Anda di halaman 1dari 24

PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL (PME)

BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN


SURABAYA

B A L A I B E S A R L A B O R ATO R I U M K E S E H ATA N S U R A B AYA


W O R K S H O P P E M A N TA PA N M U T U L A B O R ATO R I U M K L I N I K 2 6 – 2 8 A P R I L 2 017
ISSUE STRATEGIS
PELAYANAN LABORATORIUM

2
ISSUE STRATEGIS
1. PEMBINAAN TERHADAP KUALITAS
PELAYANAN LABORATORIUM

Kurang optimalnya dukungan dan pembinaan terhadap laboratorium oleh pemerintah


daerah.
Kebutuhan peningkatan kualitas pelayanan laboratorium melalui pemenuhan pedoman
yang berlaku, peningkatan kemampuan tenaga laboratorium, fasilitas dan peralatan serta
penguatan jejaring.

3
ISSUE STRATEGIS
2. KEBUTUHAN PENINGKATAN KUALITAS
PELAYANAN LABORATORIUM

• Meningkatnya beberapa penyakit menular (re-emerging diseases),


penyakit tidak menular/degeneratif dan timbulnya berbagai penyakit baru
(new emerging diseases)

• Perkembangan di bidang teknologi informasi dan media massa


mengakibatkan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pelayanan
laboratorium kesehatan yang bermutu

• Ancaman globalisasi dan liberalisasi perdagangan dengan kemungkinan


beroperasinya laboratorium kesehatan dan tenaga ahli dari luar negeri

• Tuntutan pelayanan labkes bermutu (PMI dan PME) melalui akreditasi


4
DASAR HUKUM
PELAYANAN LABORATORIUM BERKUALITAS
UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 :
kesehatan  hak asasi manusia & salah satu unsur kesejahteraan yg hrs
diwujudkan sesuai cita-cita bangsa Indonesia.

prinsip : non diskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan dlm rangka


pembentukan SDM Indonesia, peningkatan ketahanan dan daya saing
bangsa bagi pembangunan nasional.

setiap upaya pembangunan harus dilandasi wawasan kesehatan 


memperhatikan kes masy.

ps 5 (2): Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan


kesehatan yang aman , bermutu dan terjangkau.
5
Undang-undang no.29 tahun 2004 :
Praktik Kedokteran mengamanatkan ‘evidence based
medicine’ menempatkan peran labkes pada posisi yang
menentukan.

UU RI No 8 th 1999 :
Perlindungan Konsumen.
Pihak konsumen diberi payung perlindungan hukum.

6
PAYUNG HUKUM

Berdasar Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 52 TAHUN 2013 tentang Organisasi
Dan Tata Kerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Di
Lingkungan Kementerian Kesehatan.
BAB I Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2, BBLK menyelenggarakan fungsi:
pada poin b. pemantauan, analisis dan evaluasi
pemantapan mutu laboratorium kesehatan;
KEBIJAKAN LABKES
 Regulasi pelayanan dan fasilitas laboratorium
 Penguatan jejaring laboratorium
dilaksanakan melalui kerjasama lintas program dan sektor di pusat dan
daerah, sesuai tupoksi institusi dengan melibatkan ahli laboratorium,
untuk meningkatkan askes pelayanan
 Peningkatan kompetensi SDM teknis laboratorium
dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan, kalakarya,
supervisi dengan melibatkan berbagai institusi dan organisasi profesi
dan asosiasi
 Penjaminan mutu laboratorium
dilaksanakan secara berjenjang dan berkesinambungan, difasilitasi oleh
peran pusat, daerah, sektor terkait dan organisasi profesi
 Pemenuhan sarana dan prasarana
 Pemanfaatan teknologi informasi
dikembangkan untuk mendukung pelayanan yang cepat, tepat, bermutu 8
APA YANG DIBUTUHKAN DALAM PENGEMBANGAN LAYANAN
LABORATORIUM?

Kinerja Baik
Desain Sistem

Manajemen Operasional

Pengembangan SDM

Pendanaan

Desain Fisik

9
TUJUAN PENGUATAN JEJARING

AKSES MUTU
PELAYANAN PELAYANAN

LABORATORIUM :
DI TINGKAT YAN PRIMER
SEKUNDER
TERTIER
10
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN UNTUK PENINGKATAN
MUTU DAN AKSES PELAYANAN LABORATORIUM
1. Penyusunan NSPK
2. Fasilitasi pengadaan sarana dan prasarana
3. Penyelenggaraan pelatihan teknis
4. Penyelenggaraan PME Laboratorium
5. Advokasi pada Pemerintah Daerah
6. Pelaksanaan Supervisi dan Bimtek ;

11
PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL ( PME )
Pemantapan Mutu Eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh pihak lain diluar
laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai penampilan suatu laboratorium dalam
pemeriksaan tertentu.
Penyelenggaraan kegiatan Pemantapan Mutu Eksternal dilaksanakan oleh pihak pemerintah, swasta atau
internasional.
KEGIATAN PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL

 Laboratorium Sebagai Peserta PME (Situbondo)

 Laboratorium Sebagai Penyelenggara PME (BBLK Surabaya)


BBLK SEBAGAI PENYELENGGARA PME TINGKAT
REGIONAL
PME-Regional Hemoglobin (bahan hemolysat)
Pelaksanaan 2 siklus masing-masing 2 spesimen (spesimen A
dan B ) dengan 170 peserta.
PME-Regional Kimia Klinik
Parameter : Albumin, Total Protein, Kolesterol, Trigliserida, Uric
Acid, SGOT, SGPT, Glukosa, Kreatinin & Blood Urea
Nitrogen.
Pelaksanaan 2 siklus dengan 80 peserta
PME-Regional Urinalisis
Parameter : Berat Jenis, pH, Keton, Protein/Albumin, Glukosa,
Bilirubin dan Tes Kehamilan.
Pelaksanaan 2 siklus dengan 60 peserta.
PENYELENGGARA PME TINGKAT REGIONAL
PNPME-Mikrobiologi Klinik Mikroskopis BTA
Pelaksanaan 2 siklus dengan 103 peserta.
PME Telur Cacing
Pelaksanaan 2 siklus dengan 100 peserta.
PME-Regional HIV
Pelaksanaan 2 siklus dengan 50 peserta.
PENYELENGGARA PME TINGKAT NASIONAL

PNPME Imunologi
Parameter VDRL, HBsAg, Anti HCV dan Anti HIV.
Jumlah peserta = 200 laboratorium

PNPME Kimia Air


Parameter Cr, Cd dan Fe, Mn
Pengadaan sampel kontrol dan distribusinya serta sebagai laboratorium rujukan
Jumlah peserta = 25 laboratorium
PENYELENGGARA PME TINGKAT NASIONAL
PNPME Kimia Air Terbatas
Parameter : Fe dan Mn
Pengadaan sampel kontrol dan distribusinya serta sebagai laboratorium rujukan
Jumlah peserta sebanyak 126 laboratorium
TAHAPAN PENYELENGGARAAN PME MANDIRI
Pengumuman melalui webside …
Pengiriman Surat dan Formulir Pendaftaran peserta disertai kesediaan mengikuti dan kontak
person dari lab peserta secara mandiri (Lab. Negri, Swasta)
Penerimaan Formulir Pendaftaran Peserta
Pengiriman Bahan dan petunjuk Pelaksanaan PME
Pelaksanaan Pengujian oleh Peserta
Penerimaan Hasil PME dari Peserta
Rekap dan Evaluasi hasil pemeriksaan PME peserta
Pengiriman laporan hasil PME dan Sertifikat kepada Peserta
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai