2443-115X
e-ISSN. 2477-1821
ABSTRACT
Rambai laut (Sonneratia caseolaris L. Engl) is one of the typical plants of Borneo that the
leaves are empirically used by the community as a medicinal plant. Compounds from plants can
be obtained by extraction. The yield rendement on the extraction process can be influenced by
several factors, one of which is the method of extraction. This study aims to determine the effect
of extraction methods and the amount of yield produced on rambai laut extracts. The research
design is experimental with descriptive analysis. Rambai laut which has become powder then in
extraction by using maseration method, infundation method, reflux method and soxhletasi
method. The result of rendement is then analyzed using statistic. Soxhletasi method yield
average value of rendemen that is equal to 28,38%, reflux equal to 25,57%, maseration equal to
21,28% and infundasi with average value of rendemen that is equal to 17,20%. The soxhletation
method yields the highest average yield value and infundation with the lowest average yield
value. The result of staitistic test shows that the extraction method has an effect on each
rendement with p value = 0,024 <α = 0,05.
Hasil rendemen ekstrak daun rambai untuk menyari zat aktif yang terdapat dalam
laut dapat dihitung dengan rumus berikut : sampel.
Rendemen ekstrak pada metode
maserasi memiliki rendemen yang lebih
( )
kecil dibandingkan dengan metode refluks
( ) dan soxhletasi yaitu sebesar 21,28%.
Ditinjau dari segi waktu, untuk memperoleh
HASIL DAN PEMBAHASAN zat aktif yang lebih banyak dibutuhkan
Metode maserasi, infundasi, refluks waktu dan proses yang lama karena
dan soxhletasi merupakan metode yang ekstraksi ini tidak menggunakan bantuan
memiliki perbedaan pada suhu, jenis pelarut panas. Nurasiah, menyatakan bahwa karena
dan lama ekstraksi, namun keempat metode tidak adanya bantuan gaya lain pada
ini sama-sama mengalami proses maserasi yang hanya dilakukan perendaman
perendaman. Hasil ekstrak yang didapat dari sehingga osmosis pelarut ke dalam padatan
proses ekstraksi ditimbang untuk berlangsung statis meskipun telah dilakukan
mengetahui rendemen. Berdasarkan tabel 1, pergantian pelarut dengan metode
dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan hasil remaserasi(6).
rendemen ekstrak daun rambai laut. Hal ini Namun dari segi suhu, metode ini
membuktikan bahwa metode ekstraksi yang merupakan ekstraksi cara dingin yang
digunakan berpengaruh terhadap rendemen. dilakukan dalam suhu ruang dan relatif
Maserasi, infundasi refluks dan soxhletasi aman digunakan untuk bahan-bahan yang
merupakan metode yang memiliki tahan atau tidak tahan terhadap pemanasan.
perbedaan pada suhu, jenis pelarut dan lama Istiqomah, menyatakan bahwa sebagian
ekstraksi, namun pada prinsipnya sama yaitu besar senyawa dapat terekstraksi dengan
ekstraksi cara dingin(7).
5,33 21,32
5,31 21,24
Infundasi Aquadest 4,26 17,04 17,20 ± 0,14
4,31 17,24
4,33 17,32
Refluks Etanol 70% 6,39 25,56 25,57 ± 0,06
6,41 25,64
6,38 25,52
Soxhletasi Etanol 70% 6,21 24,84 28,38 ± 3,07
7,52 30,08
7,56 30,24
Rendemen ekstrak pada metode terurainya zat-zat yang tidak tahan terhadap
infundasi memiliki rendemen yang paling suhu tinggi.
rendah diantara metode maserasi, refluks Rendemen ekstrak daun rambai laut
dan soxhletasi yaitu sebesar 17,20%. pada metode soxhletasi memiliki rendemen
Ditinjau dari segi waktu metode ini tertinggi yaitu sebesar 28,38%. Berdasarkan
memerlukan waktu yang lebih singkat lama ekstraksi, metode ini memerlukan
diantara metode yang lain yaitu hanya 15 waktu lebih lama, hal ini disebabkan karena
menit, namun dari segi suhu metode ini proses ekstraksi yang dilakukan secara terus-
menggunakan penambahan panas dengan menerus. Penyarian yang dilakukan
suhu 90°C yang dapat membantu berulang-ulang dengan jumlah pelarut yang
mempercepat terjadinya proses ekstraksi. relatif konstan, menyebabkan komponen
Penggunaan waktu yang singkat bertujuan atau senyawa kimia dalam sampel akan
untuk mencegah terjadinya kerusakan terisolasi dengan baik. Metode ini masih
terhadap senyawa pada sampel akibat sering digunakan karena proses ekstraksinya
pemanasan yang terlalu lama. Pada proses terjadi secara sempurna sehingga hasil
penyarian, lama ekstraksi sangat ekstrak yang diperoleh juga lebih banyak
berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh. serta dengan adanya proses pemanasan yang
Mardina, menyatakan bahwa semakin lama dapat membantu mempercepat proses
waktu ekstraksi, semakin tinggi rendemen ekstraksi. Setyowati, menyatakan bahwa hal
yang diperoleh, karena kesempatan bereaksi ini terjadi karena semakin tinggi suhu
antara bahan dengan pelarut semakin lama ekstraksi akan menyebabkan gerakan
sehingga proses penetrasi pelarut kedalam molekul semakin cepat, begitu juga dengan
sel bahan semakin baik yang menyebabkan adanya sirkulasi (pergerakan) pelarut(9).
semakin banyak senyawa yang berdifusi Adanya faktor suhu dan sirkulasi pelarut
keluar sel(8). dapat meningkatkan laju perpindahan massa
Metode ini juga masih sering senyawa dari sel daun, dengan demikian
digunakan sebagai salah satu sarana dalam kontak zat terlarut (solut) dalam sampel
pembuatan ekstrak karena alat yang dengan pelarut semakin sering dan diperoleh
digunakan sangat sederhana serta ekstrak yang lebih banyak.
penggunaan air sebagai cairan penyari pada Dari hasil rata-rata rendemen ekstrak
metode ini mudah didapatkan, tidak beracun daun rambai laut, dianalisis menggunakan
dan harganya juga jauh lebih ekonomis SPPS. Langkah pertama dilakukan uji
dibandingkan dengan pelarut lain dan normalitas, Langkah pertama dilakukan uji
merupakan salah satu penyarian yang umum normalitas menggunakan pengujian
dilakukan untuk menyari zat kandungan Kolmogorov-Smirnov yang bertujuan untuk
aktif yang larut dalam air dari bahan-bahan menguji normalitas distribusi nilai sampel
nabati. Rendemen ekstrak pada metode yang diamati. Uji Kolmogorov-Smirnov
refluks memiliki rendemen yang lebih besar menunjukkan bahwa data berdistribusi
dibandingkan dengan metode maserasi dan normal. Distribusi data dikatakan normal
infundasi yaitu sebesar 25,57%. Ditinjau karena hasil menunjukkan nilai p (Asymp.
dari lama ekstraksi, metode ini memerlukan Sig. ) ,2 > α = 0,05. Pengujian
waktu yang lebih singkat yaitu kurang dari dilanjutkan dengan uji homogenitas
24 jam, sedangkan dari segi suhu proses menggunakan uji Levene test yang bertujuan
pemanasan refluks dilakukan dengan suhu untuk menguji keseragaman nilai sampel
60°C untuk mencegah kemungkinan yang diamati. Uji Levene test menunjukkan
bahwa data sampel tidak homogen.
Distribusi data dikatakan tidak homogen 2. Hasanah, S. Profil Tabir Surya Ekstrak
karena hasil menunjukkan nilai signifikansi dan Fraksi Daun Pidada Merah
, < α , 5. P j j (Sonneratia caseolaris L). Jurnal Sains
dengan uji Kruskal-Wallis test yang dan Kesehatan. 2015; 1(4): 175.
bertujuan untuk mengetahui apakah ada 3. Rusila NY., Khazali M., dan
pengaruh antara metode ekstraksi terhadap Suryadiputa. Panduan Pengenalan
rendemen ekstrak daun rambai laut. Mangrove di Indonesia. Cetakan Ulang
Berdasarkan uji Kruskal-Wallis test dapat Ketiga. Bogor: Ditjen PHKA. 2012.
diketahui bahwa rendemen dengan metode Hal:128-133.
maserasi, infundasi, refluks dan soxhletasi 4. Armando, R. Memproduksi 15 Minyak
, 24 < α , 5 Atsiri Berkualitas. Jakarta: Penerbit
yang berarti Ho ditolak dan dapat Penebar Swadaya. 2009. Hal:71.
disimpulkan bahwa secara statistik metode 5. Departemen Kesehatan RI. Parameter
ekstraksi berpengaruh terhadap masing- Standar Umum Ekstrak Tumbuhan
masing rendemen tersebut. Hal ini dapat Obat. Cetakan Pertama. Jakarta:
terjadi karena adanya perbedaan perlakuan Depkes RI. 2000. Hal: 3-11.
dari masing-masing metode seperti adanya 6. Nurasiah, E. S. Pengoptimuman
perbedaan suhu, jenis pelarut, dan lama Ekstraksi Andrografolida dari
ekstraksi. Hal tersebut juga diutarakan oleh Sambiloto dengan Rancangan
Salamah bahwa faktor lain yang Fraksional Faktorial. [Skripsi]. Bogor:
memungkinkan dapat mempengaruhi nilai Institut Pertanian Bogor; 2010.
rendemen yang dihasilkan yaitu metode 7. Istiqomah. Perbandingan Metode
ekstraksi yang digunakan, ukuran partikel Ekstraksi Maserasi dan Sokletasi
sampel, kondisi dan waktu penyimpanan, terhadap Kadar Piperin Buah Cabe
lama waktu ekstraksi, perbandingan jumlah Jawa (Piperis retrofracti fructus).
sampel terhadap jumlah pelarut yang [Skripsi]. Jakarta: Universitas Islam
digunakan dan jenis pelarut yang Negeri Syarif Hidayatullah. 2013.
digunakan(10). 8. Mardina, P. Pengaruh Kecepatan Putar
Pengaduk dan Waktu Operasi pada
SIMPULAN Ekstraksi Tannin dari Mahkota Dewa.
Metode soxhletasi menghasilkan rata- Jurnal Kimia. 2011; 5(2): 125-132.
rata rendemen tertinggi yaitu 28,38%, 9. Setyowati, W.A.E. Pengaruh Metode
refluks 25,57%, maserasi 21,28%, dan Ekstraksi Terhadap Aktivitas
infundasi menghasilkan rata-rata rendemen Antioksidan Kulit Buah Durian (Durio
terendah yaitu 17,20%. Metode ekstraksi zibethinus Murr) Varietas Petruk.
berpengaruh terhadap rendemen ekstrak Surakarta: UNS. 2013.
daun rambai laut. 10. Salamah, N. Aktivitas Antioksidan
Ekstrak Metanol Daun Kelengkeng
DAFTAR PUSTAKA (Euphoria longan (L) Steud.) dengan
1. Handayani, S. Uji Aktivitas Antibakteri Metode Penangkapan Radikal 2,2’-
Ekstrak Etanol Daun Rambai Laut Difenil-1-Pikrilhidrazil. Pharmaciana.
(Sonneratia caseolaris L. Engl) [KTI]. 2015; 5(1): 25-34.
Samarinda: Akademi Farmasi
Samarinda; 2016.