Anda di halaman 1dari 28

MODUL MULOK

KODE MODUL : KD 7
HK - HD

PERHITUNGAN ASURANSI KEBAKARAN

PENYUSUN :
Drs. SUKRISMAN
Dra. MERRY MANANGA

DINAS PENDIDIKAN MENENGAH KABUPATEN MERAUKE


SMK NEGERI I MERAUKE
PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI
MERAUKE TAHUN 2007
KATA PENGANTAR
Modul ini disusun sebagai bahan pembelajaran dalam kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP). Sesuai dengan fungsinya modul ini
mengajak siswa untuk memudahkan menguasai materi pelajaran, sehingga
dapat tercipta suasana kegiatan belajar mengajar yang menarik, dinamis,
siswa mampu belajar mandiri yang akhirnya memahami dan menguasai
pembelajaran secara tuntas (master learning).
Pada awal pembelajaran siswa dituntut untuk memahami alur
penguasaan modul dan pada akhir modul siswa diberi evaluasi untuk
mengukur sejauh mana materi pelajaran dikuasai. Berdasarkan tingkat
penguasaan materi pelajaran tadi, para siswa akan menentukan kegiatan
belajar selanjutnya. Apabila tingkat penguasaan modul telah memadai, maka
dapat melanjutkan untuk mempelajari modul berikutnya, sedangkan jika
tingkat penguasaan masih kurang, maka ia disarankan untuk mempelajari
ulang materi tersebut.
Semoga modul ini dapat menjadi teman belajar yang menyenangkan.

Merauke, 2007

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PETA KEDUDUKAN MODUL
GLOSARIUM

BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi
B. Prasayarat
C. Petunjuk Penggunaan Modul
D. Tujuan Akhir
E. Kompetensi
F. Cek Kemampuan

BAB II PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa
B. Kegiatan Belajar

BAB III EVALUASI


A. Instrumen Penilaian
B. Kunci Jawaban

BAB IV PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

3
PETA KEDUDUKAN MODUL MULOK

KD – 1

KD – 2

KD – 3

KD – 4

AK – HD KD – 5

KD – 6

KD – 7

KD – 8

KD – 9

KD – 1

AK – BANK KD – 2

KD – 3

KD – 4

4
GLO SAR IU M

1.Asuransi : pertanggungan.

2.Asuransi kebakaran : mempertanggungkan barang atau harta yang di simpan di


suatu tempat terhadapa segala resiko yang terjadi selama
penyimpanan tersebut.

3.Asuradir : perusahaan yang mau mengganti kerugian (perusahaan


maskapai asuransi).

4.Asurador : yang mengasuransikan (tertanggung).

5.Polis : surat persetujuan pertanggungan yang dibuat diatas kertas


bermeterei.

6.Premi : jumlah uang yang dibayarkan oleh asurador berdasarkan


persetujuan dengan asuradir.

7.Expertise : tenaga ahli yang menaksir jumlah kerusakan.Orangnya


disebut ahli penaksir atau expert.

5
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Modul Mulok Mengerjakan perhitungan asuransi kebakaran ini terkait dengan


pemelajaran enam hal, yaitu tentang pengertian asuransi kebakaran, perhitungan
biaya polis dan materei, perhitungan jumlah kerusakan, perhitungan jumlah harga
sehat, perhitungan jumlah persen kerusakan, perhitungan jumlah ganti kerugian.

Diharapkan setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik mampu


mengidentifikasi perhitungan rekening koran.Pada akhir bahasan akan dapat di
ketahui semua yang berkaitan dengan perhitungan rekening koran.

B. Prasyarat

Agar dapat mencapai tujuan akhir di atas, maka peserta didik hendaknya sudah
mengusai :
- Modul perhitungan jual beli valuta asing.
- Standard operating prosedur (SOP) untuk perhitungan asuransi
kebakaran.
- Pengoperasian peralatan manual dan komputer.
- Etika komunikasi secara lisan dan tertulis dalam bahasa Indonesia
dan Inggris.

A. Petunjuk Penggunaan Modul

a). Langkah-langkah belajar yang di tempuh :


1.Bacalah dengan cermat rumusan tujuan akhir dari kegiatan belajar ini yang
memuat kinerja yang diharapkan, kriteria keberhasilan, dan kondisi yang di
berikan dalam rangka membentuk kompetensim kerja yang akan di capai melalui
modul ini.
2.Bacalah dengan cermat dan pahami dengan baik daftar pertanyaan pada ”cek
kemampuan” sebagai pengukur kompetensi yang harus di kuasai dalam modul ini.
Lakukan ini pada awal dan akhir mempelajari modul untuk meyakinkan
penguasaan kompetensi sebagai pencapaian hasil belajar anda.
3.Diskusikan dengan sesama peserta didik diklat apa yang anda telah cermati untuk
mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi yang
ingin di capai dalan modul. Bila masih ragu, maka tanyakanlah pada
guru/instruktur sampai paham.
4.Bacalah dengan cermat peta kedudukan modul, prasyarat dan pengertian dari
istilah-istilah sulit dan penting dalam modul.

6
5.Bacalah dengan cermat setiap kegiatan belajar, rencanakan kegiatan belajar,
kerjakan tugasnya dan jawablah pertanyaan tes, kemudian cocokan dengan kunci
jawaban. Lakukan kegiatan ini sampai anda tuntas menguasai hasil belajar yang di
harapkan.
6.Bila dalam proses memahami materi anda mendapatkan kesulitan, maka
diskusikan dengan teman-teman anda atau konsultasikan dengan guru/instruktur.
7.Setelah anda menuntaskan semua kegiatan belajar dalam modul ini, selanjutnya
pelajarilah modul selanjutnya sesuai yang tertuang pada peta kedudukan modul
untuk Program Keahlian Akuntansi.
8.Anda tidak di benarkan melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya, bila belum
menguasai secara tuntas materi pada kegiatan belajar sebelumnya.
9.Setelah semua modul untuk mencapai satu kompetensi telah tuntas dipelajari,
maka ajukan uji kompetensi da sertifikasi.

b).Perlengkapan yang harus dipersiapkan :


1.Alat tulis terdiri dari buku, pensil, ballpoin, penghapus dan penggaris.
2.Alat hitung : kalkulator manual dan elektronik.
3.Format laporan.

c).Peran guru dalam proses pemelajaran.


1.Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar.
2.Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
3.Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktik baru dan menjawab
pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa.
4.Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
diperlukan untuk belajar.
5.Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika di perlukan.
6.Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu
jika di perlukan.
7.Melaksanakan penilaian.
8.Menjelaskan kepada siswa mengenai bagian yang perlu untuk dibenahi dan
merundingkan rencana pemelajaran selanjutnya.
9.Mencatat pencapaian kemajuan siswa.

D.Tujuan Akhir

Peserta didik mampu melaksanakan perhitungan asuransi kebakaran, baik untuk


perusahan jasa, dagang, maupun manufactur sesuai dengan standar operating
prosedur (SOP) asuransi kebakaran yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.Kemampuan tersebut dapat di lihat dari hasil tes dan tugas-tugas yang
dibuat oleh guru dan di kerjakan oleh peserta didik.

7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 MERAUKE
Mata Pelajaran : Mulok Hitung Dagang
Kelas/Semester : XI dan XII
Standar Kompetensi : Mengerjakan Hitung Dagang
Kode Kompetesi : AK-HD
Alokasi Waktu :

Penilaian
Metode Sumber
Tujuan Pembelajaran Materi Ajar Kegiatan Pembelajaran Hasil
Pembelajaran Belajar
Belajar
7. Mengerjakan perhitungan asuransi  Pengertian asuransi kebakaran - Teori/ceramah  Modul  Menjelaskan pengertian  Tes
kebakaran  Perhitungan biaya polis dan meterai  Buku asuransi kebakaran Tertulis
Siswa mampu :  Perhitungan jumlah kerusakan - Tanya jawab Referensi  Menghitung biaya polis dan  Tes Lisan
- Sikap ;  Perhitungan jumlah harga sehat meterai  Studi
- Latihan soal
 Jujur,cermat,rapi, teliti dan (harga pokok barang yang terbakar)  Menghitung jumlah Kasus
benar  Perhitungan jumlah persen - Diskusi kerusakan
- Pengetahuan ; kerusakan  Menghitung jumlah harga
 Memahami arti asuransi  Perhitungan jumlah ganti kerugian - Praktek sehat (harga pokok barang
kebakaran. yang terbakar)
 Dapat menentukan dan  Menghitung jumlah persen
menghitung dengan benar semua kerusakan
unsur -unsur yang terkait dengan  Menghitung jumlah ganti
asuransi kebakaran. kerugian
- Ketrampilan ;
 Mengerjakan perhitungan
asuransi kebakaran

8
F. Cek Kemampuan

Berikan tanda cek ( √ ) apabila peserta didik telah menguasai beberapa sub
kompetensi berikut ini :

No. Indikator kompetensi dasar Ya Tidak

1. Pengertian asuransi kebakaran.

2. Perhitungan biaya polis dan materei.

3. Perhitungan jumlah kerusakan.

4. Perhitungan jumlah harga sehat (harga pokok barang


yang terbakar).

5. Perhitungan jumlah persen kerusakan.

6. Perhitungan jumlah ganti kerugian.

9
BAB II
PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Siswa

Kompetensi Dasar : Mengerjakan perhitungan asuransi kebakaran.


Indikatornya :
 Pengertian asuransi kebakaran
 Perhitungan biaya polis dan meterai
 Perhitungan jumlah kerusakan
 Perhitungan jumlah harga sehat (harga pokok barang yang
terbakar)
 Perhitungan jumlah persen kerusakan
 Perhitungan jumlah ganti kerugian

Tempat Alasan tanda


Jenis kegiatan Tgl Waktu pencapai perubah tangan
an an guru

1.Pengertian asuransi kebakaran.

2.Perhitungan biaya polis dan


meterai.

3.Perhitungan jumlah kerusakan.

4.Perhitungan jumlah harga sehat


(harga pokok barang yang
terbakar).

5.Perhitungan jumlah persen


kerusakan.

6.Perhitungan jumlah ganti


kerugian.

10
B. Kegiatan Belajar

Kegiatan Belajar : Mengerjakan perhitungan asuransi kebakaran.

a. Tujuan kegiatan pembelajaran


Peserta didik mampu :
1. Menjelaskan pengertian asuransi kebakaran.
2. Menghitung biaya polis dan materei.
3. Menghitung jumlah kerusakan.
4. Menghitung jumlah jumlah harga sehat.
5. Menghitung jumlah persen kerusakan.
6. Menghitung jumlah ganti kerugian.

b. Uraian Materi

PERHITUNGAN ASURANSI KEBAKARAN

1.Pengertian
Marilah kita lihat apa yang dimaksud dengan asuransi atau pertanggungan.
Misalnya seorang pedagang yang menyimpan barang-barang di dalam sebuah
gudang.Harga barang tersebut Rp 50.000.000,00.Karena pedagang tersebut
merasa khawatir kalau-kalau barang-barang itu di curi orang atau terbakar dan
sebagainya, maka dicarilah jalan keluar agar kerugian yang diakibatkan kejadian
tersebut dapat penggantian.Perusahaan yang mau mengganti kerugian tersebut
Perusahaan Maskapai Asuransi atau Penanggung, atau Asuradir sedang yang
mengasuransikan dinamakan tertanggung atau asurador.Atas kesediaan asuradir
menanggung resiko itu maka asurador akan membayar premi.

Maka jika hal tersebut di laksanakan,pedagang itu akan membuat persetujuan


dengan Maskapai asuransi untuk mempertanggungkan barang itu.
Surat persetujuan itu dibuat di atas kertas bermeterai.
Surat persetujuan pertanggungan itu di namai Polis.

Biaya-biaya asuransi
a.Biaya polis dan meterei; harus dibayar oleh yang mempertanggungkan
(asurador).
b.Premi asuransi; selain biaya polis dan meterei juga harus membayar premi, yang
biasanya dinyatakan dengan % atau ‰ dan dihitung dari jumlah pertanggungan
(jumlah polis).

11
c.Provisi pengambilan (penutupan) ; biasanya pertanggungan dilakukan melalui
perantaraan makelar atau agen asuransi dan sebagai imbalannya akan
mendapatkan provisi yang disebut provisi pengambilan (penutupan) yang
dihitung sekian % dari jumlah premi.Provisi ini menjadi beban Maskapai
asuransi.

Contoh :
Tn.Adri mempertanggungkan barang-barangnya melalui agen untuk jumlah
Rp 3.000.000,00 dengan premi 5%.Biaya polis dan meterei Rp 3.875,00 provisi
pengambilan (penutup) menjadi tanggungan maskapai asuransi dan besarnya
10%.

Ditanyakan :
a.Berapa yang harus dibayar oleh yang mempertanggungkan.
b.Berapa yang diterima oleh maskapai asuransi.

Jawab :
a.Premi : 5% dari Rp 3.000.000,00 ............= Rp 150.000,00
Biaya polis dan meterei ...............= Rp 3.875,00(+)
= Rp 153.875,00

b.Maskapai menerima :
Premi 5% dari Rp 3.000.000,00 =Rp 150.000,00
Provisi pengambilan 10% dari Rp 150.000,00 =Rp 15.000,00(-)
=Rp 135.000,00
Biaya polis dan meterei =Rp 3.875,00(+)
=Rp 138.875,00

d.Provisi penyelesaian ;
Jika barang-barang yang dipertanggungkan oleh pedagang itu terbakar maka
pedagang akan menerima ganti kerugian dari maskapai asuransi.
Karena pengambilan pertanggungan di ambil melalui agen, maka uang ganti
kerugian yang akan diterima oleh pedagang dikurangi dengan provisi
penyelesaian.
Selain dari provisi penyelesaian, jika agen itu mengeluarkan biaya-biaya, maka
biaya ini juga menjadi tanggunga yang mempertanggungkan.

Contoh :
Provisi penyelesaian 1% , dan biaya yang dikeluarkan oleh agen sebesar Rp
50.000,00. Jumlah ganti kerugian Rp 1.500.000,00.Brapa uang ganti rugi yang
akan di terima oleh pedagang?

12
Jawab :
Jumlah ganti rugi Rp 1.500.000,00
Provisi penyelesaian 1% Rp 15.000,00
Biaya-biaya Rp 50.000,00(+)
. Rp 65.000,00(-)
Rp 1.435.000,00

e.Biaya (ongkos) Expertise ;


Guna dapat menentukan jumlah ganti kerugian yang harus di bayar oleh
maskapai asuransi kepada yang mempertanggungkan, maka setiap kali terjadi
kecelakaan (kebakaran) biasanya dikirimkan tenaga ahli ke tempat kejadian
tersebut untuk menaksir jumlah kerusakan yang ditimbulkan oleh kebakaran
itu.Orang yang demikian disebut ahli penaksir atau expert.
Semua biaya yang dikeluarkan untuk keperluan ahli tersebut dinamai biaya-
biaya expertise dan biaya ini dalam perhitungan ditempatkan kepada jumlah
kerusakan.Kecuali jika disebutkan bahwa biaya expertise menjadi tanggungan
maskapai asuransi, maka jumlah biaya expertise tidak ditambahkan ke dalam
jumlah kerusakan.

2.Nilai sehat
Untuk menetapkan jumlah kerusakan, sebelumnya harus diketahui jumlah
persediaan yang ada pada waktu terjadinya kebakaran itu.Harga persediaan itu di
hitung menurut harga pokok,jumlah harga itu disebut harga sehat.Setelah harga
sehat itu diketahui,perlu diketahui pula harga barang yang tidak rusak
(terbakar).Selisih antar harga sehat dan harga yang tidak rusak adalah jumlah
yang terbakar.

3.Perhitungan jumlah kerusakan dan persen kerusakan


a.Perhitungan jumlah kerusakan;
Pada hari terjadinya kebakaran dalam gudang Tn.Badi, persediaan terigu yang
ada dalam gudang itu sebanyak 1.000 zak.
Harga terigu pada hari itu Rp @ Rp 750,00 per zak.
Dalam kejadian itu terigu yang dapat diselamatkan sebanyak 200 zak.
Jika diketahui bahwa biaya expertise besarnya Rp 10.000,00

Ditanyakan : Berapakah jumlah kerusakan?

Jawab :
Harga sehat = 1000 zak @ Rp 750,00 =Rp 750.000,00
Yang diselamatkan= 200 zak @ Rp 750,00 =Rp 150.000,00(-)
Yang terbakar = 800 zak @ Rp 750,00 =Rp 600.000,00
Biaya expertise =Rp 10.000,00(+)
Jumlah kerusakan =Rp 610.000,00

13
4.Sisa barang yang terbakar
Ada kalanya selain dari barang-barang yang dapat diselamatkan (tidak terbakar)
ada pula barang-barang yamg meskipun sudah terbakar tetapi masih laku
dijual.Misalnya barang makanan dalam kaleng, meskipun kalengnya sudah
terbakar tetapi mungkin isinya masih baik dan dengan demikian masih dapat di
jual, hanya harganya tentu jauh lebuh murah dari harga yang seharusnya.Hasil
penjualan barang yang demikian akan mengurangi jumlah kerusakan.

Contoh :
Dalam gudang Toko Makmur terjadi kebakaran.Pada waktu itu dalam gudang
tersimpan :
1.500 kaleng mentega yang harganya Rp 500,00/kaleng
500 kaleng Sardencis yang harganya Rp 125,00/kaleng
Barng tersebut yang dapat di selamatkan :
250 kaleng mentega
150 kaleng sardencis
Dari barang-barang yang terbakar itu ada :
100 kaleng mentega yang dapat dijual Rp 150,00/kaleng
50 kaleng sardencis yang dapat dijual Rp 50,00/kaleng.

Ditanyakan :Berapakah jumlah kerusakan itu jika diketahui biaya expertise


berjumlah Rp 25.000,00.

Jawab :
1.500 kaleng mentega @ Rp 500,00 Rp 750.000,00
500 kaleng sardencis @ Rp 125,00 Rp 62.500,00(+)
Harga sehat Rp 812.500,00
Yang tidak terbakar :
250 kaleng mentega @ Rp 500,00 Rp 125.000,00
150 kaleng sardencis @ Rp 125,00 Rp 18.750,00(+)
Rp 143.750,00(-)
Rp 668.750,00
Biaya expertise Rp 25.000,00(+)
Rp 693.750,00
Penjualan sisa barang yang terbakar :
100 kaleng mentega @ Rp 150,00 Rp 15.000,00
50 kaleng sardencis @ Rp 50,00 Rp 2.500,00(+)
Rp 17.500,00(-)
Jumlah kerusakan Rp 676.250,00

14
b.Menetapkan persen kerusakan ;
Untuk menentukan persen kerusakan dihitung sebagai berikut :

Jumlah kerusakan X 100 %


Jumlah harga sehat

Persen kerusakan dihitung sampai 5 angka dibelakang koma (kecuali ada


ketentuan khusus).

Jadi persen kerusakan dalam contoh di atas adalah :

676.250/812.500 x 100 % = 83,23077 %

5.Perhitungan jumlah ganti kerugian


Untuk menentukan jumlah ganti kerugian lebih dahulu harus diperhatikan
ketentuan sebagai berikut :
a.Jika jumlah harga sehat sama dengan jumlah polis.
Ganti kerugian dihitung ....% (persen kerusakan) dari jumlah polis.
b.Jika jumlah harga sehat lebih tinggi dari jumlah polis.
Ganti kerugian dihitung ....% (persen kerusakan) dari jumlah polis.
c. Jika jumlah harga sehat lebih rendah dari jumlah polis.
Ganti kerugian dihitung ....% (persen kerusakan) dari jumlah harga sehat.

Dengan demikian jumlah ganti kerugian adalah % kerusakan dikalikan dengan


jumlah yang terkecil di antara harga sehat deng jumlah polis.

Contoh :
Pada waktu terjadinya kebakaran, persediaan barang-barang dalam gudang ada
seharga .. Rp 1.200.000,00
Barang yang dapat diselamatkan Rp 250.000,00
Hasil penjualan sisa barang yang terbakar Rp 75.000,00
Ongkos expertise Rp 20.000,00

Ditanyakan :
Berapakah jumlah ganti kerugian :
a.Jika jumlah polis sebesar Rp 1.200.000,00
b.Jika jumlah polis sebesar Rp 1.000.000,00
c.Jika jumlah polis sebesar Rp 1.500.000,00

15
Jawab :
Harga sehat barang-barang tersebut Rp 1.200.000,00
Harga barang yang tidak terbakar Rp 250.000,00(-)
Yang terbakar Rp 950.000,00
Ongkos expertise Rp 20.000,00(+)
Rp 970.000,00
Hasil penjualan sisa barang yang terbakar Rp 75.000,00(-)
Jumlah kerusakan Rp 895.000,00

Persen kerusakan = 895.000 x 100% = 74,58333%


1.200.000

a.Jumlah ganti kerugian = 74,58333% dari Rp 1.200.000,00 = Rp 894.999,96


a.Jumlah ganti kerugian = 74,58333% dari Rp 1.000.000,00 = Rp 745.833,33
a.Jumlah ganti kerugian = 74,58333% dari Rp 1.500.000,00 = Rp 1.118.749,95

6.Menetapkan jumlah harga sehat barang-barang yang terbakar dan jumlah


kerusakan.

Contoh:
a.Perhitungan nilai kerusakan jika bahan-bahan keterangan diberikan dalam
kwantitas(satuan barang).
Pada tanggal 12 Jukli 2006 terjadi kebakaran didalam gudang sebuah
toko.Karena sesuatu hal expertise baru datang pada tanggal 20 Juli 2006 untuk
menetapkan jumlah kerusakan.Menurut catatan pembukuan pada tanggal 1 Juli
2006 di dalam gudang ada persediaan 12.000 zak terigu dengan harga pokok Rp
750,00 per zak.Selain dari pada itu diketahui pula bahwa dala periode 1 Juli
sampai 12 Juli 2006 terjadi :
Pembelian 30.000 zak
Penjualan 18.000 zak
Dikirim kembali 1.000 zak
Diterima kembali 500 zak

Dalam periode 13 Juli sampai 20 Juli 2006 terjadi :


Pembelian 24.000 zak
Penjualan 15.000 zak
Dikirim kembali 1.500 zak
Diterima kembali 2.000 zak

Persediaan yang ada pada tanggal 20 Juli 2006 sebanyak 14.000 zak.Ongkos
expertise Rp 175.000,00.Hasil penjualan sisa terbakar Rp 300.000,00

16
Ditanyakan :
a.Berapakah jumlah harga sehat.
b.Berapakah jumlah harga yang terbakar.
c.Berapakah jumlah kerusakan.

Jawab :
Persediaan tanggal 1 Juli 2006 12.000 zak
Periode 1 Juli – 12 Juli 2006:
- dibeli 30.000 zak
- dikirim kembali 1.000 zak(-)
29.000 zak(+)
41.000 zak
- dijual 18.000 zak
- diterima kembali 500 zak(-)
17.500 zak(-)
23.500 zak
Periode 13 Juli – 20 Juli 2006 :
- dibeli 24.000 zak
- dikirim kembali 1.500 zak(-)
22.500 zak(+)
46.000 zak
- dijual 15.000 zak
- diterima kembali 2.000 zak(-)
13.000 zak(-)
Persediaan yang harus ada tgl 20 /7 ’06 33.000 zak
Persediaan yang ada tgl 20/7’06 14.000 zak(-)
Barang yang terbakar 19.000 zak

a.Jumlah harga sehat : 23.500 zak @ Rp 750,00 = Rp 17.625.000,00


b.Jumlah harga yang terbakar 19.000 zak @ Rp 750,00 = Rp14.250.000,00
Biayaexpertise Rp 175.000,00(+)
Rp14.425.000,00
Hasil penjualan sisa yang terbakar Rp 300.000,00(-)
c.Jumlah kerusakan Rp14.125.000,00

b.Perhitungan nilai kerusakan jika bahan-bahan keterangan diberikan dalam nilai


uang:
Apabila bahan-bahan keterangan diberikan dalam nilai uang maka setiap
penjualan sebaiknya di hitung harga pokok dari barang yang dijual itu.

17
Pada tanggal 8 Agustus 2006 terjadi kebakaran di gudang sebuah toko.Expertise
baru datang pada tanggal 21 Agustus 2006 untuk menetapkan jumlah
kerusakan.Menurut catatan tanggal 1 Agustus 2006 persediaan barang dalam
gudang seharga Rp 4.800.000,00 sedangkan barang yang ada pada tanggal 21
Agustus 2006 se harga Rp 1.500.000,00 dan dari sisa yang terbakar telah dijual
dengan harga Rp 350.000,00
Barang tersebut dipertanggungkan untuk Rp 5.000.000,00
Harga jual barang sudah termasuk 20% laba, biaya expertise Rp 150.000,00
Dari buku-buku perusahaan diperoleh catatan sebagai berikut:
Periode tanggal 1 Agustus 2006 sampai 8 Agustus 2006 :
Pembelian Rp 5.200.000,00
Penjualan Rp 6.500.000,00
Dikirim kembali Rp 600.000,00
Diterima kembali Rp 200.000,00
Periode tanggal 9 Agustus 2006 sampai 21 Agustus 2006 :
Pembelian Rp 4.000.000,00
Penjualan Rp 3.600.000,00(termasuk penjualan sisa barang yang
tarbakar)
Dikirim kembali Rp 500.000,00
Diterima kembali Rp 400.000,00

Ditanyakan :
a.Berapakah jumlah ganti kerugian yang diterima oleh pemilik toko jika
diketahui bahwa agen memperhitungkan 1% provisi penyelesaian dan ongkos
sebesar Rp 35.000,00
b.Berapakah jumlah ganti kerugian yang diterima pemilik toko jika ongkos
expertise menjadi tanggungan maskapai asuransi.

Jawab :
Perhitungan harga sehat :
Persediaan pada tanggal 1 Agusutus 2006 Rp 4.800.000,00
Periode tanggal 1/8’06 sampai 8/8’06:
- dibeli Rp 5.200.000,00
- dikirim kembali Rp 600.000,00(-)
Rp 4.600.000,00(+)
Rp 9.400.000,00
- dijual Rp 6.500.000,00
- diterima kembali Rp 200.000,00(-)
- penjualan bersih Rp 6.300.000,00
Harga pokok barang yang dijual:
100/120 x Rp 6.300.000,00 Rp 5.250.000,00(-)
Harga sehat pada tanggal 8 Agustus 2006 Rp 4.150.000,00

18
Harga sehat pada tanggal 8 Agustus 2006 Rp 4.150.000,00
Periode tanggal 9/8’06 sampai 21/8’06:
- dibeli Rp 4.000.000,00
- dikirim kembali Rp 500.000,00(-)
Rp 3.500.000,00(+)
Rp 7.650.000,00
- dijual Rp 3.600.000,00
- diterima kembali Rp 400.000,00(-)
Rp 3.200.000,00
- penjualan sisa terbakar Rp 350.000,00(-)
- penjualan bersih Rp 2.850.000,00
Harga pokok barang yang dijual:
100/120 x Rp 2.850.000,00 Rp 2.375.000,00(-)
Barang yang harus ada tanggal 21 Agustus 2006 Rp 5.275.000,00
Barang yang ada tanggal 21 Agustus 2006 Rp 1.500.000,00(-)
Barang yang terbakar Rp 3.775.000,00
Biaya expertise Rp 150.000,00(+)
Rp 3.925.000,00
Hasil penjualan sisa yang terbakar Rp 350.000,00(-)
Jumlah kerusakan Rp 3.575.000,00

Persen kerusakan = 3.575.000 x 100% = 86,14458%


4.150.000

Harga sehat Rp 4.150.000,00


Harga polis Rp 5.000.000,00

a.Jumlah ganti kerugian 86,14458% x Rp 4.150.000,00 =Rp 3.575.000,00


Provisi penyelesaian
1% x Rp 3.575.000,00 =Rp 35.750,00
Ongkos Rp 35.000,00(+)
=Rp 70.750,00(-)
Jumlah yang diterima pemilik toko RP 3.504.250,00

b.Harga barang yang terbakar Rp 3.775.000,00


Hasil penjualan sisa yang terbakar Rp 350.000,00(-)
Jumlah kerusakan Rp 3.425.000,00

Persen kerusakan = 3.425.000 x 100% = 82,53012%


4.150.000

19
Jumlah ganti kerugian 82,53012% x Rp 4.150.000,00=Rp
3.425.000,00 Provisi penyelesaian ;
1% x Rp 3.425.000,00 =Rp 4.250,00
Ongkos Rp 35.000,00(+)
=Rp 69.250,00(-)
Jumlah yang diterima pemilik toko RP 3.355.750,00

C.Rangkuman
Asuransi adalah pertanggungan artinya seseorang mempertanggungkan
barangnya/hartanya dengan harapan jika terjadi kecelakaan yang tidak disengaja
barangnya/hartanya itu dapat diganti. Perusahaan yang mau mengganti kerugian
tersebut Perusahaan Maskapai Asuransi atau Penanggung, atau Asuradir sedang
yang mengasuransikan dinamakan tertanggung atau asurador.Atas kesediaan
asuradir menanggung resiko itu maka asurador akan membayar premi.

Biaya-biaya asuransi:
-Biaya polis dan meterei
-Premi asuransi
-Provisi pengambilan (penutupan).
-Povisi penyelesaian
-Ongkos expertise

Untuk menentukan jumlah ganti kerugian lebih dahulu harus diperhatikan


ketentuan sebagai berikut :
a.Jika jumlah harga sehat sama dengan jumlah polis.
Ganti kerugian dihitung ....% (persen kerusakan) dari jumlah polis.
b.Jika jumlah harga sehat lebih tinggi dari jumlah polis.
Ganti kerugian dihitung ....% (persen kerusakan) dari jumlah polis.
c. Jika jumlah harga sehat lebih rendah dari jumlah polis.
Ganti kerugian dihitung ....% (persen kerusakan) dari jumlah harga sehat.

Dengan demikian jumlah ganti kerugian adalah % kerusakan dikalikan dengan


jumlah yang terkecil di antara harga sehat deng jumlah polis.

20
BAB III
EVALUASI

A.Instrumen Penilaian
1.Dalam gudang seorang pedagang beras timbul kebakaran pada malam tanggal 15
menjelang 16 Desember 2006, yang mengakibatkan musnahnya sebagian dari
beras yang ditimbun dalam gudang itu.Untuk menetapkan besarnya
kerugian,dikumpulkan keterangan-keterangan berikut dari buku-buku pedagang
itu:
Persediaan pada tanggal 12 Desember 2006 (pencatatan terakhir sebelum
kebakaran) 34.200 kg.

Dalam masa 12 Desember 2006 sampai dengan 15 Desember 2006:


Dibeli 256.000 kg
Dijual 183.400 kg
Dikirim kembali 500 kg

Dalam masa 16 Des. 2006 sampai dengan 31 Des. 2006 :


Dibeli 148.700 kg
Dijual 73.800 kg
Diterima kembali 300 kg

Persediaan pada 31 Desember 2006 menurut pencatatan 127.100 kg.Harga beras


pada tanggal 15 Desember 2006 adalah Rp 48.750,00 per 200 kg.
Biaya-biaya expertise berjumlah Rp 105.750,00 dipikul oleh asurador.Separtai
beras yang sedikit rusak, dijual pada tanggal 28 Desember 2006 dengan harga
Rp 122.300,00(tidak termasuk dalam penjualan antara 16-31 Desember 2006 di
atas).
Beras yang disimpan dalam gudang pedagang itu di pertanggungkan buat Rp
30.000.000,00

Diminta :
a.Hitunglah nilai sehat beras itu
b.Hitunglah besarnya kerusakan
c.Hitunglah persen kerusakan (sampai 6 angka di belakang koma)
d.Hitunglah jumlah ganti kerugian, jika provisi penyelesaian ½% besarnya dari
jumlah pertanggungan.

21
2.Dalam gudang kepunyaan PT.”X” di Merauke timbul kebakaran pada tanggal
12 April 2006 yang mengakibatkan musnahnya sebagian dari barang-barang
yang disimpan di dalamnya.
Pada tanggal 13 Mei 2006 diadakan pemeriksaan tentang besarnya kerusakan
untuk keperluan ini diperoleh dari buku-buku PT itu keterangan-keterang
berikut:

Nilai persediaan pada tanggal 1 Maret 2006 berjumlah Rp 47.324.000,00 yang


pada tanggal 13 Mei 2006 adalah Rp 32.418.000,00.

Menurut buku pembelian telah di terima barang-barang dari tanggal 1 Maret


2006 sampai dengan 12 April 2006 seharga Rp 12.483.500,00 dan dari tanggal
13 April 2006 sampai dengan 13 Mei 2006 seharga Rp 8.477.000,00.
Selama masa-masa tersebut dikirimkan kembali barang-barang yaitu seharga
Rp 842.500,00 dan Rp 184.500,00.

Menurut buku penjualan telah dijual barang-barang dan telah diserahkan dari 1
Maret 2006 sampai dengan 12 April 2006 seharga Rp 9.344.000,00 dan dari
tanggal 13 April 2006 sampai dengan 13 Mei 2006 seharga Rp 7.435.500,00.
Selama masa-masa tersebut diterima kembali barang-barang yaitu seharga
Rp 641.000,00 dan Rp 307.500,00.

Penetapan harga persediaan dilakukan menurut harga beli, sedangkan harga jual
terletak rata-rata 20% di atas harga beli.
Barang-barang itu dipertanggungkan buat Rp 42.500.000,00.

Diminta:
a.Hitunglah jumlah kerusakan.
b.Hitunglah % kerusakan.
c.Hitunglah jumlah ganti kerugian.

3.Dalam sebuah Gudang PT.Garuda di Merauke timbul kebakaran pada tanggal


15 Mei 2006 yang mengakibatkan musnahnya sebagian dari barang-barang yang
disimpan didalamnya.

Pada tanggal 29 Mei 2006 diadakan pemeriksaan tentang besarnya kerusakan


dan untuk keperluan ini diperoleh dari buku-buku PT. Itu keterangan-keterangan
berikut:

22
1.Laba rata-rat atas barang-barang yang telah dijual 25% dari harga beli.
2.Nilai persediaan menurut Neraca 1 Januari 2006 adalah Rp 15.600.000,00.
3.Dari 1 Januari 2006 sampai dengan 15 Mei 2006 :
Dibeli Rp 21.000.000,00
Dijual Rp 27.000.000,00
Dikirim kembali Rp 1.080.000,00
Diterima kembali Rp 600.000,00

dan dari tanggal 16 Mei 2006 sampai dengan 19 Mei 2006 :


Dibeli Rp 7.800.000,00
Dijual Rp 8.700.000,00
Dikirim kembali Rp 300.000,00
Diterima kembali Rp 150.000,00

4.Persediaan barang yang ada pada tanggal 29 Mei 2006 Rp 6.060.000,00.


5.Hasil penjualan sisa barang yang terbakar Rp 72.000,00.
6.Barang dipertanggungkan untuk Rp 15.000.000,00.
7.Biaya expertise sebesar Rp 150.000,00 ditanggung sendiri oleh asuradir.

Diminta :
a.Persen kerusakan
b.Ganti rugi yamg dibayar asuradir.
c.Ganti rugi yang diterima oleh tertanggung,jika provisi penyelesaian 1%.

B.Kunci jawaban :
1. Persediaan tanggal 12 Des. 2006 34.200 kg
Periode 12 – 15 Des. 2006:
- dibeli 256.000 zak
- dikirim kembali 500 zak(-)
255.500 kg(+)
289.700 kg
- dijual 183.400 kg(-)
Harga sehat 106.300 kg

Periode 16 – 31 Des. 2006 :


- dibeli 148.700 kg(+)
255.000 kg
- dijual 73.800 kg
- diterima kembali 300 kg(-)
73.500 kg(-)
Persediaan yang harus ada tgl 31/12 ’06 181.500 kg

23
Persediaan yang ada tgl 31/12’06 127.100 kg(-)
Barang yang terbakar 54.400 kg

Catatan : Rp 48.750,00/200 kg = Rp 243,75


Jumlah harga barang yang terbakar :
54.400 kg x Rp 243,75 =Rp 13.260.000,00

a.Nilai sehat : 106.300 kg x Rp 243,75 = Rp 25.910.625,00

b.Perhitungan besarnya kerusakan :


Jumlah yang terbakar Rp 13.260.000,00
Biaya expertise Rp 105.750,00(+)
Rp 13.165.750,00
Harga beras sisa terbakar Rp 122.300,00(-)
Besarnya kerusakan Rp 13.243.450,00

c.Persen kerusakan:
13.243.450 x 100% = 51,112044%
25.910.625

d.Perhitungan ganti rugi :


Jumlah ganti rugi 51,112044% x Rp 25.910.625,00 =Rp 13.243.450,05
Provisi penyelesaian ½% x Rp 30.000.000,00 =Rp 150.000,00(-)
Jumlah ganti rugi yang diterima =Rp 13.093.450,05

2. Perhitungan harga sehat :


Persediaan pada tanggal 1 Maret 2006 Rp 47.324.000,00
Periode tanggal 1/3’06 sampai 12/4’06:
- dibeli Rp 12.483.500,00
- dikirim kembali Rp 842.500,00(-)
Rp 11.641.000,00(+)
Rp 58.965.000,00
- dijual Rp 9.344.000,00
- diterima kembali Rp 641.000,00(-)
- penjualan bersih Rp 8.703.000,00
Harga pokok barang yang dijual:
100/120 x Rp 8.703.000,00 Rp 7.252.500,00(-)
Harga sehat pada tanggal 12 April 2006 Rp 51.712.500,00

Periode tanggal 13/4’06 sampai 13/5’06:


- dibeli Rp 8.477.000,00
- dikirim kembali Rp 184.500,00(-)
Rp 8.292.500,00(+)
Rp 60.005.000,00

24
- dijual Rp 7.435.500,00
- diterima kembali Rp 307.500,00(-)
- penjualan bersih Rp 7.128.000,00
Harga pokok barang yang dijual:
100/120 x Rp 7.128.000,00 Rp 5.940.000,00(-)
Barang yang harus ada tanggal 13 Mei 2006 Rp 54.065.000,00
Barang yang ada tanggal 13 Mei 2006 Rp 32.418.000,00(-)
Barang yang terbakar Rp 21.647.000,00

a.Jumlah kerusakan Rp 21.647.000,00

b.Persen kerusakan :
21.647.000 x 100% = 41,8603%
51.712.500

c.Jumlah ganti rugi = 41,8603% x Rp 42.500.000,00 =Rp 17.789.820,00

3. Perhitungan harga sehat :


Persediaan pada tanggal 1 Januari 2006 Rp 15.600.000,00
Periode tanggal 1/1’06 sampai 15/5’06:
- dibeli Rp 21.000.000,00
- dikirim kembali Rp 1.080.000,00(-)
Rp 19.920.000,00(+)
Rp 35.520.000,00
- dijual Rp 27.000.000,00
- diterima kembali Rp 600.000,00(-)
- penjualan bersih Rp 26.400.000,00
Harga pokok barang yang dijual:
100/125 x Rp 26.400.000,00 Rp 21.120.000,00(-)
Harga sehat pada tanggal 15 Mei 2006 Rp 14.400.000,00

Harga sehat pada tanggal 15 Mei 2006 Rp 14.400.000,00


Periode tanggal 16/5’06 sampai 29/5’06:
- dibeli Rp 7.800.000,00
- dikirim kembali Rp 300.000,00(-)
Rp 7.500.000,00(+)
Rp 21.900.000,00
- dijual Rp 8.700.000,00
- diterima kembali Rp 150.000,00(-)

25
Rp 8.550.000,00
- penjualan sisa terbakar Rp 72.000,00(-)
- penjualan bersih Rp 8.478.000,00

Harga pokok barang yang dijual:


100/125x Rp 8.478.000,00 Rp 6.782.400,00(-)
Barang yang harus ada tanggal 29 Mei 2006 Rp 15.117.600,00
Barang yang ada tanggal 29 Mei 2006 Rp 6.060.000,00(-)
Barang yang terbakar Rp 9.057.600,00
Biaya expertise Rp 150.000,00(+)
Rp 9.207.600,00
Hasil penjualan sisa yang terbakar Rp 72.000,00(-)
Jumlah kerusakan Rp 9.135.600,00

a. Persen kerusakan :
9.135.600 x 100% = 63,4417%
14.400.000

b.Jumlah ganti rugi : 63,4417% x Rp 14.400.000,00 =Rp 9.135.604,80


c. Perhitungan ganti rugi :
Jumlah ganti rugi =Rp 9.135.604,80
Provisi penyelesaian 1% x Rp9.135.604,80 =Rp 91.356,05(-)
Jumlah ganti rugi yang diterima =Rp 9.044.248,75

Perolehan nilai = Jumlah skor x 100


Jumlah soal

Batas kelulusan = 75

26
BAB IV

PENUTUP

Setelah siswa mempelajari modul ini, diharapkan dapat mengerjakan evaluasi.


Soal-soal dalam evaluasi hendaknya siswa terlebih dahulu menjawab dengan
tidak melihat kunci jawaban. Setelah itu barulah cocokkan dengan kunci jawaban
yang telah tersedia.

Hitunglah perolehan skor dari setiap kegiatan belajar, lalu hitunglah sejauh
mana telah menguasai materi modul ini.

Berdasarkan perhitungan di atas apakah sudah mencapai standar minimal


kelulusan yaitu 7,5 ?, Jika sudah barulah dapat melanjutkan modul berikutnya.

Jika belum mencapai standar kelulusan mintalah petunjuk Bapak/Ibu Guru


untuk mendapatkan kegiatan remedial.

27
DAFTAR PUSTAKA

Team Pengajar Pusat Kursus YPPKKK, Hitung Dagang (Hitung Keuangan)


Tingkat A2 (Dasar Dua), Penerbit Karya Utama Jakarta Tahun 1990

Hendi Somantri,Drs,Guru SMEA N 1 Bandung,Akuntansi Keuangan SMK


2, Edisi 1, Penerbit Armico Bandung tahun 1995

Suyoto, Drs, Moelyati, Dra, Sumardi, Drs, Akuntansi Keuangan Untuk


SMK Kelompok Bisnis dan Manajemen Jilid 1, Penerbit Titian Ilmu
Bandung

H.Z.A. Moechtar, Hitung Dagang (Hitung Keuangan)Tingkat A1 (Dasar


Satu), Penerbit Institut Dagang Muchtar - Surabaya Tahun 1990

AL.Haryono Jusup,Drs,,Akuntan,Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 2, Penerbit


Bagian Penerbitan Akademi Akuntansi YKPN, Yogyakarta 1981

Efendi Harahap, Pelajaran Hitung Dagang, Tahun 1985

28

Anda mungkin juga menyukai