STAKN 2017 Kata Pengantar Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan penyertaan-Nya sehingga boleh diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Dogmatika. Diucapkan terimakasih kepada Dosen yang mata kuliah yang sudah memberikan kepercayaan untuk menyusun tugas ini. Saya menyadari bahwa makalah ini belum bisa dikatakan sempurna ataupun lengkap, untuk itu sangat mengharapkan kepada pembaca agar dapat bekerjasama unruk mengembangkan makalah ini. Akhir kata saya mengucapkan terimakasih dan Tuhan memberkati.
Tateli, 12 Desember 2017
Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN Rumusan Masalah BAB II ISI 1. Pengertian Dogma dan Dogmatika 2. Mengapa Perlu Berdogma 3. Tujuan Berdogma 4. Apa Manfaat Berdogma Bagi Gereja 5. Dogma yang Cocok Untuk Negara Asia 6. Berikan Contoh Praktis Cara Berdogma yang Sederhana BAB I PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
1. Apa itu dogma dan dogmatika?
2. Mengapa perlu berdogma? 3. Apa tujuan berdogma? 4. Apa manfaat berdogma bagi gereja? 5. Dogma seperti apa yang cocok untuk negara Asia? 6. Contoh praktis cara berdogma yang sederhana!
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu dogma dan dogmatika
2. Mencari tahu mengapa kita perlu berdogma 3. Untuk mengetahui apa tujuan berdogma 4. Untuk mengetahui apa manfaat berdogma bagi gereja 5. Mencari tahu dogma seperti apa yang cocok untuk negara Asia 6. Memberikan contoh praktis cara berdogma yang sederhana BAB II ISI
1. Apa Itu Dogma dan Dogmatika
Istilah “dogma” berasal dari kata Yunani dan Latin, yang berarti “hal yang dipegang sebagai suatu opini” atau bisa juga menunjuk pada “suatu doktrin atau badan dari doktrin-doktrin teologi dan agama yang secara formal dinyatakan dan diproklamasikan sebagai suatu yang berotoritas oleh gereja.” Dogma adalah kepercayaan atau doktrin yang dipegang oleh sebuah agama atau organisasi yang sejenis untuk bisa lebih otoritatif. Dogma banyak ditemukan dalam agama seperti Kristen, di mana mereka dianggap sebagai prinsip utama yang harus dijunjung oleh semua umat agama tersebut. Dogma adalah kesimpulan otoritatif yang diharapkan mengikat kalangan tertentu; keputusan-keputusan publik; ketetapan dari pemerintah; aturan-aturan dan ketentuan dari hukum Musa yang berisi sanksi tertentu; bahkan keputusan- keputusan para rasul dalam hubungannya dengan kehidupan yang layak pun disebut “dogma”. Dogmatika tidak bisa dilepaskan dari dogma, karena dalam mengartikannya kita harus lebih dulu memahami apa itu dogma. Istilah dogmatika berasal dari kata Yunani dogma, jamaknya ialah dogmata. Kata itu mula-mula berarti pendapat atau pandangan. Dogmatika pada mulanya adalah sebuah ajektif guna melukiskan pengertian utama teologis. Bahkan pernah pula diartikan sebagai ajaran tentang Allah, tetapi segera mendapat kritikan sebab seolah-olah Allah bisa saja dijadikan sebagai objek percakapan dan pembahasan. Dogmatika adalah ilmu tentang dogma yang secara metodis mengadakan refleksi atas dogma seperti terdapat dalam gereja dan sejarahnya. Maka, dogmatika dapat dikatakan juga sebagai ilmu tentang wahyu seluruhnya sehingga harus juga bersifat praktis. Dapat dikatakan bahwa dogmatika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merumuskan ajaran yang terkandung dalam Firman Allah. Banyak ahli dogmatika berpendapat, bahwa ketimbang Allah sebagai objek, maka isi kepercayaanlah yang mesti merupakan titik perhatian kita. R. Soedarmo dalam bukunya “Ikhtisar Dogmatika” mengartikan dogmatika sebagai ilmu teologi yang menyelidiki dan merumuskan hal-hal yang dinyatakan dalam Kitab Suci dan yang mencari kesatuan dari hal-hal tersebut.
2. Mengapa Perlu Berdogma
Dogma mempunyai kuasa dan dogma ditentukan oleh gereja. Tetapi letak kepastian dogma hanya terdapat pada Alkitab. Gereja dapat tersesat, maka dogma yang ditentukan oleh gereja pun dapat salah. Inilah yang menjadikan dogma relatif. Jadi teranglah, bahwa dogma bukan Firman Allah sendiri, maka tidak mutlak adanya. Berdogma itu perlu karena dengan berdogma kita bisa mempelajari tentang isi Kitab Suci sendiri dan mencari tahu maksud dari tiap-tiap nats.
3. Apa Tujuan Berdogma
Dogmatika bertujuan untuk menyelidiki dan merumuskan hal-hal yang dinyatakan di dalam Kitab Suci dan yang mencari kesatuan dari hal-hal tersebut. Dengan berdogma kita juga dapat mengetahui ajaran-ajaran yang terdapat di dalam gereja. Seperti mengetahui ajaran tentang Allah atau apapun yang ada di dalam Kitab Suci.
4. Apa Manfaat Berdogma Bagi Gereja
Berdogma sangat bermanfaat bagi gereja karena dengan berdogma gereja dapat menciptakan doktrin-doktrin yang berlandaskan Alkitabiah yang dapat menjadi pedoman hidup bagi warga gereja. Dengan begitu, warga gereja dapat membangun iman dan kepercayaan mereka berdasarkan doktrin-doktrin yang di ajarkan gereja kepada mereka. Gereja yang tidak menjadi pegangan adalah gereja yang tidak menuruti perintah Tuhan. Disinilah letak kewajiban gereja untuk menentukan pelajarannya. 5. Dogma yang Cocok Untuk Negara Asia Dogma yang cocok untuk Negara Asia adalah dogma yang berbardasarkan Alkitab dan dengan begitu dogma yang terdapat di gereja-gereja tidak akan menyimpang karena dogmanya berlandaskan alkitabiah. Melalui dogma yang berdasarkan Alkitab, gereja dapat membuat sebuah doktrin untuk diajarkan bagi warga gereja.
6. Berikan Contoh yang Praktis Cara Berdogma yang Sederhana
Contohnya dogma tentang baptisan, meskipun disetiap gereja memiliki cara tersendiri untuk melakukan baptisan tapi setiap orang harus dibaptis dalam Nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Dalam melakukan dogmatika, gereja menanyakan diri sendiri, apa yang diberitakannya dan apakah benar-benar Firman Allah yang diberitakannya itu. Dogmatika adalah penyelidikan sendiri yang diusahakan oleh gereja mengenai isi pemberitaannya. Melakukan dogmatika adalah berusaha sungguh-sungguh supaya berlangsung pemberitaan yang benar. Siapa yang berusaha untuk pemberitaan yang benar, ia berusaha untuk iman yang benar dan juga untuk kahidupan Kristen yang benar. Jadi dogmatika bukanlah terdiri dari pandangan-pandangan yang abstrak, yang teoritis, melainkan adalah usaha yang praktis. Daftar Pustaka