Anda di halaman 1dari 122

Bahan Ajar

KIMIA ANALITIK

Disusun oleh :
Salfauqi Nurman, M.Si
Ruka Yulia, S.Si., MT
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Serambi Mekkah
Kata Pengantar

Alhamdulillahirabbil'aalamin, segala puji atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita semua serta berkat Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan penyusunan bahan ajar Kimia Analitik ini. Salawat beserta salam tidak lupa pula
kami haturkan kehadirat Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pencerahan kepada kita
semua.

Dalam kesempatan ini kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dekan Fakultas
Teknologi Pertanian serta Ketua prodi Jurusan Teknologi Pangan dan Teknologi Industri pertanian yang
selalu mendukung kami dalam penyusunan bahan ajar Kimia Analitik ini. Kami merasa bahwa
penyusunan bahan ajar Kimia Analitik ini merupakan suatu tugas yang mulia sebagai media
menyalurkan ilmu pengetahuan dan penyebaran informasi di bidang kimia analitik khususnya bagi
mahasiwa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Serambi Mekkah.

Bahan ajar ini ditulis berdasarkan kondisi mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian yang
membutuhkan bahan ajar yang mudah dipahami dan sistematik. Kami berharap bahan ajar kimia
analitik ini dapat memberikan pengetahuan dan informasi tentang kimia analitik dengan lebih mudah
dipahami dan lebih sederhana. Meskipun telah berusaha untuk mencapai kesempurnaan, kami
menyadari bahwa bahan ajar ini masih memiliki kekurangan. Karena itu, kami berharap agar pembaca
berkenan menyampaikan kritikan dan masukan. Akhir kata, kami berharap agar bahan ajar ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Banda Aceh, 27 Februari 2018

Tim Penulis

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian


Daftar Isi

 Kata Pengantar
 Daftar Isi
 Konsep Dasar Kimia Analitik
 Kecermatan dan Ketepatan
 Sampling
 Analisis Kualitatif
 Volumetri
 Asam Basa
 Perhitungan pH
 Gravimetri
 Kompleksometri
 Redoks
 Daftar Pustaka

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian


30/03/2018

KONSEP DASAR
KIMIA ANALITIK

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Apakah kimia analitik itu?


Peranan kimia analitik dalam ilmu pengetahuan?
Bagaimana perkembangan kimia analitik?

Klasifikasi metode analisis kuantitatif


1. - Berat sampel
- Volume
2. - Pengukuran kuantitas
- Pengukuran terakhir

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

1
30/03/2018

Klasifikasi berdasarkan sifat pengukuran terakhir


- Gravimetri : Massa
- Volumetri : volum
- Elektroanalisis : sifat elektris (v, i, R) dan kuantitas elektris
- Spektroskopi : interaksi antara radiasi elektromagnetik
dan atom
- Spektroskopi massa : rasio massa

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

KIMIA ANALITIK DAN ANALISIS KIMIA


Analisis kimia
Pekerjaan operasional dalam kimia analitik

Kimia analitik
Nama sub disiplin ilmu

Wawasan :
Kimia analitik Klasik : kimia analitik non instrumen
Contoh : analisis basa
Kimia modern : kimia analitik instrumen
Contoh : spektrofotometri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

2
30/03/2018

KIMIA ANALITIK DAN ANALISIS KIMIA

Kategori tentang kimia analitik (Dijkstra, 1979)

1. Menghasilkan informasi dengan prosedur yang ada

2. Mempelajari proses pengumpulan informasi

3. Membuat strategi untuk mendapatkan informasi melalui


pemanfaatan prosedur

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Langkah dalam analisis kimia Seleksi metode

Sampel Representatif

Sampel laboratorium

Membuat replika sampel

Melarutkan sampel

Menghilangkan pengganggu

Mengukur sifat analit

Menghitung hasil

Estimasi reabilitas hasil


Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

3
30/03/2018

Menurut Lehninger
1973 : Analisis kimia : sarana untuk mencapai hasil akhir

 Wawasan untuk melakukan peran sesuai dengan kategori


a. Inventarisasi dan pemilihan prosedur
b. Penelitian dan pengembangan proses pengumpulan
c. Mempelajari faktor dan parameter yang mempengaruhi
optimasi

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Apa yang dimaksud prosedur?

Dalam kimia analitik

Teknik Titrimetri ; spektroskopi ; kromatografi

t. as.bs UV GC
Cara Metode t. Oks Spek. Massa KLT
t. kompleks Spek. IR Kolom

Prosedur
t. oksidasi: KMnO4
K2Cr2O7
KIO3

Teknik : Kumpulan metoda dengan dasar yang sama

Metoda : Menggambarkan kekhasan dari teknik yang bersangkutan

Prosedur : Uraian mendetil dari teknik dan metoda yang bersangkutan

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

4
30/03/2018

Kinerja analisis kimia


Pencemaran Masalah dalam masyarakat
lingkungan Intervensi sains
dan teknologi Intervens
Fragmen permasalahan analisis
Pestisida kimia

Waktu tinggal
Jenis pestisida Rumusan masalah dalam
Berapa banyak bahasa analisis kimia

Penalaran rancangan kerja

Pelaksanaan

Data

Pengolahan

Kesimpulan

Jawaban terhadap masalah


Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

PRESISI DAN AKURASI


Perbedaan presisi dan akurasi

. .
. . . .
. .
. .
. .. .
. ..
.
.
Akurasi rendah, presisi rendah Akurasi tinggi, presisi rendah

.. ... .
..... ..
. .......

Akurasi rendah, presisi tinggi Akurasi tinggi, presisi tinggi

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

5
30/03/2018

PRESISI DAN AKURASI


1. Konsep
1.1 Pendahuluan
Tujuan suatu penentuan
Perkiraan dari harga sebenarnya
Kriteria pemilihan prosedur analisis utama
Presisi dan akurasi

1.2 Kategori galat (error) dalam kimia analitik


•Galat acak Impresision
•Galat sistematik inaccuracy

Galat dalam prosedur:


Lebih besar bila prosedur digunakan oleh beberapa lab daripada satu
analisis
Galat sistimatik bawaan

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

 Jenis galat dalam data eksperimental


a. Galat indeterminan (galat acak)
 Data terbesar simetris, sekeliling harga rata-rata
b. Galat determinan (Galat sistem)
 Rata-rata data berbeda dengan nilai yang sebenarnya
c. Galat Gross
 Kadang-kadang besar, beda dari semua data

1. GALAT DETERMINAN
- Sumber:
• Galat instrumen
• Galat metode
• Galat personal

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

6
30/03/2018

- Efek galat determinan terhadap hasil analitis


a. Galat konstan
Contoh : Gravimetri
0,50 mg endapan hilang pada pencucian dengan 200 mL. Berat
endapan 500 mg.
 0,50
Galat relatif = x 100 %   0,1 g
500

b. Galat proporsional
Kontaminan
Asumsi linearitas salah
Sudut (slope) kalibrasi dari sampel dan standar

- Deteksi galat instrumen dan personal determinan


Instrumen : kalibrasi
Personal : Hati-hati + self-dicipline

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

- Deteksi galat metoda determinasi


Analisis sampel standar
Konsentrasi ditentukan oleh:
1. Analisis dengan metode buku shahih
2. Analisis dengan dua atau lebih metode independen
3. Analisis dengan jaringan kerja sama laboratorium

Analisis independen: bila standar tidak ada


Determinasi blanko: tanpa sampel
Variasi dalam ukuran sampel

2 GALAT GROSS
 Personal → malas, ceroboh
- Sumber:
Perhitungan Skala salah
Transposisi angka Larutan tumpah
Nasib jelek
Membaca skala dari belakang
Listrik dan air mati
Merubah tanda

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

7
30/03/2018

Bias dan Ketepatan


Galat

ei  xi  o
μo = harga sebenarnya
xi = harga yang didapat

 Bias = Galat Sistematik

x  o

 IUPAC (1969): Bias salah pada prakteknya tapi tidak dari segi statistik

 Bias Laboratorium : Kecermatan metode (kecermatan inter-lab)

 Bias metode : Galat sistematik

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Metoda melaporkan data analisis


a. Konversi angka signifikan
Angka signifikan: semua digit pasti dan digit tak
pasti
• Digit pasti dari angka 30,24 adalah ; 3 ; 0 ; 2
• Digit tak pasti: 4

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

8
30/03/2018

b. Angka signifikan dalam perhitungan numerik


Penjumlahan dan pengurangan
3,4 + 0,020 + 7,31 = 10,73 = 10,7
Perkalian dan pembagian

2,4 x 0,52
1,08
100,0

Ketidak pastian absolut


1
1,08 x  0,045  0,05
24
Logaritma dan antilogaritma
Sebelah kanan angka desimal digit sebanyak angka hasil
Antilogaritma: banyak digit dibelakang koma sama dengan
banyak digit asal

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Standar Primer
Standar primer untuk analisis klasik
 titrasi : diperlukan larutan standar
 Zat yang digunakan: standar primer

Syarat larutan standar primer:


a. Mudah diperoleh, ditemukan, dikeringkan, dan disimpan dalam keadaan
murni
b. Tidak berubah selama ditimbang
c. Dapat diuji terhadap pengotor (tidak boleh > 0,02%)
d. Massa molar relatif tinggi
e. Mudah larut dalam air
f. Bereaksi cepat
g. Galat titrasi kecil sekali atau mudah ditentukan

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

9
30/03/2018

Kurva Kalibrasi
Hubungan antara y dan c
1.Fungsi linear sederhana

y = mC + b

y Ө)
M
L

C
MN
m  tg  
LM

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Contoh
50
MN
m
40
N
LM
20
30 
0,2
y

20
L
M
 1,0 x 10 2
10

0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5

b: (+) atau (-)


→ blangko → masih ada → galat determinan

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

10
30/03/2018

Contoh soal
Penentuan formaldehid secara kolorimetri

Massa form (μg) Absorbansi Terkoreksi


0 0,036 0
20,0 0,154 0,118
40,0 0,273 0,237
60,0 0,389 0,353
80,0 0,507 0,471
100,0 0,626 0,590

Apakah ada galat determinan?

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Jawab: 0.7

0.6

0.5
absorbansi koreksi

0.4

0.3

0.2

0.1
20 40 60 80 100

massa formaldehid (µg)

y = mC

Kalau tidak pada satu garis lurus dinamakan galat determinan.


Galat determinan → Galat yang timbul karena ketidak pastian
pengukuran, tidak dketahui dan tidak dapat dikontrol oleh analisis.

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

11
30/03/2018

KECERMATAN DAN KETEPATAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Evaluasi kecermatan dan Ketepatan Perbandingan dua prosedur

- Optimasi: membandingkan beberapa metode berdasarkan


karakterisktik kerja
- Ketepatan metode: menganalisa standar (bahan
pembanding)
- Ketepatan metode:
- Hasil terkorelasi sempurna
Koefisien korelasi r = 1
Sebagai indikasi pendahuluan
- Perbedaan signifikan atau tidak
- Garis regresi melalui pusat slope = 1
- Perbedaan simpang baku untuk analisis satu sampel
atau dua metode dibandingkan oleh F-test

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

1
30/03/2018

Evaluasi bias metode dengan menggunakan uji-t


Penggunaan sampel pembanding (disertifidasi) contoh oleh NBS
 Pengukuran dengan metode akurat (diketahui) oleh dua analis
independen
 Pengukuran dengan dua metode
 Pengukuran oleh kolaboratory scheme

x  o x  o n
t 
S/ n S
t > adalah signifikan
Bila S dari sampel pembanding tidak dapat diabaikan maka variasi
tambahan μ = harga rata-rata

x  ˆ
t 1/ 2
Dimana:
 S12 S 22  n1 dan n2 = replika
n  n  S1 = metode uji
 1 2 
S2 = sampel pembanding

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Prosedur uji dibandingkan dengan prosedur pembanding

x  ˆ
t 1/ 2 S adalah jumlah simpangan baku
1 1 
S  
 1
n n2 

n1 n2

 ( x1i  xi )2   ( x2 j  x2 )2
i 1 j 1
S2 
n1  n2  2

Dimana:

x1i , x1 , n1 : Metode uji


x2 j , x2 , n2 : Metode pembanding untuk 1 konsentras i

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

2
30/03/2018

Perbedaan hasil dari dua metode = d1


d1 tidak nol : signifikan?

d 0
t x n
Sd

Uji t akan berhasil bila:


1.Galat sistimatik terjdi hanya dalam satu atau beberapa
dari sampel oleh pengganggu dalam sampel
2.Uji-t hanya shahih untuk galat proporsional untuk
rentang konsentrasi kecil

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

y
y

.
. .. .
.
. .
..
.

x x

a: ideal b: metode akurat presisi rendah

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

3
30/03/2018

y y

.
. .
. .
.
.

x x

c : efek galat proporsional d : efek galat konstan

Garis regresi menunjukkan perkiraan tiga macam galat yaitu galat


acak, proporsional dan galat konstan
y  x  ideal
y      y  a  bx

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Eksperimen perolehan kembali


Penyebab galat sistematik proporsional:
 Garis kalibrasi diperoleh dari standar yang tidak mempunyai
sudut sama dengan hubungan fungsional antara hasil pengukuran
dan konsentrasi dalam cuplikan
Kepekaan (sensitivitas) antara sampel dan standar berbeda
Contoh: analisis aktivasi mentron

Aa1u Aa1S

xa1u xa1S
Dimana:
xa1u = konsentrasi unsur a dalam cuplikan yang tidak diketahui
Aa1u = radioaktivitas
xa1S = standar
Aa1S = standar

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

4
30/03/2018

Perbandingan presisi dari metode yang berbeda (F-test)


Mengerjakan analisis berulang dari tiap prosedur
Menghasilkan simpangan baku bandingkan
pilih yang paling reprodusibel
galat samping tidak dipedulikan

Simpangan baku merupakan suatu distribusi, simpangan baku


adalah:
 S   / 2n n = jumlah pengukuran

Dua prosedur S1 >S2 Tidak otomatis 2 lebih presisi


maka diuji signifikansi

Analisis varians (ANOVA) : Varians dibandingkan menggunakan


F-ratio Fischer

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Analisis varians (ANOVA)


Membandingkan dua prosedur dengan satu prosesdur
analitik

Teknik statistik untuk analisis pengukuran yang


tergantung dari beberapa macam efek yang bekerja
secara simultan untuk menentukan efek mana yang
penting dari mengestimasi efek tersebut

Membandingkan akibat galat sistematik dan acak,


dengan tujuan memutuskan apakah faktor (controlled
factor) mempunyai efek yang signifikan

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

5
30/03/2018

SAMPLING

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Mengapa perlu sampel ?

Untuk efisiensi : waktu, tenaga & biaya.

Contoh : mencicipi 1 karung gula. Anda tidak akan


mencicipi seluruh isi 1 karung gula, tetapi hanya
mengambil sesendok (biasanya akan diaduk-aduk dahulu)
saja bahwa gula tersebut manis rasanya.

Ide dasar dari pengambilan sampel (guna) :


Dengan mengobservasi beberapa elemen (unsur, anggota)
dari suatu populasi diharapkan mampu memberikan
informasi yang berguna mengenai karakteristik populasi.

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

1
30/03/2018

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Sampling yaitu :
suatu proses pengambilan sebagian dari suatu subtansi,
matrik, material atau produk untuk diuji.
Tujuan sampling :
Untuk mendapatkan sampel yang representatif
Representatif :
Cuplikan yang diambil harus menggambarkan komposisi dari
seluruh bahan yang belum kita ketahui kadar suatu
komponennya

Cuplikan /sampel :
Harus mengandung proporsi yang sama dari
berbagai ukuran materi yang akan dianalisa

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

2
30/03/2018

Pengambilan sampel
 Prosedur samping
 Lokasi sampling
 Waktu sampling
 Metode sampling
 label sampel
 Tes awal
 Pengawetan sampel
 Preparasi sampel

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

1. GRAB SAMPLING

2. COMPOSITE SAMPLING

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

3
30/03/2018

Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada
pada wilayah tertentu dan pada waktu yang tertentu
pula. Kata populasi (dari bahasa Inggris: Population)
Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin
diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap
populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel
dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya
mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Ukuran dan
keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya
sample yang diambil.

Terdapat dua cara pengambilan sampel, yaitu secara acak


(random)/probabilita dan tidak acak (non-random)/non-
probabilita.
Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

4
30/03/2018

Acak/Random
Artinya setiap anggota dari populasi memiliki
kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih
sebagai sample.

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Pengambilan acak sederhana (Simple random sampling)


Merupakan sistem pengambilan sampel secara acak dengan
menggunakan undian atau tabel angka random. Tabel angka
random merupakan tabel yang dibuat dalam komputer berisi
angka-angka yang terdiri dari kolom dan baris, dan cara
pemilihannya dilalukan secara bebas. Pengambilan acak
secara sederhana ini dapat menggunakan prinsip
pengambilan sampel dengan pengembalian ataupun
pengambilan sampel tanpa pengembalian.

Kelebihan: mengatasi bias yang muncul dalam pemilihan


anggota sampel, dan kemampuan menghitung standar error.
Kekurangan: tidak adanya jaminan bahwa setiap sampel yang
diambil secara acak akan merepresentasikan populasi secara
tepat.

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

5
30/03/2018

Pengambilan acak secara sistematis (Systematic random sampling)


Merupakan sistem pengambilan sampel yang dilakukan dengan
menggunakan selang interval tertentu secara berurutan. Misalnya, jika
ingin mengambil 1000 sampel dari 5000 populasi secara acak, maka
kemungkinan terpilihnya 1/5. Diambil satu angka dari interval pertama
antara angka 1-5, dan dilanjutkan dengan pemilihan angka berikutnya
dari interval selanjutnya.
Kelebihan: lebih praktis dan hemat dibanding dengan pengambilan acak
sederhana.

Kekurangan: tidak bisa digunakan pada penelitian yang heterogen karena


tidak mampunya menangkap keragaman populasi heterogen.

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Pengambilan acak berdasar lapisan (Stratified random


sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi
menurut lapisan-lapisan tertentu dan masing-masing
lapisan memiliki jumlah sampel yang sama.

Kelebihan: lebih tepat dalam menduga


populasi karena variasi pada populasi
dapat terwakili oleh sampel.

Kekurangan: harus memiliki informasi


dan data yang cukup tentang variasi
populasi penelitian, kadang-kadang ada
perbedaan jumlah yang besar antar
masing-masing strata.

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

6
30/03/2018

Pengambilan acak berdasar area (Cluster sampling)


Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi
berdasarkan areanya. Setiap area memiliki jatah terambil
yang sama.
Kelebihan: lebih tepat
menduga populasi karena
variasi dalam populasi dapat
terwakili dalam sampel.

Kekurangan: memerlukan
waktu yang lama karena harus
membaginya dalam area-area
tertentu.

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Tidak Acak (Non-Random Sampling)


Masing-masing anggota tidak memiliki peluang
yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

7
30/03/2018

Pengambilan sesaat (Accidental/haphazard sampling)


Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan
dengan tiba-tiba berdasarkan siapa yang ditemui oleh
peneliti. Misalnya, reporter televisi mewawancarai warga
yang kebetulan sedang lewat.

Kelebihan: praktis.
Kekurangan: belum tentu responden memiliki karakteristik
yang dicari oleh peneliti.

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Pengambilan menurut jumlah (Quota sampling)


Merupakan pengambilan anggota sampel berdasarkan jumlah
yang diinginkan oleh peneliti.

Kelebihan: praktis karena jumlah sudah ditentukan dari awal.


Kekurangan: bias, belum tentu mewakili seluruh anggota
populasi.

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

8
30/03/2018

Pengambilan menurut tujuan (Purposive sampling)


Merupakan pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas
tujuan dan pertimbangan tertentu dari peneliti.

Kelebihan: tujuan dari peneliti dapat terpenuhi.


Kekurangan: belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang
ada.

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Pengambilan beruntun (Snow-ball sampling)


Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan
dengan sistem jaringan responden. Mulai dari
mewawancarai satu responden. Kemudian, responden
tersebut akan menunjukkan responden lain dan responden
lain tersebut akan menunjukkan responden berikutnya. Hal
ini dilakukan secara terus-menerus sampai dengan
terpenuhinya jumlah anggota sampel yang diingini oleh
peneliti.

Kelebihan: bisa mendapatkan responden yang kredibel di


bidangnya.
Kekurangan: memakan waktu yang cukup lama dan belum
tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

9
30/03/2018

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Pengambilan sampel yang baik :

- Objektif (sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya).


- Representatif (mewakili keadaan yang sebenarnya)
- Variasinya kecil
- Tepat waktu dan relevan

Faktor penting:

•Sampel harus representatif


•Kuantitas sampel harus ditentukan
•Penyimpanan dan penangan sampel harus jelas

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

10
30/03/2018

Penentuan ukuran sampel


Ukuran sampel padat tergantung dari:
1. Variasi ukuran partikel
2. Homogenitas
3. Derajat ketepatan (Degree of precission) yang
dibutuhkan dalam hasil analisis

Jumlah minimum yang dibutuhkan tergantung dari:


- Ukuran, jumlah dan bentuk butiran
- Kandungan rata-rata
- Perbedaan dari komponen-komponen
- Besarnya galat yang dapat diterima

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Secara umum didapati adanya beberapa sumber


kesalahan dalam pengambilan sampel

- Variasi Acak (Random Variation)


- Kesalahan spesifikasi (mis-specification of sample subject)
- Kesalahan penentuan responden Kesalah karena ketidaklengkapan
cakupan daftar populasi (coverage error)
- Kesalahan karena ketidaklengkapan respon (Non response error)
- Kesalahan penarikan sampel (sampling error)
- Kesalahan pengukuran (Measurement error)

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

11
ANALISIS KUALITATIF

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Sistematika Analisis
I. Uji organoleptis
- dilakukan menggunakan Indra, antara lain
dengan me-raba, me-rasa, dan mem-bau
- hasil yang diperoleh dijadikan “petunjuk
pendahuluan”
II. Uji kelarutan
- Dalam pelarut organik (alkohol, eter) dan
pelarut anorganik (air, asam, basa)
III. Uji pengarangan dan pemijaran
- Untuk menentukan apakah sampel berupa zat organik
atau anorganik
- Untuk menguji keberadaan kation dalam sampel

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

1
Hasil Pengarangan dan Pemijaran

A. Warna hitam pada permulaan pengarangan


Zat organik mempunyai unsur C dan berwarna hitam
pada permulaan pengarangan
Jika warna hitam menjadi hilang jika ditambah
HCl/H2SO4/HNO3  ( - ) unsur karbon dan
(+) oksida-logam
Jika tetap berwarna hitam jika ditambah
HCl/H2SO4/HNO3  (+) unsur karbon
B. Hasil pemijaran berupa bermacam-macam warna
- sisa putih : Na, K, Ca, Ba, Mg, Al, Zn
- sisa coklat : Fe
- sisa kuning : Bi, Pb
- sisa hitam : Cu, Mn
- Na, K sebagai garam karbonat

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

IV. Penyelidikan
A. Penyelidikan Unsur/Elemen yang terdapat
dalam sampel
Obat  senyawa organik,
 biasanya memiliki unsur C, H, O, N,
S, dan halogen
1. Uji “positif” untuk unsur karbon (C) :
a. Pada pemanasan/pengarangan  hitam
b. Dengan reaksi Panfield :
Sampel + Pb-kromat  timbul gas
Gas + air barit  keruh

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

2
2. Uji “positif’ untuk unsur N, S, P dan Halogen
a. Dengan reaksi Lassaigne-Castellane
Prosedur analisis :
Sampel + pereaksi [Na2CO3 + MgCO3 ― (2:1)]
dicampur, dipanaskan, dan dipijar dalam
tabung kapiler. Hasil pemijaran dimasukkan
dalam akuades, digerus, dan disaring.
1). Filtrat + HCl + FeSO4 padat
Jika timbul warna biru berlin  (+) nitrogen
2). Filtrat + Pb-asetat
Jika timbul warna hitam  (+) sulfur
3). Filtrat + HNO3 + AgNO3, dipanaskan
Jika timbul endapan  (+) halogen
4). Filtrat + HNO3 + Amm molibdat
Jika timbul endapan kuning  (+) fosfor

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

B. Penyelidikan Gugus yang terdapat dalam


sampel
1. Ikatan rangkap
- Dengan reaksi Bayer (proses oksidasi)
Sampel + aquades + Na2CO3, dan dialirkan
KMnO4 melalui dinding tabung.
Jika warna ungu jadi hilang  (+) ikatan
rangkap
- Dengan menambah aqua bromat pada
larutan zat dalam akuades (proses addisi)
Jika warna coklat menjadi hilang  (+)
ikatan rangkap

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

3
2. Inti benzen
Sampel +HNO3 pekat berasap, dengan katalisator
H2SO4 pekat, dipanaskan hati-hati. Sisa dilarutkan
dalam alkohol + HCl dan butiran Zn dengan sedikit
pemanasan (direduksi)
Setelah dingin, + larutan NaNO2 1% + larutan
-naftol 1% dalam amonia. Jika terbentuk cincin
warna merah coklat pada perbatasan dua cairan
 (+) inti benzen

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Reaksi :

NO 2 NH2
HNO3 pekat berasap Zn + HCl
H2SO 4 pekat

NH2 N=NCl N N
NaNO 2 -naftol

HCl amonia

merah coklat OH

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

4
3. Gugus hidroksil (-OH)
- Dengan reaksi Rosenthaler
Sampel + asam sulfanilat ditetesi HCl + NaNO2 +
NaOH  merah
Jika sampel berupa alkohol aromatis
 warna merah lebih lama, digojog dengan
amil alkohol (eter) warna merah akan masuk
Jika sampel berupa alkohol alifatik
 warna merah cepat hilang, digojog dengan
amil alkohol (eter) warna merah tidak masuk

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

- Dengan reaksi esterifikasi


Sampel + asam (salisilat atau asetat) + H2SO4,
dipanaskan, ditambah akuades  berbau khas

Reaksi :

O O
R OH + H3C C H3C C + H2O
OH O R

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

5
Pertanyaan :
• CH3-CO-OH itu rumus kimia asam salisilat apa rumus
asam asetat ?
• Kalau asam cuka rumus kimia-nya bagaimana ?
• R1-COO-R2 itu rumus umum apa ?

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

* Reaksi uji untuk berbagai jenis alkohol alifatis


- Alkohol primer
Sampel + beberapa tetes KMnO4 1% + beberapa
tetes H2SO4 4N, dan ditetesi pereaksi Schiff  ungu
- Alkohol sekunder
Sampel + aqua bromata, dipanaskan di atas water
bath hingga warna Br (kelebihan) hilang. Kemudian +
Na-nitroprusid + NH4Cl + NH4OH  ungu hingga biru

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

6
- Alkohol tersier
Pereaksi Deniges dipanaskan dalam tabung reaksi,
kemudian + sampel. Setelah didinginkan, jika larutan
berwarna abu-abu  (+) ….. (reaksi Legal Lothera)
- Alkohol polivalen
Sampel + NaOH/KOH, kemudian ditetesi larutan
CuSO4 sangat encer  ungu/biru ….. (reaksi Cupriphyl)

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Pertanyaan :
• Rumus umum alkohol primer, alkohol
sekunder dan alkohol tersier itu sama apa
tidak ?
Etanol masuk yang mana ?
Trus, apa hubungannya antara etanol dengan
alkohol yang diperdagangkan ?
• Rumus umum alkohol sekunder itu bagaimana
?

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

7
4. Gugus fenol dan alkohol aromatis
Sampel + FeCl3  ungu
5. Gugus karbonil
Gugus karbonil: aldehid dan keton
Sampel + pereaksi pembentuk kristal hidrazon,
dipanaskan, didinginkan  kristal hidrazon
Bentuk kristal hidrazon dari gula, glukosa, dan
fruktosa dapat diamati dengan mikroskop

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Pertanyaan :

• Struktur fenol itu bagaimana ?


• Rumus umum aldehid ?
• Rumus umum keton ?

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

8
Uji gugus aldehid
dapat dilakukan dengan pereaksi Fehling, Schiff,
Tollens, Nessler, dan Resorsinol 1%
Uji gugus keton
dapat dilakukan dengan menambah sampel dengan
beberapa tetes Na-nitroprusid dan NH4SO4, kemudian
+ amonia dan dibiarkan beberapa menit(dibantu
pemanasan lemah)
 violet  biru (setelah beberapa lama)  tidak
berwarna

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

6. Gugus karboksil
a. Gugus karboksil yang bersifat asam + basa
berlebih ( + indikator : PP)  merah
b. Sifat asam gugus karboksil
 melepaskan sulfur dari tiosulfat
Sampel + S2O3=  S (endapan) + SO3
c. Gugus karboksil + alkohol  ester
7. Gugus amina
Gugus amina : amin primer, sekunder, dan
tersier
Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

9
Reaksi umum identifikasi gugus amina
* Melepaskan NH3 jika dipanaskan dengan
NaOH. (NaOH dapat diganti dengan MgO)
- NH3 mem-biru-kan kertas lakmus merah
- NH3 + pereaksi Nessler  coklat

Pertanyaan :
- Gimana ya struktur umum untuk gugus amin
primer, amin sekunder dan amin tersier itu ?
- NH3 apa termasuk gugus amin primer ?
- Kertas lakmus itu apa ? Kok bisa jadi merah dengan
NH3 ?

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

a. Gugus amin primer


Identifikasi :
1). Reaksi isonitril
sampel + kloroform + beberapa tetes
spiritus + NaOH, dipanaskan sedikit  bau isonitril
R-NH2 + CHCl3 + NaOH  R-CΞN + NaCl + H2O
Reaksi ini berguna untuk senyawa alifatis maupun aromatis
Pengganggu : karboksil, sulfon dan OH fenolik
Reaksi lain :
= dengan asam nitril  N2
= reaksi Ehrlich (aromatis)
- Sampel + DAB + HCl  merah jingga
DAB = dimetil amino benzaldehid

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

10
b. Gugus amin sekunder
Identifikasi :
sampel + asam nitrit (NaNO2 + HCl, H2SO4
 kuning merah

R1 R1
NH + HNO2 N NO2

R2 R2
nitrosamin

Nitrosamin + difenilamin + H2SO4 pekat  biru


c. Gugus amin tertier
Identifikasi : dengan asam nitrit
Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Membedakan amin primer,sekunder dan tersier

• * + aqua + aseton + Na-nitroprusid


primer  merah violet
sekunder  kuning
tersier  kuning
• + akuades + asetaldehid + Na-nitroprusid
primer  kuning coklat
sekunder  biru  kuning
tersier  kuning coklat

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

11
O
Amida C
NH2

• Reaksi Biuret
Zat + NaOH + CuSO4 encer  coklat
• Hidrolisa
NH3 yang terjadi dapat dikenali

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Nitro

• Direduksi dengan Zn dan HCl

NO 2 NH2
Zn
+ HCl

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

12
Karbonitril

• Hidrolisa

R C N + H2O RCOOH + NH3

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

TITIK LEBUR

titik eutektikum
• Titik lebur senyawa benzanillida salofen

173 Allobarbital 144 158


173 dietilguanidin 128 120
173 dulsin 140 153

170-174 Advofenium Cl 138 144


170-174 klorprokain HCl 144 157
170-174 ergotamin 135 150

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

13
Lanjutan titik lebur

• Tiap padatan, punya titik lebur/suhu lebur


• Senyawa murni  titik lebur
• Obat sintetis  tidak murni farmakope  jarak lebur
• Titik lebur : suhu dimana seluru senyawa melebur
• Jarak lebur : suhu mulai melebur sampai
seluruh zat melebur
• Titik eutektikum : suhu dimana seluruh campuran
melebur

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Identifikasi kation & obat

• Untuk identifikasi kation or logam, simak kembali


materi kuliah: pemisahan kation (bagian reaksi
penegasan)
• Identifikasi obat disini hanya diwakili oleh reaksi2
khusus (karena keterbatasan waktu)
• Materi lain bisa dipelajari sendiri di buku2 acuan.

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

14
Reaksi khusus

• Reaksi murexid
 positif untuk senyawa purin
(teofilin, teobromin, kofein)
Cara uji :
zat + 1,5 ml H2O2 + 5 tts H2SO4 pekat panaskan hingga kering. Sisa +
bbrp tetes amoniak 6N  merah ungu

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Reaksi Zwikker

• Positif untuk : barbiturat, glutetimida, hidantoin,


beberapa sulfonamida, purin
Cara uji :
Zat dlm plat tetes + 10 tts pereaksi Zwikker I,
+ 2 tts Zwikker II  ungu
Nb: zwikker I = kobal(II)nitrat 1% dalam metanol
zwikker II= piridin 10% dalam metanol

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

15
Reaksi Vitali-Morin

• Zat + 0,5ml HNO3 berasap diuapkan di atas tangas air hingga


kering, dinginkan. Sisa yang berwarna kuning + 5 ml aseton
tetesi 1 ml KOH-etanol 0,1N  warna
• Warna Senyawa
• Biru-ungu atropin, skopolamin,meklozin
• Merah-ungu tetrakain, striknin, amitriptilin
• Merah darah imipramin, asam mefenamin
• Merah niklosamida, fenprokumon,
desipramin
• Merah-coklat antazolin, alprenolol, trimetoprim,
warfarin
• Ungu  hijau  jingga propanolol
Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Reaksi untuk steroid


• Salkowski
zat dalam CHCl3 + 3-5 ml H2SO4 pekat  lapisan
kloroform berwarna merah
• Lieberman-Burchard
Zat dalam kloroform + 10 tetes asam asetat anhidrad + 3
tetes as sulfat pekat  warna biru hingga hijau

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

16
30/03/2018

VOLUMETRI

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Analisa kimia kuantitatif untuk menetapkan volume


suatu larutan yang konsentrasinya diketahui dengan
tepat

Dalam penentuan metode ini diperlukan zat yang


bereaksi secara kuantitatif dengan larutan dari zat yang
akan ditetapkan. Larutan dengan konsentrasi yang
diketahui dengan tepat disebut larutan standar

Bobot zat yang akan ditetapkan, dihitung dari larutan


standar yang akan digunakan dan hukum stoikiometri
yang diketahui

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

1
30/03/2018

Larutan standar bisanya ditambahkan ke dalam buret.

Proses penambahan larutan standar sampai reaksi


lengkap disebut titrasi.

Titik pada saat jumlah ekuivalen titran sama dengan


jumlah ekuivalen analit disebut titik ekivalen.

Titik akhir titrasi adalah titik pada saat terjadi


perubahan warna ditandai dengan perubahan warna
indikator

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Perubahan warna
menunjukkan titik
akhir titrasi

Awal Akhir

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

2
30/03/2018

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Larutan standar yang


ditambahkan ke
dalam buret disebut
titran dan zat yang
sedang dititrasi
disebut titrat

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

3
30/03/2018

LARUTAN STANDAR
Larutan yang konsentrasinya telah ditetapkan
secara akurat

Satuan konsentrasi: molaritas (jumlah mol per


liter) dan normalitas (jumlah ekivalen per liter)

Contoh: natrium karbonat, kalium hidrogen ftalat,


asam benzoat, natrium tetraborat, asam sulfamat,
kalium hidrogen iodat, natrium oksalat, perak
nitrat, natrium klorida, kalium klorida, iod, kalium
bromat, kalium iodat, kalium dikromat, dan arsen
(III) oksida
Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

STANDAR PRIMER
Tersedia dalam bentuk murni dengan kemurnian
yang diketahui, dan digunakan untuk
menstandarkan suatu larutan.

. Contoh:
- natrium karbonat Na2CO3
- natrium tetraborat Na2B4O7
- kalium hidrogen ftalat KH(C8H4O4)
- asam klorida bertitik didih konstan
- kalium hidrogen iodat KH(IO3)2
- asam benzoat H(C7H5O2)

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

4
30/03/2018

STANDAR SEKUNDER
Larutan yang distandarisasi dengan larutan
standar primer. Contoh:

Larutan yang
No Standar primer Reaksi
distandarkan

5 H3AsO3 + 2 MnO2- + 6 H+
1. KMnO4 As2O3 2 Mn2+ + 5 H3AsO4 + 3 H2O
2 Cu2+ + 4 I- 2 CuI (s) + I2
2. Na2S2O3 Cu I2 + 2 S2O3= 2 I- + S4O6=

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

TITRIMETRI
analisa kuantitatif berdasarkan pengukuran jumlah reagen yang
konsentrasinya diketahui yang diperlukan untuk bereaksi
dengan suatu analit.
Asas umum titrimetri adalah:
aA+tT produk
a = molekul analit A
t = molekul regensia T (titran) larutan standar

titer (mililiter atau miliekuivalen)


T = mg/mL
mg
N =
mL x BE

T = N. BE
Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

5
30/03/2018

Empat jenis titrimetri:


a. Asam Basa (netralisasi)
Alkalimetri : HA + OH- A- + H2O larutan standar : NaOH
Asidimetri : BOH + H3O + B+ + 2H2O larutan standar : HCl
b. Pengendapan (argentometri)
Pengendapan kation perak (Ag+) dengan anion halogen
Ag+ + X- AgX (s)
X- = klorida, bromida, iodida, dan tiosianat (SCN-)
c. Oksidasi–reduksi (Redoks)
1. Fe2+ + Ce4+ Fe3+ + Ce3+ larutan standar: serium(IV) sulfat
2+
2. 5 Fe + MnO 4- 5 Fe3+ + Mn2+ + 4 H2O larutan standar : KMnO4
d. Pembentukan kompleks, contoh :
Ag+ + 2 KCN Ag(CN)2- + 2 K+

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

BERAT EKUIVALEN (BE)

Asam Basa
Bobot dalam gram dari suatu zat yang diperlukan untuk
memberikan atau bereaksi dengan 1 mol (1,008 g) H+

Redoks
Bobot dalam gram dari suatu zat yang diperlukan untuk
memberikan atau bereaksi dengan 1 mol elektron

Pengendapan atau pembentukan kompleks


Bobot dalam gram dari suatu zat yang diperlukan untuk
memberikan atau bereaksi dengan 1 mol kation univalen, ½ mol
kation divalen, ⅓ mol kation trivalen dan seterusnya

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

6
30/03/2018

Berat ekuivalen:
BM
BE 
n
Keterangan : BE = berat ekuivalen
BM = berat molekul
n = jumlah mol ion hidrogen, elektron
atau kation univalen

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Molaritas (M)
Jumlah mol zat terlarut per liter larutan

Normalitas (N)
ekuivalen zat terlarut per liter larutan
Rumus umum:
N = ek/V
Ek = g/BE
N = g/BE x V
G = N . V. BE

Hubungan normalitas dan molaritas: N = n M

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

7
30/03/2018

Soal:
1. Hitung molaritas H2SO4 yang mempunyai kerapatan 1,30
g/mL dan mengandung 32,6 % bobot SO3. Berat molekul SO3
adalah 80,06 g/mol.
Jawab:
Satu liter mengandung =
1,30 g/mL .1000 mL/liter. 0,326 = 424 g/liter untuk SO3

424 g / liter
Molaritas (M) =
80,06 g / mol

= 5,30 mol/liter

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Quiz

1. Apa perbedaan Akurasi dan Presisi


2. Apa yang dimaksud dengan sampling
3. Apa yang dimaksud dengan analisis gravimetri
4. Apa yang dimaksud dengan analisis volumetri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

8
30/03/2018

ASAM BASA

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

ASAM
merupakan donor proton [H+]

Sifat Sifat :
 Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah
 Bereaksi dengan logam aktif menghasilkan
garam dan gas Hidrogen (H2)
 Rasanya masam/asam
 Menghantarkan arus listrik
 Bereaksi dengan basa menghasilkan air dan
senyawa garam

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

1
30/03/2018

BASA
akseptor proton, dalam air melepaskan ion [OH-]

Sifat Senyawaan Basa :


Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru
Terasa licin jika mengenai kulit
Rasanya getir / pahit
Menghantarkan listrik
Bereaksi dengan asam menghasilkan air dan
senyawa garam

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Asam : zat-zat yang berasa masam atau mengandung asam


Basa : Zat yang mempunyai sifat licin dan terasa pahit.

TEORI ASAM-BASA
1. Arrhenius
Asam: senyawa yang melepaskan ion H⁺
HA + aq → H⁺ (aq) + A⁻ (aq)
HNO₃ → H⁺ (aq) + NO₃⁻ (aq)
Basa : senyawa yang melepaskan ion OH⁻
BOH + aq → B⁺ (aq) + OH⁻ (aq)
NaOH → Na⁺ (aq) + OH⁻ (aq)

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

2
30/03/2018

H⁺ (proton) tidak berdiri bebas di dalam air, tetapi


berikatan koordinasi dengan oksisgen air
membentuk ion hidronium (H₃O⁺)
H⁺ + H₂O → H₃O⁺

Ion H₃O⁺ dan OH⁻ terdapat dalam air murni melalui


reaksi :

H₂O + H₂O → H₃O⁺ + OH⁻

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

2. Bronsted Lowry
Asam (HA) : zat yang dapat melepaskan proton kepada
molekul pelarut (HL)
HA + HL → H₂L⁺ + A⁻
HCl + H₂O → H₃O⁺ (aq) + Cl⁻ (aq)
H₂O bersifat basa bila terdapat asam di dalamnya

Basa (B) : zat yang dapat menerima proton dari pelarut


(HL)
B + HL → BH⁺ + L⁻
Reaksi umum basa di dalam pelarut air adalah :
B + H₂O → BH⁺ + OH⁻
NH₃ (aq) + H₂O (aq) → NH₄⁺ (aq) + OH⁻ (aq)
H₂O bersifat asam bila terdapat basa di dalamnya
Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

3
30/03/2018

Pasangan asam basa konyugasi

HA + HL ↔ H₂L⁺ + A⁻
Asam1 basa2 asam2 basa1
HCN + H₂O ↔ H₃O⁺ + CN⁻
Asam1 basa2 asam2 basa1

Pasangan asam1-basa1 dan asam2-basa2 merupakan


pasangan asam-basa konyugasi

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Pasangan Asam Basa Konjugasi


HCl + H2O H3O+ + Cl-
Asam 1 Basa 1 Asam 2 Basa 2
Konjugasi
Konjugasi

Asam konjugasi : Asam yg terbentuk dari basa yang


menerima Proton  H3O+

Basa konjugasi : Basa yg terbentuk dari asam yang


melepaskan Proton  Cl-

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

4
30/03/2018

3. Lewis

Asam : suatu partikel yang dapat menerima pasangan


elektron bebas dari partikel lain untuk membentuk
ikatan koordinasi

Basa : suatu partikel yang dapat memberikan


pasangan elektron bebas kepada partikel lain untuk
membentuk ikatan kovalen koordinasi

H⁺ + NH₃  NH₄⁺
asam basa

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

NH3 + BF3 ------- H3N – BF3

H F H F

H-N:+B-F H–N : B-F

H F H F
Asam : Senyawa yang dapat menerima pasangan
elektron  BF3
Basa : Senyawa yang dapat memberikan
pasangan elektron  NH3
Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

5
30/03/2018

KESETIMBANGAN ASAM-BASA DALAM AIR


Di dalam larutan asam lemah (Bronsted-Lowry) terdapat
kesetimbangan:
HA + H2O ↔ H3O+ + OH-
[ H 3O  ].[ A ]
Kc 
[ H 2O].[HA]

Kesetimbangan ini terjadi di dalam larutan encer sehingga


konsentrasi pelarut (H2O) sangat besar dibandingkan zat
terlarut. Konsentrasi air dapat dianggap konstan, maka :

[ H 3 O  ].[ A  ]
K c .( H 2 O) 
[ HA] c

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Supaya lebeih praktis, H3O+ dituliskan H+,

[ H  ].[ A  ]
Ka 
[ HA]

Ka = konstanta kesetimbangan asam

Kemampuan asam terionisasi dalam air tidak sama. Ada


yang besar, sedang dan kecil. Kemampuan itu dinyatakan
dengan derjat ionisasi (α).

jumlah mol yang terion



jumlah mol mula  mula

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

6
30/03/2018

Kesetimbangan Asam
 Asam Monoprotik : [H+] [A-]
HA H+ + A- Ka =
[HA]

 Asam diprotik : [H+] [A-]


H2A H+ + A- Ka =
[H2A]

Ka = Konstanta kesetimbangan asam

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Konstanta kesetimbangan Asam pada 250C


Nama Rumus Ka
Asam Klorida HCl 1,0 x 107
Asam Nitrat HNO3 sifat asam
Asam Sulfat H2SO4 1,0 x 109 (Ka1)
1,2 x 10-2 (Ka2)
Asam Florida HF 6,6 x 10-4
Asam Nitrit HNO2 5,1 x 10-4
Asam Sulfita H2S 1,1 x 10-7 (Ka1)
1,0 x 10-14 (Ka2)

Nilai Ka :
Ka > 10 : Asam kuat
Ka < 10 : Asam lemah

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

7
30/03/2018

Kesetimbangan Basa
 Basa Monohidroksi :

BOH B+ + OH- [B+] [OH-]


Kb =
[BOH]

 Basa dihidroksi :

[B2+] [OH-]2
B(OH)2 B + 2(OH)-
2+
Kb =
B[OH]2

Kb = Konstanta kesetimbangan basa

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Contoh:

Tentukan Ka larutan asam (HA) dengan


konsentrasi 0,3 M jika α = 0,02.

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

8
30/03/2018

Contoh:
1. Tentukan Ka larutan asam (HA) dengan
konsentrasi 0,3 M jika α = 0,02.
Jawab
HA (aq) ↔ H+ (aq) + A- (aq)
c(1- α) α.c α.c

(c = konsentrasi HA mula-mula)
.

[ H  ].[ A ]  .c x  .c ( .c) 2 (0,02 . 0,3) 2


Ka      1,224 x10  4
[ HA] c(1   ) c(1   ) 0,3(1  0,02)

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Contoh Asam
ASAM Kuat/Lemah Terdapat dalam
Asam Askorbat Lemah Buah – buahan
(vitamin C)
Asam Karbonat Lemah Minuman bersoda (coca-
cola, sprite, dsb)

Asam Sitrat Lemah Buah Jeruk


Asam Etanoat Lemah Cuka
Asam Laktat Lemah Susu basi
Asam Klorida Kuat Lambung
Asam Nitrat Kuat Bahan Pupuk dan
peledak
Asam Sulfat Kuat Aki dan bahan pupuk

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

9
30/03/2018

Contoh Basa
BASA Kuat/Lemah Terdapat pada

Amonia (NH3) Lemah Bahan pemutih dan


pembuatan pupuk
Kalsium Hidroksida Kuat Obat untuk mengurangi tingkat
(Ca(OH)2) keasaman tanah
Kalsium oksida Kuat Bahan pembuatan semen

Magnesium Kuat Tablet mengurangi asam


Hidroksida (MgOH) lambung (Obat maag)
Natrium Hidroksida Kuat Bahan Pembuatan Sabun
(NaOH)

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

pH (Power of Hydrogen)
- Untuk menentukan tingkat keasaman atau
kebasaan suatu zat diukur dengan besaran
pH (power of Hydrogen)
- Nilai pH suatu zat diberi nilai dari 0 – 14
- Asam nilai pH nya : 1 – 6
- Netral (garam) nilai pH nya : 7
- Basa nilai pH nya 8 - 14

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

10
30/03/2018

Indikator Asam Basa


Indikator Buatan
1. Kertas Lakmus merah dan biru
2. Indikator universal
Indikator Alami
1. Kunyit
2. Kol ungu
3. Kembang Sepatu

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Semakin Kuat
semakin Kuat

Asam
Basa

PH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

11
30/03/2018

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

12
30/03/2018

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

13
30/03/2018

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

14
30/03/2018

Hujan Asam
Kegiatan indrustri menyebabkan udara tercemar
oleh berbagai gas pencemar (gas belerang
oksida dan nitrogen oksida) gas – gas tersebut
larut dalam air hujan dan membentuk asam,
antara lain asam sulfat dan asam nitrat.
Air hujan turun ke bumi sebagai hujan asam
yang terkandung sangat merusak berbagai
benda, seperti jembatan, bangunan semen,
patung, bahkan kehidupan makhluk hidup itu
sendiri.

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

15
30/03/2018

PERHITUNGAN pH

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

pH Larutan Asam basa

Setelah mengetahui bahwa suatu larutan dikatakan


asam atau basa dengan menggunakan beberapa
indikator, selanjutnya menghitung pH suatu larutan
berdasarkan harga kesetimbangan pada air.

Mengapa air digunakan sebagai dasar menghitung pH


larutan?
Air merupakan elektrolit yang sangat lemah dan dapat
menghantarkan listrik. Air terionisasi menjadi ion H⁺
dan ion OH⁻

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

1
30/03/2018

Menurut reaksi
H2O H+ + OH-

Sesuai dengan prinsip kesetimbangan,


persamaan kesetimbangan air adalah sebagai
berikut:

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

AIR SEBAGAI AMFOTIR


AMFOTIR : Senyawa yang bisa berfungsi sebagai asam dan basa

Autoionisasi pada air


2H2O (l) H3O+ (aq) + OH- (aq)
K = [H3O+][OH-] = [H+][OH-]
K = Tetapan ionisasi air , Kw
Nilai Kw tetap pada 250C. Bila suhu berubah Kw juga akan
berubah

[H+] = [OH-] = 1.0 x10-7 M


Kw = [H+][OH-]=(1.0 x 10-7 M)2 = 1.0 x 10-14 M (suhu 250C)

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

2
30/03/2018

AUTOIONISASI AIR

OH-

H3O+

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Konsep pH
Ion hidrogen dan ion hidroksida dalam disosiasi air
mempunyai konsentrasi yang sama yaitu 10⁻⁷ M. Harga
konsentrasi akan berubah jika ke dalam asam, basa atau
garam. Untuk larutan dengan konsentrasi yang kecil,
sebuah notasi Logaritma dibutuhkan guna
menyederhanakan penggambaran kuantitasnya.
Sorensen pada tahun 1909 memperkenalkan eksponen
ion hidrogen atau pH yang dinyatakan dengan :

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

3
30/03/2018

Apabila di dalam air ditambahkan suatu


asam maka [H⁺] lebih besar dari pada
[OH⁻+, bagaimana jika di dalam air
ditambah dengan larutan yang bersifat
basa? Ion H⁺ dan OH⁻ saling bergantung
satu sama lainnya dalam sebuah larutan
demikian pH dan pOH.

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

pH DAN pOH
[H+] = [OH-] NEUTRAL
[H+] > [OH-] ACIDIC
[H+] < [OH-] BASIC

SKALA pH
pH = - log [H+]
pOH = - log [OH-]
pH + pOH = 14
Kw = [H+] [OH-]

Sehingga untuk disosiasi air pH = pOH = 7


Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

4
30/03/2018

Kekuatan Asam dan Basa


Asam Lemah

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Kekuatan Asam dan Basa


Basa Lemah

pH = - log [H+]
pOH = - log [OH-]
pH + pOH = 14

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

5
30/03/2018

Contoh Soal
Berapa pH HCl 0,1 M ?

Jawab
HCl H⁺ + Cl⁻
0,1 M 0,1 M 0,1 M

*H⁺+ = 0,1
pH = - log *H⁺+
pH = - log 0,1
pH = 1 – log 1
pH = 1 – 0
pH = 1
Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Contoh Soal
Berapa pH H₂SO₄ 0,01 M ?

Jawab H₂SO₄ 2H⁺ + SO₄²⁻


0,01 M 2x0,01 M 0,01 M

*H⁺+ = 0,02
pH = - log *H⁺+
pH = - log 0,02
pH = - log 2 x 10-2
pH = 2 – log 2
pH = 2 – 0,30
pH = 1,7
Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

6
30/03/2018

Contoh Soal
Berapa pH KOH 0,5 M ?

Jawab KOH K⁺ + OH⁻


0,5 M 0,5 M 0,5 M

[OH⁻] = 0,5 pH + pOH = 14


pOH = - log *OH⁻+ pH + 0,3 = 14
pOH = - log 0,5 pH = 14 – 0,3
pOH = - log 5 x 10-1 pH = 13,7
pOH = 1 – log 5
pOH = 1 – 0,7
pOH = 0,3
Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Contoh Soal
Berapa pH Ba(OH)₂ 0,2 M ?

Jawab Ba(OH)₂ Ba²⁺ + 2OH⁻


0,2 M 0,2 M 2 x 0,2 M

[OH⁻] = 0,4 pH + pOH = 14


pOH = - log *OH⁻+ pH + 0,4 = 14
pOH = - log 0,4 pH = 14 – 0,4
pOH = - log 4 x 10-1 pH = 13,6
pOH = 1 – log 4
pOH = 1 – 0,6
pOH = 0,4
Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

7
30/03/2018

Contoh Soal

pH Coca Cola 3,12 Berapa [H3O+] ?

Jawab : pH = -log [H3O+]


log [H3O+] = - pH
[H3O+] = 10-pH (antilog)
[H3O+] = 10-3,12
[H3O+] = 7,6 x 10-4

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Contoh Soal

pH NaOH 12 Berapa [OH⁻] ?

Jawab :
pH + pOH = 14 pOH = -log [OH⁻]
12 + pOH = 14 log [OH⁻] = - pOH
[OH⁻] = 10-pOH (antilog)
pOH = 14 – 12 [OH⁻ ] = 10-2
pOH =2 [OH⁻] = 0,01 M

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

8
30/03/2018

Contoh Soal

Berapa pH HCOOH 0,2 M dengan Ka = 2 x 10⁻⁵ ?

Jawab :
*H⁺+ = √Ka . M *H⁺+ = 2x10⁻3
pH = - log *H⁺+
*H⁺+ = √2x10⁻⁵ . 2x10⁻1 pH = - log 2x10⁻3
*H⁺+ = √4x10⁻⁶ pH = 3 – log 2
*H⁺+ = 2x10⁻3 pH = 3 – 0,30
pH = 2,7

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Contoh Soal
Berapa pH NH₃ 0,1 M dengan Kb = 1 x 10⁻⁵ ?

Jawab : [OH⁻] = 1x10⁻3


pOH = - log *OH⁻+
[OH⁻] = √Kb . M pOH = - log 1x10⁻3
[OH⁻] = √1x10⁻⁵ . 1x10⁻1 pOH = 3 – log 1
pOH = 3 – 0
[OH⁻] = √1x10⁻⁶ pOH = 3
[OH⁻] = 1x10⁻3 pH + pOH = 14
pH + 3 = 14
pH = 14 – 3
pH = 11
Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

9
30/03/2018

Soal
1. Berapa pH HCl dengan konsentrasi 0,4 M ?
2. Berapa pH NaOH dengan konsentrasi 0.03 M ?
3. Berapa konsentrasi *H⁺+ dari HF dengan pH 3 ?
4. Berapa konsentrasi *OH⁻+ dari KOH dengan pH 10 ?
5. Berapa pH CH₃COOH 0,04 M dengan Ka = 1 x 10⁻⁴ ?
6. Berapa pH NH₃ 0,5 M dengan Kb = 5 x 10⁻⁵ ?

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

10
30/03/2018

GRAVIMETRI

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

GRAVIMETRI

Gravimetri dalam ilmu kimia


merupakan salah satu
metode kimia analitik untuk
menentukan kuantitas suatu
zat atau komponen yang
telah diketahui dengan cara
mengukur berat komponen
dalam keadaan murni
setelah melalui proses
pemisahan

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

1
30/03/2018

GRAVIMETRI

Gravimetri : Metode analisis kuantitatif berdasarkan


pengukuran berat analit setelah proses pemurnian

Pemisahan
1. Pengendapan

Analit Endapan Saring, cuci ditimbang


sukar larut pijar
Zat pengendap

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

GRAVIMETRI

Contoh:
Penentuan kalsium dalam air alam dengan
penambahan oksalat berlebih

Ca2+(aq) + C2O42-(aq) Ca C2O42-(s)


Endapan CaC2O4 Disaring, dicuci pijar
CaC2O4(s) CaO(s) + CO(g) + CO2(g)
ditimbang

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

2
30/03/2018

GRAVIMETRI

Contoh:
Penentuan kalsium dalam air
alam dengan penambahan
oksalat berlebih

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

2. Penguapan
Destilat
Analit ditimbang
analit
Destilasi

3. Elektrolisis
Endapan pada
Analit ditimbang
katoda
Elektrolisis

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

3
30/03/2018

Faktor yang mempengaruhi endapan


1. Temperatur
 Temperatur naik kelarutan garam-
garam organik meningkat

Larutan panas
Penyaringan
Pencucian
Penghilangan pengotor cepat

Penyaringan cepat Kehilangan endapan


kecil
Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

2. Pelarut
Garam-garam anorganik mudah larut dalam air

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

4
30/03/2018

3. Pengaruh ion sejenis


Endapan mudah larut dalam air murni
Endapan sukar larut dalam larutan yang mengandung salah
satu ion-ion yang membentuk endapan
Dalam larutan [Ag+][ Cl-] < Ksp AgCl
Bila ke dalam larutan + AgNO3 [Ag+] = 1 x 10-4
[Cl-] = 1 x 10-6
Ag+ + Cl- AgCl

Reaksi bergeser ke kanan endapan AgCl bertambah


Ion sejenis dalam larutan pencuci kehilangan endapan hasil

Ion pengendap bukan ion analit

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Analisis gravimetri dengan cara pengendapan


Syarat-syarat:
1. Komponen yang akan ditentukan harus dapat diendapkan
sempurna, stabil, sukar larut
2. Endapan harus murni dan mudah disaring
3. Endapan harus dapat diubah senyawa yang dapat dihitung

Mekanisme pembentukan endapan


1. Pembentukan inti endapan (nukleasi) yang diawali dengan
pembentukan koloid
2. Pertumbuhan inti endapan endapan makroskopik
Contoh:
ion dalam larutan partikel koloid endapan
-8
(10 cm) -7 -4
(10 -10 cm) >10-4 cm

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

5
30/03/2018

3. Pengaruh ion sejenis


Ion tidak sejenis dalam lar. Kelarutan endapan
yang mengandung endapan meningkat

Disebut pengaruh garam

AgCl dan BaSO4 Kelarutan endapan meningkat

12%
Kelarutan AgCl daripada
Dalam 0,01 M KNO3 70%
di dalam air
Kelarutan BaSO4

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

4. Pengaruh pH

 Kelarutan garam dari asam lemah bergantung pada pH


larutan. Ion
H+ bereaksi dengan anion dari garam tersebut

MA M + + A-
Garam dari
asam lemah

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

6
30/03/2018

Distribusi ukuran partikel tergantung pada:


a. Kecepatan pembentukan inti
b. Kecepaan pertumbuhan inti

Bila kecepatan a < b - partikel endapan sedikit


- ukuran partikel besar

Suasana pengendapan
Diatur agar a < b

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Kurva Kelarutan : Oswald (1897)


L’
A’
daerah lewat
Konsentrasi jenuh
Zat terlarut daerah
meta
stabil E
L Q
daerah tidak
jenuh
A S

T1 Temperatur

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

7
30/03/2018

Daerah meta stabil


Larutan lewat jenuh, pengendapan terjadi bila ditambah kristal
padatannya (pembibitan)
Daerah lewat jenuh
Larutan labil terjadi proses pembentukan inti spontan
pengendapan

Pada T1 -konsentrasi zat terlarut meningkat


-larutan jenuh di titik S pada kurva AA’
-Konsentrasi zat terlarut pada Q inti terjadi endapan

 Lewat jenuh relatif: QS


S

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Perumusan Von Weimarn


Hubungan antara ukuran partikel endapan dengan
kecepatan pengendapan

QS
K.  Kecepatan pengendapan
S

K = konstanta
Q = konsentrasi zat terlarut
S = kelarutan kristal
Q – S = derajat lewat jenuh saat pengendapan mulai
>Q–S makin cepat pertumbuhan inti

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

8
30/03/2018

- Syarat analisis pengendapan:


1. Analit yang diinginkan harus terendapkan secara
sempurna
2. Endapan harus sukar larut, sehingga kehilangan
karena kelarutan dapat diabaikan. Contoh:
endapan AgCl sedikit larut, dengan penambahan
AgNO3 berlebih reaksi bergeser ke kiri
3. Endapan harus murni dan mudah disaring
4. Bentuk endapan yang ditimbang, harus diketahui
komposisi senyawanya

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

- Mekanisme endapan
• Proses pengendapan garam AB
A+ + B - AB
Endapan terbentuk bila [A][B] > Ksp larutan harus
kuat jenuh

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

9
30/03/2018

 Medium penyaring
o Medium penyaring - jenis endapan
- suhu pemanasan/pemijaran
o Kertas saring untuk zat-zat yang tida mudah
tereduksi
o Krus penyaring/ endapan yang mudah tereduksi
filter kaca Contoh: AgCl

 Pemanasan/pemijaran endapan
Tujuan:
1. Menghilangkan air dari endapan
2. Menguapkan elektrolit yang teradsorpsi yang berasal dari larutan
pencuci dan pengotor lain yang mudah menguap
3. Mengubah endapan menjadi bentuk endapan yang sesuai untuk
ditimbang, yaitu: - murni
- stabil
- komposisi tertentu

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Contoh soal:
Dua gram NaCl dilarutkan dalam air dan ditambah larutan
AgNO3 berlebih. Berat endapan (AgCl) setelah dicuci, dipanaskan
dan ditimbang = 4,6280 gram. Berapa % klor dalam sampel
tersebut.

BA Cl 35,45
Faktor gravimetri Cl dalam AgCl   0,2474
BM AgCl 149,32

Dalam 4,628 g AgCl terdapat Cl 0,247 x 4,628  1,145 g. Cl

Kadar Cl dalam sampel 1,145


x 100%  57,25 %
2000

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

10
30/03/2018

Analisis gravimetri cara pengendapan


Syarat endapan:
- sukar larut
- mudah disaring
- murni dengan susunan kimia tertentu

Faktor gravimetri
 Faktor gravimetri: jumlah gram analit dalam satu gram
endapan yang ditimbang
Jumlah gram analit: faktor gravimetri x berat endapan

Berat endapanx faktor gravimetri


x 100%  % analit
Berat sampel

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Tugas

Buat ringkasan tentang gravimetri, minimal 1 halaman


dan didiskusikan pada pertemuan selanjutnya

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

11
KOMPLEKSOMETRI

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Kompleksometri / Chelatometri

 Metoda analisis titrasi berdasarkan reaksi


pembentukan kompleks dari ion logam
(Ca;Mg) dengan ligan multidentat (bergigi
banyak)
 Ligan yang digunakan : asam etilen diamin
tetra asetat (EDTA)
 Rumus umum = H4Y
 pKa = 2,0;2,7;6,2 dan 10,3

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

1
Rumus molekul EDTA

HOOC-CH2 CH2-COOH
.. ..
N-CH2-CH2-N

HOOC-CH2 CH2-COOH

 Kompleksnya dengan ion logam =


senyawa sepit (Chelat)

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

2
Reaksi kesetimbangan EDTA

 H4Y = asam tetra protik dapat berdisosiasi 4


tahap seperti berikut ini :
1. H4Y H+ + H3Y- ; Ka1 = 1x10-2

2. H3Y- H+ + H2Y2- ;Ka2 = 2,2X10-3

3. H2Y2- H+ + HY3- ; Ka3 =6,9X10-7

4. HY3- H+ + Y4- ; Ka4 = 5,5X10-11

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Kompleksometri / Chelatometri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

3
Kompleksometri / Chelatometri

 Ion-ion mana yang terdapat dalam larutan ( H3Y- ; H2Y2-;


HY3- atau Y4-) tergantung pada pH larutan

 Pada pH = 10 ion yang terbanyak adalah Y4-

 Oleh karena asam bebas adalah H4Y ,

 sementara garam NaH3Y kurang larut baik dalam air,


maka pada umumnya dipakai garam dinatriumnya yaitu :
Na2H2Y (dinatrium EDTA)

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Prinsip Reaksi

 Mn+ + H2Y2- MY (n-4)+ + 2H+ ATAU


 Mn+ + Y4- MY (n-4)+

K STABILITAS KOMPLEKS:
[My](n-4)+
K semakin besar,
K= Kompleks semakin stabil
n+ 4-
[M ] [ Y ]

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

4
Kompleksometri / Chelatometri

Contoh :
 Mg2+ + H2Y2- MgY2- + 2H+

 Al3+ + H2Y2- AlY4- + 2H+

 Karena dalam reaksi dibebaskan H+, maka


larutan harus dibufer supaya perubahan pH yang
besar tidak terjadi selama titrasi

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Contoh K stabititas kompleks EDTA-Logam


ION LOGAM K STABILITAS KOMPLEKS
Fe3+ 1,3 x 1025
Cu 2+ 6,3 x 1018
Ni2+ 4,2 x 1018
Cd2+ 2,9 x 1016
Zn2+ 3,2 x 1016
Al3+ 1,3 x 1016
Mn2+ 6,2 x 1013
Ca2+ 5,0 x108
Mg2+ 4,9 x 1018
Sr2+ 4,3 x108
Ba2+ 5,8 x107

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

5
Pada pH < 10 :
H+ H+ H+ H+
 Y4- → HY3- → H2Y2- → H3Y- → H4Y
 Pengurangan pH menyebkan konsentrasi Y4-
berkurang banyak
 Sehingga ion logam lebih sulit diubah secara
kuantitatif dalam kompleksnya
 Pada umumnya perlu pH besar (alkali) agar
konsentrasi Y4- besar molalitas besar
 Konsentrasi Y4- yang besar diperlukan untuk
pembentukan kompleks dengan EDTA supaya
menghasilkan K stabilitas kecil seperti Mg; Ca

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Kompleksometri / Chelatometri

 Untuk menghasilkan Kstabilitas yang kecil


perlu pH rendah,
 karena jumlah [Y4-] yang diperlukan sedikit
misal Cu; Zn

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

6
Indikator komplesometri

 Adalah zat warna yang dapat membentuk


komples dengan ion logam yang berwarna pada
daerah pH tertentu
 Misal:
 Eriochrom black T ( untuk p.k Mg)
 Calcein (untuk p.k Ca)
 Xylenol orange (untuk p.k Bi)
 Murexide (untuk p.k Ca)

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Syarat indikator
 Kompleks logam-indikator harus cukup kuat
agar perubahan warnanya tajam, namun
harus lebih lemah dari kompleks logam-
EDTA, sehingga perubahan warna dari
kompleks logam-indikator ke kompleks
logam -EDTA cepat & tajam

 Reaksi perubahan warna sebelum titik akhir


titrasi terjadi bila hampir semua ion logam
membentuk kompleks dengan EDTA

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

7
Syarat indikator

 Reaksi warna spesifik


 Beda warna indikator (bebas) & warna
kompleksnya harus jelas
 Sensitif terhadap ion logam (perubahan
warna dekat dengan titik ekivalen titrasi
 Berlaku pada pH batas titrasi

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Erochrom black T = H3In

 Reaksi perubahan EBT pada berbagai pH:


pH pH
 H2In- HIn2- In3-
 Merah Biru Oranye
 pH 5,3-7,3 10,5-12,5
 Pada pH 7-10, indikator dalam bentuk HIn2-
(biru), dengan ion logam membeentuk
kompleks beerwarna merah
Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

8
Reaksi

 Mg2+ + HIn2- MgIn- + H+


biru merah
 Secara skematis titrasi Mg2+ dengan EDTA
digambarkan sebgai berikut:
 (1) Penambahan Indikator Mg2+
+ HIn2-
 Mg2+ + HIn2- → MgIn- + H+

MgIn- Mg2+
Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Penambahan EDTA (H2Y2-)

 MgIn- Mg2+

+
H2Y2-

Mg2+ + H2Y2- → MgY+ +2H+

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

9
Penambahan EDTA (H2Y2-) pada akhir titrasi

MgIn- MgY

MgY MgY
+
H2In-
H2Y2-

MgIn- + H2Y2- MgY + HIn2- + H+

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Kelemahan EBT

 Kurang baik untuk ion Ca2+ denga EDTA ,


karena kompleks Ca-EBT >Ca –EDTA)
 Titik ekivalen terjadi terlalu cepat
 Agar penentuan Ca2+ dengan EDTA dapat
menggunakan indikator EBT, maka perlu
ditambah sedikit Mg2+ ke dalam EDTA
sebelum dilakukan standarisasi

10
 Reaksi :
 Ca2+ + MgY2- CaY2- + Mg2+
 Mg2+ + HIn2- MgIn- + H+
merah
 Setelah semua Ca2+ habis bereaksi,
penambahanEDTA menyebabkan reaksi :
 MgIn- + H2Y2- MgY2- + H+ + In2-
 Biru
 K stabilitas CaY2- > MgY2-

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Cara titrasi kompleksometri


Titrasi ion logam dengan EDTA dapat dilakukan sebagi
berikut:

1. TITRASI LANGSUNG
 Ion logam yang ditentukan diatur pHnya dengan
bufer salmiak pH=10
 Ditambah indikator EBT & masking agent
 Dititrasi langsung dengan EDTA
 Perubahan warna pada titik akhir titrasi
disebabkan karena indikator terusir dari kompleks
logam-indikator
 Titrasi dilakukan sampai perubahan warna
sempurna

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

11
Cara titrasi kompleksometri
2. TITRASI TIDAK LANGSUNG (KEMBALI)
 Pada larutan ion logam ditambah EDTA berlebih
 Diatur pH larutan dengan bufer
 Kelebihan EDTA dititrasi kembali dengan larutan baku
ion logam
 Cara ini digunakan bila :
 Dalam larutan terdapat ion lain selain ion logam yang
ditentukan, yang dapat mengendapkan ion logam
yang ditentukan misal: OH-, fosfat
 Tidak ada indikator yang cocok untuk logam yang
ditentukan
 Reaksi ion logam- EDTA lambat

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Cara titrasi kompleksometri

3. TITRASI SUBTITUSI (MENGGANTI)

 Larutan ion logam yang ditentukan ditambah Mg atau


Zn-EDTA
 Ion Mg2+ & Zn2+ yang dibebaskan dititrasi dengan EDTA
pada dekat perubahan warna indikator

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

12
Cara titrasi kompleksometri

3. TITRASI SUBTITUSI (MENGGANTI)


 Untuk logam yang membentuk kompleks Logam-EDTA
lebih stabil daripada ion logam lain

Mn+ + MgY2- MY(n-4)+ + Mg2+

 Mg yang dibebaskan ekivalen dengan Mn+ , kemudian


dititrasi dengan EDTA

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Cara titrasi kompleksometri

4. TITRASI ASAM-BASA

 Prinsip reaksi:

 Mn+ + H2Y2- MY(n-4)+ + 2H+

 H+ yang dihasilkan ditetrasi dengan larutan


baku NaOH

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

13
Pereaksi yang digunakan

1. Larutan baku: ZnSO4 ; MgSO4


2. Larutan bufer pH 10 (salmiak)
88 mL NH4OH 25% + 13,5 g NH4Cl diencerkan
dengan air sampai 250 mL
3. Larutan baku sekunder : Na2EDTA.2H2O
(dinatrium EDTA)
4. Indikator: EBT (pengenceran 1:100
dalam NaCl kering)

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Penggunaan titrasi kompleksometri

 Penentuan konsentrasi Ca dalam susu


 Penentuan konsentrasi Zn
 Kesadahan air

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

14
REDOKS

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Macam-macam titrasi redoks

Permanganometri
Dikromatometri
Serimetri
Iodo-iodimetri
Bromatometri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

1
TITRASI REDOKS

Titrimetri  melibatkan rekasi oksidasi dan


reduksi yg berkaitan dg perpindahan elektron

Perubahan e- perubahan valensi atom / ion


yang bersangkutan.

Zat pengoksid mendapatkan e- dan tereduksi


 valensi atom / ion menurun

Zat pereduksi kehilangan e- dan teroksidasi


 Valensi atom /ion meningkat
Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Contoh : Perubahan dari :

Fe2+  Fe3+ +2  +3

Cl-  Cl2 -1  0 reaksi oksidasi

Cu  Cu2+ 0  +2

Prinsip reaksi redoks (Reduksi – Oksidasi)

Ox1 + Red2  Red1 + Ok2


½ reaksi reduksi

Tereduksi ½ reaksi oksidasi


teroksidasi
Proses oksidasi – reduksi terjadi bersama sama pada pelaksanaan TITRASI.

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

2
Permanganometri

Permanganometri adalah titrasi redoks yang menggunakan


KMnO4 sebagai titran.

Kalium permanganat adalah oksidator kuat.

KMnO4 dapat diperoleh dengan mudah, tidak mahal dan tidak


membutuhkan indikator kecuali untuk larutan yang sangat
encer.

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Permanganometri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

3
Permanganometri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Permanganometri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

4
Permanganometri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Permanganometri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

5
Permanganometri
Arsen (III) oksida, As2O3

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Permanganometri
Natrium oksalat

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

6
Permanganometri
Penggunaan

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

7
Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

8
Dikromatometri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Dikromatometri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

9
Iodo-iodimetri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Iodo-iodimetri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

10
Iodo-iodimetri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Iodo-iodimetri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

11
Iodo-iodimetri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Iodo-iodimetri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

12
Iodo-iodimetri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Iodo-iodimetri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

13
Iodo-iodimetri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Iodo-iodimetri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

14
Iodo-iodimetri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Iodo-iodimetri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

15
Iodo-iodimetri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Iodo-iodimetri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

16
Iodo-iodimetri

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

17
Daftar Pustaka

Day, R.A.JR., Underwood, A.L., 2002, Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi keenam, Alih
bahasa oleh Hilarius Wibi dan Lemeda Simarmata, Erlangga, Jakarta

Keenan, Kleinfelter, Wood, 1980, Kimia Untuk Universitas Edisi I, Alih bahasa oleh
Hadyana, A.P., 1984, Erlangga, Jakarta

Oxtoby, D.W., Gillis, H.P., Nachtrieb, N.H., 2001, Prinsip-Prinsip Kimia Modern,
Edisi keempat, Alih bahasa oleh Suminar Setiati Achmadi, Erlangga, Jakarta

Sastrohamidjojo, H., 2005, Kimia Dasar, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Schafer, W., Klunker, J., Schelenz, T., 1992, Laboratory Experiments Chemistry,
Phywe Series Publication

Tellefsen, R.L., Dietz, M.P., 1971, Chemistry Experimental Foundations, Horwitz


Group Books, Prentice-Hall, Inc

Whitten, K.W., Gailey, K.D., Davis, R.E., 1992, General Cemistry with Qualitative
Analysis, Fourth Edition, Saunders College Publishing

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian

Anda mungkin juga menyukai