Membangun Karakter Siswa melalui Integrasi Nilai Tauhid dalam

Pembelajaran Matematika dan Sains

Ishmah Khairina Zakiri, Maya Asriana, Emas Agus Prastyo Wibowo*
Email: emasgus@ymail.com

ABSTRAK
Sistem pendidikan di Indonesia saat ini masih menekankan pelajaran eksak
dibanding pelajaran lainnya. Ilmu Matematika dan Sains dalam dunia pendidikan
menjadi berkembang pesat tanpa diimbangi dengan pembimbingan karakter yang
matang. Keberadaan Matematika dan Sains yang potensial seharusnya bisa
menjadi wadah dalam mendidik karakter siswa. Hal itu dikarenakan dalam proses
pembelajarannya mencakup 5 nilai, yaitu : (1) nilai intelektual; (2) nilai praktis;
(3) nilai pendidikan; (4) nilai sosial-politik-ekonomi ; (5) nilai religi. Nilai-nilai
tersebut dapat tersampaikan apabila pendidik menanamkan nilai-nilai tauhid
dalam proses pembelajaran atau disebut juga integrasi nilai tauhid. Metode
pembelajaran dapat didukung dengan strategi Value Clarivication Technique
(VCT). Strategi VCT merupakan strategi pembelajaran dalam bentuk pendekatan
evokasi, sugesti terarah, kesadaran, kejelasan moral, nilai dan kesepakatan. Dalam
penerapannya, dibutuhkan analisis nilai-nilai tauhid yang sesuai untuk
pembelajaran matematika dan sains disertai diskusi terbimbing, sehingga nantinya
menghasilkan perangkat pembelajaran yang siap.

Kata kunci: karakter, matematika dan sains, integrasi nilai tauhid, strategi VCT

PENDAHULUAN

Sistem pendidikan di Indonesia Ilmu agama menjadi tidak

saat ini masih menekankan pelajaran menarik karena terlepas dari
eksak dibanding dengan pelajaran kehidupan nyata, sementara ilmu
lainnya. Meskipun dalam Kurikulum umum berkembang tanpa sentuhan
2013 sudah mulai memperhatikan etika dan spiritualitas agama,
mata pelajaran Pendidikan Agama sehingga di samping kehilangan
dan Budi Pekerti serta Bahasa makna juga bersifat destruktif (Team,
Indonesia, namun intensitas jam 2006).
pelajarannya masih lebih sedikit Matematika sebagai salah satu
dibandingkan pelajaran Matematika. mata pelajaran yang paling banyak
Hal itu tercantum dalam lampiran diajarkan di kelas harus mampu
Permendikbud No.67-69 tahun 2013 menjawab tantangan bahwa
Tentang Kurikulum SD-SMA. pendidikan karakter juga dapat
Bahkan mata pelajaran yang diajarkan melalui pembelajaran di
diikutkan dalam Ujian Nasional pun dalamnya. Apalagi matematika
hanya Bahasa, Matematika, dan Ilmu merupakan ilmu yang banyak
Sains atau Ilmu Sosial yang sesuai berkaitan dengan kehidupan sehari-
dengan jurusan peminatan. Akibatnya hari. Merujuk dari definisi
Pendidikan Agama bukanlah yang matematika, untuk memenuhi
menjadi prioritas bagi siswa. tuntutan zaman, NRC (1989:31)
menyatakan bahwa: “Mathematics is
a science of patterns and order.”
Artinya, matematika adalah ilmu yang
membahas pola atau keteraturan dan
tingkatan. Pola yang dipelajari dalam
Matematika adalah yang berasal dari
alam atau berasal dari pikiran. Hal ini
tentu berkaitan dengan keberadaan
Tuhan yang menciptakan keteraturan
di dunia.
Begitu pula Ilmu Sains yang
menurut Wachidul, A. (2010),
mengandung banyak nilai kehidupan.
Nilai moral yang dapat dikembangkan
menyangkut kejujuran, rasa ingin
tahu, dan keterbukaan. Proses sains
dalam hal ini adalah proses
mempelajari serta mengambil makna
pada kehidupan dan dunia sekeliling.
Proses tersebut mencakup 5 nilai,
yaitu: (1) nilai intelektual; (2) nilai
praktis; (3) nilai pendidikan; (4) nilai
sosial-politik-ekonomi ; dan (5) nilai
religi, dengan adanya pembelajaran
Matematika dan Sains yang potensial
di kelas, baik dalam hal kualitas
maupun kuantitas, maka adanya
penanaman nilai-nilai agama dalam
pembelajarannya menjadi penting dan
dibutuhkan. Hal tersebut agar
Matematika dan Sains bukan hanya
menjadi ilmu pengetahuan semata,
melainkan memiliki nilai yang dapat
diaplikasikan dalam keseharian.
PEMBAHASAN
Para guru mata pelajaran
matematika dan sains perlu
memperhatikan nilai-nilai islam apa
saja yang ingin ditanamkan kepada
siswa di dalam pengembangan
pembelajaran nilai islam, khususnya
nilai tauhid. Dalam penanaman nilai
tauhid di pembelajaran matematika
dan sains ini, guru dapat
menggunakan metode pembelajaran
yang variatif sesuai dengan keadaan
siswa ataupun sesuai dengan materi
pelajaran. Salah satu strategi atau
pendekatan yang dapat mendukung
adalah Strategi Value Clarivication
Technique (VCT).
Strategi VCT ini
diperkenalkan oleh Douglas Superka.
Beberapa pendekatan yang dapat
dilakukan melalui strategi VCT di
antaranya: 1) pendekatan
kesepakatan; 2) pendekatan evokasi/
ekspresi spontan; 3) pendekatan
kesadaran; 4) mencari kejelasan
moral; dan 5) pengungkapan nilai
(Subur, 2007).
Untuk mengintegrasikan nilai-
nilai islam ke dalam pembelajaran
matematika, guru perlu membuat
suatu model integrasi nilai islam
dengan pembelajaran matematika.
Model pembelajaran ini hendaknya
disesuaikan dengan topik matematika
dan nilai islam yang akan diajarkan
kepada siswa. Melalui model integrasi
ini guru dapat mengembangkannya
menjadi perangkat pembelajaran
dengan tetap memperhatikan
pendekatan/ strategi pembelajaran
nilai yang sesuai dengan nilai islam
yang akan ditanamkan.
Dalam proses pembelajaran di
sekolah, siswa dituntut untuk
menemukan sendiri konsep
pembelajarannya. Dalam konsep
matematika, kebermanfaatan belajar
matematika menjadi terbatas apabila
tidak diintegrasikan dengan nilai
tauhid. Demi tercapainya tujuan hidup
tersebut, kurikulum pendidikan yang
diberlakukan harus berbasis tauhid.
Contoh dari penerapan
integrasi nilai tauhid dan sains
terdapat pada materi sholat. Guru bisa
mengaitkannya dengan materi
penjelasan sains tentang kerangka
tubuh manusia. Sehingga, hikmah
dari gerakan-gerakan sholat dapat
dipelajari dalam pelajaran sains.
Selain mengajarkan sains, guru bisa
menjadikan pelajaran aqidah sebagai
dasar analisis ilmu sains. Dari
kegiatan tersebut, siswa diharapkan 3. Secara metodologis
dapat melihat fenomena alam dan mengedepankan bagaimana
sosial yang semua terangkum dalam anak menemukan nilai-nilai
Al Quran dan Hadits. tauhid dari setiap pembelajaran,
Karakteristik kurikulum yang diskusi, praktek, dan
berbasis nilai tauhid yaitu: kunjungan.
1. Secara intersif membuat materi 4. Melibatkan orang tua dalam
integrasi pada pelajaran yang pembentukan karakter siswa.
bersifat kauniyah. Misalnya dengan adanya home
2. Menjadikan nilai-nilai agama learning.
sebagai teks kerangka berpikir
siswa dalam setiap mata
pelajaran.

Topik Integrasi Nilai Islam Kegiatan Pembelajaran

Aritmatika Sosial Rasulullah berdagang Guru mengajak siswa
dengan jujur dan adil untuk berdiskusi tentang
sikap-sikap yang harus
dimiliki penjual dan
pembeli dalam
perdagangan.
Bilangan Bulat Banyak matematikawan Mendiskusikan soal-soal
dan Pecahan muslim yang memiliki pemecahan masalah
andil besar dalam matematika yang
perkembangan bilangan berhubungan dengan
diantaranya adalah Al- pembagian waris menurut
Khawarizmi, Al-Kashani Islam. Guru perlu
dan Natsir menyampaikan bahwa di
dalam aturan pembagian
waris tersebut terdapat
nilai-nilai keadilan
sehingga tidak ada ahli
waris yang dirugikan

Bangun Datar Bangun segienam yang Siswa diarahkan pada suatu

membentuk pengubinan nilai yaitu mempererat tali
sendiri dan bangun lain persaudaraan (ukhuwah
yang tidak dapat islamiyah)
membentuk pengubinan
sendiri

Statistika Perhitungan rata-rata Siswa diarahkan pada suatu

(Mean) pada pembelajaran nilai bahwa dalam
statistika melibatkan bertindak harus hati-hati
semua data yang diolah. sesuai dengan tuntunan
Data tersebut ibarat amal- agama
amal manusia pada saat
yaumul hisab nanti.
Sekecil apapun amal
manusia akan ikut
menentukan balasan yang
 akan diberikan oleh Allah

Himpunan Makhluk ciptaan Allah Mendiskusikan cara

beraneka ragam dengan menyajikan himpunan
keteraturan dalam dengan diagram Venn.
kelompoknya Anggota himpunan yang
dipilih dapat berupa
himpunan seperti
himpunan nabi dan rasul
ulul azmi kemudian
mencari irisannya

Bangun Ruang Salah satu syarat sah Mendiskusikan volume air

wudlu ketika akan minimal sebagai syarat sah
menjalankan sholat adalah wudlu melalui pemecahan
volume air minimal yang masalah matematika yang
digunakan yaitu sebesar berhubungan dengan
dua kulah (± 216 liter). volume bangun ruang.
Volume air bergantung
pada bentuk wadah yang
digunakan. Dengan
demikian siswa perlu
mengetahui perhitungan
volume pada berbagai
bentuk bangun ruang
seperti kubus, balok,
tabung, dan sebagainya.
evaluasi, perbaikan dan
pengembangan dalam pembuatan,
diskusi
serta penerapan rencana pembelajaran
terbimbing
kalangan guru yang integratif; (3) dibutuhkan buku
panduan dan bimbingan dalam
Rencana membuat rencana pembelajaran
pembelajaran
integratif integratif serta kurikulum berbasis
tauhid yang sudah baku.
buku
panduan
yang ada
nilai KESIMPULAN
tauhid

1. Strategi dan pendekatan nilai-

Gambar 1. Proses pondasi karakter nilai tauhid dalam rencana
pembelajaran matematika dan
Terdapat 3 metode jitu untuk sains adalah Strategi Value
membentuk siswa yang berkarakter Clarivication Technique (VCT).
yaitu: (1) sekolah membentuk 2. Integrasi nilai-nilai tauhid
kelompok diskusi terbimbing bagi adalah terpadunya kebenaran
guru yang bersangkutan untuk wahyu (burhan Ilahi) dalam
mengembangkan kompetensi guru mata pelajaran matematika dan
dalam membuat rencana sains dengan bukti-bukti yang
pembelajaran integratif atau yang ditemukan di alam semesta ini.
bermuatan nilai-nilai tauhid; (2) perlu 3. Diskusi terbimbing dari
adanya supervisi dan administrasi kalangan guru, adanya buku
yang tertib agar memudahkan panduan yang memuat nilai
 tauhid, serta pembuatan rencana Subur.2007. Pendidikan Nilai: Telaah
pembelajaran integratif akan Model Pembelajaran.
membentuk siswa yang insaniaku.files.wordpress.com
berkarakter /2009/02/1-pendidikan-nilai-
subur.pdf diunduh 8
November 2014 pukul 18.00
DAFTAR PUSTAKA WIB

Team.2006. Kerangka Dasar

NRC (1989). Everybody Counts. A Keilmuan dan Pengembangan
report to the Nation on the Kurikulum. Yogyakarta:Pokja
Future of Mathematics Akademik UIN SUKA
Education.Washington DC:
National Academy Press Wachidul,Ahmad.2010. Membumikan
Pendidikan Nilai Melalui
Permendikbud No.67-69 tahun 2013 Integrasi Islam dalam
Tentang Kurikulum SD-SMA Pembelajaran Matematika.
Makalah Seminar Pendidikan
Matematika