Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TANDA BAHAYA KEHAMILAN


Di RSUD Dr. Saiful Anwar Ruang 8

Oleh :

Kelompok 4

1. Bella yoyunanda (1930013)


2. M. Hari Rudi (1930030)
3. Kiki Dwi Lestari (1930023)
4. Umrotul Nur Farida (19300)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN

2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Satuan Acara Penyuluhan tentang Tanda Bahaya Kehamilan Di


RSUD Dr. Saiful Anwar Ruang 8 telah disetujui pada :

Hari : Jum’at

Tanggal : 20 Desember 2019

Jam : 09.00 - 10.00 WIB

Tempat : Ruang tunggu R. 08

Malang, 02 Desember 2019

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

............................................... ...............................................
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Tanda Bahaya Kehamilan

Topik Penyuluhan : Tanda Bahaya Kehamilan


Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Hari, tanggal : Jum’at, 20 Desember 2019
Waktu : 09.00 – 10.00 WIB
Tempat : Ruang tunggu R. 08

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah masa dimulai dari saat konsepsi sampai lahirnya
janin. lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir, kehamilan dibagi dalam 3
triwulan/trimester, yaitu triwulan/trimester pertama dimulai dari konsepsi
sampai 3 bulan, trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan,
triwulan/trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai bulan kesembilan
(Depkes RI,2007). Istilah-istilah yang terkait dengan kehamilan antara lain
primigravida (wanita yang hamil untuk pertama kalinya), secondigravida
(wanita yang hamil untuk kedua kalinya), multigravida (wanita yang hamil
untuk beberapa kali).
Kematian ibu 90% terjadi pada saat persalinan dan segera setelah
persalinan (SKRT, 2007) penyebab langsung dari kematian ibu antara lain
adalah oleh sebab perdarahan yaitu 28%, kemudian eklamsi sebesar 24%, dan
infeksi 11%, sedangkan penyebab tidak langsung adalah KEK (kurang energy
kronis) pada saat kehamilan 57% dan anemia pada kehamilan 40% dan
berdasarkan laporan rutin PWS tahun 2007 penyebab langsung kematian ibu
yang terjadi adalah perdarahan yaitu sebesar 39% kemudian eklamsia 20%,
infeksi 7% dan lain-lainya 33% selain itu kematian ibu juga disebabkan oleh
penyebab tidak langsung yaitu 3 keterlambatan ; terlambat dalam mengambil
keputusan, terlambat tiba ke tempat rujukan dan terlambat mendapatkan
pelayanan di fasilitas kesehatan, kemudian disebabkan pula oleh empat terlalu
yaitu terlalu muda melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu banyak anak,
terlalu dekat jarak kelahiran, yang melatar belakangi hal ini karena rendahnya
tingkat social ekonomi, tingkat pendidikan, kedudukan dan peran perempuan,
faktor social budaya serta faltor transportasi.
Kurangnya deteksi dini mengenali tanda-tanda bahaya pada kehamilan
dan faktor-faktor resiko pada kehamilan dapat mengakibatkan kurangnya
antisipasi yang cepat pada saat kehamilan sampai proses persalinan sehingga
berisiko besar terjadinya kematian ibu. yang dimaksud tanda-tanda bahaya
pada kehamilan adalah perdarahan pervaginam, nyeri abdomen yang hebat,
berkurangnya gerakan janin, bengkak/oedema, pengelihatan kabur, sakit
kepala hebat, demam, muntah-muntah hebat, keluar cairan pervaginam secara
tiba-tiba, sedangkan faktor-faktor resiko pada ibu hamil adalah umur ibu
kurang dari 20 tahun, umur ibu lebih dari 35 tahun, jumlah anak 4 atau lebih,
jarak kehamilan kurang dari 2 tahun, lengkar lengan atas kurang dari 23,5 cm,
riwayat kehamilan sebelumnya buruk.
Peran tenaga kesehatan dalam hal ini adalah memberikan informasi
pada usia kehamilan trimester III yaitu mengajak keluarga dan ibu hamil
untuk aktif dalam memantau kemungkinan gejala-gejala pre eklamisa dan
informasi hasil pemeriksaan kesejahteraan janin dalam kandungan. informasi
tersebut akan mengurangi beberapa kekhawatiran yang dirasakan ibu dan
keluarga.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai Tanda Bahaya Kehamilan di
RSUD Dr. Saiful Anwar Ruang 8 selama 30 menit, diharapkan pasien dan
keluarga pasien dapat memahami mengenai Tanda Bahaya Kehamilan.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang Tanda Bahaya
Kehamilan, pasien dan keluarga pasien dapat memahami dan mengetahui
tentang:
1. Pengertian tanda bahaya kehamilan
2. Macam-macam tanda bahaya kehamilan
3. Komplikasi yang ditimbulkan oleh tanda bahaya selama masa kehamilan
4. Pencegahan tanda bahaya kehamilan
C. Sasaran
Pasien beserta keluarga pasien di RSUD Dr. Saiful Anwar Ruang 8
D. Materi
(terlampir)
E. Media
PPT dan leaflet
F. Metode
Ceramah
Tanya jawab
Diskusi
G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Tersedianya lokasi penyuluhan yang strategis
b. Tersedianya SAP
c. Tersusunnya organisasi penyuluhan dan tugas masing-masing
2. Evaluasi proses
a. Semua materi diberikan sesuai alokasi waktu
b. Peserta aktif mengikuti sampai dengan selesai
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum
acara selesai
d. Jumlah peserta minimal sesuai kuorum ( ±10 orang )
e. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan (mampu bertanya
kepada penyuluh dan menjawab pertanyaan dari penyuluh)
3. Evaluasi hasil
a. Peserta memahami tentang tanda bahaya kehamilan
b. Peserta mendapat leaflet
H. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 2 menit Pembukaan :

 Mengucapkan salam.  Menjawab salam


 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
penyuluhan

2. 25 menit Pelaksanaan :
a. Menyampaikan materi  Memperhatikan
tentang Tanda Bahaya  Menjawab pertanyaan
Kehamilan  Mengajukan pertanyaan
b. Mengajukan pertanyaan  Menerima leaflet
c. Menjawab Pertanyaan
d. Membagikan leaflet
3. 3 menit Terminasi :

 Memberikan reinforcement  Memperhatikan


 Mengucapkan salam  Menjawab salam

I. Pengorganisasian
a. Pemateri : Bella Yoyunanda
b. Moderator : M. Hari Rudi
c. Notulen : Kiki Dwi Lestari
d. Observer : Umrotul Nur Farida
MATERI

TANDA BAHAYA KEHAMILAN

1. PENGERTIAN

Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu


tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun
bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah
persalinan (Tiran, 2007).
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi
pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu
masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda
bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan Sedangkan menurut uswhaya
2009, Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan
bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.

2. TANDA DAN GEJALA

a. Keluar darah dari jalan lahir / perdarahan


1) Perdarahan vagina yang normal dalam kehamilan adalah ibu mungkin
akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spotting disekitar waktu
pertama haidnya atau disebut juga sebagai perdarahan implantasi.
2) Perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan
yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan semacam ini
biasanya berarti dapat dicurigai sebagai plasenta previa atau abrupsio
plasenta, abortus, kehamilan mola, dan kehamilan ektopik
(Pusdiknakes, 2003).
b. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum
persalinan berlangsung yang disebabkan karena
berkurangnya kekuatan membrane atau meningkatnya tekanan intrauteri
atau oleh faktor tersebut juga karena adanya infeksi yang dapat berasal
dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan
ketuban di vagina.
c. Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu >38ºC dalam kehamilan
merupakkan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan
gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan deman antara lain
dengan istirahat, nanyak minum dan mengompres untuk menurunkan suhu
(Saifudin,2002).

d. Persalinan prematur atau belum cukup bulan lebih mungkin terjadi pada
keadaan :
1) Ibu memiliki kelaianan struktur pada rahim atau leher rahim
2) Perdarahan
3) Stress fisik atau mental
4) Kehamilan ganda
e. Keracunan kehamilan
f. Pre-eklamsi (tekanan darah tinggi pada saat kehamilan) dan eklamsi
(peningkatan tekanan darah yang disertai dengan kejang)
g. Keguguran
h. Selaput kelopak mata pucat atau bisa terjadi anemia
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan
keadaan hemoglobin di bawah 11gr % pada trimester I dan III, <10,5 gr
% pada trimester II. Nilai tersebut dan perbedaannya dengan wanita
tidak hamil terjadi hemodilusi terutama pada trimester II.
Anemia
dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut
bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi (Saifudin, 2002)

3. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan Pencegahan


Tanda Bahaya Kehamilan
1) Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang
mengalami tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga
dapat dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit)
2) Meningkatkan mutu perinatal care
3) Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
4) Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit
yang dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
5) Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang
merupakan ujung tombak tentang kesehatan ibu di desa yang
ditempatinya.
6) Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke
Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa
kehamilan.
7) Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
8) Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih
intensif.
9) Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna
(Rachmat, 2007).
4. Penanganan Jika menemukan Tanda dan Bahaya Selama Kehamilan
1. Perdarahan

Pada saat mengalami perdarahan seorang ibu hamil harus segera


tirah baring agar perdarahan tidak semakin banyak. Pada saat mengalami
perdarahan seorang ibu hamil harus segera tirah baring agar perdarahan
tidak semakin banyak. Bila perdarahan cukup banyak hingga menembus
kain atau pakaian dan tempat pelayanan kesehatan jauh sebaiknya selama
perjalanan menuju ke rumah sakit posisikan kedua kaki lebih tinggi
dengan di ganjal bantal. Kepala dibaringkan datar sejajar tubuh. Beri
minum manis pada ibu hamil yang mengalami perdarahan. Jangan
memaksakan diri menuju rumah sakit yang jauh, segera menuju di tempat
pelayanan kesehatan yang ditemukan dalam perjalanan agar mendapat
tindakan pertolongan penambahan cairan dan upaya penghentian
perdarahan. Keterlambatan penanganan sering terjadi karena keluarga
berusaha menuju rumah sakit yang jauh tanpa adanya tindakan darurat dari
tenaga kesehatan terdekat.
2. Bengkak di Tangan dan Kaki

Untuk mengetahui pembengkakan yang tidak normal antara lain


dengan menekan pada daerah tungkai kaki yang bengkak, bila bagian yang
ditekan tampak cekung dan tidak segera kembali seperti semula berarti
terdapat penumpukan cairan. Untuk ibu hamil yang mengalami kenaikan
tekanan darah selama kehamlan seringkali diikuti dengan pembengkakan
pada anggota tubuh kaki , bila sudah mendapat perawatan dan pengobatan
sebaiknya ibu hamil sering sering mengganjal kedua kaki lebih tinggi dari
tubuh agar memperlancar aliran darah dan mencegah penumpukan cairan
berlebihan di area kaki. Hindari penggunaan pakaian yang ketat selama
hamil. Ibu hamil dengan kondisi bengkak, pusing kepala, nyeri tengkuk
dan ulu hati , mata berkunang kunang wajib segera memeriksakan diri ke
bidan dan tenaga kesehatan terdekat.
3. Demam Tinggi

Ibu hamil dengan panas tinggi tidak dianjurkan untuk minum obat
penurun panas tanpa ada pemeriksaan dari tenaga kesehatan. Selama
mengalami demam ibu hamil minum air putih yang cukup agar tidak
terjadi kekurangan cairan tubuh. Bila sudah mendapat pengobatan,
sebaiknya ibu hamil istirahat tirah baring di atas tempat tidur hingga suhu
tubuh kembali normal .
4. Keluar Air Ketuban

Jangan menunda untuk memeriksakan diri karena air ketuban


semakin berkurang dan bisa kering. Berisiko bayi mengalami infeksi
dalam kandungan. Terutama bila air ketuban yang keluar berwarna kuning
kental atau kehijauan bau, ibu hamil wajib segera datang kepada tenaga
kesehatan terdekat. Bila terasa ada perembesan air ketuban atau ada cairan
ketuban mengalir dari jalan lahir sebaiknya ibu hamil segera di bawa ke
bidan atau dokter dan posisikan duduk atau bila air ketuban mengalir deras
upayakan berbaring selama perjalanan agar tidak semakin banyak cairan
yang keluar.
5. Gerakan Bayi Berkurang Atau Tidak Gerak Sama Sekali
Ibu hamil bisa mempraktikkan menghitung gerakan janin ini
misalnya dengan menulis di kertas saat sambil bekerja, misalnya dengan
membuat tulisan dengan sepuluh huruf : “ S A Y A N G B A Y I “ bila
setiap merasakan bayi bergerak, segera ibu menulis satu huruf saja maka
selama bekerja di kantor atau saat di rumah. bila sudah terangkai kalimat
sayang bayi berarti sudah aman. Atau bila ibu rumah tangga bisa dengan
menggunakan koin uang logam, saat bayi bergerak tandai dengan koin
uang logam yang dikumpulkan dalam wadah kecil, bila sudah terkumpul
sepuluh koin berarti bayi aman. Namun demikian perlu tetap diwaspadai
bila bayi tiba tiba berhenti bergerak sama sekali setelah gesit bergerak
terus menerus tanpa henti. Pada beberapa kasus bayi dengan lilitan tali
pusat seringkali janin dalam kandungan setelah bergerak lincah, tiba-tiba
bayi tidak bergerak sama sekali .
6. Ibu Muntah Terus-menerus dan Tidak Bisa Makan Sama Sekali

Segera membawa ibu hamil yang mengalami muntah berlebihan


dan tidak bisa makan atau minum, ataupun dalam keadaan setelah makan
dan minum ibu hamil langsung muntah lagi dan terdapat demam. Bila
dalam pemeriksaaan ternyata ibu hamil disarankan untuk perawatan di
rumah sakit dan dibantu dengan penambahan cairan makanan melalui
infus maka hendaknya ada dukungan dari keluarga. Keluarga bisa
membantu mengamati tanda - tanda ibu hamil kekurangan cairan tubuh
antara lain bibir kering dan pecah pecah, nafas bau, kulit kekenyalan
menurun saat dicubit, keriput tidak segera kembali, mata tampak cekung
dan peningkatan suhu tubuh.

7. Ibu Mengalami Cidera Atau Trauma Pada Daerah Perut


Bila melihat ibu hamil mengalami benturan pada perut atau terjatuh
karena kecelakaan di lalulintas walaupun tidak terluka sebaiknya segera
membawa ibu hamil kepada petugas kesehatan maupun pelayanan
kesehatan terdekat untuk mendapat pemeriksaan. Ibu hamil dengan
tindakan kekerasan fisik hingga saat ini masih ditemukan.Perlu adanya
kerjasama dari lingkungan masyarakat untuk menyadarkan pentingnya
menjaga keselamatan dan menyayangi ibu hamil. Semoga bermanfaat bagi
keluarga dan masyarakat dalam membantu meningkatkan kewaspadaan
terhadap tanda bahaya pada ibu hamil dan semakin menyayangi para ibu
hamil dengan memberi perhatian khusus mulai dari hal - hal sederhana,
misalnya tidak merokok di depan ibu hamil, memberi keempatan duduk
pada ibu hamil yang berdiri di bus kota atau kereta api, segera membantu
mengantarkan ibu hamil ke petugas kesehatan bila menemukan keadaan
ibu hamil dalam tanda bahaya, memberi dukungan mental pada ibu hamil
dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Tiran, denise. 2007. Mengatasi Mual-Muntah Dan Gangguan Lain Selama


Kehamilan. Jakarta

Pusdiknakes, 2003, Buku 4: Asuhan Kebidanan Postpartum, Jakarta: Pusdiknakes

Saifuddin, AB. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai