Tangkai Mimpi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. EVALUASI DATA
Statistik atau data penduduk, apakah itu diperoleh dari pencacahan atau
dari registrasi ataupun dari survei, mempunyai kemungkinan mengandung
kesalahan data (errors). Derajat kesalahan tersebut bisa kecil atau besar
tergantung pada kendala yang dihadapi dalam melakukan pengumpulan
atau pencatatan data. Kendala ini biasanya terkait dengan keadaan di
daerah pengumpulan data. Misalnya, keadaan topografi daerah yang sulit
dijangkau sehingga menimbulkan kesalahan karena kekurangan cacah
(coverage error), responden yang belum cukup berpendidikan sehingga sulit
menangkap pertanyaan pencacah atau keliru memberikan keterangan yang
menimbulkan kesalahan pelaporan (content error) , atau karena metodologi
yang diterapkan dalam pengumpulan data.Seberapa jauh kesalahan dalam
data ini dapat ditoleransi tergantung dari tujuan pemakaian data tersebut.
Dalam kaitannya dengan estimasi jumlah penduduk, evaluasi terhadap data
sensus atau registrasi merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan.
Mengapa data perlu dievaluasi ?Tidak ada data yg 100 % benar, mengetahui
kesalahan apa yg ada dan seberapa jauh data menyimpang sangat penting
untuk pemakai data, Pemakai data menuntut ketelitian tertentu, pada data
yang akan digunakan sebelum digunakan data perlu dinilai terlebih dahulu.
Evaluasi data dalam hal ini diperlukan, pertama, untuk melihat tingkat
keakurasian data. Selanjutnya, akan ditetapkan apakah data tersebut cukup
dapat dipercaya (reliable) untuk dijadikan dasar mengestimasi jumlah
penduduk suatu daerah atau jumlah penduduk yang akan datang (proyeksi
penduduk). Kedua, kalau dalam evaluasi data ditemukan adanya kesalahan,
hendaknya dikaji sampai sejauh mana kesalahan itu terjadi dan apakah ada
kemungkinan untuk membuat penyesuaian (adjustment) untuk
menghilangkan atau mengurangi derajat kesalahan data. Dengan demikian,
estimasi penduduk yang dilakukan juga akan terhindar dari kesalahan data.
Cara-cara evaluasi data secara sederhana yang umum dilakukan adalah (1)
membandingkan data penduduk yang diperoleh dengan konfigurasi data
yang dikembangkan secara teoritis (misalnya dibandingkan dengan
penduduk stasioner) ; (2) membandingkan dengan data dari daerah lain
dalam kesatuan nasional yang sama yang diperkirakan mempunyai kondisi
daerah dan karakteristik penduduk yang serupa ; (3) membandingkan
dengan data lain yang dikumpulkan untuk tujuan lain, misalnya dengan
hasil pencatatan calon pemilih pemilihan umum ; (4) memeriksa secara
langsung ke lapangan, misalnya dengan melakukan survei pasca pencacahan
(post enumeration survey).
Rekonsiliasi data itu adalah suatu usaha untuk menyelesaikan adanya
perbedaan.Untuk mengantisipasi dua angka berbeda, perlu dilakukan
rekonsiliasi, yang dimaksudkan bukan untuk mencari jalan tengah, tetapi
untuk melihat mana yang lebih kendekati kebenaran.
Uji akurasi data untuk meguji ketelitian dan kebenaran data.Ketersediaan
data yang bersifat tunggal, belum menjamin akurasi data, Untuk menilai
akurasi data, diperlukan data pembanding, data pembanding bisa dari hasil
sensus sebelumnya, post enumeration survey, proyeksi, registrasi penduduk,
atau metode tertentu.
Adapun faktor yang pengaruhi ketelitian data , misalnya partisipasi dan
kerja sama masyarakat jadi kesediaan masyarakat memberi jawaban yang
benar kepada petugas sensus, survei atau registrasi dan tidak mempersulit,
masalah geografis misalkan ada tempat yang sulit dicapai sehingga ada
kemungkinan ada suatu daerah yang tidak tercakup, apakah tenaga
pencacah yang baik atau tidak, apakah pelaksanaan dilapangan bisa
dilakukan sesuai rencana dan ketentuan yang telah dibuat dan apakah
peralatan yang tersedia sudah tersedia dengan baik? Itulah beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi ketelitian dalam evaluasi data.
F. UKURAN-UKURAN DEMOGRAFI
Contoh:
Proporsi penduduk Indonesia yang tingga di daerah perkotaan menurut
hasil Supas 1995 adalah 35.1% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia.
5. Konstanta (Constant) adalah suatu bilangan tetap (arbitrary number),
misalnya 100, 1.000, atau 100.000. Dalam rumus, ukuran-ukuran demografi
dinyatakan dengan “k”, Pengalian “k’ dilakukan supaya pengertian
mengenai ukuran-ukuran demografi menjadi lebih jelas.
Contoh:
Hasil estimasi angka kelahiran kasar Indonesia menurut hasil SP 1990
adalah 0,028. Angka ini kemudian dikalikan dengan k=1.000 yang akan
berarti dari setiap 1.000 penduduk Indonesia terjadi kelahiran sebanyak 28
orang.
6. Ukuran Kohor (cohort measure) adalah ukuran peristiwa demografi
pada suatu kohor. Kohor adalah sekelompok orang yang mempunyai
pengalaman waktu yang sama (biasanya satu tahun) dari suatu peristiwa
tertentu.
Kohor yang sering digunakan adalah kohor kelahiran (birth cohort) , yaitu
orang-orang yang dilahirkan dalam tahun atau periode yang sama. Beberapa
kohor lainnya antara lain adalah kohor perkawinan (marriage cohort) dan
kohor kelas sekolah (school class cohort).
7. Ukuran periode (periode measure) adalah suatu ukuran mengenai
peristiwa yang terjadi dari sebagian penduduk maupun keseluruhan selama
satu periode tertentu.
Contoh:
Angka kematian seluruh penduduk indonesia dalam tahun 1978.
8. Insidens (incidence) dalah jumlah kejadian/kasus baru selama satu
periode tertentu.
Contoh:
Insidens penyakit muntaber selama bulan November 1983 di kota X ada 25
orang.
9. Prevalensi (prevalence) adalah jumlah kejadian/kasus baru dan lama
pada satu periode tertentu.
Contoh:
Prevalens penyakit tuberkulosis selama tahun 1980 di kota X adalah 253
orang.
10. Prevalensi titik ( point prevalence) adalah jumlah kejadian/kasus pada
suatu saat tertentu.
Contoh:
Jumlah penderita tuberkulosis di kota X pada tanggal januari 1980 adalah
240 orang.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Evaluasi data dalam hal ini diperlukan, pertama, untuk melihat tingkat
keakurasian data, Kedua, kalau dalam evaluasi data ditemukan adanya
kesalahan, hendaknya dikaji sampai sejauh mana kesalahan itu terjadi dan
apakah ada kemungkinan untuk membuat penyesuaian (adjustment) untuk
menghilangkan atau mengurangi derajat kesalahan data. Dengan demikian,
estimasi penduduk yang dilakukan juga akan terhindar dari kesalahan
data.Evaluasi data umur dan jenis kelamin, sebab umur dan jenis kelamin
merupakan variabel penting dalam hampir semua analisis
demografi.Adapun data penduduk yang perlu dievaluasi yaitu evaluasi data
pada fertilitas, mortalitas dan mobilitas.
B. SARAN
Sebaiknya dalam proses mengevalusi data kependudukan itu di butuhkan
ketelitian karena akan diguanakan sebagai data proyeksi penduduk untuk
masa mendatang. Jadi perlu digunakan Rekonsiliasi data dinana ini adalah
suatu usaha untuk menyelesaikan adanya perbedaan.Untuk mengantisipasi
dua angka berbeda, perlu dilakukan rekonsiliasi, yang dimaksudkan bukan
untuk mencari jalan tengah, tetapi untuk melihat mana yang lebih kendekati
kebenaran.setelah itu perlu adanya Uji akurasi data untuk meguji ketelitian
dan kebenaran data.Ketersediaan data yang bersifat tunggal, belum
menjamin akurasi data, Untuk menilai akurasi data, diperlukan data
pembanding, data pembanding bisa dari hasil sensus sebelumnya, post
enumeration survey, proyeksi, registrasi penduduk, atau metode tertentu.
Unknown di 02.47
Berbagi
1 komentar:
Balas
‹
›
Beranda
Lihat versi web
Diberdayakan oleh Blogger.
Metode Sensus Penduduk
Adapun metode sensus penduduk ini diantaranya:
Pengertian Evaluasi: Apa itu Evaluasi? | Evaluasi yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah Evaluation. Secara umum, pengertian evaluasi adalah suatu proses untuk menyediakan
informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan
pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih di antara
keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-
harapan yang ingin diperoleh. Dalam pengertian yang lain, evaluasi adalah suatu proses yang
sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan, sampai sejauh mana tujuan program telah
tercapai. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Wrightstone, dkk (1956) yang
mengemukakan bahwa pengertian evaluasi adalah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan
ke arah tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan.
Pengertian Evaluasi: Apa itu Evaluasi?
Ilustrasi
Evaluasi dapat juga diartikan sebagai proses menilai sesuatu yang didasarkan pada kriteria atau
tujuan yang telah ditetapkan, yang selanjutnya diikuti dengan pengambilan keputusan atas obyek
yang dievaluasi. Sebagai contoh evaluasi proyek, kriterianya adalah tujuan dan pembangunan
proyek tersebut, apakah tercapai atau tidak, apakah sesuai dengan rencana atau tidak, jika tidak
mengapa terjadi demikian, dan langkah-langkah apa yang perlu ditempuh selanjutnya. Hasil dari
kegiatan evaluasi adalah bersifat kualitatif. Sudijono (1996) mengemukakan bahwa pengertian
evaluasi adalah interpretasi atau penafsiran yang bersumber pada data kuantitatif, sedang data
kuantitatif merupakan hasil dari pengukuran.
Proses evaluasi pada umumnya memiliki tahapan-tahapannya sendiri. Walaupun tidak selalu sama,
tetapi yang lebih penting adalah bahwa prosesnya sejalan dengan fungsi evaluasi itu sendiri.
Berikut ini dipaparkan salah satu tahapan evaluasi yang sifatnya umum digunakan.
Menentukan apa yang akan dievaluasi. Dalam bidang apapun, apa saja yang dapat dievaluasi,
dapat mengacu pada suatu program kerja. Di sana banyak terdapat aspek-aspek yang sekiranya
dapat dan perlu dievaluasi. Tetapi, umumnya yang diprioritaskan untuk dievaluasi adalah hal-hal
yang menjadi key-success factors-nya
Merancang (desain) kegiatan evaluasi. Sebelum evaluasi dilakukan, harus ditentukan terlebih
dahulu desain evaluasinya agar data apa saja yang dibutuhkan, tahapan-tahapan kerja apa saja
yang dilalui, siapa saja yang akan dilibatkan, serta apa saja yang akan dihasilkan menjadi jelas.
Pengumpulan data. Berdasarkan desain yang telah disiapkan, pengumpulan data dapat dilakukan
secara efektif dan efisien, yaitu sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku dan sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan.
Pengolahan dan analisis data. Setelah data terkumpul, data tersebut diolah untuk dikelompokkan
agar mudah dianalisis dengan menggunakan alat-alat analisis yang sesuai, sehingga dapat
menghasilkan fakta yang dapat dipercaya. Selanjutnya, dibandingkan antara Fakta dan
harapan/rencana untuk menghasilkan gap. Besar gap akan disesuaikan dengan tolok ukur tertentu
sebagai hasil evaluasinya.
Pelaporan hasil evaluasi. Agar hasil evaluasi dapat dimanfatkan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan, hendaknya hasil evaluasi didokumentasikan secara tertulis.
Sekian uraian tentang Pengertian Evaluasi: Apa itu Evaluasi?, semoga bermanfaat.
Referensi:
Umar, Husein. 2002. Evaluasi Kinerja Perusahaan.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Pengertian Evaluasi – Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari sebenarnya kita sering membuat
suatu kegiatan evaluasi dan juga selalu menggunakan prinsip mengukur dan menilai. Namun,
banyak orang belum memahami secara tepat arti dari kata evaluasi bahkan masih banyak orang
yang lebih cenderung mengidentifikasiakan kegiatan evaluasi adalah menilai, karena aktifitas
kegiatan evaluasi didalamnya termasuk kegiatan menilai dan mengukur.
Evaluasi adalah suatu proses sistematis menetapkan nilai tentang sesuatu hal, seperti objek, proses,
unjuk kerja, kegiatan, hasil, tujuan, atau hal lain berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian.
Sedangkan evaluasi belajar adalah proses penentuan pemerolehan hasil belajar berdasarkan kriteria
tertentu. Jadi, evaluasi pembelajaran merupakan proses penentuan nilai tentang proses
pembelajaran berdasarkan kriteria tertentu melalui kegiatan pengukuran dan penilaian.
PROMOTED CONTENTMgid
Cara sistematis untuk belajar dari pengalaman¬pengalaman yang dimiliki dalam meningkatkan
perencanaan yang baik dengan melakukan seleksi yang cermat terhadap alternatif yang akan
diambil;
Merupakan proses berlanjut dengan tujuan kegiatan pelayanan kesehatan menjadi lebih relevan,
efisien dan efektif;
Proses menentukan suatu keberhasilan atau mengukur pencapaian suatu tujuan dengan
membandingkan terhadap standar/ indikator menggunakan kriteria nilai yang sudah ditentukan;
Suatu proses yang didukung oleh informasi yang sahih, relevan dan peka.
Pada hakikatnya evaluasi merupakan laporan akhir dari proses pembelajaran, khususnya laporan
mengenai kemajuan dan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa evaluasi
merupakan pertanggungjawaban guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Evaluasi
merupakan bagian penting dalam suatu sistem instruksional.
Untuk mengadakan evaluasi terhadap umur serta perapiannya sebelum data digunakan dalam
perhitungan proyeksi penduduk atau ukuran demografi yang lain ada beberapa metode evaluasi
yaitu:
2. Mayers Index
Setelah dihitung besarnya nilai index Gabungan perlu juga diketahui apakah ada semacam ruangan
bahwa penduduk lebih cenderung memilih angka-angka akhir tertentu di dalam memberikan
jawaban mengenai umur. Angka-angka akhir yang mana disenangui oleh penduduk seperti halnya
umur untuk akhir : 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9. Untuk mengetahui pola kecenderungan angka akhir yang
disenangi dapat dihitung dengan Index Mayers’(The Methods and matherials of Demography,
1973 : 26-208) yaitu suatu angka dapat memperlihatkan besarnya kesalahan dalam pelaporan serta
pencatatan umur penduduk.
5. Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi dipergunakan untuk menggambarkan profil penduduk menurut karakteristik
tertentu,misalnya: umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama dan kewarganegaraan
Secara etimology, Demografi berasal bahasa Latien, yaitu kata ‘demograhie’ yang terdiri dari dua
kata “demos” dan “raphien”. Demos berarti penduduk dan graphien berarti catatan atau bahasan
tentang sesuatu. Maka secara etimology makna demografi adalah catatan atau bahasan mengenai
penduduk suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Pengertian demografi secara umum adalah
suatu cabang ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran wilayah, dan komposisi penduduk.
Perubahan dan sebab perubahan itu yang biasanya timbul karena kelahiran, perpindahan
penduduk, dan mobilitas sosial.
Menurut Johan Susczmilch (1762), demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum Ilahi dalam
perubahan-perubahan pada umat manusia yang tampak dari kelahiran, kematian dan
pertumbuhannya.
Menurut Achille Guillard, demografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan
dan sikap manusia yang dapat diukur.
Menurut George W. Barclay, demografi adalah ilmu yang memberikan gambaran menarik dari
penduduk yang digambarkan secara statistika. Demografi mempelajari tingkah laku keseluruhan
dan bukan tingkah laku perorangan.
Menurut Phillip M. Hauser dan Dudley Duncan, demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang
jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahan dan sebab-sebab
perubahan tersebut.
Menurut V. Glass, demografi adalah ilmu yang secara umum terbatas untuk mempelajari
penduduk yang dipengaruhi oleh proses demografis, yaitu : fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Menurut Donald J. Boague (1973), demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistika dan
matematika tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya
Smith I, 2003. Mycobacterium tuberculosis pathogenesis and molecular
determinants of virulence. Clinical microbiology reviews. 16(3):463–96.
di akses tanggal 20 mei 2019 pukul 10.00 wita. di akses tanggal 25 mei
2019 pukul 08.00 wita.