Skenario 1 simulasi Kode Biru di RS Graha Husada Jepara
Pre skenario Anda adalah perawat ruangan pada ruang Srikandi
Riwayat penyakit Anak Fatimah adalah seorang pasien usia 5 tahun yang datang kerumah sakit Sekarang dengan keluhan demam selama 4 hari dan telah dirawat selama 1 hari. Saat ini pasien telah mengalami demam hari ke 5. BB 16 Kg Catatan saat Pasien di serahkan oleh perawat siang kepada perawat malam dengan operan pasien keterangan pasien mengeluh mual dan nyeri ulu hati, telah dilakukan konsultasi oleh dr edwin dan dilakukan pemberian obat inpepsa dengan pesan pengawasan balance cairan dan tanda tanda bahaya berupa tanda tanda syok pada pasien. Saat dioperkan pasien telah mendapatkan O2 Nasal 2 l/mnt, saat dioperkan pasien terlihat tertidur dengan napas terlihat berat Pengobatan O2 nasal. Infus RL 26 Tts /mnt Acran 2 x 1/3 ampul Paracetamol 160 mg tiap 8 jam RPD Tidak riwayat sebelumnya Alergi Tidak ada riwayat Data dasar saat TD : tidak dilakukan Vital Sign N 108 X/mnt SpO2 : 95 % dengan O2 nasal RR : 28 x/menit Anak dapat kontak dan berbicara tampak berat bila bernapas, tidak terdengar RBH pada paru Skenario dimulai, perawat melakukan follow up pasien pada jam 23.00 WIB Tujuan pertama : mengenali perburukan kondisi pasien dan memanggil team keruangan Data tambahan/ Vital Tindakan yang harus dilakukan peserta temuan Pasien sedang tidur Kesadaran : Apatis Ulangi Vital sign, panggil perawat lain untuk , orang tua pasien HR : 120 X /mnt isi dan membantu mengeluhkan tegangan krg pasien sulit T : 80/50 mmHg dibangunkan untuk SpO2 : 90 % minum RR : 40 x/mnt Tujuan Ke 2 : melakukan respon kode biru yang tepat Pasien berhenti VF : arrest Lakukan inisiasi kode biru, lakukan role napas dan dari HR : VF team dan kirim seseorang untuk mengambil evaluasi terdapat RR : 0 troley emergensi henti jantung juga Tujuan ke 3 : melakukan pengelolaan pasien secara efektif dalam kondisi kode biru sebelum dan sesudah team resusitasi datang Perawat yang Lakukan pemberian napas buatan yang menemukan efektif dengan balon dan sungkup, melihat perburukan bukti bahwa dada mengembang, mulai langsung lakukan kompresi dengan kedalaman 5 cm melakukan CPR sampai maksimal 1/3 tebal dada, bawa troley emergensi mendekati bed pasien dan tempelkan pads, catat kegiatan dan mulai menandai waktu yang tepat melakukan defibrilasi Tujuan 4 : mendemostrasikan komunikasi yang efektif dan jelas di antara team Dokter sampai Perawat memberikan informasi SBAR, ditempat, diberikan dokter akan mengevaluasi apakah pasien shock pertama memerlukan Shock fibrilator Dokter mengambil Lanjutkan RJP alih pimpinan dan mengikuti alogaritma cardiac arrest Shock Kedua Mempersiapkan adrenalin diberikan Adrenalin diberikan Terdapat ROCS ( return of Skenario berakhir spontaneus circulation) HR : 90 x/mnt T : 80/50 mmHg Spo2 : 88 RR : 16 x/mnt