Sastra Betawi adalah sastra yang menggunakan bahasa betawi.

Kami memilih Sastra

Betawi sebagai bahan diskusi kami karena Sastra Betawi menjadi salah satu Sastra yang cukup
menjadi iconic Indonesia. Kesusteraan Betawi dikarang oleh orang Betawi. Bisa juga mereka
yang menguasai bahasa Betawi membuat karangan dalam bahasa Betawi. Penikmat Sastra
Betawi sendiri juga mayoritas adalah orang Betawi asli, atau bahkan orang asing.

Sastra Betawi sendiri dapat digolongkan menjadi tiga kelompok. Pertama, Buleng, yaitu
cerita yang disampaikan dalam bentuk pantun. Pendukung utamanya berada di daerah pinggiran
wilayah budaya Betawi yang berbatsan dengan wilayah Sunda. Kedua, Sahibul Hikayat, yaitu
cerita yang disampaikan dalam bentuk prosa. Masyarakat pendukungnya terdapat di tengah-
tengah wilayah budaya Betawi. Ketiga, Rancag, yaitu cerita yang disampaikan dalam bentuk
pantun berkait. Pendukungnya berada di daerah pinggiran budaya Betawi terutama di bagian
utara yang berbatasan dengan Laut Jawa.