BIODATA PENULIS
Ahamdlillah segala puji syukur khadirat Allah SWT yang telah mlimpahkan hidayah dan
rahmat kpada penulis, sehingga penulis dapat menyelasaikan Best Practic sebagai
salah satu tugas untuk meningkatkan kemampuan logika matematika ...dalam hal ini
dengan bermain balok .....khususnya anak-anak di kelompok B Tk Aisyiyah 77
kecamatan Parung Kabupaten Bogor...Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat
BAB I
PENDAHULUAN
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan
pembelajaran tematik di kelompok B pada aspek kognitf
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan pratik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswa dalam
pembelajaran tematik integratif yang berorientasi HOTS.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi
kelompok B untuk tema GEJALA ALAM sub tema Hujan yag merupakan pembelajaran tematik
yang berorentasi HOTS, kecakapn abad 21, 5 M saintifik
Semester 1 di TK Aisyiyah 77 dengan jumah anak 42 orang
KOGNITIF
KD 3.8. Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, Cuaca, tanah air, batu-
3.8 batuan
Sosial emosional
KD mengenal teknologi sederhana(peralatan rumah tangga, peralatan
3.9 bermain, Peralatan pertukangan, dll)
Menggunakan teknologi sederhana untuk menyelesaikan tugas dan
KD
kegiatannya (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan
4.9
pertukangan,dll)
Bahasa
KD
3.10 Memahami bahasa reseptif(menyimak dan membaca)
Kognitif.
KD 3.8 Mengenal lingkungan alam(hewan, tanaman, cuaca, tanah
air,batu-batuan dll)
KD 4.8 Menyajikan brbagi karya yang berhubungan dengan
lingkungan alam (hewan ,tanamaan, cuaca, tanah air, batu bara
dll)
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran PBL berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon
pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun
temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak PBL megharuskan
siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran
PBL meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge.
3. Dalam bermain balok anak dapat mempelajari konsep bilangan, konsep bentuk,
dan ukuran serta aneka ragam warna
Setelah bermain balok,dalam kegiatan mengenal angka dari 1-10, dan mengetahui
penjumlahan banyak dan sedikit ,mengklasifikasikan warna tentang Logika
Matematikanya. Pemahaman ini menjadi dasar siswa dalam mempelajari .
Pemahaman tentang konsep logika matematika lewat bermain dengan balok .
Pemahaman siswa tetang urutan bilangan angka /angka secara benar anak
mengenal bentu-bentuk geometri, seprti lingkaran, persegi,persegi panjang, dan
sgitiga.anak memahami konsep pola sederhana hal ini dapat dilakukan dengan
menyusun balok merah, kuning, hijau, biru,dan anak mampu mengelompokan
benda dengan ciri-ciri tertentu(bentu,ukuran ,warna)
.
4. Penerapan model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan siswa untuk
berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi
topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS
suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri
untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah
bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada
proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu
disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang
dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung
menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang
diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi HOTS
dengan menerapkan PBL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang
konsep teks eksplanasi, perubahan sosial budaya, dan cara mahluk hidup
menyesuaikan diri benar-benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan
diskusi yang meuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
5. Penerapan model pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah (problem solving). PBL yang diterapkan dengan menyajikan
Permainan dengan balok dan video berisi permasalahan kontekstual mampu
mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan PBL, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
tema yang diajarkan pada siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan di
Rpphdalam Tema kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari
siswa, tetap saja penulis gunakan.
Dengan menerapkan PBL, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari
video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber
lainnya.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa. Belum terbiasa siswa belajar
dengan model PBL.guru selalu menggunakan buku LKS, hal ini disebabkan
kurangnya alat permainan yang ada di Tk sehingga guru kurang menggunakn alat
permain didalam proses pembelajaran . guru seharusnya memberikan kesempatan
kepada anak untuk menggunakan alat permainan atau media dalam membangun
kecerasan
Pemberdayan lingkungan dan pemanfaatan sumber belajar belum secara optimal
dalam mefasilitasi perkembangan anak terutama pada kegiatan peningkatan
kecerdasan logika matematika anak.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk
membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media pembelajaran,. Video
juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga harus disajikan sesuai dengan
rumusan KD.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model pembelajaran
problem based learning (PBL), berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan
buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan
inovasi pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan latar belakang
siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran
lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini
akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan
lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi
penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah wawasan guru
lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
PERMENDIKBUD 137.[2014]. Standar Nasional Taman Kanak-Kanak
PERMENDIKBUD 146.(2014). Kurikulum 2013 PAUD Pendidikan Anak Usia Dini.
LAMPIRAN 1 RPPH
A. KEGIATAN PEMBUKA
1. Penerapan SOP pembukaan
2. Berdiskusi tentang binatang yang hidup di darat (berkaki dua)
3. Berdiskusi tentang menyayangi binatang
4. Menirukan suara ayam
5. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain
B. KEGIATAN INTI
1. Mencari jejak gambar kandang ayam
2. Menyebutkan macam-macam bentuk geometri dari balok pada kandang ayam
3. Menggambar bentuk ayam
4. Bersyair ayamku
C. RECALLING
1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan
2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain
3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama
4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak
D. KEGIATAN PENUTUP
1. Menanyakan perasaannya selama hari ini
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini, mainan apa yang
paling disukai
3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
4. Menginformasikan kegiatan untuk besok
5. Penerapan SOP penutupan
E. RENCANA PENILAIAN
1. Sikap
a. Dapat menghargai dan menyayangi binatang sebagai makluk ciptaan Tuhan
b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya
2. Pengetahuan dan ketrampilan
a. Dapat menyebutkan binatang yang hidup di darat
b. Dapat menceritakan perkembangbiakan ayam
c. Dapat menyebutkan macam balok yang berbentuk geometri dari kandang ayam
d. Dapat mengucap syair dengan baik
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelompok
A. KEGIATAN PEMBUKA
1. Penerapan SOP pembukaan
2. Berdiskusi tentang binatang yang hidup di darat
3. Berdiskusi tentang menyayangi binatang
4. Gerak lagu ayam trondol (Lihat YouTube PAUD Jateng)
5. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain
B. KEGIATAN INTI
1. Mengamati seekor ayam
2. Mengurutkan gambar seri perkembangbiakan ayam
3. Membuat andang ayam dengan balok( menghitungnya berapa jumlah balok yang
di gunakan untuk membuat kandang ayam)
4. Memberi makan ayam
C. RECALLING
1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan
2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain
3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama
4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak
D. KEGIATAN PENUTUP
1. Menanyakan perasaannya selama hari ini
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini, mainan apa yang
paling disukai
D. KEGIATAN PENUTUP
3. Menanyakan perasaannya selama hari ini
4. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini, mainan apa yang
paling disukai
5. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
6. Menginformasikan kegiatan untuk besok
7. Penerapan SOP penutupan
E. RENCANA PENILAIAN
1. Sikap
a. Dapat menghargai dan menyayangi binatang sebagai makluk ciptaan Tuhan
b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya
2. Pengetahuan dan ketrampilan
a. Dapat menyebutkan binatang yang hidup di darat
b. Dapat menceritakan perkembangbiakan ayam
c. Dapat membuat kandang ayam
d. Dapat menghitung jumlah balok yang digunakan untuk membuat kandang ayam
e. Dapat menyebutkan makanan ayam
f. Dapat memberi makanan ayam
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelompok
……………………………… ………………………………
Rencana Plaksanaan Pmbelajaran
R-9 Rubrik Laporan Best Practise
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.
A. Langkah-langkah p
B.
C. enilaian hasil kajian:
D. Kegiatan Praktik
<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai