Anda di halaman 1dari 36

KNEE JOINT -

PATELLA

TEKNIK RADIOGRAFI

10/14/21 1
KNEE
PATOLOGI
 Fractures, lesions

 Perubahan posisi tulang

10/14/21 2
Posisi Pasien

 Posisi pasien supine,


diupayakan tidak
terjadi rotasi pada
daerah pelvis
 Kepala diberi bantal
 Kedua leg diusahakan
full ekstensi

10/14/21 3
POSISI OBJEK
 Daerah knee di
tempatkan pada
pertengahan meja
 Intercondilus line
paralel ke meja
pemeriksaan
 Tempatkan sandbag
pada kaki dan ankle
untuk fixasi kaki

10/14/21 4
Pusat sinar
 Sinar vertical dan tegak lurus film
 1,25 cm distal dari apex patella
 SID 100 cm

10/14/21 5
Kriteria Radiograf

 Femur bagian distal dan


proximal tibia dan fibula
tampak
 Space femorotibial joint
terbuka
 Tidak terjadi rotasi
ditandai dengan simetris
: femur, condilus tibia
 dan joint space

10/14/21 6
PROYEKSI AP OBLIQUE

Patologi
 Fractur

 Lesions

 Perubahan bentuk tulang

10/14/21 7
PROYEKSI AP OBLIQUE
Posisi pasien
 Pasien semisupine pada

seluruh tubuh dan tungkai


sedikit rotasidari sisi yang
difoto
 Tempatkan pengganjal

dibawah hip dan beri bantal


di bawah kepala

10/14/21 8
Posisi objek
 Tempatkan knee pada
pertengahan film
 Rotasikan sekitar 45 derajat
ke internal
 Jika diperlukan alat fixasi
pada kaki dan ankle dengan
sandbag

10/14/21 9
Proyeksi LATERAL
(medio lateral)
 Fracture
 Lesions
 Kelainan joint space

10/14/21 10
Proyeksi LATERAL
(medio lateral)
Posisi pasien
 Pasien diposisikan

lateral recumbent
 Knee difleksikan 20

hingga 30 derajat
 Tempatkan kaki dan

knee di pertangahan
meja

10/14/21 11
Pusat Sinar

 Sinar disudutkan 5 hingga 7


derajat
 Arah sinar menuju 2,5 cm distal ke
medial epicondilus
 SID 100 cm

10/14/21 12
Kriteria Radiograf
 Femur bagian distal,
tibia bagian proximal
dan fibula serta patella
tmapak dalam posisi
lateral
 Femoropatella dan
knee joint membuka

10/14/21 13
PROYEKSI AP WEIGHT - BEARING
BILATERAL
PATOLOGI
 Degenerative kartilago dari space

tibiofemoral joints
 Proyeksi umumnya diambil AP

bersamaan kanan dan kiri

10/14/21 14
PROYEKSI AP WEIGHT -
BEARING BILATERAL

Posisi pasien :
 Pasien dalam posisi erect

dan bediri pada step stool


 Posisi kaki lurus kedepan

diupayakan gaya berat


pada kedua kaki
 Tempatkan kedua knee

pada pertengahan film

10/14/21 15
Pusat Sinar
 CR tegak lurus pada flm secara
horisontal
 Bisa juga menyudut 5 hingga 10
derajat caudal jika pasien kurus
 Arah sinar 1,25 cm dibawah
apex dari patella
 SID 100 cm

10/14/21 16
Kriteria radiograf

 Femur bagian distal,


tibia bag proximal, dan
fibula serta space
tibofemoral joint tampak
bilateral
 Tidak terjadi rotasi pada
kedua knee ditamdai
dengan simetris femoral
dan condilus tibia

10/14/21 17
Proyeksi AP axial (TUNNEL VIEW)

Patologi
 Cartilago pada : fossa intercondilair,

condilus femoral, plateu dan eminence


intercondilar
 Defek osteochondral

 Penyempitan space joint

10/14/21 18
Proyeksi AP axial
(TUNNEL VIEW)
Posisi pasien :
 Pasien prone dengan

kepala diganjal bantal


 Knee pasien pada meja

X-Ray

10/14/21 19
POSISI OBJEK
 Prone : Knee fleksi 40
hingga 50 derajat beri
pengganjal pada ankle
 Trmpatkan knee pada
pertengahan film

 Kneeling : Pasien kneeling


diatas film
 Tanyakan pasien untuk
mendukung posisi ini
dengan knee yang berbeda

10/14/21 20
Pusat Sinar
 Prone : Sinar tegak lurus ke kakai
bawah (40 – 50 kaudal)
 Kneeling : Tegak lurus ke film
 SID 100 cm

10/14/21 21
Kriteria Radiograf
 Tampak midknee joint
area
 Fossa intercondilar
tampak
 Tidak terjadi rotasi
ditandai dengan femoral
posterior distal dan
superposisi dari setengah
head fibular dengan tibia

10/14/21 22
PATELLA

Patologi
 Fraktur
patella
dengan
fleksi dari
knee

10/14/21 23
Proyeksi PA PATELLA
 Posisi pasien : Pasien
prone di atas meja
pemeriksaan
 Kedua kaki ekstensi, beri
bantal di bawah kepala
 Tempatkan pengganjal di
bawah ankle dankedua
tungkai
 Atur kedua tungkai dan
knee memanjang kaset

10/14/21 24
Pusat Sinar

 Sinar tegak lurus film


 Sinar dipusatkan pada
pertengahan area patella
 SID = 100 cm

10/14/21 25
Kriteria Radiograf
 Secara detai tampak
knee joint dan patella
karena dng posisi
Prone memperkecil
OID

10/14/21 26
PROYEKSI
LATERAL
 Sangat bermanfaat
untuk mengevaluasi
fraktur patella atau
abnormalitas dari
patellofemoral dan
tibiofemoral joints

10/14/21 27
PROYEKSI
LATERAL
 Posisi pasien : Paien lateral
recumben, beri bantal di
kepala pasien serta
pengganjal pada knee

 Posisi objek : Atur rotasi tubuh


dan tungkai hingga knee
dalam posisi true lateral
 Knee flexi 5 sampai 10 derajat

10/14/21 28
PUSAT SINAR

 Sinar tegak lurus ke film


 Sinar menuju ke midpatellofemoral
joint
 SID 100 cm

10/14/21 29
KRITERIA RADIOGRAF
 Tampak bayangan patella
 Patellofemoral joint dan
tibiofemoral joint tampak
 Condylus femoral sumperposisi
 Patellofemoral joint space
membuka

10/14/21 30
PATELLA (Axial/Sunrise/Skyline)
 Pathologi
 Untuk menampakkan subluxasi
patella dan abnormalitas yang lain
pada patella
 Menampakkan patellofemoral joint

10/14/21 31
PATELLA (Axial/Sunrise/Skyline)
Metoda Bilateral Merchant

 Posisi Pasien :
 Pasien supine, dengan
knee flexi 40 derajat,
tungkai diberi pengganjal
 Pasien diupayakan
nyaman dan relax

10/14/21 32
Posisi Objek

 Tempatkan pengganjal di
bawah knee
 Diupaykan agar knee
tidak terjadi rotasi
 Tempatkan kaset pada
distal tungkai sekitar
30 cm di bawah knee

10/14/21 33
Pusat Sinar
 Sinar menyudut 30 derajt caudal
atau menuju ke femoral
 Sinar menuju pertengahan di
antara patella
 SID 120 cm hingga 180 cm untuk
mengurangi magnifikasi

10/14/21 34
Kriteria Radiograf
 Tampak Sulcus
intercondilar dan
patella pada masing-
masing femur
 Patellofemoral joint
space membuka

10/14/21 35
PATELLA
(tangensial-sunrise/skyline
1. Inferosuperior
2. Metoda Hughston
3. Metoda Settegast
 Pasien bisa supine,
prone dengan knee
flexi 45 derajat atau
knee flexi 90 derajat

10/14/21 36

Anda mungkin juga menyukai