DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 :
TAHUN 2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Nyeri merupakan kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan
stimulus tertentu Nyeri bersifat subyektif individu dan merupakan mekanisme fisiologisi
yang bertujuan untuk melindungi diri ketika suatu jaringan mengalami cidera atau
kerusakan mengakibatkan lepasnya bahan–bahan yang dapat menstimulus reseptor nyeri
seperti serotonin , histamin , ion kalium , peadikin ,substansi yang akan mengakibatkan
respon nyeri ( Koozier 2004 )
Nyeri juga dapat disebabkan stimulus mekanik seperti pembengkakan jaringan
yang menekan pada reseptor nyeri ( Potter dan Perri 2006 )
Nyeri akut merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan
akibat kerusakan jaringan yang aktual atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian
rupa awetan yang tiba-tiba atau diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung kurang dari 6
bulan. Nyeri kronis merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau pontesial atau
digambarkan dalam dala hal kerusakan berupa awetan tiba-tiba atau lambat dari intesitas
ringan yang berat dan aktif yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung 6
bulan ( Nanda 2011 )
B. Etiologi
Nyeri muncul karena adanya berbagai rangsangan namun reaksi nyeri sendiri tidak
dapat diukur dengan obyetif, bebrapa faktor mempengaruhi terjadinya nyeri bagi individu
antaralain :
a. Etnik dan nilai budaya
Latar belakang etnik dan budaya merupakan faktor yang mempengaruhi reaksi
terhadap ekspresi dalam mengungkapkan nyeri
b. Tahap dan perkembangan
Usia dan tahap perkembangan seseorang merupakan fkaktor yang mempengaruhi
reaksi dan ekspresi terhadap nyeri
c. Lingkungan dan Individu pendukung
Lingkungan yang asing, tingkat kebisngan yang tinggi , pencahayaan dan aktivitas
yang tinggi dilingkngan tersebut dapat memperberat nyeri. Selain itu dukungan dari
keluarga dan orang terdekat menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi
persepsi nyeri individu
d. Ansietas dan stress
Ansietas seringkali menyertai pristiwa nyeri yang terjadi. Ancaman yang tdak jelas
asalnya dan ketidak mampuan mengntrol nyeri atau pristiwa disekelilingnya
dapat memperberat persepsi nyeri ( Mubarok 2007 )
C. Manifestasi Klinis
Nyeri dapat dilihat dari reaksi respon pasien dalam kehdupan sehari- hari setiap
individu menunjukan respon yang berbeda terhadap nyeri . Beberapa diantaranya respon
yang diwujudkan melalui :
a. Posisi yang diperlihatkan pasien seperti kaku pada tubuuh pasien dalam kehidupan
sehari-hari, takut bergerak baik mobilisasi maupun bmerjalan
b. Muka tampak pucat , lemas, dan ketakutan , merintih keringat dingin, cemas
c. Menggigit giginya , menggerukan tangan , menutup mata dan diam ditempat tidur
namun kadangkala nyeri tidak dapat ditemukan secara pasti adanya komposisi dari
tubuh
d. Mati rasa dan kesemutan pada ekstermitas
D. Patofisiologis
a. Implus diterima noriseptor dari tubuh bagian perifer ( kulit ) melalui srabut saraf
aferen A delta dan C A delta fermlelin menstraferkan nyer dengan sifat esadaran C
tida bermielir mentramusikan lambat dari bagian dalam otot
b. Neuron ke2 implus dan eferen melalui dorsal hosn dan spinal corao didalamnya
terdapat substansi glolatinosa implus lalu mentyebrangi anterior dan ateral
spirotolamik
c. Implusnaik melewati medula dan otak tengah menuju thalamus
d. Ditalamus dan korteks serebral implus nyeri dipersepsikan diulkusditerangkan
lokasinya dan interprestasikan lalu respon terhadap nyeri dibentuk ( Iynda 2006 )
Pathway
Gangguanpola
Gangguan polatidur Polanafas
Pola nafastidak
tidakefekti Implus syaraf
tidur efektif
Dorsal horn
Anteriordan lateral
spitalamik
Medula spinalis
Otak tengah
Nyeri Akut
E. Komplikasi
a. Edema plumonal
b. Kejang
c. Masalah mobilisasi
d. Hipertensi
e. Hipovolemik
f. Hipertermia
F. Pemeriksaan diagnostik
a. Pemeriksaan USG untuk mengetahui nyeri tekan diabdomen
b. Rotgen untuk mengetahui tulang atau organ dalamnya yang abnormal
c. Pemeriksaan lab sebagai data penunjang pemeriksaan lainya
d. CT scan ( cidera kepala ) untuk mengetahui pada pada pembulu darah yang pecah
diotak
G. Penatalaksanaan
1.) Terapi farmakologi
Yaitu pemberian obat analgesik macam-macamnya
a.) Nonnarkotik
b.) NSAID ( Nonsteroidal Anti inflamatory Drugs )
c.) Obat tambahan ( Adjuvan / Koanalgesik )
2.) Terapi nonfarmakologik
a.) Teknik Distraksi
1.) Bernafas pelan-pelan ( relaksasi )
2.) Messasesambil menarik nafas pelan-pelan
3.) Mendengar lagu sambil menepuk-nepuk jari
4.) Membayangkan hal indah sambil menutup mata
Dan tarik nafas pelan pelan
b.) Relaksasi
Kebebasan netral dan fisisk dari ketegangan dan stress ada 3 hal yang dibutuhkan
1.) Posisi pasien yang tepat
2.) Pikiran beristirahat
3.) Lingkungan yang tenang
c.) Massase ( pemijatan )
Tujuan mengurangi ketegangan otot meningkatkan relaksasi fisik dan pisikologis
d.) Kompres
Komprees merupakan pemberian rasa hangat pada pasien dengan menggunakan
cairan atau alat bantu yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang
memerlukan
H. Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
Pemenuhan kebutuha rasa aman nyeri dari riwayat perawatan pemeriksaan fifik dan
pengumpulan data dari catatan dan laporan
Riwayat perawat yang sesuai dengan pemenuhan kebutuhan rasanyaman nyeri
adalah lingkungan , umur aktivitas berlebih
Dilakukan pemeriksaan fisisk dengan 4 tekhmik
a.) Inspeksi ( melihat )
b.) Palapasi ( meraba )
c.) Perkusi ( menegtuk )
d.) Auskultasi ( mendengarkan )
0: tidak nyeri
1-3: nyeri ringan ( secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik
)
7-9 : nyeri berat (secara obyektif mendesis dan menunjukan bagian yang
nyeri dapat mengikuti perintah terapi masih respon )
Riwayat nyeri :
Mubarok wahit chayatin N ( 2007 ) Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori &
Lynda juall carpenito dan monyet ( 2007 ) Buku saku diagnosis keperawatan , Jakarta :
EGC
Potter, PA & Perry (2010 ) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep prosesdan
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 :
TAHUN 2019/2020
ASUHAN KEPERAWATAN
No Registrasi : 190112xxxx
I. BIODATA
1. Identitas Klien
Nama : Ny. P
Alamat : Pengkol, Karanggede
Umur : 69 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. H
Umur : 45 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Alamat : Pengkol, Karanggede
Hubungan dengan klien : Anak
Keterangan :
0 : dengan alat bantu
1 : Dibantu orang lain
2 : Dibantu alat
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Tergantung total
‘
5. Pola Istirahat dan Tidur
Keterangan Sebelum Sakit Selama Sakit
Jumlah tidur siang Jarang 2 jam
Jumlah tidur malam 8 jam 4-5 jam
Pengantar tidur ( obat Tidak ada Tidak ada
tidur )
Gangguan tidur Tidak ada Tidak nyenyak karena
merasakan nyeri
6. Pola Kognitif dan Perseptual
Pasien dapat berbicara dengan lancar, namun kadang tidak menjawab pertanyaan
perawat akibat gangguan pendengaran.
7. Pola Perepsi Konsep Diri
a. Body Image
Pasien mengatakan badannya sakit saat melakukan aktivitas
b. Ideal diri
Ketika pasien sakit ingin segera sembuh dan menjalani aktivitasnya.
c. Peran diri
Pasien mengatakan bahwa ia adalah seorang istri dan ibu.
d. Identitas diri
Pasien mengatakan bahwa sebagai seorang perempuan ia menerima apapun
yag terjadi pada dirinya yang digariskan Tuhan.
8. Pola Hubungan Peran
Hubungan dengan keluarga harmonis dan baik dengan masyarakat sekitar terlihat
dari klien selalu ditunggu oleh keluarga dan saat jam besuk banyak keluarga dan
tetangga yang mengunjunginya
9. Pola Seksual dan Reproduksi
a. Masalah menstruasi :-
b. Pasmear terakhir : 3 minggu yang lalu
c. Perawatan payudarah setiap bulan :-
d. Alat kontra sepsi yang digunakan :-
10. Pola Mekanisme Koping
Sebelum sakit : apabila ada masalah pasien mendiskusikanya dengan keluarga
Selama sakit : apabila ada masalah pasien mendiskusikanya dengan keluarga
11. Sistem Nilai dan Keyakinan
Pasien beragama islam dan rajin beribadah
IV. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan / Penampilan Umum
a. Kesadaran : Comprimentis
b. Tanda-tanda Vital
1) Tekanan darah : 140/80 mmHg
2) Nadi
Frekuensi : 90x/mnt
Irama : teratur
Kekuatan : kuat
3) Pernafasan
Frekuensi : 20x/mnt
Irama : teratur
4) Suhu : 36,6℃
2. Muka
a. Mata
1) Palpebra : tidak udem
2) Konjungtiva :anemis
3) Sclera : ikterik
4) Pupul : isocor
5) Diameter ki/ka : simetris
6) Reflek terhadap cahaya : +/+
7) Pengguanaan alat bantu penglihatan : tidak menggunakan alat bantu
penglihatan
8) Hidung : bersih, tidak ada cupang hidung, tidak ada secret.
9) Mulut : bibir bersih, lidah lembab, mukosa kering, tidak sariawan
10) Gigi : bersih, tidak ada karang gigi
11) Telinga : bersih, terdapat gangguan pendengaran
3. Leher : ada pembesaran limfe tyroid.
4. Dada (thorax)
a. Paru-paru
1) Inspeksi : bentuk dada simetri, tidak ada lesi.
2) Palpasi : vocal fermitus atas kanan=kiri, pengembangan dada
kanan=kiri
3) Perkusi : sonor pada seluruh paru
4) Auskultasi : vasikuler pada lapang paru, tidak ada suara wezzing atau
ronkhi
b. Jatung
1) Inspeksi : ictus cardis tidak tampak
2) Palpasi : IC teraba di SIC V2 cm IMCS
3) Perkusi : redup, letak jantung dalam batas normal.
4) Auskultasi : tidak ada suara tambahan.
5. Abdomen
a. Inspeksi : sawo mateng, tidak ada lesi.
b. Auskultasi : bising usus 20x/menit.
c. Perkusi : bunyi tympani.
d. Palpasi : terdapat nyeri tekan ulu hati, dan perut bagian bawah.
6. Genetalia : tidak ada kelainan pada genetalia
7. Rectum : tidak ada wasir
8. Ekstermitas
a. Kekuatan otot :
Ka 5 5 ki
Ka 4 4 ki
Keterangan :
2 : gerakan otot dengan tahan ringa dan dapat melawan gaya berat
DO :
- pasien tampak meringis
kesakitan.
- pasien tampak memegangi
bagian nyeri.