Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEGIATAN ORIENTASI PRAKTIK KERJA

LAPANGAN KELEMBAGAAN POKDARWIS DESA


BATURITI
JUMAT, 5 April 2019

Diajukan Sebagai Laporan Mahasiswa Sebagai Peserta Kegiatan

Kegiatan : Orientasi Praktik Kerja Lapangan


Tahun : 2019
Tanggal Kegiatan : 5 April 2019

PROGRAM STUDI MAGISTER TERAPAN PARIWISATA


STRATA II
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NUSA DUA BALI
KEMENTERIAN PARIWISATA
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrahnya yang telah memberikan
kemampuan bagi penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Laporan tertulis pada kegiatan
Orientasi Praktik Kerja Lapangan Kelembagaan Pokdarwis Desa Baturiti dibuat sebagai
pertanggung jawaban mahasiswa selama melaksanakan praktek kerja lapangan di Desa Baturiti
Kecamatan kerambitan. Praktek kerja lapangan ini dilaksanakan pada hari dan tanggal Jumat,
5 April 2019

Dengan terselesaikannya PKL dan laporan akhir ini penulis dapat memahami banyak
hal mengenai kelembagaan pariwisata dan pekerjaan dalam mengelola pengalaman pelanggan
yang akan menjadi tanggung jawab pengembangan pariwisata bagi penulis dimasa depan nanti.
Laporan ini juga adalah sebagai bentuk pengaktualitasasian diri atas ilmu yang telah diterima
selama perkuliahan. Selain itu, sebagai salah satu bentuk proses adaptasi bagi setiap mahasiswa
dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

Penulis

(I Made Sugita Darmateja)

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pada dunia pariwisata, Kebutuhan akan perkembangan dan pertukaran
informasi pada jaman globalisasi ini menjadi krusial untuk pengembangan suatu object
wisata berkaitan dengan pengelolaan pada suatu destinasi. Seeiring dengan
bertambahnya jumlah destinasi unggulan di Indonesia yang dicanangkan sebagai 10
destinasi bali baru, pengelolaan destinasi menjadi hal pokok yang harus diperhatikan
pada awal pengenalan destinasi dan pengembangannya. Hal tersebut berkaitan dengan
dengan tujuan dari setiap destinasi untuk menciptakan pengalaman yang memuaskan
bagi wisatawan yang hadir di destinasi tersebut.
Dalam pengelolaan destinasi wisata, dibutuhkan peran manajer destinasi yang
mampu memiliki ide untuk mengelola destinasi tersebut dan bersinergi dengan banyak
pemangku kepentingan (Stakeholder) dari segi kepemimpinan, birokrasi, program kerja
dan regulasi pariwisata yang harus diciptakan untuk kepentingan destinasi. Hal tersebut
senada dengan tujuan berdirinya fakultas Magister Terapan Pariwisata STP Nusa Dua
Bali pada jurusaan pengelolaan pariwisata yang memiliki karyasiswa untuk mengemban
pembelajaran dengan kurikulum vokasi pariwisata dan ditargetkan kedepannya mampu
menjadi pioner manajer dalam pengelolaan destinasi.
Oleh karna Hal diatas, pembelajaran pada Magister Terapan Pariwisata yang
bersifat vokasi untuk pengelolaan destinasi, selain dilakukan didalam kelas diperlukan
juga penjajakan praktik kerja lapangan yang mengarah pada pengimplementasian atau
penerapan ilmu pengeloalan destinasi pariwisata berdasarkan fakta yang ada di lapangan.
Program Praktik Kerja lapangan sangat perlu dilakukan sebagai bentuk peran aktif dalam
mewujudkan konektifitas antara pembelajaran yang diperoleh didalam kelas dan fakta
yang ada di lapangan dalam upaya untuk meningkatkan profesionalitas. Namun upaya
peningkatan profesionalisme Karyasiswa ini hendaknya tetap mengacu pada peran,
fungsi, dan tanggung jawab pengelolaan pariwisata. Materi tentang orientasi praktik
kerja lapangan diberikan kepada mahasiswa yang akan melaksanakan praktik kerja
lapangan di semester 4 sebagai bentuk integrasi pengalaman akademik dengan dunia
pariwisata. Kegiatan orientasi praktik kerja lapangan bagi mahasiswa sebelum turun
sebenar-benarnya didalam masyarakat diperlukan sebagai bentuk pelatihan akademis

3
dalam perancangan kelembagaan pariwisata serta untuk memahami perencanaan,
pengorganisasian, implementasi, tantangan dan hambatan dalam pendekatan
pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.
Dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan Kali ini, Desa Baturiti di Kecamatan
Kerambitan Kabupaten Tabanan dipilih menjadi objek kunjangan destinasi dikarenakan
Desa Baturiti merupakan salah satu desa yang memiliki potensi Agrowisata dan budaya
yang sedang bangkit untuk mengembangkan kelembagaan pengelola pariwisata atau
POKDARWIS. Kondisi dari Desa Baturiti yang baru memulai aktivitas usaha
pariwisatanya, memberikan kondisi yang sangat ideal bagi mahasiswa magister terapan
pariwisata STPND Bali untuk mempelajari potensi pariwisata yang ada menentukan
pengembangannya serta memberikan masukan bagi penciptaan kelembagaan yang
diperlukan oleh Desa Baturiti melalui pengamalan ilmu yang ada dikelas. Selain hal
tersebut, berkaitan dengan rencana mahasiswa angkatan pertama di magister terapan
pariwisata yang akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Semester 4, Desa Baturiti
menjadi laboratorium praktek lapangan yang dapat di berdayakaan sebagai pelatihan
awal mahasiswa yang akan terjun ke masyarakat nantinya.

2. Rumusan masalah
 Bagaimana bentuk Potensi Pariwisata di Desa Baturiti Kec. Kerambitan Kab.
Tabanan ?
 Bagaimana bentuk Ideal dari Kelembagaan Pariwisata yang harus ada di Desa
Baturiti Kec. Kerambitan Kab. Tabanan ?
3. Tujuan
 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memiliki gambaran nyata tentang potensi dan
kelembagaan di Desa Baturiti Kec. Kerambitan Kab. Tabanan

 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Orientasi Praktik Kerja Lapangan ini
diharapkan mahasiswa dapat menentukan potensi dan mengembangkan
POKDARWIS

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Desa Baturiti Kec. Kerambitan Kab. Tabanan


Desa Baturiti merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kerambitan,
Kabupaten Tabanan. Desa Baturiti terkenal sebagai desa wisata budaya “Kokokan” dan
daerah pertaniaan. Desa Baturiti terletak pada daerah daratan landai dengan ketinggian 250
meter diatas permukaan laut, curah hujan relatif sedang dengan batas wilayah administratif

Di sebelah Utara Desa Meliling


Di sebelah Timur Desa Kukuh
Di sebelah Selatan Desa Kerambitan dan Desa Tista
Di sebelah Barat Sungai Yeh Ho

Desa Baturiti terdiri dari 6 Banjar Dinas yang dikepalai oleh Kelian Banjar Dinas yang
di Kepalai oleh Kelian Banjar Dinas. Adapun Nama Banjar Dinas tersebut adalah sebagai
berikut : 1. Banjar Dinas Baturiti Kelod, 2. Banjar Dinas Baturiti Tengah, 3. Banjar Dinas
Baturiti Kaja, 4. Banjar Dinas Dukuh Belong, 5. Banjar Dinas Dukuh Gede, 6. Banjar
Dinas Mundukcatu. Desa Baturiti juga didukung oleh 2 (dua) Desa Adat atau Desa
Pekraman yaitu: Desa Pekraman Bale Agung Kerambitan dan Desa Pekraman Dukuh
Belong.
Struktur perekonomian Desa Baturiti, masih lebih cenderung dari hasil pertanian dalam
arti luas, termasuk dari lahan basah dan lahan kering. Hal ini didukung oelh penggunaan
lahan pertanian masih mempunyai porsi yang terbesar yaitu sebanyak 64% dari total
penggunaan lahan desa. Persentase mata pencaharian dari penduduk Desa Baturiti masih
menggantungkan pada sektor pertanian dalam arti luas yaitu lahan basah dan lahan kering
dengan komoditi padi dan sayuran di lahan basah (sawah) dan kelapa, kakao, cengkeh,
kopi pada lahan kering (tegalan).
Beberapa sektor ekonomi yang tergolong econom base dan menonjol disamping sektor
pertanian adalah perdagangan, industri rumah tangga dan pertukangan. Pada sektor
perdagangan hasil bumi masih bersifat langsung yaitu antara pembeli dan penjual bertemu
langsung tanpa penjualannya melalui pasar. Sedangkan sektor industri rumah tangga dan
pengolahan termasuk didalamnya, pembuat jajan upacara, tukang jahit dan lainnya.

5
2.2 Potensi Pariwisata Desa Baturiti Kec. Kerambitan Kab. Tabanan
Baturiti yang masih baru dalam mengelola pariwisatanya memiliki beberapa potensi
pariwisata utama yang telah lama dimanfaatkan maupun baru dikembangkan didalam
kawasannya. Adapun potensi tersebut terbagi menjadi 2 kategori yaitu potensi wisata
budaya dan alam. Potensi potensi tersebut antara lain:
A. Puri Anyar Kerambitan
Dalam kegiatan Orientasi Praktik Kerja Lapangan, kunjungan ke Desa Baturiti
diawali mengunjungi Puri Anyar di desa Kerambitan, yang terletak sekitar 28 km dari
Denpasar dan 80 menit dari bandara Ngurah Rai. Puri Anyar Kerambitan adalah bekas
istana Kerajaan Tabanan dan dibangun pada abad ketujuh belas dengan gaya khas Bali
dan merupakan pusat cagar budaya yang termasuk beberapa lukisan terkenal.
Puri Anyar Kerambitan adalah perintis wisata puri di Bali. Puri dari abad XVII
ini terletak di sebelah barat kota Tabanan di Bali Selatan. Kata "Kerambitan" berasal
dari kata "rawit" yang artinya indah. Anak Agung Oka Silagunadi, sesepuh Puri Anyar
Kerambitan, adalah
bangsawan Bali pertama yang
membuka pintu gerbang
istana bangsawan Bali bagi
para wisatawan. Wisatawan
baik yang ingin menikah
dengan pakaian adat Bali
ataupun mereka yang ingin
makan malam di dalam suasana magis puri dengan iringan gamelan dan tari-tarian
yang sangat indah dapat menikmatinya di lokasi ini. Mick Jagger dan Jerry Hall dan
banyak tokoh berpengaruh lainnya sudah pernah mengunjungi puri ini. Wisatawan
biasa yang ingin melihat-lihat bangunan puri dan menikmati suasananya juga disambut
hangat oleh para penghuni puri.
Beberapa bulan kemudian setelah puri ini dibuka untuk umum banyak
wisatawan lokal maupun asing yang datang mengunjungi Puri Anyar Kerambitan. Di
antara tamu yang datang terdapat kru dari radio BBC London, televisi Perancis, televisi
Jepang dan beberapa wartawan dari Eropa. Sejak saat itu Puri Anyar Kerambitan

6
menjadi populer di manca negara untuk kunjungan wisata, acara budaya, pernikahan
(royal wedding) dan makan malam. Masyarakat sekitar pada rata-rata bermata
pencaharian sebagai petani, namun sejak puri ini buka untuk umum berdampak fositif
terhadap perekonomian. Fasilitas yang terdapat di area puri; tempat parkir dan toilet,
sedangkan untuk akomondasi anda bisa menyewa kamar yang berada dilingkungan
puri.

B. Puri Agung Kerambitan

Kunjunga ke dua oleh rombongan peserta Orientasi Praktik Kerja lapangan


yaitu menuju Puri Agung Kerambitan. Puri Agung Kerambitan terletak 6 km barat
daya Tabanan, dan merupakan kawasan pertanian kecil dengan hijau, sawah subur dan
kental dengan budaya kerajaan. Desa yang paling penting di sini adalah juga disebut
Kerambitan, dikenal karena tua, bangunan istana yang indah menambah suasana asri
Puri, tarian tradisional
dan musik dan juga
ukiran kayu. Dari
bandara wisatawan perlu
menempuh 60 menit.
Dari bandara, Anda
hanya perlu melewati by
pass Sunset Road lalu
mencari jalan menujun arah Tanah Lot. Setelah sampai desa Braban (Tanah Lot), Anda
mencari menuju kecamatan Kerambitan. Puri Agung Kerambitan dekat dengan objek
wisata yang lain seperti Pantai Tibubiu, Pantai Pasut dan Desa Pejaten. Anak Agung
Ngurah Oka Silagunadha atau “Pak Oka” adalah raja-an yang memimpin istana. Istana
ini sekarang digunakan untuk tarian tradisional suci dan pertunjukan musik dan hosting
upacara pernikahan kerajaan. Hal ini dimungkinkan untuk menghabiskan malam di
istana.

7
Salah satu daya tarik Puri Agung Kerambitan adalah Gamelan Tektekan.
Gamelan tektekan pada khususnya berfungsi untuk mengusir bhuta kala pada saat
masyarakat merasakan desa sedang grubug, yang artinya desa sedang dilAnda
penyakit non medis dan juga pada hari Pengrupukan, ritual ini menjadi budaya
masyarakat kerambitan
sehari sebelum Hari
Raya Nyepi. Dalam
menabuh gamelan
tektekan ini siapapun
boleh menyuarakannya,
dalam arti tidak terikat
oleh keanggotaan sekaa.
Tektekan lebih mirip prosesi dari pesta dansa, sekelompok orang yang membawa drum
split bambu dan cowbells raksasa di leher mereka bermain untuk menakut-nakuti roh
jahat setiap kali kekeringan, epidemi atau wabah hits desa. Akhirnya seluruh orkestra
jatuh ke trance, dan dipersenjatai dengan pisau keris mereka menyerang penyihir
Rangda jahat. Waktu terbaik untuk melihat tektekan adalah saat eksorsisme, sehari
sebelum Nyepi (tahun baru Bali), acara-acara khusus lain atau pada kedatangan
kelompok besar wisatawan. Pada awal dan akhir sebuah tektekan darah seekor ayam
atau bebek harus dikorbankan.

Daya tarik lainnya yang ada di Puri agung Kerambitan adalah Royal Wedding
bagi wisatawan yang dilakukan oleh keluarga Puri. Ketika menggunakan paket
wedding Puri Kerambitan Bali, wisatawan akan benar-benar merasakan suasana
perkawinan ala anggota raja. Dandanan yang digunakan oleh pasangan pengantin, tak
ubahnya seperti ketika anggota keluarga raja tengah menikah. Dengan desain baju
pengantin khas Bali. Baju pengantin yang digunakan itu bernama payas agung yang
biasanya hadir dengan warna cerah. Selanjutnya, pasangan pengantin juga akan
memperoleh tur wisata berkeliling Pura Kerambitan secara singkat. Pesta pernikahan
juga akan memperoleh unsur tradisional yang kental seiring dengan adanya hiburan
khas Bali yang ditampilkan. Hiburan tersebut antara lain adalah gamelan Bali, tabuh
okokan, parade obor, tari topeng, kendang mebarung, serta tari cendrawasih.

8
C. Area Persawahan Subak Buluh

Subak buluh merupakan organisasi petani pemakai air, dan menjalankan konsep
Tri Hita Karana yang memiliki hubungan timbal balik, antara manusia dengan tuhan,
manusia dengan lingkungan dan manusis dengan manusia, maka kegiatan usaha tani
berjalan dengan baik dan
harmonis. Area persawahan
yang termasuk dalam kawasan
subak buluh kini sudah
dimanfaatkan sebagai jalur
tracking sepeda untuk
wisatawan dan dikelola oleh suatu usaha masyarakat yang bernama Bali Rice Padi
Cycle dikelola oleh bapak I Wayan Sugi dan Bapak I Made Pasek. Bali Rice Padi akan
membawa wisatawan berpetualang dengan bersepeda di sekitar sawah yang luas dan
indah dengan suasana yang menyegarkan.

Bersepeda di daerah Subak Buluh akan membawa wisatawan melewati suasana


sawah dan desa-desa alami dengan aliran sungai yang deras dan segar, sambil
menikmati aktivitas dan kehidupan
sehari-hari masyarakat Bali di desa
Baturiti, Kerambitan, Tabanan.
Wisatawan tidak hanya menikmati
alam, budaya dan tradisi setempat
ketika bersepeda tetapi juga
mengunjungi rumah warga setempat
untuk menikmati ataupun membeli
hidangan traditional “Jaje Sabun”, sekolah, dan kuil tradisional Bali sebagai tempat
suci pemujaan Hindu Bali yang sakral. Wisatawan juga diajak untuk berinteraksi
dengan penduduk desa yang ramah dengan kegiatan mereka sebagai petani di ladang,
sebagai pedagang di pasar tradisional, dan banyak kegiatan penduduk desa lainnya.
Setelah bersepeda, wisatawan akan menikmati kue dan masakan tradisional Bali yang
memiliki rasa luar biasa dan berhenti untuk minum air kelapa muda segar yang
langsung dipetik dari pohon oleh petani di Uma Kawan yang menjadi lokasi rehat
pesepeda. Didalam lokasi Uma Kawan terdapat beberapa tempat selfie seperti instalasi

9
sarang burung, jantung, dan perahu. Dilengkapi juga dengan ayunan dan tempat makan
yang menyuguhkan kuliner tradisional Kerambitan seperti jaje Bali, bubuh Bali, dan
tum nyawan.

2.4 Pengembangan Rencana POKDARWIS Desa Wisata Baturiti


Pariwisata di Desa Baturiti selama ini telah berjalan dengan spontan oleh
masyarakat yang diwakili oleh manajemen Bali Rice Padi selaku pencetus pengembangan
pariwisata dan desa wisata di Desa Baturiti. Pembangunan pariwisata di Desa Baturiti
diakui oleh kepala desa baturiti yaitu Bapak I Made Suryana masih terbatas pada
pembangunan di aspek fasilitas penunjang kegiatan pariwisata dan belum merujuk kepada
usaha untuk penyadaran pentingnya kepariwisataan dan partisipasi masyarakat untuk
mendukung kegiatan pariwisata. Kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dan
disertakan dalam pembangunan pariwisata agar masyarakat bisa merasakan juga manfaat
dari pariwisata tersebut nantinya. Dalam kondisi ini, peran POKDARWIS diperlukan
dalam pengembangan pariwisata di suatu destinasi baru. Mengembangkan kelompok
masyarakat yang dapat berperan sebagai motivator, penggerak serta komunikator dalam
upaya meningkatkan kesiapan dan kepedulian masyarakat di sekitar destinasi pariwisata
atau lokasi daya tarik wisata agar dapat berperan sebagai tuan rumah yang baik bagi
berkembangnya kepariwisataan, serta memiliki kesadaran akan peluang dan nilai manfaat
yang dapat dikembangkan dari kegiatan pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi masyarakat.
a. Tujuan Pembentukan Pokdarwis
Tujuan dari pembentukan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) di Desa Baturiti
Kec. Kerambitan adalah sebagai berikut : 1) Meningkatkan posisi dan peran
masyarakat sebagai subjek atau pelaku penting dalam pembangunan
kepariwisataan, serta dapat bersinergi dan bermitra dengan pemangku kepentingan
terkait dalam meningkatkan kualitas perkembangan kepariwisataan di daerah. 2)
Membangun dan menumbuhkan sikap dan dukungan positif masyarakat sebagai
tuan rumah melalui perwujudan nilai-nilai Sapta Pesona bagi tumbuh dan
berkembangnya kepariwisataan di daerah dan manfaat bagi pembangunan daerah
maupun kesejahteraan masyarakat. 3) Memperkenalkan, melestarikan dan
memanfaatkan potensi daya tarik wisata yang ada di masing-masing daerah.

10
b. Fungsi dan Kedudukan Pokdarwis
 Fungsi Secara umum, fungsi Pokdarwis dalam kegiatan kepariwisataan adalah :
o Sebagai penggerak Sadar Wisata dan Sapta Pesona di lingkungan
wilayah di destinasi wisata.
o Sebagai Mitra Pemerintah dan Pemerintah Daerah (Kabupaten atau
Kota) dalam upaya perwujudan dan pengembangan Sadar Wisata di
daerah.
o Kedudukan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) berkedudukan di Desa
atau Kelurahan di sekitar destinasi pariwisata.
 Keanggotan Syarat-syarat umum keanggotaan Pokdarwis adalah sebagai berikut:
Bersifat sukarela, Memiliki dedikasi dan komitmen dalam pengembangan
kepariwisataan, Masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar lokasi daya tarik
wisata dan memiliki kepedulian terhadap pariwisata serta Mempunyai mata
pencaharian atau pekerjaan yang berkaitan dengan penyediaan barang atau jasa
bagi kebutuhan wisatawan, baik langsung maupun tak langsung.
 Kepengurusan Kepengurusan Pokdarwis terdiri dari Pembina, penasehat,
pimpinan, seketariat, anggota, dan seksi-seksi antara lain : keamanan dan
ketertiban, kebersihan dan keindahan, daya tarik wisata dan kenangan, hubungan
masyarakat dan pengembangan sumber daya manusia, pengembangan usaha.
c. Fungsi dan Tugas Pengurus Fungsi dan Tugas dari masing-masing pengurus
Pokdarwis sebagai berikut :
 Ketua
1. Memimpin Kelompok Sadar Wisata, 2. Memberikan pengarahan anggota,
3, Mengkoordinir kegiatan-kegiatan serta bertanggung jawab mengenai
keuangan dan pelaksanaan kegiatan, 4. Memimpin pertemuan dan diskusi
kelompok, 5. Berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
yang membidangi pariwisata.
 Seketaris
1. Menyusun dan melaksanakan kegiatan administrasi, 2. Mempersiapkan
bahan-bahan pertemuan kelompok, 3. Mengadakan hubungan dan
kooerdinasi dengan instansi atau pihak terkait, 4. Menghimpun seluruh
laporan dari anggota, 5. Mencatat seluruh hasil pertemuan-pertemuan
diskusi, 6. Bertanggung jawab kepada Ketua Kelompok

11
 Bendahara
1. Bertanggung jawab atas pendapatan dan pengeluaran uang, 2.
Mengusahakan dana bantuan dari pihak lain, 3. Bertanggung jawab kepada
ketua Kelompok, 4. Seksi Keamanan dan Ketertiban, 5. Membantu upaya
penciptaan ketertiban dan keamanan di sekitar lokasi daya tarik wisata atau
destinasi pariwisata, 6. Bekerjasama dengan pihak keamanan, 7.
Bertanggung jawab kepada ketua kelompok.
 Seksi Kebersihan dan Keindahan
1. Menyelenggarakan kegiatan kebersihan dan keindahan, 2. Mengadakan
dan menyelenggarakan penghijauan, 3. Menyusun program kegiatan
kebersihan dan keindahan, 4. Bertanggung jawab kepada ketua kelompok.
 Seksi Tarik dan Kenangan
1. Menggali, membina dan mengembangkan berbagai potensi sumber daya
wisata, serta kekhasan atau keunikan lokal sebagai daya tarik dan unsure
kenangan setempat, 2. Mempromosikan berbagai daya tarik wisata dan
keunikan lokal, 3. Bertanggung jawab kepada ketua kelompok. 4. Seksi
Hubungan Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya, 5.
Mengembangkan bentuk-bentuk informasi dan publikasi kepariwisataan
dan kegiatan Pokdarwis.
 Seksi Hubungan Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya
1. Mengembangkan bentuk-bentuk informasi dan publikasi kepariwisataan
dan kegiatan Pokdarwis. 2. Mengembangkan kemitraan untuk kegiatan
pelatihan pariwisata bagi anggota Pokdarwis dan masyarakat, termasuk
hospitaly (keramah tamahan), pelayanan prima, dan sebagainya. 3.
Mengikutsertakan anggota kelompok dalam penataran, ceramah, diskusi
yang di selenggarakan oleh lembaga, organisasi pariwisata. 4. Mengadakan
lomba keterampilan pengetahuan kepariwisataan. 5. Bertanggung jawab
kepada ketua kelompok.
 Seksi Pengembangan Usaha
1. Menjalin hubungan dan kerjasama atau kemitraan, baik di dalam
maupun diluar berkaitan dengan pengembangan usaha kelompok. 2.
Membentuk koperasi untuk kepentingan kelompok dan masyarakat pada
umumnya. 3. Bertanggung jawab kepada ketua kelompok.

12
d. Kegiatan Pokdarwis
Lingkup kegiatan Pokdarwis yang dimaksud di sini adalah berbagai kegiatan yang
dapat di progamkan dan dilaksanakan untuk mewujudkan fungsi dan tujuan
pembentukan organisasi Pokdarwis. Lingkup kegiatan tersebut meliuputi antara
lain :
1. Mengembangkan dan melaksanakan kegiatan dalam rangka peningkatan
pengetahuan dan wawasan para anggota Pokdarwis dalam bidang
kepariwisataan.
2. Mengembangkan dan melaksanakan kegiatan dalam rangka peningkatan
kemampuan dan keterampilan para anggota dalam mengelola bidang usaha
pariwisata dan usaha terkait lainnya.
3. Mengembangkan dan melaksanakan kegiatan untuk mendorong dan
memotivasi masyarakat agar menjadi tuan rumah yang baik dalam mendukung
kegiatan kepariwisataan di daerahnya.
4. Mengembangkan dan melaksanakan kegiatan untuk mendorong dan
memotivasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan daya tarik
pariwisata setempat melalui upaya-upaya perwujudan Sapta Pesona.
5. Mengumpulkan, mengolah dan memberikan pelayanan informasi
kepariwisataan kepada wisatawan dan masyarakat setempat.
6. Memberikan masukan-masukan kepada aparat Pemerintah dalam
mengembangkan pariwisata di Desa Kerambitan dan Kecamatan Kerambitan

13
BAB III
KESIMPULAN

Keberadaan Potensi yang ada di Desa Baturiti yaitu alam dan budaya sangat besar untuk
dimanfaatkan menjadi daya tarik wisata bahkan sebelum dilakukan pengembangan fasilitas
pariwisata, kegitan pariwisata tersebut sudah terjadi. Keberadaan POKDARWIS diperlukan
untuk membangun kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam aktifitas pariwisata dan untuk
menikmati manfaat pariwisata. Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) adalah kelembagaan
di tingkat masyarakat yang anggotanya terdiri dari para pelaku kepariwisataan yang memiliki
kepedulian dan tanggung jawab serta berperan sebagai penggerak dalam mendukung
terciptanya iklim kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan serta terwujudnya
Sapta Pesona dalam meningkatkan pembangunan daerah melalui kepariwisataan dan
manfaatkannya bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.
Posisi atau peran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sangat strategis dalam
mengembangkan pariwisata di daerah. Karena itu Pokdarwis perlu terus dibina agar keahlian
mereka dalam mengelola dan mengembangkan pariwisata semakin baik. Keberadaan
pokdarwis perlu terus didukung dan dibina sehingga dapat berperan lebih efektif dan turut
menggerakkan partisipasi masyarakat untuk mewujudkan lingkungan dan suasana yang
kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan kepariwisataan di sekitar destinasi
pariwisata.

14

Anda mungkin juga menyukai