Anda di halaman 1dari 118

PENGANTAR, PENGERTIAN AKUNTANSI DAN TEORI AKUNTANSI,

METODOLOGI AKUNTANSI

Akuntansi harus memiliki pengakuan, penilaian serta penyajian.


Kas adalah sejumlah uang dalam bentuk kertas dan setara kas yang dikuasai
oleh perusahaan. Yang dimaksud dengan setara kas yakni dapat di ekuivalen dengan
komponen bukan uang kertas tetapi uang.
Piutang adalah penjualan yang didasarkan pada tuntutan dari orang yang
menerima barang, namun belum dibayar. Dapat dikatakan piutang apabila ada
syarat 1/10 n/30.
Asset tetap tidak dilihat dari pada manfaat, tetapi dilihat dari asset utama
perusahaan, bersifat tidak bias dialokasikan sebagai asset tetap sehingga diakui
sebagai biaya. Jika ada kasus dimana perusahaan memiliki asset berupa kendaraan
harus memakai nama perusahaan, jika tidak memakai nama perusahaan maka tidak
dapat diakui sebagai asset perusahaan, dilihat dari aspek hukum, serta perlakuan
auditnya yakni, asset tetap tidak diyakini.
Hutang adalah kewajiban pada pihak kedua atau ketiga kepada perusahaan
atas klaim terhadap terdapatnya prestasi terhadap perusahaan, baik prestasi dalam
bentuk pekerjaan atau barang.
Konsolidasi yakni perusahaan mempunyai cabang yang sudah terdapat
entitas masing-masing

Hendriksen dan Van Breda (1992) mendefinisikan teori akuntansi sebagai


berikut: penalaran logis dalam bentuk seperangkat prinsip-prinsip yang luas (a set
of broad priciples) yang memberikan rerangka referensi umum untuk mengevaluasi
praktek akuntansi dan memberikan pedoman dalam mengembangkan praktek dan
prosedur akuntansi yang baru”. Definisi tersebut dapat dilihat bahwa “teori
akuntansi” tidak lepas dari praktek akuntansi karena tujuan utamanya adalah
menjelaskan praktek akuntansi berjalan dan memberikan dasar bagi pengembangan
praktek tersebut.

Pendekatan Terhadap Teori Akuntansi.


mencari pendapatan kena pejak adalah tujuan Pajak, sedangkan Pendekatan
Pajak mencari pendapatan secara komorsil adalah tujuan akuntansi
Pendekatan pajak yakni, pendekatan yang disukai olch banyak pendatang
baru dalam bidang akuntansi ini menanyakan apa yang akan dikatakan olch
Intermal Revenue Service (IRS) mengenai suatu masalah. Misalnya, kita dapat
bertanya apakah IRS akan mengizinkan ABC mengakui pendapatan pada titik ini;
atau, apakah lRS akan melarang hal itu? Dilema yang pertama dan yang paling jelas
dalam pendekatan ini adalah bahwa pendekatan ini mempersoalkan bagaimana IRS
sampai pada kesimpulan-nya.'Bila kita mengkaji asal mula teoreti a teoretis
akuntansi pajak, kita akan segera menemukan bahwa tujuan-tujuan akuntansi.
Akuntansi pajak sangat berbeda dengan tujuan pelaporan keuangan. IRS ridak
begitu tertarik pada pengukuran penghasil suatu perusahaan dibandingkan dengan
penetapan suatu dasar untuk keperluan pajak. Akibatnya, kesimpulan akuntansi
pajak tidak relevan untuk keperluan kita.
Namun, bukan berarti bahwa berbagai undang undang pajak penghasilan itu
tidak mempunyai dampak yang besar pada praktik praktik akuntansi di banyak
bidang. Undang-undang itu penting dalam mengangkat praktik akuntansi yang rata-
rata menjadi praktik yang standar yang dipakai perusahaan-perusahaan yang lebih
baik pada saat itu. Hal ini menciptakan suatu perbaikan dalam praktik akuntansi
umum dan dalam mempertahankan konsistensi. Selain itu, ketentuan mengenai
penyusutan yang dicakup dalam Excise Act 1909 dan dalam undang-undang
selanjutnya telah menyebabkan digunakannya metode penyusutan yang sistematis,
pencarian konsep-konsep penyusutan yang lebih baik, dan penggunan metode yang
lebih tepat untuk menghitung biaya penyusutan.
Di samping itu, persyaratan dalam Act 1918, yang mewajibkan persediaan
diperhitungkan dalam penentuan penghasilan, telah menyebabkan meluasnya
diskusi yang berkaitan dengan metode penilaian yang tepat. Diterimanya metode
harga pokok atau harga pasar, mana yang lebih rendah, dalam peraturan-peraturan
sebelumnya untuk menilai persediaan telah menyebabkan prosedur ini dipakai
secara luas dan mendorong diadakannya diskusi-diskusi mengenai ketepatan
konsep ini akhimya, seperti yang akan dipertihatkan oleh bagian berikut, kasus-
kasus pengadilan yang berbubungan dengan undang-undang pajak telah banyak
mempengaruhi perkembangan konsep-konsep akuntansi.
Pendekatan kedua terhadap akuntansi yang banyak dipakai para pendatang
baru untuk menganalisis situasi-situasi seperti kasus ABC adalah dengan
menyarankan untuk memperoleh pendapat hukum (legal) Tentu saja, seperti yang
dikatakan sebagian orang, suatu penjualan harus diakui bila hak milik legal
berpindah. Sayangnya, cara in tidak menyelesaikan masalah tersebut segampang
yang diharapkan orang karena biasanya hak berpindah bila persidangan yang
mengadili suatu kasus memutuskan bahwa hak memang sudah berpindah.
Contohnya adalah perkara ketika Peanzoil mengklaim bahwa Texaco merampas
Getty Oil dari mereka setclah penjualan legal antara Getty dan Pennzoil selesai.
Texaco menanggapi bahwa satu jabatan tangan saja tidak merupakan penjualan
yang sah atau, dengan kata lain, bukan merupakan perpindahan hak milik legal.
Sebagian besar pengamat kasus ini tampaknya sependapat dengan Texaco. Akan
tetapi, pengadilan Texas meneruskan persidangan untuk mencari keputusan bagi
Pennzoil. Akhimya, Texaco menyelesaikan perkara ini di luar pengadilan dengan
membayar $3 milyar. Benarkah telah terjadi penjualan? Argumen-argumen dari
kedua pendapat masih saling bertarung dalam kasus ini.

2
Financial Accounting Standard Board (FASB), dalam menetapkan suatu
Kerangka Dasar Konseptual untuk akuntansi, menyelidiki penggunaan hukum
untuk menetapkan prinsip-prinsip akuntansi. Mereka mencatat bahwa dalam
banyak situasi selalu ada masalah ekonomi selain masalah legal. "Para pengacara
dan hakim memandang konsep properti dan konsep-konsep yang terkait dengan
cara yang hampir sama dengan cara para akuntan dan pergusaha memandang aktiva,
dan mereka menghadapi kesulitan yang hampir sama dalam hal definisi." Bahwa
mereka tidak selalu sampai pada kesimpulan yang sama seringkali mencerminkan
fakta bahwa para pengacara itu biasanya tertarik pada penghasilan yang tersedia
untuk pajak atau penghasilan yang tersedia untuk dividen dan bukan pada
penghasilan dalam pengertian suatu pertambahan nilai atau suatu ukuran efisiensi
operasional. Jadi ringkasnya, walaupun undang-undang tentu saja memberikan
banyak contoh yang dapat me-rangsang pemikiran mengenai masalah-masalah
dalam teori akuntansi, undang jarang menjadi faktor yang menentukan.
Pendekatan etika, Pendekatan etika terhadap teori akuntansi menekankan
konsep-konsep keadilan, kebenaran, dan kewajaran (justice, truth, fairness) Yang
menarik, setiap konsep ini menemukan jalannya sendiri untuk sampai pada
Kerangka Dasar Konseptual yang diciptakan olch Financial Accounting Standard
Board. Pertimbangan seperti tidak adanya kesengajaan untuk memihak (bias) dan
kejujuran penyajian (representational faithfulness) dianggap sebagai karakteristik
yang perlu dalam sistem akuntansi yang andal. Netralitas, yang berarti bahwa
informasi tidak boleh dipoles agar mempengaruhi perilaku ke arah tertentu, adalah
sifat yang sangat penting dalam penetapan standar. Pertimbangan etika, dengan kata
lain, mempunyai pengaruh yang meresap di seluruh aspek akuntansi.
Dalam kasus khusus ini, kita dapat memulai dengan bertanya apakah
manajemen bersikap jujur kepada pemegang saham dengan mencatat transaksi-
transaksi tersebut pada titik ini. Atau, kita dapat menanyakan yang sebaliknya:
Apakah manajemen jujur jika tidak mengakui pendapatan pada titik ini? Kita juga
dapat bertanya apakah manajemen ABC mengatakan yang sebenarnya, walaupun
kebenaran dalam akuntansi sukar didefinisikan dan diterapkan.
Pendekatan ekonomi, Makroekonomi. _Pendekatan makroekonomi
mencoba menjelaskan pengaruh prosedur pelaporan alternatif pada pengukuran
ekonomi dan aktivitas ekonomi pada tingkatan yang lebih luas daripada perusahaan,
seperti industri atau perekonomian nasional. Mikroekonomi. Pendekatan
mikroekonomi terhadap tcori akuntansi mencoba menjelaskan pengaruh prosedur
pelaporan alternatif pada pengukuran ekonomi dan akivitas ekonomi pada tingkatan
perusahaan. Teori akuntansi modern, yang didasarkan pada mikroekonomi, olch
karenanya berfokus pada perusahaan sebagai satuan usaha ekonomi yang kegiatan
utamanya mempengaruhi perekonomian melalui operasi di pasar. Pandangan inilah
yang dianut oleh FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD BOARD dalam
Kerangka Dasar Konseptualnya. Pendekatan ini mengambil sebagai fundamennya
dasar pemikiran (premis) bahwa informasi keuangan memiliki konsekuensi
ekonomi yang tidak dapat diclakkan. Bagaimana persisnya bentuk yang diambil

3
konsekuensi-konsekuensi ini tidak selalu mudah untuk ditentukan dan
masihdiperdebatkan.
Akuntansi Sosial Korporasi. Pandangan mikroekonomi terhadap akuntansi
tidak mesti mencakup semua pengaruh perusahaan pada masyarakat. Biaya polusi
lingkungan, pengangguran, kondisi kerja yang tidak sehat, dan masalah-masalah
sosial lainnya biasanya tidak dilaporkan oleh perusahaan, kecuali sejauh biaya-
biaya itu ditanggung langsung olech perusahaan melalui pemajakan dan regulasi.
Akuntansi sosial korporasi mencoba membahas masalah-masalah ini.
Pendekatan Perilaku, Sebuah altecmatif selain pendekatan ekonomi adalah dengan
mengandalkan diri pada pandangan-pandangan psikologi dan sosiologi dalam
perkembangan teori akuntansi. Fokus dalam pendekatan ini adalah pada relevansi
informasi yang dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan perilaku
berbagai individu atau kelompok sebagai akibat dari disajikannya informasi
akuntansi. Dalam kasus ABC, masalahnya mungkin menyangkut apa dampak
pengakuan laba secara dini, serta pengungkapan kontroversi ini, pada keputusan
yang dibuat oleh para pemegang saham.
Pendekatan Struktural, Pendekatan klasik dalam akuntansi untuk
menyelesaikan masalah-masalah seperti yang ditimbulkan olch ABC dapat disebut
sebagai pendekatan yang "struktural" karena pendekatan itu memfokuskan pada
struktur sistem akuntansi itu sendiri. Sebagian besar dasar pemikiran dalam
pendekatan ini, khususnya pada tingkatan lokal, dilakukan dengan analogi.
Pendekatan ini mencoba untuk memperlakukan hal-hal yang serupa dengan cara
yang serupa. Pertimbangan mengenai titik mana yang paling tepat untuk mengakui
peristiwa tertentu biasanya di dasarkan pada saat yang dipilih untuk mencatat
peristiwa-peristiwa lain. Dengan kata lain, para akuntan mencoba untuk
mengklasifikasikan transaksi-transaksi yang serupa dengan cara yang serupa atau,
lebih formalnya, mengupayakan adanya konsistensi dalam mencatat dan
melaporkan transaksi. Hanya bila merela menghadapi transaksi yang tidak sesuai
dengan cetakan yang sudah ada saja mereka dipaksa untuk kembali ke prinsip-
prinsip yang lebih mendasar.
Mengklasifikasi Teori-Teori Akuntnsi
Teori sebagai Bahasa, Klasifikasi yang pertama bersandar pada ide bahwa
akuntansi adalah bahasa. Banyak yang menyebut akuntansi sebagai bahasa bisnis.
Para ahli teori menyatakan bahwa ada tiga pertanyaan yang harus diajukan
mengenai sebuah bahasa serta kata-kata dan frasa- frasa yang membentuk bahasa
itu:
1. Apa pengaruh kata-kata itu pada pendengar?
2. Apa arti, jika ada, yang dimiliki kata-kata itu?
3. Apakah kata-kata itu masuk aka!?
Jawaban terhadap setiap pertanyaan di atas membentuk bagian dalam ilmu bahasa.
Pragmatik adalah ilmu tentang pengaruh bahasa, semantik adalah ilmu tentang

4
makna bahasa; dan sintaksis adalah ilmu tentang logika atau tata bahasa. Baik
pendekatan perilaku maupun pendekatan ekonomi yang disinggung di atas terutama
bergaya pragmatik, sedangkan pendeckatan struktural terutama bersifat sintaktis.
Walaupun bisa dikatakan bahwa hampir semua riset akuntansi sekarang
ini orientasinya bersifat pragmatik, semantik dan sintaksis juga penting dalam teori
akuntansi. Semantik penting karena idealnya informasi keuangan memiliki
kandungan ekonomi atau fisik yang disepakati baik oleh pembuat maupun pemakai
nformasi itu. Sintaksis penting dalam akuntansi karena idealnya suatu bagian
informasi keuangan berhubungan secara logis dengan bagian lainnya.
Angka-angka dan klasifikasi akuntansi bervariasi dalam hal derajat
penafsiranyang dapat disimpulkan oleh pembaca laporan akuntansi. Misalnya, pos
kas dalam laporan kondisi keuangan cukup baik dipahami artinya sesuai dengan arti
yang dimaksudkan oleh para akuntan. Sebaliknya, klasifikasi beban yang
ditangguhkan tidak memiliki interpretasi yang spesifik terlepas dari proses
structural yang memunculkannya. Peran teori-teori yang menekankan semantik
adalah mencari cara-cara untuk memperbaiki penafsiran informasi akuntansi
dengan berdasarkan pada pengamatan dan pengalaman manusia. FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARD BOARD, khususnya, terus bekerja untuk
membersihkan neraca dari pos-pos yang tidak memiliki kandungan semantis. .
Walaupun FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD BOARD sudah
berusaha, dan walaupun sukar bagi para pendatang baru (dan masyarakat unum)
untuk menerima, banyak konsep akuntansi yang tetap tidak memiliki kandungan
semantis. Pertimbangkan kembali kasus ABC dan pertanyaan mengenai kapan
mereka scharusnya mengakui pendapatan. Sadarilah bahwa tidak ada lampu isyarat
yang berhenti menyala dalam dunia
Teori sebagai Pemikiran, Cara kedua untuk mengklasifikasikan bentuk
perdebatan teoretis adalah dengan menanyakan apakah argumentasi-argumentasi
itu mengalir dari hal-hal yang merupakan generalisasi menuju hal-hal yang spesifik
(pemikiran deduktif) atau apakah mengalir dari hal-hal yang spesifik menuju
generalisasi (pemikiran induktif. Dalam akuntansi, hasil generalisasi itu seringkali
diberi istilah postulat. Dari postulat-postulat ini, para akuntan berharap dapat
menyimpulkan prinsip-prinsip akuntansi yang akan menjadi dasar bagi penerapan
yang konknit atau prakits. Dengan metode deduktif, penerapan dan aturan-aturan
praktis disimpulkan dari postulat dan bukan dari mengamati praktik. Dengan
metode induktif, prinsip prinsip disimpulkan dari praktik terbaik yang sedang
berlaku.
Pemikiran Dedukit. Tujuan merupakan bagian yang penting dalam proses
deduktif, karena tyjuan yang berbeda mungkin memerlukan struktur yang sama
sekali berbeda dan menghasilkan prinsip yang berbeda, Misalnya, tujuan dasar
akuntansi pgjak berbeda dengan tujuan dasar akuntansi keuangan. Inilah salah sahu
alasan utama mengapa aturan-aturan untuk menentukan laba kena pajak berbeda
dalam banyak hal dengan praktik yang berlaku umum untuk menentukan laba
keuangan. Namun, kadang kadang, walaupun terdapat perbedaan dalam tujuan,

5
pertimbangan biaya-manfaat menuntut diadakannya kompromi Misalnya, mungkin
saja pemakai-pemakai individual mempunyai tujuan yang berlainan dalam pikiran
mereka ketika menggunakan data akuntansi.
Walaupun demikian, tampaknya tidak mungkin membuat seperangkat
prinsip yang sama sekali berpemikiran Induktif. Proses induksi terdiri atas
penarikan kesimpulan umum dari hal-hal yang spesifik. Argumentasi
induktifbiasanya dimulai dengan seperangkat contoh khusus, menyatakan bahwa
contoh-contoh ini mewakili suatu kesatuan yang lebih besar, dan menyimpulkan
suatu generalisasi tentang kesatuan itu. Biasanya, tetapi tidak selalu, hal-hal yang
spesifik itu didasarkan pada pengalaman-pengalaman praktis seperti hasil-hasil
cksperimen. IImu pengetahuan yang mengandalkan pengalaman diberi istilah
empiris. Ilmu pengetahuan yang ekspe. rimental bersifat empiris menurut
definisinya. Matematika secara inheren bersifat nonempiris. Teori akuntansi yang
mengumpulkan data keuangan untuk menarik kesimpulan dapat dianggap empiris.
Pendekatan struktural, sebaliknya, secara tipikal bersifat nonempiris.
Hanya karena para pengamat hanya mengamati data mentah saja tidak
berarti bahwa mereka tidak memerlukan postulat dan konsep awal tertentu. Dengan
memilih apa yang harus diamati saja mereka sudah mencerminkan ide yang
tertentuk sebelumnya mengenai apa yang mungkin relevan. Dengan membatasi diri
pada data keuangan sebuah perusahaan, misalny, mereka menark postulat tertentu
mengenai lingkungan akuntansi. Lebih jauh lagi; jika mercka membatasi diri hanya
mengamati transaksi keuangan, mungkin mereka hanya memastikan praktik yang
sudah ada. Olch karena itu, induksi dan deduksi benar-benar bersifat komplementer.
Hampir semua teori mencakup beberapa unsur dari pemikiran deduktif dan induktif.
Keunggulan pendekatan induktif adalah bahwa pendekatan ini tidak mesti
terbatas pada model atau struktur yang telah terbentuk sebelumnya. Para periset
bebas untuk melakukan pengamatan apapun yang mereka anggap relevan.
Kelemahan utama proses induktif adalah bahwa para pengamat cenderung
dipengaruhi oleh ide-ide di bawah sadar mengenai apa saja yang merupakan
hubungan yang relevan itu dan data apa saja yang harus diamati. Kelemahan lain
pendekatan induktif adalah bahwa, dalam akuntansi, data mentah kemungkinan
berbeda untuk setiap perusahaan. Hubungan-hubungan juga mungkin berbeda,
sehingga sukar untuk melakukan generalisasi.
Teori sebagai Panduan (Script), Baik teori induktif maupun deduktif dapat
bersifat deskriptif (positif) atau preskriptif(normatif). Teori-teori yang deskriptif
mencoba mengemukakan dan menjelaskan informasi keuangan apa yang disajikan
dan dikomunikasikan kepada para pemakai data akuntansi serta bagaimana
penyajian dan pengkomunikasiannya. Teori-teori yang normatif mencoba
menentukan data apa yang harus dikomunikasikan dan bagaimana data itu harus
disajikan; berarti, teori itu mencoba menjelaskan apa yang seharusnya dan bukan
apa yang sebenarnya disajikan.
Teori-teori induktif, menurut sifatnya, biasanya bersifat positif, tetapi ini
tidak berarti babwa teori deduktif karenanya bersifat normatif. Kita dapat memulai

6
dengan generalisasi tentang bagaimana dunia ini menurut pandangan kita dan dari
situ kita menarik deduksi-deduksi spesifik yang dimaksudkan untuk benar-benar
bersifat deskriptif.
Verifikasi Teori, Verifikasi dapat didefinisikan sebagai penetapan
akseptabilitas, atau kebenaran, suatu teori. Semua teori haruslah baik secara logika,
tetapi di luar itu sifat verifikasi akan tergantung pada sifat teori yang diverifikasi.
Teori-teori normative dinilai dengan cara yang satu; teori-teori positif dengan cara
yang lain.
Itu adalah kesimpulan yang sangat sah etapi kita benar-benar harus
menyadari bahwa keabsahan pemikiran kita sama sekali tidak tergantung pada arti
kata akiva. Kila dapat mengganti kata-kata yang tak berart tanpa mempenganuki
kcbenaran kesimpulannya. Misalnya, kita bisa saja hanya mengatakan bahwa jika
semua bzrs memiliki eechs, maka tidak mungkin bzr jika x tidak mempuayai echs
Banyak dasar pemikiran dalam akuntansi, khususnya dalam pendeketan struktural,
bersifat sintaktis. Mungkin saja pemikiran itu secara logika benar tetapi pemikiran
itu tidak mempunyai kandungan empiris.
Sebaliknya, teori-teori semantis merupakan teori-teori deskriptif yang
mempunyai kandungan empiris. Karcna teori-teori itu dimaksudkan untuk
menyatakan sesuatu tentang dunia nyata, kebenarannya tergantung pada
pengamatan. Misalnya, bahwa ada $56.23 dalam kas kecil hanya dapat diverifikasi
dengan pemeriksaan. Verifikasi teori-teori semantik dapat diperoleh melalui
penelitian riset yang menentukan apakah pemakai informasi akuntansi memahami
arti yang ingin disampaikan oleh penghasil informasi itu, dalam konteks teori yang
relevan.
Teori-teori pragmatikjuga merupakan teori- teori deskriptif dengan
kandungan empiris. Teori-tecori pragmatik menckankan kegunaan akuntansi bagi
para investor dan pihak-pihak lainnya. Verifikasi teori-teori itu tidak terlalu
tergantung pada kebenarannya melainkan pada nilai teori- teori itu bagi pemakai.
Dengan kata lain, kita tidak memverifikasi teoni akuntansi pragmatik itu sendiri,
melainkan kegunaannya. Hal ini, yang akan menjadijelas dalam bab-bab
selanjutnya, merupakan jalur yang dipilih oleh para ahli teori akuntansi modern.
Tcori-teori normatif, termasuk teori verifikasi itu sendiri, dinilai dari
kewajaran asumsi-asumsinya. Idealnya, asumsi-asumsi yang menjadi dasar suatu
teori normatif, dan dasar-dasar untuk menilai akseptabilitas asumsi-asumsi itu,
dinyatakan dengan jelas dalam teori itu/ Orang lain mungkin saja menolak
kesimpulan normatif itu dengan menolak untuk menerima asumsi-asumsinya, tetapi
dasar ketidaksepakatan itu sendiri terdefinisikan dengan baik.
Penggunaan ramalan sebagai kriteria utama untuk mengevaluasi teori akun-
tansi juga diperumit oleh fakta bahwa teori-teori akuntansi biasanya merupakan
campuran dari berbagai bentuk teorisasi. Oleh karena itu, konfirmasi teori-tcori
akuntansi terjadi pada beberapa tingkatan:

7
1. Asumsi-asumsi yang menyangkut dunia nyata harus diuji untuk menilai
kesesuaian antara pernyataan itu dan fenomena yang dapat diamati.
2. Saling hubungan pemyataan-pernyataan dalam teori harus diuji untuk
menilai konsistensi logisnya.
3. Jika ada premis yang didasarkan pada pertimbangan nilai, premis itu
harus diterima atau ditolak berdasarkan kesesuaiannya dengan
pertimbangan nilai orang itu sendiri.
Kesimpulannya yakni,
Teori akuntansi, seperti yang diuraikan dalam buku ini, memfokuskan pada
pe- rangkat prinsip-prinsip yang mendasari dan, agaknya, mendukung praktik
akuntansi: prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (generally accepted
accounting principles (GAAP) yang menjadi acuan pengujian para auditor setiap
kali mereka menandatangani pernyataan pendapat. Walaupun demikian, harus
dikatakan sekalian bahwa prinsip-prinsip akuntansi hanyalah salah satu kekuatan
yang membentuk praktik akuntansi. Politik, ekonomi, dan hukun adalah beberapa
di antara banyak kekuatan dahsyat yang menghadapi pertimbangan-pertimbangan
yang murni teoretis untuk membentuk praktik. Teoni akuntansi, selain
mengembangkan prinsip, juga berupaya untuk memahami kekuatan-kekuatan itu.
Jika semua hal itu dinyatakan kembali secara lebih formal, dan dengan
mengambil definisi teori sepenti yang tercanturn dalan kamus Webster, teori
akuntansi dapat didefinisikan sebagai seperangkat koheren prinsip-prinsip yang
hipotetis, konseptual, dan pragmatis, yang membentuk suatu kerangka acuan umum
untuk menyelidnk sifatakuntansi. " De finis ini sengaia dibuat luas agar mencakup
baik pandangan yang lebih tradisional mengenai teori sebagai kerangka acuan
umum untuk mengevaluasi dan mengembangkan prakik-praktik akuntansi yang
baik,maupun pandangan yang lebih moderm mengenai teori sebagai kerangka
acuan umum yang digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan praktik
akuntansi.
Keberatan pertama terhadap definisi ini adalah babwa, walaupun mungkin
diinginkan satu saja teori akuntansi yang sifatmya umum, akuntansi sebagai ilmu
pengetahuan masih berada dalam tahap yang tcrlalu primitif untuk perkembangan
semacam itu. Hal terbaik yang dapat dicapai dalam tahap perkembangan ini adalah
seperangkat teori (model) dan subtcori yang mungkin bersifat saling melengkapi
atau saling bersaing. Tetapi inipun mungkin berharga. Seperti yangpemah
dikatakan olch ahli sejarah berkebangsan Itali, Guglielmo Ferrero tcori, yang
memberi nilai dan signifikansi pada fakta-fakta, seringkali sangat bermanfaat,
sekalipun jika sebagian teori itu salah, karena teori itu menyoroti fenomena yang
belum pernah diamati siapapun, teori itu mendorong dilakukannya pemerksaan,
dari banyak sudut, atas fakta-fakta yang belum pernah diteliti siapapun sampai
sekarang ini, dan teori itu menumbuhkan dorongan untuk melakukan riset-riset
yang lebih Ekstensif dan lebih produktif.

8
Kebenaran pernyataan ini akan nyata jika kita memeriksa berbagai
pendekatan terhadap teori yang telah dikembangkan selama ini. Pertanyaan-
pertanyaan sederhana, seperti kapan harus mengakui penjualan, membentuk inti
teori akuntansi. Sejak awal mereka mempelajari ilmu ini, para mahasiswa akuntansi
telah bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan seperti ini dengan kata lain dengan
masalah-masalah teoretis. Akibatnya, sebagian besar mahasiswa akuntansi,
mungkin tanpa disadari, membawa banyak pengetahuan teoretis ke dalam kelas
teori. Teori akuntansi tidak menambah pengetahuan baru sebanyak pengetahuan
sistermatis yang sudah dimiliki pembaca.

Diperiksa dan disetujui oleh,

9
KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI, SEJARAH AKUNTANSI, PROFESI
DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI

Presentasi :
1. Devi
2. Fatimah
3. Widi
4. Firda
Moderator : Bela
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Hendriksen dan Van Breda (1992) mendefinisikan teori akuntansi sebagai
penalaran logis dalam bentuk seperangkat prinsip-prinsip yang luas yang
memberikan kerangka referensi umum untuk mengevaluasi praktek akuntansi dan
memberikan pedoman dalam mengembangkan praktik dan prosedur akuntansi yang
baru
Tujuan teori akuntansi adalah untuk memberikan seperangkat prinsip logis
yang saling berkaitan yang membentuk kerangka acuan umum bagi penilaian dan
pengembangan praktek akuntansi yang sehat Adanya kebutuhan untuk memenuhi
kriteria bebas nilai akan menggeser arah teori akuntansi dari upayanya untuk
menghasilkan prinsip dan praktik akuntansi baru yang lebih baik, menuju pada
pengujian validitas penjelasan suatu fenomena atau fakta akuntansi.

Pembagian Teori Akuntansi


Teori akuntansi dapat dikelompokkan dalam tiga tingkat utama, yaitu
1. Teori Sintaktis
Teori yang mencoba menerapkan praktek akuntansi yang sedang
berjalan dan meramalkan bagaimana akuntan harus bereaksi terhadap
situasi tertentu, atau bagaimana mereka akan melaporkan kejadian-
kejadian tertentu.

2. Teori Semantis / interpretasional


Teori yang berkonsentrasi pada hubungan antara gejala (objek atau
kejadian) dan istilah atau simbol yang menunjukannya.

3. Teori Pragmatik
Teori yang menekankan pengaruh laporan serta ikhtisar akuntansi
terhadap perilaku atau keputusan, mengukur dan menilai pengaruh

10
ekonomi, psikologis dan sosiologis dari prosedur akuntansi alternatif
dan media pelaporannya.
penjelasan dosen :
pertanyaan :
1. Aggia Dalam teori akuntansi, apakah saling berkesinambungan?
2. Sonya Mengukur dan menilai pengaruh ekonomi itu seperti apa?
3. Ahmad Contoh kejadian teori akuntansi Semantik?
4. Dani contoh situasi tertentu dalam meramalkan teori sintaksis?
5. Safira Bagaimana mengukur dan menilai dalam teori pragmatik?
6. Erina Tujuan dari ketiga teori tersebut?
jawab :
1. Saling berkesinambungan karna ada keterkaitan antara pengambilan
keputusan yang sesuai dengan kondisi yang terjadi di lapangan.
2. Yang menjadi tolak ukur adalah Gross National Product atau GNP dan
Gross Domestic Product atau GDP. GNP mempunyai fungsi mengukur
jumlah pengeluaran produksi perekonomian nasional oleh seluruh warga
negara tersebut. Jadi jumlah keuntungan yang dihitung dari pendapatan
yang dihasilkan oleh warga negara negara tersebut baik yang bekerja dalam
negeri maupun diluar negeri. Sedangkan GDP memiliki fungsi sebagai tolak
ukur laju pertumbuhan ekonomi yang berdasarkan pada jumlah keuntungan
atau pendapatan yang diperoleh dari dalam negara tersebut. Jadi yang
penting wilayah produksi tersebut masih dalam negara sehingga tidak
memisahkan antara warga asli negeri tersebut atau warga asing yang bekerja
disana yang terpenting masih di dalam negara tersebut.
3. Misalnya, laba akuntansi merupakan konsep buatan yang mencerminkan
kelebihan pendapatan atas beban sesudah menerapkan aturan tertentu untuk
mengukur pendapatan dan beban. Teori interpretasi memberikan
interpretasi yang berguna terhadap konsep buatan dan menilai prosedur
akuntansi alternatif berdasarkan interpretasi. Namun, konsep-konsep umum
sering tidak dapat diinterpretasikan dan diberi pengertian yang berbeda oleh
para peneliti yang berbeda. Misalnya, nilai tidak memiliki interpretasi
khusus. Current value (nilai saat ini/nilai berlaku) akan mempunyai
pengertian yang sama, sebelum menginterpretasikan kita harus melihat
subkonsepnya dahulu sehingga terdapat kesepakatan yang jelas mengenai
interpretasinya. Konsep nilai sekarang dari jasa yang akan datang, arus kas
yang didiskontokan (discounted cash flows), harga pasar berlaku (current
market prices), dan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable
value) semuanya merupakan subkonsep dari nilai berlaku (current value)
dan masing-masing dapat diberi aturan interpretasi khusus.
4. Teori-teori yang berhubungan dengan struktur akuntansi antara lain teori
praktek akuntansi tradisional (oleh Ijiri dan Sterling) yang disebut model
Ijiri, model ini menerangkan praktek akuntansi tradisional yang ditekankan
pada sistem biaya historis/ harga perolehan (historical cost system).
Diperlukan untuk memperoleh pandangan yang lebih luas tentang praktek

11
yang sedang berlangsung. Teori ini memungkinkan untuk dievaluasi secara
lebih tepat, juga memungkinkan pengevaluasian terhadap praktek-praktek
yang ada, yang tidak sesuai dengan teori tradisional. Teori yang
berhubungan dengan struktur akuntansi dapat diuji untuk melihat
konsistensi logis dalam teori itu, atau untuk melihat apakah teori-teori itu
bener-bener dapat meramalkan apa yang dikerjakan akuntan.
5. Teori ini mengukur dan menilai pengaruh ekonomik, psikologis, dan
sosiologis dari prosedur akuntansi alternative serta media pelaporannya dan
dilihat dari relevansi informasi yang diberikan kepada para pengambil
keputusan dan dilihat dari akibat penyajian informasi akuntansi serta
pengaruh laporan dari pihak eksternal tehadap manajemen dan pengaruh
feedback terhadap tindakan akuntan dan auditor.
6. Keterampilan mengerjakan sesuatu atau menerapkan suatu
konsep/pengetahuan yang memerlukan perasaan, intuisi, pengalaman,
bakat, dan pertimbangan (judgment). Keahlian dan pengalaman untuk
memilih perlakuan terbaik dalam rangka mencapai suatu tujuan

Rujukan penulis : teori akuntansi sintaktik tidak hanya mencakup mengenai


hubungan struktural antar elemen laporan keuangan, namun juga struktur pelaporan
keuangan yang terdiri atas manajemen, entitas pelaporan, pengguna laporan
keuangan, sistem akuntansi serta pedoman penyusunan laporan .
teori semantic berupaya menjawab apakah elemen laporan keuangan
representatif sehingga tidak disalah artikan oleh pengguna laporan keuangan. Dan
berfokus utamanya pada pendefinisian, identifikasi karakteristik, serta pengukuran
elemen laporan keuangan.
Teori pragmatic, berurusan dengan soal efektifitas komunikasi, atau apakah
informasi sampai ke pihak yang dituju dan diinterpretasi dengan tepat. Setelah itu
beralih pada masalah kebermanfaatan informasi, atau apakah pihak yang dituju
memakai informasi yang dimaksud sebagai dasar pengambilan keputusan. Dan
pada akhirnya kebermanfaatan informasi inilah kunci dari efektifitas pencapaian
tujuan pelaporan keuangan.

pendapat penulis :
Dalam pengembangan teori akuntansi selain pertimbangan kemampuan
untuk menjelaskan atau meramalkan, juga harus dipertimbangkan kesanggupan
teori tersebut untuk mengukur risiko, atau probabilitas prediksi untuk berfungsi
sebagai pernyataan yang tepat atas kejadian di masa depan

Sejarah Akuntansi
Sejarah Akuntansi, Akuntansi merupakan produk masa Renaisans Itali.
Kekuatan-kekuatan yang memperbaharui semangat manusia di Eropa adalah
kekuatan-kekuatan yang sama untuk menciptakan akuntansi.

12
Masa Renaisans, Tidak diketahui siapa yang menciptakan akuntansi ,
namun sistem tata buku berpasangan atau yang disebut double entry secara bertahap
mulai muncul selama abad ke-13 dan ke-14 di beberapa pusat perniagaan di Itali
bagian utara. Namun, dari temuan tulisan-tulisan kuno , kemungkinan double entry
telah digunakan bertahun-tahun sebelumnya. Seperti pada jaman Babilonia , Mesir
, Yunani, dan Romawi.
penjelasan dosen :-
pertanyaan :-
jawab :-
rujukan penulis :-
pendapat penulis :-

Landasan Double entry


Landasan Double Entry, Landasan Double Entry, Profesor Littleton dari
amerika Serikat berargumen bahwa tata buku berpasangan (double entry book
keeping) yang muncul di Itali sekitar abad ke-13 kemungkinan diakibatkan adanya
beberapa kondisi yang menunjang pada saat itu yang tidak atau belum ada pada
masa sebelumnya, yang disebutnya sebagai Antecedent.
Antecedent yang dimaksud menjadi sesuatu yang klasik, maka Littleton
menyatakan harus adanya material . Material yang dimaksud bisa berupa
kepemilikan pribadi,modal,perdagangan dan kredit.
Terdapat beberapa kekuatan-kekuatan pada abad ke-13 yang mendorong timbulnya
tata buku berpasangan.
❖ Semangat Kapitalisme
❖ Kejadian-Kejadian Ekonomi Politik
❖ Inovasi teknologi
❖ Tulisan dan Aritmatika
❖ Uang
penjelasan dosen :-
pertanyaan
1. Sonya, Kondisi yang menunjang pada saat itu bagaimana?
2. Violita Apa keunggulan dari Double entry book keeping?
jawab :
1. Menurut Mattessich (1987), sistem pencatatan dengan menggunakan
double entry sudah ada sebelum Lucas Pacioli menemukannya. Lucas

13
Pacioli sendiri bahkan dalam bukunya mencatat bahwa apa yang
ditulisnya tentang sistem pencatatan double entry adalah berdasarkan pada
metode yang telah digunakan di Vanice, Italia (yang sudah sejak lama ada
dan berkembang). Ia mengakui bahwa dirinya hanya menuliskan sebuah
metode pencatatan pembukuan yang telah ada sejak ratusan tahun
sebelumnya, dan sudah digunakan secara umum oleh para pedagang pada
masa itu. Lucas Pacioli juga menyatakan bahwa bukan dirinyalah yang
menemukan sistem pencatatan atau pembukuan berganda tersebut.
Littleton (1961) menyebutkan bahwa seluruh karakteristik dari
sistem pencatatan double entry telah dikembangkan dari seratus tahun
sebelum buku Lucas Pacioli muncul. Versi lamanya, Peragallo,
menyebutkan bahwa orang pertama yang menulis tentang sistem
pencatatan double entry adalah Benedetto Cortrugly, dengan bukunya
yang berjudul Della Mercatua e del Mercante Perfetto, yang selesai ditulis
pada tahun 1458 (tiga puluh enam tahun sebelum buku Lucas Pacioli
muncul) dan diterbitkan pada tahun 1573.
Ada juga pihak yang beranggapan bahwa bahan-bahan mengenai sistem
pencatatan double entry sesungguhnya telah ditemukan di Florence
(Italia) pada tahun 1211, yaitu 283 tahun sebelum terbitnya buku Lucas
Pacioli. Sejak tahun itu, berkembanglah sistem pembukuan di Italia.
2. Perhitungannya akurat dan menujukkan semua saldo akun, Posisi
keuangan perusahaan dapat diakses/ dilihat dengan cepat, Tidak akan
terjadi kesalahan pencatatan kecuali human error
rujukan penulis :-
pendapat penulis :-

Luca Pacioli

Bukti Sejarah menunjukkan tata buku berpasangan telah diopraktikkan di


Florence pada akhir abad ke-13. Namun demikian , Luca Pacioli merupakan orang
yang pertama mengenalkan sistem pembukuan berpasangan lewat bukunya yang
berjudul : “Summa de aritmatica geometria, proportiono et proportionalita”.
Buku tersebut mengatakan bahwa semua pencatatan harus dilakukan secara
berpasangan yang artinya bahwa jika anda menjadi debitur seseorang, maka anda
harus menjadi kreditur orang lainnya. Buku tersebut ditulis oleh Luca Pacioli , yang
saat ini kita kenal sebagai Bapak Akuntansi.

Profesi Akuntansi
Pengertian profesi adalah;

14
• pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap
pengetahuan khusus
• Seseorang yang memiliki profesi tertentu disebut profesional.
• Dimulainya revolusi industri, para spesialis akuntansi mulai menampakkan
diri.
Penjelasan dosen :-
Pertanyaan :-
Jawab :-
Rujukan penulis :-
Pendapat penulis :-

Perkembangan Akuntansi
Perkembangan akuntansi
• Tahun 1887, profesi akuntan di Amerika membentuk American Association
of Public Accountans, cikal bakal American Institute of Certified Public
Accountants modern.
• Tahun 1896, di New York melakukan pengakuan legal pertama atas anggota
ikatan-ikatan akuntan.
• Tahun 1917, AAPA melakukan reorganisasi menjadi The American
Institute of Accountants.
• Tahun 1957 AIA menambahkan istilah “certified”, menjadi The American
Institute of Certified Public Accountants (AICPA).
• Tahun 1919, dibentuk NAA untuk mewakili kepentingan para akuntan
manajemen.
• Tahun 1916, dibentuk American Association of University Instructor in
Accounting dan mengganti nama menjadi American Association of
Accountants tahun 1935.
penjelasan dosen :-
pertanyaan :-
jawab :-
rujukan penulis :
Sejarah lahirnya praktik Akuntansi dalam kehidupan manusia,

15
Praktik pencatatan akuntansi. Yang berhubungan dengan bisnis,dimulai
sejak adanya kejadian transaksi bisnis, bahkan sejak adanya kehidupan sosial
ekonomi manusia. Hal ini terbukti dari berbagai penemuan penemuan seperti
dikemukakan ernest stevelinck dlm artikel accounting in ancient times (the
accounting historians journal volume 12 no. 1 (1985)
Sejarah perkembangan Teori Akuntansi, 3600 sebelum masehi, Zaman
yunani dan romawi kuno teori akuntansi telah dilakukan ,suatu contoh yaitu
penilaian tentang asset yaitu tembok dengan cara menghitung membebankan
seperdelapan dari biaya yang dikeluarkan setiap tahun selama tembok tersebut
masih berdiri.
Abad ke 11 dan 13, Timbulnya Pusat Pusat Perdagangan Di Kota Italia saat
Perang Salib Dibutuhkan Kapal Dan Perlengkapan Sekembali Dari Timur Tengah
Membawa Barang Dagangan lalu Timbul Adanya Partnership selanjutnya muncul
Konsep Hak Milik Pribadi ,Perkembangan Perkreditan,akumulasi Modal ,Entity
Dan Profit.
Abad ke 14, Abad Ini Muncul Metode Yang Dipakai Oleh Para Pedagang
Abad Pertengahan Di Italia Pada Th 1340 Yaitu Metode Double Entry
Bookkeeping Yang Kemudian Dikembangkan Oleh Luca Pacioli, tersirat Bisnis
Entity, transaksi Dihitung Dengan Mata Uang , Ditekannkan Perkiraan Expenses
Dan Entity.
Pada abad ke 16, pada abad ini tata buku berpasangan mulai ditulis dan
dikembangkan dalam beberapa bahasa pertama kali dalam bahasa belanda ,inggris
dan italia. dalam abad tersebut teory akuntansi berkembang pesat di italia yang
dituangkan dalam beberapa konsep teori akuntansi.
Selnjutnya, pada abad ke 17 dan 18 Metode Berpasangan Tersebar
Keseluruh Negara Di Eropa.,Perhitungan Rugi Laba Dibuat Setiap Pereode Tidak
Setiap Joint Usaha Selesai, Personifikasi ( Perkiraan Dalam Laporan Keuangan
Berediri Sendiri Tidak Tergantung Satu Dengan Yang Lainnya. Kelanjutannya
Adalah Metode Carhge And Discharge Sebagai Penjabaran Dari Pemakaiian Debit
Dan Kredit.
Pada abad ke 19 dan 20, Perkembangan pada abad ke 19 dan 20 ini adalah
ditandai dengan pengaruh pengaruh penting, Revolusi industri yang membawa
pengaruh terhadap akuntansi beaya dan akuntansi penyusutan, Perkembangan
dalam pembangunan jalan jalan kereta api mempunyai pengaruh terhadap akuntansi
penyusutan dan keseragaman dalam industri kereta api, Peraturan dibidang
perpajakan, Berkembang pesat perserohan terbatas.
Ciri- ciri perkembangan adalah,
- Munculnya metode cost accounting dan diterapkan konsep
depreciation .

16
- Pengaruh pajak pendapatan dalam akuntansi sangat besar dalam (
undang undang pajak sangat dipengaruhi standard praktek
akuntansi )
- Berkembangnya dan meningkatnya mutu laporan akuntansi dengan
mempertahannya konsistensi ,seperti ,perhitungan depreciation
,mencantumkan inventory metode cost or market which ever s lower
,seperti konsep bagi penilaian saham
- Perusahaan sebagai perseroan terbatas mempengaruhi secara
langsung teori akuntansi.
Lalu, perkembangan terakhir, Munculnya dan berdirinya panitia panitia
khusus misalnya th 1938 berdiri Committe On Accounting Prosedure, sedangkan
sebelumnya th 33 s/d 36 adalah Spesial Committe On Development Of Accounting
Principle yang bersifat memecahkan problem problem accounting.
Tahun 1959 AICPA mendirikan accounting principle board yang didorong
oleh munculnya skandal keuangan dan membatasi campur tangan pemerintah
dalam profesi akuntansi.
Ada tiga kelemahan apb untuk kemudian mendorong didirikannya
Financial Accounting Standard Board (financial accounting standard board),
Terjadi perubahan pesat merger aquisitionsyang mendorong conglomerte sehingga
muncul earning per share ,dan para perusahaan memilih beberapa alternatif teknik
akuntansi untuk melaporkannearning per share, Munculnya banyak kecurangan
dalam yang akuntan publiknya memberikan un qualifified opinion, Ketidak
mampuan apb untuk menciptakan aturan dasar sebagai pedoman accounting
principle, FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD BOARD aktif dalam
pengembangam prinsip prinsip akuntansi .
Pereodisasi abad ke 20, Pereode laizzez faire akutan bebas menggunakan
akal pikirannya untuk menentukan praktek akuntansi yang paling tepat dalam kasus
yang dihadapi.Zaman dimana ada rekomendasi apa yang dianggap” best practice
dapat dilihat kegiatan dari commite accounting prosedure., Zaman dimana
rekomendasi dibuat untuk memperbaiki praktek dan prosedure yang ada tanpa
memperhatikan praktek tersebut dianut apa tidak ,zaman accounting prinsiples
board, Zaman dimana ditetapkan praktek yang menjadi keharusan ( authoriitative
practice ) untuk diikuti bisa dilangar apabila dapat dipertangannkan kebenaran nya
dan didiclouse dalam laporan jamannya Financial Accounting Standard Board.
Sejarah perkembangan Akuntansi, Pencatatan telah ada pada peradaban
kaldea –babilonia,asiria ,samaria yang merupakan pembentuk sistem pemerintahan
pertama didunia, Peradaban mesir ,dimana para penulis membentuk poros
berputarnya seluruh mesin keuangan departemen ,peradaban china dengan
akuntansi pemerintahan dijaman dinasti chao 1122-256 bc ,peradaban yunani th256
bc . Berbagai faktor diantaranya sistem penulisan pengenalan angka arab dan
desimal,penyebaran pengetahuan aljabar, Munculnya pembukuan berpasangan
yang dikenalkan oleh luca pacioli pada tahun 1494 dia mempublikasikan buku

17
Summa De Arithmetica Proportion Et Proportionalita yang menggambarkan
pembukuan berpasangan .
Pendapat penulis :

Perkembangan Akuntansi di Indonesia

Sedangkan perkembangan Akuntansi di Indonesia


• Tahun 1747, praktik baru diketahui pertama kali saat Amphioen Societeit
melakukan pembukuan.
• Tahun 1973, terbentuk panitia penghimpunan bahan-bahan dan struktur
GAAP dan GAAS. Selain itu, dibentuk komite prinsip akuntansi Indonesia
(komite PAI) yang bertugas menyusun standar keuangan.
• Tahun 1974 : Indonesia mengikuti standar akuntansi Amerika yang dibuat
oleh IAI yang disebut dengan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).
• Tahun 1984 : PAI ditetapkan menjadi standar akuntansi Indonesia .
• Akhir tahun 1984 : PAI mengikuti standar yang bersumber dari IASC
(International Accounting Standart Committee).
• Tahun 1994 : PAI sudah Committed mengikuti IASC/IFRS
• Tahun 2008 : SAK mengacu kepada IFRS
• Tahun 2012 : IFRS mulai diresmikan dan diterapkan
Penjelasan dosen : -
Pertanyaan :-
Jawab :-
Rujukan penulis :
Zaman Penjajahan Belanda, Pada zaman penjajahan belanda, perussahaan-
perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan
tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan.
Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan.
Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperenalkan
di Indonesa. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari
sistem Eropa (Kontinental) Ke sistem Amerika (Anglo-Saxon)
Zaman Penjajahan Jepang, Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia
sangat kekurangan tenaga dibidang akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan
dijabatan keuangan yang 90% di egang oleh bangsa Belanda, menjadi ksong.
Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kursus-kursus untuk

18
mengisi kekosongan jabatan tersebut dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada
tahun1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr.
Abutari.
Pada waktu Indonesia merdeka, hanya ada satu orang akuntan pribumi yaitu
Prof. Dr. Abutari
Profesi akuntan sendiri di Indonesia mulai berkembang dengan pesat sejak
dikeluarkannya Undang-Undang penanaman Modal Asing tahun 1967 dan
Undang-Undang Dalam Negeri tahun 1968. Karena banyaknya perkembangan
akuntansi sehingga terbentuk Perkumpulan Akuntan Indonesia yang saat
sekarang disebut Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan bahwa Ikatan
merupakan wadah organisasi profesi akuntansi di indonesia, berdiri di Jakarta
pada tanggal 23 Desember 1957.

Perkembangan pembukuan berpasangan, pada abad ke 16 metode tersebut


berkembang luas di eropa menjadi mode yang memeiliki karakteristik model
pembukuan berpasangan sampai dengan saat ini.
Tahap perkembangan sebagai berikut :
- Sekitar abad 16 sedikit perubahan dibuat dalam tehnik pembukuan yaitu
adanya pengenalan jurnal khusus untuk mencatan tipe tipe transaksi yang
berbeda.
- Evolusi praktek laporan keuangan pereodik terjadi pada abad 16 dan
tujuhbelas,personifikasi akun dan transaksi sebagai upaya untuk membuat
aturan debit dan kredit menjadi lebih masuk akal
- Penerapan sistem berpasangan diperluas dengan tipe orgasnisasi yang lain
- Periode laizzez faire akutan bebas menggunakan akal pikirannya untuk
menentukan praktek akuntansi yang paling tepat dalam kasus yang
dihadapi.
- Zaman dimana ada rekomendasi apa yang dianggap” best practice dapat
dilihat kegiatan dari commite accounting prosedure.
- Zaman dimana rekomendasi dibuat untuk memperbaiki praktek dan
prosedure yang ada tanpa memperhatikan praktek tersebut dianut apa tidak
,zaman accounting prinsiples board.
- Zaman dimana ditetapkan praktek yang menjadi keharusan ( authoriitative
practice ) untuk diikuti bisa dilangar apabila dapat dipertangannkan
kebenaran nya dan didiclouse dalam laporan jamannya Financial
Accounting Standard Board.

Ada 7 faktor lahirnya pembukuan yang sistimatik ketujuh faktor tersebut adalah :
1. Seni menulis
2. Aritmetika
3. Kekayaan pribadi

19
4. Uang
5. Kedit
6. Perniagaan
7. Modal
pendapat penulis :
Kesimpulannya, Orang yang pertama kali menulis tentang double entry
bookkepping system adalah Luca pacioli pada 1949, sedangkan di indonesia
akuntansi di terapkan tahun 1642 tetapi di temukan pembukuan amphion society
tahun 1747 di Jakarta.
Diperiksa dan disetujui oleh,

20
PENGARUH TEORI REGULASI TERHADAP TEORI AKUNTANSI
REGULASI PELAPORAN KEUANGAN
Presentasi :
Anastasia
Nada Zahra
Irma Nurhaniza
Nopiyani
Moderator :
Kinka
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Rangkuman Slide ke 1
Sifat- Sifat Standar Akuntansi
Standar akuntansi mendominasi pekerjaan akuntan. Standar-standar ini
terus menerus diubah, dihapus dan/atau ditambah. Standar ini menyiapkan akuntan
dengan aturan-aturan praktis dan mudah untuk melaksanakan pekerjaan nya dan
diterima sebagai aturan yang tegas, didukung dengan sanksi-sanksi jika lalai
mematuhi nya.
Penjelasan dosen : factor yang mendorong suatu standar dirubah, jika tidak ada
penyebab tidak mungkin dirubah, dasar yang mendorong standar dirubah ? contoh
dunia bisnis sudah online, sudah ada standarnya ? pelaporan perusahaan online ?
belum, maka perlu ditinjau dari kondisi perekonomian terkini. Mungkin
kedepannya aka nada standar mengenai pelaporan keuangan perusahaan online.
Apakah ada hubungan revisi undang undang KPK dengan akuntansi dan audit?
Pemeriksaan berupa evidence alias bukti terhadap suatu laporan keuangan. Standar
dilakukan untuk mendapatkan tujuan audit keyakinan bahwa laporan keuangan
sudah sesuai. Maka diperlukan pembuktian evidence serta konfirmasi. Tidak saja
piutang yang butuh konfirmasi, juga bukti audit. Tersangka koruptor dapat disebut
koruptor apabila terdapat 2 bukti, yakni bukti fisik serta terdapat saksi. Serta
ditinjalingkungan dari standar itu diterapkan seperti apa.
Rangkuman Slide ke 2
Tujuan Penyusunan Standar Akuntansi
● Pendekatan penyajian kebenaran
● Pendekatan konsekuensi ekonomik
Penjelasan dosen : penyajian yang benar itu didasarkan oleh fakta serta bukti
yang ada, konsekuensi ekonomi adalah evolusi.
Pertanyaan :

21
Jawab :
Rujukan penulis : Teori Pembuatan Peraturan, Meskipun pada faktanya
peraturan dibuat untuk menjaga kepentingan umum pengguna, tujuan ini tidak bisa
dicapai karena dalam proses pembuatannya, pembuat peraturan mendominasi
peraturan tersebut karena dibuat dari beberapa sudut pandang entitas yang paling
banyak mempengaruhi legistif.
Asumsi I : masyarakat mempengaruhi peraturan yang mempengaruhi kemakmuran
mereka.
Asumsi II : bahwa pemerintah tidak independen dalam proses pembuatan
peraturan maka dari itu kelompok berkepentingan melawan kendali pemerintah dari
kekuatan koersif pemerintah untuk mencapai distribusi kesejahteraan yang mereka
inginkan.
Alasan utama pada teori ini berfokus pada fakta bahwa keputusan penetapan
peraturan biasanya cenderung mempengaruhi peraturan berbagai industri. Masukan
bagi teori ini : profesional bidang akuntansi atau sektor perusahaan akan mencari
kendali sebanyak mungkin pada semua susunan standard akuntansi yang mengatur
pelaporan yang dilakukan oleh anggotanya.
Alasan ekonomi utama pada awal mula adanya intervensi dari pemerintah
pada operasi pasar untuk kepentingan publik adalah adanya kemungkinan
kegagalan pasar (market failure). Dalam kerangka teori ini, peraturan ditujukkan
kepada badan legislatif (pembuat undang-undang) untuk melindungi kepentingan
konsumen dengan cara melakukan peningkatan keamanan penyelenggaraan
ekonomi, dibandingkan dengan situasi yang tidak diregulasi.
Kegagalan pasar berpotensi terjadi ketika ada sebuah kegagalan dari beberapa
kondisi yang dibutuhkan agar pasar berjalan secara kompetitif. Contoh potential
failure:
● Kurangnya kompetisi (monopoli, oligopoli)
● Adanya hambatan untuk masuk ke pasar
● Asimetri informasi antara pembeli dan penjual atau sinyal pasar tertentu
(misal reputasi penjual)
● Sifat alami publik atas suatu produk (seperti informasi keuangan), dimana
ketersediaan suatu produk untuk suatu individu membuat produk tersebut
tidak berharga lagi untuk individu yang lain.
Teori kepentingan publik didasari pada asumsi bahwa pasar ekonomi
merupakan subjek dari beberapa pasar tidak sempurna atau kegagalan transaksi,
yaitu, jika tetap dibiarkan, akan mengakibatkan inefisiensi dan ketidakpatutan
outcome. Ini juga berdasarkan asumsi berikut:
Kepentingan dari konsumen diterjemahkan dalam tindakan legislatif lewat operasi
dari marketplace internal.

22
Teori ini menyatakan bahwa walaupun alasan awal dari regulasi adalah untuk
melindungi kepentingan publik, tujuan ini tidak akan tercapai karena pada proses
regulasi, si pembuat aturan/pengatur akan kemudian mendominasi yang diatur.
Capture theory mengasumsikan, pertama, bahwa semua anggota dalam masyarakat
sosial itu rasional secara ekonomi, sehingga, tiap orang akan mengejar
kepentingannya sendiri di mana keuntungan pribadi marginal, dengan cara
mempengaruhi regulator agar sama dengan cost pribadi marginal yang dikeluarkan.
Capture (pasar) akan terbentuk dalam empat situasi berikut, jika entitas yang
diregulasi:
Mengatur regulator dan agen regulator (regulatory agency).
Berhasil menyelaraskan aktivitas pembuat undang-undang dengan aktivitas
mereka, sehingga kepentingan pribadi mereka tercapai.
Memastikan tidak adanya pelaksanaan (mediocre performance).
Dalam interaksinya berhasil melakukan mutually shared perspective, sehingga
ketentuan yang mereka cari bisa didapatkan.

Rangkuman slide ke 3
Lembaga-lembaga yang Bersangktan dengan Standar Akuntansi
● Kantor Akuntan Individu dan Publik
● American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)
● The American Accounting Association (AAA)
● The Financial Accounting Standards Board (FASB)
● The Securities and Exchange Comission (SEC)
● Organisasi Profesional Lainnya
● Pemakai Laporan Keuangan
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :
Rangkuman slide ke 4
Siapa yang seharusnya menetapkan standar akuntansi
● Teori-teori regulasi
● Pendekatan pasar bebas
● Regulasi standar akuntansi oleh sector swasta
● Regulasi standar akuntansi oleh sektor public

23
Penjelasan dosen : regulasi, internasional, nasional, provinsi, Kota
/Kabupaten
Regulasi itu turunan dari SOP
Contoh SOP pembuatan Laporan Penelitian : PP no 49
Kebijakan akuntansi – perlakuan akuntansi yang baru
Definisi ditinjau berdasarkan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis berupa
SOP.
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :
Rangkuman Slide ke 5
Pasar Diregulasi
● Kegagalan pasar
Ada beberapa argumen yang menyokong regulasi karena kegagalan
pasar. Argumen-argumen tersebut memberi perhatian pada perusahaan sebagai
pemasok monopoli dari informasi, kegagalan dari pelaporan keuangan
mengantisipasi kecurangan dan kebangkrutan dan barang publik adalah sifat
dasar informasi akuntansi dan pelaporan keuangan.
● Perusahaan sebagai sebuah pemasok monopoli informasi
Satu argumen adalah kegagalan pasar terjadi karena perusahaan
memonopoli pasokan informasi tentang dirinya. Situasi ini menciptakan
peluang untuk membatasi produksi informasi dan penentuan harga secara
monopoli, jika pasar tidak diregulasi. Sejak perusahaan memonopoli, ia akan
memperoleh skala ekonomis dalam produksi dari informasi spesifik
perusahaan.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
1. Kenapa bisa terjadi kegagalan dari pelaporan keuangan mengantisipasi
kecurangan dan kebangkrutan dan barang publik adalah sifat dasar
informasi akuntansi dan pelaporan keuangan
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :

24
Rangkuman Slide ke 6
Membandingkan Pasar Diregulasi dan pasar non- regulasi

Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :

Rangkuman slide ke 7
Proses Regulasi

Regulasi pada dasarnya adalah sebuah aktivitas politik. Ia tidak


dimaksudkan sebagai kecaman atau mengejutkan karena regulasi menjalankan
kepentingan publik. Bagaimanapun, tidak jelas secara persis apakah pengertian dari
kepentingan publik. Karena kesejahteraan tidak dapat diukur (the Impossible
Theorem), tidak ada kriteria untuk menentukan apakah kebijakan yang akan
memaksimalkan kepentingan publik.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :

Rangkuman slide ke 8

25
Perilaku regulasi
Capture theory berpendapat bahwa kelompok yang diatur akhirnya
mendatangi proses hukum untuk mendukung kepentingannya sendiri. Hasilnya
bahwa proses regulasi dipertimbangkan untuk menangkap pendapat tsb. Life cycle
theory berpendapat bahwa proses regulasi berjalan melalui beberapa tahap yang
berbeda. Dimulai untuk kepentingan umum, tetapi kemudian menjadi instrument
untuk melindungi kelompok yg diatur. Capture theory dan life-cycle theory telah
diterapkan dalam regulasi akuntansi.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis : Profesi akuntansi perlu untuk melegitimasi standar
akuntansi yang hanya dapat dicapai oleh standar yang memiliki kekuatan hukum.
Bagaimanapun profesi akuntansi memiliki kepentingan ekonomis dalam menguasai
proses penyusunan standar akuntansi. Pendapat Walker menggambarkan bahwa
profesi akuntansi sebagai kelompok elit yang tidak bertanggungjawab atas
kepentingan publik, yang mencari dan mencapai pengendalian proses penyusunan
standar akuntansi untuk keuntungan sendiri, dan yang hanya dapat didesak oleh
ketakutan terhadap campur tangan negara.
Teori kepentingan privat menyediakan pendekatan lain untuk memahami
perilaku dari pihak yang memiliki dorongan untuk mempengaruhi regulasi
(pengaturan) pelaporan keuangan terdapat beberapa batasan. Tinjauan sistematis
terhadap fungsi dan organisasi badan mengindikasikan bahwa badan tersebut
dependen dan mudah mempengaruhi profesi akuntansi dalam persiapan dan
peninjauan standar akuntansi.
Regulasi akuntansi tidak mampu menyediakan solusi yang optimal atas
permasalahan pada pelaporan keuangan, Tidak adanya keterbandingan atas regulasi
menyebabkan sulitnya memperoleh manfaat dari regulasi, Regulasi seringkali
menyebabkan informasi akuntansi overproduce sehingga dapat dimanfaatkan oleh
orang yang tidak berkepentingan (free riders). Kesimpulan konsekuensi negatif dari
regulasi akuntansi adalah Kelebihan alokasi sumber daya sosial atas produksi
informasi akuntansi Transfer kesejahteraan dari non pengguna ke pengguna
informasi akuntansi. Accounting policy (kebijakan ekonomi) bukan hanya masalah
tentang efisiensi atau optimalisasi ekonomi, tapi jug amempengaruhi laba dan
kekayaan distribusi.
Pada tahun 1970 FASB memulai studi untuk membantu menilai dampak
ekonomi standar pada perusahaan. namun studi ini hanya difokuskan terutama pada
perusahaan, pemegang saham dan analis keuangan. Bagian lain seperti kreditur,
konsumen, karyawan dan pemerintah tidak dijadikan factor dalam menghitung
‘biaya-manfaat’ regulasi pelaporan keuangan, akibatnya hasilnya tidak
mengejutkan dan pertanyaan besar kemampuan perusahaan dalam tanggung jawab

26
social tidak ditanggapi secara serius. FASB hanya mempertimbangkan biaya dalam
pengertian yang sempit yaitu, biaya produsen dan manfaat dalam istilah kebutuhan
informasi di pasar saham. Akibatnya, perusahaan kecil berargumen aturan hanya
untuk perusahaan besar.
Pada awalnya pelaporan keuangan merupakan aktivitas yang diatur dan
mungkin akan terus seperti itu. Ini sangat bermanfaat untuk mengevaluasi argumen
antara yang pro dan kontra regulasi. Evaluasi tersebut akan membantu kita untuk
memahami sifat dasar regulasi akuntansi dan konsekuensi yang muncul darinya.
PASAR NON-REGULASI UNTUK INFORMASI AKUNTANSI
Beberapa argumen yang berbeda mendukung kasus pasar tanpa regulasi.
Argumen semuanya berhubungan dengan insentif untuk perusahaan yang
melaporkan informasi tentang dirinya pada pemilik dan pasar modal secara umum.
Argumentasi yang mendukung non-regulasi pasar lebih luas pada dasarnya adalah
teori deduktif.
Teori agensi ilmu ekonomi memprediksikan dan menjelaskan perilaku
bagian yang terlibat dalam sebuah perusahaan. Secara hukum seorang agen adalah
seseorang yang bekerja untuk kepentingan orang lain. Teori agensi ilmu ekonomi
dibangun di atas konsep legal dari agensi. Teori agensi memandang perusahaan
sebagai sebuah persimpangan hubungan keagenan dan mencoba memahami
perilaku organisasi dengan menguji bagaimana bagian-bagian pada hubungan
keagenan dalam perusahaan memaksimalkan manfaat untuk masing-masing.
Teori agensi memberi sebuah framework untuk menganalisa insentif
pelaporan keuangan antara manajer dan pemilik. ‘Teori sinyal’ menjelaskan
mengapa perusahaan memiliki insentif bagi pelaporan secara sukarela pada pasar
modal meskipun tidak ada keharusan persyaratan untuk melaporkan, firma saling
bersaing agar jarang mendapat resiko modal dan dengan kesukarelaan
pengungkapan sangat diperlukan untuk bersaingan dengan sukses pada pasar untuk
modal resiko.
Presumsi bahwa setiap orang yang dengan sungguh-sungguh menginginkan
informasi tentang sebuah perusahaan akan dapat memperolehnya. Beberapa bagian
dengan sendirinya akan membuat kontrak untuk informasi dengan perusahaan , atau
dengan pemilk atau secara tidak langsung melalui perantara informasi, seperti
analis saham.
Standar setting dilakukan oleh dewan standar akuntansi keuangan. Ada
banyak pembenaran terakit adanya standar akuntansi yg diterbitkan oleh dsak.
Justifikasinya dalam bentuk kodifikasi, melalui pendekatan pragmatis untuk
meningkatkan standar akuntansi. Jadi standar settingnya bias dibenarkan karna
standar akuntansinya akan diperbaiki terus menerus yg disebut codificational
justification.
Dalam situasi demokratis Perbedaan pendapat bisa terjadi. Perbedaan
pendapat disampaikan dan akan dipilih pendapat yang baik, ini yang disebut terus

27
menerus dalam kodifikasi. Jadi standar akuntansi tidak terbit sekali langsung bagus,
namun standar itu akan dipakai, ada masuka, ada perubahan, revisi peningkatan
terus menerus yg disebut evolusi justifikasi kodifikasi.
Pendapat penulis : Diperiksa
dan disetujui oleh,

28
BAGIAN IV

RERANGKA KONSEPTUAL
Presenter :
Tecla
Khairahmi
Astri
Moderator :Jujun Kurniawan
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Rangkuman slide ke-1
Kerangka konseptual dapat dipandang sebagai teori akuntansi yang terstruktur
(belkaoui, 1993), karena struktur kerangka konseptual sama dengan struktur teori
akuntansi yang didasarkan pada proses penalaran logis. yang dapat digambarkan
dalam bentuk hierarki yang memiliki beberapa tingkatan yaitu:
1. Pada tingkatan teori tertinggi
2. Pada tingkatan selanjutnya
3. Pada tingkatan operasional yang lebih rendah
Penjelan dosen :
Penjelasan dosen atas pertanyaan Iis, bentuk teori merupakan suatu
pernyataan ada pernyataan alam & teori ilmiah, teori alam tidak bias dibantahkan,
sedangkan teori ilmiah dapat dibantahkan namun disertai dengan asumsi yang ada.
Proporsi / dalil perlu diuji karena untuk menguatkan proporsi / dalil tersebut
dapat diterima agar tidak dapat terbantahkan, ketika proporsi / dalil tersebut dapat
diterima dan tidak dibantahkan maka aka menjadi teori.
Definisi selalu berubah karena menyesuaikan dengan kondisi dan aturan
yang berlaku.
Pertanyaan :
Rujukan penulis :
Tingkatan Tujuan pelaporan keuangan adalah memberikan informasi yang:
1. bermanfaat dalam pembuatan keputusan kredit dan investasi oleh pihak
yang ingin memahami kegiatan ekonomik dan bisnis perusahaan,
2. membantu kreditor dan investor yang ada atau yang potensial, serta pemakai
lain dalam menentukanjumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kas di masa
yang akan datang,

29
3. mengenai sumber-sumber ekonomik, tuntutan terhadap sumber ekonomik,
dan perubahan didalamnya.
Oleh karena itu tujuan pelaporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi tiga
bagian, yaitu tujuan secara luas, tujuan secara sempit, dan tujuan yang terakhir.
Dalam level dua ini, konsep fundamental merupakan dasar yang
menjembatani antara permasalahan tujuan akuntansi serta bagaimana dengan
akuntansi yang menyangkut masalah pengakuan serta pengukuran.
Fundamental sendiri dimaknai sebagai konsep dasar, konsep yang berfungsi
dalam memberikan petunjuk untuk memilih kejadian, mencatat kejadian,
meringkasnya dan mengkomunikasikan nya kepada pihak-pihak yang memiliki
kepentingan. Level dua ini memiliki 2 poin penting yang termasuk dalam konsep
fundamental laporan keuangan sebagai berikut:
1. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
Informasi akuntansi memiliki karakteristik yang membuatnya bisa dinilai
tentang kepantasannya untuk digunakan. Kualitas utama informasi akuntansi:
Kualitatif Utama:
1. Relevansi
 Nilai umpan balik (feedback value)
 Nilai Prediksi (predictive value
 Tepat Waktu (timeliness)
2. Keandalan
 Dapat diverifikasi (Verifiability)
 Penyajian yang jujur (representational faiithdullness)
 Netralitas (neutrality)
 Kualitatif Sekunder
1. Dapat dibandingkan (comparability) Adalah bahwa informasi menjadi
lebih berguna ketika dapat dikaitkan dengan suatu tolak ukur atau standar.
2. Konsistensi (consistency) Adalah perbandingan dalam data akuntansi
untuk perusahaan yang sama selama beberapa periode. Perbandingan
membutuhkan bahwa kejadian yang serupa dicatat dengan cara yang sama
dalam laporan keuangan dari perusahaan yang berbeda dan untuk
perusahaan tertentu dalam periode yang berbeda.
2. Elemen Laporan Keuangan
Sebuah laporan keuangan harus memuat elemen-elemen utama yang
menjadikannya lengkap dan layak digunakan, ada 10 elemen utama statemen
keuangan yaitu:

30
 Aktiva (assets),
 Kewajiban (liabilities),
 Ekuitas (equity),
 Investasi,
 Distribusi,
 Penghasilan komprehensif,
 Pendapatan,
 Biaya,
 Keuntungan,
 Kerugian,
Asumsi Dasar
Asumsi dasar dibagi menjadi empat bagian dasar antara lain: entitas
ekonomik, kesinambungan usaha, unit moneter, dan periodisasi akuntansi.
Entitas Ekonomik menjelaskan kegiatan ekonomi sebuah badan usaha
mampu diakumulasikan dan dilaporkan dengan asumsi suatu badan usaha terpisah
dari pemilik maupun unit bisnis lainnya. Kesinambungan Usaha membuat kita
beranggapan bahwa suatu badan usaha adalah hal yang tidak akan pernah putus dan
akan selalu berjalan hingga jangka waktu yang lama. Satuan Moneter di sini
menjelaskan uang sebagai satuan persamaan yang bisa menghubungkan kegiatan-
kegiatan ekonomi sekaligus sebagai unit moneter yang memberikan dasar tepat
untuk pengukuran serta analisis dalam akuntansi. Periodisasi menganggap umur
suatu badan usaha dianalogikan bisa dibagi dalam beberapa periode waktu guna
menyajikan laporan keuangan.
Kerangka konseptual adalah struktur teori akuntansi yang didasarkan pada
penalaran logis yang menjelaskan kenyataan yang terjadi dan menjelaskan apa yang
harus dilakukan apabila ada fakta atau fenomena baru
Menurut FASB, kerangka konseptual merupakan suatu konstitusi, suatu
sistem yang koheren dari hubungan antara tujuan dan fundamental yang dapat
mendorong standar yang konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi serta
keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Tujuan akan
mengindentifikasikan sasaran dan maksud akuntansi, sedangkan fundamental
adalah konsep yang mendasari akuntansi, konsep yang memberikan petunjuk dalam
memilih kejadian untuk dicatat, mengukur kejadian tersebut, meringkas dan
mengkomunikasikan pada pihak-pihak yang berkepentingan.
Kerangka konseptual dapat dipandang sebagai teori akuntansi yang
terstruktur (belkaoui, 1993), karena struktur kerangka konseptual sama dengan
struktur teori akuntansi yang didasarkan pada proses penalaran logis yang dapat

31
digambarkan dalam bentuk hierarki yang memiliki beberapa tingkatan. Kerangka
kerja konseptual dimaksudkan untuk konstitusi dalam proses penyusunan
standar. Tujuannya adalah memberikan petunjuk dalam menyelesaikan
perselisihan yang meningkat selama proses penyusunan standar dengan
mempersempit pertanyaan, apakah standar telah sesuai dengan kerangka konseptual
ataukah tidak. Secara lengkap, kerangka kerja konseptual adalah :
Petunjuk FASB dalam menetapkan standar akuntansi
 Menyediakan kerangka acuan untuk menyelesaikan pertanyaan sebelum ada
standar khusus yang mengaturnya.
 Menentukan batasan pertimbangan dalam penyusunan laporan keuangan
 Mempertinggi komparabilitas dengan menurunkan jumlah alternative metode
akuntansi.
Pendapat penulis :

Rangkuman slide ke-2


Perlunya kerangka konseptual
2. sebagai pedoman dalam menentukan standar akuntansi
3. sebagai kerangka referansi untuk memecahkan masalah akuntansi apabila
standar yang sekarang ada, tidak mengatur isue-isue yang baru muncul
4. sebagai dasar membuat pertimbangan (judgement) dalam menyajikan laporan
keuangan
5. meningkatkan daya banding dengan cara mengurangi berbagi alternatif
metode akuntansi yang ada.
Penjelan dosen :
kerangka berfikir / konseptual menimbulkan suatu komparatif agar metode-
metode alternative tidak bermunculan. Bukan meningkatnya kerangka konseptual
Pertanyaan :.
Jawab :
Rujukan penulis :
Kerangka konseptual akuntansi keuangan digunakan karena memiliki
landasan alasan sebagai berikut:
 Bermanfaat dan berhubungan dengan penentuan standar akuntansi serta
bangunan konsep dan tujuan yang sudah ditetapkan.
 Memudahkan kita memecahkan masalah yang terkait dengan praktik baru dan
mungkin mengandung risiko tinggi.
 Membantu kita untuk memahami penggunaan laporan keuangan dan
menimbulkan rasa percaya pada laporan keuangan tersebut.

32
 Mendukung komparabilitas (kemampuan untuk dibandingkan) pada laporan
keuangan banyak perusahaan.
Tujuan kerangka dasar ini digunakan sebagai acuan
 komite penyusun standar akuntansi keuangan, dalam pelaksanaan tugasnya.
 penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi yang
belum diatur dalam standar akuntansi keuangan.
 auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
 para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar
akuntansi keuangan.
Pendapat penulis :

Rangkuman slide ke 3
Bahasan utama dalam kerangka konseptual
 Hirarki unsur-unsur
 Tujuan-tujuan akuntansi
 Karakteristik kualitatif
 Fundamental
Penjelan dosen :
Fundamental adalah pegangan dalam praktik akuntansi contohnya going
concern dan profit benefit
Bentuk fundamental ada 2, fundamental ekonomi dan fundamental ekonomi
perusahaan, fundamental ekonomi yakni inflasi, kurs, suku bunga. Fundamental
keuangan perusahaan yakni investasi, laba, debt to equity ratio, serta harga saham
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :

Rangkuman slide ke-4


Hirarki unsur-unsur

33
Diagram ini berusaha untuk mengaitkan berbagai bagian dari kerangka
konseptual. Istilah istilah ini didefinisikan oleh FASB
Penjelan dosen :
Fundamental pelaporan yakni periode, seluruh pemasukan dan
pengeluaran berdasarkan periode yang telah ditentukan, pemerintah pajak
menetapkan pelaporan pada tanggal 31 Desember. Memiliki prinsip konservatif,
materialitas, relevan, serta komparatif
Pertanyaan :
 Ona, apa yang dimaksud dari karakteristik-karakteristik?
 Sonya, bagaimana contoh informasi yang dibutuhkan itu seperti apa?
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :
Rangkuman slide ke-5
Tujuan-tujuan akuntansi
Menurut Accounting research study no 1 menyatakan tujuan akuntansi adalah
1. Untuk mengukur sumberdaya yang dimiliki oleh satuan usaha tertentu.
2. Untuk menunjukan tuntutan-tuntutan terhadap dan kepentingan dalam
satuan usaha tersebut.

34
3. Untuk mengukur perubahan dalam sumberdaya, tuntutan dan kepentingan
tersebut.
4. Untuk menetapkan perubahan itu pada periode waktu yang dapat
ditentukan
5. Untuk menyatakan hal-hal di atas dalam nilai uang sebagai satuan umum.

Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :
Rangkuman slide ke 6
Karakteristik Kualitatif

Penjelan dosen :
Pertanyaan :

35
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :

Rangkuman slide ke 7
Fundamental
konsep fundamental merupakan dasar yang menjembatani antara
permasalahan tujuan akuntansi serta bagaimana dengan akuntansi yang
menyangkut masalah pengakuan serta pengukuran. Fundamental sendiri dimaknai
sebagai konsep dasar, konsep yang berfungsi dalam memberikan petunjuk untuk
memilih kejadian, mencatat kejadian, meringkasnya dan mengkomunikasikan nya
kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan. Level dua ini memiliki 2 poin
penting yang termasuk dalam konsep fundamental laporan keuangan.

Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :

Rangkuman slide ke 8
 Satuan usaha
Menentukan unit ekonomi yang mempunyai kendali atas sumber daya,
menerima tanggung jawab untuk membuat dan melaksanakan komitmen dan
melaksanakan kegiatan ekonomi.

 Periodisitas
Akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pelaporan perlu dibagi menjadi
periode-periode sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya
yang dimilikinya dapat ditentukan.

 Kelangsungan hidup usaha


Dasar dalam akuntansi yang menyatakan bahwa entitas yang menyusun
laporan keuangan mampu melanjutkan usahanya dimasa yang akan datang dan
tidak akan membubarkan diri dalam waktu dekat.

Penjelan dosen :

36
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :

Rangkuman slide ke 9
• Ketidak-pastian dan Konservatisme
Reaksi hati-hati untuk menghadapi ketidak pastian dalam mencoba
memastikan bahwa ketidak pastian dan risiko pada situasi bisnis telah
mempertimbangkan dan untuk mengambil tindakan atau keputusan atas dasar
dari ketidak pastian tersebut.
• Unit Moneter
Unit yang relavan, yang bersifat universal dan dapat dipahami, dan
memiliki manfaat bagi penggunanya.

Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :

Diperiksa dan disetujui oleh,

37
BAGIAN VI

ASSET
Presenter :
Ruby Kautsar
Megantara
Septi Donita

Moderator :Bela Pangestika


--------------------------------------------------------------------------------------------------

Rangkuman Slide 1
Definisi Aset
FASB mendefinisikan aset sebagai manfaat ekonomismasa depan memungkinkan
diperoleh atau dikuasai dikendalikan oleh suatu entitas akibattransaksi atau
kejadian masa lalu.
Sementara itu AASB mendefinisikan aset sebagai Potensial jasa atau manfaat
ekonomis masa depan yang dikendalikan dengan pelaporan entitas sebagaihasil dari
transaksi atau kejadian masa lalu
Penjelan dosen : asset adalah kekayaan perusahaan yang digunakan dalam
operasi perusahaan yang memiliki masa manfaat, dan harus mencakup current
assets, fixed assets, intangible assets. Contohnya perusahaan membeli mesin bubut
seharga Rp 100.000.000 selesai selama 8 bulan, dan baru dibayar sekian %, belum
diakui sebagai asset tetap, jadi diakui sebagai uang muka dan ketika sudah
terealisasi baru dapat dikatakan fixed assets. besarnya pajak dibayar tergantung
pada periode pajak sebelumnya, jika ada estimasi penjualan lebih maka harus
disiapkan uang lebih untuk membayar pajak.

Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis : Menurut Canning, yakni Penekanan dalam definisi ini
merujuk ke penentuan laba di mana aset sebagai biaya yang belum dialokasikan
atau sebagai jumlah yang akan di-carry forward ke periode mendatang.

38
Menurut APB Statement No. 4, Penekanan dalam definisi ini jelas pada jumlah
yang di-carry forward dalam neraca percobaan, dengan tujuan utama menghitung
laba periodik.
Pendapat penulis :
Rangkuman Slide 2
karakteristik utama yang harus dipenuhi agar suatu objek dapat dikategorikan
sebagai aset, yaitu :
• Manfaat Ekonomis
• Dikuasai atau Dikendalikan Entitas
• Timbul Akibat Transaksi masa lalu
FASB juga memberikan beberapakarakteristik pendukung yaitu :
• Melibatkan Cost
• Berwujud
• Pertukaran
• Terpisah
• Berkekuatan Hukum

Penjelan dosen : yang tidak bias mengakomodir aktiva tetap adalah umur
ekonomis, umur teknis atau masa manfaat.
+ dapat diperjual belikan
+ dapat digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan
+ berwujud serta tidak berwujud.
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :

Rangkuman Slide 3
Sifat asset
1. Harus ada hak khusus atas manfaat mendatang atau potensi jasa.
2. Hak tersebut harus dimiliki oleh individu atau perusahaan tertentu.

39
3. Harus terdapat klaim yang dapat dipaksakan secara hukum atas hak atau
jasa atau bukti lainnya yang menunjukkan bahwa penerimaan manfaat di masa
datang adalah mungkin.
4. Manfaat ekonomi haruslah merupakan akibat dari transaksi atau peristiwa
masa lalu.

Penjelan dosen :
1. Operasi
2. Operator dan lain lain
Untuk meningkatkan kinerja perusahaan menggunakan return on assets
rasio tersebut digunakan untuk perusahaan manufaktur.
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :

Rangkuman Slide 4
Asset lancar
Menurut AICPA Professional Standards :
Kas dan aktiva lain atau sumber-sumber daya yang umumnya diidentifikasikan
sebagai hal-hal yang secara layak diharapkan akan direalisasi dalam kas atau dijual
atau dikonsumsi selama siklus operasi normal usaha.

Penjelan dosen : operasi normal dapat dikatakan selama 1 tahun. Assets


lancar yaitu kas, persediaan, piutang, investasi jangka pendek, obligasi saham.
Biaya iklan bila belum dilaksanakan maka di akui sebagai down payment yaitu
differed charges salah satunya yakni prepaid charges.
Apabila kas perusahaan dianggap terlalu besar maka dilakukan managing
securities, differed charges, equipment ( jika membeli barang baru), inventaris
perusahaan dimasukan jika tidak termasuk asset tetap.
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis : Definisi Aset Lancar

40
 Menurut Sanders, Hatfield, dan Moore Prinsip satu tahun biasa diterapkan
pada definisi yang mereka kemukakan (terdahulu)
Menurut AICPA Professional Standards :
 Penekanan yang lebih besar pada pengharapan atau maksud untuk
mengkonversi daripada ketersediaan untuk dikonversi khususnya dalam hal
surat-surat berharga.
 Pemerluasan ruang lingkup aset lancar agar dapat mencakup beban yang
dibayar di muka (pos-pos yang akan dikonsumsi).
 Penekanan pada siklus operasi usaha yang normal, bukan pada prinsip satu
tahun.

Pendapat penulis :

Rangkuman Slide 5
Definisi asset lancer moneter, Aset Lancar Moneter adalah klaim atas sejumlah
tetap uang yang mempunyai daya beli umum, yang tersedia untuk digunakan dalam
operasi berjalan di dalam siklus operasi perusahaan atau dalam satu tahun, mana
yang lebih lama.

KLASIFIKASI ASET LANCAR MONETER


1. Kas
2. Piutang
3. Piutang cicilan
4. Investasi Moneter
DEFINISI ASET LANCAR NONMONETER, Aset Lancar Nonmoneter adalah
hak atau klaim yang tidak dapat dikonversi menjadi sejumlah uang tertentu pada
tanggal yang pasti di masa datang.
Klasifikasi asset lancer non moneter
1. Investasi dalam saham biasa perusahaan lain.
2. Persediaan produk.
3. Beban yang dibayar di muka.

Penjelan dosen : menghitung harga pokok moneter

41
Hedging schedule yakni table mutase penjualan untuk mencatat piutang ragu-ragu
dan mengetahui umur piutang.
Piutang yakni penjualan yang tidak memenuhi syarat.
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :

Rangkuman Slide 7
Sifat persediaan
• Istilah persediaan (inventory) meliputi barang-barang dagangan yang
dimaksudkan untuk dijual dalam kondisi usaha normal dan bahan baku serta bahan
pembantu yang dipergunakan dalam proses produksi untuk dijual.
• Persediaan merupakan aktiva lancar karena persediaan biasanya akan
diubah menjadi di kas atau di aktiva lainnya dalam siklus operasi perusahaan.

Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :

Rangkuman Slide 8
Tujuan pengukuran persediaan
1. Tujuan paling lazim adalah usaha untuk menandingkan biaya dengan
pendapatan biaya dengan pendapatan yang berkaitan dengannya dalam
rangka menghitung laba bersih menurut struktur akuntansi tradisional.
Hubungan persediaan dengan proses pengukuran pendapatan adalah serupa
dengan cirri-ciri umum yang terdapat pada biaya dibayar dimuka serta
aktiva tetap
2. Tujuan pengukuran persediaan yang sering dinyatakan adalah menyajikan
nilai barang untuk perusahaan. Nilai ini pada umumnya diasumsikan
sebagai selisih bersih antara lain nilai perusahaan jika tidak memiliki barang
tersebut.

42
3. Menyajikan informasi mengenai persediaan yang akan membantu para
investor serta pemakai lainnya untuk memprediksi arus kas di masa
mendatang.

Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :

Rangkuman Slide 9
Penentuan kuantitas persediaan
1. Penggunaan perhitungan periodic (stock opname) atas persediaan yang ada
di perusahaan
2. Catatan perpetual untuk setiap unsur barang
3. Kombinasi metode periodic dan perpetual
4. Metode penetapan jumlah nilai total menurut hubungan agregatif/himpunan

Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :
Rangkuman Slide 10
PENGKAITAN BIAYA-BIAYA DENGAN PERSEDIAAN DAN HARGA
POKOK PENJUALAN
Tujuan pengkaitan biaya Tujuan identifikasi harga pokok untuk persediaan adalah
untuk membandingkan biaya terhadap pendapatan dan pengkaitan biaya dengen
persediaan untuk tujuan penilaian neraca.
Identifikasi spesifik atas biaya
Tujuan pertama penandingan biaya spesifik dengan pendapatan fisik dapat dicapai
paling tepat melalui pengidentifikasiannya yang khusus atas biaya. Masing-masing
unit diberi label menurut harga pada saat perolehannya, dan kemudian harga ini

43
dibandingkan dengan harga jual pada saat diserahkan kepada seorang pelanggan,
perbedaannya diasumsikan merupakan laba kotor atas transaksi khusus
bersangkutan.

Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :
Rangkuman Slide 11
Pengaruh perilaku metode persediaan
1. Alasan digunakannya beberapa metode penilaian yang berbeda-beda untuk
persediaan adalah bahwa masing-masing metode itu mencerminkan keadaan
ekonomi yang berbeda-beda. Namun demikian dalam studi kuesioner, Chasteen
menemukan bahwa bukan hal itu masalahnya. Studinya menyimpulkan bahwa
perusahaan-perusahaan di AS melakukan pilihan berdasarkan pengaruhnya
terhadap laba yang dilaporkan dan pengaruhnya terhadap pajak sampai suatu
jangkauan yang lebih luas dari yang mereka lakukan berdasarkan keadaan-keadaan
ekonomis.
2. Alasan yang mungkin bisa dipegang adalah pengaruh metode penilaian
yang berbeda-beda itu pada harga saham pada suatu pasar surat berharga yang
efisien. Pandangan tradisionalnya adalah bahwa beberapa metode yang
menghasilkan laba yang dilaporkan lebih rendah akan menghasilkan saham yang
lebih rendah pula dan begitu pula sebaliknya.

Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :
Rangkuman Slide 13
Sifat aktiva tetap
– Aktiva tetap merupakan barang-barang fisik yang dimiliki untuk
memperlancar/ mempermudah produksi barang-barang lain atau untuk

44
menyediakan jasa-jasa bagi perusahaan atau para pelanggan dalam kegiatan normal
perusahaan.
– Semua aktiva tetap memiliki usia terbatas, pada akhir usianya harus dibuang
atau diganti.
– Nilai aktiva tetap berasal dari kemampuannya untuk mengesampingkan
pihak lain dalam mendapatkan hak-hak yang sah atas penggunaannya dan bukan
dari pemaksaan suatu kontrak.
– Aktiva tap seluruhnya bersifat nonmoneter, manfaatnya diterima dari
penggunaan atau penjualan jasa-jasa dan bukan pengubahannya menjadi sejumlah
uang yang tertentu.
– Pada umumnya jasa yang diterima dari aktiva tetap ini meliputi suatu
periode yang lebih panjang dari satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan.

Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
– Rujukan penulis : dasar-dasar penilaian asset tetap Nilai Input
– Nilai-Nilai Input Historis (Historical Input Values)
– Harga Perolehan Historis Bagi Perusahaan
– Harga Seksama (Prudent Cost)
– Harga Perolehan Asli (Original Cost)
– Nilai Taksiran (Appraisal Value)
– Nilai Wajar (Fair Value)

Pendapat penulis :
Rangkuman Slide 14

PENDEKATAN DALAM AKUNTANSI POS TAK BERWUJUD


Diklasifikasikan menurut tiga tingkat dasar teori:
1. Sintaktis
2. Semantik
3. Keperilakuan (behavioral)

45
• Tingkat teori sintaksis 2 pandangan
1. Menandingkan antara pengeluaran sumberdaya untuk pos-pos tak berwujud
dengan pendapatan yang berhubungan.
2. Menandingkan Aset Nonmoneter dengan pendapatan jika dalam terdapat
suatu kaitan langsung antara keduanya, jika tidak dilaporkan sebagai beban biaya
dalam tahun pos itu timbul.

Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
1. Teori Sintaktik Berkepentingan struktur pelaporan keuangan. Teori ini
memberi penalaran mengapa data/informasi disajikan dengan cara tertentu.
2. Teori Semantik Memusatkan perhatian pada masalah-masalah
penyimbolan, pengukuran, dan penyajian kegiatan operasi dan objek fisis
perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Teori ini memberi penalaran
mengapa kegiatan perusahaan disimbolkan dengan cara tertentu.
3. Teori Pragmatik Berkepentingan untuk mengukur pengaruh dan
kebermanfaatan informasi berpengaruh terhadap perilaku pemakai
(termasuk pasar modal). Berbagai aspek teori akuntansi harus diverifikasi
atau diuji validitasnya secara tepat atas dasar
a. Penalaran Logis,
b. Bukti Empiris,
c. Daya Prediksi,
d. Standar Nilai yang telah Disepakati.
Pendapat penulis :
Rangkuman Slide 15
Tingkat teori semantik pos-pos tak berwujud harus dilaporkan agar bisa memberi
peluang penafsiran yang nyata.
Tingkat teori perilaku bahwa penekanannya harus pada pelaporan input-input ke
dalam model-model keputusan investor dan kreditur, seperti misalnya arus kas atau
arus moneter bersih, atau pada informasi untuk pasar surat berharga (bursa).

Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :

46
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :
Rangkuman Slide 16
DEFINSI ASET TAK BERWUJUD
Aset tak berwujud (intangible) biasanya didefinisikan sebagai suatu aset modal
yang tidak memiliki keberadaan fisik, yang nilainya tergantung pada hak yang
berada di tangan pemiliknya.
Karakteristik asset tak berwujud
1. Tidak memiliki keberadaan fisik
2. Pos-pos itu diharapkan memberi manfaat bagi perusahaan yang melampaui
siklus operasi berjalan dari perusahaan;
3. Modal yang diinvestasikan yang disajikan oleh aset tersebut hanya dapat
diinvestasikan kembali secara bertahap sepanjang beberapa tahun atau banyak
tahun.
4. Derajat ketidakpastian yang tinggi mengenai nilai manfaatnya di masa
mendatang yang akan diterima.
5. Pos itu tak dapat dipisahkan dari perusahaan atau aset milik fisik
perusahaan.

Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :
Rangkuman Slide 17
Klasifikasi asset tak berwujud
Berkaitan dengan pengembangan dan pengolahan suatu produk
Paten dan Hak Cipta
Berkaitan penciptaan dan pemertahanan permintaan suatu produk
Merek Dagang (Trademark) dan Nama Dagang (Trade Name)

Penilaian pos-pos tak berwujud

47
- Jika pos-pos tak berwujud itu diperoleh melalui pembelian perhitungan harga
pokoknya serupa dengan perhitungan harga pokok aset tetap dalam kondisi yang
sama.
- Jika pos-pos tak berwujud itu diperoleh dengan mengembangkannya sendiri
perhitungan harga pokoknya bisa mengandung semua kesulitan yang terdapat
dalam aset yang dibangun sendiri, ditambah dengan beberapa permasalahan lain
yang sudah melekat pada pos tak berwujud tersebut.
- Jika pos tak berwujud diperoleh melalui penerbitan saham modal perhitungan
harga pokok bisa dianggap merupakan nilai wajar (fair value) saham yang diberikan
ataupun nilai wajar hak yang diperoleh.

Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :
Rangkuman Slide 18
Definisi penyusutan
Penyusutan merupakan suatu metode sistematis dan rasional untuk
pengalokasian biaya ke periode-periode yang memperoleh manfaat.
Harga pokok awal atau nilai lainnya tidak berubah selama usia aktiva
bersangkutan
Jumlah semua beban penyusutan sama dengan nilai awal dikurangi nilai sisa

Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :
Rangkuman Slide 19
Karakteristik penyusutan
Aktiva tetap seperti tanah memiliki usia yang tidak terbatas.

48
Aktiva tetap lainnya seperti peralatan,bangunan akan kehilangan
kemampuan mereka seiring dengan berlalunya waktu,untuk menyediakan manfaat
kepada perusahaan . Karena biaya perallatan,bangunan harus di transfer ke akun
beban dengan cara yang sistematis sepanjang umur manfaatnya atau di sebut juga
dengan penyusutan atau depresiasi (Depreciation).
Jurnal
Dr Beban Penyusutan (Depreciation expense )
Cr Akumulasi Penyusutan ( Accumulated Depreciation)

Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :
Rangkuman Slide 20
Metode metode penyusutan
• Metode garis lurus ( straight line method)
• Metode unit produksi ( unit – of production method )
• Metode saldo menurun (declining balance method)

Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
 Metode garis lurus Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban
penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva
tetap .
Rumus : Biaya awal – Estimasi Nilai Sisa
Estimasi umur
 Metode unit produksi Metode unit produksi menghasilkan jumlah beban
penyusutan yang sama bagu setiap unit yang diproduksinya atau setiap unit
kapasitas yang digunakan aktiva. Untuk menerapkan metode ini umur

49
manfaat aktiva di ekspresikan dalam istilah kappasitas produksi seperti jam
atau mil.
Rumus :Biaya awal – Estimasi Nilai Sisa
Estimasi jam
 Metode saldo menurun, Metode saldo menurun menghasilakn beban
periodic yang terus menurun sepanjang estimasi umur manfaat aktiva .
Pendapat penulis :

Diperiksa dan disetujui oleh,

50
BAGIAN VII

LIABILITAS DAN EKUITAS PEMILIK


Presenter :
Iqbal
Jujun
Rizky
Moderator :Nur Hasanah
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Rangkuman Slide 2
Kewajiban
Definisi Kewajiban : Kewajiban adalah utang entitas yang timbul dari peristiwa
masa lalu, dimana penyelesaiannya menyebabkan adanya arus keluar sumber daya
ekonomi entitas tersebut (IASB Framework par 49b).

Definisi hutang yang dikemukakan oleh Kieso (2002) dalam bukunya “Akuntansi
Intermediate“ yaitu:
“Kemungkinan pengorbanan masa depan atas manfaat ekonomi yang muncul dari
kewajiban saat ini entitas tertentu untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa
kepada entitas lainnya di masa depan sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa
lalu.”
Penjelan dosen : Arus masuk pada masa lalu yang harus diselesaikan, hutang
yaitu bagian daripada kewajiban sedangkan hutang dan kewajiban itu berbeda,
hutang itu contohnya seperti halnya hutang jangka pendek yakni, account payable,
notes payable, bond payable, sedangkan hutang jangka Panjang dibatasi oleh termin
waktu selama 1 periode. Kewajiban juga harus mengakomodi hutang jangka
pendek, hutang jangka Panjang serta ekuitas.
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis : Menurut Weygant et al. (2012), kewajiban dibe-dakan
menjadi kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar. Kewajiban lancar adalah
utang perusahaan yang harus dilunasi dalam jangka waktu satu tahun. Contohnya:
utang usaha, utang gaji, utang bunga, utang pajak, dan pendapatan diterima
dimuka. Kewajiban tidak lancar adalah utang yang diharapkan untuk dilunasi
perusahaan setelah satu tahun. Contoh: utangobligasi, utang hipotik, dan utang
dana pensiun.

51
Pendapat penulis :
Rangkuman Slide 3
Komponen hutang
Dua Komponen utama utang adalah
Kewjiban sekarang : IASB Framework menyatakan bahwa kewajiban dapat
menyebabkan terjadinya arus keluar dari manfaat ekonomi. Definisi ini berfokus
pada peristiwa mendatang, dalam artian pengorbanan sebenarnya belum dilakukan.
Pertimbangan yang mendasari hal ini adalah bahwa kewajiban telah ada dalam
hubungannya pengorbanan di masa depan. Sebagai contoh, utang dagang.
Transaksi Masa lalu : Hanya peristiwa masa lalu sajalah yang dapat membuat suatu
item dikategorikan sebagai kewajiban, peristiwa masa depan tidak termasuk. Hal
ini harus diterapkan secara konstekstual, termasuk dalam hal semisal perusahaan
memesan barang yang mengandung ketentuan yang menyatakan bahwa tidak ada
utang selama barang belum diterima; maka persitiwa masa lalu yang dimaksud
tentu bukanlah saat pemesanan barang, namun saat penerimaan barang. Sebuah
contoh lain dapat dipakai untuk mengilustrasikan pentingnya pemahaman yang
benar tentang kewajiban sekarang dan peristiwa masa lalu
Penjelan dosen : contoh pembelian selama 3 bulan memberli mobil, dan
belum dicatat sebagai hutang karena belum terjadi transaksi dan barang belum
diserahkan mobilnmya, namun jika membeli secara kredit yaitu hutang, jika sudah
lunas baru diakui sebagai asset, namun apabila baru lunas beberapa bulan maka
asset kendaraan sisanya hutang dan jika di leasing maka harus membayar bunga
menjadi beban.
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis : Hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomi masa
mendatang yang mungkin timbul karena kewajiban sekarang suatu entitas untuk
menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain dimasa mendatang
sebagai akibat transaksi masa lalu.
Pendapat penulis :
Rangkuman Slide 4
Karakteristik hutang
Karakteristik dari Hutang
 Kewajiban tersebut tentu saja harus ada pada saat sekarang.
 Kewajiban atau tugas yang adil harus dimasukan jika didasarkan pada
kebutuhan untuk melakukan pembayaran di masa mendatang
 Hanya sedikit atau tidak boleh sama sekali adanya kebijakan untuk
mengindari pengorbanan di masa depan.

52
 Biasanya harus ada nilai jatuh tempoyang dapat dipastikan atau taksiran
yang layak dimasa mendatang.
 Pihak yang dibayar akan dapat diketahui secara individu atau kelompok
Penjelan dosen :
No 2 penentuan substansi berupa barang atau jasa ekonomi harus ada barang atau
jasa yang dapat di ekuivalenkan dengan ekonomi.
No 3. Penggunaan prinsip konservatisme atau kolot dan orthodox
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
beberapa karakteristik dari hutang:

 Merupakan kewajiban yang berasal dari transaksi masa lalu.


 Dapat diukur dan dinyatakan dalam satuan mata uang yang diterima umum.
 Memiliki nominal yang pasti dan dapat ditaksir jumlahnya.
 Menyertakan aktiva atau aset yang dapat diterima di masa mendatang.
 Diketahui dengan jelas pihak yang meminjam dan memberi pinjaman.
 Diketahui dengan jelas tanggal jatuh tempo.
 Tidak dapat membatalkan atau melepaskan diri dari kewajiban.

terdapat dua jenis hutang jangka Panjang yang dapat kita ketahui yakni
4. Hutang hipotek, yakni hutang yang timbul disebabakan pendapatan dana
yang bersumber dari hutang dengan penggunaan jaminan harta tetap. Harta
tetap yang berupa barang tidak bergerak seperti berbagai sertifikat (tanah,
gedung/ruko/bangunan). Apabila kondisi perusahaan tidak sanggup
membayar hutang sesuai dengan jatuh tempo, sebagai gantinya pemberi
hutang mempunyai hak untuk menyita ataupun menjual harta tetap yang
menjadi jaminan. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh dana yang
disesuaikan dengan jumlah dana hutang yang belum terbayarkan. Hutang
hipotek pada umumnya hanya diperoleh dari 1 sumber, sebagai contoh
melakukan peminjaman hutang hipotek kepada perbankan.

5. utang obligasi ialah hutang yang muncul disebabkan dana yang diperoleh
melalui surat-surat obligasi yang diterbitkan. Pemegang surat obligasi
adalah orang yang melakukan pembelian terhadap obligasi.Hal-hal yang
dicantumkan dalam surat obligasi seperti jumlah nominal, waktu
pelunasan, interest per year, beserta segala ketentuan yang disesuaikan
dengan jenis obligasi yang disepakati oleh pemberi pinjaman dan yang
menerima pinjaman.

53
Tipe Obligasi
Obligasi memiliki berbagai macam tipe diantaranya :
b. Obligasi terjamin dan tidak terjamin
c. Berjangka
d. Berseri
e. Terdaftar
f. Kupon ObligasiPada pengertian yang lain maka obligasi dibagi
menjadi dua yaitu :
i. Obligasi yang dapat ditukar (biasa ditukar dengan saham
biasa tergantung pemilik saham dan obligasi)
ii. Tidak dapat ditukar
 Utang Sewa Guna Usaha dapat juga dikatakan sebagai pembelian aktiva
tetap seperti property, pabrik, dan peralatan yang didanai oleh utang.
 Utang Pajak yang Ditangguhkan, misalnya Pajak Penghasilan (PPh) yang
diharapkan dibayar tahun mendatang seperti Dana Pensiun.
 Utang jangka panjang lainnya, misalnya kredit investasi, kredit ekuitas kerja
permanen dsb.

Pendapat penulis :
Rangkuman Slide 5
Pengakuan Kewajiban
 Berdasarkan pada hukum
 Dapat diukur nilainya
 Penggunaan prinsip konservatisme
 Adanya penentuan substansi ekonomi
Penjelan dosen : hutang sudah pasti ditetapkan sesuai perjanjian sedangkan
hutang jangka Panjang yaitu jual beli mobil, penjualan tunai di beri diskon dan
diganti dengan bunga secara cicil.
Obligasi adalah suatu pernyataan pinjaman dengan bunga per…
Deposito < biaya obligasi, karena deposito ada waktunya.
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis : jika hutang tidak dapat tertagih dan menggunakan jalur
hukum maka prosesnya yakni, Surat pengakuan hutang merupakan instrumen
hutang, yang dari sisi kepentingan kreditur seharusnya dapat segera dieksekusi
terhadap kewajiban pembayaran atau pelunasan seluruh jumlah hutang yang wajib
dibayar oleh debitur kepada kreditur.

54
Segera dieksekusi berarti tanpa memerlukan putusan pengadilan sebagai perintah
untuk melaksanakan kewajiban pelunasan hutang oleh debitur (si pengaku hutang).
Mengingat kepentingan ini, surat hutang yang demikian harus dianggap
mempunyai kekuatan hukum yang sama seperti halnya dengan putusan pengadilan.
Oleh karenanya, pembuatan surat pengakuan hutang dibuat secara notariil dan pada
kepala dokumen/suratnya dicantumkan kalimat “Demi Keadilan Berdasarkan Ke
Tuhanan Yang Maha Esa” (Pasal 224 HIR/258 RBG) agar dapat segera dieksekusi
oleh kreditur sendiri. Walaupun demikian, surat pengakuan hutang dapat dibuat di
bawah tangan namun tanpa adanya kekuatan “segera dieksekusi” yang dimaksud di
atas.
Dalam praktik, untuk memberikan akibat yang sama dengan surat
pengakuan hutang secara notariil di atas, maka biasanya dimuat suatu klausula
bahwa si pengaku hutang (debitur) telah memberikan kuasa yang tidak dapat
dicabut kembali kepada si kreditur untuk dapat membuat dan menandatangani akta
pengakuan hutang secara notariil yang dimaksud di atas. Syarat tidak dapat dicabut
kembali dalam pemberian kuasa di atas bukan berarti mutlak namun berarti hingga
urusan si pemberi kuasa selesai (Pasal 1807 jo. 1813-1814 KUH Perdata). Dalam
hal ini, kuasa tersebut akan berakhir bila si pemberi kuasa (debitur) selesai
membayar seluruh jumlah kewajiban pembayaran kepada si penerima kuasa
(kreditur).
Pendapat penulis :
Rangkuman Slide 6
Hutang bersyarat Suatu kondisi meliputi ketidakpastian mengenai kemungkinan
kerugian bagi suatu perusahaan yang pada akhirnya akan hilang bilamana suatu
kejadian di msa mendatangterjadi atau tidak.
Penilaian berjalan hutang Sebagian besar hutang ditetapkan menurut kontrak atau
perjanjian.
Hutang jangka Panjang, Jumlah diskonnya pada umumnya signifikan, karena itu
penilaian berjalan hendak merupakan nilai tunai dari pembayaran dimasa
mendatang
Pelunasan dini hutang , Jika obligasi di tarik maka lebih menguntungkan bagi
perusahaan jika menarik nilai berjalan obligasi tersebut.
Hutang Konvertible, Mengijinkan penerbit untuk menjual obligasi pada mulanya
dengan suatu harga yang cukup jauh diatas jumlah yang dapat diperoleh.
Penjelan dosen : modal dalam bentuk uang atau barang
Non monetary yaitu seperti ha katas kekayaan intelektual.

55
Modal donasi seperti contohnya bus yang dimiliki universitas widyatama yang
disediakan oleh dinas Pendidikan untuk menunjang universitas melakukan study
tour atau study banding ke luar
Kewajiban abstrak yaitu seperti halnya bis kebarkaran
Common stock = non pengendali, dapat diperjual belikan, serta melihat performa
perusahaan dilihat jika pinjaman maka harus membayar bunga , jika common
stocvk harus membayar dividen.
Preferred yaitu pengendal dan tidak diperjual belikan
Maksimal 49% saham dijual belikan
Harga saham tumbuh karena pertumbuhan laba yang positif
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :

Rangkuman Slide 7
Modal adalah sejumlah aktiva yang bersifat monetary dan/atau non monetary item
yang diterima oleh perusahaan untuk digunakan sebagai asset dalam
melaksanakan operasional perusahaan
Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis : Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah
dikurangisemua kewajiban (Ikatan Akuntan Indonesia 2009). Komponen ekuitas
per-usahaan berbeda-beda sesuai dengan bentuk perusahaannya. Pada
perusahaanperseorangan hanya terdapat satu komponen ekuitas yaitu modal
pemilik sedangkan pada bentuk perusahaan persekutuan, komponen ekuitas
terdiri dari modal masing-masing sekutu. Pada perusahaan berbentuk perseroan
terbatas (PT) ekuitas pemilik dibedakan menjadi modal saham dan saldolaba
(Weygant et al. 2012).
Ekuitas Menurut PSAK (2002) pasal 49, pengertian ekuitas ini ialah hak residual
atas aktiva suatu perusahaan setelah dikurangi seluruh kewajiban. Dengan kata lain,
ekuitas ini merupakan suatu perkiraan yang mencerminkan porsi hak atau juga
kepentingan pemilik perusahaan terhadap harta perusahaan itu.
Pendapat penulis :

56
Rangkuman Slide 9
Jenis Modal / Capital stock
• Common Stock = Saham Umum pemegang saham minoritas
• Prefered Stock = Saham preperen/istimewa  pemegang saham mayoritas
Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
jenis-jenis ekuitas diantaranya sebagai berikut:

1. Akun Penambah Ekuitas


Akun penambah ekuitas ini dapat dibagi 2 macam, yakni Laba Ditahan dan Modal
Disetor. Kedua akun tersebut yang nantinya akan dijelaskan pada laporan
perubahan ekuitas serta juga merupakan unsur penambah ekuitas.

2. Modal Disetor
Modal disetor ini merupakan besarnya uang yang disetorkan oleh pemegang
saham. Modal disetor tersebut dapat kelompokkan menjadi dua, yaitu:

Modal Saham, merupakan jumlah nominal saham yang beredar.


Agio/ Disagio Saham, merupakan selisih antara setoran pemegang saham dengan
jumlah nominal saham. Agio ini merupakan selisih di atas nominal, sedangkan
Disagio adalah selisih di bawah nominal.
3. Pendapatan
Pendapat (revenues) merupakan laba entitas yang memberikan penambahan nilai
perusahaan pada periode pencatatan. Dalam hal tersebut pendapatan ialah laba
ditahan yang dipakai untuk melakukan ekspansi entitas sehingga bisa
memperbesar aset entitas tersebut.

4. Akun Pengurang Ekuitas

57
Ini merupakan kebalikan dari akun penambah ekuitas. Terdapat dua akun
pengurang ekuitas, yakni pengambilan pribadi serta biaya. Kedua akun pengurang
tersebut akan dinyatakan ialah sebagai pengurang ekuitas dengan saldo nominal di
bagian debit pada laporan.

5. Pengambilan Pribadi
Ini merupakan pengambilan modal yang dilakukan oleh pemilik. Apabila
perusahaan sudah berbentuk perseroan, maka pengambilan pribadi (prive) ini
hanya dapat dilakukan jika disetujui oleh dewan komisaris.

6. Beban/ Pengeluaran
Beban/ pengeluaran merupakan semua biaya yang dikeluarkan oleh entitas untuk
kegiatan atau aktivitas operasionalnya dalam menghasilkan barang atau juga jasa.
Pada laporan ekuitas beban serta pendapatan tidak tercantumkan dengan secara
langsung, tapi dalam bentuk laba atau rugi.
Pendapat penulis :
Rangkuman Slide 10
Setiap aktiva dan hutang dari suatu badan usaha bisnis dapat didefinisikan dan
diukur secara independen dari unsur persamaan akuntansi.
Jumlah total yang disajikan dalam laporan adalah hasil dari metode yang digunakan
dalam mengukur aktiva dan hutang spesifik dari prosedur akuntansi struktural yang
tradisional.
Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :

Rangkuman Slide 11
Sifat Kekayaan (ekuitas ) Pemilik
• Setiap aktiva dan hutang dari suatu badan usaha bisnis dapat didefinisikan
dan diukur secara independen dari unsur persamaan akuntansi
• Jumlah total yang disajikan dalam laporan adalah hasil dari metode yang
digunakan dalam mengukur aktiva dan hutang spesifik dari prosedur
akuntansi struktural yang tradisional

58
Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :
Rangkuman Slide 12
Klasifikasi Pemilikan Perorangan dan ekuitas persekutuan
Jumlah total yang disajikan dalam laporan adalah hasil dari metode yang
digunakan dalam mengukur aktiva dan hutang spesifik dari prosedur akuntansi
struktural yang tradisional.
Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :

Rangkuman Slide 13
Klasifikasi menurut sumber modal
Klasifikasi ekuitas pemegang saham menurut beberapa sumber pada umumnya
merupakan tujuan klasifikasi utama dalam penyajian neraca strutur akuntansi
tradisional.
Sumber utama euiktas pemkegang saham :
 Jumlah yang dibayarkan oleh pemegang saham
 Jumlah yang timbul dari penetapan kembali aktiva atas perubahan daya
beli dollar
 kelebihan laba bersih terhadap dividen
 Sumbangan/donasi dari pihak selain pemegang saham.
Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :

59
Rangkuman Slide 14
Pengungkapan Modal Dasar
Modal dasar sedikitnya sama dengan nilai pari lembar saham bernilai pari ditambah
nilai yang ditetapkan dari lembar-lembar saham tanpa nilai par
Jumlah total yang disajikan dalam laporan adalah hasil dari metode yang digunakan
dalam mengukur aktiva dan hutang spesifik dari prosedur akuntansi struktural yang
tradisional
Penjelan dosen :
Pertanyaan :
Jawab :
Rujukan penulis :
Pendapat penulis :

Diperiksa dan disetujui oleh,

60
BAGIAN IX

PENDAPATAN
Presenter :
Avynda Witri
Rima Rohima
Kinka
Moderator:Irma
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Rangkuman Slide 1
Pendapatan
Definisi Pendapatan yang tradisional adalah bahwa pendapatan merupakan arus kas
masuk aktiva atau aktiva bersih ke dalam perusahaan sebagai hasil penjualan barang
dan jasa (FASB dalam Statement of financial accounting concept no.3)
Konsep dasar pendapatan adalah bahwa pendapatan merupakan proses arus , yaitu
penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan selama jarak waktu tertentu .
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis :

Rangkuman slide 2
Pengakuan Pendapatan
Diakui sebagai pendapatan adanya arus inflows sebagai akibat outflows barang atau
jasa yang dapat diukur dan berakibat pada penambahan nilai (value added) pada
suatu entitas.
Pengakuan suatu jumlah rupiah dalam akuntansi harus didasarkan pada konsep
dasar keterukuran dan reabilitas, jumlah rupiah harus pasti dan dengan nilai yang
realistis serta dengan ukuran yang dapat diterima umum.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :

61
Jawaban :
Rujukan penulis:
Kieso (2010) menyatakan pengakuan pendapatan menetapkan bahwa pendapatan
diakui pada saat:
1. Direalisasi atau dapat direalisasi
Pendapatan direalisasi apabila barang dan jasa ditukar dengan kas atau
klaim atas kas (piutang). Pendapatan dapat direalisasi apabila aktiva yang
diterima dalam pertukaran segera dapat dikonversi menjadi kas atau klaim
atas kas dengan jumlah yang diketahui.
2. Dihasilkan
Pendapatan dihasilkan (earned) apabila entitas bersangkutan pada
hakikatnya telah menyelesaikan apa yang seharusnya dilakukan untuk
mendapat hak atas manfaat yang dimiliki oleh pendapatan itu.
Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 23 menjelaslan kapan suatu pendapatan diakui adalah sebagai
berikut:
1. Pendapatan dari transaksi penjuala produk diakui pasa saat tanggal
penjualan, biasanya merupakan tanggal penyerahan produk kepada
pelanggan.
2. Pendapatan atas jasa yang diberikan oleh perusahaan jasa diakui pada saat
jasa tersebut telah dilakukan dapat dibuat fakturnya.
3. Imbalan yang diperoleh atas penggunaan aktiva sumber-sumber ekonomi
perusahaan oleh pihak lain, seperti” pendapata bunga, dan royalty diakui
sejalan dengan berlakunya waktu atau pada saat digunakan aktiva yan
bersangkutan.
4. Pendapatan dari penjualan aktiva diluar barang dagangan seperti penjualan
aktiva tetap atau surat berharga diakui pada saat tangal penjualan.

Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang
dapat diterima. Pada umumnya imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas.
Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan, nilai wajar dari imbalan
tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang
dapat diterima.
Pendapat penulis

Rangkuman slide 3
Karakteristik Pendapatan
Sumber Pendapatan

62
Tambahan jumlah rupiah aktiva perusahaan dapat berasla dari gransaksi modal laba
dari penjualan aktiva yang bukan merupakan barang dagangan (aktiva tetap, surat
berharga, ataupun penjualan anak/cabang perusahaan) hadiah, sumbangan, temuan,
revaluasi aktiva tetap, dan penjualan produk perusahaan.
Penjelasan dosen :
Kalua akrual ada piutang, sedangkan cash basis tidak ada serta bank menggunakan
akrual basis karena ingin mendapatkan bunga sementara restoran cepat saji KFC
memakai cash basis
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis
Rangkuman slide 4
Karakteristik Pendapatan
Produk dan Kegiatan Utama Perusahaan
Produk yang dihasilkan perusahaan dapat berupa barang/jasa. Produk perusahaan
diartikan meliputi seluruh barang/jasa yang disediakan/diserahkan kepada
konsumen tanpa memandang jumlah rupiah relative tiap jenis produk tersebut atau
sering tidaknyaprosuk tersebut dihasilkan.
Penjelasan dosen : perbedaan pendapatan dan penerimaan yaitu bagi pendapatan itu
diakibatkan oleh adanya proses transaksi penjualan seperti contohnya kerja,
sedangkan penerimaan bukan sebagai hasil transaksi contohnya sumbangan.
Jika kasus pada karyawan yang bekerja pada pemerintahan daerah dan diberi mobil
jurnalnya akan seperti ini
Dr. Aset tetap kendaraan xx
Cr. Modal donasi ( atas dasar sumbangan ) xx
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis

Rangkuman slide 5

63
Karakteristik Pendapatan
Jumlah Rupiah Pendapatan dan Proses Penandingan
Pendapatan merupakan jumlah rupiah dari harga jual persatuan kali kuantitas
terjual. Laba/rugi terjadi setelah pendapatan dan biaya dibandingkan. Setelah
biaya yang dibebankan dibadningkan dengan pendapatan, maka akan tampak
pendaoatan netto.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapatan mempunyai dua karakteristik utama yaitu:
1. Aliran masuk aset atau Kenaikan aset Untuk dapat mengatakan bahwa
pendapatan ada atau timbul, harus terjadi transaksi atau kejadian yang
menaikkan aset atau menimbulkan aliran masuk aset. Tidak ada batasan
bahwa aset harus berupa kas atau alat likuid yang lain. Akan tetapi, tidak
semua kenaikan aset dapat menimbulkan pendapatan.
2. Operasi utama atau sentral Berlanjut Secara netral, pendapatan adalah
produk perusahaan sebagai hasil dari upaya produktif. Pendapatan diukur
dengan jumlah rupiah aset baru yang diterima dari pelanggan. Kegiatan
utama atau sentral yang menerus atau berlanjut merupakan karakteristik
yang membatasi kenaikkan yang dapat disebut pendapatan.Kenaikan aset
harus berasal dari kegiatan operasi dan bukan kegiatan investasi dan
pendanaan.Akan tetapi, pendapatan atau untung yang tidak berasal dari
operasi utama dengan sendirinya lalu dapat disebut sebagai pos nonoperasi.
Karakteristik pendukung dari definisi pendapatan yaitu:
 Operasi dan Nonoperasi –pemisahan hanya dapat dibenarkan kalau laba
atau rugi tersebut benar-benar luar biasa dan berkaitan dengan tujuan
perusahaan utama hanya secara sangat kebetulan saja. Bila tidak bersifat
luar biasa, pos-pos tersebut lebih tepat dilaporkan sebagaipendapatan
lain-lain dan untung.
 Penurunan kewajiban –terjadi penurunan atau pelunasan kewajiban.
 Suatu Entitas –maksud dalam tujuan definisi mengisyaratkan bahwa
konsep kesatuan usaha dianut dalam pendefinisian.
 Produk perusahaan –pendapatan akhirnya harus direpresentasi oleh
aliran masuk dana dari pelanggan, hal tersebut dimaksudkan untuk
menunjukkan bagaimana pendapatan diukur dan bukan menunjukkan
bagaimana atau syarat pendapatan terjadi.
 Pertukaran produk –pendapatan akhirnya harus dinyatakan dalam satuan
moneter untuk dicatat dalam sistem pembukuan.

64
 Berbagai bentuk dan nama –pendapatan adalah konsep yang bersifat
generic dan mencakupi semua pos dengan berbagai bentuk dan nama
apapun.
 Kenaikan Ekuitas
Pendapat penulis :

Rangkuman slide 6
Pengukuran Pendapatan
Mengukur pendapatan dengan menggunakan nilai tukar produk atau jasa
perusahaan. Nilai tukar ini menunjukan ekuivalen kas atau nilai sekarang dari
pendiskontoan tagihan uang yang akhirnya akan diterima dari transaksi
pendapatan .
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima ataudapat diterima.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Ikatan Akuntan Indonesia (2002:23) memberikan ketentuan mengenai
pengukuran pendapatan yang dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan
yang isinya sebagai berikut:
“Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang dapat diterima,
jumlah pendapatan yang imbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan
oleh persetujuan antra perusahaan pembeli atau pemakai perusahaan
tersebut. Jumlah tersebut, dapat diukur denga nilai wajar imbalan yang
diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon
dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan”.

Pendapatan dapat diukur dengan nilai tukar, ada dua hal yang perlu diperhatikan
dalam nilai tukar ini yaitu sebagai berikut:
1. Potongan pembayaran dan pengurangan lain dari harga seperti rugi
[iutang ragu-ragu perlu disesuaikan untuk menghitung net cash yang
sebenarnya.
2. Untuk transaksi bukan dengan kas., apabila nilai dari barang yang
diserahkan dianggap sama dengan nilai pasar wajar dari barang yang akan
diterima maka nilai tukarnya adalah nilai buku barang yang akan diterima
lebih atau kurang dari nilai buku barang yang akan diserahkan maka

65
selisihnya nilai pasar barang yang diterima dengan nilai buku barang
yang diserahkan merupakan keuntungan.
Pendapat penulis
Rangkuman slide 7
Pengukuran Pendapatan
Jumlah pendapatan yang timbul dari transaksi biasanya ditentukanoleh persetujuan
antara perusahaan dan pembeli atau pengguna asettersebut. Jumlah tersebut diukur
dengan nilai wajar imbalan yangditerima atau dapat diterima oleh perusahaan
dikurangi jumlahdiskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh
perusahaan.
Pada umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah
pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterimaatau yang dapat
diterima.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis

Rangkuman slide 8
Saat Pelaporan Pendapatan
Pelaporan Pendapatan Selama Produksi
Dasar akuntansi akrual yang tradisional mengakui pendapatan pada saat dihasilkan
jika pada saat yang sama tagihan terhadap pelanggan meningkat. Jumlah tagihan
biasanya ditentukan berdasarkan persetujuan atau kontrak sebelumnya, atau
seringkali berdasarkan harga perdagangan yang telah ditetapkan.
Contoh dasar akrual, pengakuan pendapatan adalah sewa, bunga, komisi dan jasa
perseorangan yang dilaksanakan atas dasar waktu.
Penjelasan dosen : termasuk pendapatan lain- lain yaitu penjualan aktiva.
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis

66
Rangkuman slide 9
Saat Pelaporan Pendapatan
Kontrak Jangka-Panjang
Penerapan yang diterima bagi pelaporan pendapatan selama produksi adalah
pengakuan pendapatan atas kontrak jangka panjang.
Pertumbuhan
Yang berkaitan dengan pelaporan pendapatan selama periode produksi adalah
pengakuan kenaikan nilai yang timbul dari pertumbuhan alami atau proses
pertambahan umur.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis

Rangkuman slide 10
Saat Pelaporan Pendapatan
Pelaporan Pendapatan Pada Saat Penyelesaian Produksi
Pada saat produk diselesaikan, harga jual dan biaya tambahan penjualan serta
penyerahan masih belum pasti. Tetapi, biaya-biaya ini dapat ditaksir cukup tepat,
pada saat penyelesaian produksi ini dapat dibenarkan untuk melaporkan
pendapatan.
Dan pelaporan pendapatan pada waktu penyelesaian produksi tergantung pada
tingkat kepastian dimana harga jual dan biaya tambahan dapat diestimasi.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis

67
Rangkuman slide 11
Saat Pelaporan Pendapatan
Dalam sedikit kasus, pelaporan pendapatan pada saat penyelesaian produksi di
ijinkan walaupun produk itu tidak diproduksi menurut kontrak.
Kriteria utamanya adalah :
Adanya harga jual yang dapat ditentukan atau harga pasar yang stabil
Biaya pemasaran tidak besar
Unit-unit dapat dipertukarkan
Penjelasan dosen : setiap perusahaan mengakui adanya pendapatan pada saat proses
produksi, produk jasa, penjualan serta pada saat kas diterima.
Jenis laporan bagi proses produksi, produk jasa serta kas di terima bentuknya
berbeda sedangkan, pada saat penjualan itu kebanyakan penjualan di catat seperti
ini
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis

Rangkuman slide 12
Saat Pelaporan Pendapatan
Pelaporan Pendapatan Pada Saat Penjualan
Sudah menjadi ketentuan umum selama bertahun tahun untuk melaporkan
pendapatan saat penjualan.
Ketentuan ini didukung dengan alasan berikut:
Harga produk sekarang sudah lebih pasti
Produk telah ada diluar perusahaan dan aktiva baru sudah menggantikannya, yaitu
pertukaran sudah terjadi
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis

68
Rangkuman slide 13
Saat Pelaporan Pendapatan
Untuk sebagian besar perusahaan , penjualan diasumsikan sebagai peristiwa
keuangan yang paling penting dalam kegiatan ekonomi perusahaan .
Sebagian besar biaya yang menyangkut pembuatan / perolehan produk dan biaya
pelepasan sekarang telah terjadi / sekarang sudah di tentukan.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis

Rangkuman slide 14
Saat Pelaporan Pendapatan
Pelaporan Pendapatan Sesudah Penjualan
Penerimaan kas / penerimaan kas yang diantisipasi merupakan hal yang signifikan
dalam pengukuran pendapatan, tetapi umumnya tidak kritis dalam proses
oprasional untuk meningkatkan aktiva bersih perusahaan. Meskipun penerimaan
kas yang diharapkan akan terjadi sesudah penjualan memberikan suatu pengukuran
pendapatan yang diverifikasi, namun secara teoritis tidak begitu dibenarkan untuk
menunda pelaporan pendapatan melewati saat timbulnya klaim yang sahih terhadap
pelanggan dan aktivitas dasar mengenai penjualan produk / jasa tersebut telah
diselesaikan.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis

Rangkuman slide 15
Saat Pelaporan Pendapatan
Penundaan pelaporan pendapatan sesudah saat penjualan dapat dibenarkan jika
salah satu kriteria ini terpenuhi:

69
Jika tidak mungkin mengukur aktiva yang diterima dalam pertukaran dengan
tingkat ketepatan yang layak
Jika tambahan beban yang material, yang secara langsung berkaitan dengan
transaksi tersebut , adalah mungkin dan jika biaya ini tidak dapat ditaksir dengan
tingkat ketepatan yang layak.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis

Rangkuman slide 16
Saat Pelaporan Pendapatan
Contoh yang paling sering dikutip tentang penangguhan pelaporan yang dibenarkan
untuk pendapatan adalah penjualan secara angsuran.
Tagihan dianggap meragukan karena para pelanggan yang mengadakan kontrak
angsuran ini terlalu banyak hutangnya sehingga resikonya besar, begitu pula beban
jaminan. Akan tetapi argumentasi ini sangat lemah. Walaupun piutang tak tertagih
besar , namun perkiraan ini biasanya dapat ditaksir berdasarkan pengalaman masa
lampau perusahaan khusus atau perusahaan lain didalam industri sejenis.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Diperiksa dan disetujui oleh,

70
BAB X

BIAYA
Presenter :
Mia Shafira
Hendra Saputra
Syifa Aulia
Moderator: Devi
---------------------------------------------------------------------------------------------------

Rangkuman Slide 1
Pengertian Biaya
FASB (1980) mendefinisikan biaya sebagai berikut: "Biaya adalah aliran keluar
(outflows) atau pemakaian aktiva atau timbulnya hutang (atau kombinasi
keduanya) selama satu periode yang berasal dari penjualan atau produksi barang
atau penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan yang lain yang merupakan
kegiatan utama suatu entitas" .
Sedang IAl (1994) mendefinisikan biaya (beban) sebagai berikut: "Beban
(expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban
yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian
kepada penanam modal. Dari pengertian di atas dapat dilihat bahwa biaya pada
akhirnya merupakan aliran keluar aktiva meskipun kadang-kadang harus melalui
hutang lebih dahulu.

Penjelasan dosen :
Biaya adalah sebuah monetary yang keluar dari perusahaan.
Alokasi adalah beban yang belum keluar atau dilakukan masih sekedar anggaran.
Biaya bias berubah namun beban sesuai dengan cash outflow.
Standard yaitu anggaran yang akan dialokasikan.
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:

71
Kautsar (2013:20) mendifinisikan biaya adalah suatu nilai tukar,
pengelauran- pengeluaran yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat.
Widilestariningtyas (2012:25) menyatakan biaya adalah nilai tukar, pengeluaran,
pengorbanan untuk memperoleh manfaatlebih baik. Mursyidi,(2008:14)
mengartikan biaya sebagai suatu pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau
harta lainnya untuk mencapai tujuan, baik yang dapat dibebankan pada saat ini
maupun pada saat yang akan datang.(Mursyidi, 2008:15) biaya (cost) diartikan
sebagai suatu pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk
mencapai tujuan , baik yang dapat dibebankan pada saat ini maupun pada saat yang
akan datang. Krismiaji, (2011:17) menyatakan biaya adalah kas atau ekuivalen
yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan akan
memberikan manfaat bagi perusahaan saat sekarang atau untuk periode mendatang.
Istilah biaya dalam akuntansi, didefinisikan sebagai pengorbanan yang
dilakukan untuk mendapatkan barang atau jasa, pengorbanan mungkin diukur
dalam kas, aktiva yang ditransfer, jasa yang diberikan dan lainlain, hal ini diperkuat
oleh pendapat Witjaksono, (2006:6) mengemukakan bahwa Biaya adalah suatu
pengorbanan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Akuntansi biaya
adalah ilmu, dalam pengertian bahwa akuntansi biaya merupakan hal yang dapat
dipelajari dan tentu saja telah memenuhi kaidah-kaidah tertentu untuk dapat diakui
sebagai suatu disiplin ilmu; anatara lain logis, dan telah diterima serta dipraktekkan
oleh banyak orang. (Witjaksono, 2006:2).
Mursyidi (2010: 14), biaya diartikan sebagai suatu pengorbanan yang dapat
mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai tujuan, baik yang dapat
dibebankan saat ini maupun pada saat yang akan datang.
Ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut, yaitu :
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi.
2. Diukur dalam satuan uang.
3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi.
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
Pendapat penulis:

Rangkuman Slide 2
Karakteristik Biaya

72
Karakteristik biaya dapat dipahami dengan mengenali batasan atau pengertian
yang berkaitan dengan biaya. Dengan pemahaman seperti ini, transaksi yang
berkaitan dengan biaya dapat dengan mudah diidentifikasi sehingga dapat
disajikan dengan benar dalam laporan keuangan. Karakteristik utama dari biaya
yaitu:
.Penurunan aset
.Operasi utama yang menerus
. Kenaikan kewajiban
. Penurunan ekuitas
Penjelasan dosen :
Biaya bukanlah laporan keuangan, karakteristik standard yaitu alokasi, tujuan
serta perencanaan sedangkan biaya adalah anggaran dan biaya berada di laporan
biaya produksi
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman Slide 3
Biaya Dan Rugi
Agar pemakai laporan keuangan mendapat tambahan informasi yang lebih
lengkap, rugi dapat disertakan dalam laporan rugi laba sebagai penentu
besarnya laba komprehensif. Rugi sebaiknya disajikan terpisah dari biaya.
FASB memfokuskan pengertian biaya hanya untuk penurunan aset yang
berkaitan dengan operasi utama atau sentral. Namun tidak berarti bahwa
penurunan aset tidak berkaitan dengan operasi utama lalu diklasifikasi
menjadi non operasi. Ada kata kunci yang melekat pada pengertian rugi
adalah:
 . Penurunan ekuitas
 . Transaksi periferal atau insidental
 . Selain apa yang didefinisi sebagai biaya atau selain distribusi ke pemilik

73
Penjelasan dosen :
Berdasarkan pengukuran biaya tidak ada definisi setara kas
Untuk mengukur biaya perlu current cost atau current value serta market price
Contoh dari cost histories yaitu tarif SKS pada kampus universitas Widyatama
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Rugi adalah loss yaitu (KERUGIAN), jumlah pengeluaran atau biaya yang lebih
besar dibandingkan dengan pendapatan yang diterima; dalam asuransi dapat pula
diartikan sebagai besarnya pembayaran yang harus diberikan oleh penanggung
kepada tertanggung atas terjadinya hal yang diasuransikan.
Pendapat penulis:

Rangkuman Slide 4
Pengukuran Dan Pengakuan Laba
Sejalan dengan penilaian aktiva, biaya dapat diukur atas dasar jumlah rupiah yang
digunakan untuk penilaian aktiva dan hutang. Oleh karena itu pengukuran biaya
dapat didasarkan pada :
1. Cost Historis.
2. Cost pengganti/cost masukan terkini (Replacement Cost/Current Input
Cost).
3. Setara kas (Cash Equivalent)
Meskipun ada berbagai dasar penilaian, dalam praktek yang paling banyak
digunakan untuk mengukur biaya adalah cost histories.
Proses pembebanan cost pada dasarnya merupakan proses pemisahan cost. Oleh
karenaitu, agar informasi yang dihasilkan akurat, bagain cost yang telah diakui
sebagai biaya pada periode berjalan dan bagian cost yang akan dllaporkan sebagai
aktiva (diakui sebagai biaya pada periode berjalan dan bagian cost yang akan
dilaporkan sebagai akiva atau diakui sebagai biaya periode mendatang) harus dapat
ditentukan dengan jelas.
Penjelasan dosen :
Cost against revenue
Cost against cost yaitu tidak ada pendapatan tanpa biaya
Conservatism adalah berhati- hati dalam menghitung kerugian dahulu baru
dihitung keuntungan dan dalam akuntansi contohnya seperti laporan laba rugi.

74
Cost against benefit adalah
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Menurut Suwardjono (2008;475) kos historis merupakan rupiah kesepakatan atau
harga pertukaran yang telah tercatat dalam sistem pembukuan. Prinsip historical
cost menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang,
modal dan biaya. Yang dimaksud dengan harga perolehan adalah harga pertukaran
yang disetujui oleh kedua belah pihak yang tersangkut dalam tranksaksi. Harga
perolehan ini harus terjadi pada seluruh traksaksi diantara kedua belah pihak yang
bebas. Harga pertukaran ini dapat terjadi pada seluruh tranksaksi dengan pihak
ektern, baik yang menyangkut aktiva, utang, modal dan transaksi lainnya
Pendapat penulis:

Rangkuman Slide 5
Konsep Penandingan
Konsep penandingan adalah konsep yang dimaksudkan untuk mencari dasar
hubungan yang tepat dan rasional antara pendapatan dan biaya.
Pendapatan merupakan hasil yang dituju perusahaan, sementara cost yang
dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut merupakan upaya yang
dilakukan perusahaan. Dalam menentukan pencatatan pengakuan biaya, akuntan
juga perlu mengenali apakah suatu pengeluaran harus segera dicatat atau ditunda
hingga periode mendatang. Ada dua jenis biaya dasar, yaitu:
 Biaya produk,
biaya yang berhubungan langsung dengan suatu produk, seperti bahan
mentah dan tenaga kerja.
 .Biaya periode,
biaya yang akan segera dicatat saat pengeluaran terjadi. Biaya yang
termasuk dalam kategori ini termasuk gaji yang dibayarkan kepada
karyawan dan biaya administrasi.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

75
Rangkuman Slide 6
Proses Penandingan
Proses penandingan adalah proses penentuan laba dengan cara mengukur atau
menakar dahulu pendapatan untuk suatu perioda dan barulah kemudian
menentukan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Konsep atau prisip
penandingan adalah dasar pemikiran untuk menghubungan pendapatan dan biaya
sehingga laba yang dihasilkan bemakna.
Masalah penandingan terletak pada penentuan dasar atau basis yang memuaskan
untuk menyatukan pendapatan dan biaya. Penandingan yang tepat harus
didasarkan pada kelayakan ekonomik dan bukan fisis. Nilai aset atau jasa yang
dikonsumsi harus ditentukan secara tepat dengan memperhatikan kondisi yang
melingkupinya, oleh karena itu dasar penandingan yang paling utama adalah
kelayakan ekonomik bukan hanya dasar aliran fisis.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 7
Basis Asosiasi
Berbagai basis asosiasi adalah:
 Asosiasi sebab akibat, konsep upaya dan capaian menyatakan bahwa biaya
merupakan upaya dalam rangka mendapatkan capaian berupa pendapatan.
Ini berarti ada hubungan sebab akibat antara biaya dan pendapatan. Oleh
karena itu basis penandingan yang paling masuk akal adalah sebab akibat
walaupun basis ini lebih merupakan asumsi daripada kenyatan arena dalam
banyak hal sulit untuk dibuktikan secara meyakinkan bahwa biaya
menyebabkan pendapatan.
 Identifikasi kos produk, produk terjual merupakan takaran penandingan,
kos produk akan dipecah menjadi dua komponen yaitu kos produk yang
telah terjual dan kos produk yang belum terjual dan masih menjadi aset
perusahaan. Kos yang melekat pada produk terjual akan lansung
dibebankan sebagai biaya. Kos persediaan baru dibebankan sebagai biaya
kalau produk telah terjual, Tidak semua unsur kos produksi dapat secara
langung dikaitkan dengan unit fisis produk atau dengan suatu angkatan
produksi.

76
Secara teoritis dan prakis, kalau hubungan sebab akibat harus dipertahankan,
hanya kos variable lah yang sebenarnya dapat dngan mudah didentfikasi dengan
produk, karena besarnya kos variabel sangat ditentukan oleh volume produksi.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 8
Produk Usang Atau Musiman Dan Barang Rusak
Persoalan terkait dengan penandingan atas dasar sebab-akibat adalah apakah kos
produk musiman yang tidak terjual merupakan sebab (biaya) atau akibat (rugi).
Dalam hal ini Paton dan Littleton menegaskan bahwa penandingan harus
didasarkan pada kelayakan ekonomik. Dalam keadaan yang khusus sebagian kos
sediaan barang yang tidak terjual dalam suatu perioda secara logis dapat dijadikan
komponen kos barang terjual. Dengan kata lain, sediaan akhir yang tidak terjual
sebenarnya merupakan upaya (biaya) atau sebab untuk mendatangkan penjualan
yang dicapai pada musim tertentu.
Kelayakan ekonomik menuntut pertimbangan dengan memperhatikan kondisi yang
melikupi suatu masalah. Bila kerusakan produk merupakan hal yang wajar atau
bukan merupakan prasyarat untuk menghasilkan barang dengan kualitas baik, kos
barang yang rusak dapat dianggap sebagai upaya menghasilkan pendapatan.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Mulyadi, (2011: 324) berpendapat bahwa, produk rusak yang terjadi selama proses
produksi mengacu pada produk yang tidak dapat diterima oleh konsumen dan tidak
dapat dikerjakan ulang. Produk rusak adalah produk yang tidak sesuai standar mutu
yang telah ditetapkan secara ekonomis tidak dapat diperbaharui menjadi produk
yang baik.
Pendapat penulis:
Produk musiman menurut saya seperti halnya payung, payung seringkali dipakai
pada saat musim hujan dan kadang dipakai pada saat musim panas, dan payung
akan laku pada saat musim hujan. Lebih spesifiknya seperti jas hujan, jas hujan

77
untuk motor akan dipakai pada saat hujan karena kalua disaat panas memakai jas
hujan akan terlihat aneh dan tidak sesuai dengan fungsi utamanya, dan pada saat
musim hujan kemungkinan jas hujan akan naik harganya karena demand yang
meningkat. Juga seperti halnya lilin pada saat mati lampu yang terjadi beberapa
waktu lalu, lilin seringkali digunakan untuk menerangi pada saat mati lampu juga
mengusir lalat atau serangga agar tidak hinggap pada makanan, dan pada saat mati
lampu beberapa waktu lalu terjadi kenaikan harga akibat demand yang meningkat
dan tidak adanya persiapan atau pemberitahuan lebih dahulu akan waktu untuk
menunggu lampu nyala kembali dan menjadi barang yang sulit dicari dimana mana
karena suatu kebutuhan yang amat penting dan produsen lilin pun tidak produksi
banyak karena selama ini mati lampu tidak terjadi dalam waktu yang amat lama
juga kurangnya minat masyarakat terhadap pembelian lilin karena bersifat
musiman.

Rangkuman slide 9
Identifikasi Kos Nonproduk
Tidak seluruh kos nonproduksi akan dibebankan sebagai biaya. Perlakuan seperti
ini didasarkan pada argumen bahwa suatu potensi jasa yang telah dikonsumsi
(used up) belum memberikan manfaat dalam perioda sekarang tetapi juga tidak
merupakan rugi maka kos tersebut tentunya akan memberikan manfaat di masa
mendatang. Oleh karena itu, perlu adanya alokasi agar dapat dicapai penandingan
yang tepat antara biaya dan pendapatan yang dihasilkan.
Bila kos tidak dapat dikaitkan dengan pendapatan masa datang dengan cukup jelas
dan telit, tidak layaklah untuk menunda pembebanan sebagai biaya. Jadi, dalam
kaitannya dengan penanding sebab-akibat, kos nonproduksi tidak harus ditunda
pembebanannya untuk dikaitkan dengan pendapatan masa datang yang dapat
dikaitakan dengan kos nonproduksi tersebut.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 10
Biaya Antisipasian

78
Biaya antisipasian (anticipated expenses) adalah biaya yang dianggap
menyebabkan timbulnya pendapatan tetapi baru terjadi setelah pendapatan diakui.
Sebagai contoh adalah kos yang berkaitan dengan kegiatan seperti jaminan
penjualan, jaminan reparasi gratis, dan pengumpulan piutang. Bila penandingan
sebab-akibat dipertahankan , kos semacam itu harus diantisipasi dan diakui pada
periode terjadinya penjualan meskipun kos belum terjadi.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:
Rangkuman slide 11
Kriteria Penangguhan
Kriteria penguji umum dapat dijadikan dasar untuk menentukan apakah suatu
jenis kos jasa yang terjadi pada suatu perioda akan dibebankan langsung atau akan
ditunda dapat dikemukakan sebagai berikut:
 Pengeluaran kos tersebut terjadi karena transaksi, kejadiaan, atau keadaan
yang didukung oleh bukti yang sah.
 Pengeluaran tersebut dapat dibenarkan dari segi operasi perusahaan pada
umumnya dan bukan merupakan pengeluaran atau bersifat kecerobohan,
keborosan, atau ketakbijaksanaan.
 Kos jasa dapat ditangguhkan pembebanannya walaupun dapat pula
dibebankan langsung.
 Kos jasa tersebut merupakan jenis pengeluaran yang terjadi berulang-
ulang tiap perioda (recurring).

Jadi, kos nonperasi yang berulang terjadinya cukup beralasan untuk langsung
dibebankan daripada ditunda atau disediakan untuk mencapai tepat-tanding.
Penjelasan dosen :

79
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Diperiksa dan disetujui oleh,

80
BAB XI

LABA
Presenter :
Asri Nur A
Rima Agustini
Remalia
Yuke Sukma
Moderator : Salmadika

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Rangkuman Slide 1
Definisi Laba

Laba merupakan suatu pos dasar dan penting dari ikhtisar keuangan yang
merniliki berbagai kegunaan dalam berbagai konteks. Laba pada umumnya
dipandang sebagai suatu dasar bagi perpajakan, determinan pada kebijakan
pembayaran dividen, pedoman investasi, dan pengambilan keputusan, dan unsur
prediksi.(Belkaoui : 1993)
Laba sebagai jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi,
biaya lain dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi. (Commite On
Terminology, Sofyan Syafri H : 2004)
Laba adalah pengambilan atas investasi kepada pemilik. Hal ini mengukur
nilai yang dapat diberikan oleh entitas kepada investor dan entitas masih memiliki
kekayaan yang sama dengan posisi awalnya. (Stice, Skousen : 2009)
Laba merupakan jumlah residual yang tertinggal setelah semua beban
(termasuk penyesuaian pemeliharaan modal, kalau ada) dikurangkan pada
penghasilan. Kalau beban melebihi penghasilan, maka jumlah residualnya
merupakan kerugian bersih. (Ikatan Akuntan Indonesia : 2007)
Penjelasan dosen :
laba adalah selisih antara nilai penjualan dikurangi harga pokok produksi, dapat di
katakan Laba pada saat nilai penjualan lebih besar daripada harga pokok produksi.
Pada poin kedua ditujukan untuk perusahaan manufaktur.

81
Laba adalah sisa hasil usaha atau residual yang tertinggal
Pada poin ketiga nilai perusahaan diukur dengan laba
Untuk mencapai laba dipengaruhi oleh
1. Penjualan
2. Fixed assets
3. Hutang, semakin besar hutang maka semakin besar laba karena, laba yang
akan dibayar kepada investor atas bunga, maka yang akan pusing apabila
perusahaan memiliki banyak hutang yaitu investor karena jika perusahaan banyak
hutang mempengaruhi dividen karena bagaimana perusahaan dapat membayar
dividen apabila kewajiban masih ada.
4. Ukuran perusahaan yaitu jika perusahaan besar maka otomatis dapat
mencapai full capacity pada hal produksi dengan menggunakan efisiensi yang
rendah.
5. Kebijakan pemerintah dapat membuat perusahaan lebih untung, misalkan
penurunan tarif pajak, atau PHK.
6. Corporate social responsibility, semakin besar perusahaan maka akan ada
peluang bahwa lowongan kerja karyawan di sediakan bagi masyarakat sekitar, dan
jika perusahaan ditutup maka semakin banyak pengangguran akibat PHK.
Jika sebuah perusahaan memiliki banyak peralatan, misalkan mesin untuk
menghitung seberapa banyak mesin yang digunakan, akan memengaruhi net profit
margin.
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 2
Karakteristik laba

 Kenaikan kemakmuran yang dimiliki atau dikuasai suatu entitas,


 Perubahan terjadi dalam suatu periode sehingga harus diidentifikasi kondisi
kemakmuran awal dan kemakmuran akhir, dan
 Perubahan dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik oleh entitas yang
menguasai kemakmuran, asalkan kemakmuran awal dipertahankan.
 Kemakmuran dapat berupa aset bersih perusahaan, modal pemegang saham,
kekayaan, investasi, sumber daya ekonomik, atau apapun yang dapat dinilai
dengan uang.

82
Penjelasan dosen :
pertumbuhan laba dipengaruhi oleh aspek internal
1. Assets turnover
2. Sales turnover
3. Allowance for doubtful
Pertumbuhan laba dipengaruhi oleh aspek eksternal
1. Investor yaitu harga saham
2. Pajak yaitu kebijakan pemerintah

Pembagian dividen mempengaruhi pertumbuhan laba, diversifikasi pasar,


ekspansi pasar, menambah atau mengurangi inflasi bagi pasar monopolistic jika
harga barang naik maka rugi.
Fusi adalah dua perusahaan meleburkan diri menjadi perusahaan baru

Mengapa investor lebih menyukai laba usaha dibanding dengan laba investasi?
Karena laba akuntansi terdapat laba atau tidaknya bergantung dengan penjualan,
sedangkan laba usaha sudah pasti ada laba.

Perusahaan menyajikan laba:


1. Laba komprehensif yaitu perhitungan laba dari induk ke cabang secara
format aplikasi tergantung jenis usaha.
Kas itu asset paling likuid maka di tempatkan di paling atas
Tanah paling atas Fixed assets karena paling Fixed tidak ada penyusunan
Paling tinggi other assets adalah intangible assets, yaitu patents, trademark.
Liabilitas
1. Account payable
2. Hutang bunga yakni pembayaran jatuh tempo
3. Investasi
4. Pinjaman jangka panjang
5. Saham preferen
6. Saham donasi

83
Untuk membuat perusahaan diperlukan
1. Membuat akta notaris mengenai pendirian saham serta jumlah modal yang
ditanam, maka berdasarkan akta notaris maka dilakukan penerbitan saham.
2. Penghitungan modal kerja, peralatan serta bahan baku.
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 3
Fungsi Perhitungan Laba
1. Indikator efisiensi penggunaan modal atau biaya
2. Pengukur prestasi atau kinerja management
3. Alat motivasi bagi management dalam pengelolaan perusahaan
4. Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak
5. Dasar penghitungan deviden
6. Dasar pembagian kompensasi dan bonus
7. Pedoman dalam menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan
8. Dasar peramalan kondisi perusahaan di masa yang akan datang
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 4

84
Jenis-jenis Laba

Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 5
Polemik tentang laba
Laba merupakan informasi penting dalam suatu laporan keuangan. Angka
ini penting untuk :
1. Perhitungan pajak, berfungsi sebagai dasar pengenaan pajak yang akan
diterima Negara.
2. Menghitung dividen yang akan dibagikan kepada pemilik dan yang akan
ditahan dalam perusahaan.

85
3. Menjadi pedoman dalam menentukan kebijaksanaan investasi dan
pengambilan keputusan.
4. Menjadi dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan
lainnya di masa yang akan datang.
5. Menjadi dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi.
6. Menilai prestasi atau kinerja perusahaan/segmen perusahaan/divisi.
7. Perhitungan zakat sebagai kewajiban manusia sebagai hamba kepada
Tuhannya melalui pembayaran zakat kepada masyarakat.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 6
Konsep laba dalam aspek tataran (level) semiotika
Sebagai salah satu elemen akuntansi, laba digunakan sebagai informasi
yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan. Oleh karena itu, konsep
laba harus dipahami sebagai suatu bahasa yang dapat dikomunikasikan maksudnya
kepada para pengguna. Berikut adalah ciri-ciri tiap tataran dalam Teori
Komunikasi.

Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

86
Rangkuman slide 7
Konsep laba secara ekonomi dan akuntansi

Konsep Laba Ekonomi


Laba dari sisi ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang
investor dari hasil penanaman modalnya, setelah dikurangi seluruh biaya yang
berhubungan dengan penanaman modal tersebut.
• Definisi Laba Ekonomi
Fischer (1912) mendefinisikan laba ekonomi sebagai deretan peristiwa yang
dihubungkan dengan berbagai tahapan berbeda yaitu penikmatan laba psikis, laba
nyata, dan laba uang. Lindahl (1919) memiiki pandangan berbeda dengan
mengaitkan konsep laba ekonomi dan bunga, lalu dihubungkan dengan peningkatan
barang modal selama waktu tertentu. Sedangkan Hicks (1946) mengembangkan
kedua konsep di atas dengan mendefinisikan laba ekonomi sebagai jumlah
maksimum yang dikonsumsi selama suatu periode dan pada akhir periode masih
memiliki kekayaan yang sama seperti pada awal periode.
 Sifat Laba Ekonomi
a. Physical Income
b. Real Income
c. Money Income

 Konsep Laba Ekonomi


a. Dalam Ukuran Uang
 Money Maintenance
 General Purchasing Power Money Maintenance
b. Dalam Ukuran Tenaga Beli Umum
 Productive Capacity Maintenance
 General Purchasing Power, Productive Capacity Maintenance
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :

87
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 8
Konsep laba secara ekonomi dan akuntansi Lanjutan
2. Konsep Laba Akuntansi
Laba dari sisi akuntansi didefinisikan sebagai selisih antara harga
penjualan dan biaya produksi.

Definisi Laba Akuntansi


Laba Akuntansi merupakan perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal
dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang
dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan tersebut. Menurut Belkaoui, laba
akuntansi secara operasional didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan
realisasi yang timbul dari transaksi periode tersebut dan biaya historis yang
sepadan dengannya.

Sifat Laba Akuntansi


a. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi yaitu
timbulnya pendapatan dan biaya untuk mendapatkan pendapatan tersebut.
b. Laba akuntansi didasarkan pada postulat “periodik” laba, artinya merupakan
prestasi perusahaan dalam bidang keuangan pada periode tertentu.
c. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip revenue yang memerlukan pengukuran
dan pengakuan.
d. Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam bentuk biaya
historis yang dikeluarkan perusahaan.
e. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip “matching” artinya hasil pendapatan
dikurangi biaya yang dikeluarkan dalam periode yang sama.

Konsep Laba Akuntansi


Pada laba akuntansi dikenal konsep Replacement Cost Income dengan dua
komponen laba yaitu:
a. Current oprating profit : Perhitungan dari pengurangan biaya pengganti
(replacement cost) dari penghasilan.

88
b. Realized holding gain and loss : Perhitungan perbedaan antara
replacement cost barang yang dijual dengan biaya historis barang yang sama.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 9
Konsep laba secara ekonomi dan akuntansi Lanjutan
3. Perbandingan Antara Laba Akuntansi dan Laba Ekonomi

Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

89
BAB XII

KEBIJAKAN DAN PENGUNGKAPAN


Presenter :
F Thoriq
Salmadika
Astri Fauziyah

Moderator : Rima Rohima

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Rangkuman Slide 1
Pengertian Kebijakan Akuntansi
Kebiakan akuntansi adalah batang tubuh dalam praktek akuntansi menyangkut :
Ketentuan dalam penetapan metode akuntansi yang dipilih, penafsiran
menyangkut standar yang digunakan, aturan dan regulasi yang digunakan oleh
perusahaan-perusahaan dalam pelaporan keuangan

Penjelasan dosen :
Kebijakan akuntansi mencakup standar akuntansi yaitu aturan régulasi yang
membuat kebijakan dalam perusahaan di atur oleh dewan komisaris.
Eksternal yaitu ikatan akuntansi Indonesia secara nasional
Secara pemerintah yaitu pemerintah daerah
Wajib ada Catatan atas laporan keuangan, karena apabila tidak ada bukan laporan
keuangan tetapi kejadian yang terjadi dalam perusahaan disebut catatan keuangan
karena tidak ada.
Fungsi catatan atas laporan keuangan
1. Kebijakan umum
2. Penetapan metode
3. Penjelasan tentang akun

90
4. Pengungkapan
5. Prospektus kedepannya
6. Laporan going concern
7. Kebijakan dividen
Perubahan metode akuntansi dari LIFO dan FIFO harus mengungkapkan
persediaan karena mempengaruhi penjualan.
Kenapa perusahaan mengubah kebijakan akuntansi, kondisi perusahaan peraturan
pemerintah.
Mengapa dilakukan earning management untuk pengakuan pendapatan, pengakuan
pendapatan yakni pembayaran, proses serta pada saat pemesanan proses produksi
barang jadi.
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman Slide 2
Landasan Kebijakan Akuntansi
• Kesesuaian dengan kegiatan / aktivitas / typelogi perusahaan
• Seluruh kejadian pengelolaan keuangan diungkapan berdasarkan
hubungan yang penting
• Pemasukan informasi yang berhubungan dengan lingkungan
• Keseragaman praktik dalam dan diantara unit usaha
• Konsistensi praktik dan pelaporan keuangan sepanjang waktu
• Menjelaskan seluruh informasi yang bersifat komprehensif untuk
menunjukan kondisi keuangan dikelola sesuai dengan tujuan perusahaan

Penjelasan dosen :
Taktik yaitu proyeksi terhadap strategi
Strategi jangka panjang apabila kerja di kantor akuntan publik maka perlu
dilakukan
1. Program

91
2. Prosedur pemeriksaan
3. Blank kertas kerja
• Meyakini seluruh Fixed Assets dikuasai oleh perusahaan dengan cara
meminta sertifikat hak milik.
• Meminta daftar Fixed Assets
• Mencari referensi dengan mengacu pada PSAK serta IFRS
• Liat laporan keuangannyab
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 3
Penerapan Kebijakan
• Kebijakan akuntansi setiap perusahaan nerneda-beda sesuai dengan
typologi perusahaan
• Kebijakan tidak bersifat absolut, sangat terkait dengan misi dan visi
perusahaan
• Kebijakan harus berpedoman pada standard akuntansi dan tidak boleh
bertentangan
• Kebijakan menjadi mutlak bagi perusahaan yang memiliki komposisi
penyertaan pemegang saham atau penyertaan pada ekuitas

Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

92
Rangkuman slide 4
Penerapan Kebijakan
• Kebijakan dapat berfungsi sebagai pengganti standar auntansi, jika praktek
akuntansi belum terdapat pada standar akuntansi
• Kebijakan akuntansi berguna bagi sistem pencatatan dan proses akuntansi
pada perusahaan
• Kebijakan akuntansi dapat berfungsi sebagai standar bagi perusahaan-
perusahaan kecil yang belum memerlukan standar akuntansi dalam
pengelolaan akuntansi keuangan

Penjelasan dosen :
Jika aset hancur maka hapus nilai buku serta di kurang dengan akumulasi
penyusutan
Pengungkapan
• Pos laporan keuangan
• Catatan atas laporan keuangan bersifat tidak wajib karena terlalu memuat
banyak informasi mengenai perusahaan
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 5
Perubahan Kebijakan Akuntasi
Entitas mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya jika perubahan tersebut:
 Dipersyaratkan oleh suatu PSAK; atau
 Menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi yang andal
dan lebih relevan tentang dampak transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya
terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas entitas.
Pengguna perlu membandingkan laporan keuangan dari satu periode ke periode
sehingga penerapan kebijakan yang konsisten diperlukan

Penjelasan Dosen :

93
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 6
Penerapan Perubahan Kebijakan
Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi bergantung kepada:
1. Entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan awal
suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisi dalam
PSAK tersebut, jika ada;
2. Jika tidak ada ketentuan transisi atau perubahan kebijakan dilakukan secara
sukarela maka entitas menerapkan perubahan tersebut secara retrospektif.

Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 7
Pengungkapan
Pengungkapan adalah proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan
kepada para pengguna laporan keuangandan digunakan dalam pengambilan
keputusan. Bidang ini memusatkan memusatkan perhatian pada isu-isu seperti apa
yang akan dilaporkan, kapan, dengan cara apa, dan kepada siapa.
Catatan atas laporan keuangan ditujukan untuk memperkuat atau memperjelas
pos-pos yang disajikan dalam bagian utama laporan keuangan (laba rugi,
perubahan modal, neraca, dan arus kas).
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :

94
Rujukan penulis:
Peraturan Tentang Pengungkapan Laporan Keuangan di Indonesia
Beberapa peraturan dan undang-undang yangberkaitan dengan pengungkapan
informasi keuangan di indonesia mencakup:
.Undang-undang no 3 tahun 1983 tentang pendaftaran peru sahaan.
Dalam undang-undang ini perusabaan harus men yediakan informasi yang
dapat di akses publik yang diantaranya terdiri dari: nama perusahaan,
informasi mengenai anggota dewan komisaris, dan dewan direktur serta
modal yang diperoleh.
2. Peraturan Pemenintah No. 64 I ahun IYYY I cntang Laporan I ahunan.
Peraturan pemerintah ini memperluas jangkauan perusahaan perusahaan
perusahaan yang diharuskan menyediakan laporan keuangan kepada
publik. Sebclumnya hanya perusahaan perusathaan yang terdattar di bursa
saja yang diharuskan untuk mclaporkan keuangan kepada publik.
3. Persyaratan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 Tahun 2007
mengenas instrumen keuangan dalam penyajian dan pengungkapan.
Pendapat penulis:
Rangkuman slide 8
Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:
1. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan
akuntansi yang dipilih dan ditetapkan terhadap peristiwa dan transaksi penting.
2. Informasi yang disajikan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca,
laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.
3. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi
diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.
Semakin lengkap informsi yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
(full disclosure) maka pembaca laporan keuangan akan semakin mengerti kinerja
keuangan perusahaan.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :

95
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 9
Konsep Pengungkapan
Menurut Ghozali dan Chariri (2007), terdapat tiga konsep dalam pengungkapan,
yaitu:
1. Pengungkapan yang cukup (adequate disclosure), merupakan
pengungkapan minimal yang harus dilakukan agar laporan keuanga tidak
menyesatkan.
2. Pengungkapan wajar (fair disclosure), dilakukan agar dapat memberikan
perlakuan sama yang bersifat umum bagi semua pengguna laporan
keuangan.
3. Pengungkapan lengkap (full disclosure), mensyaratkan perlunya penyajian
semua informasi yang relevan.

Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 10
Standar untuk pengungkapan
Perkembangan sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan
sistem akuntansi. Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-
sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan
ekonomi, tingkat pendidikan, budaya, dan pengaruh lainnya.
Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan
dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan
negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan
pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-
pasar tersebut, kepemilikan cenderung tersebar luas di antara banyak pemegang
saham dan perlindungan terhadap investor sangat ditekankan. Investor institusional

96
memainkan peranan yang semakin penting di negara-negara ini, menuntut
pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat.

Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Secara internasional kita dapat mengacu pada International Financial Reporting
Standards agar lapoan keuangan dapat dibandingkan dengan perusahan sejenis
dengan standard internasional maka laporan keuangan dapat dipahami secara
lingkup internasional sehingga memungkinkan untuk ekspansi pasar dan lain
sebagainya sedangkan di dalam negeri ada Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia serta bertujuan seabagai
rujukan untuk membuat atau menyusun laporan keuangan sehingga dengan
disusunnya laporan keuangan yag sesuai dengan PSAK atau IFRS maka akuntan
akan lebih mudah untuk membandingkan isinya dengan laporan keuangan
sebelumnya. Dengan begitu, pihak yang bersangkutan akan lebih mudah
menganalisa perubahan yang terjadi dalam perusahaan. Serta memudahkan pihak
investor untuk menilai kinerja perusahaan karena penyusunannya dapat dipahami

Pendapat penulis:

Rangkuman slide 11
Bentuk-bentuk Pengungkapan
Selain data kuantitatif yang biasanya disajikan dalam laporan keuangan
tradisional, banyak manfaat yang terkandung dalam penyajian yang lebih rinci
yang menyangkut beberapa segmen perusahaan yang memperlihatkan
diversifikasi produk atau geografis yang timbul dari pertumbuhan normal atau
merger dalam perkembangan perusahaan konglomerat. Hal ini dibahas lebih lanjut
dalam bagian khusus berikut ini:
1. Ramalan Keuangan
2. Kebijakan Akuntansi
3. Perubahan Akuntansi
4. Pengungkapan Peristiwa Pascalaporan

Penjelasan dosen :

97
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 12
Metode-Metode Pengungkapan
Sejumlah metode pengungkpan tersedia bagi manajemen. Metode-metode
pengungkapan yang umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Bentuk dan susunan laporan formal
Terminologi dan Penyajian yang Terinci
Informasi Parantesis
Catatan Kaki
Laporan dan daftar pelengkap
Laporan Auditor
Pembahasan dan Analisis Manajemen Serta Surat Surat Direktur Utama

Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Diperiksa dan disetujui oleh,

98
BAB XIII

PENELITIAN PASAR MODAL


Presenter :
M Ilham
Rahadiyan Nugraha
Orlando
Diky
Moderator : Jujun Kurniawan
----------------------------------------------------------------------------------------

Rangkuman slide 1
Pasar modal
Pasar Modal menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995
“Pasar modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.”

Penjelasan dosen :
Alasan suatu perusahaan go public:
1. Untuk mendapatkan suntikan dana
Kebijakan perusahaan ketika dividen ditahan
- Mengganti dividen dengan saham
Syaratyang diminta untuk membuatperusahaan go public :
- Meminta laporan Keuangan yang telah di audit dengan opini WTP
- Bergainning fee
- Perusahaan mendaftar ke BAPEPAM sampai di setujui BAPEPAM
- Konsultan melakukan rekontruksi
- Survey kelapangan
Efek asset naik :
- HPP naik

99
- BOP naik
Profit margin naik saham pun naik, dan retained pun naik juga
Asimetris informasi : investor tidak memiliki informasi tentang perushaan
Simetris Informasi : investor memiliki informasi tentang perusahaan
Menyebabkan return meningkat,karena investor memegang ini perusahaan maka
lebih cepat untuk mengambil keputusan.
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pasar modal sama seperti pasar pada umumnya, yaitu tempat bertemunya
antara penjual dan pembeli. Di pasar modal, yang diperjualbelikan adalah modal
berupa hak pemilikan perusahaan dan surat pernyataan hutang perusahaan. Pembeli
modal adalah individu atau organisasi/lembaga yang bersedia menyisihkan
kelebihan dananya untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan pendapatan
melalui pasar modal, sedangkan penjual modal adalah perusahaan yang
memerlukan modal atau tambahan modal untuk keperluan usahanya.
Pengertian pasar modal berdasarkan Keputusan Presiden No. 52 Tahun
1976 tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa Pasar Modal adalah Bursa Efek
seperti yang dimaksud dalam UU No. 15 Tahun 1952 (Lembaran Negara Tahun
1952 Nomor 67).
Menurut UU tersebut, bursa adalah gedung atau ruangan yang ditetapkan
sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek, sedangkan surat berharga
yang dikategorikan sebagai efek adalah saham, obligasi, serta surat bukti lainnya
yang lazim dikenal sebagai efek.
Pasar modal adalah pasar yang dikelola secara terorganisir dengan aktivitas
perdagangan surat berharga, seperti saham, obligasi, option, warrant, right, dengan
menggunakan jasa perantara, komisioner, dan underwriter. (J.P, 2010)
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 2
Filosofi teori akuntansi positif
 Teori positif berupaya menjelaskan sebuah proses yang menggunakan
kemampuan, pemahaman, dan pengetahuan akuntansi serta penggunaan
kebijakan akuntansi yang paling sesuai untuk menghadapi kondisi tertetu
dimasa mendatang.

100
 Tujuan teori positif adalah mengembangakan teori atau hipotesa
yang menhasilkan prediksi yang valid dan bermakna untuk prediksi
atau phenomena yang belum pernah diamati.

Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 3
 Prinsip dari teori akuntansi positif beranggapan bahwa tujuan dari teori
akuntansi bermaksud untuk memprediksi dan menjelaskan praktik
akuntansi. Teori akuntansi positif merupakan studi lanjutan dari teori
akuntansi nomatif.
 Teori normatif merupakan pendapat subyektif (pribadi) sehingga tidak
dapat diterima secara mentah, harus dapat diuji supaya memiliki dasar
teori yang kuat.

Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 4
Teori Positif dan Teori Normatif
Perbedaan pendekatan serta dasar antara teori akuntansi positif dan teori akuntansi
normatif menyebabkan klasifikasi akuntansi.
Pendekatan teori akuntansi normatif menghasilkan klasifikasi akuntansi sebagai
sebuah seni yang cenderung deskriptif.
Sedangkan pendekatan teori akuntansi positif lebih kepada menghasilkan
klasifikasi akuntansi sebagai ilmu pengetahuan.

101
Namun keduanya sama-sama sebagai sarana pendekatan teori akuntansi yang
diakui.

Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 5
Asumsi pada Teori Akuntansi Positif
 Manajer, investor, kreditor dan individual lain diasumsikan berperilaku
rational dalam melakukan evaluasi untuk memaksimalkan utilitas.
 Manajer mempunyai kebijakan dalam memilih kebijakan akuntansi untuk
memaksimumkan utilitas atau dalam memilih kebijakan pendanaan,
investasi dan produksi untuk memaksimumkan utilitas.
 Manajer akan melakukan tindakan untuk memaksimumkan nilai
perusahaan.

Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 6
Penelitian Pasar Modal
Terdapat 2 jenis penelitian pasar modal yang sangat penting untuk teori akuntansi
positif :
 Kelompok studi yang mencoba untuk menentukan dampak dari rilis
informasi akuntansi atas kembali saham

102
 Studi yang mempertimbangkan dampak perubahan kebijakan akuntansi
atas harga.

Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Instrument pasar modal
Saham Salah satu efek yang pasar umumnya dijual di pasar modal (bursa efek)
adalah saham. Saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu Perseroan
Terbatas (PT).
Manfaat yang diperoleh dari pemilikan saham adalah sebagai berikut :
1. Deviden : bagian dari keuntungan yang dibagikan kepada pemilik saham.
2. Capital gain : keuntungan yang diperoleh dari selisih positif harga beli dan
harga jual saham.
3. Manfaat nonfinansial, yaitu mempunyai hak suara dalam aktivitas
perusahaan.
Saham yang diterbitkan emiten ada 2 macam, yaitu saham biasa (common stock)
dan saham istimewa (preffered stock). Perbedaan saham ini berdasarkan pada hak
yang melekat pada saham tersebut. Hak ini meliputi hak atas menerima deviden,
memperoleh bagian kekayaan jika perusahaan dilikuidasi setelah dikurangi semua
kewajiban-kewajiban perusahaan
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 7
Hipotesa dari Teori Akuntansi Positif
Watts & Zimmerman (1990) mengemukakan 3 hipotesa dari teori akuntansi
positif
 Hipotesis Rencana Bonus
Manajer perusahaan dengan rencana bonus lebih cenderung memilih
prosedur akuntansi dengan perubahan keuntungan yang dilaporkan dari periode
dimasa depan ke periode saat ini.

103
 Hipotesis Kontrak Hutang
Dalam hipotesis ini semua hal lain dalam keadaan tetap. Semakin dekat
suatu perusahaan dengan pelanggaran prinsip akuntansi yang didasari atas sebuah
kesepakatan hutang.

Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 8
 Hipotesis Biaya Politik
Semakin besar ongkos politik yang ditanggung perusahaan, maka manajer
akan cenderung untuk menggunakan prosedur akuntansi yang menyerah terhadap
laba yang dilaporkan pada masa saat ini menuju masa mendatang. Pemilihan
kebijakan akuntansi dipengaruhi juga oleh dimensi politik perusahaan.

Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 9
Ruang Lingkup Teori Akuntansi Positif
 Melibatkan penelitian akuntasi dan perilaku pasar modal
 Penjelasan dan prediksi praktik akuntansi yang dilakukan berbagai
perusahaan

Penjelasan dosen :
Pertanyaan :

104
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 10
Pasar Modal Efisien
Pasar modal efisien adalah pasar yang harga sekuritas-sekuritasnya telah
mencerminkan semua informasi yang relevan.
Asumsi Pasar modal efisien:
 Tidak ada biaya transaksi
 Informasi dapat diperoleh oleh seluruh pelaku pasar tanpa batasan.
 Terdapat kesepakatan mengenai dampak informasi saat ini pada harga kini
dan distribusi pada harga dimasa yang akan datang.

Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 11
Bentuk Hipotesa Pasar Modal Efisien
 Bentuk Lemah
Dimana harga saham mencerminkan informasi harga dimasa lalu, yaitu
investor tidak dapat keuntungan dari penggalian informasi berdasarkan siklus
harga, pola harga, atau peraturan lain
 Bentuk Semi Kuat
Menegaskan bahwa harga saham mencerminkan informasi yang
dipublikasikan, disamping harga-harga masa lalu berarti bahwa tidak ada strategi
perdagangan yang menguntungkan tersedia untuk membuat keuntungan kelebihan
dari menganalisis informasi yang tersedia untuk publik.

105
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 12
 Bentuk Kuat
Menunjukan bahwa harga saham mencerminkan semua informasi
termasuk yang tidak dipublikasikan. Misalnya informasi pribadi hanya tersedia
untuk manajer.
Dari ketiga bentuk hipotesa tersebut yang berkaitan dengan akuntansi adalah
bentuk semi kuat, karena informasi merupakan bagian informasi yang
dipublikasikan.

Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 13
Pengaruh Penelitian Informasi Laba Terhadap Harga Saham (Ball &
Brown’s)
 Laba akuntansi historis mengandung informasi yang cukup berarti.
 Dari hasil penelitian diketahui adanya informasi yang berkelanjutan di
pasar, jadi akuntansi bukan satu-satunya informasi mengenai perusahaan.
 Pasar secara konsisten mengantisipasi informasi laporan akuntansi.
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:

106
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 14
Ketidak Seimbangan Informasi dan Besarnya Perusahaan
 Kandungan informasi pengumuman laba yang tidak diharapkan mungkin
berlawanan dengan ukuran perusahaan.
 Semakin kecil perusahaan, semakin banyak informasi yang terkandung
pada perusahaan.
 Argumentasi yang diberikan Freeman:
 Perusahaan memberikan informasi yang lebih bervariasi
 Perusahaan besar mempunyai tingkat informasi yang lebih besar
yang dilakukan oleh para peneliti dan pemberitaan.
 Investor institusi umumnya lebih menyukai bertransaksi dengan
perusahaan besar, untuk alasan likuiditas dan masalah kontrak.

Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 15
Earning Respon Coeficient (ERC)
Merupakan model penilaian yang dapat digunakan untuk mengindikasikan
kemungkinan naik turunnya harga saham atas reaksi pasar terhadap informasi laba
perusahaan.
Faktor yag memengaruhi ERC :
– Risiko dan ketidakpastian
– Kualitas audit
– Industri
– tingkat bunga
– Financial leverage
– Tingkat pertumbuhan perusahaan
– Laba permanen dan temporer

107

Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Rangkuman slide 16
Strategi Perdagangan dalam Pasar Modal
 Perubahan informasi setelah pengumuman
 Winner-loser strategi dan sikap optimis para analis keuangan
 Mekanistik atau efek perilaku
 Manipulasi angka akuntansi
 Mendeteksi kualitas dan probabilitas akuntansi manajemen
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Pendapat penulis:

Diperiksa dan disetujui oleh,

108
BAB XIII

PENELITIAN PERILAKU DALAM AKUNTANSI

Presenter :
Dinda
Aldeo
Roulina
Moderator : Septi Donita
--------------------------------------------------------------------------------------------
Rangkuman Slide 1
Definisi
Penelitian Perilaku dalam Akuntansi atau biasa disebut dengan Behavioural
Accounting Research didefinisikan sebagai studi perilaku akuntan atau perilaku non
akuntan dimana mereka dipengaruhi oleh fungsi akuntansi dan laporan.
Penjelasan dosen :
Perilaku adalah suatu tingkah laku yang bersifat individual
Penilaian perilaku adalah suatu sifat atau kebiasaaan individu yang bersifat
sekunder.
Penelitian akuntansi : akuntansi manajemen, pajak dan manajeman
ROE terhadap bank : saham dan banyaknya nasabah (kredit naik)

Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Akuntansi dan Keprilakuan
Akuntansi ada sebagai sebuah fungsi yang mengatur aktivitas individu atau
sekelompok individu (didefinisikan sebagai entitas akuntansi). Terdapat pandangan
yang berbeda pada akuntansi, mengindikasikan bahwa terdapat angka akuntansi
mungkin perspektif. Bahkan dalam suatu periode peraturan pemerintah difokuskan
pada pengungkapan akuntansi oleh perusahaan, terdapat seribu pilihan dan asumbi

109
dibutuhkan antara alternatif teknik akuntansi dalam persiapan laporan keuangan
untuk entitas perusahaan (PT).
Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas
berhubungan dengan perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis, terutama
yang berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Studi terhadap
perilaku akuntan atau perilaku dari non akuntan telah banyak dipengaruhi oleh
fungsi akuntan dan laporan (Hofstede dan Kinerd, 1970). Riset akuntansi
keperilakuan meliputi masalah yang berhubungan dengan:

pembuatan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor


pengaruh dari fungsi akuntansi seperti partisipasi dalam penyusunan anggaran,
karakteristik sistem informasi, dan fungsi audit terhadap perilaku baik karyawan,
manajer, investor, maupun Wajib Pajak
pengaruh dari hasil fungsi tersebut, seperti informasi akuntansi dan pengunaan
pertimbangan dalam pembuatan keputusan.
Pendapat penulis:

Rangkuman Slide 2
Ruang Lingkup
1. Mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap desain, konstruksi,
dan penggunaan sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan, yang
berari bagaimana sikap dan gaya kepemimpinan manajemen mempengaruhi
sifat pengendalian akuntansi dan desain organisasi.
2. Mempelajari pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia, yang
berarti bagaimana sistem akuntansi mempengaruhi motivasi, produktivitas,
pengambilan keputusan, kepuasan kerja dan kerjasama.

3. Metode untuk memprediksi perilaku manusia dan strategi untuk


mengubahnya, yang berarti bagaimana sistem akuntansi dapat dipergunakan
untuk mempengaruhi perilaku.
Penjelasan dosen :
Definisi terdiri dari introduction, substansi atau isi serta tujuan.
Jika kita memiliki computer di alokasikan selama 5 tahun lalu rusak bagaimana
perilaku akuntansinya? Bisa terus disusurkan atau di disclosure,
Goodwill, penyusutan serta barter adalah non monetary item.
Ruanglingkup dapat disimpulkan berhubungan dengan manusia

110
Definisi Merupakan suatu batasan atau arti, bisa juga dimaknai kata, frasa,
atau kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang,
benda, proses, atau aktivitas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi ialah
rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep yang menjadi pokok
pembicaraan atau studi.
Definisi juga diartikan sebagai uraian pengertian yang berfungsi
membatasi objek, konsep, dan keadaan berdasarkan waktu dan tempat suatu
kajian. Definisi merupakan usaha para ilmuwan untuk
membatasi fakta dan konsep.
Ciri-Ciri Definisi
Tidak semua arti kata maupun makna kata bisa disebut dengan definisi, sebab hal
ini memiliki karakteristik tertentu. Ada dua istilah penting untuk memahami ciri-
cirinya yakni definiendum dan definiens.
Definiendum adalah unsur istilah atau kata yang dijabarkan. Sementara definiens
adalah unsur rangkaian kata maupun frasa atau kalimat yang berfungsi
menguraikan pengertian.
 Definiens yang dimulai dengan kata benda, didahului kata “adalah”.
 Definiens yang dimulai dengan selain kata benda, didahului kata “yaitu”.
 Definiens yang merupakan sinonim didahului kata “ialah”.
Definisi itu terdiri dari :
1. Intrudaction
2. Subtansi - uang kertas, tujuannya digunakan untuk transaksi
3. Tujuan

Fix asset , ada barang yang tidak bergerak dengan nilai cukup besar yang
dimiliki oleh perusahaan dan digunakan untuk operasional perusahaan.
Hutang, kewajiban sebagai akibat arus luar kedalam yang belum selesai.
Komputer 5 tahun, pada tahun ke 2 tidak bisa di gunakan lagi. Apakah tetap
disusutkan atau di hapuskan?
Jawab : kerugian tapi hanya penjualan saja, kalu dijual komputernya bisa saja,
tergantung kebijakan akuntansinya, dan dibuat disclosure lalu dibuat jurnal
penjualannya. Alokasi waktu 5 periode tetap berjalan.
Transaksi yang tidak berdasarkan arus kas masuk/keluar (barter
sesuai/nilainya sama)
Contoh monetary dan non monetary :

111
Mery punya tv butuh kulkas, pa acep punya kulkas butuh tv boleh barter
asalkan nilainya sama di antara nilai 2 barang tersebut.
Jika nilai sama – sama 2juta = non monetary
Jika kulkas 2,5 juta sedangkan tv2 juta = monetary dan non monetary
Contoh non monetary : goodwill, penyusutan kendaraan.

Pertanyaan :
Jawaban :
Pendapat penulis:

Rangkuman Slide 3
Hal-hal yang dipelajari oleh akuntansi keperilakuan
 Reaksi manusia terhadap format dan isi dari pelaporan keuangan
 Bagaimana informasi diproses untuk keperluan pengambilan keputusan
 Pengembangan teknik-teknik pelaporan untuk mengkomunikasikan data
kepada penggunanya
 Pengaruh perilaku manusia didalam perancangan, penyusunan, dan
penggunaan sistem akuntansi
 Pengaruh sistem akuntansi pada perilaku manusia
 Metode-metode untuk memprediksi dan strategi-strategi untuk mengubah
perilaku manusia
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Akuntansi Keperilakuan mulai berkembang sejak Profesor Schuyler Dean Hollet
dan Profesor Chris Argyris melakukan suatu penelitian di tahun 1951 tentang
“Pengaruh Anggaran pada Orang” (The Impact of Budget on People). Penelitian
tersebut disponsori oleh Controllership Foundation of America. Sejak penelitian
tersebut, topik-topik penelitian yang mengkaitkan akuntansi dan manusia
berkembang pesat.
Antara tahun 1960 sampai tahun 1980an jumlah artikel berkaitan dengan akuntansi
keperilakuan yang dipublikasikan di jurnal-jurnal akuntansi berkembang pesat.
Jurnal yang terkenal yang memfokuskan pada akuntansi keperilakuan adalah

112
“Accounting, Organization, and Society” yang muncul sejak tahun 1976, dan juga
jurnal yang diterbitkan oleh American Accounting Association (AAA) yang
bernama “Behavioral Research in Accounting”.
Pendapat penulis:

Rangkuman Slide 4
Pentingnya penelitian perilaku dalam akuntansi
Terdapat beberapa alasan yang sangat bagus bahwa penelitian perilaku dalam
akuntansi sangat penting untuk praktisi akuntansi dan yang lain, yaitu:
a. Dapat memberikan arti berharga dalam jenis cara yang berbeda pada hasil,
proses, dan reaksi pengambil keputusan pada fakta-fakta informasi
akuntansi dan metode komunikasi
b. Menyediakan informasi yang bermanfaat untuk regulator akuntansi

c. Dapat mengarahkan pada efisiensi dalam praktik kerja akuntan dan profesi
yang lain
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Keterbatasan Behaviour Accounting Research
Pekembangan riset akuntansi Indonesia di bidang keperilakuan masih
merupakan hal yang relative baru dibandingkan dengan riset akuntansi di bidang
lainnya. Misalnya, bila dibandingkan dengan penelitian di bidang akuntansi
keuangan, dengan topic penelitian pada kemampuan rasio-rasio keuangan
memprediksi harga saham, kebangkrutan, dan lain-lain maka riset akuntansi di
bidang keperilakuan masih dapat dikatakan tertinggal.
Beberapa kritikan yang menolak terhadap penelitian akuntansi keperilakuan
karena adanya keterbatasan diantaranya.
 Banyaknya perbedaan dalam pengukuran variabel, yang berarti dalam satu
variable ada berbagai instrument yang bisa dipergunakan dan masing-masing
sangat berbeda.
 Sebab tidak adanya landasan konseptual yang jelas atas pengembangan
variabel.
 Kelemahan metodologi selanjutnya yang paling dominan adalah lemahnya
pengembangan landasan teoritis. Dengan adanya kelemahan tersebut, sehingga

113
perlu adanya pemahaman lebih dalam tentang berbagai landasan teoritis dan
pendekatan dalam penelitian akuntansi.

Pendapat penulis:

Rangkuman Slide 5
Akuntansi dan Keperilakuan
Akuntansi ada sebagai sebuah fungsi yang mengatur aktivitas individu atau
sekelompok individu (entitas akuntansi).
Terdapat pandangan yang berbeda pada akuntansi,mengindikasikan bahwa
terdapat angka akuntansi mungkin perspektif.
a. Aspek keperilakuan dalam akuntansi
b. Dimensi akuntansi keperilakuan
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis:
Mempertimbangkan Aspek Keperilakuan pada Akuntansi
Akuntansi bukanlah sesuatu yang statis, tetapi akan selalu berkembang sesuai
dengan pekembangan lingkungan akuntansi serta kebutuhan organisasi akan
informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya (Khomsiah dalam Arfan & Ishak,
2005). Berdasarkan pemikiran tersebut, manusia dan faktor sosial secara jelas
didesain dalam aspek-aspek operasional utama dari seluruh sistem akuntansi.
Para akuntan secara berkelanjutan membuat beberapa asumsi mengenai
bagaimana mereka membuat orang termotivasi, bagaimana mereka
menginterpretasikan dan menggunakan informasi akuntansi, dan bagaimana
sistem akuntansi mereka sesuai dengan kenyataan manusia dan mempengaruhi
organisasi. Penjelasan tersebut menunjukan adanya aspek keperilakuan pada
akuntansi, baik dari pihak pelaksana (penyusun informasi) maupun dari pihak
pemakai informasi akuntansi.
Pihak pelaksana (penyusun informasi akuntansi) adalah seseorang atau kumpulan
orang yang mengoperasikan sistem informasi akuntansi dari awal sampai
terwujudnya laporan keuangan. Pengertian ini menjelaskan bahwa pelaksana
memainkan peranan penting dalam menopang kegiatan organisasi. Dikatakan
penting sebab hasil kerjanya dapat memberikan manfaat bagi kemajuan

114
organisasi dalam bentuk peningkatan kinerja melalui motivasi kerja dalam wujud
penetapan standar-standar kerja.
Standar-standar kerja tersebut dapat dihasilkan dari sistem akuntansi. Dapat
diperkirakan apa yang akan terjadi ketika pelaksana sistem informasi akuntansi
tidak memahami dan memiliki kerja yang diharapkan. Bukan saja laporan yang
dihasilkan tidak handal dalam pengambilan keputusan, tetapi juga sangat
berpotensi untuk menjadi bias dalam memberikan evaluasi kinerja unit maupun
individu dalam organisasi. Untuk itu motivasi dan perilaku dari pelaksana menjadi
aspek penting dari suatu sistem informasi akuntansi.
Pendapat penulis:

Rangkuman Slide 6
keterbatasan penelitian perilaku dalam akuntansi
 Banyaknya perbedaan dalam pengukuran variabel
 Tidak adanya landasan konseptual yang jelas
 Lemahnya pengembangan landasan teoritis
Penjelasan dosen :
Pertanyaan :
Jawaban :
Rujukan penulis: Masalah Bagi Auditor
BAR dapat memberikan pertanyaan tentang bagaimana orang-orang menggunakan
dan memproses informasi akuntansi, penelitian auditing keperilakuan dapat
memeriksa bagaimana auditor menunjukkan tugas audit dan membuat opini.BAR
memeriksa karakteristik high-performing auditor dan faktor yang mempengaruhi
opini auditor. Hasilnya menunjukkan bahwa auditor spesialis industri
membutuhkan auditor lain ketika mereka dalam lingkungan spesialisasi industri.
Mereka tampil untuk memproses bagian kecil informasi secara lebih efisien dan
efektif untuk mencerminkan eksistensi dari laporan keuangan. Penelitian
eksperimental juga menunjukkan bahwa terdapat interaksi kompleks antara
pengalaman dan keadaan (context) dalam keputusan pelaporan auditor. Apalagi,
penelitian ini menunjukkan bahwa investor memberi reaksi sebagai rasa bahwa
auditor independen lemah ketika auditor menerima pendapatan layanan non-audit
dari klien yang mereka audit bahkan jika auditor independent memang tidak
membuat-buat (dalam membuat keputusan). Bagaimanapun, penelitian
eksperimental menantang ketika mereka mencoba untuk merealisasikan
keseimbangan dan kesederhanaan dalam desain penelitian.

115
Behavioural accounting research didefinisikan sebagai:Studi perilaku
akuntan atau perilaku non akuntan dimana mereka dipengaruhi oleh fungsi
akuntansi dan laporan.Tipe utama BAR dalam area ini yang telah diketahui
seperti human judgement theory (HJT) atau human information processing (HIP)
dan meliputi pertimbangan dan pembuatan keputusan akuntan dan auditor dan
mempengaruhi fungsi output pada pengguna ‘pembuatan pertimbangan dan
keputusan’. Pentingnya BAR diantaranya:
a. Telah catat pada awal chapter ini bagaimana kelompok penelitian akuntansi yang
lain seperti pasar modal dan teori agensi tidak memperlengkapi dengan jawaban
pertanyaan tentang bagaimana orang-orang menggunakan dan memproses
informasi akuntansi. Untuk mengisi kekosongan membutuhkan penelitian yang
secara spesifik menguji aktivitas pengambilan keputusan yang menyiapkan
(penyaji), pengguna, dan auditor informasi akuntansi.
b. BAR dapat memberikan arti berharga dalam jenis cara yang berbeda pada hasil,
proses, dan reaksi pengambil keputusan pada fakta-fakta (keterangan) informasi
akuntansi dan metode komunikasi. Kita dapat menggunakannya untuk
memperbaiki pengambilan keputusan dalam berbagai macam cara.
BAR dapat memberikan pertanyaan tentang bagaimana orang-orang menggunakan
dan memproses informasi akuntansi, penelitian auditing keperilakuan dapat
memeriksa bagaimana auditor menunjukkan tugas audit dan membuat opini.

Pendapat penulis:

Diperiksa dan disetujui oleh,

116
DAFtAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia . (2002). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
empat.

J.P. (2010). pasar modal, 1.

joyers306. (n.d.). Retrieved from coursehero:


https://www.coursehero.com/file/28665680/9Resume-Development-Of-
Behavioral-Accounting-Researchdocx/

Kamus Bisnis dan Bank. (n.d.). Retrieved from mediabpr:


http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/rugi.aspx

kieso, Donald E, W., Jerry J, W., & Terry D. (2010). Akuntansi Intermediate Terjemahan
edisi kesepuluh. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kusuma , B. H., & Bangun , N. (2011). Analisis Pemahaman Mahasiswa Akuntansi


terhadap konsep aset, kewajiban, dan ekuitas. Jurnal Bisnis dan Akuntansi , 183-
194.

Makalah Teori Akuntansi - Pendapatan / Konsep Pendapatan. (2014, februari 28).


Retrieved from Risalah akuntansi:
http://risalahakuntansi.blogspot.com/2014/02/makalah-teori-akuntansi-biaya-
konsep.html

Muchson. (2017). Buku Ajar Metode Riset Akuntansi. Guapedia.

Mulyadi. (2008). Akuntansi Biaya edisi kelima. Yogyakarta: STIE-YPKN.

mursyidi. (2010). Akuntansi Biaya. bandung: Refika Aditama.

Rantung, D. (2014). Penerapan Biaya diferensial dalam pengambilan keputusan membeli


atau memproduksi sendiri pada RM Pangsit.

Rustendi, T., & Jimmi , F. (2008). Pengaruh hutang dan kepemilikan manajerial terhadap
nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur . Jurnal Akuntansi FE Unsil, 411-
422.

S. Hendriksen , E., & van breda, M. (2000). Teori Akunting . Batam: interaksa.

siahaanrebekka. (n.d.). karakteristik utama pendapatan. Retrieved from coursehero:


https://www.coursehero.com/file/p134scp/Pendapatan-mempunyai-dua-
karakteristik-utama-yaitu-1-Aliran-masuk-aset-atau/

Suwardjono. (2008). Teori Akuntansi: perekayasaan Laporan Keuangan . Yogyakarta:


BPFE.

Suwardjono. (2014 ). Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan keuangan edisi ketiga


cetakan ke delapan. Yogyakarta: BPFE.

Tompaso. (n.d.). Jurnal EMBA. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi.

117
tuyul, i. (n.d.). ELBERT AKUNTANSI KEPRILAKUAN.

118

Anda mungkin juga menyukai