“TERPENOID PACLITAXEL”
Disusun oleh:
2019 M/1441 H
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyanyang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah farmakognosi tentang terpenoid golongan paclitaxel.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah farmakognosi ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
maupun inspirasi untuk pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
1.3.1. Taxus sumatrana (Miq) de Laubenfels .................................. 4
1.3.2. Taxus canadansis Marsh ........................................................ 5
1.3.3. Taxus brefivolia ..................................................................... 7
BAB 2. PENUTUP.......................................................................................... 10
DAFTARPUSTAKA ...................................................................................... 11
iv
1
BAB 1
ISI
Taxus adalah tanaman yang diperkirakan hidup sejak 200 juta tahun yang
lalu. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya fosil Paleotaxus rediviva yang
strukturnya mirip dengan Taxus seperti jenis yang sekarang ada (Waibel,
2010). Genus Taxus merupakan kelompok Gymnospermae yang tidak
4
memiliki saluran resin. Taxus masuk ke dalam famili Taxaceae dan dalam
subkelas Taxidae (Sitte et al., 1991). Berikut jenis-jenis dari tanaman Taxus:
Klasifikasi
Divisi :Coniferophyta
Kelas :Pinopsidae
Bangsa :Taxales
Suku :Taxaceae
Marga :Taxus
Penyebaran/Habitat Tumbuhan
Selain itu, hasil analisis tanah juga menunjukkan bahwa jenis ini
menyukai tanah dengan pH rendah (masam), tekstur tanah geluh
(lumpur) berpasir, kandungan C organik sangat tinggi, dan rasio C/N
yang tinggi Hingga saat ini, kajian Taxus sumatrana mengenai aspek
ekologis, kerapatan populasi, keragaman genetik, budi daya, dan aspek
pengelolaan lainnya di Indonesia masih belum cukup tersedia.
(Rachmat, 2008).
Kegunaan/Pemafaatan Tumbuhan
Kulit, daun, cabang, ranting, dan akar dari jenis Taxus, termasuk
T. sumatrana, merupakan sumber Taxane, yaitu paclitaxel diekstraksi
sebagai obat yang sangat sukses digunakan dalam kemoterapi berbagai
jenis kanker. Pemanfaatan lainnya adalah kayu T. sumatrana untuk
keperluan bahan baku pertukangan ringan atau pembuatan alat-alat
kebutuhan rumah tangga (Rachmat, 2008).
Kandungan Kimia
Family : Taxaceae
Genus : Taxus
Species : Taxus brefivolia
Morfologi Umum
Pohon hijau sepanjang tahun dengan ukuran kecil sampai sedang,
tinggi mencapai 20 m dengan diameter 50 cm dan jarang sekali
diameter batang mencapai lebih dari 50 cm. Tajuk melebar membentuk
kerucut dengan kulit batang berwarna cokelat sampai cokelat
kemerahan dan tekstur yang agak bersisik. Daun berbentuk lanset,
datar, berwarna hijau tua dengan panjang 1–3 cm dan lebar 2–3 mm,
serta tersusun secara spiral pada cabang dengan bagian dasar daun
melintir. Percabangan yang menjulur ke atas akan terkulai pada
ujungnya. Buah kerucut sangat termodifikasi; tiap kerucut mengandung
satu individu biji dengan panjang 4–7 mm dan dikelilingi oleh sisik
yang termodifikasi (Spjut, 2007).
Penyebaran/Habitat Tumbuhan
Taxus brevifolia ini tersebar mulai dari bagian Selatan Alaska
sampai ke California bagian Tengah dan Montana. Populasi terbanyak
dijumpai di wilayah pantai Barat Pasifik, tetapi ada satu populasi yang
terisolasi khusus, yaitu di Tenggara British Columbia dan Idaho bagian
Selatan sampai tengah (Taylor, 1981).
Karakter bunga berumah dua (dioecious), tetapi pada suatu kondisi
tertentu dapat ditemukan satu individu yang memiliki sifat berumah
satu (monocious), atau bahkan bertukar jenis kelamin seiring dengan
waktu (Taylor, 1981).
Kegunaaan/Pemanfaat Tumbuhan
Kayu T. brevifolia masih digunakan untuk busur panah, tombak,
dayung kano, peralatan rumah tangga, alat musik, ukiran patung,
furnitur, dan kayu bakar. Bagian tanaman, daun, ranting dan kulit
batang digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengobati
penyakit paru-paru, perut, luka, dan nyeri. T. brevifolia digunakan juga
9
BAB II
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
2.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12
Cragg, G.M. and D.J. Newman. (2005). Plants as a source of anti-cancer agents-
Farr, K. 2008. Genus level approach to Taxus species. In: International Expert
Workshop on CITES NonDetriment Findings. Working Group 1, Case
Study 6, Cancun, Mexico, November 17–21, 2008.
Friedal, M., Neckar., and Lauffen. (2005). Zur Synthese des Diterpenoids
Eleutherobin aus Weichkorallen der Gattung Eleutherobia und Synthese
der Aminosäure 2-Aminohomohistidin. München: Universität München.
Hidayat, A. and S. Tachibana. (2013). Taxol and Its Related Compound from the
Bark of Taxus sumatrana. Makalah, dipresentasikan pada Internationa
Seminar of Forest and Medicinal Plants for Better Human Welfare, Bogor,
10–12 September 2013.
Hortwitz SB. (1994). Taxol (Paclitaxel): Mecanism of Action. Ann Oncol 1994:5
Suppl 6:S3-6. Departement of Molecular Pharmacology, Alberth Einstein
college of Medicine, New York.
Mitchell, A.K. 1998. Acclimation of Pacific yew (Taxus brevifolia) foliage to sun
and shade. Tree Physiology, 18: 749–757.
Pilz, D. 1996. Propagation of Pacific Yews from seed. Am. Con. Soc. Bull.
[Winter Issue], 13: 13–18.
Rachmat, H.H. (2008). Variasi genetik dan teknik perbanyakan vegetatif cemara
Sumatra (Taxus sumatrana). Thesis, Pasca Sarjana, Institut Pertanian
Bogor, Indonesia.