Anda di halaman 1dari 9

4/1/2020 Yang Penting Diketahui sebagai Asesor LSP Psikologi Indonesia – Psychology

YANG PENTING DIKETAHUI SEBAGAI


ASESOR LSP PSIKOLOGI INDONESIA
01 Oct 2019 articles catatan dosen juneman

Pada 5-9 September 2019, dosen psikologi BINUS University yang juga Pengurus Pusat HIMPSI
(Himpunan Psikologi Indonesia), Dr. Juneman Abraham, S.Psi., mengikuti serangkaian proses untuk
menjadi Asesor Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Psikologi Indonesia yang bekerjasama dengan
BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Berikut ini adalah sejumlah catatan Dr. Abraham sepanjang
mengikuti proses sertifikasi sebagai Asesor untuk Skema Sertifikasi Perancang dan Fasilitator
Pengembangan Komunitas, dengan Master Asesor Ibu Sri Praptowati dan Bapak Rachmad Sudjali,
bertempat di Tempat Uji Kompetensi (TUK) Sewaktu Hotel Ibis Style, Denpasar, Bali.

Ada 3 Skema Sertifikasi (Skema merupakan paket unit kompetensi dan cara mencapainya):

Kualifikasi/KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia)


Okupasi/jabatan, yaitu sekelompok kompetensi yang disesuaikan dengan jabatan tertentu.
LSP Psikologi Indonesia memiliki 7 Skema Okupasi, yakni Skema Asisten Psikolog, Asisten
Psikolog Forensik, Konsultan Psikologi Bidang SDM, Perancang dan Fasilitator
Pengembangan Komunitas, Psikolog Industri dan Organisasi, Psikolog Forensik, dan
Psikolog Sekolah. Periksa di: https://lsppsi.co.id/skema-sertifikasi/
Kluster/kelompok unit, yaitu unit-unit kompetensi dalam 1 kemasan. Biasanya karena
banyaknya permintaan.

Ada 3 Standar Kompetensi:

SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) – berlaku secara nasional. Ditetapkan
oleh Kementerian Tenaga Kerja.
SK3 (Standar Kompetensi Kerja Khusus) – digunakan dalam bidang tertentu. Harus ada izin,
jika ingin digunakan.
SKKI (Standar Kompetensi Kerja Internasional)

Skema sertifikasi dapat dipakai atau dijalankan:

Di dunia pengajaran; turunannya adalah program pembelajaran, kurikulum, dan silabus; dan
dapat diukur apakah program sudah sesuai dengan skema.
Di dunia industri; turunannya adalah skema kompetensi kerja. Unit kompetensi dalam skema
sertifikasi menjadi tugas-tugas di dunia industri, dan pecahan dari unit kompetensi menjadi
SOP.

https://psychology.binus.ac.id/2019/10/01/yang-penting-diketahui-sebagai-asesor-lsp-psikologi-indonesia/ 1/9
4/1/2020 Yang Penting Diketahui sebagai Asesor LSP Psikologi Indonesia – Psychology

Asesmen:

Proses mengumpulkan bukti kompetensi. Kompetensi: Kemampuan kerja yang sudah teruji
berdasarkan kriteria (Knowledge, Skill, Attitude/KSA plus Lima Dimensi Kompetensi – lihat di
bawah ini). Perencanaan merupakan “core” seorang asesor. Asesor akan mengumpulkan
bukti kompetensi.
Bandingkan bukti kompetensi dengan benchmark, apakah ada Kecocokan (Kompeten) atau
Ketidakcocokan (Tidak Kompeten). Memahami unit kompetensi harus utuh/menyeluruh.
Lakukan penilaian dan rekomendasi. Asesor hanya memberikan rekomendasi atas
Kecocokan atau Ketidakcocokan. Rekomendasi akhir hanya ada dua pilihan: 100%
Kompeten (K), atau Belum Kompeten (BK). Tidak ada setengah kompeten, dua pertiga
kompeten, dsb. Keputusan diberikan oleh Komite Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

Ada 4 Tujuan Asesmen:

Sertifikasi
RCC/Perpanjangan/Pemutakhiran (updating) sertifikasi. RCC bisa untuk pekerja
berpengalaman.
RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau/Recognition of Prior Learning). RPL bisa untuk
pemetaan (mapping).
Hasil pelatihan/proses pembelajaran (SKS di kampus, pendamping ijazah/SKPI, rekomendasi
magang)

Prinsip Asesmen:

https://psychology.binus.ac.id/2019/10/01/yang-penting-diketahui-sebagai-asesor-lsp-psikologi-indonesia/ 2/9
4/1/2020 Yang Penting Diketahui sebagai Asesor LSP Psikologi Indonesia – Psychology

1. Valid. Artinya: Tidak keluar dari standar kompetensi.


2. Reliabel. Artinya: Siapapun yang menilai, hasilnya sama.
3. Fleksibel. Artinya: Metode penilaian bisa menyesuaikan (Kontekstualisasi), namun tidak
kurangi kualitas output.
4. Fair atau adil. Ada proses banding jika Asesi tidak setuju dengan Rekomendasi/Keputusan
Asesmen.

Komponen Standar Kompetensi (acuan minimal – boleh ditambahkan oleh perancang):

Kode, Judul, Deskripsi Unit. Judul Unit Kompetensi adalah Judul Pekerjaan atau Judul
Tugas.
Elemen Kompetensi, Kriteria Unjuk Kerja (KUK). Elemen Kompetensi adalah
Bagian/Tahapan/Urutan Tugas; sedangkan KUK adalah Kinerja di setiap tahap.
Batasan Variabel (Konteks – di mana dilaksanakan, Alat, Peraturan, Norma dan Standar).
Kalau aturan tidak berlaku, maka berlakukan Kontekstualisasi.
Panduan Penilaian (Konteks, Syarat, Alur – Pengetahuan, Keterampilan, Sikap, Aspek Kritis)

https://psychology.binus.ac.id/2019/10/01/yang-penting-diketahui-sebagai-asesor-lsp-psikologi-indonesia/ 3/9
4/1/2020 Yang Penting Diketahui sebagai Asesor LSP Psikologi Indonesia – Psychology

Klasifikasi Bukti Kompetensi:

Metode memperoleh
Jenis bukti Bukti Perangkat metodis
bukti

https://psychology.binus.ac.id/2019/10/01/yang-penting-diketahui-sebagai-asesor-lsp-psikologi-indonesia/ 4/9
4/1/2020 Yang Penting Diketahui sebagai Asesor LSP Psikologi Indonesia – Psychology

Bukti Hasil Observasi Ceklis observasi


Utama: Langsung (L) observasi (CL)
Rumusannya adalah: Tugas Observasi
Kriteria Unjuk Kerja Demonstrasi
(KUK) ditransformasi Pertanyaan
menjadi kata kerja aktif Pendukung
(me-….) Observasi (PPO)

Catatan:
PPO, meskipun tidak persis
betul ilustrasinya, adalah
“pertanyaan mengada-ada”,
misalnya
“Apa sihgunanya….?”. PPO
tidak menanyakan “barang”
yang telah dilakukan,
sehingga tidak over-assess,
sebab kalau over-assess,
maka Asesi akan menjawab:
“Jawabannya sama seperti
yang telah saya lakukan!”

Daftar Pertanyaan
Lisan (DPL)
Daftar Pertanyaan
Tertulis (DPT)
Bukti
Lisan Catatan:
Tambahan: Tambahan Hasil
L penjelasan Tertulis – Jika peserta adalah
lulusan perguruan tinggi, DPL
jangan lagi menanyakan hal-
hal yang sudah ditanyakan di
kampus.
– DPT biasanya
digunakan kalau menghadapi
banyak Asesi.

Bukti Utama: Tidak Hasil Verifikasi Verifikasi portfolio


langsung (TL) verifikasi portfolio (VP)
portfolio Verifikasi Verifikasi pihak
(me-…) pihak ketiga ketiga (VPK)
terhadap
dokumen
nomor ….
Contoh VP: Surat
pengangkatan
kerja, job description,
key performance
indicator(KPI), di
mana pihak ketiga
harus
menandatanganinya.
Termasuk di
dalamnya: Laporan
Kinerja dan
Rekomendasi yang

https://psychology.binus.ac.id/2019/10/01/yang-penting-diketahui-sebagai-asesor-lsp-psikologi-indonesia/ 5/9
4/1/2020 Yang Penting Diketahui sebagai Asesor LSP Psikologi Indonesia – Psychology

ditandatangani
penyelia (supervisor)

Pertanyaan
Hasil wawancara (PW).
Bukti klarifikasi
Tambahan: Tambahan terhadap Wawancara
TL portfolio Peserta diminta untuk
nomor …. menceritakan bukti yang
diajukannya.

Bukti Langsung (L):

Asesor langsung melihat/me-review pekerjaan/praktik dan hasil pekerjaan peserta.


Hasil pekerjaan peserta yang di-assess tergantung pada KUK (Kriteria Unjuk Kerja).
Biasanya untuk melihat Keterampilan (skill) dan Sikap Kerja (attitude).

Bukti Tambahan (T):

Dibutuhkan hanya apabila Bukti Utama masih “abu-abu”, ada kekurangan.


Kinerja peserta sudah dilaksanakan kemarin atau kemarin dulu, jadi hanya dapat ditanyakan.
Kinerja sudah berubah menjadi dokumen.
Bisanya untuk melihat Pengetahuan (knowledge) dan Aspek Kritis.

Bukti kompetensi dikumpulkan (secara fleksibel) di:

Tempat kerja
TUK (Tempat Uji Kompetensi)/Tempat simulasi

Aturan Bukti Kompetensi:

Valid. Artinya: relevan dengan skema/unit kompetensi.


Asli. Artinya: benar-benar milik peserta. Waspadai “joki”.
Terkini (masih berlaku, atau masih dilakukan) atau Andal. Ijazah, Sertifikat Pelatihan selalu
terkini karena melekat ke orang. Sedangkan Sertifikat Kompetensi ada batas waktunya.
“Pernah kerja” tidak memenuhi kriteria Terkini.
Memadai (Presisi dan akurasi masih terpelihara). Kalau sudah memadai, maka tidak perlu
diwawancarai. Ijazah Doktor belum tentu dengan sendirinya menjadi bukti yang memadai,
misalnya karena ia tidak kerja di bidang yang sedang di-assess.

https://psychology.binus.ac.id/2019/10/01/yang-penting-diketahui-sebagai-asesor-lsp-psikologi-indonesia/ 6/9
4/1/2020 Yang Penting Diketahui sebagai Asesor LSP Psikologi Indonesia – Psychology

Lima Dimensi Kompetensi:

Task skill/TS– verb = 1. Berdasarkan SK atau surat tugas. Task dimaksud berupa
Prosedur/SOP/Perintah tugas. Benchmark-nya adalah Kriteria Unjuk Kerja (KUK) atau
langkah/tahapan kerja.
Task management skill/TMS – verb > 1 (lebih dari satu kerja). Kemampuan
mengelola/mengatur proses bekerja.
Contingency management skill/CMS: Kemampuan peserta mengatasi anomali,
ketidakteraturan, ketidakrutinan. Intinya: pemecahan masalah atau problem solving(“Jika
terjadi …., apa yang Anda lakukan?”).
Job role environment skill/JRES: Hasil kerja utuh ketika melaksanakan SOP. SOP harus
dilakukan sampai user/pengguna OK/setuju. Intinya: memenuhi harapan lingkungan (aturan,
tata tertib, prosedur, langkah, dsb).
Transfer skill/TRS: Kemampuan peserta untuk beradaptasi dalam perbedaan situasi atayu
hal baru (teknologi, lingkungan, dan sebagainya).

Catatan:

TS, TMS, dan JRES tidak harus ditanya dalam memeriksa bukti (T/DPL).
CMS dan TRS wajib ditanya dalam memeriksa bukti (T/DPL).
Jika T/DPL menanyakan sesuatu, maka harus Tertelusur; maksudnya harus merujuk pada
Elemen Kompetensi dan KUK tertentu. DPL boleh mencakup lebih dari satu KUK sekaligus.
Sebab, kalau masing-masing KUK ditanyakan dengan satu pertanyaan, peserta dapat
kewalahan.

Evaluasi antar-asesor (PLOR):

https://psychology.binus.ac.id/2019/10/01/yang-penting-diketahui-sebagai-asesor-lsp-psikologi-indonesia/ 7/9
4/1/2020 Yang Penting Diketahui sebagai Asesor LSP Psikologi Indonesia – Psychology

Problem
Location
Objective evidence
Relevance

PLOR dibuat oleh Pihak Ketiga (tidak boleh dibuat oleh asesor sendiri): Komite Skema/Asesor/Lead
Assessor.

Kompetensi Asesor:

Kompetensi Teknis.
Kompetensi Asesmen
Plan/Merencanakan Proses/Metodologi Asesmen (termasuk Pengembangan Perangkat, dan
Modifikasi & Kontekstualisasi jika ada). Ada di Formulir PAAP dan MUK (Materi Uji
Kompetensi).
Eksekusi/Melaksanakan,
Meninjau/Review Asesmen dan Kontribusi terhadap Validasi Asesmen

“Penyakit” Asesor:

Kurang teliti (“kutil”)


Kurang rapi (“kurap”)
Kurang disiplin (“kudis”)
Tidak bisa compute (“TBC”)

https://psychology.binus.ac.id/2019/10/01/yang-penting-diketahui-sebagai-asesor-lsp-psikologi-indonesia/ 8/9
4/1/2020 Yang Penting Diketahui sebagai Asesor LSP Psikologi Indonesia – Psychology

Penulis: Juneman Abraham

https://psychology.binus.ac.id/2019/10/01/yang-penting-diketahui-sebagai-asesor-lsp-psikologi-indonesia/ 9/9

Anda mungkin juga menyukai