Askep Cairan Dan Elektrolit
Askep Cairan Dan Elektrolit
BAB I
KONSEP DASAR
A.Definisi
terjadi karena frekuensi satu kali / lebih kurang air besar dengan bentuk
tinja encer.
Diare adalah peradangan lambung dan usus yang disebabkan oleh bakteri,
virus dan pathogen parasitic sehingga menyebabkan buang air besar lebih
dari 3 kali sehari dengan bentuk tinja yang encer atau cair.
B.Etiologi
a.Faktor Infeksi
makanan )
endokrin.A.Manifestasi Klinis
gemuruh usus, anoreksia, dan haus. Kontraksi spasmodic yang nyeri dan
peregangan yang tidak efektif pada anus, dapat terjadi setiap defekasi
C.Patafisiologi
peningkatan produksi dan skresi air serta elektrolit oleh mukasa usus
kedalam lumen usus. Diare asmotik terjadi bila air terdorong ke dalam
usus oleh tekanan asmotik dari partikel yang tidak di absorbsi, sehingga
D.Pathway
E.Penata Laksanaan
beratnya diare dan penyakit untuk diare ringan, cairan oral dengan segera
ditingkatkan dan glukosa oral serta larutan elektrolit dapat diberikan untuk
rehidrasi pasien. Untuk diare sedang akibat sumber non infeksius, obat-
PEMBAHASAN
1.USIA
a.Bayi
Total proporsi air dalam tubuh bayi lebih besar daripada total proporsi air
proporsi air tubuh lebih besar, mereka terlindungi dari kehilangan cairan
karena mereka setiap hari mengonsumsi dan mengekresi volume air dalam
b.Anak-anak
c.Remaja
menstruasi
d.Lansia
2.UKURAN TUBUH
3.TEMPERATUR LINGKUNGAN
4.GAYA HIDUP
5.DIET
6.STRESS
7.OLAHRAGA
1.Asupan Cairan
serta melalui asupan mekanan sekitar 220 ml air juga diproduksi setiap
( Weldy, 1992 )
2.Haluran Cairan
Organ / Sistem
Jumlah ( me )
Ginjal
Kulit
Kehilangan tak kasat mata
Paru-paru
Saluran pencernaan
Jumlah total
1500
600-900
600
400
100
3200-3500
4.Hormon
a.ADH
b.Aldosteron
c.Glukokortiroid
d.Prostaglandin
Gangguan Cairan
Ketidakseimbangan isotonik
a.Hipovolemi
Terjadi karena kekurangan pemasukan air atau pengeluaran barlebih
Penyebab
Pendarahan
b.Hipervalemi
Ketidakseimbangan asmolor
a.Dehidrasi
b.Edema
Penyebab edema :
c.Sumbatan limfatik
d.Refensi urine
e.Kerusakan pembuluh darah kopiler
Gangguan Elektrolit
1.Hiponatremia
2.Hipernatremia
Suatu kondisi dengan konsentrasi lebih tinggi dari normal dalam cairan
natrium
3.Hipokalemia
jantung
4.Hiperkalemia
Merupakan kondisi lebih besarnya jumlah kalium dari normal dalam darah
5.Hipokalsemia
6.Hiperkalsemia
7.Hipomagnesia
8.Hipermagnesia
PENGKAJIAN FOKUS
1.Riwayat Kesehatan
2.Data Fokus
3.Pemeriksaan Fisik
d.Sistem kordiovaskuler
e.Sistem respiratesi
f.Sistem neurologi
E.DIAGNOSA KEPERAWATAN
ketidakseimbangan elektrolit
RENCANA KEPERAWATAN
KH :
TTV
BB Stabil
Fokus Intervensi
2.Monitor TTV
asmotik
tanpa komplikasi.
Fokus Intervensi
1.Pantau TTV
Rasional : Mengetahui adanya infeksi
kulit
Fokus Intervensi
hipoksemia
ketidakseimbangan elektrolit
Kesadaran
Fokus Intervensi
pendengaran
Rasional : Memperbaiki
BAB III
RESUME KEPERAWATAN
A.PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1.IDENTITAS PASIEN
UMUR : 39 Tahun
PEKERJAAN : Wiraswasta
PENDIDIKAN : SMA
AGAMA : Islam
NO. CM : 089121
NAMA : Tn. A
UMUR : 37 Tahun
PENDIDIKAN : STM
ALAMAT : Jl. Gemah Utara III/4 Rt.02 / Rw. 03 Semarang
3.RIWAYAT KESEHATAN
a.Keluhan Utama
pasien mencret-mencret sampai 15X, Isi tinja berisi cairan dan ampas-
ampas, Nyeri perut seperti diperas-peras, setiap kali, Makan ingin muntah,
Nafsu makan berkurang, Pusing, Pagi itu juga pasien langsung pergi ke
Rumah Sakit
pada obat
d.Cara Masuk RS
Pasien datang ke Rumah Sakit diantar oleh tetangga karena suami sudah
anak laki-lakinya.
sekitar
4.KEADAAN PSIKOSOSIAL
Pasien mengetahui penyakit yang dideritanya dia ingin cepat sembuh dan
Berusaha untuk sembuh pasien senang karena diare dan muntah berkurang
c.Karakteristik
d.Perkembangan Mental
e.Daya Konsentrasi
Kepekaan terhadap lingkungan baik bila ada kerja bakti sering ikut
g.Sosialisasi
juga baik
5.POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI ( POLA GORDON )
Sebelum sakit :
Pasien berpendapat bahwa kesehatan itu penting jika merasa sakit pasien
Selama sakit :
Sebelum sakit
A : BB : 47 kg
B : Hb :Tidak periksa
C:
D:
Kulit : warna sawo matang, turgor baik, tidak ada edema, suhu : 360C
A:
B:
C:
D:
BB : 45 kg
Hb : 13,6 g/dl
Kulit : Warna sawo matang, tidak ada turgor, tidak ada edema, Suhu 360 C
Input :
300 CC
2000 CC
1440 CC
3740 CC
c.Eliminasi
IWL :
tanpa bantuan
Selama sakit : Pasien masih mampu melakukan aktivitas tapi agak lemas
Selama sakit : Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena tidak terbiasa di
Rumah Sakit
Selama sakit : Panca indra berfungsi dengan baik tanpa bantuan orang lain
mual, pasien berharap ingin cepat sembuh dan cepat pulang sehingga dapat
Selama sakit : Hubungan baik dengan keluarga, dan pasien yang lain serta
hubungan dengan perawat juga baik, hal tersebut terbukti mau diajak
kerjasama dengan mengungkapkan keluhan yang dirasakan
Pasien sudah menikah, Umur 39 Tahun dan sudah mempunyai anak satu
umur 8 Tahun
j.Mekanisme Koping
terdekat / keluarga
k.Nilai Kepercayaan
6.PEMERIKSAAN FISIK
a.Keadaan Umum
b.TTV
TD : 100/70 mmHg RR : 20
S : 360 C N : 77
c.Kepala
d.Mata
e.Hidung
f.Telinga
Pendengaran normal
g.Leher
h.Dada
i.Jantung
P : Dekak
p : Tidak ada nyeri, tidak ada pembesaran, denyut pada titik implus di
j.Paru
k.Abdomen
P : Timpani
l.Ekstremitas
n.Kulit
Turgor baik, warna kulit coklat / sawo matang, tidak ada ederma
7.PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.Labolatorium
Pemeriksaan Hematologi
Tanggal
28/07/2008
Nilai Normal
Hemoglobin : 13,6
Leukosit : 10.800
Trombosit : 295000
Hematokrit : 39
GOS : 112
gr/dl
ribu/mms
ribu/mms
12-15 gr/dl
4-11 ribu/mms
150-400 ribu/mms
35-47 %
b.Terapi Medik
Infus RL 20 ++s/menit
PENGELOMPOKAN DATA
NO
TGL
DATA ( DS / DO )
1.
28/06/2008
Ds :
Do :
Pasien tampak pucat dan lemas, bibir kering, ada lingkar hitam dimata
agak anemis
BB turun
ANALISA DATA
NO
DATA / SIMPTOM
PROBLEM / P
ETIOLOGI / E
Ds :
Do :
Input
Output
Makan lunak
3X sehari , ½ porsi
Minum
8 Gelas / hari
300 cc
2000 cc
1440 cc
3740
BAB, cair
15 X / hari
BAK 5X /A hari
Muntah 7X /a hari
IWL
1500 cc
750 cc
1050 cc
675 cc
3795
Balance-235 ( dehidrasi )
3.
Ds.
makan berkurang
Do.
Ds.
Do.
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN
ditandai dengan :
Ds :
Do :
2.Resti gangguan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake kurang
Ds :
Do :
Pasien mengatakan nafsu makan berkurang karena perutnya sakit dan
Hb : 13,6 gram/dl
Ds :
Do :
Tampak Menguap
C.RENCANA KEPERAWATAN
NO
Dx Keperawatan
Tujuan dan KH
Intervensi
Rasional
KH
tidak diare
Pantau TTV
Memebuhi kebutuhan makan dan minum dan agar balance cairan dalam
tubuh
NO
Dx Keperawatan
Tujuan dan KH
Intervensi
Rasional
2.
3.
status nutrisi
dengan KH
BB naik
nyaman dengan KH
Sajikan makanan yang mudah dicerna dalam keadaan hangat dan berikan
Berikan pendidikan kesehatan tentang cara diet dan kebutuhan nutrisi bagi
tubuh
Meningkatkan tidur
D.IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN
Jam / TGL
No. Dx Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
28-06-08
1,2
1,2
1,2
Infus RL : 20 tpm
Memonitor TTV
Do.
Ds.
Do.
Ds.
Do.
Pasien mau dipasang infus, diberi obat. Inj IV dan mau minum obat yang
TD:
N:
100/70
mmHg
77 X / mnt
PR
360C
20 /
Ps. Mengatakan mau makan tapi hanya ½ porsi dan minum banyak
No. Dx Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
28-06-08
1.
2.
Ds.
Ds.
Do.
3 X ½ porsi
BAK ± 5 X / hari
Muntah 7 X / hari
No. Dx Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
28-06-08
3.
program hospitalisasi
Ds.
Do.
dijalaninya
E.EVALUASI
TGL
NO.DX
EVALUAS I
29/06/07
1.
2.
S : Pasien mengatakan Diare turun 7 X/ hari dan tidak lagi muntah, tapi
masih mual
Lanjutkan intervensi
Lanjutkan Intervensi
TGL
NO.DX
EVALUAS I
29/06/07
3.
:
:
Masalah teratasi
Hentikan Intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Faktor predisposisi
Kehilangan air yang berlebihan
Poliurine(DM), penggunaan diuretik osmotik (monitol)
Demam, banyak keringat, muntah, diare
Kelebihan volume cairan ekstraseluler (penyakit ginjal, penyakit jantung
kongestif)
Tenggelam dalam air garam
Intake air kurang
pengkajian
Aktifitas/istirahat
kelemahan, kekakuan otot, tremor, kelemahan umum
Sirkulasi
postural hipotensi, takikardia, (hiper Na, Kekurangan air, peningkatan TD (hiper
Na, kelebihan air)
Eliminasi
pengeluaran urine menurun, (hiper Na, kekurangan air) poliuria (hiper Na,
kelebihan air)
Makanan/cairan
haus, membran mukosa kering, kental, lidah kotor (kekurangan air), haus, kulit
pucat, lembab, pitting udema, penambahan BB (kelebihan air)
Neurosensori
peka perangsang, letargi, koma, kejang, halusinasi.
Pernafasan
Dyspnea(kelebihan air)
Px diagnostik
BJ urine meningkat > 1.015 (Kekurangan air)
Tindakan Keperawatan / Intervensi
Identifikasi penyebab hipernatremia (kekurangan air atau kelebihan natrium/air)
Pantau pemasukan dan pengeluaran
Pantau BJ urine dan elektrolit (serum Na)
Monitor perubahan tingkah laku (restlessness, disorientasi)
Kolaborasi pemberian cairan sesuai program
Diit rendah natrium
POTASIUM (K+)
Merupakan kation yang paling banyak terdapat di CIS, hanya dalam plasma dan
cairan interstisial
Normal serum potasium 3.5 – 5 mEq/L
Keseimbangan K+ diatur oleh 2 mekanisme : ion sodium dalam tubulus ginjal &
sekresi aldosteron