Anda di halaman 1dari 4

Aku Yang Mengalah

Cerpen Karangan: Aisyah


Kategori: Cerpen Cinta, Cerpen Persahabatan, Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 12 August 2019

Kokokan ayam pun mulai memecahkan heningnya pagi.. Aku pun membuka mata dan
bangkit dari tidurku, aku bergegas untuk mandi, setelah itu aku sholat shubuh, setelah
selesai aku pun rapih-rapih untuk berangkat sekolah lalu sarapan kemudian aku
berpamitan kepada kedua orangtuaku dan ternyata temanku yang bernama okta sudah
menungguku, okta adalah sahabatku sejak kecil, aku dan dia selalu satu sekolah yang
sama sejak sekolah dasar hingga sekarang masuk sekolah kejuruan, dan aku sering
berbagi cerita ke dia terutama masalah percintaan, karena dia adalah pendengar yang
baik, bahkan dia juga sering cerita ke aku tentang apapun, jadi kita selalu ada satu
sama lain.

Kriingggg… bel masuk pun berbunyi aku dan okta masuk kelas yang sama yaitu kelas
akuntansi.
“hay aisyah” seseorang memanggilku dari belakang, dan ternyata adalah cowok yang
paling populer di sekolah, dia bernama randi. “hay juga ran” sapaku balik, tetapi aku
agak jutek ke dia, karena dia adalah cowok yang disukai sama sahabatku sendiri.

Setelah pelajaran selesai jam istirahatpun tiba, aku dan okta akan menuju ke kantin,
saat menuju pintu keluar kelas tiba-tiba randi mengejutkanku dan okta
“astaga randi, kamu ini kenapa si, aku terkejut tau” ucap okta “Hehehe sorry aku cuma
bercanda kok, oh iya kalian mau ke mana?” tanya randi “kita mau ke kantin, kenapa?”
kataku “oh, boleh gak aku ikut?” jawabnya “dengan senang hati” jawab okta dengan
nada spontan. Lalu kami bertiga pun makan bersama di kantin, saat makan okta tidak
ada henti-hentinya memandangi randi.

Dan setelah jam istirahat selesai kami pun masuk ke kelas kami masing-masing karena
randi berbeda kelas, karena dia kelas multimedia. kemudian kami melanjutkan
pelajaran selanjutnya. lalu beberapa menit berlangsung bel pulang pun berbunyi.
Kringg.. kring..

Setelah di perjalanan pulang okta membicarakan kejadian tadi di kantin, “syah, tadi tuh
kaya mimpi deh bisa makan bareng sama randi, aku gak nyangka bisa kaya gitu, aku
pasti akan inget momen kaya gitu, karena jarang-jarang banget bisa makan bareng
randi” ucap okta dengan penuh kegembiraan. “ciee.. seneng banget si sahabat aku ini,
aku doain semoga kalian makin deket, dan bisa ada hubungan” jawabku. Lalu kami pun
pulang ke rumah masing-masing.

Keesokan paginya aku dan okta berangkat sekolah bersama lagi, saat pelajaran dimulai
aku minta izin ke toilet sama guruku, setelah selesai ke toilet aku lewatin perpustakaan
sekolah kebetulan di sana ada randi, lalu randi pun memanggilku “aisyah, sini deh aku
mau ngomong!” katanya, “tapi aku masih ada pelajaran ran” jawabku. “gak papa kok
aisyah, sebentar aja” tegasnya, kemudian aku pun menghampirinya, lalu randi
mengucapkan “aisyah, aku suka sama kamu, sejak kita kenal saat kelas 1 SMK, kamu
mau gak jadi pacar aku?” kata randi dengan spontan, aku pun terkejut dan berlari
menuju ke kelas tanpa berkata apapun.
Kemudian okta menyapa “aisyah, kamu kenapa ko lari-lari gitu?” tanyanya “aku gak
kenapa-napa kok” jawabku dengan santai. “aku gak akan memberitau kejadian tadi
kepadamu ta, aku takut kamu kecewa” aku berkata dalam hatiku.

Setelah jam pelajaran selesai, aku dan okta pulang bersama seperti biasa, lalu randi
pun memanggil namaku “aisyah, tunggu” ujar randi “kok tumben ya randi manggil nama
kamu aja syah?” tanya okta dengan curiga “syah gimana jawaban kamu, tadi kamu
belum jawab pertanyaan aku” kata randi. sebelum aku jawab okta bertanya “pertanyaan
apa ran?” tanya okta dengan nada curiga. randi menjelaskannya “jadi gini, tadi aku
ngomong ke aisyah di perpustakaan sekolah, aku ngungkapin perasaan aku ke dia” ujar
randi. kemudian okta pun berlari dengan keadaan nangis dan tanpa menengok lagi ke
belakang, “itu okta kenapa syah?” tanya randi “sebenarnya gini ran, okta itu sebenarnya
udah suka sama kamu sejak lama, nah maka dari itu aku sekarang menjawab
pertanyaan kamu tadi, maaf aku gak bisa jadi pacar kamu, karena aku gak mau bikin
sahabat aku lebih sakit hati lagi, tapi jika kamu benar-benar suka sama aku, aku boleh
minta tolong gak?” jelasku “apa itu syah?” tanyanya “aku mau, jika nanti aku gak ada di
sekitar kalian, aku mau kamu belajar mencintai okta seperti kamu mencintai aku dan
tolong jaga dia baik-baik jangan sampai kamu dan orang lain menyakitinya” tegas ku
“tapi jika aku gak bisa bagaimana?” tanyanya kembali “kamu harus bisa, setidaknya
demi aku” jawabku, kemudian aku berlari menuju ke rumah.

Setelah sampai akupun pingsan depan pintu rumahku, orangtuaku pun langsung
membawaku ke rumah sakit, selama ini aku menyembunyikan penyakit kankerku ke
okta agar okta tidak khawatir kepadaku, aku pun perpesan kepada ibuku “bu tolong
bilang ke okta, aku sayang dia, aku gak mau liat dia sedih, aku minta maaf karena aku
gak ada niatan untuk menyukai randi, aku juga minta maaf ke dia karena sudah
menyembunyikan penyakitku dari dia karena aku gak mau dia susah, aku berharap okta
bisa bersama randi” kataku “iya nak nanti ibu sampaikan, kamu harus sembuh dulu
agar nanti kamu yang langsung berbicara kepada okta” kata ibu memberi semangat
“aku sudah lelah bu” kataku, kemudian tuhan berkehendak lain, aku pun meninggalkan
semuanya.

Kemudian di rumahku banyak bendera kuning lalu okta datang dengan penuh tanda
tanya “bu, ini ada apa? kok banyak bendera kuning?” okta bertanya kepada ibuku “okta,
aisyah ta, aisyah” ibu sambil menangis “aisyah kenapa bu?” tanya okta “aisyah telah
meninggalkan kita semua, untuk selamanya” jawab ibu sambil terus menangis “okta,
aisyah telah berpesan sama ibu kalau dia itu sayang kamu, dia gak mau liat kamu
sedih, dia minta maaf karena dia gak ada niatan untuk menyukai randi, dia juga minta
maaf ke kamu karena sudah menyembunyikan penyakit kankernnya dari kamu karena
dia gak mau kamu susah, dia berharap okta bisa bersama randi” jelas ibu. “aisyah
maafin aku juga, aku Cuma mau mikirin kepentingan aku aja, maafin aku syah” ujar
okta dengan penuh air mata di pipinya “ya udah sekarang kita iklasin aja aisyah, supaya
dia bahagia di sana” jawab ibu.

Setelah keesokan harinya okta masuk sekolah tanpa aisyah, lalu randi menghampiri
okta, “okta yang sabar ya, aku tau kok aisyah itu sudah tidak ada, aku turut berduka
cita, dan kamu gak usah berpikir kalau kamu sendiri, karena ada aku di sini yang akan
menjaga kamu itu sesuai permintaan aisyah kepadaku, dan aku juga akan belajar
mencintai kamu” kata randi. “apa kamu serius ngomong itu, apa kamu bilang akan
belajar mencintaiku itu juga permintaan aisyah?” tanya okta. “awalnya seperti itu, tapi
dari hatiku yang tulus aku mau mencintai kamu tanpa permintaan siapapun” jawab
randi..

Dan hari demi hari randi dan okta menjalani kehidupan bersama tanpa aisyah, dan
akhirnya merekapun jadian sesuai dengan keinginan terakhir aisyah.

Cerpen Karangan: Aisyah


Email: aissyah270@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai