Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepribadian merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manusia sebagai
individu, karena kepribadian seseorang terkadang menentukan posisi dan
kedudukannya di masyarakat.
Apabila diperhatikan maka perkembangan kepribadian seorang manusia benar-
benar harus fokus dalam pengolahan karakter atau kepribadian ketika manusia
masih kecil. Ini tentu ada benarnya, sebab pada usia-usia yang dimaksudkan oleh
Freud, anak memiliki potensi untuk menyerap segala sesuatu yang ada di sekitarnya
secara lebih cepat dan itu akan menjadi referensinya dalam melakukan tindakan
berikutnya.
Begitu pentingnya pemerhatian yang harus diberikan kepada seorang manusia
pada usia-usia tertentu, membuat penulis yakin bahwa uraian yang akan diungkap
dalam makalah ini mempunyai manfaat besar. Hal itu dikarenakan masing-masing
idividu memiliki kepribadian yang berbeda-beda dan dapat berubah tergantung
faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, kami akan membuat makalah yang
berjudul “Tahap Perkembangan menurut Sigmund Freud pada Fase Oral”.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Dinamika perkembangan kepribadian
2. Perkembangan kepribadian perawat
3. Perkembangan kepribadian abnormal
4. Usaha- usaha perkembangan
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui perkembangan kepribadian.

1.4 Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui mengenai perkembangan kepribadian

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Tahap Perkembangan Menurut Sigmund Freud


Teori perkembangan psikoseksual Sigmund Freud adalah salah satu teori yang
paling terkenal, akan tetapi juga salah satu teori yang paling kontroversial. Freud
percaya kepribadian yang berkembang melalui serangkaian tahapan masa kanak-
kanak di mana mencari kesenangan-energi dari id menjadi fokus pada area sensitif
seksual tertentu. Energi psikoseksual, atau libido , digambarkan sebagai kekuatan
pendorong di belakang perilaku.
Menurut Sigmund Freud, kepribadian sebagian besar dibentuk oleh usia lima
tahun. Awal perkembangan berpengaruh besar dalam pembentukan kepribadian
dan terus mempengaruhi perilaku di kemudian hari.
Jika tahap-tahap psikoseksual selesai dengan sukses, hasilnya adalah
kepribadian yang sehat. Jika masalah tertentu tidak diselesaikan pada tahap yang
tepat, fiksasi dapat terjadi. fiksasi adalah fokus yang gigih pada tahap awal
psikoseksual. Sampai konflik ini diselesaikan, individu akan tetap “terjebak” dalam
tahap ini. Misalnya, seseorang yang terpaku pada tahap oral mungkin terlalu
bergantung pada orang lain dan dapat mencari rangsangan oral melalui merokok,
minum, atau makan.

B. Fase-fase Kepribadian Menurut Sigmund Freud


Sigmund Freud yakin bahwa struktur dasar kepribadian sudah terbentuk pada
usia 5 tahun dan perkembangan kepribadian sesuda usia 5 tahun sebagian besar
hanya merupakan perkembangan dari struktur dasar saat terbentuknya kepribadian
seseorang. Freud membagi perkembangan kepribadian seseorang menjadi 3 tahap
yaitu tahap infatil (0-5 tahun), tahap latent ( 5-12 tahun), dan tahap genital ( di atas
12 tahun).
Dalam makalah ini akan dibahas tentang fase-fase perkembangan menurut
Sigmund Freud yaitu khususnya pada fase oral. Fase oral termasuk dalam tahap
infatil yaitu sekitar umur 0 – 5 tahun.
Fase oral adalah fase perkembangan yang terjadi pada tahun pertama dari
kehidupan individu. Pada fase ini, mulut merupakan daerah pokok dinamis yang

2
dipilih oleh insting. Makan dan minum menjadi sumber kenikmatan. Kenikmatan
yang diperoleh dari aktivitas menyuap atau menelan (oral incorporation
personality) dan menggigit (oral agression) dipandang sebagai prototype dari
bermacam sifat pada masa mendatang.
Oral incorporation personality pada masa dewasa akan menjadi orang yang
senang/terobsesi mengumpulkan pengetahuan/harta benda, gampang ditipu, serta
mudah menelan perkataan orang lain. Sedangkan oral agression ditandai oleh
kesenangan berdebat dan sikap sarkatik/merusak, bersumber dari sikap protes bayi
dengan menggigit ibunya dalam menyusui.
Tahap ini secara khusus ditandai oleh berkembangnya perasaan ketergantungan,
mendapat perlindungan dari orang lain, khususnya ibu. Pada fase ini harus mulai
diperhatikan cara mendidik dan mengarahkan, karena dengan adanya pola asuh
yang salah maka hal negatif akan berdampak di usia dewasanya.

Dinamika Kepribadian dari Sigmund Freud

 Dinamika kepribadiannya adalah : Manusia sebagai system yang komplek memakai


energi untuk berbagai tujuan (bernafas dll). Kegiatan psikologik juga
mempergunakan energi yang disebut energi psikik. Energi yang ditranform dari
energi fisik melalui Id beserta insting-instingnya ini sesuai dengan kaidah fisika,
bahwa energi tidak dapat hilang tetapi dapat pindah dan berubah bentuk.

 Insting sebagai energi psikik. Insting adalah perwujudan psikologik dari kebutuhan
tubuh yang menuntut pemuasan. Energi insting dapat dijelaskan melalui sumbernya
(tubuh menuntut keadaan yang terus-menerus seimbang), tujuan (timbul rangsangan
sampai peredaan ketegangan), obyek (segala sesuatu yang menjembatani antara
kebutuhan yang timbul dengan pemenuhannya), dan daya dorong yang dimilikinya
(kekuatan/intensitas keinginan berbeda-beda setiap waktu).
 Insting ada dua yaitu insting hidup (dorongan yang menjamin survival dan reproduksi,
seperti lapar, haus dan seks). Energi yang dipakai memenuhi disebut libido. Insting
seks disini bukan hanya berkenaan dengan kenikmatan seksual melainkan
merubahnya dalam bentuk yang lain yang menghilangkan ketegangan. Insting mati
adalah dorongan agresi (mendorong orang untuk merusak diri sendiri dan membunuh
diri

3
A. Kepribadian Perawat
Seorang perawat profesional harus memiliki kepribadian yang baik. berikut
beberapa kepribadian yang seharusnya dimiliki oleh seorang perawat (wordpress. 2014)
:
1. Keadaan fisik
Sabagai seorang perawat, kita harus bisa menjaga dan merawat kesehatan tubuh
kita sendiri sebelum merawat orang lain
2. Penampilan yang menarik
Di depan pasien kita harus berpenampilan yang rapi, agar pasien percaya
pada kita yang akan merawatnya. Pasien pasti akan berpersepsi, bagaimana
perawat itu merawat kita, sedangkan perawat itu saja tidak bisa merawat diri dia
sendiri.
3. Kejujuran
Perawat harus mengatakan apa adanya tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan keadaan pasien, tidak boleh ada yang di tutup-tutupi.
4. Keriangan
Perawat harus menunjukkan sikap riang, bahagia. Jangan tunjukkan sikap
jutek di depan pasien, agar pasien tidak takut pada kita.
5. Berjiwa sportif
Perawat harus menjalankan tugasnya dengan benar, apabila mengalami
kesalahan, perawat harus mengevaluasinya lagi dan introspeksi diri.
6. Rendah hati dan Murah hati
Apabila perawat bertemu dengan pasien, perawat harus menunjukkan sikap
ramah dan bantu pasien apabila ada yang memerlukan bantuan.
7. Dapat dipercaya
Perawat harus bisa menjaga privasi pasien. Jangan suka mengumbar
kekurangan pasien sekalipun dengan teman sejawat.

8. Loyalitas
Sesama perawat harus bisa bekerja sama dan saling membantu.

9. Pandai menimbang perasaan

4
Perawat dalam menyampaikan suatu pernyataannya terhadap pasien harus
memiliki sikap ini supaya tidak menambah beban pikiran pasien.

10. Pandai bergaul


Salah satu contohnya : perawat menyapa pasien apabila bertemu

11. Keramahan, simpati, dan kerja sama


Perawat harus bisa menunjukkan sikap ramah dan simpatinya terhadap
Pasien, hal ini di harapkan supaya pasien merasa nyaman dengan kita dan
akhirnya si pasien mudah di ajak kerja sama dengan kita.

12. Rasa humor


Selain itu, kita juga harus memiliki rasa humor, setidaknya dengan
memberikan sedikit humor kepada pasien mampu mengurangi beban pikirannya.

13. Sopan santun


Sebagai seorang perawat, kita harus menghormati yang lebih tua dari kita
sekalipun itu pasien. tidak hanya dengan yang lebih tua dengan teman sejawat atau
yang umurnya di bawah kitapun,kita juga harus tunjukkan sikap ini.

 Psikopatologi / perkembangan kepribadian abnormal


Adalah karena akibat dari gangguan semasa melewati tahap-tahap psikososial .
Perkembangan kepribadian dipandang sebagai sesuatu yang komulatif sehingga
gangguan pada masa aawal perkembangan akan menjadi peristiwa traumatic yang
pengaruhnya terasa sampai dewasa.
Histeria (kelumpuhan tanpa sebab-sbab fisik), Fobia (ketakutan yang sangat dan
buka pada tempatnya), Obsesi kompulsif (ketakutan terlalu berlebihan misalnya
pada kesehatan sehingga melakukan hal –hal yang di ulang-ulang), Depreasi
(perasaan tidak mampu , tidak kompetensi, dll) Ketagihan obat karena
dilatarbelakangi oleh insting mati.

 Psiko terapinya memakai


Asosiasi bebas (melihat masalah sekarang ada kaitannya dengan masa lalu, Materi
tak sadar berpengaruh penting terhadap tingkah laku, dan materi tak sadar bisa
terbawa ke kesadaran dengan mendorong ekspresi bebas setiap kali mereka
muncul ke dalam pikiran).
Analisis mimpi (dari mimpi adalah ungkapan-ungkapan tak sadar)
Freudian slip (salah ucap, salah dengar, salah membaca dan meletakkan benda)
Interpreatasi (mengenalkan kepada klien makna yang tidak disadrinya dari fikiran,
perasaan dan keinginan

5
Transference (pengungkapan isi ketidak sadaran yang tersimpan sejak anak-anak
dengan memakai terapis sebagai medianya
Working throught (terus menerus menginterpretasi, mengidentifikasi maslah
klien, mengulang resintesinya, dan tranferensi, pada seluruh aspek pengalaman
jiwa.

 Psikosomatis
Psikosomatik adalah gejala gangguan fisik yang kausa utamanya kejiwaan, mental
psikologi (psikis). Dalam pemeriksaan laborat tidak ditemukan bukti nyata. Hal
ini bermula dari rasa tertekan yang menyebabkan gangguan fisik tersebut.

 Untuk menjadi normal


Pengasuhan anak (perhatian terhadap pertumbuhan anak sampai usia balita,
Hindari frustasi, jangan ada konflik pada mas kecil agar terhindar dari patologi
psikis, lakukan toilet training secara lembut, lakukan penanaman moral secara
bijak, lakukan pengenalan peran secara tepat, agar kepribadian anak berkembng
sempurna.

Bila kita menghadapi pasien, perlakukan dan arahkan pasien menjadi perilaku
normal kembali dengan dasar mengetahui latar belakang kehidupannya dan
perkembangan kepribadian yang pernah dialaminya.

6
BAB III
PENUTUP

1.3 Kesimpulan
Fase oral adalah fase perkembangan yang terjadi pada tahun pertama dari
kehidupan individu. Bagian pokok yang digunakan adalah mulut. Secara khusus
ditandai oleh berkembangnya perasaan ketergantungan, mendapat perlindungan dari
orang lain, khususnya ibu.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://belajarpsikologi.com/tahap-perkembangan-psikososial-menurut-sigmund-freud/

http://harunnilah.blogspot.co.id/2015/04/tahap-tahap-perkembangan-psikoseksual.html

Susatyo Herlambang. Personality Development Pengembangan Kepribadian.

Anda mungkin juga menyukai