra HS. 1990. Pengelolaan Satwaliar. Jilid 1. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar
Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor.
Alikodra HS. 2002. Teknik Pengelolaan Satwaliar dalam Rangka
Mempertahankan Keanekaragaman Hayati Indonesia. Bogor : IPB Press.
Basuni S. 2004. Manajemen Perkembangbiakan dalam Usaha Penangkaran Rusa
(Cervus spp) Ditinjuan dari Aspek Perilakunya. Media Konservasi 1 (4) :
11-16.
Cijayanti farm. 2011. Pakan Tambahan (Konsentrat) untuk Kambing dan Domba.
http://www.cijayantifarm.wordpress.com [7 Oktober 2012].
Dalimartha S dan Adrian F. 2011. Khasiat Buah dan Sayur. Depok : Penebar
Swadaya.
Dewi D. 2012. Sawi Putih Pengontrol Kolesterol. Surabaya : Stomata.
Furqaanida N. 2004. Pemanfaatan Klobot Jagung sebagai Substitusi Sumber
Serat Ditinjau dari Kualitas Fisik dan Palatabilitas Wafer Ransum Komplit
untuk Domba [Skripsi]. Bogor : Departemen Ilmu Nutrisis dan Makanan
Ternak. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Garsetiasih R. 1996. Studi habitat dan pemanfaatannya bagi rusa (Cervus
timorensis) di Taman Wisata Alam Pulau Menipo Nusa Tenggara Timur
[Tesis]. Yogyakarta : Program Pasca Sarjana. Universitas Gajah Mada.
Garsetiasih R dan Takandjandji M. 2007. Model Penangkaran Rusa. Prosiding
Ekspose Hasil-Hasil Penelitian. Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya
Hutan.
Garsetiasih R. 2007. Daya Cerna Jagung dan Rumput sebagai Pakan Rusa. Buletin
Plasma Nutfah 13 (2) : 88-92.
Hadiwiyoto. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta : Yayasan
Indayu.
Handarini R, Nalley WM. 2008. Profil Hormon Testosteron Rusa Timor (Cervus
timorensis) Jantan dalam Satu Siklus Ranggah. Media Konservasi 13 (3) :
1-7.
49
Handarini Ristika. 2006. Pola dan Siklus Pertumbuhan Ranggah Rusa Timor
Jantan (Cervus timorensis) (The Pattern and Antler Development Cycle of
Timor Stags [Cervus timorensis]). Jurnal Agribisnis Peternakan 2 (1).
Hasnawati, Alikodra HS, Mustari AH. 2006. Analisis Populasi dan Habitat
sebagai Dasar Pengelolaan Rusa Totol (Axis Axis) di Taman Monas
Jakarta. Media Konservasi XI (2): 46-51.
Hoogerwerf A. 1970. Ujung Kulon The Land of The Lost Rhinoceros. Leiden.
Holand.
Ismail D. 2011. Tingkah Laku Makan Rusa Jawa (Cervus timorensisi) yang
Dipelihara pada Lokasi Penangkaran yang Berbeda. Jurnal Bumi Lestari
11 (3): 147-158.
Kadhafi AM. 2011. Studi Karekteristik Habitat Preferensial Owa Jawa di Cagar
Alam Gunung Tilu [Tesis]. Bogor : Program Pascasarjana. Institut
Pertanian Bogor.
Manshur A. 2011. Studi Pakan dan Perilaku Makan Rusa Sambar (Cervus
unicolor Kerr,1972) di Teluk Resort Teluk Pulai, Taman Nasional
Tanjung Puting, Kalimantan Tengah [Skripsi]. Bogor : Fakultas
Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
Masy’ud B, Wijaya R, Santoso IB. 2007. Pola Distribusi, Populasi Dan Aktivitas
Harian Rusa Timor (Cervus Timorensis, De Blainville 1822) Di Taman
Nasional Bali Barat (Distribution, Population and Daily Activities of
Timor Deer - Cervus timorensis, de Blainville 1822 in Bali Barat National
Park). Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
Nugraha DW. 2009. Pengaruh Sistem Pemberian Pakan dengan Pola Ex-situ
terhadap Konsumsi dan Pertambahan Bobot Bada Tusa Timor [Skripsi].
Malang : Jurusan Produksi Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas
Brawijaya.
Simamora R. 2009. Uji Palatabilitas Beberapa Maca Hijauan dan Bahan Pakan
pada Rusa Sambar (Cervus unicolor) [Skripsi]. Medan : Departemen
Peternakan. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.
Subagyo A. 2000. Kondisi Habitat dan Beberapa Aspek Perilaku Rusa Sambar
(Cervus unicolor Kerr, 1792) di Resort Way Kanan, Taman Nasional Way
Kambas, Lampung [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut
Pertanian Bogor.
Sukriyadi, Thohari AM, Masy’ud B. 2006. Habituasi pada Rusa Totol (Axis
axis Erxleben, 1777) di Penangkaran dengan Panggilan, Warna
Pakaian dan Urin. Media Konservasi XI (3): 77-78.
Suratmo F G. 1979. Prinsip Dasar Tingkah Laku Satwa Liar. Kerjasama antara
Training School for Animal Management (ATA 190) dan Fakultas
Kehutanan. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Suyanto A. 2002. Mamalia di TNGH Jawa Barat. Bogor : BPC-JICA.
Susetyo S. 1980. Padang Penggembalaan. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian
Bogor.
Takandjandji M. 2009. Desain Penangkaran Rusa Timor Berdasarkan Analisis
Komponen Bio-Ekologi dan Fisik di Hutan Penelitian Dramaga, Bogor
[Tesis]. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Thohari AM, Masy’ud B, Takandjandji M. 2011. Teknis Penangkaran Rusa Timor
(Cervus timorensis) untuk Stok Perburuan. Seminar Sehari Prospek
Penangkaran Rusa Timor (Cervus timorensis) Sebagai Stok Perburuan.
52
Thurniati A. 2011. Prospek dan Potensi Penangkaran Cariu sebagai Taman Buru.
Seminar Sehari Prospek Penangkaran Rusa Timor (Cervus timorensis)
Sebagai Stok Perburuan.
Umiyasih U, Wina E. 2008. Pengelohan dan Nilai Nutrisi Limbah Tanaman
Jagung sebagai Pakan Ternak Ruminansia. Wartazoa 18 (3). 2008.
Walpole RE. 1993. Pengantar Statistik (Edisi ke-3). Jakarta : PT Gramedia
Pustaka.
Wirdateti, Mansur M, Kundarmasno A. 2005. Pengamatan Tingkah Laku Rusa
Timor (Cervus timorensis) di PT Kuala Tembaga, Desa Aertembaga,
Bitung-Sulawesi Utara (Behavioural Study of Timor Deer [Cervus
timorensis] in PT Kuala Tembaga, Aertembaga Village, Bitung-North
Sulawesi). Animal Production 7 (2) : 121 – 126.
Wirdateti, Farida WR, Zein MSA. 1997. Perilaku Harian Rusa Jawa (Cervus
timorensis) di Penangkaran Taman Safari Indonesia. Biota II (2) : 78-81.
Yahya Marjuqi. 2012. Kubis Si Pencegah Kanker. Jakarta : Dunia Sehat.