Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN EVIDENCE BASED PRACTICE (EBP)

INTERVENSI UNTUK MENGATASI MASALAH ANEMIA PADA ANAK


DENGAN ANEMIA DI RUANG KALIMAYA ATAS RSUD DR.SLAMET
GARUT

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Stase Keperawatan Anak Program
Profesi Ners Angkatan XXXVIII

Disusun oleh

Nancy Veronica 220112190077

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

GARUT

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan anugerahnya penulis dapat menyelesaikan Evidence Based Practice
(EBP) mengenai “Intervensi Untuk Mengatasi Anemia Pada Anak dengan
Anemia Gravis Di Ruang Kalimaya Atas Rsud Dr.Slamet Garut”. EBP ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas serta standar dalam proses pembelajaran Stase
Keperawatan Anak.

EBP ini disusun untuk memperluas wawasan perawat dan teman sejawat
lainnya berkaitan dengan cara-cara yang efektif untuk mengatasi gejala anemia
pada anak dengan Anemia Dalam penyusunannya, EBP ini berdasarkan literatur
dari jurnal-jurnal terpercaya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan EBP ini masih terdapat


kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan penulisan selanjutnya.

Garut, 19 Desember 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................2

DAFTAR ISI ........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................5

BAB II TINJAUAN JURNAL

2.1 Definisi Anemia.........................................................................................6


2.2 Tanda dan Gejala Anemia..........................................................................6
2.3 Pencarian Jurnal Penanganan Anemia dan Pencegahan Anemia................7

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................9

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

4.1.Simpulan ..................................................................................................12
4.2.Saran ........................................................................................................12

LAMPIRAN..........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anemia merupakan masalah defisiensi nutrisi yang umum dan
sering menjadi masalah kesehatan global. Anemia mempengaruhi status
kesehatan di seluruh negara berkembang dan maju dan memiliki pengaruh
besar dalam perkembangan ekonomi dan sosial mayarakat (Soundarya,
2018). WHO (2004) menjelaskan sepertiga dari populasi global (lebih dari
2 miliar) mengalami anemia karena ketidakseimbangan dalam intake
makanan. Prevalensi anemia tertinggi terjadi di Asia Selatan dan negara
berkembang lainnya.
Gejala dari anemia sendiri yaitu kelelahan, letargi, lemah, nafas
sulit, sakit kepala, dan nadi irregular (Soundarya, 2018). Gejala – gejala
tersebut jika dibiarkan akan menjadi masalah dalam tahap perkembangan
dan aktivitas anak. Efek berat dari anemia menurut WHO (2004) yaitu
risiko kematian anak, perkembangan fisik anak terganggu, anak dan
produuktivitas kerja yang nantinya dapat terganggu. Tanda dan gejala
anemia juga akan menimbulkan penyakit yang lain jika tidak diberikan
intervensiyang tepat seperti masalah jantung dan penyakit lainnya.
Pentingya penanganan dari anemia menurunkan risiko kematian
pada anak dengan anemia. Selain itu, anak juga perlu dilakukan
pencegahan terjadinya anemia. Intervensi – intervensi mengenai anemia
perlu dilakukan dalam hal mencegah terjadinya perburukan anak dengan
anemia serta mencegah terjadinya anemia pada anak.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang diperoleh berdasarkan latar belakang di
atas adalah sebagai berikut :
1 Apa saja intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk
mengatasi dan mencegah anemia pada anak

4
2 Mengetahui intervensi yang mampu dilakukan dan paling baik
hasilnya untuk mengatasi gejala anemia pada anak.

1.3 Tujuan Penulisan


1 Mengidentifikasi intervensi farmakologis dan non-farmakologis
untuk mengatasi dan mencegah anemia pada anak
2 Mengetahui intervensi yang mampu dilakukan dan paling baik
hasilnya untuk mengatasi gejala anemia pada anak.

5
BAB II
TINJAUAN JURNAL

2.1 Definisi Anemia


Anemia merupakan masalah pada sistem hematologi, dimana sel
darah merah pada tubuh kurang dari kebutuhan tubuh (National Heart
Lung and Blood Institute, 2011). Ketika tubuh tidak mendapatkan sel
darah merah yang cukup, maka hemoglobin dalam darah akan kurang,
sehingga tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup dan menyebabkan
terjadinya kelelahan (National Heart Lung and Blood Institute, 2011).
Anemia menurut WHO (2019) adalah kondisi jumlah sel darah
merah pada tubuh kurang sehingga tidak mampu membawa oksigen ke dalam
fungsi tibuh yang dibutuhkan. Anemia bisa terjadi pada semua usia, merokok
dan status kehamilan.

2.2 Tanda dan Gejala Anemia


Tanda dan gejala anemia menurut Soundarya (2018) terdiri dari
masalah psikologis seperti binguung, depresi, sulit mengingat bahkan
demensia. Sementara pada masalah – masalah saraf, anemia menyebabkan
mati rasa, rasa pusing yang jika dibiarkan terus dapat bertamabah.
Kekurangan vitamin B12 yang berkepanjangan dapat membuat
terjadinya anemia serta kerusakan otak dan saraf permanen. Tanda dan
gejala anemia dapat terjadi dari beberapa klasifikasi anemia (Soundarya,
2018) yaitu:
2.2.1 Anemia Hemolitik
Anemia ini terjadi karena sel – sel adarah merah
dihancurkan dan dikeluarkan dari aliran darah sebelum
umur sel darah merah mati. Anemia hemolitik dapat
mempegnaruhi semua orang dari segala jenis usia, ras dan
jenis kelamin. Anemia hemolitik ini dapat menyebabkan
berbagai masalah kesehatan seperti kelelahan, nyerim
aritmia, pembesaran jantung serta gagal jantung. Anemia

6
hemolitik ini diturunkan dari masalah anemia sel sabit,
thalassemia, sferositosis herediter, glukosa-6-fosfat,
defisiensi dehydrogenase.
Gejala paling umum dari anemia adalah kelelahan.
Jumlah sel darah merah yang rendah dapat menyebabkan
sesak nafas, pusing, sakit kepala, dingin di area ekstremitas,
pucat, serta nyeri pada dada. Gejala anemia hemolitik
termasuk jaudince. Nyeri pada bagian atas perut, gatal di
kaki, alergi bisa menjadi reaksi dari transfusi darah.

2.2.2 Anemia Sel Sabit


Anemia ini terjadi dimana sel darah merah pada
tubuh membentuk sabit sehingga disebut anemia sickle cell.
Sel darah merah ini mengandung hemoglobin abnormal
yang menyebabkan bentuk sabit serta tidak dapat bergerak
dengan mudah di pembuluh darah. Gumpalan sel sabit ini
akan menghalangi aliran darah yang menyebabkan masalah
pada anggota badan dan organ. Pembuluh darah yang
tersumbat menyebabkan rasa sakit, infeksi serius serta
kerusakan organ. Sel sabit biasanya mati sekitar 10 – 20
hari dalam tubuh dan tidak dapat memproduksi sel darah
merah dengan cukup cepat.
Gejala yang paling sering pada anemia ini adalah
bersifat genetik, kelelahan, nafas tersengal, pusing, sakit
kepala, dingin di ekstremitas, kulit pucat serta dada terasa
sakit.

2.2.3 Thalasemia
Thalasemia merupakan kelainan darah bawaan yang
menyebabkan tubuh sedikit memproduksi sel darah merah
yang sehat. Kurangnya produksi darah menyebabkan
hemoglobin dalam tubuh kurang. Thalasemia

7
mempengaruhi pada wanita dan pria. Hemoglobin memiliki
dua jenis rantai yaitu alpha globin dan beta globin. Ketika
tubuh tidak cukup membuat rantai protein ini, maka sel
darah merah tidak dapat terbentuk, sehingga oksigen yang
dialirkan pada tubuh kurang.
Gejala dari thalassemia adalah seperti gejala anemia
pada umumnya dan menyebabkan masalah kesehatan
seperti gangguan pertumbuhan yang melambat, pubertas
yang tertunda serta tulang dan limpa yang membesar.

2.2.4 Anemia Aplastik


Anemia ini terjadi dimana kelainan darah di
sumsum tulang tidak dapat membuat sel darah yang baru.
Hal ini menyebabkan masalah kesehatan seperti aritmia,
gagal jantung, pembesaran jantung, infeksi dan perdarahan.

2.3 Pencarian Jurnal Penanganan Anemia dan Pencegahan Anemia


Pencarian jurnal dilakukan untuk menentukan intervensi yang tepat
dalam mengatasi dan mencegah anemia. Dalam menemukan penanganan
yang tepat dalam menangani gangguan seperti kelelahan, sesak nafas,
pusing dilakukan pencarian berbagai literature. Literatur – literature
tersebut dicari berdasakan kata kunci menggunakan pencarian PICO.
Population dan Problem dari pencarian literature ini adalah anak dan
anemia , Intervention yang dicari adalah intervensi untuk mengatasi
anemia . Comparison yang dicari perbandingan dari intervensi – intervensi
dalam literature tersebut. Outcome yang dicari adalah perbaikan dari
masalah anemia. Database yang digunakan dalam pencarian jurnal-jurnal
tersebut adalah google scholar, elsevier, dan proquest.

8
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Anemia menyebabkan masalah serius pada anak jika tidak ditangani


dengan pelaksanaan yang tepat. Pelaksanaan yang tidak tepat dapat menyebabkan
masalah absorbsi saluran cerna, penyakit hati, ginjal, tiroid, kekurangan vitamin
B12 dan asam folat. Penyakit yang semakin meningkat akan menyebabkan
masalah terjadinya kematian pada anak (Fitriany & Saputri, 2018). Gangguan-
gangguan tersebut jika tidak dilakukan penanganan akan membuat mengalami
komplikasi hingga kematian.

Dari berbagai database google scholar, proquest, dan elsevier pencarian


jurnal tersebut didapatkan tiga buah jurnal dengan judul artikel “Effect of
Transfusion of Red Blood Cells With Longer vs Shorter Storage Duration on
Elevated Blood Lactate Levels in Children With Severe AnemiaThe TOTAL
Randomized Clinical Trial, Parental Nutrition Knowledge, Iron Deficiency, and
Child Anaemia in Rural China, Pengaruh Pemberian Makanan Jajanan,
Pendidikan Gizi, dan Suplementasi Besi Terhadap Status Gizi, Pengetahuan Gizi,
dan Status Anemia. Dari ketiga jurnal tersebut ditemukan bahwa terdapat
intervensi seperti transfusi darah, edukasi orang tua pemberian nutrisi, sesak
nafas, dan pemberian makanan dan suplementasi besi dalam penanganan anemia.

Dari tiga artikel tersebut membahas intervensi yang dapat dilakukan pada
bayi dengan bronkopneumonia untuk mengatasi masalah pernafasan:

1. Artikel penelitian yang berjudul “Effect of Transfusion of Red Blood Cells


With Longer vs Shorter Storage Duration on Elevated Blood Lactate
Levels in Children With Severe Anemia The TOTAL Randomized Clinical
Trial” menemukan bahwa intervensi Seluruh responden yang mengalami
anemia berat, menunjukkan transfusi penyimpanan yang lebih lama
dibandingkan dengan penyimpanan yang lebih pendek, sel darah merah
tidak menghasilkan reduksi laktat darah dengan level yang lebih rendah.
Kekuatan dari penelitian ini Seluruh responden memiliki kesamaaan dalam
semua pengukuran hal-hal penyimpanan-singkat dan jangka panjang. Sel

9
darah merah dipertahankan sepanjang penelitian untuk memastikan bahwa
setiap pasien yang terdaftar menerima perawatan yang ditugaskan dengan
pengacakan

2. Artikel penelitian yang berjudul “Parental Nutrition Knowledge, Iron


Deficiency, and Child Anaemia in Rural China” menemukan bahwa
intervensi terhadap pengetahuan gizi orang tua mengindikasikan
peningkatan keseluruhan dalam skor pengetahuan gizi. Peneliti
menemukan bahwa program edukasi gizi meningkatkan pengetahuan
orang tua, dan menunjukkan penurunan anemia siswa di pedesaan Cina.
Edukasi gizi juga meningkatkan kadar hemoglobin rata-rata untuk anak-
anak sebesar 2,79, dan membantu mengurangi prevalensi anemia di Cina
pedesaan dengan probabilitas 6,1 persen. Penelitian ini juga memberi
dampak program pola makan siswa di rumah, seperti peningkatan nilai
hemoglobin mungkin merupakan akibat dari peningkatan konsumsi daging
dan buah-buahan dalam kelompok intervensi. Kekuatan dalam penelitian
ini adalah penseleksian dari responden serta cakupan sampel yang cukup
besar dan intervensi yang diberikan kepada orang tua siswa lebih dari satu.
Kelemahan dari penelitian ini Kelemahan dalam penelitian ini tidak
dijelaskan secara sistematis intervensi yang dilakukan kepada kelompok
kontrol.

3. Artikel dari penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Makanan


Jajanan, Pendidikan Gizi, dan Suplementasi Besi Terhadap Status Gizi,
Pengetahuan Gizi, dan Status Anemia Pada Siswa Sekolah Dasar”
menemukan bahwa intervensi Pemberian makanan jajanan tidak
memberikan pengaruh terhadap status gizi responden, namun terdapat
kecenderungan meningkatkan kontribusi asupan zat gizi. Pendidikan gizi
memberikan pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan gizi responden,
sedangkan suplementasi besi memberikan pengaruh terhadap status
anemia, yaitu meningkatkan kadar hemoglobin subjek.. Kekuatan dari
penelitian ini adalah pemberian intervensi yang dilakukan memiliki jangka

10
waktu yang jelas serta pengambilan data dengan pre dan post dari
intervensi dilakukan.

Berdasarkan 3 artikel penelitian yang telah kelompok kami analisis


didapatkan hasil bahwa transfusi darah, edukasi gizi kepada orang tua,
pendidikan gizi pada anak dan suplemen besi. Pada kasus An. M.R menunjukkan
bahwa An. M.R mengalami anemia berat. Intervensi transfusi darah perlu
diberikan dalam hal menningkatkan dengan cepat kadar hemoglobin darah dalam
tubuh.

Intervensi edukasi gizi kepada orang tua dapat dilakukan pada pasien An.
M. R hal ini sesuai dengan kondisi anak yang ditemani oleh orang tuanya yaitu
ibu dari pasien. Perawat dapat melakukan edukasi gizi kepada orang tua untuk
meningkatkan asupan nutrisi anak serta mengurangi gejala anemia pada AN. M.R.
Edukasi gizi sesuai dari artikel “Parental Nutrition Knowledge, Iron Deficiency,
and Child Anaemia in Rural China” mampu meningkatkan kadar hemoglobin
darah pada anak.

Pemberian edukasi gizi kepada anak dapat dilakukan pada An. M.R untuk
mengurangi masalah anemia pada anak sesuai dari artikel “Pengaruh Pemberian
Makanan Jajanan, Pendidikan Gizi, dan Suplementasi Besi Terhadap Status Gizi,
Pengetahuan Gizi, dan Status Anemia Pada Siswa Sekolah Dasar”. Dari hasil
penelitian in, anak dapat diturunkan masalah anemia dengan pemberian
pendidikan gizi dan suplementasi besi.

Dari ketiga jurnal tersebut, dapat dilakukan intervensi pemberian transfusi


darah, pendidikan gizi pada orang tua serta edukasi gizi pada anak dapat
dilakukan pada An. M.R. Intervensi – intervensi ini dapat menurunkan gejala
terjadinya anemia pada anak serta meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah
pada anak.

11
BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1. Simpulan

Berdasarkan dari ketiga jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa


pemberian transfusi darah, pendidikan gizi pada orang tua serta edukasi gizi pada
anak dapat dilakukan pada An. M.R. untuk mengatasi masalah gejala anemia dn
mencegah terjadi anemia pada anak. Transfusi darah, edukasi gizi pada orang tua
serta edukasi gizi pada anak dapat dilakukan di rumah sakit pada anak M.R.

4.2. Saran

Saran untuk ketiga jurnal tersebut adalah sebaiknya lebih selektif dalam
menentukan tahun penelitian untuk mengakuratkan data dan keefektivan
intervensi yang akan diberikan. Kemudian, artikel yang dicari sebaiknya lebih
menggunakan perbandingan antara berbagai intervensi untuk lebih menentukan
intervensi yang lebih baik yang dapat diberikan kepada anak. Intervensi yang
diberikan pada anak juga harus sesuai dengan kondisi kebutuhan anak untuk dapat
menurunkan dan mengatasi gejala anemia pada anak.

12
LAMPIRAN

No Judul Artikel Tujuan Populasi, Jenis Intervensi Variabel dan Hasil Kekuatan dan
. dan Penulis Penelitian Sampel dan Penelitian Instrumen Kelemahan
Teknik Penelitian
Sampling
1. Judul Untuk Populasi Randomized Grup dengan Variabel Seluruh responden yang Kekuatan
Effect of menentukan unit Anak dengan Control penyimpanan sel Lama mengalami anemia berat, Seluruh
Transfusion of penyimpanan sel Anemia Trial darah merah lebih penyimpanan menunjukkan responden
Red Blood darah merah dengan total panjang RBC transfusi penyimpanan yang memiliki
Cells With yang lebih lama 827 anak – lebih lama dibandingkan kesamaaan
Longer vs dengan anak dari usia Pasien secara acak unit Instrumen dengan penyimpanan yang dalam semua
Shorter penyimpanan sel 6 – 60 bulan RBC yang disimpan 25 - lebih pendek, sel darah merah pengukuran
Storage darah merah dengan hingga 35 hari tidak menghasilkan reduksi hal-hal
Duration on yang lebih sebagian besar (kelompok laktat darah dengan level yang penyimpanan-
Elevated Blood singkat dengan penyakit penyimpanan lebih lebih rendah singkat dan
Lactate Levels oksigenasi malaria, sel lama; n = 145) jangka panjang
in Children jaringan yang sabit dari Sel darah merah
With Severe diukur dengan Februari 2013 dipertahankan
Anemia pengurangan – Mei 2015 di Grup dengan sepanjang
The TOTAL kadar laktat rumah sakit penyimpanan sel penelitian untuk
Randomized darah dan nasional yang darah merah lebih memastikan
Clinical Trial peningkatan berafiliasi pendek bahwa setiap
saturasi oksigen dengan Pasien secara acak pasien yang
Penulis: jaringan otak universitas di menerima unit RBC terdaftar
dengan anak – Kampala, dengan 1 hingga 10 hari menerima
Aggrey anak anemia Uganda (kelompok perawatan yang
Dhabangi, berat. dengan kadar penyimpanan lebih ditugaskan
MD; Brenda hemoglobin 5 pendek; n = 145). dengan
Ainomugisha, g / dL atau pengacakan.
MD; Christine lebih rendah Semua unit RBC itu
Cserti- dan kadar dikurangi leukosit Kelemahan
Gazdewich, laktat 5 mmol / sebelum disimpan. Penelitian ini

13
No Judul Artikel Tujuan Populasi, Jenis Intervensi Variabel dan Hasil Kekuatan dan
. dan Penulis Penelitian Sampel dan Penelitian Instrumen Kelemahan
Teknik Penelitian
Sampling
MD; Henry L atau lebih Semua pasien memiliki
Ddungu, MD; tinggi. menerima/ 10 mL / kg keterbatasan
Dorothy sel darah merah selama dari urutan
Kyeyune, MD; Sampel: jam 0 sampai pengacakan
Ezra Musisi, Anak dengan 2 dan, jika ditunjukkan tidak
BS; anemia 290 per protocol, menggunakan
Robert Opoka, anak – anak ditambahan 10 ml/kg aplikasi random
MD; dari usia 6 – selama 4 hingga 6 jam
Christopher P. 60 bulan.
Stowell, MD, Dengan 145
PhD;Walter H. anak
Dzik, MD kelompok
kontrol dan
Tahun: 2015 145 anak

(Opoka,
Stowell, &
Dzik, 2015)
2. Judul: Tujuan Populasi: Randomized Kelompok kontrol: Variabel: Evaluasi dampak intervensi Kelemahan:
Parental penelitian ini Controlled Kelompok kontrol Pengetahuan terhadap pengetahuan gizi Kelemahan
Nutrition adalah untuk Orang tua Trial dilakukan gizi, kadar orang tua mengindikasikan dalam
Knowledge, menguji yang memiliki pengidentifikasian hemoglobin peningkatan keseluruhan penelitian ini
Iron edukasi anak dengan anemia pada anak. dalam skor pengetahuan gizi. tidak dijelaskan
Deficiency, pengetahuan gizi anemia . Peneliti menemukan bahwa secara
and untuk orang tua Populasi program edukasi gizi sistematis
Child Anaemia dapat secara ditentukan dari Kelompok Intervensi: meningkatkan pengetahuan intervensi yang
in Rural China signifikan anak dengan Diberikan pengetahuan orang tua, dan menunjukkan dilakukan
mengurangi jumlah 2745 orang tua mengenai penurunan anemia siswa di kepada
Penulis: anemia pada dari 42 sekolah anemia serta edukasi pedesaan Cina. kelompok
Qiran Zhao & anak-anak gizi dalam menangani Edukasi gizi juga kontrol.

14
No Judul Artikel Tujuan Populasi, Jenis Intervensi Variabel dan Hasil Kekuatan dan
. dan Penulis Penelitian Sampel dan Penelitian Instrumen Kelemahan
Teknik Penelitian
Sampling
Xiaohua Yu mereka. anemia siswa meningkatkan kadar
Sampel hemoglobin rata-rata untuk Kekuatan:
Tahun: 2019 27 sekolah anak-anak sebesar 2,79, dan Kekuatan dalam
(Zhao & Yu, dengan 1468 membantu penelitian ini
2019) kelompok mengurangi prevalensi anemia adalah
kontrol di Cina pedesaan dengan penseleksian
probabilitas 6,1 persen. dari responden
15 sekolah 478 Penelitian ini juga memberi serta cakupan
anak dampak program pola makan sampel yang
kelompok siswa di rumah, seperti cukup besar dan
intervensi di peningkatan nilai hemoglobin intervensi yang
China mungkin merupakan akibat diberikan
dari peningkatan konsumsi kepada orang
Teknik daging dan buah-buahan tua siswa lebih
Sampling: dalam kelompok intervensi, dari satu.
Stratified
random
sampling
3 Judul: Tujuan Populasi: Pre-post Intervensi diberikan Variabel: Pemberian makanan jajanan Kekuatan:
Pengaruh penelitian ini 104 siswa intervention selama tiga bulan. Status gizi, tidak memberikan pengaruh Pemberian
Pemberian menganalisis kelas 4, 5, dan study. Sebelum diberikan status anemia, terhadap status gizi responden, intervensi yang
Makanan pengaruh 6 SDN intervensi, dilakukan status namun terdapat dilakukan
Jajanan, pemberian Palasari 2 pengambilan data status pengetahuan kecenderungan meningkatkan memiliki jangka
Pendidikan makanan gizi, pengetahuan gizi, gigzi kontribusi asupan zat gizi. waktu yang
Gizi, dan jajanan, Sampel: dan pengambilan darah Pendidikan gizi memberikan jelas serta
Suplementasi pendidikan gizi, 59 sampel yang merupakan data Instrumen: pengaruh terhadap pengambilan
Besi Terhadap dan baseline. Selanjutnya Food – peningkatan pengetahuan gizi data dengan pre
Status Gizi, suplementasi Teknik responden diberi Frequency responden, sedangkan dan post dari
Pengetahuan besi terhadap Sampling: intervensi, yakni Questionnaire suplementasi besi memberikan intervensi
Gizi, dan status gizi, Random pemberian makanan semi kuantitave pengaruh terhadap status dilakukan

15
No Judul Artikel Tujuan Populasi, Jenis Intervensi Variabel dan Hasil Kekuatan dan
. dan Penulis Penelitian Sampel dan Penelitian Instrumen Kelemahan
Teknik Penelitian
Sampling
Status Anemia pengetahuan Sampling jajanan, pendidikan Kuesioner anemia, yaitu meningkatkan
Pada Siswa gizi, dan status gizi, dan suplementasi status gizi kadar hemoglobin subjek. Kelemahan:
Sekolah Dasar anemia pada zat besi. Suplementasi Penelitian ini
Penulis: siswa sekolah zat besi diberikan dilakukan tahun
Adhitya Aji dasar kepada responden dua 2013 sehingga
Candra1, Budi minggu sebelum lebih dari 5
Setiawan1, dan pengambilan data tahun pencarian
M. Rizal M. endline, sebelumnya jurnal, serta
Damanik1 diberikan obat cacing intervensi
untuk mengurangi diberikan
Tahun: gangguan absorpsi. kepada semua
2013 Setelah tiga bulan responden
(Chandra, intervensi, dilakukan menyebabkan
Setiawan, & pengambilan data tidak ada
Damanik, endline. perbandingan
2013) antar responden

16
DAFTAR PUSTAKA

Chandra, A., Setiawan, B., & Damanik, R. (2013). PENGARUH PEMBERIAN


MAKANAN JAJANAN , PENDIDIKAN GIZI , DAN SUPLEMENTASI
BESI TERHADAP STATUS GIZI, PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS
ANEMIA, 8(2), 103–108.
Fitriany, J., Saputri, A. I., & Anemia, I. D. (2018). Anemia defisiensi besi.
Avverous, 4(2).
National Heart Lung and Blood Institute. (2011). Your Guide to Anemia. United
State.
Opoka, R., Stowell, C. P., & Dzik, W. H. (2015). Effect of Transfusion of Red
Blood Cells With Longer vs Shorter Storage Duration on Elevated Blood
Lactate Levels in Children With Severe Anemia The TOTAL Randomized
Clinical Trial, 2114. https://doi.org/10.1001/jama.2015.13977
Organization, W. H. (2004). Focusing on anaemia.
Soundarya, N. (2018). A review on anaemia – types , causes , symptoms and their
treatments ., (April).
Zhao, Q., & Yu, X. (2019). Parental Nutrition Knowledge , Iron Deficiency , and
Child Anaemia in Rural China Parental Nutrition Knowledge , Iron
Deficiency , and Child Anaemia in Rural China. The Journal of Development
Studies, 0(0), 1–18. https://doi.org/10.1080/00220388.2019.1573315

17

Anda mungkin juga menyukai