Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN (NYERI)

Diajukan untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Kebutuhan Dasar Manusia

Dosen Pengampuh : Fakhrudin Nasrul Sani, S.Kep, Ns, M.Kep

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1 :

1. MUH SAMSUL HUDA (P17085)


2. SERLINDA DELAVITA (P17044)
3. ISSTIN PIDELLIA (P17027)
4. RAHMAWATI DWI C (P17039)
5. DIMAS AGUNG S (P17066)
6. ENI SUSILOWATI (P17069)
7. PUNGKI WIJI L (P17090)
8. RATNA EKA NUR A (P17091)
9. INDY YULIA N (P17077)
10. LOVINDA PRISTALIA (P17132)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN 2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN ( NYERI )

A. Definisi
Nyeri merupakan kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan
stimulus tertentu Nyeri bersifat subyektif individu dan merupakan mekanisme fisiologisi
yang bertujuan untuk melindungi diri ketika suatu jaringan mengalami cidera atau
kerusakan mengakibatkan lepasnya bahan–bahan yang dapat menstimulus reseptor nyeri
seperti serotonin , histamin , ion kalium , peadikin ,substansi yang akan mengakibatkan
respon nyeri ( Koozier 2004 )
Nyeri juga dapat disebabkan stimulus mekanik seperti pembengkakan jaringan
yang menekan pada reseptor nyeri ( Potter dan Perri 2006 )
Nyeri akut merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan
akibat kerusakan jaringan yang aktual atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian
rupa awetan yang tiba-tiba atau diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung kurang dari 6
bulan. Nyeri kronis merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau pontesial atau
digambarkan dalam dala hal kerusakan berupa awetan tiba-tiba atau lambat dari intesitas
ringan yang berat dan aktif yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung 6
bulan ( Nanda 2011 )

B. Etiologi
Nyeri muncul karena adanya berbagai rangsangan namun reaksi nyeri sendiri tidak
dapat diukur dengan obyetif, bebrapa faktor mempengaruhi terjadinya nyeri bagi individu
antaralain :
a. Etnik dan nilai budaya
Latar belakang etnik dan budaya merupakan faktor yang mempengaruhi reaksi
terhadap ekspresi dalam mengungkapkan nyeri
b. Tahap dan perkembangan
Usia dan tahap perkembangan seseorang merupakan fkaktor yang mempengaruhi
reaksi dan ekspresi terhadap nyeri
c. Lingkungan dan Individu pendukung
Lingkungan yang asing, tingkat kebisngan yang tinggi , pencahayaan dan aktivitas
yang tinggi dilingkngan tersebut dapat memperberat nyeri. Selain itu dukungan dari
keluarga dan orang terdekat menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi
persepsi nyeri individu
d. Ansietas dan stress
Ansietas seringkali menyertai pristiwa nyeri yang terjadi. Ancaman yang tdak jelas
asalnya dan ketidak mampuan mengntrol nyeri atau pristiwa disekelilingnya
dapat memperberat persepsi nyeri ( Mubarok 2007 )

C. Manifestasi Klinis
Nyeri dapat dilihat dari reaksi respon pasien dalam kehdupan sehari- hari setiap
individu menunjukan respon yang berbeda terhadap nyeri . Beberapa diantaranya respon
yang diwujudkan melalui :
a. Posisi yang diperlihatkan pasien seperti kaku pada tubuuh pasien dalam kehidupan
sehari-hari, takut bergerak baik mobilisasi maupun bmerjalan
b. Muka tampak pucat , lemas, dan ketakutan , merintih keringat dingin, cemas
c. Menggigit giginya , menggerukan tangan , menutup mata dan diam ditempat tidur
namun kadangkala nyeri tidak dapat ditemukan secara pasti adanya komposisi dari
tubuh
d. Mati rasa dan kesemutan pada ekstermitas

D. Patofisiologis
a. Implus diterima noriseptor dari tubuh bagian perifer ( kulit ) melalui srabut saraf
aferen A delta dan C A delta fermlelin menstraferkan nyer dengan sifat esadaran C
tida bermielir mentramusikan lambat dari bagian dalam otot
b. Neuron ke2 implus dan eferen melalui dorsal hosn dan spinal corao didalamnya
terdapat substansi glolatinosa implus lalu mentyebrangi anterior dan ateral
spirotolamik
c. Implusnaik melewati medula dan otak tengah menuju thalamus
d. Ditalamus dan korteks serebral implus nyeri dipersepsikan diulkusditerangkan
lokasinya dan interprestasikan lalu respon terhadap nyeri dibentuk ( Iynda 2006 )
Pathway

Lingkungan dan individu Ansietas dan stress Rangsangan nyeri


pendukung

Kebisingan Kurang kontrol nyeri Syaraf perifer

Aktivitasmeningkat sesak nafas Nosiseptor

Gangguanpola
Gangguan polatidur Polanafas
Pola nafastidak
tidakefekti Implus syaraf
tidur efektif
Dorsal horn

Anteriordan lateral
spitalamik

Medula spinalis

Otak tengah

Nyeri Akut

E. Komplikasi
a. Edema plumonal
b. Kejang
c. Masalah mobilisasi
d. Hipertensi
e. Hipovolemik
f. Hipertermia

F. Pemeriksaan diagnostik
a. Pemeriksaan USG untuk mengetahui nyeri tekan diabdomen
b. Rotgen untuk mengetahui tulang atau organ dalamnya yang abnormal
c. Pemeriksaan lab sebagai data penunjang pemeriksaan lainya
d. CT scan ( cidera kepala ) untuk mengetahui pada pada pembulu darah yang pecah
diotak
G. Penatalaksanaan
1.) Terapi farmakologi
Yaitu pemberian obat analgesik macam-macamnya
a.) Nonnarkotik
b.) NSAID ( Nonsteroidal Anti inflamatory Drugs )
c.) Obat tambahan ( Adjuvan / Koanalgesik )
2.) Terapi nonfarmakologik
a.) Teknik Distraksi
1.) Bernafas pelan-pelan ( relaksasi )
2.) Messasesambil menarik nafas pelan-pelan
3.) Mendengar lagu sambil menepuk-nepuk jari
4.) Membayangkan hal indah sambil menutup mata
Dan tarik nafas pelan pelan
b.) Relaksasi
Kebebasan netral dan fisisk dari ketegangan dan stress ada 3 hal yang dibutuhkan
1.) Posisi pasien yang tepat
2.) Pikiran beristirahat
3.) Lingkungan yang tenang
c.) Massase ( pemijatan )
Tujuan mengurangi ketegangan otot meningkatkan relaksasi fisik dan pisikologis
d.) Kompres
Komprees merupakan pemberian rasa hangat pada pasien dengan menggunakan
cairan atau alat bantu yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang
memerlukan

H. Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
Pemenuhan kebutuha rasa aman nyeri dari riwayat perawatan pemeriksaan fifik dan
pengumpulan data dari catatan dan laporan
 Riwayat perawat yang sesuai dengan pemenuhan kebutuhan rasanyaman nyeri
adalah lingkungan , umur aktivitas berlebih
 Dilakukan pemeriksaan fisisk dengan 4 tekhmik
a.) Inspeksi ( melihat )
b.) Palapasi ( meraba )
c.) Perkusi ( menegtuk )
d.) Auskultasi ( mendengarkan )

Pengkajian status nyeri dilakukan dengan pendekatan P,Q,R,S,T


P ( Provocate) : Faktor yang mempengaruhi nyeri

Q( Quality) : Kualitas nyeri

R( Region ) : Daerah yang dirasakan nyeri

S( Skala ) : Nyeri , ringan , sedang , berat

0: tidak nyeri

1-3: nyeri ringan ( secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik
)

4-6 : nyeri sedang ( secara obyektif mendesis dan menunjukan bagian


yang nyeri dapat mengikuti perintah dengan baik )

7-9 : nyeri berat (secara obyektif mendesis dan menunjukan bagian yang
nyeri dapat mengikuti perintah terapi masih respon )

10 : Nyeri sangat berat ( klien tidak berkomunikasi )

T ( Time ) : Lama / waktu serangan atau frekuensi nyeri

Riwayat nyeri :

a.) Lokasi meminta pasien menunjukan riwayat nyeri


b.) Intensitas nyeri dimana perawat memebntu klien dalam menegetahui skala
nyeri yang dirasakan
c.) Kulaitas nyeri dimana klien memberikan ekspresi atas nyerinya
d.) Gejala yang menyertai gjala apa saja yang dirasakan klien seperti mual
muntah
e.) Aktivitas sehari-hari, aktivitas yang berat atau aktivitas klien saat terjadi nyeri
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri Akut berhubungan dengan agen cidera biologis
3. Perencanaan keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera bilologis
Tujuan : setelah dilakukan tindakan 3x24 jam diharapkan nyeri berkurang
Kriteria Hasil : - nyeri berkurangdari skla 7 menjadi sekala 3
- Pasien tampak lebih rileks
- Pasien menegerti untuk mengurangi nyeri

Tindakan: - Mengobservasi tingkat nyeri

- Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam


- Memberikan teknik relaksasi nafas dalam
- Mengkolaborasikan dengan dokter dalam pemberian obat
4. Evaluasi
S ( subyektif ) : informasi berupa ukuran yangdidapat dari kliensetelah diberikan
tindakan keperawatan
O ( Obyektif ) : informasi yang berupa pengamatan
A ( Analisis ) : Membandingkan antara informasi subyektif dan obyektif dengan
tujuan dan kriteria hasil yang kemudian diambil kesimpulan bahwa
masalah teratasisebagian dan tidak teratasi
P ( Planning ) : Rencana keperawatan lanjutan yangdialakukan
DAFTAR PUSTAKA

Kozier .( 2004 ) Fundamental of nursing : Jakarta

Diagnosa keperawatan Nanda 2009 – 2011

Mubarok wahit chayatin N ( 2007 ) Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori &

Aplikasidalam praktek , Jakarta : EGC

Lynda juall carpenito dan monyet ( 2007 ) Buku saku diagnosis keperawatan , Jakarta :

EGC

Potter, PA & Perry (2010 ) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep prosesdan

praktik , Jakarta : EGC


ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN (NYERI)

Diajukan untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Kebutuhan Dasar Manusia

Dosen Pengampuh : Fakhrudin Nasrul Sani, S.Kep, Ns, M.Kep

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1 :

1. MUH SAMSUL HUDA (P17085)


2. SERLINDA DELAVITA (P17044)
3. ISSTIN PIDELLIA (P17027)
4. RAHMAWATI DWI C (P17039)
5. DIMAS AGUNG S (P17066)
6. ENI SUSILOWATI (P17069)
7. PUNGKI WIJI L (P17090)
8. RATNA EKA NUR A (P17091)
9. INDY YULIA N (P17077)
10. LOVINDA PRISTALIA (P17132)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN 2019/2020
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Nn E DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN


(NYERI)

DIRUANG CENDANA RSUD SIMO BOYOLALI

Tanggal /Jam MRS : 04 Januari 2019 / 09:55

Tanggal/Jam Pengkajian : 04 Januari 2019 / 11.15

Metode Pengkajian : Autoanamesa

Diagnosa Medis : LBP

No Registrasi : 190112xxxx

I. BIODATA
1. Identitas Klien
Nama : Ny. P
Alamat : Pengkol, Karanggede
Umur : 69 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. H
Umur : 45 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Alamat : Pengkol, Karanggede
Hubungan dengan klien : Anak

II. RIWAYAT KEPERAWATAN


1. Keluhan Utama :
Pasien mengatakan nyeri punggung
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengatakan sejak 2 minggu yang lalu merasakan nyeri pinggang yang
bertambah jika bergerak, mual dan dibawa ke IGD RSUD Simo Boyolali oleh
keluarganya pada 4 Januari 2019 pukul 09.55.
Pengkajian Nyeri:
P : setelah mengangkat beban berat
Q : seperti tertusuk-tusuk
R : punggung bagian bawah
S :5
T : hilang timbul
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengatakan mengalami stroke sejak 4 tahun yang lalu
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Pasien mengatakan keluarga tida memiliki penyakit menular atau menurun

III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan adalah hal yang penting, apabila ada anggota
keluarga yang sakit langsung diperiksakan ke dokter.
2. Pola Nutrisi/Metabolik
a. Sebelum Sakit
Frekuensi : 3x sehari
Jenis : nasi, sayur dan lauk, air putih
Porsi : 1 porsi habis
Keluhan : tidak ada
b. Selama Sakit
Frekuensi : 2x sehari
Jenis : bubur kasar, lauk, teh
Porsi : ½ porsi
Keluahan : lidah terasa pahit
3. Pola Eliminasi
a. BAB
1) Sebelum Sakit
Frekuensi : 1x sehari
Jumlah : 300 cc
Konsistensi : lunak berbentuk
Warna : kuning
Keluhan : tidak ada
2) Selama Sakit
Frekuensi : 1x sehari
Jumlah : 300 cc
Konsistensi : lunak berbentuk
Warna : kuning
Keluhan : susah BAB karena punggungnya sakit
b. BAK
1) Sebelum Sakit
Frekuensi : 4-5x sehari
Jumlah : 1000 cc
Warna : kuning
Keluhan : tidak ada
2) Selama Sakit
Frekuensi : 5-6x sehari
Jumlah : 1200 cc
Warna : kuning pekat
Keluhan : tidak ada
4. Pola Aktifitas dan Latihan
Kemampuan Perawatan Diri Sebelum sakit Selama sakit
0 1 2 3 4 V 1 2 3 4
Makan/minum
Mandi V V
Toileting V V
Berpakaian V V
Mobilitas ditempat tidur V V
Berpindah V V
Ambulasi / Rom V V

Keterangan :
0 : dengan alat bantu
1 : Dibantu orang lain
2 : Dibantu alat
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Tergantung total

5. Pola Istirahat dan Tidur
Keterangan Sebelum Sakit Selama Sakit
Jumlah tidur siang Jarang 2 jam
Jumlah tidur malam 8 jam 4-5 jam
Pengantar tidur ( obat Tidak ada Tidak ada
tidur )
Gangguan tidur Tidak ada Tidak nyenyak karena
merasakan nyeri
6. Pola Kognitif dan Perseptual
Pasien dapat berbicara dengan lancar, namun kadang tidak menjawab pertanyaan
perawat akibat gangguan pendengaran.
7. Pola Perepsi Konsep Diri
a. Body Image
Pasien mengatakan badannya sakit saat melakukan aktivitas
b. Ideal diri
Ketika pasien sakit ingin segera sembuh dan menjalani aktivitasnya.
c. Peran diri
Pasien mengatakan bahwa ia adalah seorang istri dan ibu.
d. Identitas diri
Pasien mengatakan bahwa sebagai seorang perempuan ia menerima apapun
yag terjadi pada dirinya yang digariskan Tuhan.
8. Pola Hubungan Peran
Hubungan dengan keluarga harmonis dan baik dengan masyarakat sekitar terlihat
dari klien selalu ditunggu oleh keluarga dan saat jam besuk banyak keluarga dan
tetangga yang mengunjunginya
9. Pola Seksual dan Reproduksi
a. Masalah menstruasi :-
b. Pasmear terakhir : 3 minggu yang lalu
c. Perawatan payudarah setiap bulan :-
d. Alat kontra sepsi yang digunakan :-
10. Pola Mekanisme Koping
Sebelum sakit : apabila ada masalah pasien mendiskusikanya dengan keluarga
Selama sakit : apabila ada masalah pasien mendiskusikanya dengan keluarga
11. Sistem Nilai dan Keyakinan
Pasien beragama islam dan rajin beribadah
IV. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan / Penampilan Umum
a. Kesadaran : Comprimentis
b. Tanda-tanda Vital
1) Tekanan darah : 140/80 mmHg
2) Nadi
Frekuensi : 90x/mnt
Irama : teratur
Kekuatan : kuat
3) Pernafasan
Frekuensi : 20x/mnt
Irama : teratur
4) Suhu : 36,6℃
2. Muka
a. Mata
1) Palpebra : tidak udem
2) Konjungtiva :anemis
3) Sclera : ikterik
4) Pupul : isocor
5) Diameter ki/ka : simetris
6) Reflek terhadap cahaya : +/+
7) Pengguanaan alat bantu penglihatan : tidak menggunakan alat bantu
penglihatan
8) Hidung : bersih, tidak ada cupang hidung, tidak ada secret.
9) Mulut : bibir bersih, lidah lembab, mukosa kering, tidak sariawan
10) Gigi : bersih, tidak ada karang gigi
11) Telinga : bersih, terdapat gangguan pendengaran
3. Leher : ada pembesaran limfe tyroid.
4. Dada (thorax)
a. Paru-paru
1) Inspeksi : bentuk dada simetri, tidak ada lesi.
2) Palpasi : vocal fermitus atas kanan=kiri, pengembangan dada
kanan=kiri
3) Perkusi : sonor pada seluruh paru
4) Auskultasi : vasikuler pada lapang paru, tidak ada suara wezzing atau
ronkhi
b. Jatung
1) Inspeksi : ictus cardis tidak tampak
2) Palpasi : IC teraba di SIC V2 cm IMCS
3) Perkusi : redup, letak jantung dalam batas normal.
4) Auskultasi : tidak ada suara tambahan.
5. Abdomen
a. Inspeksi : sawo mateng, tidak ada lesi.
b. Auskultasi : bising usus 20x/menit.
c. Perkusi : bunyi tympani.
d. Palpasi : terdapat nyeri tekan ulu hati, dan perut bagian bawah.
6. Genetalia : tidak ada kelainan pada genetalia
7. Rectum : tidak ada wasir
8. Ekstermitas
a. Kekuatan otot :

Ka 5 5 ki

Ka 4 4 ki

Keterangan :

0 : tidak ada gerakan

1 : kontraksi minimal tanpa menimbulkan gerakan

2 : gerakan otot dengan tahan ringa dan dapat melawan gaya berat

3 : gerakan otot dapat melawan gaya berat

4 : gerakan otot dapat melawan gaya berat tapi tidak tertahankan

5 : gerakan otot tidak tekanan maksimal pemeriksaan

b. Odem : tidak ada odem


c. Turgor : turgor kulit baik <2 detik kembali
d. Ekstermitas atas : gerakan otot tidak tekanan maksimal pemeriksaan
e. Ekstermitas bawah : gerakan otot tidak tekanan maksimal pemeriksaan
V. PEMERIKSAAN PENUJANG
Tanggal : 04 Januari 2019

Pemeriksaan Hasil Normal Satuan


Hemoglobin 16,2 12,2-16,2 9/dl
Leukosit 19,61 4,5 - 12,5 10^3 sel/ml
Trombosit 508 150 - 440 10^3/ul.
Eritrosit 4,27 4.00 - 550 10^6/ul.
Hematocrit 29.0 36 – 47 %
MCV 67,9 80- 97 H
MCH 23,9 27-31 Pg
MCHC 35,2 32-36 %
KPW-CV 14,2 11,6-14,0 %
RDW-SD 35,1 35-56 PL
Eosinofil 0,2 1-4 %
Besofil 0,2 0-1 %
Neoutrofil 64,4 36 – 66 %
Lymfosit % 9,3 22- 40 %
Monosit 5,9 4–2 %
Neutrophil # 16,56 2–7 Ribu/ul
Lymfosit # 1,03 0,8 – 4 Ribu/ul
Monosit # 1,16 0,12 – 1,2 Ribu/ul
Eosinophil # 0,03 0,002 – 0,3 Ribu/ul
Basophil # 0,03 0 – 0,1 Ribu/ul
PDW 10,7 9,0 – 12, 0 dl
MPV 10,2 6,5 – 12.00 H
PCT 0,55 /
VI. TERAPI MEDIS

Tanggal Jenis Terapi Dosis Fungsi


04-01- Infus RL 500ml/20tpm Menghasilkan pergantian elemen
2019 micro kalsium dan potassium
Injksi 25mg/12jam Untuk menetralkan asam lambung yang
Ranitidin bekerja dengan cara menekan
pembentukan asam lambung
Inj. Ketorolac 30mg/8jam Obat untuk mengurangi rasa nyeri
05-01- Infus RL 500ml/20tpm Menghasilkan pergantian elemen
2019 kalsium dan potassium
Ceftriaxone 1gr/12jam Digunakan untuk mengatasi berbagai
infeksi bakteri
Injksi 25mg/12jam Untuk menetralkan asam lambung yang
Ranitidin bekerja dengan cara menekan
pembentukan asam lambung
Inj. Ketorolac 30mg/8jam Obat untuk mengurangi rasa nyeri
06-01- Ceftriaxone 1g/12jam Digunakan untuk mengatasi berbagai
2019 infeksi bakteri
Inj. Ketorolac 30mg/8jam Obat untuk mengurangi rasa nyeri
Infus RL 500ml/20 Menghasilkan pergantian elemen
tpm kalsium dan potasium
Injksi 25mg/12jam Untuk menetralkan asam lambung yang
Ranitidin bekerja dengan cara menekan
pembentukan asam lambung
VII. ANALISA DATA

Nama :Ny P No CM : 190112xxxx

Umur :69 tahun Diagnosa Medis :LBP post snh

No Hari/tgl Data focus Masalah Etiologi Dx Ttd


. keperawatan
1 Jum’at, 04- DS : Nyeri akut Agen Nyeri akut
01-2019 pasien mengatakan cidera berhubungan
nyeri pada bagian biologis dengan agen
punggung. cidera
P: setelah biologis
mengangkat beban
berat.
Q: nyeri dirasakan
seperti tertusuk-
tusuk
R: nyeri pada bagian
punggung
S: skala nyeri 5
T: nyeri hilang
timbul (timbul saat
bergerak).
DO:
Pasien tampak
meringis kesakitan

2 Selasa, 23- DS: Deficit Imobilita Deficit


01-2018 Pasien mengatakan perawatan s. perawatan diri
kesakitan untuk diri. b.d imobilitas.
menggerakkan
bukan untuk mandi.
DO :
Pasien tampak
kusam

VIII. DIAGNOA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis.
2. Deficit perawatan diri b.d imobilitas.
IX. RENCANA KEPERAWATAN/ INTERVENSI
Nama :Ny. P No CM : 190112xxxx
Umur :69 tahun Diagnosa Medis : LBP

no Hari/tanggal Tujuan dan KH Intervensi


1. Jum’at Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (1400).
04 –Januari keperawatan selama 3x4 jam -observasi karakteristik nyeri paien.
- 2019 diharapkan nyeri berkurang -berikan posisi yang nyaman.
dengan ket: -ajarkanprinsip-prinsip manajemen
-skala nyeri berkurang dari 5 nyeri (teknik relaksasi nafas
menjadi 0. dalam).
-pasien merasa nyaman. - kolaborasi dengan dokter dalam
-TTV dalam batas normal. pemberian obat nyeri dan
Tingkat nyeri (2210) antibiotic.

2 Jum’at 04 - Setelah dilakukan tindakan Perawatan diri :kebersihan


Januari - keperawatan selama 3x24 jam (1801)
2019 diharapkan pasien dapat -Monitar kebersihan kuku sesuai
melakukan perawatan diri dengan kemampuan merawat diri
dengan kreteria hasil : pasien.
-pasien dapat melakukan -berikan bantuan sampai pasien
kebersihan diri. benar-benar mmapu merawat diri
-pasien tampak manajemen dengan baik.
kebersihan. -dukung orang tua/keluarga
-pasien nyaman berpartisipasi dalam ritual
perawatan diri kebersihan menjelang tidur.
(0305)
X. TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Ny.P No CM : 190112xxxx
Umur : 69 tahun Diagnosa Medis :LBP

Hari/tgl/jam No. Implementasi Respon Ttd


Dx
Jum’at ,04- 1 Mengobservasi DS : pasien mengatakan nyeri
01-2019/ karakteristik nyeri. P : setelah mengangkat beban
15.00 WIB berat.
Q : nyeri tertusuk-tusuk.
R : nyeri punggung bawah.
S : skala 5

DO :
- pasien tampak meringis
kesakitan.
- pasien tampak memegangi
bagian nyeri.

15.30 Memberikan DS :Pasien mengatakan nyeri


lingkungan yang di bagian punggung bawah.
nyaman
DO :Pasien tampak kurang
nyaman dan gelisah.

15.40 Mengajarkan teknik DS : Pasien mengatakan


relaksasi nafas dalam setuju.
DO : Pasien tampak masih
meringis kesakitan.

21.00 Mengkolaborasikan DS : Pasien mengatakan nyeri


dengan dokter dalam di punggung bawah.
pemberian obat anti DO : Pasien tampak meringis
nyeri (ketorolac (30 kesakitan.
mg) , ranitidine (25 mg)
)

Jum’at 04- 2 Memonitor kuku sesuai DS : Pasien mengatakan tidak


1-2019 dengan kemampuan sempat membersihkan
18.15 merawat diri pasien. kukunya.
DO : pasien tampak
memebersihkan kukunya.
18.25 Memberikan edukasi DS : Pasien mengatakan
tentang cuci tangan. memahami tentang edukasi
yang diberikan.
DO : Pasien nampak
membersihkan kukunya.

Sabtu 05- 1 Mengobservasi DS : Pasien mengatakan nyeri


01-2019 krakteristik nyeri berkurang sedikit.
08.00 P : setelah mengangkat beban
berat.
Q : nyeri tertusuk-tusuk.
R : punggung berat.
S : skala 4
T : hilang timbul.
DO : pasien tampak meringis
kesakitan

08.15 Memberikan pasien DS : pasien mengatakan nyeri


nyaman saat bergerak.
DO : pasien tampak meringis
kesakitan.

08.25 Manajemen teknis DS : pasien mengatakan nyeri


relaksasi nafas dalam. sedikit berkurang.
DO : pasien tampak lebih
rileks.

09.00 Mengkolaborasi dengan DS :pasien mengatakan nyeri


dokter dalam pemberian di lengan saat di masukan
obat ( ranitidine 25 obat.
mg). DO : pasien tampak
kooperatif.

13.00 Memonitor TTV DS : Pasien mengatakan nyeri


bagian punggung bawah.
DO : TD : 127/83.
N :77 X/ menit.
RR : 23X/menit.
S : 36,3 c

Sabtu , 05- 2 Memonitor kebersihan DS : pasien mengatakan kuku


01-2019/ kuku sesuai dengan sudah bersih.
13.30 kemampuan merawat DO : kuku pasien Nampak
diri pasien. bersih.
13.40 Memfasilitasi pasien
untuk mandi dengan
tepat.

Minggu 06 1 Mengobservasi DS : Pasien mengatakan nyeri


– januari – karakteristik nyeri sudah berkurang dengan.
2019 pasien. P : setelah mengangkat beban.
20.30 Q : nyeri seperti tertusuk.
R : punggung bagian bawah.
S : skala 3.
T : hilang timbul.
DO : Pasien nampak meringis
kesakitan

20.40 Mengajari teknik DS : pasien mengatakan nyeri


relaksasi nafas dalam. berkurang.
DO : pasien tampak lebih
tenang.

21.00 Mengkolaborasi DS : pasien mengatakan nyeri


pemberian obat ( berkurang.
DO : pasien Nampak
kooperatif.

21.26 Memonitor TTV DS : Pasien mengatakan ingin


segera pulang.
DO :
TD : 131/87
N : 81x/menit
RR : 23x/menit.
S : 36,8 c
Minggu , 1 Memberikan DS : Pasien mengatakan
07-01-2019 dukungan ke orang tua kepalanya gatal.
21.30 / keluarga DO : pasien tampak
berpatisipasi dalam menggaruk-garuk kepala.
ritual menjelang tidur
yang bisa dilakukan
pasien.
XI. EVALUASI

Nama : Ny. P No CM : 190112xxxx

Umur : 69 tahun Diagnosa Medis : LBP

No dx Tanggal/jam/ hari Evauasi Ttd


1 Jum’at, S: pasien mengatakan nyeri .
04-01-2019 O: pasien masih meringis kesakitan.
13.45 A: masalah belum teratasi.
P: lanjutkan intervensi.

2 Jum’at S : pasien mengatakan belum melakukan kebersihan tubuh.


04-01- 2019. O : pasien tampak kotor dan tidak bersih.
20.00 A : masalah belum teratasi.
P : lanjutkan intervensi

1 Sabtu S: pasien mengatakan nyeri berkurang.


05-01-2019. O: pasien tampak lebih tenang.
16.30 A:masalah belum teratasi.
P: lanjutkan intervensi.

2. Sabtu S: pasien mengatakan sudah melakukan kebersihan tubuh


05-01-2019 sebagian.
16.30 O: pasien tampak bersih dan segar.
A: masalah belum teratasi.
P:lanjutkan intervensi intervensi

1 Minggu, S: pasien mengatakan nyerinya masih.


05-01-2019 O: pasien masih terlihat meringis kesakitan
21.50 A: masalah belum teratasi.
P: lanjutkan intervensi.
2 Minggu S : pasien mengatakan sudah melakukan kebersihan kuku.
05-01-2019 O : pasien tampak bersih wangi dan segar.
22.00 A : masalah tertasi sebagian.
P : hentikan intervensi.

Anda mungkin juga menyukai