Anda di halaman 1dari 17

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI MANADO

Musik Gereja
Kajian Tentang Pendidikan Musik Gereja
dalam Konteks Perjanjian Lama
Haris Daud Lembo
190104009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MUSIK GEREJA


Kata Pengantar

Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas penyertaan dan tuntunan-

Nya selama penyusunan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah Studi Perjanjian Lama dengan topik “Pendidikan Musik Gereja dalam

Konteks Perjanjian Lama”. Terima kasih penulis sampaikan kepada dosen mata

kuliah ini yang telah membimbing spenyusunan makalah ini.

Kiranya makalah ini berkenan di hati para pembaca dan dapat menambah

wawasan kita tentang musik gereja. Soli Deo Gloria!

Manado, Oktober 2019


Penulis

1
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................. 1
Bab I Pendahuluan ....................................................................................... 3
A. Latar Belakang .............................................................................. 3
B. Permasalahan ................................................................................. 4
C. Sistematika Penulisan .................................................................... 4
D. Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 5
Bab II Pembahasan ...................................................................................... 6
A. Musik............................................................................................. 6
B. Musik Gereja ................................................................................. 6
C. Musik Gereja dalam Konteks Perjanjian Lama ............................. 7
D. Pendidikan Musik Gereja dalam Konteks Perjanjian Lama ......... 13
Bab II Kesimpulan dan Saran ...................................................................... 15
A. Kesimpulan ................................................................................... 15
B. Saran .............................................................................................. 15
Daftar Pustaka ............................................................................................. 16

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan musik erat kaitannya dengan perkembangan budaya manusia.
Kegeragamannya pun sejalan dengan keberagaman budaya manusia. Ada berbagai
jenis musik, alat musik bahkan berbagai cara memainkannya. Musik dapat kita
temukan dalam berbagai zaman kehidupan bahkan dalam berbagai tempat. Jika kita
mengkilas balik sejarah musik pun kita dapat menemukan berbagai sejarah musik
bahkan tokoh-tokoh yang memainkannya pada masa lampau. Musik pun dapat kita
temukan di berbagai tempat baik itu pusat-pusat perbelanjaan, di jalan-jalan, di
dalam perkantoran, dalam rumah-rumah maupun dalam rumah-rumah ibadah
termasuk gereja. Beda tempat, beda pula jenis musik yang akan kita temukan.
Musik merupakan hal yang istimewa karena selalu ada di berbagai tempat dan
waktu. Begitu istimewanya hingga Marthin Luther mengatakan Music is a gift of
God not of men’. Musik adalah anugerah Allah kepada manusia. Yang dimaksudkan
adalah semua jenis musik termasuk musik gereja.
Musik gereja adalah musik yang berkembang dalam kekristenan yang dapat kita
lihat penggunaanya dalam ibadah di gereja maupun ibadah-ibadah yang dilakukan
di luar gereja. Musik gereja merupakan bagian penting dalam peribadatan karena
merupakan salah satu media untuk membuat kita merasakan hadirat Tuhan. Seperti
kata Ronald Allen dan Gordon Borror dalam bukunya Worship, rediscovering the
Missing Jewel (1952) mengatakan “Allah menganugerahkan Musik agar kita dapat
memperkembangkannya dan menggunakannya untuk mengungkapkan kreatifitas
kita di dalam penyembahan dan ibadah kepada Allah”1. Selain itu, musik pun dapat
mengekspresikan isi hati kita kepada Tuhan. Musik gereja secara umum memiliki
unsur yang sama dengan musik lainnya namun yang membedakannya adalah tujuan
musik itu sendiri dan musik gereja jelas ditujukan kepada Tuhan.

1
Allen, Ronald and Borror, Gordon “Worship, Rediscovering the missing Jewel“ (1952)

3
Dalam perkembangan musik gereja tentu ada banyak tokoh-tokoh musik yang
berperan penting dalamya, begitupun dengan musik dalam zaman Perjanjian Lama
tentu tidak lepas dari para tokoh yang memainkannya. Selain itu, musik gereja pun
berkembang dengan berbagai fungsi dengan memuat berbagai alat musik di
dalamnya. Apakah demikian pula yang terjadi pada masa Perjanjian Lama? Semua
pertanyaan ini akan dibahas lebih terperinci dalam makalah ini.

B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang maka masalah yang diangkat dalam makalah ini
adalah:
1. Siapa saja tokoh dalam perjajian lama yang memainkan musik?
2. Apa saja fungsi musik dalam konteks Perjanjian Lama?
3. Apa saja alat musik yang dituliskan dalam konteks Perjanjian Lama?
4. Bagaimana pendidikan musik gereja dalam konteks Perjanjian Lama?
Permasalahan yang dikaji dalam makalah ini dibatasi pada Perjanjian Lama dan
hanya mengkaji tentang tokoh, fungsi dan alat musik yang digunakan.

C. Sistematika Penulisan
Makalah ini diawali dengan kata pengantar dan daftar isi untuk memudahkan
pembaca menemukan bagian-bagian makalah ini. Selanjutnya ditulis dalam 3 Bab
yang berisi uraian sebagai berikut:
1. Bab 1 Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, masalah yang diangkat
beserta batasannya dan tujuan serta manfaat penulisan makalah
2. Bab 2 Pembahasan
Bab ini berisi tentang pembahasan masalah yang dikaji menurut alkitab
dan referensi lainnya
3. Bab 3 Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang inti penulisan makalah ini yaitu dalam bentuk
kesimpulan serta saran-saran yang diperlukan

4
Makalah dilengkapi dengan daftar pustaka yaitu daftar semua referensi yang
digunakan dalam penulisan makalah ini.

D. Tujuan dan Manfaat


Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk:
1. Menjelaskan tokoh-tokoh dalam konteks Perjanjian Lama yang
memainkan musik
2. Menemukan fungsi musik gereja dalam konteks Perjanjian Lama
3. Menemukan alat musik apa saja yang digunakan pada zaman Perjanjian
Lama
Manfaat penulisan makalah ini yaitu:
1. Memperkaya wawasan tentang musik gereja
2. Sebagai bahan studi musik gereja di zaman yang lalu
3. Kajian untuk mengembangkan musik gereja di zaman sekarang

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Musik
Kata musik berasal dari bahasa Yunani “mousike”, yang biasa dilatinkan menjadi
musica. Kata benda Yunani “mousike” dan kata sifat “mousikos’ dibentuk dari akar
kata “mousa” yakni nama dewi kesenian dan dewi ilmu pengetahuan dalam mitos
Yunani.2 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Musik adalah ilmu pengetahuan
atau seni yang mengatur nada-nada atau bunyi secara teratur di dalam suatu
kombinasi dan hubungan untuk menghasilkan suatu komposisi yang mempunyai
kesatuan dan kelangsungan.”

B. Musik Gereja
Musik bukan hanya sebagai sarana hiburan atau relaksasi bagi jiwa dan pikiran,
namun juga memiliki berbagai manfaat lainnya yang telah digunakan dalam
berbagai bidang kehidupan. Secara khusus musik gereja digunakan selama
bertahun-tahun dalam peribadatan keagamaan, termasuk dalam agama Yahudi dan
Kristen sebagaimana tertulis dalam Alkitab.
Musik gereja adalah suatu jenis musik yang berkembang di kalangan Kristen
(juga pada zaman sebelum kekristenan: Yahudi), terutama dilihat dari
penggunaannya dalam ibadah gereja. Seorang tokoh musik gereja, Mawene
(seorang Teolog Perjanjian Lama dari Indonesia, tetapi juga memberi perhatian
dalam Musik Gereja), dalam bukunya Gereja yang Bernyanyi menyebutkan musik
gereja merupakan ungkapan isi hati orang percaya (Kristen) yang diungkapkan
dalam bunyi-bunyian yang bernada dan berirama secara harmonis, antara lain
dalam bentuk lagu dan nyanyian. Sama dengan musik secara umum, dua unsur;
vokal dan instrumental harus diperhatikan, dan terkhusus dalam bermusik di gereja

2
Nababan Johanes, “Musik, Nyanyian dan Tarian dalam Ibadah Israel.” Diakses dari
https://berbagiilmuteologia.blogspot.com/2017/03/musik-nyanyian-dan-tarian-dalam-
ibadah.html tanggal 7 Desember 2019

6
yang sarat dengan makna teologis dan berkenaan dengan iman umat, dua hal itu
sangat penting untuk disajikan secara tepat agar umat mampu menghayati imannya
dengan bantuan musik (wikipedia.org).

C. Musik Gereja dalam Konteks Perjanjian Lama


Manusia diciptakan untuk kemuliaan TUHAN. Seperti yang dituliskan Daud
dalam Mazmur 86:9 “Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang sujud
menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan, dan akan memuliakan nama-Mu.” Musik
adalah salah satu media yang digunakan untuk memuliakan TUHAN. Kitab dalam
Perjanjian Lama juga banyak menuliskan tentang musik, baik tokoh yang
memainkannya, fungsinya dan alat musik yang digunakan.
1. Tokoh-tokoh musik dalam konteks Perjanjian Lama
Alat musik tentunya tidak mengeluarkan bunyi dengan sendirinya. Tentu ada
orang-orang yang memainkannya. Demikian pula lagu atau pujian tidak akan
berbunyi dengan sendirinya tanpa dinyanyikan oleh para penyanyi. Berikut ini
adalah para pemain musik dan penyanyi yang dituliskan dalam Perjanjian Lama.
a) Pemain Musik
1) Yubal (Kejadian 4:21)
Tokoh pertama yang disebutkan dalam alkitab adalah Yubal. Yubal ada
dalam daftar keturunan Kain, Set dan Enos. Yubal adalah bapa semua
orang yang memainkan kecapi dan seruling.
2) Daud (1 Samuel 16:23)
Daud adalah tokoh kedua yang disebutkan dalam Perjanjian Lama dan
Ia memainkan kecapi di istana Saul.
3) Orang Lewi (1 Tawarikh 15:16,20-21)
Orang Lewi adalah tokoh ketiga yang disebutkan dalam Perjanjian
Lama. Daud memerintahkan mereka memainkan musik ketika Tabut
dipindahkan ke Yerusalem. Mereka adalah Zakharia Aziel, Semiramot,
Yehiel, Uni, Eliab, Maaseya dan Benaya yang memainkan gambus.
Sedangkan Matica, Elifele, Mikneya, Obed-Edom, Yeiel dan Azazya
memainkan kecapi. Kemudian ada juga Asaf yang memainkan ceracap

7
dan Benaya serta Yahaziel meniup nafiri. Berkaitan dengan persiapan
untuk Bait Allah, Daud memisahkan 4.000 orang Lewi untuk melayani
sebagai musisi (1 Tawarikh 23:4, 5). Di antara mereka, 288 orang
terlatih untuk bernyanyi bagi Allah, semuanya ahli di bidangnya (1
Tawarikh 25:7).
b) Penyanyi
1) Musa (Keluaran 15:1-21)
Musa adalah orang pertama yang disebutkan dalam alkitab
menyanyikan nyanyian untuk TUHAN. Musa menyanyikannya
bersama bangsa Israel pada saat dikejar Firaun.
2) Miryam (Keluaran 15:21)
Miryam adalah saudari kandung Musa, wanita yang berada bersama
Musa memimpin bangsa Israel menyanyi untuk Tuhan. Peristiwa ini
dituliskan dalam alkitab setelah bangsa Israel menyeberangi laut
Teberau.
3) Debora (Hakim-hakim 5)
Debora adalah seorang nabiah, Ia menjadi hakim bangsa Israel. Ia
menyanyikan puijan kepada Allah karena kemurahan-Nya dan
tindakan-Nya yang adil demi Israael.
4) Barak (Hakim-hakim 5:1)
Barak adalah anak dari Dan. Barak adalah hakim yang berperang
bersama Debora dan juga menyanyikan lagu untuk Tuhan.
5) Salomo (1 Raja-raja 4:32, Mazmur 127:1)
Salomo adalah anak Daud. Ia menggubah 3.000 amsal dan 1005
nyanyian.
6) Hana (1 Samuel 2)
Hana adalah ibu Samuel. Hana menaikkan puji-pujian kepada TUHAN.
Dala doanya Ia menyanyikan puijan kepada TUHAN karena Ia telah
menganugerahkan seorang anak kepada-Nya yaitu Samuel.

8
7) Bangsa Israel termasuk di dalamnya Orang Lewi (Keluaran 15:1,
BIlangan 21:17, Hakim-hakim 5:11, 1 Samuel 18:6, 2 Samuel : 5,
Tawarikh 7:3, 13:8, & 16:4, Ezra 3:11).
Banyak kisah dalam Perjanjian Lama yang menuliskan bagaimana
bangsa Israel menyanyi untuk Tuhan karena perbuatan-perbuatannya
yang ajaib. Bangsa Israel yang paling banyak disebutkan menyanyikan
pujian untuk Tuhan adalah Orang Lewi. Seperti pada kisah persiapan
untuk Bait Allah, Daud memilih 288 orang terlatih untuk bernyanyi
bagi Allah.
8) Yesaya (Yesaya 5:1-7)
Yesaya adalah nabi orang Yehuda yang bernubuat dalam zaman Uzia,
Yotam, Ahas dan Hizkia. Nyanyian yang ditulis oleh Yesaya adalah
kiasan tentang kebun atau pohon anggur ialah Israel yang dipilh lalu
ditolak.
2. Fungsi musik dalam Konteks Perjanjian Lama
Musik yang adalah anugerah TUHAN pun digunakan untuk memuliakan-
Nya. Selain itu ada berbagai fungsi musik yang dapat kita temukan dari berbagai
kisah dalam Perjanjian Lama, yaitu:
1) Memuji TUHAN dan menaikkan syukur kepada TUHAN
Nyanyian pujian dan ucapan syukur Musa kepada Allah atas
keagungan, kekuatan militant dan kesetiaan kepada umat-Nya
(Keluaran 15:1-18). Juga nyanyian syukur Daud. ketika Tabut
dipindahkan ke Yerusalem (1 Tawarikh 6:7-36)
2) Ungkapan perasaan
Perasaan sukacita Yesaya membuatnya menuliskan Nyanyian tentang
kebun anggur (Yesaya 5:1), ratapan kesedihan karena Tirus akan
dilupakan 70 tahun lamanya (Yesaya 23:15-16), dan ratapan kesedihan
Daud karena saul dan Yonatan (2 Samuel 1:17)
3) Perayaan / Penyambutan
Anak perempuan Yefta memukul rebana dan menari menyambut
kepulangan ayahnya dari peperangan (Hakim-hakim 11:34). Bangsa

9
Israel merayakan kemenangan Daud mengalahkan orang Filistin (1
Samuel 18:6)
4) Mengusir Roh Jahat
Daud mengusir roh jahat yang hinggap pada Saul dengan memainkan
kecapi (1 Samuel 16:23).
5) Senjata Peperangan
Yosafat menempatkan pemusik yaitu orang Lewi di depan pasukan
bersenjata untuk menyanyikan pujian bagi TUHAN saat Yehuda
berperang melawan bani Amon dan Moba dan musuh mereka terpukul
kalah (2 Tawarikh 20:21-22).
6) Pemberi Tanda
Musik yang dibunyikan juga digunakan untuk memberi tanda seperti
nafiri yang ditiup untuk memanggil orang berkumpul (Bilangan 10:3)
dan tanda untuk berperang (Bilangan 10:9, 31:6, 2 Tawarikh 13:12).
7) Mengiringi pembalasan dan penghukuman terhadap musuh
Hal ini dikisahkan dalam nyanyian Debora. Selain untuk memuji
Tuhan, nyanyian Debora dipakai untuk mengiringi pembalasan dan
penghukuman terhadap musuh (Hakim-hakim 5:12).
3. Alat musik dalam Konteks Perjanjian Lama
Alat musik pada zaman Alkitab bisa dibagi menjadi tiga kategori dasar: alat
musik bersenar, misalnya harpa, lira, dan kecapi; alat musik tiup, misalnya
tanduk, atau syofar, trompet, dan seruling yang disukai banyak orang; alat
musik perkusi, misalnya rebana, kelentung, simbal, dan giring-giring. Para
pemain musik menggunakan alat-alat ini untuk mengiringi nyanyian yang
puitis dan tarian yang bersemangat. (1 Samuel 18:6, 7) Yang terpenting,
mereka menggunakannya dalam ibadat kepada Allah yang telah
menganugerahkan karunia musik (1 Tawarikh 15:16). Berikut ini
pengelompokkan alat musik yang digunakan pada zaman Perjanjian Lama.

1) Alat Musik Bersenar

10
Gambar 1 Gambus

Gambar 2 Kecapi
Alat Musik Bersenar gambus adalah alat musik yang memiliki senar-
senar yang direntangkan pada bingkai kayu sejenis harpa (1 Tawarikh
15:20). Daud memainkan sebuah alat musik bersenar lainnya yaitu kecapi
untuk menenangkan jiwa Raja Saul yang resah (1 Samuel 16:23). Gambus
juga dimainkan bersama dengan kecapi (1 Tawarikh 15:28). Alat-alat ini
digunakan dalam orkestra pada penahbisan bait Salomo dan pada acara
lain yang menggembirakan, misalnya perayaan dalam (2 Tawarikh 5:12;
9:11). Kecapi bentuknya berbeda dengan harpa. Senar-senarnya
direntangkan pada rangka kayu yang dilengkapi papan bunyi. Getaran
senarnya menghasilkan nada-nada merdu yang mirip dengan gitar klasik.
Senarnya terbuat dari serat sayuran atau usus binatang yang dipintal.

2) Alat Musik Tiup

11
Gambar 3 Sangkakala

Gambar 4 Nafiri

Gambar 5 Seruling
Alat Musik Tiup Alat musik jenis ini sering disebutkan dalam Alkitab.
Salah satu yang paling kuno adalah tanduk, yang dikenal sebagai shofar
atau sangkakala, yang digunakan orang Yahudi. Tanduk domba jantan
yang dibuat berongga ini menghasilkan bunyi yang nyaring dan tajam.
Bangsa Israel menggunakan sangkakala untuk menghimpun pasukan dan
mengerahkan bangsa itu untuk bertindak (Hakim 3:27; 7:22).
Alat musik tiup lainnya adalah trompet dari logam yang disebut nafiri.
Sebuah dokumen yang ditemukan di antara Gulungan-Gulungan Laut Mati
menunjukkan bahwa nafiri dapat menghasilkan nada yang sangat
bervariasi. Yehuwa memerintahkan Musa membuat dua trompet dari perak
untuk digunakan di tabernakel (Bilangan 10:2-7). Nafiri sering kali dipakai
berduaan (Bilangan 10:1-10). Pada mulanya dua nafiri dibuat untuk bait
suci; tetapi jumlahnya dapat ditambah sampai 120 buah, tergantung .pada
tujuannya (2 Taw. 5:12).
Seruling adalah alat musik tiup favorit bangsa Israel. Bunyinya yang
menyenangkan dan merdu memeriahkan suasana di pertemuan keluarga,
pesta, dan pernikahan. (1 Raja 1:40; Yesaya 30:29) Bunyi seruling yang
dramatis juga digunakan Daud dalam kesedihannya untuk
memperdengarkan keluh kesahnya kepada TUHAN (Mazmur 5:1).

3) Alat Musik Perkusi

12
Gambar 6 Rebana

Gambar 7 Ceracap
Alat Musik Perkusi Sewaktu bangsa Israel mengadakan perayaan, ada
beragam alat musik perkusi yang digunakan. Bunyinya yang berirama
turut membangkitkan perasaan yang meluap-luap (Keluaran 15:20).
Rebana, yang dibuat dari kulit binatang yang diregangkan pada bingkai
kayu bundar, menghasilkan bunyi seperti gendang saat sang pemain atau
penari menabuhnya dengan tangan. Sewaktu rebana digoyangkan,
kerincingan logamnya menghasilkan bunyi gemerincing yang berirama.
Alat musik perkusi lainnya disebut kelentung. Alat ini berupa
kerincingan dalam bingkai logam berbentuk oval yang ada pegangannya.
Jika digoyangkan dengan cepat, kelentung menghasilkan bunyi dencing
yang tajam dan nyaring (2 Samuel 6:5).
Simbal dari perunggu menghasilkan bunyi yang lebih tajam yang
disebut ceracap. Ada dua ukuran piringan simbal. Piringan simbal yang
besar dimainkan dengan cara saling dibenturkan, sedangkan yang lebih
kecil dimainkan di antara dua jari. Keduanya menghasilkan bunyi
gemerencang yang kekuatannya berbeda (Mazmur 150:5).

13
D. Pendidikan Musik Gereja dalam Konteks Perjanjian Lama
Musik gereja sudah ada sejak zaman purbakala ditandai dengan berbagai
penemuan alat musik seperti gambus, kecapi, sangkakala, nafiri, seruling, rebana,
kelentung dan ceracap. Jika kita mengamati kitab-kitab dalam Perjanjian Lama pun
menulis tentang alat-alat musik tersebut. Alat musik tersebut erat kaitannya dengan
perkembangan musik gereja dan dan beberapa masih digunakan dalam peribadatan
hingga saat ini. Musik dan alat musik yang ditemukan pada zaman purbakala ada
dan dimainkan hingga saat ini tentunya karena diajarkan dari generasi ke generasi.
Karena itulah mengapa kita menyebutnya pendidikan musik gereja.
Pendidikan musik gereja dalam konteks perjanjian lama secara langsung
diperintahkan oleh TUHAN melalu Musa (Ulangan 31:19). Tepat seperti yang
diperintahkan TUHAN Musa mengajarkannya kepada bangsa Israel (Ulangan
31:22). Ada pula Daud yang mewariskan jiwa musiknya kepada Salomo. Salomo
menggubah 3000 amsal dan 1005 nyanyian (1 Raja-raja 4:32). Mereka berdua juga
mewariskannya kepada bangsa Israel dan kepada kaum Lewi yang secara turun
temurun mewarisi para penyanyi dari zaman ke zaman (Nehemia 12:45-47, 1
Tawarikh 16:4). Daud melanjutkan apa yang telah dimulai Musa sebelumnya (2
Tawarikh 23:18).
Dari Daud, Musa, Salomo dan para tokoh lainnya yang mengembangkan musik
gereja pada zaman Perjanjian Lama, kemudian diteruskan seiring dengan
berkembangnya gereja yang membuat musik gereja ada hingga saat ini.

14
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Sejarah musik gereja diawali dengan sejarah musik gereja pada zaman Perjanjian
Lama. Ada begitu banyak pemain musik dan penyanyi yang turut mengembangkan
musik gereja pada zaman itu, diajarkan secara terus menerus sebagai sebuah
pendidikan. Musik Gereja ada hingga saat ini karena tangan Tuhan yang ajaib. Ada
begitu banyak fungsi musik gereja yang masih berlaku hingga saat ini dan berbagai
alat musik yang terus dimainkan. Dengan demikian dapat dismpulkan bahwa Allah
sendirilah yang menginginkan musik itu ada sehingga Ia menciptakannya dan Ia
ingin agar itu tetap ada maka Ia memerintahkan manusia untuk terus
mengajarkannya. Hal inilah yang kita kenal dan terus kembangkan hingga saat ini
dalam Pendidikan Musik Gereja.

B. Saran
Melalui semua yang telah kita ketahui tentang pendidikan musik gereja dalam
Perjanjian Lama maka patutlah kita beryukur kepada TUHAN yang telah
menganugerahkan musik itu dalam kehidupan manusia khusunya dalam kehidupan
kita sebagai umat Kristen. Kita jugalah yang bertanggungjawab untuk terus
mempelajarinya dan mengembangkannya agar tetap ada, semakin berkembang dan
terus diwariskan dari generasi ke generasi.

15
Daftar Pustaka

- Anonim. 1999. Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.


- Lasor, Hubbard, dan Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2 Sastra dan Nubuat.
Jakarta: BPK Gunung Mulia
- Naomi Pasaribu. 2017. Musik Gereja dari Sudut Pandang Theologia HKBP.
Makalah Seminar.
- Yoses Setiawan Rumende. 2014. Fungsi Musik dalam Ibadah beserta
Pengaruhnya Terhadap Gaya Musik Tradisional dan Kontemporer. Jurnal Teologi
dan Pelayanan.
- Iswanto. 2013. Beberapa Alat Musik dalam Alkitab
http://iswantomusik.blogspot.com/2013/09/beberapa-alat-musik-dalam-
alkitab.html (5 Oktober 2019)
- Anonim. 2013. Musik dalam PL
https://musisigerejawi.wordpress.com/2013/03/11/musik-dalam-pl/ (30 September
2019)
- Anonim. 2019. Musik Gereja
https://id.wikipedia.org/wiki/Musik_gereja (30 September 2019)
- Anonim. Kehidupan pada Zaman Alkitab - Alat Musik dan Pemainnya.
https://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/2012089#h=8 (4 Oktober 2019)
- BP. 2014. Alat Musik dalam Kitab Mazmur
http://www.sarapanpagi.org/alat-alat-musik-dlm-kitab-mazmur.html (4 Oktober
2019)

16

Anda mungkin juga menyukai