Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN INSTALASI GIZI

JULI 2019
LAPORAN INSTALASI GIZI
JULI 2019

A. KEGIATAN INSTALASI GIZI


1. Makan Karyawan
Kegiatan pelayanan Instalasi Gizi pada bulan Juli 2019 adalah pengadaan makanan pasien
dan karyawan RSU Adhyaksa. Penyediaan makanan karyawan dilakukan Instalasi Gizi dengan
memakai dana BLUD. Berikut ini adalah jumlah makan yang disiapkan oleh Instalasi Gizi RSU
Adhyaksa adapun perincian terlampir (Lampiran 1).
No Jenis Satuan Volume
1 Pagi Box 558
2 Siang Box 103
3 Sore Box 932
Total 1593

2. Makan Pasien
Penyediaan makan pasien RSU Adhyaksa pada bulan Juli dilakukan secara mandiri oleh
Instalasi Gizi RSU Adhyaksa, adapun jumlah porsi yang dimasak berdasarkan jumlah pasien yang
makan. Berikut ini adalah rincian permintaan makan pasien berdasarkan kelas pada bulan Juli
2019.
No Kelas Satuan Volume
1 I Porsi 919
2 II Porsi 658
3 III Porsi 2028
Total 3605
Adapun rincian permintaan makan pasien perhari berdasarkan kelas, waktu makan dan diit
pasien terlampir (Lampiran 2).
Bahan makanan mentah dalam proses pengadaan makanan pasien disuplai oleh pihak ketiga
yang ditunjuk berdasarkan lelang. Bahan makanan basah diantarkan setiap hari sedangkan bahan
makanan kering diantarkan minimal 3 hari sekali. Adapun rincian pemesanan dan pemakaian
bahan kering per hari terlampir (Lampiran 3), pemesanan dan pemakaian bahan basah per hari
(Lampiran 4).
Untuk Pelayanan Gizi klinik, pasien baru yang dilakukan pengkajian gizi sebanyak 347
pasien (Lampiran 5), tidak ada pasien dengan gizi buruk (Lampiran 6).

B. CAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL


Pengambilan data laporan standar pelayanan minimal dilakukan dengan metode survei dan
pencatatan kejadian setiap hari. Hasil dari survei dan pencatatan kejadian terlampir (Lampiran 7).

1. Pemberi Pelayanan Gizi Sesuai dengan Pola Ketenagaan


Pemberi pelayanan gizi sesuai dengan ketenagaan dilakukan di RSU Adhyaksa. Adapun
tenaga gizi di RSU Adhyaksa memiliki latar belakang pendidikan S1 dan D3 Gizi.
2. Ketersediaan Pelayanan konsultasi Gizi.
Pelayanan konsultasi gizi tersedia di RSU Adhyaksa, yang mencakup Konsultasi Rawat
Inap dan Rawat Jalan.
3. Ketepatan waktu pemberian Makanan Kepada Pasien
Proses pendistribusian makanan disajikan dengan alat-alat dan disampaikan kepada pasien
dengan cara pelayanan tertentu. Instalasi Gizi RSU Adhyaksa melakukan sistem penyaluran
makanan dengan sistem sentralisasi. Sistem ini disesuaikan dengan kondisi gedung yang ada serta
sarana dan prasarana yang dimiliki. Hal ini terkait dengan salah satu pelayanan gizi dalam waktu
pemberian makanan kepada pasien sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Distribusi makanan yang tidak tepat waktu pada bulan Juli sebanyak 0 orang. Analisa dari
standar ketepatan waktu pemberian makanan ke pasien adalah 100% dimana tidak ada
keterlambatan pemberian makan. Untuk Standar Pelayanan Minimal Laporan I tentang ketepatan
waktu pemberian makanan ke pasien rawat inap RSU Adhyaksa sudah memenuhi standar ≥ 90 %.
4. Tidak adanya kesalahan dalam pemberian Diet.
Penentuan kebutuhan gizi diberikan kepada klien/pasien atas dasar status gizi, pemeriksaan
klinis, dan data laboratorium. Selain itu perlu memperhatikan di rawat inap kebutuhan untuk
penggantian zat gizi, kebutuhan harian, kebutuhan tambahan karena kehilangan serta tambahan
untuk pemulihan jaringan atau organ yang sedang sakit.
Jenis diet disesuaikan dengan keadaan/penyakit yang diderita serta kemampuan pasien
untuk menerima makanan dengan memperhatikan prinsip gizi seimbang (energi, protein, lemak,
karbohidrat, vitamin, air dan serat) dan kebiasaan makan/pola makan.
Untuk Standar Pelayanan Minimal tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet pasien
rawat inap RSU Adhyaksa bulan Juli telah memenuhi standar 100%.
5. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah salah satu standar peyanan minimal di Rumah sakit Adhyaksa. Pada
bulan Juli dibagikan 113 kuisioner kepada sampel pasien RSU adhyaksa. Hasil kepuasan
pelanggan untuk makanan adalah sebesar 86,17% hal ini telah mencapai standar >85%

6. Sisa Makanan Yang Tidak Termakan Oleh Pasien


Dukungan gizi dalam upaya penyembuhan pasien memegang peranan penting karena
sebagian besar masalah kesehatan pasien dapat diatasi dengan diet yang adekuat baik dari kualitas
maupun kuantitasnya. Dukungan yang optimal bagi pasien rawat inap sangat penting dalam
mencegah penurunan dan mempertahankan status gizi pasien, apabila hal ini dilaksanakan akan
berakibat pada terjadinya kurang gizi atau resiko kurang gizi.
Upaya pencegahan kekurangan gizi di rumah sakit maka diupayakan sedemikian rupa agar
pasien dapat mengkonsumsi seluruh makanan yang diberikan atau menekan sisa makanannya. Sisa
makanan adalah banyaknya hidangan yang tidak dimakan yaitu terjadinya karena sisa makanan
yang disajikan tidak habis dikonsumsi pasien. Faktor yang berpengaruh antara lain nafsu makan
dan persepsi makan. Nafsu makan keadaan atau kondisi pasien.
Pelayanan makanan rumah sakit termasuk pelayanan makanan dalam jumlah banyak, tetapi
lebih rumit pelaksanaannya karena jenis makanannya beraneka ragam sesuai dengan diet yang
dibutuhkan pasien. Untuk makanan banyak memerlukan perhatian terhadap selera dan rasa
makanan sejumlah orang yang makan, kesegaran dari masakan serta penampilan yang didasari
dengan higiene dan sanitasi penanganan makanan.
Makanan yang disajikan rumah sakit dalam pandangan masyarakat merupakan gambaran
citra rumah sakit. Karena ketika pasien dapat menghabiskan makanan yang disajikan, hal ini
merupakan manifestasi dari pelayanan yang diberikan.
Berdasarkan evaluasi diatas untuk sisa makanan yang dihabiskan responden/ pasien rata-
rata sebesar 19,98 % telah memenuhi standar SPM sebesar <20 % . Untuk program kedepan pihak
Instalasi Gizi akan memperbaiki mekanisme dalam survei evaluasi pengumpulan data kepada
pasien yang lebih akurat sesuai ketentuan yang berlaku seperti pengambilan sampel antara
makanan diet dan non diet akan dibedakan dan akan meningkatkan pelayanan gizi serta
pengawasan pada saat pengolahan bahan makanan, penggunaan standart bumbu, standart resep,
standar porsi saat pemorsian dan penyajian makanan pada pasien sehingga dapat
medesembenekan jumlah sisa makanan seminimal mungkin dan dapat meningkat jumlah makanan
yang dihabiskan pasien sesuai standar SPM.
Selain itu sisa makanan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti nafsu makan, persepsi
makan, kondisi pasien, diet yang dimakan pasien, lingkungan saat dirawat.

Jakarta, Agustus 2019


Plh. Pengolah Gizi

Syabilila Indraswari, S.Gz


NIP. 19840804 201012 2 002

Anda mungkin juga menyukai