Anda di halaman 1dari 32

“PENGOLAHAN INDUSTRI RUMAHAN KERUPUK

BAWANG SI LADY’S FINGER DI ERA 4.0”

OLEH:
Alifah Tisa Masyitah 8123
Auliya Ramadhani 8572
Ririn Amaliah 8655

MAN 1 KENDARI
Tahun Ajaran 2019/2020

SULAWESI TENGGARA
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : “Pengolahan Industri Rumahan kerupuk Bawang Si Lady’s Finger


Di Era 4.0”

Ketua / NIS : Alifah Tisa Masyitah / 8123

Anggota / NIS : 1) Auliya Ramadhani / 8239

2) Ririn Amailiah/8263

Pembimbing : Drs. Muis, M.Si

Asal Sekolah : MAN 1 Kendari

Kendari, 10 Oktober 2019

Mengetahui,

01
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS DAN
STATUS NASKAH

Yang Bertanda Tangan Di Bawah Ini :


Nama Ketua / NISN :Alifah Tisa Masyitah / 0023832023

Nama Anggota /NISN :Auliya Ramadhani / 0013953419

Ririn Amaliah/0023471186

Asal Sekolah : MAN 1 KENDARI

Dengan ini menyatakan bahwa karya dengan judul “Pengolahan Industri Rumahan kerupuk
Bawang Si Lady’s Finger Di Era 4.0” belum pernah dipublikasikan dan belum pernah
diikutsertakan dalam perlombaan di tingkat Regional, Nasional atau Internasional
sebelumnya serta tidak mengandung unsur plagiat di dalamnya.

Apabila di kemudian hari ternyata proposal penelitiansaya tidak sesuai dengan


pernyataan ini, maka secara otomatis proposal penelitian saya dianggap gugur. Demikian
pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT.yang telah melimpahkan
rahmat, taufik,dan hidayah-NYA kepada kami,sehingga kami mampu menyelesaikan
proposal penelitian ini dengan baik dan sesuai dengan waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan nabi besar
Muhammad Saw.keluarga,sahabat,dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Proposal penelitian berjudul ‘PENGOLAHAN INDUSTRI RUMAHAN KERUPUK
BAWANG SI LADY’S FINGER DI ERA 4.0” dibuat penulis dengan berbagai observasi dan
wawancara secara langsung ke masyarakat serta bantuan dari berbagai pihak sehingga
penulis mampu menyelesaikan tulisan ini sesuai dengan yang diharapkam . Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis.
Penulis sadari masih banyak kekurangan dari proposal penelitian ini.Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kritik , saran dan koreksi yang sifatnya membangun dari pembaca
untuk perbaikan dan kesempurnaan proposal kami selanjutnya.
Penulis berterima kasih kepada Bapak Drs.Muis, M.Si., selaku pembimbing yang
telah menuntun penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian ini dengan sebaik-baiknya.
Akhir kata, semoga proposal penelitan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis
khususnya
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kendari, 10 Oktober 2019

Penulis
PENGOLAHAN INDUSTRI RUMAHAN KERUPUK BAWANG
SI LADY’S FINGER DI ERA 4.0

Alifah Tisa Masyitah, Auliya Ramadhani, Ririn Amaliah

Madrasah Aliyah Negeri 1 Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Indonesia

ABSTRAK

Inovasi bahan pangan dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan nutrisi dari
sayuran dengan pengolahan sayur okra menjadi makanan ringan atau kerupuk bawang,
karena kerupuk merupakan salah satu jenis makanan yang banyak digemari masyarakat
Indonesia. Proses pembuatan kerupuk bawang okra ini dilakukan dengan menambahkan
sayur okra ke dalam bahan-bahan kerupuk bawang tersebut, sehingga bila sayur okra ini
dapat diolah menjadi bahan tambahan pembuatan kerupuk, maka khasiat dan manfaat yang
terkandung dalam sayur okra tetap dirasakan bagi yang tidak suka makan sayur.
Tujuan karya ilmiah ini adalah (1) Untuk mencari upaya lain dalam pengolahan sayur
okra, (2) Untuk mengetahui proses pembuatan kerupuk bawang okra. Sedangkan metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, observasi dan eksprimen.
Kerupuk bawang okra hasil eksprimen ini, menghasilkan kerupuk bawang okra yang
tidak jauh berbeda baik tekstur dan rasanya dari kerupuk bawang biasa atau kerupuk tanpa
campuran okra. Akan tetapi aroma khas dari sayur okra yang membuat kerupuk bawang okra
menjadi unik, sehingga ketika mencicipi ada perbedaan dari kerupuk bawang tanpa okra.
Selain itu nutrisi yang terkandung di dalam sayur okra juga dapat diperoleh jika
mengonsumsi kerupuk bawang okra, sehingga dapat dijadikan salah satu pilihan cemilan
yang sehat.

Kata Kunci : Okra, kerupuk bawang okra


DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………......... i


Halaman Pengesahan ............................................................ ii
Surat Pernyataan Orisinalitas………………………………. iii
Kata Pengantar …………………………………………….. iv
Abstrak ................................................................................. v
Daftar Isi …………………………………………………… vi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah…..………………………………...... 3
C. Tujuan Karya Ilmiah ………………………………….. 4
D. Manfaat Penelitian…………………………………….. 4
BAB II Kajian Pustaka
A. Okra…………………………………………………… 5
B. Kerupuk……………………………………………….. 9
BAB III Metode Penelitian
A. Metode yang digunakan ................................................ 12
B. Bagan Kerja ................................................................... 13
C. Peralatan yang digunakan ............................................. 14
D. Bahan yang digunakan……………………………….. 14
E. Cara Kerja ..................................................................... 15
BAB IV Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Karya Ilmiah ........................................................ 16
B. Pembahasan .................................................................. 16
BAB V Penutup
A. Kesimpulan ………………………………………....... 18
B. Saran ………………………………………………..... 18
Daftar Pustaka …………………………………………… 19
Lampiran ……………………………………………….... 20
Biodata Pendamping…………………………………….. 26
Bioadata Ketua………………………………………….. 27
Biodata Anggota ………………………………………… 28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi
alam yang besar tidak hanya dalam bidang kelautan tapi juga dalam pengolahan
pertanian. Potensi pertanian Indonesia yang tinggi salah satunya disebabkan wilayah
Indonesia yang memiliki wilayah daratan sepertiga dari luas keseluruhan. Dilewati
barisan pegunungan dunia yang menyebabkan wilayah daratan Indonesia sangat
subur. Kondisi alam tersebut memberikan peluang bagi sebagian besar masyarakat
Indonesia untuk melakukan kegiatan usaha di bidang pertanian maupun yang
berkaitan dengan pertanian. Pertanian merupakan salah satu kegiatan paling mendasar
bagi manusia, karena semua manusia perlu makan setiap hari. Oleh karena itu, tidak
mengherankan jika sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai
petani. Itulah mengapa selain disebut sebagai negara maritim, Indonesia juga disebut
sebagai negara agraris.
Dewasa ini masyarakat semakin bijaksana dalam memilih bahan makanan yang
aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Gaya hidup sehat dan slogan Back to
Nature telah menjadi pola hidup baru dan meninggalkan pola hidup lama yang
menggunakan bahan kimia non-alami, karena kesehatan merupakan sesuatu yang
sangat berharga bagi manusia. Untuk hidup sehat, makanan yang dikonsumsi manusia
harus mengandung zat gizi, seperti : kabohidrat, lemak, vitamin, mineral dan lain-lain.
Zat-zat tersebut banyak terdapat pada sayuran. Sayuran merupakan sebutan umum
bagi bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya mengandung kadar air tinggi, kaya
akan sumber gizi penting dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah
secara minimal.
Menurut Van Stennis (1975 : 27) secara garis besar sayuran dibedakan empat
(4) golongan, yaitu sayuran daun, sayuran buah, sayuran polong, dan sayuran umbi.
Selanjutnya sayuran dapat pula dikelompokan menurut bagian yang dapat dimakan: a)
akar (kentang, wortel), b) tunas (rebung), c) seluruh bagian kecuali akar (asparagus
dan seledri), d) daun (bayam dan kangkung), e) bunga muda (brokoli, bunga kol, dan
brokolini), f) buah (tomat, mentimun), g) biji (petai dan kapri).
Salah satu golongan sayuran yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah
golongan sayuran buah yakni sayur okra. Sayur okra merupakan sayuran berbentuk
buah yang dapat diolah menjadi beragam makanan lezat dan berkhasiat bagi
kesehatan. Sayur okra dalam bahasa latin adalah Abelmoschus Esculentus termasuk
tanaman genus Hibiscus dari famili Malvaceae (kapas-kapasan). Di beberapa tempat
okra dikenal dengan nama berbeda. Orang Eropa menyebutnya lady finger, orang
India menyebutnya vendi, orang Cina menyebutnya yeong kok tau, dan orang Melayu
menyebutnya kacang lendir, sedangkan di Indonesia ada beberapa sebutan untuk okra
seperti : bendi di Jawa, kopi jawa di Makassar sedangkan kopi gandu di kenal di
Sulawesi Tenggara.
Di Sulawesi Tenggara, tanaman okra tumbuh subur dan mudah didapat di pasar-
pasar tradisional, harganyapun sangat murah. Oleh masyarakat Kendari, sayur okra
atau kopi gandu merupakan menu pelengkap pada penyajian makanan khas suku
Tolaki yakni Sinonggi, makanan yang terbuat dari sagu yang diseduh air mendidih. Di
berbagai kesempatan seperti: arisan, acara-acara keluarga maupun acara-acara resmi,
Sinonggi ini selalu disuguhkan sebagai makanan khas daerah, oleh pemerintah daerah
dijadikan sebagai salah satu kearifan lokal yang patut dilestarikan. Dalam
menghidangkan Sinonggi ini, lebih nikmat bila dilengkapi dengan sayur okra yang
dicampur dengan bayam, kacang panjang serta terong bulat kemudian dimasak
bening, dilengkapi dengan sambal.
Selain itu, ada beberapa cara pemanfaatan sayur okra sebagai olahan makanan
khas Indonesia seperti : balado, gulai, lalapan, campuran pada sayur asem, oseng-
oseng, tumis, atau campuran sambal goreng cabe bahkan dapat pula diolah menjadi
masakan Eropa. Sayuran memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi, maka
diperlukan dalam menu makanan kita sehari-hari, oleh karena nutrisinya sangat
berguna bagi kesehatan tubuh. Namun kadang-kadang diantara kita ada yang kurang
suka mengonsumsi sayuran, padahal ketika kita makan hendaknya memilih makanan
yang sesuai dengan kebutuhan tubuh bukan hanya mengacu pada kesukaan. Apabila
terjadi kekurangan dalam mengonsumsi sayuran akan menyebabkan tubuh
kekurangan nutrisi seperti : vitamin, mineral, serat dan tidak seimbangnya asam basa
tubuh sehingga dapat mengakibatkan kekebalan tubuh menurun dan kesehatan
terganggu, maka berbagai macam penyakitpun dapat bermunculan.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dewasa ini
dilakukan banyak sekali inovasi diberbagai bidang ilmu, termasuk pada ilmu
teknologi pangan, salah satunya adalah pengolahan sayuran menjadi beraneka jenis
makanan ringan atau lebih dikenal dengan nama kerupuk. Kerupuk adalah jenis
makanan dengan tekstur kering yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Oleh
karena itu penulis tertarik mencoba mengolah sayur okra menjadi kerupuk. Jenis
kerupuk yang penulis pilih pada penelitian ini adalah jenis kerupuk bawang, karena
bahan dan proses pengolahan kerupuk tersebut cukup mudah dan sederhana.
Proses pembuatan kerupuk bawang okra ini dilakukan dengan menambahkan
sayur okra ke dalam bahan-bahan kerupuk bawang tersebut, sehingga bila sayur okra
ini dapat diolah menjadi bahan tambahan pembuatan kerupuk, maka khasiat dan
manfaat yang terkandung dalam sayur okra tetap dirasakan bagi yang tidak suka
makan sayur.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana upaya lain dalam pengolahan sayur okra (Abelmoschus Esculentus) ?
2. Bagaimana proses pembuatan kerupuk bawang okra (Abelmoschus Esculentus) ?
C. Tujuan Karya Ilmiah
Tujuan karya ilmiah ini adalah :
1. Mencari upaya lain dalam pengolahan sayur okra (Abelmoschus Esculentus)
2. Untuk mengetahui proses pembuatan kerupuk bawang okra (Abelmoschus
Esculentus)

D. Manfaat Penelitian
Diharapkan dapat memberikan solusi dalam mengolah sayur okra karena
bentuknya cenderung berlendir dan lengket sehingga okra kurang diminati. Selain
membuatnya sebagai masakan juga dapat diolah sebagai camilan berupa kerupuk
bawang okra yang mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk kesehatan berupa
protein, kalsium, dan magnesium.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Okra
Kata okra masih terdengar asing bagi sebagian masyarakat Indonesia. Berbeda
dengan masyarakat negara-negara di kawasan Asia Tengah maupun Asia Selatan, di
sana okra sangat digemari, bahkan masakan berbahan dasar okra sangat populer di Sri
Lanka, Jepang, Philipina, Arab Saudi dan Eropa.
Okra yang sangat populer di negara-negara Asia ini menurut sejarah, berasal
dari Afrika tepatnya di Ethiopia dan dibawa ke Amerika sekitar 3 abad lalu oleh
para budak Afrika. Di Indonesia okra tidak sepopuler di luar negeri, walaupun
ternyata tanaman ini sudah dibudidayakan sejak jratusan tahun silam yakni
sejak tahun 1877. Teysmann menulisnya dalam sebuah jurnal het Natuurkunding
Tijdschrv. N.I. jilid 38 halaman 55, bahwa ketika kunjungannya ke Makassar pada
1877 melihat biji okra diperdagangkan dengan nama kopi jawa dan dikirim ke
Singapura sebagai pengganti (surogaat) kopi.
http://andyadjalah.blogspot.com/2009/12/mengenal-tanaman-okra.html. (5 Oktober
2019)
Okra memiliki bahasa Latin Abelmoschus Esculentus termasuk tanaman genus
Hibiscus dari famili Malvaceae (kapas-kapasan). Di Eropa tanaman ini memiliki
julukan lady's finger karena bentuk buahnya yang panjang dan meruncing di bagian
ujungnya., seperti jari-jari lentik gemulai seorang wanita cantik, orang India
menyebutnya vendi, orang Cina menyebutnya yeong kok tau, dan orang Melayu
menyebutnya kacang lendir, sedangkan di Indonesia, okra memiliki beberapa nama,
ada yang menyebutnya bendi, di Makassar disebut kopi jawa, dan di Sulawesi
Tenggara di sebut kopi gandu..
Okra memiliki batang berwarna hijau kemerahan, tinggi batang tanaman subur
mencapai 1,5 sampai dua meter. Daun Okra berbentuk lima jari dan tulang daunnya
berbentuk sirip, tangkai daun sepanjang 10-25 cm. Bunga okra berbentuk terompet
berwarna kekuningan dan bawahnya berwarna merah tua. Okra termasuk tumbuhan
berumah satu (hermaprodhit) dimana pada setiap bunganya terdapat putik dan benang
sari. Buah berbentuk silindris panjang, berongga, dan berujung runcing berwarna
hijau muda, hijau tua atau hijau kekuningan tergantung varietasnya. Panjang buah
Okra mencapai 15-20 cm. http://kupukupudanpelangi.blogspot.com/2010/01/okra-
sayuran-penangkal-kanker.html (5 Oktober 2019)

1. Khasiat okra
Okra merupakan sayuran yang sangat kaya akan nutrisi dan memiliki banyak
manfaat yang berkhasiat untuk kesehatan tubuh, sehingga beberapa ilmuwan sudah
merekomendasikan hal tersebut seperti Ms Sylvia Zook, PhD (Ahli Gizi) dari
University of Illinois, bahwa okra memiliki beberapa keuntungan:
a. Serat unggul ditemukan dalam Okra membantu untuk menstabilkan gula darah
dengan membatasi tingkat penyerapan gula oleh saluran usus.
b. Lendir Okra mengikat asam empedu kolesterol sehingga hati dapat menyaring
racun dan membuangnya.
c. Okra membantu melumasi usus besar karena berfingsi sebagai pencahar yang
baik.
d. Serat Okra membantu pertumbuhan bakteri baik (probiotik). Hal ini memberikan
kontribusi bagi kesehatan saluran usus. Ini mirip dengan kerja yogurt di usus kecil
yang membantu biosintesis vitamin B kompleks.
e. Okra sangat baik untuk menurunkan demam. Okra juga sangat baik dikonsumsi
mereka yang merasakan lemah, letih, dan menderita depresi.
f. Okra digunakan untuk penyembuhan bisul dan menjaga lentur sendi. Ini membantu
untuk menetralisir asam di dalam sendi. Selain itu okra mampu menyediakan
lapisan pelindung sementara untuk saluran pencernaan.
g. Okra juga dapat mengurangi radang paru-paru, sakit tenggorokan, dan iritasi usus
besar.
h. Di India, okra telah berhasil digunakan dalam penggantian plasma darah
eksperimental.

Selanjutnya Andini menambahkan bahwa manfaat dan khasiat yang terkandung


di dalam okra banyak sekali antara lain :
a. Okra adalah sayuran yang ideal untuk menurunkan berat badan dan gudang
manfaat kesehatan asalkan dimasak di atas api kecil untuk mempertahankan sifat-
sifatnya. Ini juga untuk memastikan bahwa lendir yang sangat berharga yang
terkandung di dalamnya tidak hilang karena panas tinggi.
b. Protein dan minyak yang terkandung dalam benih-benih Okra berfungsi sebagai
sumber pertama kadar protein nabati. Hal ini diperkaya dengan asam amino pada
orang-orang seperti triptofan, sistin dan asam amino belerang.
c. Vitamin C merupakan antioksidan kuat dan anti-inflamasi. Kegiatan anti-inflamasi
dapat mengurangi timbulnya gejala asma. Sebuah studi awal besar telah
menunjukkan bahwa anak-anak muda dengan pengalaman asma secara signifikan
kurang mengi jika mereka makan diet tinggi buah-buahan kaya akan vitamin C. 1/2
cangkir Okra matang mengandung lebih dari 13 mg vitamin C
d. Okra atau kacang lendir, adalah sayuran yang banyak manfaat seperti daun
mudanya dapat dibuat sayuran atau menjadi makanan hewan, buahnya yg masih
muda berkhasiat menguatkan otak dan menambah kecerdasan. Akarnya dan bijinya
yang di rebus berkhasiat melancarkan buang air kecil dan membantu
menyembuhkan bila terjadi pembengkakan dan peradangan pada tubuh.
https://andhinitirtaagro.wordpress.com/2013/12/02/berbagai-manfaat-dan-khasiat-
okra/ (8 Oktober 2019)

Sedangkan pendapat Dr. Hendarto Natadidjaja, MARS SpPD dari rumah sakit
Royal Taruma Jakarta, menemukan dalam risetnya bahwa okra tergolong buah yang
mengeluarkan lendir karena mengandung musilane, dalam lendir itulah sebagian
besar manfaat dan khasiat buah okra tersimpan. Kandungan minyak pada biji okra
dapat mencapai 40%. Minyak biji okra kaya akan asam lemak tak jenuh seperti asam
oleat dan asam linoleat. Buah okra mengandung protein cukup tinggi, yaitu 3,9% dan
lemak 2,05%. Energi di dalam 100 gram buah okra 40 kkal, yakni : 1 gr lendir, 7 gr
karbohidrat dan 70 – 90 mg Ca. Mineral di dalam buah okra adalah kalium (6,68%)
dan fosfor (0,77%). Okra termasuk sayuran hijau yang kaya serat pangan yaitu
serat larut (soluble dietary fibre) yang mempunyai kemampuan hipokolesterolemik
atau menurunkan kadar kolesterol darah. Mekanismenya yaitu, kemampuan menahan
reabsorpsi garam empedu dari usus ke dalam darah, sehingga garam empedu banyak
yang diekskresi. Serat ini sangat penting bagi tubuh karena dapat mencegah
konstipasi (susah buang air besar), obesitas, hiperkolesterolemia (kolesterol tinggi),
diabetes (kencing manis), dan kanker kolon (usus besar), serta masih banyak lagi
http://kbunq.blogspot.com/2013/10/cara-menanam-okra-cara-bertanam.html ( 8
Otober 2019)
Kemudian sebuah testimoni dari Maria Margaretha seorang Herbalis asal
Jakarta meresepkan okra untuk panas dalam. Bahkan, ia sendiri mencoba khasiatnya
ketika mengalami panas dalam seperti sariawan dan bibir pecah-pecah. Maria
merebus 5-6 buah okra, satu siung bawang putih plus sedikit garam ke dalam 2 gelas
air hingga mendidih. Ia meminum rebusan air okra sehari 2 kali. Hasilnya, pada hari
ketiga panas dalam yang ia rasakan sebelumnya berangsur-angsur hilang.
http://griyahidroponikku.blogspot.com/2015/02/seputar-okra-merah-dan-okra-
hijau.html (8 Oktober 2019)

B. Kerupuk
Kerupuk merupakan suatu jenis makanan kecil yang sudah lama dikenal dan
sangat digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Kerupuk dapat
dikonsumsi sebagai makanan selingan maupun sebagai variasi dalam lauk pauk.
Sesuai dengan pendapat Hartono (2008 : 5) bahwa kerupuk adalah suatu jenis
makanan kering yang terbuat dari bahan-bahan yang mengandung pati cukup tinggi.
Kerupuk adalah makanan khas Indonesia yang berbahan dasar tepung yang rasanya
dapat disesuaikan dengan bahan tambahan yang diinginkan dan digoreng
menggunakan minyak.
Selanjutnya Elsa (2006 : 5) menyebutkan bahwa kerupuk merupakan jenis
makanan kecil yang mengalami pengembangan volume selama proses penggorengan.
Pada proses penggorengan akan terjadi penguapan air, akibat peningkatan suhu dan
dihasilkan tekanan uap, sehingga terjadi pengembangasan dan sekaligus terbentuk
rongga-rongga udara pada kerupuk yang telah digoreng.
Pendapat lain tentang kerupuk adalah makanan ringan, camilan, atau kudapan
(bahasa Inggris: snack) adalah istilah bagi makanan yang bukan merupakan menu
utama (makan pagi, makan siang atau makan malam). Makanan yang dianggap
makanan ringan merupakan makanan untuk menghilangkan rasa lapar seseorang
sementara waktu, memberi sedikit pasokan tenaga ke tubuh, atau sesuatu yang
dimakan untuk dinikmati rasanya. https://id.wikipedia.org/wiki/Makanan_ringan. (10
Oktober 2019).
Pada umumnya kerupuk dikonsumsi sebagai makanan tambahan untuk lauk
pauk atau sebagai makanan kecil. Salah satu faktor utama yang menentukan mutu
kerupuk adalah kerenyahannya. Semua konsumen menginginkan kerupuk yang
renyah, artinya yang menimbulkan bunyi sewaktu digigit dan dikunyah. Kerupuk
yang sudah lemas atau lembek dinilai tidak enak lagi. Penyimpanan kerupuk yang
baik mentah maupun telah digoreng adalah dalam wadah tertutup rapat, di tempat
yang tidak lembab seperti :toples, kaleng dsb.
Untuk mendapatkan kerupuk yang renyah, garing dan tidak berminyak, Elsa
(2006 : 18) berpendapat bahwa selama proses penggorengan kerupuk akan dihasilkan
suara berdesis dari gelembung-gelembung yang timbul dan pecah di permukaan
minyak. Kerupuk yang dihasilkan mempunyai permukaan yang rata atau sedikit
melengkung dan renyah. Agar kerupuk goreng tidak mengandung minyak terlalu
tinggi pada saat penyimpanan maka sesaat setelah kerupuk selesai digoreng, kerupuk
tersebut diletakkan dalam suatu wadah. Kemudian wadah tersebut digoyang-goyang
sehingga minyak yang masih melekat pada kerupuk dapat menetes pada dasar wadah.

1. Jenis-jenis Kerupuk
Terdapat berbagai macam dan jenis kerupuk baik di pasar tradisonal, di toko
dan supermarket, hal tersebut dijelaskan oleh Hartono (2008 : 10) bahwa kerupuk
ada yang disebut kerupuk ikan/udang, ada kerupuk mie, kerupuk gendar (dibuat dari
nasi), kerupuk kulit (dibuat dari kulit kerbau atau sapi), kerupuk sayuran dan
sebagainya. Dilihat dari namanya saja jelas bahwa masing-masing mempunyai
kekhususan, misalnya kerupuk udang terbuat dari tapioka yang diberi campuran
udang, kerupuk ikan diberi campuran ikan, kerupuk mie dibuat dari tapioka atau
terigu dan dibentuk seperti mie lalu dipotong-potong sesuai selesra, kerupuk sayuran
biasanya hanya dibuat dari tapioka dan tidak diberi bumbu rasanya tawar, dan
biasanya digunakan untuk gado-gado dsb.
Lebih rinci lagi bahwa berdasarkan bentuknya dikenal dua macam kerupuk
yaitu kerupuk yang diiris (di Palembang disebut kerupuk kemplang) dan kerupuk
yang dicetak seperti mie. Dengan demikian proses pembuatannya pun berbeda. Jadi
adonan kerupuk bentuk lembaran dicetak dengan menggunakan alat penggiling mie.
Dengan alat ini ketebalan adonan kerupuk dapat diatur sesuai dengan yang
diinginkan. (Hartono 2008 : 13)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode yang digunakan
Adapun metode yang digunakan adalah studi pustaka, observasi, dan
eksperimen.
1. Studi Pustaka
Setelah penulis menemukan topik karya ilmiah yang akan di teliti yakni sayur
okra, penulis terlebih dahulu mencari bahan bacaan baik dari internet maupun
media tulisan seperti : buku, naskah, laporan penelitian dan sebagainya, baik yang
sudah diterbitkan maupun yang belum diterbitkan yang berkaitan dengan topik
yang penulis pilih sehingga memperkaya konsep dan teori untuk mempermudah
penulisan karya ilmiah ini.
2. Observasi
Langkah selanjutnya yakni melakukan observasi terhadap sayur okra. Okra
merupakan sayur khas provinsi Sulawesi Tenggara yang biasa dikonsumsi oleh
masyarakat setempat untuk disantap bersama sinonggi yang juga merupakan
makanan khas Sulawesi Tenggara atau makanan lainnya. Dari hasil observasi
yang penulis lakukan bahwa sampai sejauh ini masyarakat mengolah okra hanya
sebatas diolah menjadi sayur.
3. Eksperimen
Sesuai hasil pengamatan,penulis mencoba melakukan eksperimen terhadap sayur
okra dengan menambahkan sayur okra kedalam bahan-bahan kerupuk bawang.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan yakni : bahan baku, peralatan yang
digunakan, dan cara pegolahan. Bahan baku adalah bahan utama dalam membuat
adonan, dalam pembuatan kerupuk bawag okra bahan baku yang digunakan yakni
terigu. Sedang bahan tambahan adalah bahan yang menjadi pelengkap bahan
baku, dalam hal pembuatan kerupuk bawang okra sehinngga menambah cita rasa,
aroma, dan nutrisi yakni bawang putih, gula, keju, mentega royco, telur, dan
sayur okra.
B. Bagan Kerja

Cuci okra terlebih Kocok telur, gula pasir,


dahulu, dan
kemudian haluskan bawang putih yang sudah
dengan blender. dihaluskan terlebih
Sisihkan dahulu
1.

Tambahkan terigu sedikit Masukkan okra, parutan


demi sedikit sambil keju parut, margarine
diuleni dan
sampai adonan kalis. masako. Aduk sampai
rata.

Pindahkan putaran
Dengan menggunakan gilingan
gilingan mie, giling ke gilingan khusus
adonan kerupuk
menyerupai lempengan bawang, lalu gunting
sesuai selera.

Setelah dingin Goreng sampai


masukkan ke dalam
kekuningan, tiriskan
toples
C. Peralatan dan bahan yang digunakan
a. Pisau
b. Talenan
c. Baskom Plastik/baskom Stainless
d. Blender
e. Mixer
f. Gilingan Kerupuk
g. Baki
h. Wajan + Sodek
i. Serok
j. Toples

D. Bahan yang digunakan :


a. 8 buah okra
b. 250 gr blue band
c. 200 gr gula pasir
d. 45 gr keju
e. 7 siung bawang putih
f. 4 butir telur
g. 2 bungkus kecil masako
h. 1 kg tepung terigu
i. 1 liter minyak untuk menggoreng
E. Cara Kerja
Adapun cara kerja dalam proses pembuatan kerupuk bawang okra adalah :
1. Cuci okra terlebih dahulu, kemudian haluskan dengan blender. Sisihkan
2. Kocok telur, gula pasir, dan bawang putih yang sudah dihaluskan terlebih dahulu.
3. Masukkan okra, parutan keju parut, margarine dan masako. Aduk sampai rata.
4. Tambahkan terigu sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai adonan kalis
5. Dengan menggunakan gilingan mie, giling adonan menyerupai lempengan
6. Pindahkan putaran gilingan ke gilingan khusus kerupuk bawang, lalu gunting
sesuai selera.
7. Goreng sampai kekuningan, tiriskan
8. Setelah dingin masukkan ke dalam toples
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil karya ilmiah


Kerupuk bawang okra hasil dari sekperimen ini, menghasilkan kerupuk yang
tidak jauh berbeda dengan kerupuk bawang pada umumnya atau kerupuk tanpa
campuran sayur okra. Kerupuk bawang okra memiliki aroma yang khas yang
membuat kerupuk ini berbedan dan unik, sehingga menghasilkan rasa yang sedikit
berbeda denga kerupuk bawang pada umumnya. Selain itu, nutrisi yang terkandung
dalam sayur okra bisa diperoleh jika mengonsumsi kerupuk bawang okra.

B. Pembahasan
Kerupuk bawang okra dibuat dari bahan baku dan bahan tambahan. Sebagai
bahan baku utama dalam pembuatan kerupuk bawang okra adalah tepung terigu
sedangkan bahan tambahan yang digunakan yaitu sebagai bahan penambah cita rasa
yaitu gula, keju, mentega dan royco. Sedangkan fungsi telur dalam proses ini adalah
untuk meningkatkan nilai gizi, rasa serta bersifat sebagai pengembang adonan. Bahan
tambahan lain yang tidak kalah pentingnya yaitu sayur okra, disamping sebagai
penambah nilai gizi juga aroma okra yang alami menambah kekhasan kerupuk
bawang okra ini, sehingga mengundang selera mencicipi.

Proses pembuatan kerupuk bawang okra ini, secara umum terdiri dari tiga tahap
penting, yaitu pembuatan adonan, pencetakan adonan dan penggorengan. Tahapan-
tahapan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pada tahap pembuatan adonan kerupuk bawang okra merupakan tahap yang
penting, dilakukan dengan mencampurkan bahan utama dan bahan-bahan
tambahan yang diaduk secara merata, lalu diuleni dengan tangan sehingga
dihasilkan adonan yang liat dan homogen. Pencampuran adonan dihentikan bila
adonan tidak lengket di tangan atau pada alat pencampuran.
2. Pencetakan adonan kerupuk bawang okra dengan menggunakan alat
penggilingan mie, dimaksudkan untuk memperoleh bentuk dan ukuran yang
seragam. Keseragaman ukuran penting untuk memperoleh tampilan yang bagus
dan penetrasi panas yang merata sehingga memudahkan proses penggorengan
dan menghasilkan kerupuk goreng dengan warna yang seragam.
3. Pada proses menggoreng kerupuk bawang okra yang perlu diperhatikan adalah
jumlah minyak, tingkat pemanasan dan lama menggoreng. Jumlah minyak harus
sesuai dengan banyaknya kerupuk yang akan digoreng, dalam hal ini lembaran
adonan harus tenggelam dalam minyak sehingga kematangannya merata. Begitu
pula tingkat pemanasan minyak, bila minyak terlalu panas akan menyebabkan
kerupuk gosong begitu pula sebaliknya, bila minyak belum panas akan
menyebabkan kerupuk tidak mekar, kurang renyah dan banyak menyerap
minyak.
Hasil uji coba resep kerupuk bawang okra ini menghasilkan ± 1200 gram
kerupuk bawang okra dari 1 resep. (terlampir)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sayur okra adalah sayur yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis, termasuk
ke dalam jenis sayur buah yang sangat kaya akan nutrisi dan khasiat yang bermanfaat
bagi kesehatan tubuh. Olahan sayur okra menjadi makanan khas Indonesia banyak
dijumpai dimasyarakat, akan tetapi hanya sebatas diolah menjadi lauk pelengkap
makan nasi atau Sinonggi, makanan khas suku Tolaki Sulawesi Tenggara.
Sayur okra dapat diolah menjadi makanan ringan berupa kerupuk bawang yang
dapat dinikmati semua lapisan masyarakat. Kerupuk bawang okra dapat menjadi
alternatif cemilan sehat yang murah. Aroma khas okra membuat kerupuk bawang okra
ini unik, sehingga dapat dijadikan salah satu alternatif cemilan sehat.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan setelah melihat hasil penelitian ini adalah:
1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk penambahan bahan-bahan yang lain,
sehingga adonan kerupuk okra didapat dengan kualitas dan pengembangan maksimal.
2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk penggorengan kerupuk selain
menggunakan minyak sehingga didapat kerupuk dengan pengembangan maksimal
dan warna yang lebih menarik.
DAFTAR PUSTAKA

Elsa., 2006. Pengaruh Kombinasi Tepung Sukun dan Tepung Tapioka Terhadap Kualitas
Kerupuk Udang. Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya

Hartono,T. 2008. Pengaruh Lama Pengukusan dan Penambahan Bahan Pengembang


Terhadap Kualitas Kerupuk Susu Sapi. Yogyakarta.
Skripsi. Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya

http://kupukupudanpelangi.blogspot.com/2010/01/okra-sayuran-penangkal-kanker.html
(5 Oktober 2019)

http://andyadjalah.blogspot.com/2009/12/mengenal-tanaman-okra.html.
(5 Oktober 2019)

http://kbunq.blogspot.com/2013/10/cara-menanam-okra-cara-bertanam.html
(8 Oktober 2019)

http://griyahidroponikku.blogspot.com/2015/02/seputar-okra-merah-dan-okra-hijau.html
(8 Oktober 2019)

https://andhinitirtaagro.wordpress.com/2013/12/02/berbagai-manfaat-dan-khasiat-okra/
(8 Oktober 2019)

https://id.wikipedia.org/wiki/Makanan_ringan. (10 Okteober 2019).

Van Stennis, C. G.1975. Flora of Java. Jakarta : Pradya Paramita


LAMPIRAN

PERALATAN DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


A. Peralatan

Pisau Talenan

Baskom Plastik Blender


Baskom Stainless

Gilingan Kerupuk Baki


Wajan + Sodek Serok

Toples

B. Bahan-bahan
4 butir telur
200 gr gula pasir
1 kg tepung terigu
7 siung bawang putih
2 bungkus kecil masako
250 gr blue band
45 gr keju
5 – 8 buah okra
1 liter minyak untuk menggoreng
A. Alur Kerja
Pendapat teman teman yang sudah mencicipi kerupuk bawang okra

Table dibawah menunjukkan pendapat dari 10 orang

No . Suka Tidak Suka


1. Suka
2. Tidak
3. Suka
4. Suka
5. Suka
6. Tidak
7. Tidak
8. Suka
9. Suka
10. Suka
1. Biodata Pembimbing
A. Identitas Diri

Nama Drs. Muis. M.Si


TTL Bone Lemo, 27 Desember 1966
NIP 19661227199703 1 005
Fakultas/Jurusan FPMIPA/Biologi
Perguruan Tinggi S1 IKIP, Dan S2 UHO
Alamat Jalan Pasaeno No 3

No HP 085241749640
E-mail Drs.muis.m.si@gmail .com

B. Riwayat pendidikan

Nama Institusi Jurusan Tahun Masuk Tahun Keluar


SD 1979
SMP 1979 1982
SMA IPA 1982 1985
S1 Biologi 1985 1989
S2 Adm Pend 2010 2012

Kendari, 20 Oktober 2019


Guru Pembimbing

Drs. Muis, M.Si.


2. Biodata Ketua
A. Identitas Diri

Nama Alifah Tisa Masyitah


TTL Kendari , 26 September 2001
NIS 8123
Jurusan IPA
Sekolah MAN 1 Kendari
Alamat Jalan Chairil Anwar

No HP 08114022152
E-mail alifahtisamasyitah@gmail.com

B. The Experiences And Awards

Year The Experiences And Awards Location


2018 Test for exchange student YES Kendari
PROGRAM
2018 Open House Fisika SMA/MA FKIP Fisika UHO
2018 LKTI Biologi Season VII FKIP Biologi UHO

2017 Fahmil Qur’an MAN 1 Kendari

Kendari, 20 Oktober 2019


Ketua Kelompok

Alifah Tisa Masyitah


3. Biodata Anggota
A. Identitas Diri

Nama Auliya Ramadhani


TTL Kendari , 11 Desember 2001
NIS 8239
Jurusan IPA
Sekolah MAN 1 Kendari
Alamat Jl. Sawerigading lrg. Dolok no. 49

No HP 081290737163
E-mail auliyaarmdhni@gmail.com

B. The Experience And Award

Tahun The Experience And Award Location

2018 Gebyar Fisika SMA/MA UHO

Kendari, 20 Oktober 2019


Anggota 1

Auliya Ramadhani
A. Identitas Diri

Nama Ririn Amaliah Nasaruddin


TTL Kendari , 16 Oktober 2002
NIS 8263
Jurusan IPA
Sekolah MAN 1 Kendari
Alamat Jl. RS. Jiwa Lr. Sedjati

No HP 082349390355
E-mail Amalyaririn@gmail.com

B. The Experience And Award

Tahun The Experience And Award Location


2018 Gebyar Fisika SMA/MA UHO

Kendari, 20 Oktober 2019


Anggota 2

Ririn Amaliah Nasaruddin

Anda mungkin juga menyukai